Anda di halaman 1dari 12

CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi
Manajemen

3&4
Revisi: 00/2019
Hal. 1 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Chapter 3
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) TERHDAPA
ORGANISASI
(dalam sebuah refrensi)

A. PENDAHULUAN
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang
semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM
didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung
operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal
dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan” Judul artikel ini mengandung tanda tanya. namun, mohon
untuk tidak ditafsirkan bahwa di Indonesia tidak terdapat kegiatan penelitian yang berhubungan
dengan SIM. Justru, diasumsikan bahwa kegiatan tersebut telah ada (exists) sehingga tidak
ada klaim bahwa perlu melakukan perintisan bidang ini dari nol. namun, bidang ini telah
berkembang secara paralel di berbagai bidang ilmu yang telah mapan seperti Ilmu Komputer,
Bisnis dan Managemen, Psikologi, dan sebagainya. Salah satu konsensus yang didapatkan,
bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang
SIM, yaitu Proses Managemen, seperti Perencanaan Strategis, Pengelolaan Fungsi Sistem
Informasi, Proses Pengembangan, seperti Managemen Proyek Pengembangan Sistem ,
Konsep Pengembangan, seperti Konsep Sosio-teknikal, Konsep Kualitas, Representasi, seperti
Sistem Basis Data, Pengkodean Program, dan Sistem Eplikasi, seperti
Knowledgey Management, Executivey System, dan seterusnya.

B. PEMBAHASAN
Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi
komputer. Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi utama
teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Hasil keluaran dari
teknologi komputer yang merupakan komponen yang lebih berguna dari sekedar tumpukan
data, membuat teknologi komputer dan teknologi pendukung proses operasinya mendapat
julukan baru, yaitu teknologi informasi. Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama
teknologi, yaitu : Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan teknologi
informasi, Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran informasi dan

Hal. 2 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi faktor pendorong utama implementasi
teknologi informasi. Kenyataan sejarah dunia mencatat masing-masing dari ketiga matra
penyusun teknologi informasi di atas, pada awalnya berkembang saling terpisah. Teknologi
komputer berkembang dalam lingkup matematika dan cenderung lebih teoritis. Teknologi
telekomunikasi berkembang luas dalam dunia bisnis dan ekonomi menjadi pilar pendukung
teknologi transportasi dalam revolusi industri. Sedangkan ilmu informasi muncul pada awal
perang dunia II. Kemenangan dan kekalahan sebuah pasukan di medan perang dunia II
ditentukan oleh akurasi informasi. Setelah itu, konsep ilmu informasi berkembang pesat.

C. AKTIVITAS SISTEM INFORMASI


Aktivitas proses pengolahan informasi pada dasarnya terbagi atas aktivitas input, proses,
output, storage, dan control. Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi :

1) Foundation Concepts (Membuat konsep sistem informasi),


2) Development,
3) Procesess (pengembangan sistem informasi),
4) Business Aplications,
5) Management,
6) Challenges,
7) Information Technologies.

D. PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS


Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:

1) Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional,


2) Mendukung pengambilan,
3) keputusan manajemen dan
4) Mendukung persaingan keuntungan strategis.

E. MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM INFORMASI


Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong organisasi untuk

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional


Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi
sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan

Hal. 3 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang
dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara
membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis


Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik
dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa
tahun.

3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis


Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Fungsi dari
sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk
pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end
user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk
menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem
informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang
besar.

F. IMPLEMENTASI PROSES SIM DALAM SEBUAH ORGANISASI


Dalam sistem informasi diperlukan adanya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Sehingga
diharapkan nantinya Sistem Informasi memiliki nilai tambah bagi penggunanya.
Sistem Informasi dalam organisasi atau perusahaan diperlukan sebagai alat bantu yang dapat
menunjang kualitas kinerja suatu organisasi tersebut, serta menjadi senjata rahasia dalam
memenangi persaingan. Dalam prosesnya system informasi dibangun secara bertahap, mulai
dari rancangan hingga perencanaan kebutuhan, sehingga nantinya dapat mengoptimalkan
biaya agar sesuai dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki dan memaksimalkan hasil yang
dicapai sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam mencapainya diperlukan sebuah
perencanaan, seyogyanya penerapan rencana strategis diselaraskan dengan rencana
perusahaan. Agar setiap penerapan teknologi SI/TI dapat memberikan nilai bagi perusahaan.
Namun, Deartemen SI/TI seringkali dipandang sebelah mata, karena menurut awam hanya
bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Dalam penerapannya, sistem

Hal. 4 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

informasi dalam perusahaan tersebut hanya sebagai penunjang, bukan sebagai proses utama.
Memang tidak ada ukuran yang dijadikan patokan dalam menentukan kualitas kinerja sistem
informasi, namun hal ini dapat dilihat dari kinerja dari seluruh komponen/bagian dalam
organisasi tersebut, tergantung bagian mana yang telah memanfaatkan sistem informasi
tersebut.

Pada masa sekarang, Sistem Informasi telah mengubah cara perusahaan melakukan bisnis
yang mengakibatkan banyak hal-hal baru dalam suatu organisasi. Contohnya adanya
perubahan cara dalam bertransaksi, jika dulu kita akan memesan barang yang akan dibeli,
maka kita harus datang ke tempat penjual. Namun dengan penerapan teknologi informasi, kita
hanya butuh koneksi internet maka kita dapat melakukan kegiatan jual beli. Hal ini
menunjukkan bahwa peranan Si menjadi semakin meningkat mengikuti perkembangan
teknologi informasi.
Jika dahulu manejemen dan akademisi memandang peran SI sebagai pendukung, maka
sekarang peranan SI justru dipandang sebagai enabler bagi perusahaan untuk memperoleh
keunggulan kompetitif. Bahkan sistem informasi mampu mengubah bentuk organisasi, mampu
mengubah cara perusahaan dalam beroperasi, dan mampu mengubah cara perusahaan dalam
bersaing. Jika lebih dipahami, informasi menjadi sumber daya potensial dalam memenangkan
persaingan. Selain itu informasi dimanfaatkan oleh sistem untuk membantu manajemen dalam
mengambil keputusan. Hal ini menjadi bukti bahwa Sistem Informasi memainkan berbagai
peran dalam organisasi.
Sebuah sistem informasi melayani dua fungsi penting dalam organisasi. Pertama, sistem
informasi melakukan pemrosesan, pencatatan, dan pelaporan transaksi operasional. Kedua,
sistem informasi mendukung kegiatan manajerial, seperti pengambilan keputusan manajemen.

Hal. 5 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Berikut ini merupakan beberapa contoh keuntungan yang didapat setelah diterapkannya
teknologi informasi di suatu perusahaan :

1. Yang tadinya dikerjakan manual, menjadi otomatis. Misalnya pada data pegawai yang
berbentuk berkas-berkas yang ditumpuk di dalam lemari arsip. Untuk melihat data pegawai
tersebut tidak lagi harus membongkar lemari tersebut. Jika informasi tersebut telah
dikomputerisasi, maka kita akan mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.

2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat. Sebab sistem informasi memang dibuat untuk
mengoptimalkan bidang-bidang dalam perusahaan tersebut. Misalnya bidang distribusi,
produksi, pengadaan, penjualan, dst. Dengan penerapan teknologi informasi ini akan
memperpendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 bulan, dapat diseslsaikan
dalam 1 minggu.

3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena data yang dibutuhkan dapat diperoleh
dengan cepat. Hal ini menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif.

4. Karena sekarang adalah era internet, maka dalam melakukan promosi atau pemasaran,
cukup kita lakukan melalui internet. Kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan
pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka tuntutan untuk
menghasilkan sistem informasi yang layak pun semakin besar, untuk itu dibutuhkan sebuah
perubahan mendasar dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan
diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan
menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan
perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi
menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.

Hal. 6 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Chapter 4
DATABASE dan DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

A. Hirarki Data Tradisional :


a) Elemen data / Field : suatu elemen data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
b) Record : gabungan sebuah elemen data yang terkait.
c) File : himpunan seluruh record yang berhubungan.

B. Aktifitas Manajemen Data :


1) Pengumpulan data ; data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form
yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input.
2) Integritas dan Pengujian ; data diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasi data
tersebut.
3) Penyimpanan data dan pemeliharaan.
4) Keamanan data.
5) Organisasi data ; data disusun sedemikian untuk memenuhi kebutuhan user.
6) Pengambilan data ; data dibuat agar dapat digunakan oleh user yang berhak.

C. Dua jenis Penyimpanan Sekunder :


a) Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
b) Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data
pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
c) Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
d) Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara
urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.

Cara Mengolah Data :


1. Pengolahan Batch ;
Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
2. Pengolahan On – Line ;
Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
3. Sistem Real Time ;
Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan
perubahan waktu.

KONSEP DATABASE

Hal. 7 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Database : Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara
sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali.

Database Manajemen System ;


Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memanipulasi dan memeperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.

Komponen Utama DBMS :


1. Hardware ; yang melakukan pemrosesan dan menyimpan database.
2. Data.
3. User , dapat diklasifikasikan menjadi :
 End User ;
 Pengguna aplikasi, yang mengoperasikan program aplikasi.
 Pengguna interaktif, yang memberikan perintah-perintah beraras tinggi (sintak-
sintak query).
 Programmer aplikasi, yang membuat program aplikasi.
 Database Administrator, bertanggung jawab terhadap pengelolaan database.
4. Software, sebagai interface antara user dan database.

Tugas – tugas Database Administrator :


1. Perencanaan database.
2. Penerapan database.
3. Operasi Database.
4. Keamanan Database.

Keuntungan Database Manajemen System :


1. Mengurangi pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari beberapa file.
4. Memanggil data dan informasi secara tepat.
5. Meningkatkan keamanan.

Kerugian Database Manajemen System :


1. Menggunakan software yang mahal.
2. Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3. Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.

Sistem Pengorganisasian Database Tradisional

Hal. 8 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem pengorganisasian database masih terpisah-pisah anatara database satu dengan database
lainnya, sehingga banyak akibat negative yang ditimbulkan, anatara lain :

1. Redudansi atau duplikasi data. Menyebabkan informasi menjadi kurang akurat, bahkan
terjadi perbedaan karena data yang satu sudah diperbaharui sementara duplikatnya
belum.
2. Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang digunakan untuk mengolah
masing-masing database yang dibangun
3. Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang menyebabkan SI yang terbentuk
menjadi kurang fleksibel
4. Keterpisahan database satu dengan lainnya mengakibatkan tingkat keamanan data
menjadi rendah.
5. Penggunaan data bersama sangat kurang sehingga database kurang dapat
dieksplorasi/diolah untuk menghasilkan laporan2 manajerial lintas departemental.

Sistem Pengorganisasian Database Kontemporer


Sistem pengolahan database yang seluruh datanya yang terdapat di dalam SI dapat
diintegrasikan. Sementara itu, aplikasi perdepartemental yang dibangun dapat melakukan akses
thdp database yg tersedia berdasarkan kebutuhan masing2

Tingkat Representasi Data

Hal. 9 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi akan mempresentasikan database dalam format tampilan yg mudah dipahami
pemakai dg menyembunyikan rincian data yg sesungguhnya disimpan. Tingkatan abstraksi data
secara umum dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu

1. Level penyajian penampakan, representasi hasil pengolahan database menggunakan


SI dalam format yg mudah dipahami oleh pemakai
2. Level konseptual, memperlihatkan file2 data yg dibuat dan hubungannya satu sama lian
dalam sebuah lingkungan database.
3. Level fisik, tahapan terendah dari abstraksi data yg memperlihatkan struktur dan jenis
data serta bagaimana data tsb disimpan dan diorganisasikan dlm media penyimpanan

Tipe File

Hal. 10 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

1. File induk, file terpenting yg berisi record2 yang sangat diperlukan dalam perusahaan. Di
bagi menjadi 2, yaitu :
- File induk statis : Jarang berubah nilainya,contoh:data karyawan
- File induk dinamis : recordnya sering berubahsebagai hasil dari transaksi, contoh :
file persediaan barang.
2. File Transaksi, digunakan untuk merekam data yang diperoleh dari suatu transaksi,
seperti fike transaksi penjualan atau registrasi pengambilan mata kuliah
3. File Laporan, disebut juga file output yang berisi informasi yang merupakan hasil
pengolahan data yang ada.
4. File Histori, disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tapi masih disimpan.
5. File Salinan, berisi salinan dari file2 yang masih aktif di dalam database pada kurun
waktu tertentu.

Proses Menciptakan Database


1. Menentukan kebutuhan data
- Pendekatan berorientasi masalah
 Mendefinisikan masalah
 Mendefiniskan keputusan
 Mendefinisikan informasi
 Menentukan pemrosesan yg diperlukan untuk menghasilkan informasi
 Menetapkan data yang diperlukan untuk pemrosesan
- Pendekatan model perusahaan
 Proses top-down model data perusahaan, dimulai saat perencanaan strategis
sumber daya informasi
 Mendokumentasikan model data perusahaan dengan ERD
2. Menjelaskan data dengan menggunakan kamus data (dapat mendefinisikan tiap elemen
data dalam system)
3. Memasukkan data

Model data perusahaan


- Menciptakan model data perusahaan
- Mengembangkan database

Hal. 11 dari 12
CHAPTER MODUL MATA KULIAH

3&4 Sistem Informasi Manajemen

Tugas :
1. Apa yang menjadi daya Tarik orang harus mempelajari database ? jelaskan pendapat
kalian masing-masing ?
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian dalam proses management system berdasarkan
makalah dan skema modul di atas !

Hal. 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai