Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA

NAMA : NADYA NUR RAINDRA

KELAS : IX-6
ABSEN : 15

TANGGAL PENGUMPULAN: 28 November 2017


TAHUN AJARAN : 2017/2018
1. Masuknya Islam di Nusantara
Agama Islam berasal dari Tanah Arab. Dari Tanah Arab, Agama Islam
berkembang ke mana-mana, diantaranya ke Gujarat dan Persia. Dengan berangsur-
angsur meluas ke arah timur hingga Semenanjung Malaka. Menurut hasil seminar
“Masuknya Islam di Indonesia” pada tanggal 17-20 Maret 1963 di Medan, Islam
masuk ke Nusantara pertama kali pada abad pertama hijriah, kira-kira abad ke-7
masehi. Islam masuk ke Nusantara melalui jalur yaitu sebagai berikut:
1. Jalur utara dengan rute Arab, Damaskus, Bagdad, Gujarat, Srilanka, dan
Nusantara.
2. Jalur selatan dengan rute Arab, Yaman, Bagdad, Gujarat, Srilanka, dan
Nusanara.
Saat Islam masuk ke wilayah-wilayah (Kalimantan Timur, Sumatera, Jawa
Barat, dan sebagainya yang dimana ditempat itu ada kerajaan bercorak Hindu-
Budha) dapat diterima baik karena Islam datang dengan membawa prinsip-prinsip
perdamaian, persamaan derajat antar manusia, menghilangkan perbudakan, dan
yang paling penting adalah cara masuk Agama Islam sangat mudah, yaitu dengan
membaca dua kalimat syahadat dan tanpa ada paksaan.

2. Bukti masuknya Islam ke Nusantara:


a. Perkampungan Islam yang terdapat di sekitar Selat Malaka pada abad ke-7
dan ke-8 M.
b. Batu bersurat pada sebuah makam seorang wanita muslimah di Leran,
Gresik, Jawa Timur atas nama Fatimah binti Maimun, berangka tahun 475
H (1082 M).
c. Catatan kisah perjalanan Marcopollo (Musafir Venesia) yang singgah di
Perlak, Aceh Utara, pada tahun 1292 M.
d. Batu nisan maakam Suttan Malik as-Saleh, Raja Samudera Pasai yang
berangka tahun 1345 M.

3. Perkembangan Islam di Nusantara


Berdasarkan teori Arab, yaitu dibawa dari pedagang yang berasal dari Arab
atau Timur Tengah yang dipegang oleh Crawfurd, Nieman, de Holander, dan
Fazlur Rahman. Sedangkan Teori India, menyatakan bahwa Islam yang datang ke
Nusantara berasal dari India. Pelopor mahzab ini adalah Pijnapel yang kemudian
diteliti lebih lanjut oleh Snouck, Fatimi, Vlekke, Gonda, dan Schrieke.

Eksistensi Cina muslim pada awal perkembangan Islam di Jawa tidak hanya
ditunjukkan leh kesaksian-kesaksian para pengelana asing, sumber-sumber Cina,
teks lokal Jawa maupun tradisi lisan saja, melainkan dibuktikan juga dengan
adanya peninggalan sejarah Islam di Jawa. Ini mengisyaratkan adanya pengaruh
Cina yang cukup kuat sehingga menimbulkan dugaan bahwa pada bentangan abad
ke-15/16 telah terjalin apa yang disebut Sino-Javanese Muslim Culture. Ukiran
padas di masjid kuno Mantingan-Jepara, menara masjid pecinaan Banten,
konstruksi pintu makam Sunan Giri di Gresik, dan lain sebagainya. Semuannya
menunjukkan pengaruh budaya Cina yang cukup kuat. Bukti lain ditambah dari
dua bangunan masjid yang berdiri megah di Jakarta, yakni masjid Kali Angke yang
dihubungkan dengan Gouw Tjay dan Masjid Kebun Jeruk yang didirikan oleh
Tamien Dosol Seeng dan Nyonya Cai.
4. Bukti Perkembangan Islam di Nusantara
1. Pedagang dari Arab yang mula-mula memperkenalkan agama Islam di
Indonesia, kemudian disusul oleh pedagang Islam dari Mesir, Persia dan
Gujarat memiliki tugas menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan
kemampuannya masing- masing.
2. Golongan Mubaligh atau guru agama Islam, yaitu golongan yang pekerjaannya
memang khusus untuk mengajarkan agama Islam.
3. Golongan Sufi (ahli tasawuf) diperkirakan masuk ke Indonesia sejak abad ke-
13.
4. Para wali yang dikenal sebagai wali songo terdiri dari:
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim (gresik)
2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat (Ampel denta)
3. Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim (Tuban)
4. Sunan Drajat atau Syarifudin (sedayu)
5. Sunan Giri (Gresik)
6. Sunan Kalijaga (Demak)
7. Sunan Kudus (kudus)
8. Sunan Muria (kudus)
9. Sunan Gunung Jati (Cirebon)

5. Pea Persebaran Islam di Nusantara


a. Sebelum malaka diduduki Portugis
Peta jaringan pelayaran dan perdagangan pada akhir abad ke-15.

Keterangan: I. Malaka; II. Samudera Pasai; III. Banten; IV. Demak; V. Banjar;
VI. Makassar; VII. Ternate & Tidore
b. Sesudah malaka diduduki Portugis
Sejak Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Pusat perdagangan
dan tata jaringan perdagangan dan pelayaran Nusantara sesudah jatuhnya
Malaka.

Keterangan: I.Samudera Pasai; II.Banten; III.Demak; IV:Banjar; V:Makassar;


VI:Ternate & Tidore.

Anda mungkin juga menyukai