Anda di halaman 1dari 11

GM Sendang Ratu Kenya

Sejarah
Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa Gua Maria, selain Gua Maria
sendang Klayu yang berada di kecamatan Ngadirojo. ada juga Gua Maria Sendang
ratu Kenya yang sudah sering di dengar dan di bicarakan oleh para peziarah. menurut
kisah awal mulanya ada sebuah sendang terletak di lereng gunung Dusun
Ngampohan, Giriwoyo, sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Wonogiri. Sendang itu
tepatnya berada di tepi jalan raya antara Baturetno dan Giritontro, sekitar 10 km arah
barat daya dari kolam kecil Baturetno. Sendang ini tidak terlalu luas, namun berongga
cukup besar. Karena itu masyarakat menyebutnya Sendang Growong. Di samping
sendang itu ada pohon unut (sejenis pohon beringin) yang dijadikan dhayangan oleh
warga setempat. Jadilah tempat itu dikenal dengan sebutan Dhayangan Growong.
Namun Dhayangan Growong ini berubah menjadi tempat angker setelah diberi
makhluk halus oleh Ki Somejo, tokoh kejawen karismatik setempat.

Akhirnya Petrus Suhirman, seorang katekis di dusun ini menyanggupkan diri


untuk mengusir makhluk halus setelah mendapatkan persetujuan, dukungan serta
restu dari masyarakat. Dan setelah konsultasi dengan Pastor A. Purwodiharja Pr
(Pastor Paroki Purbayan Solo), Suhirman bersama umat lainnya mengadakan doa
rosario sembilan hari di Dhayangan Growong. Doa Rosario Sembilan Hari itu
melibatkan 12 warga lain yang sudah menjadi Katolik dan calon baptis. Yang sudah
di baptis menjadi Katolik adalah Petrus Suhirman, A.Y. Suratman, Y.B. Suwardi.
Sisanya adalah calon baptis (Saijo, Saijan, Jaino, Maino, Sayem, Marsinah, Minem,
Soni dan Sanem). Mereka berdoa selama Sembilan hari berturut-turut pada jam yang
sama dan dengan cara yang sama pula.

Selama berdoa mereka mengenakan rosario, gambar Bunda Maria dan obor
berbentuk Salib dengan lima buah sumbu yang menyala. Obor itu melambangkan
penderitaan Tuhan Yesus di Kayu Salib. Gambar Bunda Maria di lukis oleh H.
Sutarno pada selembar kertas padalarang. Doa Rosario Sembilan Hari itu di mulai
tanggal 22 April 1957 di rumah Petrus Suhirman di Dusun Ngampohan pada pukul
19.00 wib. Mereka berarak menuju Dhanyangan Growong dengan urutan sebagai
berikut : gambar Bunda Maria, obor, para calon baptis, umat yang telah di baptis dan
Petrus Suhirman sebagai pemimpin.

Setibanya di Gua, mereka memanjatkan doa dengan ujub mengusir makluk


halus. Para peserta juga di berikan kesempatan untuk menyampaikan doa spontan.
Seusai doa, mereka kembali berarak sambil berdoa Rosario menuju kediaman Petrus
Suhirman. Acara doa berakhir sekitar pukul 21.00 wib. Sejak hari pertama hingga
hari keenam, tidak terjadi keanehan selama mereka berdoa. Namun pada hari ketujuh,
mereka menyaksikan suatu mukjizat, ketika mereka sedang berdoa, tiba-tiba muncul
bola api sebesar periuk dari dalam sebatang pohon unut yang bergerak cepat
meninggalkan Dhanyangan Growong menuju kearah selatan dan barat. Seketika itu
juga terdengar suara jerit tangis dan rintihan misterius berkali-kali “ aduh panase, ayo
lunga “ (aduh panasnya, ayo pergi). Sejak peristiwa itu Gua tersebut menjadi tenang
dan damai.

Kemudian namanya di ganti menjadi Sendang Ratu Kenyo sesuai usulan


Petrus Suhirman. Sendang merupakan Bahasa Jawa yang berarti sumber air, yang
melambangkan sumber kehidupan dan sumber rahmat Tuhan yang selalu mengalir.
Rahmat Tuhan itu akan selalu di alirkan dan di salurkan oleh Ratu Kenyo (Ratu
Perawan), yakni Bunda Maria. Dalam suatu perayaan Ekaristi di Gereja Stasi Danan
pada bulan Juli 1957, Pastor Paroki Purbayan Surakarta Romo Purwodiharjo
menyerahkan Patung mungil Bunda Maria yang terbuat dari batu untuk di tahtakan di
dalam Gua Sendang Ratu Kenyo. Ukuran Gua alam itu tergolong kecil dengan
ketinggian sekitar satu meter dan lebar kurang dari satu meter. Sejak saat itu, Gua
Maria Sendang Ratu Kenyo menjadi tempat ziarah bagi umat setempat, terutama pada
bulan Mei dan Oktober.
Nama ini mempunyai makna sumber air yang melambangkan sumber
kehidupan, sumber rahmat Tuhan selalu selalu mengalir. Sumber rahmat Tuhan ini
akan selalu dialirkan oleh Ratu Kenya (ratu yang perawan) yakni Bunda Maria.
Bunda Maria akan mengalirkan rahmat Tuhan kepada siapa saja, terlebih kepada
orang yang datang kepadanya. Tidak terlalu banyak orang dari luar daerah Danan dan
Baturetno yang mengenalnya. Namun bagi umat Katolik di seluruh wilayah Paroki
Santo Yusup Baturetno, Sendang Ratu Kenya menjadi tempat ziarah yang telah
masuk di hati. Tempat ini mulanya masuk wilayah Stasi Danan dari Paroki Santo
Yusup Baturetno, Wonogiri. Namun setelah Stasi Danan diresmikan menjadi paroki
administratif pada 1 April 1997 dan diresmikan menjadi paroki mandiri pada 24
Agustus 1998 oleh Uskup Agung Semarang, tempat ziarah ini masuk wilayah dan
milik Paroki Santo Ignatius Danan, Giriwoyo, Wonogiri.

Pada tahun 1958, Gua ini di renovasi karena di nilai terlalu sempit untuk
Patung Bunda Maria. Sebagai gantinya, dibikin Gua baru yang juga berukuran kecil.
Namun umat tidak pernah puas dengan ukuran dan berbentuk Gua itu. Sebab itu pada
tahun 1960, Gua itu di bongkar dan di ganti dengan Gua baru yang lebih besar dan
indah. Pembangunan Gua baru ini melibatkan satu panitia khusus yang di pimpin
oleh Ig. Suratno dan di dampingi oleh Y. Suwarno, H. Sutarmo, Ratno Siswoyo, Ig.
Noto Rahardjo dan Ag. Siswo Admojo. Sementara itu Y. Suwarno membuat patung
Bunda Maria dari batu yang di pahat setinggi satu meter. Namun seiring dengan
perjalanan waktu, Gua ini kurang terawat dan tertimbun oleh erosi tanah. Kondisinya
kembali membaik setelah Romo J. Stormmesand, SJ menjabat sebagai Pastor Paroki
Santo Yusuf Baturetno sejak tahun 1980 – 1984. Ia mengajak umat berziarah ke Gua
itu terutama pada bulan Mei dan Oktober. Pastor ini juga mentradisikan perayaan
Ekaristi pada pembukaan dan penutupan Bulan Maria dan Bulan Rosario.

Letak Gua Maria Sendang Ratu Kenya sangat strategis dan mudah dijangkau
sarana transportasi umum. Banyak orang mengakui, tempat ziarah ini menjadi tempat
doa yang sejuk dan menjadi tempat mengadu pada figur yang tepat, Bunda Maria.
Tidak sedikit pula orang yang mengakui bahwa permohonannya telah dikabulkan
berkat doa novena dan peziarahannya di tempat ini. Pada April 1996, Kelompok
Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia yang berpusat di Cimahi, melakukan aksi
sosial ke Desa Boto, Baturetno. Mereka tak lupa berkunjung ke Gua Maria Sendang
Ratu Kenya. Kelompok yang diprakarsai Agnes Suwarno ini berdoa di Gua Maria
Sendang Ratu Kenya.
Saat itu Agnes percaya dirinya merasakan dan mendapat pesan-pesan khusus
dari Bunda Maria untuk memperindah tempat doa dan ziarah ini. Setelah peristiwa
tersebut, kelompok pelayanan ini berkoordinasi dengan pastor setempat dan
disepakati untuk melakukan pemugaran Gua Maria tahun 1996. Pemugaran
diselesaikan September 1997 dan pada 30 September 1997 diberkati dalam perayaan
Ekaristi meriah dengan beberapa imam. Namun pembangunan tidak berhenti sampai
di sini. Sekarang Gua Maria ini telah dilengkapi sarana dan prasarana, seperti kapel
Rasul Yohanes. Jalan menuju lokasi gua pun dibuat nenjadi dua. Dengan dua jalan ini
maka Sara peziarah yang semula berjalan kaki melalui jalan setapak sekarang bisa
menggunakan kendaraan roda empat. Sebelum masuk lokasi tersedia tempat
penginapan untuk para peziarah dari luar kola dengan fasilitas 16 kamar.

Lokasi
Gua Maria Sendang ratu Kenya berada di dusun Ngampunan, desa Giriwoyo
wonogiri. Gua maria ini merupakan sebuah ceruk sempit dan merupakan lembah di
antara dua bukit di dusunun ngampunan bukit di sisi barat dikenal dengan nama
gunung Butak, sedangkan bukit yang disisi timur lebih dikenal dengan bukit batu
lawang. Gua Maria ini berada dalam lingkup paroki St. Ignatius, Danan, Giriwoyo,
Wonogiri. jalan besar menuju lokasi ini banyak di gelar kerajinan batu akik.
Kompleks Gua Maria Sendang Ratu Kenya tepat berada di tepi jalan utama
Wonosari-Wonogiri. Jika menggunakan bus besar, para peziarah turun di tepi jalan
raya dan berjalan kaki menelusuri jalan paving atau makadam. dan Jika menggunakan
kendaran pribadi, para peziarah dapat langsung naik dan langsung menuju ke areal
parkir di bawah gua.

Fasilitas
Tempat berdoa

1. pelataran doa, terletak di depan gua maria dengan area yang cukup luas.
Terdapat sebuah pendopo kecil untuk berteduh jika cuaca panas.
2. Salib Milennium, terletak di belakang Gua Maria dan dapat dicapai dengan
menelusuri jalan setapak yang ada di samping kanan Gua Maria.
3. Patung pieta (patung sang Bunda yang memangku Yesus setelah diturunkan
dari Salib), terletak di belakang Gua Maria dan dapat dicapai dengan
menelusuri jalan setapak yang ada di samping kanan Gua Maria tepat setelah
Salib Milenium.
4. Pelataran gua yang ada diatas pelataran doa dengan dua buah pendopo yang
tersambung. Cukup luas untuk berteduh dan beristirahat.

Pelataran doa

Patung Pieta
Salib Milenium

Pelataran gua
Pendopo di pelataran gua
Tempat jalan Salib

Terletak di bagian terluar kompleks Gua Maria Sendang Ratu Kenya.


Sebelum sampai pada tempat parkir kendaraan pribadi akan ditemukan prasasti
perhentian pertama jalan salib yang berakhir di perhentian ke 14 diatas bukit.

Kapel

Terdapat sebuah kapel dalam kompleks Gua Maria Ratu Kenya. Kapel St.
Yohanes Rasul biasanya menggelar misa kudus setiap jumat jam 8 malam.

Kapel St. Yohanes Rasul


Sendang

Disebelah Kiri dari pelataran Gua Maria, ada tersedia Air sendang yang di aliri
melalui beberapa keran dan kolam penampungan.

Air Sendang

Air sendang yg dialiri melalui keran

Akomodasi
1. Untuk para peziarah yang berdoa maupun berdevosi hendak menyalakan lilin,
tersedia kotak lilin di pelataran doa, dan tersedia juga toko devosionalia di
dekat halaman parkiran
2. Bagi peziarah yang hendak mengisi perut tersedia warung di pertigaan jalan
raya
3. Tersedia homestay di sekitar Gua Maria.
4. Untuk kegiatan MCK tersedia beberapa Kamar mandi yang berukuran kecil
yang keadaannya cukup baik di daerah parkiran kendaraan
5. Air suci atau air sendang dapat di gunakan dan dapat di ambil melalui keran-
keran yang dialirkan ataupun melalui kolam yang ada di sebelah pelataran
Gua Maria.

PROFILE
GUA MARIA SENDANG RATU KENYA
PAROKI ST. IGNATIUS DANAN GIRIWOYO WONOGIRI JAWA TENGAH

OLEH

SEKSI ACARA

PANITIA WISATA ROHANI 13 MEI 2018

LINGKUNGAN ST. YOHANES BOSKO SEDAYU PERMAI

PAROKI ST. THERESIA SEDAYU

RUN DOWN ACARA WISATA ROHANI 13 MEI 2018


05.30-05.45 Peserta mulai berkumpul dan cek peserta oleh panitia

05.50-06.00 Perkenalan (Sopir & Kernet)

06.00-06.10 Doa Ratu Surga dan Doa sebelum berangkat (Pak Mul)

06.10-06.30 Sambutan ketua lingkungan dan ketua panitia

Makanan mulai dibagikan seksi konsumsi.

06.30-07.00 Pembacaan Profile Gua Maria Sendang Ratu Kenya dan penjelasan
seputar filosofi Maria Ratu Perawan

07.00-07.30 Door Prize (20)

09.30-10.00 Perkiraan sampai di lokasi, persiapa tempat dan bathin untuk berdoa

10.00-11.00 Doa Rosario + Litani Santa Perawan Maria + Novena Roh Kudus

11.00-12.00 Acara Bebas di Gua Maria Ratu Kenya

12.00-13.00 Perjalanan ke waduk Gajah Mungkur (Doorprize 15)

13.00-14.00 persiapan tempat dan property Games dilanjutkan Games dan


Doorprize cabutan

14.00-16.00 Acara bebas di OW Waduk Gajah Mungkur

16.00-selesai Peserta berkumpul, pengecekan peserta oleh panitia, Doa sebelum


Pulang, Berangkat.

Anda mungkin juga menyukai