Aktifitas Membuang Sampah Sembarangan Sudah Menjadi Kebiasaan Masyarakat Sekitar Kita Banyak Sekali Yang Membuang Sampah Sembarangan Entah Itu Ditempat Umum
Aktifitas Membuang Sampah Sembarangan Sudah Menjadi Kebiasaan Masyarakat Sekitar Kita Banyak Sekali Yang Membuang Sampah Sembarangan Entah Itu Ditempat Umum
Hal itu menunjukan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang peduli
akan lingkungan disekitarnya. Masyarakat kita kurang menyadari penyebab buruk
yang disebabkan oleh membuang sampah sembarangan ini. Banyak dari mereka
yang menganggap hal ini sebagai hal yang biasa saja, bahkan ada yang
menganggap tidak salah walau sering dilakukan. Kebiasaan ini disebabkan oleh
persepsi mereka yang beranggapan kalau membuang sampah ini sudah menjadi
kebiasaan, jadi wajar saja bila banyak yang melakukannya.
Kebiasaan ini ditunjukkan bila ada satu orang saja yang membuang sampah
dipinggir jalan, dan saat ada orang yang sama-sama tidak peduli akan lingkungan
melihat hal tersebut, maka ia juga akan ikut-ikutan membuang sampah ditempat
itu. Alhasil masyarakat yang lainnya pun akan ikut juga membuang sampahnya
ditempat itu, yang akhirnya sampah menumpuk tak karuan dipinggiran jalan.
Hal ini bisa terlihat seperti pada gambar diatas, di salah satu wilayah desa
Pasirsuren yang ada di Kecamatan Palabuhanratu terdapat tumpukkan sampah
yang dibuang secara sembarangan di pinggir jalan. Sampah-sampah tersebut
kebanyakan adalah sampah rumah tangga, sampah ini tidak hanya terdiri dari
sampah organik namun juga terdapat sampah anorganik yang merupakan sampah
yang tidak mudah membusuk dan tidak dapat terurai, kalaupun jika dapat terurai
membuhtuhkan waktu yang sangat lama. Hal ini mengakibatkan kerusakan yang
terjadi pada ekosistem hutan atau perkebunan dan ekosistem lainnya yang berada
di lingkungan tersebut.
Kerusakan yang ditimbulkan tersebut dapat berupa hilangnya nilai estetika dan
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon-pohon maupun vegetasi lainnya.
Sampah yang sulit terurai secara alamiah juga akan memberikan dampak terhadap
lingkungan. Sampah plastik akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai dalam tanah. Begitu pula sampah kaleng kemasan yang umumnya terbuat
dari logam dapat mengalami korosi sehingga akan meracuni tanah dan air yang
tersimpan dalam tanah. Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme didalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.