Desain Produksi
Desain Produksi
DESAIN PRODUKSI
Disusun Oleh :
JURUSAN PENYIARAN
JATIWARINGIN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan Rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Outline Desain Produksi yang berjudul “Engket”. Outline desain produksi ini
disusun guna memenuhi nilai HER matakuliah Videografi dan Tata Cahaya.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
Akhir kata penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini,penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan Outline Desain Produksi ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari memproduksi film pendek horror ini :
1. Memberikan suatu suguhan terbaru bagi masyarakat karena selama ini film horror
kebanyakan mengandung pornografi dan kami ingin membuat sebuah film horror
yang benar-benar baru dan berbeda .
2. Memberikan hiburan terbaru bagi masyarakat di Indonesia.
3. Film yang kami buat ini diharapkan dapat dijadikan suatu pembelajaran dan
penilaian bagi insan perfilman pendek di Indonesia.
4. Film yang kami buat ini merupakan salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Tehnik
Penyutradaraan.
D. DESKRIPSI PROGRAM
Kategori Program : Hiburan
Media : Audio dan Visual
Format Program : Drama Televisi
Judul Program : Mengintai
Durasi Program : 15 menit ( 900 detik )
Target Audience : - Umur :Remaja ( 13 – 17)
Dewasa ( 18 – 35 )
Orang tua ( 36 – keatas)
- Jenis Kelamin : General
- Status Ekonomi Sosial : B ( Menengah keatas)
C ( Menengah kebawah)
BAB II
MANDA adalah salah seorang mahasiswa yang berkuliah disalah satu Universitas
ternama di Jakarta. Ia adalah seorang wanita yang sangat arogan dan sombong, tak heran
bahwa dengan sifatnya yang seperti itu Ia sering sekali memilah-milih teman untuk bergaul.
Suatu hari, MANDA yang menempati sebuah rumah di Jalan Engket pulang larut
malam. Ia yang bersama pacarnya Reyhan melewati jalan tersebut tepat jam 12 malam,
mereka pun tidak mengetahui apa-apa tentang sosok nenek tukan pijat begitu juga tentang
peraturan itu sendiri mengingat MANDA adalah warga baru dan belum ada siapapun yang
memberitahunya. Apakah yang akan terjadi setelah MANDA dan REYHAN melewati Jalan
Engket? Apakah MAK ENGKET akan membiarkannya lewat karena mereka adalah warga
baru? Apa sebaliknya?
F. TREATMENT
Memaki-maki mak engket dengan kata-kata yang kasar & tak lama
kemudian mak engket menghilang
Manda & reyhan tiba dirumah manda, sesaat reyhan akan mencium
manda ternyata mak engketlah yang akan diciumnya
5.INT. RUMAH MANDA – KAMAR TIDUR MALAM HARI
Dering telfon membangunkan manda, yang teryata reyhan yang
menelfon. Menceritakan tentang bertemu mak engket saat akan mencium
manda.
6.INT. RUMAH MANDA – RUANG DAPUR MALAM HARI
Mak engket dan manda datang melintas kehadapan dua penjaga pos
ronda dengan terseret-seret dan berhenti di hadapan mereka berdua
14.EXT. POS RONDA MALAM HARI
Mereka berdua bertanya pada sang nenek dan manda namun tak
tertanggapi dan mereka berdua merasa kesal
15.EXT. POS RONDA MALAM HARI
Mak engket dan manda menoleh ke arah Jalu serta jali secara
bersamaan dengan tatapan penuh misteri.
16.EXT. POS RONDA MALAM HARI
Definisi Sutradara
Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film
sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film.
Manuskrip scenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa
yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja tehnik dan pemeran untuk memenuhi
wawasan pengarahannya. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi
dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan film dibutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya pra
produksi,produksi,dan pasca produksi. pra produksi diantaranya adalah penemuan
ide,pengembangan gagasan,penulisan naskah,meng-Casting pemeran,lalu survei lokasi.
Setelah produser menemukan ide lalu berdisikusi dengan sutradara dan penulis naskah maka
setelah menemukan ide melakukan pengembangan gagasan yang akan didiskusikan oleh
sutradara dan penulis naskah maka setelah melakukan pengembangan gagasan penulis naskah
mulai menulis naskah dan mulai menterjemahkan cerita yang dikemukakan oleh sutradara
setelah penulisan naskah masuk ke Casting Peran yang sesuai dengan cerita yang ditulis oleh
penulis naskah. Setelah mendapatkan peran maka semua crew langsung survey lokasi yang
sesuai dengan naskah yang dibuat oleh penulis naskah. Setelah melalui pra produksi maka
langsung menuju produksi dimana yag bertanggung jawab dalam pembuatan film ini adalah
sutradara namun peran seorang produser disini hanyalah mengawasi dan mengarahkan
sutradara dan yang lainnya agar tidak kacau pada saat produksi. setelah melakukan produksi
maka dilakukan proses pasca produksi yaitu proses yang dilakukan setelah produksi
diantaranya adalah pengeditan film yang dibuat selama produksi. disini seorang editorlah
yang bertugas dalam pengeditan namun tetap sang produser dan sutradara mengawasi supaya
sang editor tidak kebingungan dalam melakukan edit gambar dan video. Setelah proses
pengeditan selesai maka film tersebut haruslah dilihat oleh semua kerabat kerja yang terlibat
yaitu producer,director,Script Writer,cameramen,lightingman, set Art,Audioman,Make
up,Wardrobe,dan Editor. Baru setelah semua kerabat kerja selesai melihat maka film sudah
dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Demikianlah proses dalam pembuatan film dari
pra produksi sampai dengan pasca produksi.
B. Saran
1. Dalam pembuatan sebuah film diperlukan perncanaan yang matang
2. Sebaiknya dibuat time schedule yang memuat daftar – daftar deadline
pengumpulan masing – masing job desk.
3. Dibutuhkan time management karena ini merupakan sebuah hal yang penting
dalam pembuatan film.