Anda di halaman 1dari 2

Teks Model Baru

Kelompok 5
Ketua: Kayla Anisa Helu (17)
Anggota: Anggitha Salma (03)
Aulia Salsa Kaila Anggraini (06)
Jasmine Cantika Purnomo (14)
Raafirda Afuww Nanda (24)

Membuang Sampah Sembarangan

Pendahuluan

Sampah ada banyak jenisnya dan salah satunya adalah plastik karena tidak mudah untuk
didaur ulang. Dampaknya untuk lingkungan juga sangat serius nih, bahkan bisa merusak
ekosistem tertentu jika dibuang di lokasi yang tidak tepat, misalnya di laut, sungai, danau,
atau badan air lainnya.

Sampah yang menumpuk tidak hanya menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir, tapi
juga bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit lho. Salah satunya adalah penyakit gatal
pada kulit.

Sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai membuatnya bisa tetap ada di lingkungan
hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Inilah mengapa sistem pembuangan dan
pengelolaan sampah plastik masih menjadi isu utama di Masyarakat.

Kebanyakan pada zaman sekarang ini sebagian besar orang lebih memilih membuang
sampah di sungai, dibandingkan membuang sampah pada tempatnya.

Isi

Terdapat sebagian besar masyarakat menganggap bahwa membuang sampah di sungai


akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Namun, tidak sedikit
orang yang menganggap masyarakat yang membuang sampah di sungai pasti memiliki
alasan yang jelas.

Orang orang yang mendukung biasanya adalah masyarakat yang pernah merasakan situasi
tersebut. Masyarakat yang pernah merasakan ada di situasi itu beranggapan bahwa mereka
memiliki tempat tinggal yang strategis karena mereka tinggal di dekat tempat pembuangan
sampah.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa masyarakat membuang sampah di sungai.
Pertama, karena mereka tinggal di daerah yang memiliki sedikit tempat pembuangan
sampah. Kedua, karena tempat pembuangan sampah jauh dari tempat tinggal mereka.
Ketiga, karena sungai lebih dekat daripada tempat pembuangan sampah. Keempat, karena
sulitnya membawa sampah menuju tempat pembuangan sampah yang jauh. Kelima, karena
sampah di pembuangan sampah sudah terlalu banyak.Bagi mereka yang tinggal jauh dari
sungai salah satu cara untuk mengatasi sampah yang berserakan adalah dengan
Membakarnya jadi dengan cara membakar sampah akan sedikit berkurang dengan begitu
inilah cara efektif bagi mereka yang tinggal jauh dari tempat pembuangan sampah.

Faktor lingkungan inilah yang membuat masyarakat lebih memilih membuang sampah di
sungai daripada di tempat pembuangan sampah.

Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan


bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan
berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.

Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang
sampah. Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? Hanya mengantongi
sampah saja, membawa ke tong sampah, itu mudah banget dan memberikan pengaruh efek
kebaikan yang besar.

Orang yang mencintai lingkungan lebih memilih penyelesaian berupa dekomposting dan
daur ulang sampah. Contohnya seperti sampah organik, misalnya daun kering, batang
pohon, dan sebagainya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos melalui proses dekomposting.
Sedangkan sampah non-organik yang memang tidak bisa mengalami pembusukan, bisa
dilakukan daur ulang.

Di sisi lain, juga banyak orang yang tidak setuju maka dari itu sampah harusnya
dimusnahkan dengan cara dibakar. Namun, bagi mereka yang mencintai alam, cara tersebut
dianggap bukan sebagai solusi melainkan menjadi sebuah bencana baru. Sampah yang
dibakar akan menghasilakan polusi udara berupa bau yang tidak sedap bahkan asap
pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran itu dapat menipiskan lapisan ozon.

Kesimpulan

Pada dasarnya sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Pengolahan dan
penanganan sampah yang ramah lingkungan merupakan cara paling tepat untuk
penanggulangan sampah yang semakin bertambah kita harus menjaga kebersihan serta
kesehatan dilingkungan masyarakat cara mengatasi buang sampah sembarangan adalah
dengan menanamkan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sedari kecil.
Kebiasaan ini harus dibangun sejak usai dini. Selain itu, perlu diterapkan sanksi yang tegas
kepada pelanggarnya.

Anda mungkin juga menyukai