Anda di halaman 1dari 5

Bahan Tambahan Makanan

“ Nartrium Siklamat”

Oleh:
Ujwalita Kumara Amaranggana
171040200030

Prodi Teknologi Hasil Pertanian


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2020
SIKLAMAT
(Cyclohexylsulfamic acid )

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kimia yang
dapat menyebabkan rasa manis pada yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai
gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan pangan, industri serta minuman
dan kesehatan. Pemanis buatan ada yang di golongkan nutritive (selain rasanya manis
juga mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contohnya sorbitol dan laktosa;
dan non-nutritive (yang tidak mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contoh
nya siklamat dan sakarin.(Cahyadi, 2008).

Masing-masing pemanis buatan juga mempunyai karakter yang berbeda dan


bereaksi berbeda pula. Namun keamanan dari produk pemanis buatan (juga bahan
pangan lain) diatur oleh codex general standard for food addivitves, yang menentukan
pengguna bahan tambahan pangan tertentu termasuk pemanis buatan. Berdasarkan
peraturan tersebut, maka BPOM RI (Badan Obat dan makanan Republik Indonesia)
mengizinkan pengunaan pemanis buatan yaitu asesulfam-K, aspartame, Neotam,
Sakarin, Siklamat, Alitam dan Sukralosa dengan jumlah tertentu.

Natrium siklamat merupakan pemanis buatan yang paling sering digunakan


oleh masyarakat dan mempunyai tingkat kemanisan 30-80 kali lebih manis dari gula
murni. Natrium siklamat sangat disukai karena rasanya yang murni tanpa cita rasa
tambahan (tanpa rasa pahit) (Cahyadi, 2009). Selain mempunyai rasa yang lebih
manis dibandingkan gula, natrium siklamata juga memiliki harga yang jauh lebih
murah dibandingkan dengan gula biasa, itulah yang menyebabkan penggunaan
natrium siklamat sering digunakan pada Jajanan Anak Sekolah.

Pemerian natrium siklamat adalah sebagai berikut :

Natrium Siklamat
Rumus molekul  : C6H12NNaO3S
Berat molekul : 201,22
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, dalam 250 bagian etanol (95%)
P dan dalam 25 bagian propilen glikol P, Praktis tidak larut
dalam klorofom P dan dalam eter P
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir
tidak berbau, rasa agak manis walaupun dalam larutan encer.

Konsumsi natrium siklamat yang berlebihan membahayakan kesehatan, yaitu


dapat menyebabkan tumor paru, hati, limfa, kanker (mata, otak, bibir, rongga mulut,
saluran pernafasan, payudara, saluran cerna, ovarium, servix uteri, prostat, kulit,
jaringan lunak, tulang, tulang rawan dan darah) (Badan Penelitian dan Pengembangan
2011). Selain itu, konsumsi berlebihan juga menyebabkan kanker kemih (Nurlaila,
Nurhayati, & Neni, 2017; Thamrin, 2014). Oleh sebab itu, beberapa negara
mengeluarkan peraturan secara ketat atau bahkan melarang. Amerika Serikat, Kanada,
Inggris telah melarang penggunaan siklamat dengan alasan keamanan bagi konsumen
sejak tahun 1970 karena hasil metabolisme natrium siklamat yaitu berupa
siklohexamin bersifat karsinogenik (Cahyadi, 2009).

Di Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


722/Menkes/Per/IX/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam
makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabeter mellitus adalah 3 g/kg bahan
makanan/minuman. Menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman (ADI)
adalah 11 mhg/kg berat badan.

Kelebihan siklamat :

1. Harganya lebih murah dibanding pemanis alami

2. Mempunyai tingkat kemanisan 30-80 kali lebih manis dari gula murni

3. Rendah kalori

4. Tidak ada rasa pahit setelah mengonsumsi siklamat

Kekurangan siklamat :
1. Konsumsi natrium siklamat yang berlebihan membahayakan kesehatan, yaitu
dapat menyebabkan tumor paru, hati, limfa, kanker (mata, otak, bibir, rongga
mulut, saluran pernafasan, payudara, saluran cerna, ovarium, servix uteri, prostat,
kulit, jaringan lunak, tulang, tulang rawan dan darah)

Kesimpulan

Natrium siklamat merupakan pemanis buatan yang dibolehkan


penggunaannya. Di Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Menkes/Per/IX/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam
makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabeter mellitus adalah 3 g/kg bahan
makanan/minuman. Menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman (ADI)
adalah 11 mhg/kg berat badan. Natrium siklamata memiliki harga yang jauh lebih
murah dibandingkan dengan gula biasa, itulah yang menyebabkan penggunaan
natrium siklamat sering digunakan pada Jajanan Anak Sekolah. Konsumsi natrium
siklamat yang berlebihan membahayakan kesehatan, yaitu dapat menyebabkan tumor
paru, hati, limfa, kanker.

Saran

Konsumsi natrium siklamat yang berlebihan membahayakan kesehatan, yaitu


dapat menyebabkan tumor paru, hati, limfa, kanker. Belum ada kesepakatan dalam
terapi oleh klinisi, difokuskan dalam mengatasi gejala akibat kelebihan
mengkonsumsi atau terpapar sakarin. Untuk itu pengendalian penggunaan sakarin
pada minuman bisa dengan cara pembatasan penjualan sakarin dan badan POM harus
menyeleksi bahan minuman yang akan beredar di masyarakat.

Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Data kanker indonesia. Jakarta
(ID). Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
2012. Laporan Tahunan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Tahun 2011.
Cahyadi,W. 2008. Bahan Tambahan Pangan.Jakarta: Bumi aksara
Cahyadi, W. (2009). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan
Cetakan 2. Jakarta (ID) : PT.Bumi Aksara
Thamrin, Z. (2014). Analisis Zat Pemanis Buatan (Sakarin Dan Siklamat) Pada
Pangan Jajanan di SD Kompleks Lariangbangi Kota Makassar. Jurnal
Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai