Anda di halaman 1dari 10

Nama : ALIF RAHMAN

HIDAYATULLAH
Nim : 42215005
Kelas : 42.2A.37

ANALISA FILM

Diajukan untuk memenuhi kewajiban tugas individu ujian tengah semester Mata kuliah Etika Profesi
Penyiaran
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.3. REFERENSI AUDIO VISUAL

BAB II PEMBAHASAN

2.1. DESKRIPSI PROGRAM

2.2. ANALISA FILM

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

3.2. SARAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "ANALISA FILM" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Etika Profesi Penyiaran. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang film bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Ketika pertama kali dirilis pada tahun 2003, buku Jakarta Undercover karangan Moammar Emka berhasil
menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pecinta literatur Indonesia. Khususnya karena buku
tersebut berisi kumpulan cerita yang dengan berani mengangkat berbagai sisi kehidupan seksual warga
Jakarta yang selama ini masih belum banyak diketahui atau malah dianggap tabu untuk dibicarakan.
Dengan bantuan penulis naskah Joko Anwar, versi film dari Jakarta Undercover yang diarahkan oleh
Lance dan dibintangi Luna Maya, Lukman Sardi, Fachri Albar serta Christian Sugiono akhirnya dirilis pada
awal tahun 2007.Kini, sepuluh tahun semenjak perilisan versi film dari Jakarta Undercover, sutradara
Fajar Nugros menghadirkan interpretasinya sendiri atas buku tulisan Emka tersebut. Jika Jakarta
Undercover arahan Lance mengadaptasi cerita yang ada di dalam buku Jakarta Undercover, maka
adaptasi film Jakarta Undercover arahan Nugros – yang diberi judul Moammar Emka’s Jakarta
Undercover – mencoba mengisahkan bagaimana cerita-cerita yang ada dalam buku tersebut didapatkan
penulisnya. Film Moammar’s Emka Jakarta Undercover bukanlah sekuel maupun remake dari film
pendahulunya. Susanti Dewi selaku produser 2 menjelaskan bahwa film ini adalah tentang Jakarta dari
kaca mata Emka dengan cerita yang relevan dengan keadaan sekarang.1 Film ini diperspektifkan oleh
seorang bernama Pras, pemuda desa yang merantau ke Jakarta untuk menjadi wartawan. Cita-cita
tersebut berhasil diraihnya. Namun kejenuhan muncul dalam benak Pras yang merasa bosan hanya
menulis berita titipan dan pencitraan pejabat. Pras ingin melakukan sesuatu yang signifikan dengan
karirnya. Dimulailah dari memanfaatkan pertemanannya dengan Yoga juga Awink, Pras mendapat akses
untuk menjelajah kehidupan malam Jakarta. Jiwa jurnalismenya membuatnya menulis catatan akan
setiap aktifitas kehidupan malam. Disinilah dilema yang akan dihadapi Pras. Pelaku dunia malam yang
tidak ingin kehidupan mereka diekspos, hubungan Pras dengan teman-temannya, serta idealisme
jurnalisme Pras sendiri. Film ini diperankan oleh Oka Antara sebagai Pras, Baim Wong sebagai Yoga,
Tiara Eve sebagai Laura, Ganindra Bimo sebagai Awink, Tio Pakusadewo sebagai pejabat, Lukman Sardi
sebagai Djarwo, Richard Kyle sebagai Ricky, Nikita Mirzani sebagai Sasha, Edo Borne sebagai Frans, Agus
Kuncoro sebagai Mama San. Beberapa pemeran Moammar Emka’s Jakarta Undercover berhasil masuk
nominasi aktor pendukung pria terbaik. Dalam Indonesia Movie Aktor Awards 2017, Agus Kuncoro
meraih penghargaan sebagai pemeran pendukung pria terbaik sedangkan Baim Wong masuk nominasi.
Lalu Ganindra Bimo juga menjadi pemenang dalam kategori pemeran pendukung pria terpuji dalam
ajang Festival Film Bandung 2017. Tema dasar film ini yaitu pengkhianatan. Dimana Jakarta adalah
tempat berkumpul bagi orang-orang dari daerah yang ingin mengejar asa dan cita. Mereka
berlombalomba ingin sukses dan menjadi nomor satu. Namun dalam prosesnya terjadi persinggungan
hingga akhirnya menghalalkan segala cara termasuk mengkhianati teman dekat agar bisa sukses.2
Profesi yang ditekankan dalam film ini adalah wartawan. Profesi yang memang diemban Moammar
Emka saat menulis Jakarta Undercover di tahun 2003. Emka lebih cenderung menggunakan metode
investigasi partisipatif untuk mendapatkan bahan tulisannya. Alasan Emka menggunakan metode
investigasi partisipatif yaitu kedekatan yang lebih dengan narasumber dan lebih banyak menggunakan
pendekatan penulisan dari sisi bagaimana (how) dibanding apa (what), kapan (when), ataupun siapa
(who).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitiannya adalah:

a. Untuk mengetahui alur cerita awal, tengah, dan akhir film Moammar Emka’s Jakarta Undercover.
b. Untuk mengetahui narasi mengenai idealisme wartawan yang direpresentasikan dalam film
Moammar Emka’s Jakarta Undercover

1.3. REFERENSI AUDIO VISUAL

sebuah gabungan pemikiran dan keyataan sosial yang dirasakan oleh seseorang dan dituangkan pada
sebuah gambar audio visual dalam bentuk cerita. Pesan sosial yang terdapat dalam film dapat merubah
perilaku, cara pikir, style (gaya), hingga cara berbicara seseorang. Kekuatan dan kemampuan film
menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat para ahli berpendapat bahwa film memiliki potensi
untuk mempengaruhi khalayak.

BAB II

PEMBAHASAN

dampak dari film terhadap masyarakat Juga beberapa tahun belakangan banyak film yang kembali
mengangkat jurnalisme sebagai konsentrasi temanya. Sebut saja film Spotlight, A Mighty Heart, Kill The
Messenger, The Bang-Bang Club, The Post, All President Men, Nightcrawler dan lain-lain. Namun untuk
Indonesia sendiri, film dengan tema wartawan masih jarang diproduksi. Untuk menilai tindakan seorang
jurnalis, tidak hanya sekedar apakah ia patuh dan taat pada kode etik. Semuanya harus dikaji secara
kritis dari berbagai aspek. Seperti tingkat kepentingan berita dan keselamatan jurnalis.2.1. deskripsi
program

tentang seorang wartawan yang mendapatkan deadline dari bosnya untuk menulis sebuah artikel yang
fenomal agar ia tidak dipecat dan tetap bisa melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang wartawan,
hingga akhirnya Pras bertemu dengan Yoga seorang gembong narkoba yang ditolongnya ketika terkapar
di jalanan dikarenakan habis dihajar oleh seorang pelanggannya. Hingga akhirnya Pras menolong Yoga
ke rumah sakit dan di sini Yoga merasa berhutang budi kepada Pras hingga akhirnya Pras diajak ke dalam
sebuah bar dimana di dalamnya terdapat perdagangan narkoba yang ditunggangi oleh Yoga dan juga
pesta seks yang ditunggangi oleh Mama San.

2.2. ANALISA FILM

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber data, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah potongan gambar dari film Jakarta Undercover dan
Data Sekunder dalam penelitian ini adalah sinopsis dan data literatur lainnya.

(5:18)

UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.


Undang-undang ini mengatur ancaman bagi orang yang melakukan perekrutan, pengangkutan,
penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan dengan tujuan eksploitasi, termasuk
eksplotasi seksual dalam prostitusi
(2:32)

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual

(6:50)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI

(10:10)

pasal 7 draf RUU Pornografi berciuman di depan umum


(1:58)

Pasal 292 KUHP menyatakan larangan terhadap orang dewasa yang melakukan perbuatan
cabul dengan orang lain sesama jenis kelamin yang diketahuinya atau sepatutnya diduganya
belum dewasa.

(24:00)

Barangsiapa yang dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau


barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan. (K.U.H.P. 336)
(45:00)

UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual

(6:00)

UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

(26:00)

Pasal 369 KUHP mengatur mengenai tindak pidana pengancaman


(44:31)

Pasal 354 KUHP penganiayaan

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Film Moammar Emka’s Jakarta Undercover menceritakan bagaimana di tengah wajah minusnya gaya
hidup hiburan malam Jakarta tetap memiliki sisi humanisme. Dari hasil analisis yang telah dilakukan,
secara garis besar film ini menggambarkan tentang pengembangan karakter seorang wartawan dari
idealis menjadi lebih manusiawi.

3.2. SARAN

Saran yang ingin disampaikan mengenai film ini adalah: saat menonton sebuah film sibutuhkan sikap
kritis tidak hanya menerima cerita yang disuguhkan dengan apa adanya. Penonton harus lebih aktif
dalam menggali pesanpesan yang ada di dalam film baik pesan tersirat maupun tersurat. Diharapkan
penonton tidak menjadi korban cerita tetapi dapat aktif memahami pesan komunikatif yang
disampaikan. Untuk itu, setiap jurnalis khususnya di Indonesia hendaknya menjaga konsistensi
idealismenya. Serta selalu bersikap sesuai dengan kode etik yang ada dalam menjalankan profesinya.
Kemudian jurnalis Indonesia juga ikut mengambil bagian untuk mengembangkan jurnalisme investigasi.

Anda mungkin juga menyukai