Anda di halaman 1dari 3

TYPES OF CLIENTS YOU NEVER WANT TO WORK WITH

THE DESIGN EXPERT (Ahli design)

They think they have an eye for design and that their suggestions are vast improvements

Mereka pikir mereka memiliki mata untuk desain dan saran-saran mereka adalah improvements
(perbaikan)

THE INDECISIVE EXECUTIVE (EKSEKUTIF)

They hired you for something they don’t understand, but still want to tell you how to do your job

Mereka mempekerjakan Anda untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti, tetapi masih ingin
memberi tahu Anda bagaimana melakukan pekerjaan Anda.

THE CLIENT WHO CRIED WOLF

To them, everything is an emergency. You get multiple “urgent” emails from them a day

Bagi mereka, semuanya darurat/bermasalah. Anda mendapatkan dari beberapa email masuk
“mendesak” dari masukan mereka sehari

THE FEEDBACK FAILURE

In their mind, their feedback is clear as day. In yours, its general and open to interpretation

Dalam pikiran mereka, umpan balik mereka jelas seperti siang hari. Di dalam kamu, itu umum dan
terbuka untuk interpretasi

BE CONFIDENT

Be proud of your work but don't accept criticism in person

Bangga akan pekerjaan anda tetapi tidak menerima kritik secara pribadi
Ways to educate your client

1. Set and manage expectations.


(Tetapkan dan kelola harapan)

At the start of a project or working relationship, outline your offerings,


business practices, terms of service, communication methods, and
timelines. Break down your process and go into detail about what each
step looks like and what's expected of both parties for each one.

(Di awal proyek atau hubungan kerja, uraikan penawaran Anda, praktik
bisnis, ketentuan layanan, metode komunikasi, dan jadwal. Hancurkan
proses Anda dan lanjutkan secara terperinci tentang seperti apa setiap
langkah dan apa yang diharapkan dari kedua belah pihak untuk masing-
masing langkah.)

2. Ask for questions


(Ajukan pertanyaan)

Consistently work on clear communication with your clients by looking for


opportunities to educate them.

Secara konsisten bekerja pada komunikasi yang jelas dengan klien Anda dengan
mencari peluang untuk mendidik mereka.

3. Explain your decision-making


(jelaskan pengambilan keputusan anda)

This has been extremely beneficial for me with my design clients. Each
time I send them an inspiration board, logo concepts, or the design of
their website, I take time to break down and explain each decision I
made.

Ini sangat bermanfaat bagi saya dengan klien desain saya. Setiap kali saya
mengirimi mereka papan inspirasi, konsep logo, atau desain situs web
mereka, saya meluangkan waktu dan menjelaskan setiap keputusan yang
saya buat.
4. Speak in simple terms
(bicaralah dengan istilah sederhana)
if you bust out terms like "hierarchy," "negative space," or "sans serif typeface" on a
client who is completely unfamiliar with the technical aspects of design, I will
probably get some very confused looks. Use terms that your clients will understand
and teach them the definitions of your fancy terms.

Jika anda mengeluarkan istilah seperti "hierarki," "ruang negatif," atau "jenis huruf
sans serif" pada klien yang sama sekali tidak terbiasa dengan aspek teknis desain,
Gunakan istilah yang klien Anda akan mengerti dan mengajarkan mereka definisi
istilah mewah Anda.

Anda mungkin juga menyukai