Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BERDASARKAN SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT BARTEC UTAMA


MANDIRI

R. Fernanda Syarif Wicaksana, Sri Hatini, ST. MT.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia. Telp 0247460052

Abstrak
Dalam perkembangannya, PT Bartec Utama Mandiri selalu berusaha memperbaiki kineja manajemen
lingkungannya. Untuk mengetahui bagaimana kinerja manajemen lingkungan perusahan dan sudahkah
sesuai dengan prinsip ISO 14001 mengenai sistem manajemen lingkungan. Digunakan alat berupa
checklist berdasarkan Global Enviromental Managemenet Initiative (GEMI) untuk mengukur kinerja
sistem manajemen lingkungan perusahaan saat ini. Dari hasil checklist diketahui bahwa total skor dari
masing-masing prinsip ISO 14001 adalah kebijakan dan komitmen skor delapan dari empat belas,
perencanaan skor lima dari sepuluh, penerapan dan operasi skor Sembilan dari 26, pemeriksaan dan
tindakan koreksi skor dua dari sepuluh, dan tinjauan manajemen skor satu. Usulan rancangan perbaikan
diberikan sedemikian rupa untuk perusahaan supaya meningkatkan kinerja sistem manajemen lingkungan
perusahaan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001.

Kata kunci: manajemen lingkungan, checklist, ISO 14001

Abstract
[Title: Analysis of Environmental Management System Based on ISO 14001 Certification at PT Bartec
Utama Mandiri] In its development, PT Mandiri Bartec kineja always trying to improve its environmental
management. To find out how the company's environmental management performance and Have
accordance with the principles of the ISO 14001 environmental management systems. Used tool in the
form of a checklist based Global Environmental Managemenet Initiative (GEMI) to measure the
performance of the environmental management system of companies today. From the results of the
checklist in mind that the total scores of each of the principles of ISO 14001 is the policy and commitment
of the fourteen eight scores, a score of five out of ten the planning, implementation and operation of nine
score of 26, checking and corrective action scores two out of ten, and management review a score of one.
Proposed design of repairs given to the company in such a way in order to increase the performance of
the company's environmental management system in accordance with ISO 14001 certification.

Keywords: environmental management, checklist, ISO 14001

1. PENDAHULUAN undangan, pengembangan kebijakan ekonomi dan


Berbagai macam organisasi semakin perangkat lain yang mendorong perlindungan
meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian dan lingkungan, dan meningkatkan kepedulian pihak-pihak
penunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui yang berkepentingan terhadap lingkungan dan
pengendalian dampak lingkungan yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Salah satu standar yang
kegiatan, produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, berkaitan dengan lingkungan dan menjadi patokan
konsistrn dengan kebijakan peraturan perundang- stakeholder untuk mempertahankan daya saing adalah
ISO 14000. Berkaitan dengan sistem manajemen
------------------------------------------------------------------ lingkungan, ISO menerbitkan standarisasi mengenai
*)
R. Fernanda Syarif Wicaksana, Sri Hatini, ST. MT. Sistem manajemen lingkungan yang dikenal dengan ISO
E-mail: nandasudoku@yahoo.com 14001 yang merupakan bagian dari sistem manajemen
organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan mengenai lingkungan dan juga
sebagai panduan bagi organisasi dalam mengelola aspek
lingkungannya (ISO 14001, 2004).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilman M S
dan Kristiningrum E pada 12 perusahaan yang telah
mendapatkan sertifikat ISO 14001, terdapat beberapa
alasan dalam menerapkan ISO 14001, alasan paling
utama yaitu untuk meningkatkan image perusahaan,
meningkatkan partisipasi karyawan, mengurangi
pencemaran lingkungan, meningkatkan pangsa pasar
dan tuntutan konsumen. Hasil penilitian menunjukkan
bahwa dengan menerapkan ISO 14001, perusahaan
mengalami pengurangan pencemaran lingkungan (20%).
Penerapan ISO 14001 memberikan cara untuk
mengidentifikasi secara sistematik dan mengelola resiko
lingkungan serta liability, sehingga mengurangi keluhan
masyarakat (20%) Gambar 1. Kerangka Pikir
PT Bartec Utama Mandiri adalah perusahaan yang
bergerak dibidang manufacturing peralatan kesehatan, Untuk mempermudah dalam menganalisis
berupa hospital bed, operating table, infant incubator, permasalahan, adapun tahap-tahap dalam penelitan
infant warmer, obyn bed, obgyn chair standard bkkbn, dapat dilihat pada gambar 2.
incinerator, fume hood, laminar air flow, biosafety
cabinet , clean room furniture, laboratorium furniture.
Untuk melakukan sistem manajemen lingkungan yang
baik, maka diperlukan adanya suatu standar yang
menjelaskan tentang sistem tersbut. Standar
Internasional ISO 14001 dapat merupakan alat untuk
menjamin kinerja sistem manajemen lingkungan
tersebut. Standar Internasional ISO 14001 muncul
sebagai akibat adanya beberapa isu lingkungan yang
sering dibicarakan. Isu tersebut adalah polusi udara,
polusi air, polusi tanah, limbah dan bahan-bahan
berbahaya, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi,
perencanaan fisik, perencanaan fisik, penggunaan
bahan/material, penggunaan energi serta keselamatan
dan kesehatan kerja karyawan.
Keberhasilan dari penerapan ISO 14001 adalah
mendapatkan sertifikasi ISO 14001 yang merupakan
bukti bahwa perusahaan telah menerapkan standar
tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk
mengetahui bagaimana kinerja manajamen lingkungan
PT Bartec Utama Mandiri saat ini, apakah telah sesuai
dengan prinsip ISO 14001.

2. METODE PENELITIAN
Kerangka pikir menggambarkan seluruh aspek-
aspek yang ada di dalam penelitian. Kerangka pikir
membantu dalam memahami isi dari penelitian yang
dilakukan peneliti. Dengan kerangka pikir ini, maka
sistem atau obyek penelitian dapat digambarkan dengan
jelas. Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada
gambar1.

Gambar 2. Alur Penelitian


Model Konseptual pendekatan manajemen yang kompatibel dengan SML
Model yang dibuat dalam penelitian ini seperti yang dijelaskan dalam ISO 14001..
berdasarkan pada model Sistem Manajemen Lingkungan
yaitu Plan – Do – Check – Act (PDCA), yang kemudian 5. PEMBAHASAN
dihubungkan dengan elemen-elemen yang terdapat di Data Total Skor
dalam ISO 14001. Pada checklist, setiap kondisi diberikan score
pada masing-masing prinsip ISO 14001, untuk menilai
penerapannya di perusahaan. Hasil skoring ini berguna
untuk menilai kondisi perusahaan saat ini tentang Sistem
Manajemen Lingkungannya. Definisi score dari masing-
masing prinsip akan dijelaskan pada tahap analisa.

Tabel 1. Total Skor Masing-masing Prinsip

Gambar 3. Model Sistem Manajemen Lingkungan ISO Analisa Hasil Checklist Prinsip Kebijakan dan
14001 : 2004 Komitmen
Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor
Penyusunan Instrumen Penelitian dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 8. Hal ini
Intrumen penelitian yang digunakan pada menjelaskan bahwa Organisasi telah memiliki kebijakan
penelitian ini adalah Checklist. Checklist ini diadopsi lingkungan yang sebagian (tidak seluruhnya) memenuhi
dari Global Environmental Management Initiative persyaratan standar.
(GEMI). Setiap prinsip memiliki satu atau lebih Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO
pertanyaan, yang dibuat sedemikian rupa agar sesuai 14001, bisa diketahui bahwa :
dengan keadaan yang sebenarnya. Terdapat 5 prinsip • Perusahaan telah menetapkan suatu kebijakan
dan 17 elemen pada ISO 14001 dan menghasilkan 31 lingkungan secara tertulis dan tersedia untuk
pertanyaan.. masyarakat namun tidak untuk umum yang
seharusnya kebijakan ini juga tersedia bagi
Penaksiran Instrumen Penelitian masyarakat umum.
Daftar pembanding berisi total 31 pertanyaan • Kebijakan lingkungan diperusahaan hanya
dalam lima bagian yang berbeda, sesuai dengan lima berpedoman terhadap dampak lingkungan saja.
prinsip yang tercantum dalam standar ISO 14001. Kebijakan lingkungan seharusnya secara umum
Sebuah nilai sempurna "62" (yaitu, setiap pertanyaan dan luas dapat mencerminkan kondisi alam
mendapatkan nilai 2), jika menanggapi secara setempat, skala kegiatan, dan dampak
menyeluruh dan jujur, menunjukkan bahwa organisasi lingkungakan yang dihasilkan dari kegiatan
memiliki semua elemen yang diperlukan dalam standar produksi perusahaan
ISO 14001. • Perusahaan belum melakukan pengujian untuk
Penting untuk diingat bahwa seberapa baik mengetahui kondisi alam dan skala dari kegiatan,
organisasi menerapkan persyaratan standar bukanlah produk, dan jasa.
tingkat kinerja yang dicapai, tetapi kelengkapan dan • Kebijakab lingkungan seharusnya mencakup dua
kecukupan prosedur dan sistem yang ditetapkan untuk komitmen yaitu komitmen untuk perbaikan
mencapai kinerja tersebut. berkelanjuttan dan pencegahan pencemaran.
Skor yang tinggi di elemen apapun tidak selalu Perushaan saat ini hanya mencakup satu komitmen
merupakan tanda bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu tentang pencegahan pencemaran lingkungan
jika kriteria inti dalam elemen tidak terpenuhi. Selain sekitar perusahaan.
itu, karena semua prinsip dan elemen saling terkait, skor • Perusahaan telah berusaha patuh terhadap
rendah dalam setiap elemen yang diberikan dapat peraturan lingkungan terkait yang dikeluarkan oleh
menempatkan keraguan pada skor yang lebih tinggi pemerintah.
yang dicapai di elemen lain. Di sisi lain, menghasilkan • Perusahaan saat ini telah menyediakan suatu
setidaknya 1 atau 2 dalam setiap pertanyaan harus panduan untuk kebijakan lingkungan perusahaan
memberikan keyakinan pada organisasi bahwa
namun masih belum dipahami oleh beberapa melakukan sistem manajemen lingkungan di
pekerja. perusahaan. Dengan adanya perencanaan yang baik di
• Setiap pekerja di perusahaan tidak mempunyai perusahaan bisa dipastikan bahwa sistem manajemen
salinan dari kebijakan lingkungan yang lingkungan di perusahaan bisa berjalan dengan baik
dikeluarkan oleh perusahaan. Sebaiknya seluruh sesuai dengan sertifikasi ISO 14001.
pekerja mendapat salinan kebijakan lingkungan
perusahaan sehingga seluruh pekerja dapat Analisa Hasil Checklist Prinsip Penerapan dan
memahami secara benar kebijakan lingkungan Operasi
perusahaan. Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor
• Belum ada prosedur untuk memastikan kebijakan dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 9. Hal ini
lingkungan secara teratur ditinjau ulang. menjelaskan bahwa Beberapa prosedur untuk mencapai
• Kebijakan lingkungan yang seharusnya tersedia tujuan dan sasaran telah tersedia, nemun belum
bebas untuk setiap anggota masyarakat, di mencakup situasi darurat. Tanggungjawab dan
perusahaan kebijakan ini hanya tersedia untuk akontabiliti untuk implementasi telahditetapkan untuk
masyarakat tertentu saja. sebagian besar unit/bagian, dan sebagian besar (tidak
seluruh) sumberdaya yang diperlukan telah tersedia.
Analisa Hasil Checklist Prinsip Perencanaan Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO
Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor 14001 tentang prinsip perencanaan, bisa diketahui
dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 5. Hal ini bahwa :
menjelaskan bahwa Organisasi telah membuat kemajuan • Perusahaan telah menetapkan MR lingkungan,
dalam mengidentifikasi sebagian besar aspek namun MR lingkungan berada di bawah
lingkungan, demikian pula terhadap ketentuan hukum departemen lain. Sehingga peran, tanggung jawab,
lingkungan, dan organisasi mungkin telah memiliki dan kewenangan MR lingkungan tidak begitu jelas.
beberapa tujuan dan sasaran yang pencapaiannya • Perusahaan belum mengidentifikasi sumberdaya-
disusun dalam program manajemen lingkungan, namun sumberdaya utama untuk mendukung manajemen
masih banyak yang perlu disempurnakan. lingkungan di perusahaan. Sumberdaya-
Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist ISO sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya
14001 tentang prinsip perencanaan, bisa diketahui manusim ketrampilan khusus, teknolofi, peralatan
bahwa : dan sumberdaya keuangan/dana.
• Perusahaan belum mempunyai prosedur secara • Telah tersedia prosedur untuk mengidentifikasi
khusus untuk menentukan dampak penting kebutuhan pelatihan tentang manajemen
lingkungan atau potensial selama proses produksi lingkungan. Namun pelatihan tersebut tidak
di perusahaan. diiukuti oleh seluruh pekerja di dalam perusahaan.
• Proses peneteapan tujuan lingkungan hanya • Tidak seluruh pekerja peduli akan dampak
mempertimbangkan dampak penting dari kegiatan lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi
produksi saja. perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan
• Prosedur untuk mengidentifikasi dan mendapatkan belum memiliki suatu prosedur untuk memastikan
peraturan hukum yang berlaku hanya berdasarkan bahwa seluruh karyawan pada setiap tingkatan dan
AMDAL secara umum. Belum ada prosedur untuk fungsi organisasi peduli akan isu-isu lingkungan.
memastikan akses terhadap seluruh ketentuan • Perusahaan menentukan tingkat pengalaman
hukum yang berlaku, yang barum dan perubahan. kompetensi, dan pelatihan karyawan terutama yang
• Perusahaan telah mempunyai dokumentasi tentang melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
tujuan dari sasaran lingkungan. Namun perusahaan lingkungan.
belum mempunyai prosedur untuk memelihara • Perusahaan telah memiliki prosedur untuk
prosedur tersebut. komunikasi internal dan eksternal mengenai
• Perusahaan menyediakan beberapa prosedur manajemen lingkungan, namun belum ada
manajemen lingkungan untuk mencapai suatu prosedur yang mengkaji prosedur tersebut secara
tujuan dan sasaran dari manajemen lingkungan periodik.
perusahaan. Namun hal ini belum mencakup • Peusahaan belum menjabarkan dan
tentang peninjauan ulang apabila ada kegiatan baru mendokumentasikan elemen-elemen inti dari
diperusahaan dan tidak mencakup rencana sistem manajemen lingkungan.
pengembangan kegiatan atau pengembangan • Perusahaan telah megidentifikasi dokumen-
kegiatan atau produk baru dari perusahaan. dokumen yang disyaratkan ISO 14001 namun
Perusahaan belum sepenuhnya melakukan perusahaan belum mempunyai sistem untuk
perencanaan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001 mangkaji ulang secara periodik dokumen-dokumen
ini. Perencanaan ini merupakan hal yang penting dalam tersebut.
• Dokumen yang tersedia sulit dibaca sehingga perlu • Perusahaan mempunyai prosedur untuk
dilakukan perbaikan/pengkajian ulang bentuk dan memusnahkan dokumen yang sudah tidak dipakai.
penampilan dokumen tersebut supaya mudah Namun tidak semua catatan yang sesuai dengan
dibaca. standar ini dipelihara.
• Perusahaan telah mengidentifikasi beberapa • Perusahaan belum meyediakan prosedur untuk
kegiatan operasi yang menyebabkan dampak melaksanakan audit manajemen lingkungan.
lingkungan penting, tetapi belum Hal ini menunjukan bahwa perusahaan belum
mendokumentasikan situasi tersebut. sepenuhnya melakukan prinsip ini sesuai dengan
• Perusahaan mempunyai prosedur untuk hamper sertifikasi ISO 14001. Meskipun ada pertanyaan yang
seluruh kegiatan dan operasi yang berkaitan mendapatkan skor 1, perusahaan harus melakukan
dengan aspek lingkungan penting. Tapi belum ada perbaikan supaya sesuai dengan sertifikasi ISO 14001.
prosedur yang secara periodik mengkaji ulang
prosedur-prosedur tersebut. Analisa Hasil Checklist Prinsip Tinjauan
• Perusahaan telah mempunyai prosedur untuk Manajemen
mengidentifikasi potensi terjadinya insiden dan Total score yang dihasilkan untuk prinsip
kecelakaan lingkungan, serta situasi darurat. Tinjauan Manajemen adalah sebesar 1. Ini menjelaskan
Namun belum ada sistem yang secara periodik bahwa organisasi pernah melakukan tinjauan
mengkaji ulang prosedur tersebut. manajemen mengenai Sistem Manajemen
• Perusahaan belum pernah melakukan pengujian Lingkungannya, akan tetapi tidak ada jadwal berkala
prosedur tindakan darurat. untuk mengkaji Sistem Manajemen Lingkungan yang
Oleh karena itu pada prinsip penerapan dan operasi ada. Organisasi untuk saat ini, manajemen puncak belum
ini perusahaan sebaiknya melakukan perbaikan- melakukan dan belum terjadwal untuk dilakukannya
perbaikan sehingga memperoleh hasil yang sesuai tinjauan manajemen mengenai Sistem Manajemen
dengan prinsip penerapan dan operasi berdasarkan Lingkungan organisasinya. Perusahaan disini telah
sertifikasi ISO 14001. memiliki rencana dan ketentuan untuk mengkaji ulang
sistem manajemen lingkungan perusahaan. Namun
Analisa Hasil Checklist Prinsip Pemeriksaan dan perusahaan belum menetapkan secara periodic
Tindakan Koreksi pengkajian sistem manajemen lingkungannya.
Berdasarkan hasil checklist didapatkan total skor
dari prinsip kebijakan dan komitmen sebesar 2. Hal ini Rancangan Perbaikan
menjelaskan bahwa Hanya sedikit (bila ada) prosedur- Rancangan perbaikan merupakan upaya peneliti
prosedur yang tersedia atau diimplementasikan untuk untuk memberikan penyelesaian atas permasalahaan
memeriksa kinerja dari SML dan elemen-elemennya; yang telah diidentifikasi sehingga dapat membantu
dan area-area ketidaksesuaian tidak dapat diidentifikasi, untuk mencapai tujuan dan sasaran.
dan sebagai akibatnya, pengukuran perbaikan atau
pencegahan tidak dapat dilaksanakan dengan efektif. Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Kebijakan dan
Dari beberapa pertanyaan di dalam checklist Komitmen
ISO 14001 tentang prinsip Pemeriksaan dan Tindakan Dari data hasil observasi dengan menggunakan
Koreksi, bisa diketahui bahwa : checklist diketehui bahwa pada pirinsip ini, perusahaan
• Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk hanya mendapatkan skor 8. Oleh karena itu perusahaan
memantau dan mengukur karakteristik kunci dari melakukan suatu rancangan perbaikan yang sesuai
kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan dengan prinsip kebijakan dan komitmen berdasarkan
dampak penting. Misal : jumlah dan karateristik sertififikasi ISO 14001, antara lain :
buangan cair, emisi udara, limbah padat B3, • Perusahaan sebaiknya mempermudah bagi
penggunaan energi dari kegiatan operasi yang masyarakat umum yang ingin mengetahui
dapat menimbulkan dampak penting lingkungan. kebijakan lingkungan di perusahan, termasuk
• Perusahaan belum mempunyai prosedur untuk setiap perubahan atau tambahan kebijkan
mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan lingkungan perusahaan.
lingkungan. • Perusahaan sebaiknya melakukan pengujian secara
• Prosedur untuk menetapkan tanggung jawab dan periodik terhadap kondisi alam sekitar perusahaan
kewenangan untuk menangani dan memeriksa berdasarkan dari skala kegiatan, produk yang
ketidaksesuaian telah ada dengan adanya MR dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan sebaiknya
lingkungan di dalam perusahaan. Namun prosedur mengidentifikasi area penerapan kebijakan
ini belum diperbaharui secara berkala. lingkungan dengan jelas.
• Perusahaan harus memiliki komitmen yang jelas di
dalam kebijakan lingkungannya, seperti terhadap
perbaikana berkelanjutan dalam kinerja • Menyediakan suatu prosedur untuk memelihara
lingkungannya dan terhadap pencegahan dokumentasi dari tujuan dan sasaran yang
pencemaran lingkungan. berguna untuk memastikan tujuan dan sasaran
• Kebijakan lingkungan perusahaan sebaiknya dievaluasi dan diperbaharui perusahaan dengan
dilakukan tinjauan ulang untuk mengakomodir teratur.
perubahan-perubahan persepsi dan kondisi secara Program manajemen lingkungan perusahaan harus
periodik. Misal tiap empat bulan atau enam bulan memiliki suatu kerangka waktu yang jelas dan
sekali untuk tinjauan ulang kebijakan lingkungan mengidentifikasi apa yang akan dlakukan dan apa
perusahaan. Kebijakan lingkungan komitmen yang yang akan dicapai, serta bagaimana hal tersebut
jelas untuk patuh terhadap peraturan lingkungan dapat dilkaksanakan. Program manajemen
terkait, juga terhadap seluruh persyaratan lain lingkungan harus mencakup tinjauan ulang terhada
dimana perusahaan harus mematuhinya. kegiatan baru yang ada di perusahaan.
• Perusahaan sebaiknya membuat kerangka pedoman
kebijakan lingkungan yang jelas dan spesifik Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Penerapan dan
sehingga mudah dipahami oleh pihak yang Operasi
berkepentingan dan dan mereka yang bertanggung Dari hasil observasi menggunakan checklis pada
jawab untuk mengevaluasi kebijakan lingkungan. prinsip ini ada beberapa rancangan perbaikan yang
Kebijakan lingkungan sebaiknya didokumentasikan sesuai, antara lain :
dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan • Manajemen puncak membentuk divisi untuk
sehingga seluruh karyawan di perusahaan bisa manajemen lingkungan. Divisi ini mempunyai
memahami kebijakan lingkungan yang ada di peran, tanggung jawab , dan wewenang yang telah
tempat mereka bekerja. ditetapkan untuk memastikan bahwa sistem
manajemen lingkungan di perusahaan dapat
Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Perencanaan berjalan dengan semestinya sesuai dengan standar
Dari hasil observasi dengan checklist pada ISO 14001 untuk melaporkan kinerja sistem
prinsip ini hanya memperoleh total skor 9. Organisasi manajemen lingkungan ke manajamen puncak.
sebaiknya membuat dan mempunyai proses perencanaan Selain itu peran, tanggung jawab, dan wewenang
yang mencakup beberapa hal, antara lain : lain fungsi manajemen dan staf operasional untuk
• Membuat suatu prosedur untuk melaksanakan berbagai unsur Sistem Manajemen
mengidentifikasi aspek lingkungan penting dari Lingkungan yang ditetapkan, didokumentasikan
kegiatan yang ada di perusahaan yang dapat dan dikomunikasikan kepada personil untuk
menimbulkan dampak penting lingkungan. memfasilitasi manajemen. Perwakilan manajemen
Selain itu dalam penentuan tujuan kebijakan lingkungan melaporkan kinerja Sistem Manajemen
lingkungan sebaiknya memperhatikan aspek- Lingkungan kepada manajemen puncak. Laporan
aspek lingkungan yang berkaitan dengan ini digunakan oleh manajemen puncak untuk
dampak lingkungan penting. Meskipun tidak meninjau Sistem Manajemen Lingkungan dan
ada pendekatan tunggal untuk mengidentifikasi dasar untuk perbaikannya. Saran skeme divisi MR
aspek lingkungan, pendekatan yang dipilih Lingkungan dapat dilihat pada gambar 4 dibawah
dapat mempertimbangkan, sebagai contoh ini
penggunaan bahan baku dan sumber daya alam,
isu lingkungan lokal, penggunaan energi,
pancaran energi (seperti bunyi, getaran), dan
limbah dan produksi samping.
• Membuat prosedur sistematik yang dapat
mengidentifikasi seluruh ketentuan hukum baru
yang berlaku pada aspek lingkungan dari
kegiatan produk atau jasa dari perusahaan.
Prosedur ini juga harus dapat mengidentifikasi
perubahan-perubahan terhadap ketentuan
peraturan hukum dan persyaratan lainnya yang
berjalan. Persyaratan peraturan perundang- Gambar 4. Saran Skema Divisi MR Lingkungan
undangan dapat mempunyai banyak bentuk,
seperti undang-undang, termasuk peraturan- • Manajemen perusahaan harus mengidentifikasi dan
peraturan, keputusan dan ketetapan., ijin, lisensi menyediakan sumberdaya-sumberdaya yang
atau bentuk-bentuk lain dari wewenang, dll. dibutuhkan untuk melaksanakan dan
mengendalikan sistem manajemen lingkungan, telah ditentukan atas dasar yang sesuai, pendidikan,
agar : pelatihan dan / atau pengalaman.
mencapai kebijakan lingkungan, tujuan • Perusahaan sebaiknya menetapkan prosedur untuk
dan sasarannya; komunikasi internal berbagai tingkatan dan fungsi
memenuhi persyaratan organisasi yang organisasi. Organisasi juga harus menetapkan
berubah prosedur untuk menerima, mendokumentasikan
komunikasi dengan pihak-pihak dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak
berkepentingan mengenai sistem eksternaal tentang Sistem Manajemen Lingkungan.
manajemen lingkungan; dan Organisasi menganggap berbagai kemungkinan
mendukung operasi yang sedang sebagai proses untuk komunikasi eksternal pada
berlangsung dan perbaikan berkelanjutan aspek lingkungan penting dan telah mencatat
sistem manajemen lingkungan tersebut keputusan dalam hal ini. Semua prosedur ini
untuk perbaikan kinerja lingkungan ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan
organisasi. keadaan dan persepsi.
• Organisasi membuat prosedur untuk • Organisasi mengidentifikasi, menjelaskan, dan
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Prosedur ini mendokumentasikan interaksi antara elemen-
untuk memastikan bahwa pekerja yang melakukan elemen inti dari Sistem Manajemen Lingkungan.
kegiatan produksi dapat menimbulkan dampak Berbagai dokumen dapat disimpan dalam beberapa
terhadap lingkungan telah mendapatkan pelatihan media (kertas, elektronik, foto-foto, poster) yang
yang sesuai. bermanfaat, mudah dibaca dan dimengerti serta
• Perusahaan sebaiknya membuat prosedur untuk dapat diakses oleh semua orang yang perlu
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Prosedur ini informasi yang terkandung di dalamnya.
untuk mmemastikan bahwa seluruh karyawan yang • Peusahaan membuat prosedur untuk
tempatnya bekerja menimbulkan dampak penting mengendalikan seluruh dokumen yang disyaratkan
lingkungan telah mengikuti pelatihan lingkungan oleh ISO 14001 untuk memastikan bahwa
yang memadai. program pelatihan sebaiknya dokumen ada pada tempatnya. Untuk memastikan
merefleksikan tanggung jawab yang telah bahwa versi terbaru dari dokumen terkait tersedia
ditentukan dalam sistem manajemen lingkungan pada seluruh lokasi dimana kegiatan-kegiatan
dan memperhitungkan pengertian dan pengetahuan operasi utama dilaksanakan dan memastikan
peserta terhadap materi pokok. Selain itu harus ada bahwa dokumen yang kadaluarsa telah
suatu sistem yang secara periodic mengkaji ulang dimusnahkan dengan benar untuk menghindari
prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi salah penggunaan.
kebutuhan pelatihan dan memastikan bahwa • Sebaiknya dokumentasi jelas dan dapat dibaca dan
pelatihan yang memadai telah dilakukan oleh seluruh dokumen bertanggal dan dilengkapi
perusahaan. dengan tanggal revisi. Sehingga seluruh dokumen
• Membuat prosedur untuk memastikan bahwa dapat diidentifikasi dan seluruh dokumen
semua personil di setiap fungsi dan tingkat relevan dipelihara dengan baik.
sadar akan masalah lingkungan, salah satunya • Sebaiknya perusahaan mensyaratkan prosedur yang
dengan memberi pelatihan-pelatihan untuk semua terdokumentasi untuk memastikan kepatuhan
personil. Ada prosedur untuk memastikan bahwa terhadap kebijakan dan kesesuaian terhadap tujuan
semua personil sadar akan dampak yang nyata atau dan sasaran telah diidentifikasi.
potensi lingkungan yang signifikan dari aktivitas • Sebaiknya prosedur-prosedur yang terkait dengan
kerja. Semua personil dibuat menyadari peran dan manajemen lingkungan dikomunikasikan kepada
tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian pemasok bahan untuk proses produksi. Hal ini agar
dengan kebijakan lingkungan dan prosedur dan pemasok mengetahui bahwa perusahaan berusaha
persyaratan sistem manajemen lingkungan, untuk mengurangi resiko dampak penting
termasuk kesiapan darurat dan kebutuhan respon. lingkungan dalam proses produksinya. Seluruh
• Menetapkan tingkat pengalaman, kompetensi dan prosedur sebaiknya secara periodic dintinjau ulang
pelatihan yang diperlukan untuk memastikan dan direvisi bila dipandang perlu.
kemampuan personil, khususnya yang • Membentuk prosedur untuk mengidentifikasi
melaksanakan fungsi khusus manajemen potensi dan untuk menanggapi insiden lingkungan,
lingkungan. Telah memastikan bahwa karyawan kecelakaan dan situasi darurat. Prosedur juga fokus
yang melaksanakan tugas-tugas yang dapat pada mencegah dan mengurangi dampak
menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan lingkungan yang mungkin terkait dengan
memiliki kompetensi yang diperlukan. Tingkat kecelakaan atau situasi darurat. Setelah terjadinya
kompetensi yang diperlukan karyawan tersebut kecelakaan atau situasi darurat, prosedur diperiksa
dan jika perlu direvisi untuk mencegah terjadinya sasaran penurunan konsumsi energi tidak
kembali. tercapai.
Melakukan pengujian prosedur tanggap darurat • Menyediakan prosedur identifikasi, pe,eliharaan,
secara teratur (yaitu, secara periodik). Menetapkan dan pemusnahan catatan lingkungan. Catatan
dan melaksanakan prosedur khs untuk meninjau lingkungan termasuk catatan lingkungan dan hasil
kinerja tes tersebut. Menerapkan prosedur khusus audit dan tinjauan ulang, seperti yang dinyatakan
untuk penyelidikan sistematis dari semua dalam tujuan dan sasaran harus sesuai. Catatan
kecelakaan dan insiden yang berdampak lingkungan lingkungan harus jelas, dapat dibaca, diidentifikasi,
dan menentukan langkah untuk revisi dan mudah ditelusuri terhadap kegiatan, produk,
sesuai/tindakan korektif. dan jasa perusahaan. Catatan ini harus selalu
terpelihara, seluruh catatan yang disyarakatkan
Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Pemeriksaan dan harus dapat menunjukan kesesuaian terhadap
Tindakan Koreksi standar terpelihara dengan baik.
Dari hasil observasi, organisasi sebaiknya Menetapkan program dan prosedur audit
membuat dan mempunyai proses perencanaan yang manajemen lingkungan secara berkala. Progam audit ini
mencakup beberapa hal, antara lain : untuk mengetahui apakah Sistem Manajemen
• Perusahaan membuat prosedur untuk memantau Lingkungan sesuai dengan pengaturan yang
secara periodic karakteristik kunci dari kegiatan direncanakan untuk manajemen lingkungan dan apakah
dan operasi yang dapat menimbulkan dampak Sistem Manajemen Lingkungan telah dilaksanakan dan
penting lingkungan. Prosedur ini juga dipelihara. Hasil-hasil audit sistem manajemen
mensyaratkan dicatatnya informasi untuk lingkungan internal dapat dimuat dalam bentuk laporan
menelusuri kinerja, pegendalian operasi terkait dan dan digunakan untuk memperbaiki atau mencegah
kesesuaian dengan tujuan dan sasaran organisasi. ketidaksesuaian yang tertentu, untuk memenuhi satu
Prosedur ini harus didokumentasikan dan ditinjau atau lebih tujuan dari program audit, dan menyiapkan
ulang secara teratur. masukan untuk penyelenggaraan tinjauan manajemen.
• Menetapkan dan mendokumentasikan prosedur
khusus untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Tinjauan
peraturan-peraturan, produk kegiatan atau layanan. Manajemen
Prosedur meliputi langkah-langkah untuk Manajemen perusahaan sebaiknya mengkaji
mengidentifikasi dan mendokumentasikan ulang sistem manajemen lingkungan untuk memastikan
persyaratan peraturan yang relevan dan mematuhi keberlanjutan kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas.
dengan kegiatan yang seperti itu, produk atau jasa Peninjauan ulang oleh manajemen bertujuan untuk
harus. Prosedur menetapkan secara periodik merubah kondisi yang dipandang perlu untuk merubah
evaluasi tersebut yang harus dilakukan. Hasil kebijakaan, tujuan, dan elemen-elemen lain dari
evaluasi tersebut didokumentasikan dan dilaporkan manajemen lingkungan, dengan didasarkan atas hasil
kepada manajemen. audit sistem manajemen lingkungan, perubahan kondisi,
• Agar sistem manajemen lingkungan berjalan secara dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjuta.
efektif terus menerus, organisasi sebaiknya Keluaran dari tinjauan sistem manajemen lingkungan
memiliki metode yang sistematis untuk dapat termasuk keputusan mengenai;
mengidentifikasi ketidaksesuaian potensial yang • kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari
nyata terjadi, melakukan koreksi dan mengambil sistemnya;
tindakan perbaikan dan pencegahan, dengan • perubahan sumber daya fisik, manusia dan
mengutamakan untuk mencegah timbulnya pendanaan; dan
masalah sebelum terjadi. Contoh-contoh dari • tindakan-tindakan yang berkaitan dengan
situasi ketidak-sesuaian dapat berupa: kemungkinan perubahan kebijakan lingkungan,
gagal dalam menetapkan tujuan dan sasaran tujuan, sasaran dan unsur lainnya dari sistem
lingkungan. manajemen lingkungan.
gagal dalam menentukan tanggung jawab Rekaman tinjauan manajemen termasuk
yang diperlukan oleh suatu sistem termasuk butir agenda rapat, daftar hadir, materi yang
manajemen lingkungan, seperti tanggung disampaikan atau handouts, dan keputusan-keputusan
jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran manajemen yang direkam di dalam satu memo untuk
atau untuk kesiagaan dan tanggap darurat. diarsip, laporan, notulensi hasil rapat, atau sistem
gagal untuk secara berkala melakukan pelacakan.
evaluasi penaatan terhadap Masukan-masukan untuk tinjauan manajemen
persyaratanpersyaratan peraturan dapat mencakup:
perundang-undangan.
• hasil-hasil audit internal dan evaluasi penaatan SNI 19-14004-2005, Sistem manajemen lingkungan –
terhadap persyaratan peraturan perundang- Panduan umum tentang prinsip, sistem dan teknik
undangan yanng berlaku dan persyaratan yang pendukung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
diikuti oleh organisasi;
• komunikasi dari pihak luar yang terkait, Supriyono. 2007. http:// supriyono67. Multiply . com /
termasuk keluhan-keluhan; journal / item / 11 / Pengantar_ISO_14001_2004. [12
• kinerja lingkungan organisasi; april 2013]
• tingkat pencapaian tujuan dan sasaran;
• status tindakan perbaikan dan pencegahan Susanty, Aries. 2008. Buku Ajar - Metodologi
• tindak lanjut yang dilakukan dari tinjauan Penelitian. Teknik Industri, Fakultas Teknik,
manajemen sebelumnya; Universitas Diponegoro, Semarang.
perubahan keadaan, seperti perubahan dalam produk,
kegiatan dan jasa organisasi, hasil-hasil evaluasi aspek- Usman, Husaini & Akbar, Purnomo Setiady. 1996.
aspek lingkungan dari yang telah direncanakan, Metode Penelitian Sosial, PT Bumi Aksara, Jakarta
perubahan persyaratan-persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

6. KESIMPULAN
Dari hasil pengumpulan data dan analisa
diketahui bahwa manajemen lingkungan di PT Bartec
Utama Mandiri masih kurang sesuai dengan prinsip ISO
14001. Sehingga dibuat beberapa rancangan perbaikan
manajemen lingkungan menurut ISO 14001 agar
perusahaan bisa mempunyai sistem manajemen
lingkungan yang sesuai dengan sertifikasi ISO 14001
secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
Global Environmental Management Initiative, 2000.
Environmental Management System Self-Assessment
Checklist. Washington, DC.

Gaspersz, Vincent. (2012). Three-in-one ISO 9001, ISO


14001, OHSAS 18001. Bogor. Vinchristo Publication.

Hilman, M, S. dan Kristiningrum, E. 2007. Kajian


Penerapan ISO 14001 pada 12 Perusahaan. Badan
Standardisasi Nasional. Jakarta.

Justisia, Ike, Buana. 2011. Evaluasi Pelaksanaan


Industri Yang Berkelanjutan Berdasarkan ISO 14001.
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro, Semarang.

Kuhre, W Lee. 1996. Sertifikat ISO 14001 : Sistem


Pengelolaan Lingkungan. Jakarta :Prenhallindo.

Martin, Raymond. 1998. ISO 14001 Guidance Manual.


National Center For Environmental Decision-making
Research. University Of Tennessee.

SNI 19-14001-2005, Sistem Manajemen Lingkungan –


Persyaratan dan panduan penggunaan. Badan
Standardisasi Nasional. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai