Anda di halaman 1dari 14

RESUME KULWAP FITOKIMIA PERTEMUAN II

Senin 27 April 2020 Pukul 09.00

NAMA : Novita
NIM : PO714251181038

Setelah pemberian materi, adapun pertanyaan-pertanyaan yang masuk yaitu :


1. Dari Fatmawati Nurdin/DIV
Pertanyaan :
Mengapa pada setiap kromatografi, fase diam dan fase geraknya itu
dibuat berdasarkan tingkat kepolarannya dan juga fase keduanya dibuat
berlawanan?
Dari Sri Suhesti Kurnianti/DIV/
Pertanyaan :
Dikatakan bahwa Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen
campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak.
Pertanyannya, Pengaruh apa yang menyebabkan fase diam dan fase
gerak itu tejadi?
Jawaban :
 Karena Konsep Polaritas dalam Kromatografi Di dalam kromatografi,
berlaku suatu prinsip umum : LIKE DISSOLVE LIKE, artinya polar
menyukai yang polar dan tak polar menyukai yang tak polar. Dalam hal
fasa diam, fasa diam yang polar akan mengikat lebih kuat komponen
yang relatif polar, sedangkan fasa diam yang tak polar akan mengikat
lebih kuat komponen-komponen yang juga tak polar. Hal yang sama
berlaku bagi fasa gerak; fasa gerak yang polar akan melarutkan lebih
baik komponen yang juga polar, sebaliknya fasa gerak yang tak polar
akan melarutkan relatif lebih baik komponen yang juga tak polar.
Sedangkan mengapa fase keduanya itu d buat berlawanan karena
menampilkan proses arus balik yang benar di mana dua fase yang tak
bercampur mengalir melewati satu sama lain dan keluar pada ujung
kolom yang berlawanan. [5] Namun, lebih sering, satu cairan bertindak
sebagai fase diam dan dipertahankan dalam kolom saat fase gerak
dipompa melaluinya. Fase diam cair ditahan di tempat oleh gravitasi
atau dengan gaya sentrifugal pengaruh yang menyebabkan fase gerak
dan fase diam itu terjadi dimana Fase diam (Stationary phase) Fase
diam merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
pemisahan dengan kromatografi. kenapa? karena dengan adanya
interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan
terpisahnya komponen senyawa analit.Fase diam dapat berupa bahan
padat atau porous (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Fase gerak (Mobile
phase)Fase gerak merupakan pembawa analit dapat bersifat inert
maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Nah fase gerak ini tidakj
selalu hanya cairan. Tapi juga dapat berupa gas yang umumnya dapat
dipakai sebagai carrier gas senyawa mudah menguap (volatil).
 Selain fase diam, dalam KLT juga diperlukan fasa gerak/eluent yang
berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk
melewati fasa diam (adsorbent). Interaksi antara adsorbent dengan
eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab
itu pemisahan komponen secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir
eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan menurut ukuran
kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada
adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis
adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Suatu pelarut yang
bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang tak polar dari
ikatannya dengan alumina (gel silika). Semakin dekat kepolaran antara
senyawa dengan eluen maka senyawa akan semakin terbawa oleh fase
gerak tersebut. Hal ini berdasarkan prinsip “like dissolved like”.
 Adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi
(tR) dan terpisahnya komponen analit. Sedangkan pada fase gerak
merupakan pembawa analit dapat bersifat inert maupun berinteraksi
dengan analit tersebut. Pengaruh yang terjadi yaitu polaritas, Polaritas
menunjukkan adanya pemisahan kutub muatan positif dan negative dari
suatu molekul sebagai akibat terbentuk konfigurasi tertentu dari atom-
atom penyusunnya. Molekul tersebut dapat tertarik oleh molekul lain
yang mempunyai polaritas. Pada zat yang dipisahkan (Solute),
menggunakan prinsip LIKE DISSOLVES LIKE (Pelarut polar akan
melarutkan solute polar. Jadi, pada fase diam dan fase gerak dapat
terjadi karena perbedaan kemampuan masing-masing komponen untuk
diserap (adsorbsi) atau perbedaan distribusi diantara dua fase yang
tidak bercampur (partisi).
2. Dari Nuraeni Karim/DIV
Pertanyaan :
Pada Kromatografi Kolom memiliki 2 fase, yaitu fase diam dan fase
gerak. Umumnya kedua fase tersebut dibuat berdasarkan kepolarannya,
dimana keduanya dibuat berlawanan seperti fase diam yang bersifat
polar dan fase gerak yang cenderung lebih non polar. Pertanyaan nya
mengapa kedua fase pada Kromatografi Kolom tersebut kepolarannya
harus dibuat berlawanan? Dan bagaimana jika fase diam keadaan nya
dibalik dimna fase diam bersifat non polar dan fase gerak bersifat
polar?
Jawaban :
Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam kromatografi kolom adalah
pemilihan fasa gerak dan fasa diam. Tahap ini akan sangat menentukan
hasil akhir dari kromatografi kolom karena pemilihan fasa diam dan
fasa gerak sangat berpengaruh terhadap pemisahan
komponen.Pemilihan didasarkan pada kepolaran zat yang akan dipisah.
Pada umumnya fasa diam yang digunakan bersifat polar seperti pasir
silika gel, sedangkan fasa gerak atau eluen biasanya dilakukan variasi
kepolaran untuk menghasilkan pemisahan paling optimum. Dalam
kromatografi kolom yang baik, dilakukan gradasi eluen dari yang
bersifat polar ke non polar ataupun sebaliknya.
3. Dari Nurul fadilah/Kls B
Pertanyaan :
Pertanyaan saya, apa yg dimaksud dan apa contohnya dari campuran
solut yang serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik.
Jawaban :
Maksud dan contoh dari pertanyaan diatas ialah,yang di maksudkan
sama campuran solutnya ialah sama pelarut nya apakah itu polar atau
nonpolar tetapi bentuk dari stereometri berbeda maksudnya ukuran
ukuran partikelnya yang berbeda seperti itu. Contohnya garam dan gula
mereka beda bentuk tetapi sama-sama larut di dalam air.
4. Aulia ryanda/ DIV
Pertanyaan :
Pada ppt bagian adsorbsi dijelaskan bahwa adsorbsi cocok untuk
memisahkan campuran solut yg serupa tetapi mempunyai perbedaan
bentuk sterometrik. Pertanyaan saya apakah yang dimaksud dengan
perbedaan bentuk sterometrik ?
Jawaban :
 Stereometri menurut bahasa adalah pengukuran bagian geometri yang
berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang. Arti lainnya dari
stereometri adalah ilmu ukur ruang. Jadi maknanya ialah adsorbsi cocok
untuk memisahkan campuran solut yg serupa tetapi mempunyai
perbedaan bentuk sterometrik (dalam hal ini perbedaan dari segi bentuk
ruangnya)
 Bentuk Sterometrik adalah bentuk pengukuran bagian geometri yang
berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang, dalam hal ini yang
dimaksud yaitu bentuk solut.
 Perbedaan bentuk sterometrik adalah perbedaan bentuk pengukuran
bagian geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang.
5. Pertanyaan dari Yuniar/A2
Pertanyaan :
Mengapa bentuk streometrik penting pada prinsip adsorbsi dan seperti
apa contohnya..?
Jawaban :
 Karena adsorbsi Peka terhadap bentuk stereometri dari solut yang
dipisahkan Banyaknya solut yang dapat diadsorbsi pada permukaan
adosrben tergantung dari konfigurasi solut Kemampuan untuk
diadsorbsi menentukan kemudahan solut untuk dipisahkan dengan
kromatografi adsorbsi Cocok untuk memisahkan campuran solut yang
serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk sterometrik.
 Pertama-tama yang perlu kita ketahui disini itu adalah kita harus tau apa
itu streometrik nah jadi streometrik itu merupakan pengukuran bagian
geometri yang berkenaan dengan sifat bentuk dalam ruang, ilmu ukur
ruang.
Sedangkan adsorbsi secara kimia yaitu reaksi yang terjadi antara zat
padat dengan zat terlarut yang teradsorpsi. Molekul teradsorpsi ditahan
pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang
terjadi antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia
maka pada permukaan adsorben akan terbentuk suatu lapisan, di mana
terbentuknya lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan
selanjutnya oleh bantuan adsorben sehingga efektivitasnya berkurang.
Oleh krn itu jika dilihat dri pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa
bentuk streometrik sangat mempengaruhi terjadinya adsorbs.
 Ukuran molekul atau bentuk stereimetri yang sesuai merupakan hal
penting agar proses adsorpsi dapat terjadi, karena molekul-molekul
yang dapat diadsorpsi adalah molekul-molekul yang diameternya lebih
kecil atau sama dengan diameter pori adsorben. Contohnya Penjernih
Air dari Tawas,Penyerap Racun dari Norit dan semacamnya.
6. Dari Putri Astuti Purnamasari/Kls A
Pertanyaan :
Tolong dijelaskan apa" saja yang mempengaruhi absorbsi sehingga
dapat peka terhadap bentuk stereometri dri solut yang telah dipisahkan?
Jawaban :
Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa bentuk stereometri itu sangat
penting pada prinsip adsorbsi. Maka yang dapat mempengaruhi
adsorbsi sehingga dapat peka terhadap bentuk stereometri dari solut
yang d pisahkan yaitu banyaknya solut yang d absorbsi pada permukaan
yang mana brgantung Pada konfigurasi solut. Dan kemampuan utk
diadsorbsi yang memudahkan solut untuk dipisahkan.
Tanggapan :
Hapsah puspita IIA menanggapi Nur Azizah
Apa itu konfigurasi solut dan bagaimana mekanismenya?
Jawaban :
Konfigurasi adalah kedudukan atom yang satu terhadap atom yang lain
dalam satu molekul. Contohnya garam dapur Naᶧ + Clˉ, atom positif di
Na dan negative di Cl atau penempatan atom. Yang dimaksud
campuran solute yang serupa tetapi memiliki bentuk streometri yang
berbeda contohnya adalah garam natrium ada natrium klorida dan
natrium sulfat ini adalah sama sama garam berarti mereka adalah
campuran solute yang serupa tetapi memiliki bentuk stereometri yang
berbeda.
7. Dari Isratul Ainun/Kelas 2A
Pertanyaan :
Di slide ditampilkan jenis-jenis kromatohrafi berdasarkan mekanisme
pemisahan. Pertanyaan saya adalah dari ke 5 jenis kromatografi
tersebut, kromatografi jenis apa yang paling efektif dan paling sering
digunakan? Alasannya apa?
Jawaban :
 Menurut saya adalah KLT. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan
salah satu metode kromatografi cair yang sering digunakan secara luas
karena metode yang digunakan sederhana, prosedurnya cepat, dan
tingkat keberhasilannya tinggi.KLT membutuhkan waktu elusi yang
lebih pendek dan diperoleh pemisahan yang lebih baik untuk keperluan
analisis kuantitatif. Hasil pemisahan yang baik dari KLT mempunyai
kapasitas lebih besar bila dibandingkan dengan kromatografi kertas.
KLT juga dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa
bersifat hidrofobik seperti lipid dan hidrokarbon.Senyawa yang
diekstraksi melalui KLT dapat diukur retensinya ketika selama proses
pengembangan eluen. Retensi diukur sebagai faktor yang dinyatakan
sebagai Racing factor (Rf), yakni panjang senyawa yang ditandai
adanya spot dibagi dengan panjang yang dilalui oleh pelarut atau eluen.
 Jika ditanyakan kromatografi apa yang paling efektif dan paling sering
digunakan, tergantung pada pemilihan jenis kromatografi apa yang akan
digunakan berdasarkan :
- Kemudahan pelaksanaan
- Tujuan pemisahan: preparatif atau analitik
- Bentuk senyawa yang dipisahkan: volatilitas, bentuk stereometri,
derivatisasi, dll

Berdasarkan hal diatas dilihat dari kemudahan pelaksanaan, bisa


mendapatkan hasil yang efektif dan paling sering digunakan menurut
saya yaitu kromatografi Lapis Tipis (KLT). Karena pada umumnya
metode ini merupakan pilihan pertama pada pemisahan dengan
kromatografi. KLT juga memiliki manfaat yaitu : Pemeriksaan
kualitatif dan kemurnian senyawa obat, Pemeriksaan simplisia hewan
dan tanaman, Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif sediaan obat
dan Penentuan kualitatif masing-masing senyawa aktif campuran
senyawa obat. Selain itu KLT juga memiliki banyak kelebihan
Beberapa kelebihan KLT yaitu:

a. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.


b. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan
pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan
sinar ultraviolet.
c. Perlakuan dapat dengan elusi secara mekanik (ascending),
menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi.
d. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen
yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.
e. Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
f. Biaya yang dibutuhkan terjangkau.
g. Jumlah perlengkapan sedikit.
h. Preparasi sample yang mudah
i. Berfungsi untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan
hidrokarbon) yang dengan metode kertas tidak bisa (Gandjar dan
Rohman, 2007)
Tanggapan :
Een.s DlV menanggapi Yuniar
makasih atas kesempatannya saya ingin bertanya mengenai jawaban
dari saudari Yuniar kan di jelas jenis kromatografi di poin ke 3 di jelas
kan bahwa bentuk senyawa yang di pisahkan contohnya volalitilitas dan
derivitisasi yang mau saya tanyakan apa itu vilatilistas,derivitisasi dan
bagaimana contohnya
Jawaban :
Risnayanti/2B/Menanggapi Een D4
Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa
menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk
dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas.
8. Dari Eka Oktaviani Faisal/D4
Pertanyaan :
Bagaimana cara menghitung nilai rf pada kromatografi naik-turun?
Jawaban :
 Cara menghitung nilai rf pada kromatografi Naik-Turun :
Faktor retensi (Rƒ) didefinisikan sebagai perbandingan jarak
tempuh zat terhadap jarak tempuh pelarut. Nilai Rƒ biasanya
dinyatakan dalam desimal, dengan dua angka di belakang koma. Jika
nilai Rƒ suatu larutan adalah nol, solut tetap berada pada fasa diam dan
oleh karenanya tidak bergerak. Jika nilai Rƒ = 1 artinya solut tidak
mempunyai afinitas terhadap fasa diam dan bergerak sesuai dengan
gerakan pelarut hingga garis depan. Untuk menghitung nilai Rƒ, ukur
jarak tempuh zat dibagi dengan jarak tempuh pelarut (seperti telah
disebutkan sebelumnya). Sebagai contoh, jika zat bergerak sejauh 9,9
cm dan garis depan pelarut bergerak sejauh 12,7 cm, maka nilai faktor
retensinya adalah 9,9/12,7 = 0,779 atau 0,78. Nilai Rƒ bergantung pada
temperatur dan pelarut yang digunakan dalam percobaan, oleh karena
itu, beberapa pelarut menghasilkan beberapa nilai Rƒ untuk campuran
senyawa yang sama.
 Untuk menghitung nilai Rf nya yaitu : jarak yang ditempuh
komponen / jarak yang ditempuh pelarut atau a/b. Karena
kromatografi naik turun itu merupakan tekhnik atau cara yang
digunakan dalam pengujian kromatografi kertas jadi untuk
menghitung nilai Rf nya digunakan cara perhitungan nilai Rf
kromatografai kertas.
Tanggapan :
Yuniar/A (II) Menanggapi Rasmah dan Nurhanifah
Berdasarkan penjelasan perhitungan nilai Rf pada kromatografi naik-
turun. Seperti pada perhitungan kromatografi kertas. Kromatografi
naik-turun merupakan gabungan kedua teknik (kromatografi kertas
menurun dan kromatografi kertas menanjak), bagian atas
kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol dibagian atas
bejana dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan.
Berdasarkan perlakuan pada kromatografi kertas naik-turun, apakah
tidak ada cara perhitungan khusus untuk kromatografi naik-turun?
Apakah tetap sama seperti perhitungan kromatografi kertas secara
umum??
Jawaban :
Perhitungan Rf hanya menggunakan satu rumus, jadi cara
perhitungannya semua sama.
9. Dari Restu Islamia Rasyak kelas /A
Pertanyaan :
Mau bertanya, apakah pengujian KLT pada senyawa perlu dilakukan?
Kalau memang perlu apakah pengujian KLT ini digunakan disemua
metode pemisahan senyawa?
Jawaban :
 Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari
suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-
komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi
lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi,
mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan
menentukan kemurnian bahan. Analisis KLT banyak digunakan karena
waktu yang diperlukan untuk analisis senyawa relatif pendek, dalam
analisis kualitatif dapat memberikan informasi semi kuantitatif tentang
konstituen utama dalam sampel, cocok untuk memonitor identitas dan
kemurnian sampel, dengan bantuan prosedur pemisahan yang sesuai,
dapat digunakan untuk analisis kombinasi sampel terutama dari sediaan
herbal.
KLT dapat digunakan jika :
1. Senyawa tidak menguap atau tingkat penguapannya rendah.
2. Senyawa bersifat polar, semi polar, non polar, atau ionik.
3. Sampel dalam jumlah banyak harus dianalisis secara simultan,
hemat biaya, dan dalam jangka waktu ter-tentu.
4. Sampel yang akan dianalisis akan merusak kolom pada
Kromatografi Cair (KC) ataupun Kromatografi Gas (KG).
5. Pelarut yang digunakan akan mengganggu penjerap dalam kolom
Kromatografi Cair.
6. Senyawa dalam sampel yang akan dianalisis tidak dapat dideteksi
dengan metode KC ataupun KG atau memiliki tingkat kesulitan yang
ting-gi.
7. Setelah proses kromatografi, semua komponen dalam sampel perlu
dideteksi (berkaitan dengan nilai Rf).
8. Komponen dari suatu campuran dari suatu senyawa akan dideteksi
terpisah setelah pemisahan atau akan dideteksi dengan berbagai
metode secara bergantian (misalnya pada drug screening).
9. Tidak ada sumber listrik.
 Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor
pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam
campuran, dan menentukan kemurnian bahan, jadi apabila kita ingin
mengetahui hal-hal diatas maka perlu kita lakukan pengujian KLT.
KLT merupakan salah satu metode pemisahan senyawa, namun
biasanya dijadikan sebagai pilihan pertama untuk memisahkan suatu
campuran karena metodenya yang sederhana dan cepat.
 Menurut saya pengujian KLT perlu dilakukan agar dapat memberikan
informasi mengenai berapa banyak komponen yang terdapat dalam
suatu campuran dan juga dapat digunakan untuk tujuan identifikasi
dengan cara membandingkan nilai Rf komponen yang terpisah dengan
Rf komponen yang diketahui (Rf standar) dalam sistem KLT yang
sama.
Tanggapan :
Nurfajriani/kls B menanggapi magfirah ramadani/kls a
Contoh prosedur pemisahan yang sesuai untuk mengidentifikasi
kemurnian seperti apa?
Jawaban :
Kromagtografi yang dijelaskan semuanya berkaitanmisalkan antara
kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Untuk memisahkan
suatu senyawa kita menggunakan kromatografi lapis terlebih dahulu
untuk melihat banyaknya senyawa dan eluen yang sesuai, kemudian
jika menggunakan kromatografi lapis tipis kita menggunakan noda-
noda yang sudah terpisah dengan baik, sehingga kita mendapatkan
data banyaknya komponen yang ada didalam senyawa tersebut.
Dilanjutkan dengan kromatografi kolom dengan menggunakan pelarut
yang sama dengan yang digunaka pada KLT yang sudah sesuai
ditandai dengan pitanya sudah keluar satu persatu. Cara untuk
mengecek apakah senyawa itu murni atau tidak yaitu dengan cara
dilakukan KLT kembali.
10. Dari Putri Ayu Anggraini. A/DIV
Pertanyaan :
Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada
kromatografi ?
Jawaban :
 Faktor-faktor yang memperngaruhi :
1. Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-
perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat
menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.
2. Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga
kecepatan aliran.
3. Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi homogenitas
dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-
komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar digunakan, ada
tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan komposisi pelarut
sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor
yaitu penguapan dan kompisisi mempengaruhi harga Rf.
4. Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan
ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas
mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan
partisi.
5. Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi diantara
volume-volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir
selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap lainnya
hingga terhadap harga Rf mereka.
 Saya akan menjawab pertanyaan dari putri ayu anggraini. Faktor yang
berpengaruh pada kromatografi kertas ialah :
1.Pelarut , disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan-
perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat
menyebabkan perubahan perubahan harga Rf
2. Suhu , perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga
kecepatan aliran
3. Ukuran dari bejana , volume dari bejana mempengaruhi homogenitas
dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-
komponen pelarut dari kertas
4. Kertas , pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan
ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas
mempengaruhi kecepatan aliran.ia akan juga mempengaruhi pada
kesetimbangan partisi
5. Sifat dari campuran , berbagai senyawa mengalami partisi dan antara
volume volume yang sama dari fase tetap dan bergerak. Mereka hampir
selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan satu terhadap yang
lainnya hingga harga Rfnya.
 Hal yang harus diperhatikan dalam kromatografi kertas adalah
pemilihan metode yang digunakan, karena ada 3 macam metode yang
diklasifikasikan berdasarkan kedudukan kertas itu sendiri.
Tanggapan :
Risnayanti /2B/ Menanggapi Hapsah Puspita 2A
Bisakah anda menjelaskan alasan mengenai pembagian kertas pada
metode Kromotografi, Misalnya. Pada Kromotografi Menaik, kenapa
panjang kertasnya sekitar 20cm. Dst
Jawaban :
Tidak ada aturan pokok mengenai panjang kertas Kromatografi, tetapi
pada penelitian-penelitian sebelumnya digunakan ukuran kertas tertentu
dan ukuran tersebut dianggap optimal untuk melakukan pemisahan
dengan kromatografi kertas.

Anda mungkin juga menyukai