Anda di halaman 1dari 7

STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN

METODE GRAFIS TAYLOR

OLEH :

HANY OCTAVIA ANGGRAINI NPM. 1415011067

TOMMY ANDREANT NPM.1415011140

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah stabilitas lereng menggunakan metode grafis taylor.

Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar..
BAB I
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Lereng merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki sudut kemiringan tertentu
dengan bidang datar. Lereng bisa terjadi secara alami ataupun karena buatan manusia dengan
tujuan tertentu .

Stabiltas tanah Pada permukaan tanah yang miring, komponen gravitasi cenderung untuk
menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan
geseran yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui, maka akan terjadi
kelongsoran lereng. Oleh karena itu perlu di lakukan perhitungan factor keamanan. Hal ini
dikarenakan Telah disinggung sebelumnya bahwa penggunaan grafik Taylor (1948) merupakan
cara mudah untuk menghitung faktor keamanan minimum untuk lereng dengan tinggi,
kemiringan lereng dan kuat geser undrained tertentu.

I.2 Rumusan Masalah :

A. Apa pengertian stabilitas lereng dan grafik Taylor (1948) ?

B. Bagaimana factor keamanan menurut grafik Taylor (1948) ?

I.3 Tujuan Masalah :

A. Untuk mengetahui apa itu grafik taylor.

B. Untuk mengetahui factor keamanan minimum untuk lereng.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Grafik Taylor (1948)

Perhitungan factor keamanan minimum untuk lereng dengan , kemiringan lereng dan kuat
geser undrained tertentu. Grafik tersebut dipergunakan untuk menghitung faktor keamanan
minimum untuk lereng pada studi ini dengan β yang bervariasi antara 30 dan 80.dam di hitung
bersamaan dari program berbasis excel ,dan kemudian di bandingkan antara berbasis excel dan
grafik taylor agar hitungan grafisnya acurat.

B. Factor keamanan menurut grafik Taylor

Perbandingan Hasil Analisa Stabilitas Lereng dengan Menggunakan Program Excel dan Grafik
Taylor (1948).
Pada analisa kestabilan lereng adalah letak titik potong lingkaran longsor yang paling kritis
dengan dasar lereng, diukur dari titik potong antara kaki lereng dengan dasar lereng. Jarak
tersebut diberi notasi n.H, dimana H adalah tinggi lereng. menunjukkan jarak n.H sebagai fungsi
dari β° yang diperoleh dari program analisa kestabilan lereng yang dikembangkan pada
penelitian ini. Dapat dilihat bahwa pada lereng dengan β < 53°, n.H > 0 yang menunjukkan deep
failure. Dapat dilihat pula bahwa n.H menurun dengan meningkatnya β. Peralihan dari β = 53° ke
54 menunjukkan penurunan nilai n.H yang dramatis, yaitu dari 60 m menjadi 0. Nilai n.H = 0
menunjukkan toe failure. Ini menandakan bahwa perubahan dari deep failure menjadi toe failure
terjadi pada sudut kemiringan lereng antara 53 dan β = 54°.

C. Pengaruh Ketinggian Lereng Terhadap Faktor Keamanan

Program stabilitas lereng berbasis Excel dipergunakan untuk menyelidiki pengaruh tinggi
lereng terhadap faktor keamanan untuk contoh lereng dengan data tanah yang sama seperti pada
contoh di atas, yaitu kohesi undrained = 60 kN/m2 , γ = 18 kN/m3 . Faktor keamanan dihitung
untuk tiga sudut kemiringan lereng, yaitu 30°, 60°, dan 80°. Tinggi lereng bervariasi antara 8 dan
20 m. Hasil analisa yang berupa faktor keamanan minimum lereng

Koefisien Stabilitas Taylor (1948).


Hubungan Ketinggian Lereng dengan Faktor Keamanan.

a. Faktor keamanan turun dengan meningkatnya tinggi lereng.

b. Variasi faktor keamanan dengan tinggi lereng untuk lereng dengan β yang bervariasi

antara 30 dan 54 (atau secara umum: β ≤ 54 ) terwakilkan oleh satu kurva saja. Ini

menunjukkan bahwa lereng dengan ketinggian sama memiliki faktor keamanan

minimum yang sama, tidak tergantung sudut kemiringan lereng selama β < 54o

c. Untuk lereng dengan tinggi yang sama dan mempunyai kemiringan ≥


54 : semakin tinggi β, semakin kecil faktor keamanan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka penulis mampu menyimpulkan bahwa bersama dengan makalah
“Stabilitas lereng menggunakan metode grafis taylor”.dimana keamanan minimum menggunakan
program excel dan grafik taylor (1948) di lakukan perbandingan.

Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
detail didalam menyebutkan perihal makalah di atas bersama sumber–sumber yang lebih banyak yang
tentunya mampu di pertanggung jawabkan.

Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi,
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai