Setelah pemberian materi, adapun pertanyaan-pertanyaan yang masuk yaitu :
1. Dari Fatmawati Nurdin/DIV Pertanyaan : Mengapa pada setiap kromatografi, fase diam dan fase geraknya itu dibuat berdasarkan tingkat kepolarannya dan juga fase keduanya dibuat berlawanan? Dari Sri Suhesti Kurnianti/DIV/ Pertanyaan : Dikatakan bahwa Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Pertanyannya, Pengaruh apa yang menyebabkan fase diam dan fase gerak itu tejadi? Jawaban : Karena Konsep Polaritas dalam Kromatografi Di dalam kromatografi, berlaku suatu prinsip umum : LIKE DISSOLVE LIKE, artinya polar menyukai yang polar dan tak polar menyukai yang tak polar. Dalam hal fasa diam, fasa diam yang polar akan mengikat lebih kuat komponen yang relatif polar, sedangkan fasa diam yang tak polar akan mengikat lebih kuat komponen-komponen yang juga tak polar. Hal yang sama berlaku bagi fasa gerak; fasa gerak yang polar akan melarutkan lebih baik komponen yang juga polar, sebaliknya fasa gerak yang tak polar akan melarutkan relatif lebih baik komponen yang juga tak polar. Sedangkan mengapa fase keduanya itu d buat berlawanan karena menampilkan proses arus balik yang benar di mana dua fase yang tak bercampur mengalir melewati satu sama lain dan keluar pada ujung kolom yang berlawanan. [5] Namun, lebih sering, satu cairan bertindak sebagai fase diam dan dipertahankan dalam kolom saat fase gerak dipompa melaluinya. Fase diam cair ditahan di tempat oleh gravitasi atau dengan gaya sentrifugal pengaruh yang menyebabkan fase gerak dan fase diam itu terjadi dimana Fase diam (Stationary phase) Fase diam merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pemisahan dengan kromatografi. kenapa? karena dengan adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya komponen senyawa analit.Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Fase gerak (Mobile phase)Fase gerak merupakan pembawa analit dapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Nah fase gerak ini tidakj selalu hanya cairan. Tapi juga dapat berupa gas yang umumnya dapat dipakai sebagai carrier gas senyawa mudah menguap (volatil). Selain fase diam, dalam KLT juga diperlukan fasa gerak/eluent yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fasa diam (adsorbent). Interaksi antara adsorbent dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang tak polar dari ikatannya dengan alumina (gel silika). Semakin dekat kepolaran antara senyawa dengan eluen maka senyawa akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut. Hal ini berdasarkan prinsip “like dissolved like”. Adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya komponen analit. Sedangkan pada fase gerak merupakan pembawa analit dapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Pengaruh yang terjadi yaitu polaritas, Polaritas menunjukkan adanya pemisahan kutub muatan positif dan negative dari suatu molekul sebagai akibat terbentuk konfigurasi tertentu dari atom- atom penyusunnya. Molekul tersebut dapat tertarik oleh molekul lain yang mempunyai polaritas. Pada zat yang dipisahkan (Solute), menggunakan prinsip LIKE DISSOLVES LIKE (Pelarut polar akan melarutkan solute polar. Jadi, pada fase diam dan fase gerak dapat terjadi karena perbedaan kemampuan masing-masing komponen untuk diserap (adsorbsi) atau perbedaan distribusi diantara dua fase yang tidak bercampur (partisi). 2. Dari Nuraeni Karim/DIV Pertanyaan : Pada Kromatografi Kolom memiliki 2 fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Umumnya kedua fase tersebut dibuat berdasarkan kepolarannya, dimana keduanya dibuat berlawanan seperti fase diam yang bersifat polar dan fase gerak yang cenderung lebih non polar. Pertanyaan nya mengapa kedua fase pada Kromatografi Kolom tersebut kepolarannya harus dibuat berlawanan? Dan bagaimana jika fase diam keadaan nya dibalik dimna fase diam bersifat non polar dan fase gerak bersifat polar? Jawaban : Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam kromatografi kolom adalah pemilihan fasa gerak dan fasa diam. Tahap ini akan sangat menentukan hasil akhir dari kromatografi kolom karena pemilihan fasa diam dan fasa gerak sangat berpengaruh terhadap pemisahan komponen.Pemilihan didasarkan pada kepolaran zat yang akan dipisah. Pada umumnya fasa diam yang digunakan bersifat polar seperti pasir silika gel, sedangkan fasa gerak atau eluen biasanya dilakukan variasi kepolaran untuk menghasilkan pemisahan paling optimum. Dalam kromatografi kolom yang baik, dilakukan gradasi eluen dari yang bersifat polar ke non polar ataupun sebaliknya. 3. Dari Nurul fadilah/Kls B Pertanyaan : Pertanyaan saya, apa yg dimaksud dan apa contohnya dari campuran solut yang serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik. Jawaban : Maksud dan contoh dari pertanyaan diatas ialah,yang di maksudkan sama campuran solutnya ialah sama pelarut nya apakah itu polar atau nonpolar tetapi bentuk dari stereometri berbeda maksudnya ukuran ukuran partikelnya yang berbeda seperti itu. Contohnya garam dan gula mereka beda bentuk tetapi sama-sama larut di dalam air. 4. Aulia ryanda/ DIV Pertanyaan : Pada ppt bagian adsorbsi dijelaskan bahwa adsorbsi cocok untuk memisahkan campuran solut yg serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik. Pertanyaan saya apakah yang dimaksud dengan perbedaan bentuk sterometrik ? Jawaban : Stereometri menurut bahasa adalah pengukuran bagian geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang. Arti lainnya dari stereometri adalah ilmu ukur ruang. Jadi maknanya ialah adsorbsi cocok untuk memisahkan campuran solut yg serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik (dalam hal ini perbedaan dari segi bentuk ruangnya) Bentuk Sterometrik adalah bentuk pengukuran bagian geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang, dalam hal ini yang dimaksud yaitu bentuk solut. Perbedaan bentuk sterometrik adalah perbedaan bentuk pengukuran bagian geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang. 5. Pertanyaan dari Yuniar/A2 Pertanyaan : Mengapa bentuk streometrik penting pada prinsip adsorbsi dan seperti apa contohnya..? Jawaban : Karena adsorbsi Peka terhadap bentuk stereometri dari solut yang dipisahkan Banyaknya solut yang dapat diadsorbsi pada permukaan adosrben tergantung dari konfigurasi solut Kemampuan untuk diadsorbsi menentukan kemudahan solut untuk dipisahkan dengan kromatografi adsorbsi Cocok untuk memisahkan campuran solut yang serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik. Pertama-tama yang perlu kita ketahui disini itu adalah kita harus tau apa itu streometrik nah jadi streometrik itu merupakan pengukuran bagian geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang, ilmu ukur ruang. Sedangkan adsorbsi secara kimia yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang teradsorpsi. Molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorben akan terbentuk suatu lapisan, di mana terbentuknya lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh bantuan adsorben sehingga efektivitasnya berkurang. Oleh krn itu jika dilihat dri pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa bentuk streometrik sangat mempengaruhi terjadinya adsorbs. Ukuran molekul atau bentuk stereimetri yang sesuai merupakan hal penting agar proses adsorpsi dapat terjadi, karena molekul-molekul yang dapat diadsorpsi adalah molekul-molekul yang diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori adsorben. Contohnya Penjernih Air dari Tawas,Penyerap Racun dari Norit dan semacamnya. 6. Dari Putri Astuti Purnamasari/Kls A Pertanyaan : Tolong dijelaskan apa" saja yang mempengaruhi absorbsi sehingga dapat peka terhadap bentuk stereometri dri solut yang telah dipisahkan? Jawaban : Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa bentuk stereometri itu sangat penting pada prinsip adsorbsi. Maka yang dapat mempengaruhi adsorbsi sehingga dapat peka terhadap bentuk stereometri dari solut yang d pisahkan yaitu banyaknya solut yang d absorbsi pada permukaan yang mana brgantung Pada konfigurasi solut. Dan kemampuan utk diadsorbsi yang memudahkan solut untuk dipisahkan. Tanggapan : Hapsah puspita IIA menanggapi Nur Azizah Apa itu konfigurasi solut dan bagaimana mekanismenya? Jawaban : Konfigurasi adalah kedudukan atom yang satu terhadap atom yang lain dalam satu molekul. Contohnya garam dapur Naᶧ + Clˉ, atom positif di Na dan negative di Cl atau penempatan atom. Yang dimaksud campuran solute yang serupa tetapi memiliki bentuk streometri yang berbeda contohnya adalah garam natrium ada natrium klorida dan natrium sulfat ini adalah sama sama garam berarti mereka adalah campuran solute yang serupa tetapi memiliki bentuk stereometri yang berbeda. 7. Dari Isratul Ainun/Kelas 2A Pertanyaan : Di slide ditampilkan jenis-jenis kromatohrafi berdasarkan mekanisme pemisahan. Pertanyaan saya adalah dari ke 5 jenis kromatografi tersebut, kromatografi jenis apa yang paling efektif dan paling sering digunakan? Alasannya apa? Jawaban : Menurut saya adalah KLT. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan salah satu metode kromatografi cair yang sering digunakan secara luas karena metode yang digunakan sederhana, prosedurnya cepat, dan tingkat keberhasilannya tinggi.KLT membutuhkan waktu elusi yang lebih pendek dan diperoleh pemisahan yang lebih baik untuk keperluan analisis kuantitatif. Hasil pemisahan yang baik dari KLT mempunyai kapasitas lebih besar bila dibandingkan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa bersifat hidrofobik seperti lipid dan hidrokarbon.Senyawa yang diekstraksi melalui KLT dapat diukur retensinya ketika selama proses pengembangan eluen. Retensi diukur sebagai faktor yang dinyatakan sebagai Racing factor (Rf), yakni panjang senyawa yang ditandai adanya spot dibagi dengan panjang yang dilalui oleh pelarut atau eluen. Jika ditanyakan kromatografi apa yang paling efektif dan paling sering digunakan, tergantung pada pemilihan jenis kromatografi apa yang akan digunakan berdasarkan : - Kemudahan pelaksanaan - Tujuan pemisahan: preparatif atau analitik - Bentuk senyawa yang dipisahkan: volatilitas, bentuk stereometri, derivatisasi, dll
Berdasarkan hal diatas dilihat dari kemudahan pelaksanaan, bisa
mendapatkan hasil yang efektif dan paling sering digunakan menurut saya yaitu kromatografi Lapis Tipis (KLT). Karena pada umumnya metode ini merupakan pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi. KLT juga memiliki manfaat yaitu : Pemeriksaan kualitatif dan kemurnian senyawa obat, Pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman, Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif sediaan obat dan Penentuan kualitatif masing-masing senyawa aktif campuran senyawa obat. Selain itu KLT juga memiliki banyak kelebihan Beberapa kelebihan KLT yaitu:
a. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.
b. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet. c. Perlakuan dapat dengan elusi secara mekanik (ascending), menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi. d. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. e. Hanya membutuhkan sedikit pelarut. f. Biaya yang dibutuhkan terjangkau. g. Jumlah perlengkapan sedikit. h. Preparasi sample yang mudah i. Berfungsi untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon) yang dengan metode kertas tidak bisa (Gandjar dan Rohman, 2007) Tanggapan : Een.s DlV menanggapi Yuniar makasih atas kesempatannya saya ingin bertanya mengenai jawaban dari saudari Yuniar kan di jelas jenis kromatografi di poin ke 3 di jelas kan bahwa bentuk senyawa yang di pisahkan contohnya volalitilitas dan derivitisasi yang mau saya tanyakan apa itu vilatilistas,derivitisasi dan bagaimana contohnya Jawaban : Risnayanti/2B/Menanggapi Een D4 Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas. 8. Dari Eka Oktaviani Faisal/D4 Pertanyaan : Bagaimana cara menghitung nilai rf pada kromatografi naik-turun? Jawaban : Cara menghitung nilai rf pada kromatografi Naik-Turun : Faktor retensi (Rƒ) didefinisikan sebagai perbandingan jarak tempuh zat terhadap jarak tempuh pelarut. Nilai Rƒ biasanya dinyatakan dalam desimal, dengan dua angka di belakang koma. Jika nilai Rƒ suatu larutan adalah nol, solut tetap berada pada fasa diam dan oleh karenanya tidak bergerak. Jika nilai Rƒ = 1 artinya solut tidak mempunyai afinitas terhadap fasa diam dan bergerak sesuai dengan gerakan pelarut hingga garis depan. Untuk menghitung nilai Rƒ, ukur jarak tempuh zat dibagi dengan jarak tempuh pelarut (seperti telah disebutkan sebelumnya). Sebagai contoh, jika zat bergerak sejauh 9,9 cm dan garis depan pelarut bergerak sejauh 12,7 cm, maka nilai faktor retensinya adalah 9,9/12,7 = 0,779 atau 0,78. Nilai Rƒ bergantung pada temperatur dan pelarut yang digunakan dalam percobaan, oleh karena itu, beberapa pelarut menghasilkan beberapa nilai Rƒ untuk campuran senyawa yang sama. Untuk menghitung nilai Rf nya yaitu : jarak yang ditempuh komponen / jarak yang ditempuh pelarut atau a/b. Karena kromatografi naik turun itu merupakan tekhnik atau cara yang digunakan dalam pengujian kromatografi kertas jadi untuk menghitung nilai Rf nya digunakan cara perhitungan nilai Rf kromatografai kertas. Tanggapan : Yuniar/A (II) Menanggapi Rasmah dan Nurhanifah Berdasarkan penjelasan perhitungan nilai Rf pada kromatografi naik- turun. Seperti pada perhitungan kromatografi kertas. Kromatografi naik-turun merupakan gabungan kedua teknik (kromatografi kertas menurun dan kromatografi kertas menanjak), bagian atas kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol dibagian atas bejana dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan. Berdasarkan perlakuan pada kromatografi kertas naik-turun, apakah tidak ada cara perhitungan khusus untuk kromatografi naik-turun? Apakah tetap sama seperti perhitungan kromatografi kertas secara umum?? Jawaban : Perhitungan Rf hanya menggunakan satu rumus, jadi cara perhitungannya semua sama. 9. Dari Restu Islamia Rasyak kelas /A Pertanyaan : Mau bertanya, apakah pengujian KLT pada senyawa perlu dilakukan? Kalau memang perlu apakah pengujian KLT ini digunakan disemua metode pemisahan senyawa? Jawaban : Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen- komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan. Analisis KLT banyak digunakan karena waktu yang diperlukan untuk analisis senyawa relatif pendek, dalam analisis kualitatif dapat memberikan informasi semi kuantitatif tentang konstituen utama dalam sampel, cocok untuk memonitor identitas dan kemurnian sampel, dengan bantuan prosedur pemisahan yang sesuai, dapat digunakan untuk analisis kombinasi sampel terutama dari sediaan herbal. KLT dapat digunakan jika : 1. Senyawa tidak menguap atau tingkat penguapannya rendah. 2. Senyawa bersifat polar, semi polar, non polar, atau ionik. 3. Sampel dalam jumlah banyak harus dianalisis secara simultan, hemat biaya, dan dalam jangka waktu ter-tentu. 4. Sampel yang akan dianalisis akan merusak kolom pada Kromatografi Cair (KC) ataupun Kromatografi Gas (KG). 5. Pelarut yang digunakan akan mengganggu penjerap dalam kolom Kromatografi Cair. 6. Senyawa dalam sampel yang akan dianalisis tidak dapat dideteksi dengan metode KC ataupun KG atau memiliki tingkat kesulitan yang ting-gi. 7. Setelah proses kromatografi, semua komponen dalam sampel perlu dideteksi (berkaitan dengan nilai Rf). 8. Komponen dari suatu campuran dari suatu senyawa akan dideteksi terpisah setelah pemisahan atau akan dideteksi dengan berbagai metode secara bergantian (misalnya pada drug screening). 9. Tidak ada sumber listrik. Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan, jadi apabila kita ingin mengetahui hal-hal diatas maka perlu kita lakukan pengujian KLT. KLT merupakan salah satu metode pemisahan senyawa, namun biasanya dijadikan sebagai pilihan pertama untuk memisahkan suatu campuran karena metodenya yang sederhana dan cepat. Menurut saya pengujian KLT perlu dilakukan agar dapat memberikan informasi mengenai berapa banyak komponen yang terdapat dalam suatu campuran dan juga dapat digunakan untuk tujuan identifikasi dengan cara membandingkan nilai Rf komponen yang terpisah dengan Rf komponen yang diketahui (Rf standar) dalam sistem KLT yang sama. Tanggapan : Nurfajriani/kls B menanggapi magfirah ramadani/kls a Contoh prosedur pemisahan yang sesuai untuk mengidentifikasi kemurnian seperti apa? Jawaban : Kromagtografi yang dijelaskan semuanya berkaitanmisalkan antara kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Untuk memisahkan suatu senyawa kita menggunakan kromatografi lapis terlebih dahulu untuk melihat banyaknya senyawa dan eluen yang sesuai, kemudian jika menggunakan kromatografi lapis tipis kita menggunakan noda- noda yang sudah terpisah dengan baik, sehingga kita mendapatkan data banyaknya komponen yang ada didalam senyawa tersebut. Dilanjutkan dengan kromatografi kolom dengan menggunakan pelarut yang sama dengan yang digunaka pada KLT yang sudah sesuai ditandai dengan pitanya sudah keluar satu persatu. Cara untuk mengecek apakah senyawa itu murni atau tidak yaitu dengan cara dilakukan KLT kembali. 10. Dari Putri Ayu Anggraini. A/DIV Pertanyaan : Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada kromatografi ? Jawaban : Faktor-faktor yang memperngaruhi : 1. Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan- perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf. 2. Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran. 3. Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen- komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan kompisisi mempengaruhi harga Rf. 4. Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan partisi. 5. Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi diantara volume-volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf mereka. Saya akan menjawab pertanyaan dari putri ayu anggraini. Faktor yang berpengaruh pada kromatografi kertas ialah : 1.Pelarut , disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan- perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan perubahan harga Rf 2. Suhu , perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran 3. Ukuran dari bejana , volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen- komponen pelarut dari kertas 4. Kertas , pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran.ia akan juga mempengaruhi pada kesetimbangan partisi 5. Sifat dari campuran , berbagai senyawa mengalami partisi dan antara volume volume yang sama dari fase tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap yang lainnya hingga harga Rfnya. Hal yang harus diperhatikan dalam kromatografi kertas adalah pemilihan metode yang digunakan, karena ada 3 macam metode yang diklasifikasikan berdasarkan kedudukan kertas itu sendiri. Tanggapan : Risnayanti /2B/ Menanggapi Hapsah Puspita 2A Bisakah anda menjelaskan alasan mengenai pembagian kertas pada metode Kromotografi, Misalnya. Pada Kromotografi Menaik, kenapa panjang kertasnya sekitar 20cm. Dst Jawaban : Tidak ada aturan pokok mengenai panjang kertas Kromatografi, tetapi pada penelitian-penelitian sebelumnya digunakan ukuran kertas tertentu dan ukuran tersebut dianggap optimal untuk melakukan pemisahan dengan kromatografi kertas.
Kromatografi Adalah Proses Pemisahan Yang Digunakan Untuk Memisahkan Campuran Molekuler Berdasarkan Perbedaan Kecepatan Migrasi Komponen Dan Distribusi Molekul