Anda di halaman 1dari 25

Tugas Akuntansi Biaya (Matrikulasi)

Dosen : Dr. RR Karlina Aprilia Kusumadewi., SE., M.Sc., Ak., CA


Mahasiswa : Eka Putri Anggraeni
NIM : 12030118420043

 ACTIVITY COST BEHAVIOR AND SISTEM JOB ORDER


1. Jelaskan Dua Jenis Cost Driver?
a. Cost Driver unit
Cost Driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya 
overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktifitas yang
akan menyebabkan biaya dalam aktifitas. Cost Driver berdasarkan unit
membebankan biaya overhead pada produk melalui penggunaan  tarif overhead
tunggal oleh seluruh departemen. Contoh: bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.
b. Cost Driver non unit
Cost Driver berdasarkan non unit merupakan faktor-faktor penyebab selain unit
yang menjelaskn konsumsi overhead atau juga menjelaskan perubahan dalam
biaya yang disebabkan selain dalam unit produksi. Contoh: depresiasi, biaya
penyetelan setiap terjadi pergantian produk yang diproduksi.

2. Jelaskan Kapasitas Teoritis, Kapasitias Praktis, Kapasitas Normal, Dan


Kapasitas Yang Diharapkan Nyata
a. Kapasitas teoritis
kapasitas produksi maksimum yang dapat diproduksi oleh perusahaan dengan
anggapan semua beroperasi dengan baik tanpa hambatan intern (reparasi untuk
pemeleiharaan mesin, libur nasional, libur mingguan, dll) maupun hambatan
ekstern (kekosongan pesanan penjualan).
b. Kapasitas praktis
Kapasitas produksi maksimum yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan
mempertimbangkan hambatan intern. Pada kapasitas ini dianggap hambatan
eksternal tidak ada.
c. Kapasitas normal
Kapasitas perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang yang didasarkan pada kapasitas produksi praktis dengan
mempertimbangkan permintaan terhadap produk. 
d. Kapasitas yang diharapkan nyata
Kapasitas produksi yang diperkirakan akan dicapai dalam periode yang akan
datang. Jika anggaran BOP didasarkan pada kapasitas sesungguhnya yang
diharapkan, maka taksiran penjualan yang akan datang dipakai sebagai dasar
penentuan kapasitas sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada kapasitas
praktis dan normal, maka titik berat diletakkan pada kapasitas fisik pabrik. 
3. Jelaskan Sumber daya Fleksibel dan Sumber daya terikat
a. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau
dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya
variabel. Contoh : biaya bahan baku.
b. Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh
karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam
jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena
adanya perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

4. Jelaskan Step Cost


Step cost adalah biaya tetap pada aktifitas produksi tertentu namun dapat berubah
ketika aktifitas produksi melebihi kapasitas. Contoh: biaya sewa gedung setiap tahun.
Biaya sewa gedung ini digunakan untuk menyimpan barang dengan kapasitas
penyimpanan sebanyak 100 produk (asumsi). Ketika permintaan sedang tinggi, maka
perusahaan harus melebihi produksinya dan perlu menambah kapasitas penyimpanan.
Oleh karena itu, perusahaan harus menyewa gedung tambahan untuk membuat
kapasitas penyimpanan yang lebih besar.

5. Jelaskan yang membentuk biaya perubahan pesanan

Change order = fixed cost + variable cost


= Engineering cost+supply cost
Fixed activity rate = total committed cost
Total capacity available
Resources available = resource used + unsued capacity
Cost of orders supplied = cost of order used + cost of unused orders
Cost of orders supplied = (FC + VC) x orders used ) + (FC x unused orders)

6. Jelaskan 3 metoda untuk memisahkan FC dan VC


a. Metode Tinggi Rendah (High Low Method)
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu
garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang
akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik
tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi.
Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas
terendah. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap
adalah sebagai berikut:
# Biaya variabel per unit =   (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output  rendah)

# Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
      # Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)
Kelebihan metode ini adalah objektivitas dan dapat mengetahui hubungan biaya
dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data.
Kelemahan metode ini adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut
merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak
representatif.

b. Metode Scatterplot
Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh
hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas hubungan
linear yang diasumsikan. Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik
pada titik-titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan
garis tersebut daripada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik untuk membuat
garis terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan
pada saat menggunakan metode tinggi rendah.
Kelebihan metode ini adalah memberi kesempatan untuk melakukan analisis
biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas, keberadaan outliers,
dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya.
Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan
garis terbaik sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian
subjektif analis.

c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)


Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan
deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual, ditunjukkan oleh
jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan
kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis
kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan daripada metode
tinggi rendah maupun metode scatter plot. Rumus statistik yang digunakan untuk
menghasilkan rumus biaya adalah:

VC per unit = [YXY - YXYY/nl


EX[1]- (IX)2/n]

FC per unit = (Y-VC per unit ) X

Kelebihan metode ini adalah ketepatan matematis dari metode ini memberikan
tingkat objektivitas yang tinggi dalam analisis.
Kelemahan metode ini adalah sulit mendeteksi data yang abnormal.

7. SOAL ITUNGAN
a. Sumber daya fleksibel: truk dan gaji teknisi
Sumber daya terikat: persediaan, peralatan, dan bahan bakar truk
b. Variable activity rate = 420.000
35.000
= 12 setiap bulan
Fixed activity rate = (24.000 x 20) + (10.000 x 12)
8 x 250 x 20
= 600.000
40.000
= 15 setiap bulan
Total biaya = 12 + 15 = 27
c. Activity availability = acticity usage + unused activity
(8 x 250 x 20) = 35.000 + x
40.000 = 35.000 + x
5.000 =x
d. Total cost of commited resources = cost of activity used + cost of unused capacity
= (27 x 35.000) + (15 x 5.000)
= 945.000 + 75.000
= 1.020.000

8. Jelaskan non unit driver


Cost Driver yang berdasarkan pada non-unit (nonunit-based activity driver). Kegiatan
(aktivitas) sebagai pemacu biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Unit level activities 
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan.
Contoh : energi untuk menjalankan mesin, pemakaian bahan baku.
b. Batch level activities
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk setiap batch (kelompok) produk yang
dihasilkan. Biaya yang terjadi bervariasi berdasarkan jumlah batch, bukan
berdasarkan jumlah unit produk.
Contoh : penyetelan (set up ) mesin, inspeksi untuk pengendalian kualitas, dll.
c. Product sustaining activities (kegiatan berlevel produk), yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mendukung berbagai produk yang dihasilkan. Biaya yang timbul
tergantung pada jumlah jenis produk yang dihasilkan.
Contoh, penyusunan prosedur pengujian produk, perubahan teknis, penanganan
spesifikasi produk, dll.
d. Facilities sustaning activities, merupakan aktivitas yang diperlukan untuk
mempertahankan proses produksi secara umum.
Contoh: keamanan, penyediaan fasilitas, pemeliharaan, dll.

9. SOAL Hitungan Perbandingan ABM dan FBM (PT BANGETMAJU)


BOP yang terjadi di PT Bangetmaju dikaitkan dengan penyebab terjadinya
biaya overhead, yaitu product line setups yang menunjuk pada jumlah berapa kali
setiap jenis produk di set up, number of handles yang menunjuk pada jumlah berapa
kali produk ditangani, dan number of part adalah jumlah bahan penolong yang dipakai
dalam pemrosesan tiap unit produk.
Dari kasus tersebut, BOP dapat dibebankan berdasarkan pada aktivitas. Biaya
harus dibebankan menurut aktivitas yang dikonsumsi. Tarif untuk tiap satu kali
aktivitas dapat ditentukan dengan total biaya aktivitas dibagi dengan aktivitas yang
dipakai tiap produk.
a. Alokasi BOP secara fungsi (tradisional)
BOP
Tarif BOP=
JKL
Rp6.200+ Rp 3.300+ Rp 3.000
Tarif BOP=
250 jam
Tarif BOP=Rp 50 per JKL

Pembebanan BOP ke Produk

Produk Konsumsi Tarif Per BOPdb Jumlah Tarif


JKL JKL Unit Pembebanan
BOP per
Unit
X 30 JKL Rp50 Rp1.500 20 Rp75
Y 150 JKL Rp50 Rp7.500 100 Rp75
Z 70 JKL Rp50 Rp3.500 100 Rp35

Perhitungan Harga Pokok per unit

Produk Jumlah BTKL BBB BOPdb Total HP/unit


Unit HPP
X 20 Rp300 Rp600 Rp1.500 Rp2.400 Rp120
Y 100 Rp1500 Rp3.000 Rp7.500 Rp12.000 Rp120
Z 100 Rp700 Rp3.000 Rp3.500 Rp7.200 Rp72

b. Activity Based Costing

Tabel perhitungan:
AKTIVITAS TOTAL BIAYA AKTIVITAS TARIF PER
(A) AKTIVITAS DIKONSUMSI AKTIVITAS
(B) (C) (D) = B/C
Setups Rp 6.200 6 kali Rp 1.033,33
Handling Rp 3.300 6 kali Rp    550,00
Part Numbers Rp 3.000 4 kali Rp    750,00

Kemudian penghitungan pembebanan BOP berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi


oleh produk dilakukan dengan mengalikan jumlah aktivitas yang dikonsumsi dengan
tarif per aktivitas.
Tabel Perhitungan:
AKTIVITA TARIF Produk X Produk Y Produk Z
S (A) (B) (C) (D) = BxC (E) (F) = BxE (G) (H) = BxG
Setups Rp 1.033,33 2 Rp 2.066,67 1 Rp 1.033,33 3 Rp 3.099,99
Handling Rp    550,00 2 Rp 1.100,00 1 Rp    550,00 3 Rp 1.650,00
Part Rp    750,00 1 Rp    750,00 1 Rp    750,00 2 Rp 1.500,00
Total 5 Rp 3.916,67 3 Rp 2.333,33 8 Rp 6.249,99

Hasil perhitungan harga pokok per unit:


PRODUK UNIT BTKL BBB BOP TOTAL HP HP/UNIT
(A) (B) (C) (D) (E) (F)=C+D+E (G)=F/B
X 20 unit Rp    300 Rp    600 Rp 3.916,67 Rp 4.816,67 Rp 240,83
Y 100 unit Rp 1.500 Rp 3.000 Rp 2.333,33 Rp 6.833,33 Rp   68,33
Z 100 unit Rp    700 Rp 3.000 Rp 6.249,99 Rp 9.949,99 Rp   99,50
Total 220 unit Rp 2.500 Rp 6.600 Rp12.499,99 Rp21.599,99

Dari tabel diatas nampak bahwa harga pokok produksi per unit untuk produk X
jumlahnya = Rp 240,83 jumlah ini merupakan jumlah yang terbesar bila dibandingkan
dengan produk lainnya. Sementara yang harga pokok per unitnya terendah adalah
produk Y yang sebesar Rp 68,33.

10. SOAL HITUNGAN (PT KERTAS SAKTI)


a. Dengan sistem lama
Total BOP
Ta rif BOP=
Total Jam Mesin
Rp80.730 .000
Tarif BOP=
322.920
Tarif BOP=Rp 250/ jam mesin

Pembebanan BOP Ke Produk

Produk Konsumsi Tarif Per BOPdb Jumlah Tarif


Jam Mesin Jam Mesin unit Pembebanan
BOP per unit
Reguler 297.000 Rp250 Rp74.250.000 10.000 Rp7.425
Spesial 25.920 Rp250 Rp6.480.000 5.400 Rp1.200

Perhitungan Harga Pokok

Produk Jumlah BBB BTKL BOPdb HPP Total HPP/unit


Unit
Reguler 10.000 Rp5.400.000 Rp59.400.000 Rp74.250.000 Rp139.050.000 Rp13.905
Spesial 5.400 Rp17.496.000 Rp8.100.000 Rp6.480.000 Rp32.076.000 Rp5.940

b. Dengan ABC

Aktifitas Biaya Jumlah Aktifitas Tarif Per Aktifitas


Setup mesin Rp6.480.000 1.620 Rp4.000,00
Teknik Rp22.582.800 27.000 Rp836,40
Lain-lain Rp51.667.200 322.920 Rp160,00
Pembebanan Ke Produk

Aktifitas Tarif Reguler Spesial


Aktifitas
Setup Rp4.000,00 540 Rp2.160.000 1.080 4.320.000
mesin
Teknik Rp836,40 10.800 Rp9.033.120 16.200 Rp13.549.680
Lain-lain Rp160,00 297.000 Rp47.520.000 25.920 Rp4.147.200
Rp58.713.120 Rp22.016.880

Perhitungan Harga Pokok

Produk Unit BBB BTKL BOP Total HPP HPP/Unit


Regule 10.00 Rp5.400.000 Rp59.400.00 Rp58.713.12 Rp123.513.12 Rp12.351,31
r 0 0 0 0 2
Spesial 5.400 Rp17.496.00 Rp8.100.000 Rp22.016.88 Rp47.612.880 Rp8.817,200
0 0

 PROCESS COSTING AND ALOCATING COSTING


1. Jelaskan perbedaan BOP ses dan BOP db
BOP sesungguhnya adalah BOP yang benar-benar terjadi, sedangkan BOP
dibebankan adalah BOP dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. BOP
sesungguhnya sulit diterapkan disebabkan adanya kendala-kendala seperti jumlahnya
baru dapat diketahui pada akhir tahun, adanya fluktuasi BOP karena jenis biaya
tertentu yang hanya terjadi pada suatu periode, sulit menelusuri BOP ke pesanan atau
produk tertentu.
Pada saat proses produksi terjadi biasanya biaya overhead pabrik sesungguhnya tidak
sesuai dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan, perbedaan tersebut dinamakan
selisih BOP.

2. Jelaskan 3 metode perhitungan alokasi biaya BOP


a. Metode Alokasi Langsung (Direct Alocation Method)
Adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan
biaya Departemen Pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung
ke Departemen Produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut.

b. Metode Alokasi Bertahap (Step Method)


Metode ini mengakui adanya interaksi antar Departemen Pendukung. Akan tetapi,
metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi antar Departemen
Pendukung. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur
ranking yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya ditentukan
dengan me-ranking Departemen Pendukung sesuai urutan jumlah pelayanan yang
diberikan dari urutan terbanyak hingga paling sedikit. Tingkat pelayanan biasanya
diukur dengan biaya langsung tiap Departemen Pendukung; departemen dengan
biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan terbanyak.

c. Metode Alokasi Timbal Balik (Respirokal Method)


Metode ini  mengakui semua interaksi antar Departemen Pendukung. Dalam
metode timbal balik, pemakaian suatu Departemen Pendukung oleh departemen
menentukan biaya total tiap  Departemen Pendukung yang biaya totalnya
mencerminkan interaksi  antar Departemen Pendukung. Kemudian, biaya total
Departemen Pendukung yang baru tersebut dialokasikan ke Departemen Produksi.
Metode ini memperhitungkan semua interaksi antar Departemen Pendukung.
# Biaya Total = Biaya Langsung + Biaya yang Dialokasikan

 STANDARD COSTING AND CVP ANALYSIS


1. Jelaskan manfaat biaya standar
Biaya Standar adalah biaya yang telah ditetapkan (dianggarkan) oleh perusahaan
sebelumnya yang dijadikan pedoman dalam melakukan suatu produksi.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen beberapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu sehingga memungkinkan
mereka lakukan pengurungan biaya dengan cara perbaikan metode produksi,
pemilihan tenaga kerja dan kegiatan lain. Pemakaian sistem harga pokok standar
memberikan manfaat kepada perusahaan untuk (Abdul Halim, 1995:270) :
- Perencanaan dan penyusunan anggaran
- Pengambilan keputusan tentang harga jual produk, strategi pengembangan produk
dan lain sebagainya.
- Pengendalian biaya
- Menilai hasil pelaksanaan
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghematan biaya
- Menerapkan Manajemen By Objective (MBO)
- Membedakan biaya yang telah dikeluarkan ke produksi selesai, persediaan produk
dalam proses dan lain sebagainya
- Menekan biaya administrasi
- Menyajikan laporan biaya dengan cepat

2. Jelaskan cara menentukan biaya standar


Penentuan biaya standar dapat dibagi ke dalam tiga bagian : biaya bahan baku stanar,
biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead pabrik standar (Mulyadi, 1991 : 419):
a. Biaya bahan baku standar
Standar harga (tarif) bahan langsung ditentukan oleh:
• Harga unit bahan langsung yang harus dibeli
• Perubahan harga yang terjadi selama tahun yang bersangkutan
• Suatu standar yang terpisah harus ditetapkan untuk setiap bahan
• Akuntansi biaya atau departemen pembelian
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan:
• Penyelidikan teknis
• Analisis catatan masa lalu

b. Biaya tenaga kerja langsung standar


Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:
• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari
kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
• Membuat test- run operasi produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan.
• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
keadaan nyata yang diharapkan.
• Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk
Tarif upah standar ditentukan oleh :
• Perjanjian dengan organisasi karyawan.
• Data upah masa lalu yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar.
• Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal

c. Biaya overhead pabrik standar


Menyusun anggaran biaya overhead pabrik dengan memperhatikan tingkat
kegiatan (kepasitas) yang meliputi:
• Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka
waktu tertentu.
• Kapasitas notmal adalah kemampuan persuahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang.
• Kapasitas yang sesungguhnya adalah kapasitas yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang.
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, diantaranya
adalah :
• Satuan produk.
• Biaya bahan baku.
• Biaya tenaga kerja langsung.
• Jam tenaga kerja langsung.
• Jam mesin
• Menghitung tarif biaya overhead pabrik

3. Jelaskan 2 jenis standar


a. Job Order Costing
adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu
atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan. Agar perhitungan biaya
berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara
terpisah. Dan agar rincian perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan
usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit
suatu pesanan dengan pesanan lain.
b. Process Costing
Perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi produk yang homogen atau secara massal. Sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses (process cost system) adalah bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit
ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya
dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya biasanya juga disebut dengan
departemen.

4. Jelaskan analisis penyimpangan dengan menggunakan biaya standar


Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance).
Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini
diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi
terjadinya selisih yang merugikan. Jika dilihat secara umum maka penyebab-
penyebab terjadinya selisih adalah sebagai berikut ;
- Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan waktu jam lembur.
- Adanya kerusakan peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi sedang banyak.
- Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk perlu diperbaiki dan
membutuhkan biaya tambahan lagi.
- Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan digunakan dalam
proses produksi sehingga menyebabkan banyak waktu menganggur .
- Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan karyawan lain sehingga
terjadi penambahan upah lembur.
- Ada atau tidaknya pekerjaan lembur.
- Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah lembur.
- Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang menyebabkan perubahan tarif
upah.

Dalam hal analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja berbeda
dengan analisis biaya overhead pabrik, maka analisis penyimpangan biaya
sesungguhnya dari biaya standar ini dibagi dua, yaitu analisis biaya produksi langsung
yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dan
analisis selisih biaya overhead pabrik.

5. Jelaskan metoda analisis penyimpangan


a. Biaya bahan baku standar yang meliputi harga bahan baku standard an kualitas
bahan baku standar. Keduanya digunakan untuk menganalisis selisih biaya bahan
baku yang timbul.
- Selisih harga bahan baku
SHB = (HS – HSt) KS
(jika HS > HSt maka SHB tidak menguntungkan, bila HS< HSt maka SHB
menguntungkan)
SHB: selisih harga bahan baku
HS: harga beli sesungguhnya setiap unit bahan baku
KS: Kualitas sesungguhnya yang dibeli
HSt: harga beli standar setiap unit bahan baku
- Selisih kuantitas bahan baku

SKB = (KS-KSt) HSt

SKB: selisih kuntitas bahan baku


KS: kuantitas sesungguhnya yang dipakai
HSt: harga beli standar setiap unit bahan baku
KSt: kualitas standar bahan baku

b. Biaya tenaga kerja langsung standar


Penentuan biaya tenaga kerja langsung standar meliputi tarif upah langsung
standard an jam kerja langsung standar yang digunakan untuk menganalisis selisih
biaya tenaga kerja langsung yang timbul, yaitu:

- Selisih tarif upah langsung

STU = (TS –TSt) JS

(jika TS > TSt maka STU tidak menguntungkan, bila TS < TSt maka STU
menguntungkan)
STU: selisih tariff upah langsung
TS: tariff upah langsung sesungguhnya setiap jam
JS: jam sesungguhnya untuk mengolah produk
TSt: tariff standar setiap jam upah langsung

- Selisih efisiensi upah langsung (SEUL)


SEUL = (JS – JSt) TSt
(jika JS > JSt maka SEUL tidak menguntungkan, bila JS < JSt maka SEUL
menguntungkan)
SEUL: selisih efisiensi upah langsung
JS: jam sesungguhnya untuk mengolah produk
JSt: jam standar untuk mengolah produk
TSt: tariff standar setiap jam upah langsung

c. Biaya overhead pabrik


Penetuan biaya overhead pabrik standar meliputi penetuan tariff biaya overhead
pabrik standar untuk setiap satuan kapasitas dan penentuan satuan kapasitas yang
diperlukan untuk mengolah satu unit produk. Perbedaan antara biaya overhead
pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik standar dapat dianalisis dalam
3 macam metode analisis sebagai berikut:
a. Metode dua selisih
- Selisih terkendalikan
ST = BOPS – (BTA + {KSt * TV}) atau
ST = BOPS – ({KN * TT} + {KSt * TV}) atau
ST = BOPS – AFKSt
(bila BOPS > AFKSt maka ST tidak menguntungkan, bila BOPS < AFKSt
maka ST menguntungkan)
ST: selisih terkendalikan
BOPS: biaya overhead pabrik sesungguhnya
KN: kapasitas normal
KSt: kapasitas standar
TT: tariff tetap per unit
AFKSt: anggaran fleksibel biaya overhead pabrik pada kapasitas standar

- Selisih volume

SV = AFKSt – (KSt * T) atau SV = (KN – KSt) TT

(jika KN > KSt maka SV tidak menguntungkan, bila KN < KSt maka SV
menguntungkan)
SV: selisih volume
T: tariff total biaya overhead pabrik

b. Metode tiga selisih


- Selisih anggaran
SA = BOPS – AFKS atau SA = BOPS – ({KN * TT} + {KS * TV})
(jika BOPS > AFKS maka SA tidak menguntungkan, bila BOPS < AFKS
maka SA menguntungkan)
SA; selisih anggaran
KN: kapasitas normal
KS: kapasitas sesungguhnya

- Selisih kapasitas
SK = AFKS – (KS * T) atau SK = (KN – KS) TT
(jika KN > KS maka SK tidak menguntungkan, bila KN < KS maka SK
menguntungkan)

- Selisih efisiensi BOP


SEBOB = (KS – KSt) T
(jika KS > KSt maka SEBOB tidak menguntungkan, bila KS < KSt maka
SEBOB menguntungkan)
c. Metode empat selisih
Dalam metode empat selisih BOP digolongkan menjadi empat macam selisih,
yaitu selisih anggaran, selisih kapasitas, selisih efisiensi BOP variabel dan
selisih efisiensi BOP tetap. Selisih anggaran dan selisih kapasitas telah dibahas
diawal, selanjutnya akan membahas mengenai efisiensi BOP variabel dan
selisih efisiensi BOP tetap.

- Selisih efisiensi BOP variabel

SEBOPV = ( KS – KSt) TV
(bila KS > KSt maka SBOPV tidak menguntungkan, bila KS < KSt maka
SEBOPV menguntungkan)
Ket: SEBOPV ( selisih efisiensi BOP Variabel)

- Selisih efisiensi BOP tetap

SEBOPT = (KS – KSt) TT


(bila KS > KSt maka SEBOPT tidak menguntungkan, bila KS < KSt maka
SEBOPT menguntungkan)
Ket: SEBOPT (selisih efisiensi BOP tetap)

6. SOAL HITUNGAN (PT PUTRI SALJU)


a. Hitunglah selisih kuantitas bahan, selisih harga pembelian bahan, dan selisih
harga pemakaian bahan dengan metode 2 selisih
- Selisih Kuantitas Bahan
SK = (Kst-Kses)Hst

Nama Kst/unit Kst u/ K ses (gr) Selisih Hst/gr Selisih K


Bahan (gr) Produksi (gr) (Rp) (Rp)
(gr)
a B c=2.205*b d e=c-d f g
Mentega 300,0 661.500 671.500 -10.000 50 -500.000
Gula 168,0 370.440 367.000 3.440 25 86.000
Tepung 487,2 1.074.276 1.070.000 4276 15 64.140
Kacang 240,0 529.200 540.000 -10.800 30 -324.000
Pewangi 4,8 10.584 10.000 584 60 35.040
Jumlah selisih kuantitas Bahan -638.820 (R)
*2.205 unit
Jadi Selisih Kuantitas adalah Rp638.820 (rugi)

- Selisih Harga Pembelian Bahan dan Selisih Harga Pemakaian Bahan

Bahan Hst Hses Selisih Unit dibeli Selisih Harga Unit Selisih Harga
(Rp) (Rp) H (Rp) (gr) Pembelaian dipakai Pemakaian
(Rp) (gr) (Rp)
A B c d=b-c e f=d*e g h=d*g
Mentega 50 55 -5 750.000 -3.750.000 671.500 -3.357.500
Gula 25 25 0 400.000 0 367.000 0
Tepung 15 10 5 1.100.000 5.500.000 1.070.000 5.350.000
Kacang 30 31 -1 425.000 -425.000 540.000 -540.000
Pewangi 60 62 -2 11.000 -22.000 10.000 -20.000
1.303.000 2.658.500 1.432.500
Jadi selisih Harga Pembelian Bahan Rp1.303.000 (Laba)
selisih Harga Pemakaian Bahan Rp1.432.500 (Laba)

b. Hitunglah analisis selisih biaya tenaga kerja dengan metode 3 selisih


Model 3 Selisih
Selisih Tarif = (Tarif st –Tarif ses) Jam ses
= (Rp300-(Rp1.470.000/4.200jam)4.200jam
= (Rp300-Rp350)4.200jam
= -Rp210.000 (Rugi)
Selisih Efisiensi = (JamK st – JamK ses) Tarif st
= (4.500 – 4200) Rp300
= Rp90.000 (Laba)
STE = (-Rp50 x 300) = -Rp15.000 (Rugi)

c. Hitunglah analisis hasil biaya bahan dan selisih komposisi bahan

d. Kom % Kuantitas ses yang diapakai Selisih Hst/gr Selisih


a st menurut komposisi (gr) (Rp) Komposisi
standar sesungguhny (Rp)
a
B c=b/1200*1 d=c*∑unit e f=d-e g h
00% dipakai(kolo
m g selisih
harga)
Mentega 300,0 25 664.625 671.500 -6.875 50 -343.750
Gula 168,0 14 372.190 367.000 5.190 25 129.750
Tepung 487,2 40,6 1.079.351 1.070.000 9.351 15 140.265
Kacang 240,0 20 531.700 540.000 -8.300 30 -249.000
Pewangi 4,8 0,4 10.634 10.000 634 60 38.040
1.200 100 -284.695
(Rugi)

Selisih Hasil
1.200 gr menjadi satu unit. 1 gr menjadi 1/1.200 unit
Hasil Sesungguhnya 2.205,0000 unit
Hasil Menurut Std (1/1.200 x 2.205) 1,8375 unit
Selisih Hasil 2203,1625 unit (Laba)
Jumlah Hasil Selisih Harga Bahan standar x Selisih Hasil
Rp33.996 x 2203,1625 unit = Rp74.898.712,35
e. Lakukanlah analisis selisih BOP dengan metode 2,3, dan 4 selisih

- Model 2 Selisih
Selisih Terkendali
BOP sesungguhnya Rp1.280.000,00
Anggaran BOP pd jam std
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam std Rp100x4500 Rp450.000
Rp1.130.000,00
Selisih terkendali Rp 150.000,00
(Rugi)
Selisih Volume
SV = Ast- BOP db
Anggaran BOP pada jam std
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam std Rp100x4500 Rp450.000
Rp 1.130.000,00
BOP db
Tarif x Jst = Rp250 x 4500 Rp 1.125.000,00
Rp 5.000,00
(Rugi)

- Model 3 Selisih
Selisih Pengeluaran
BOP sesungguhnya Rp1.280.000,00
Anggaran BOP pd jam std
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam ses Rp100x4200 Rp420.000
Rp1.100.000,00
Selisih Pengeluaran Rp 180.000,00
(Rugi)
Selisih Volume
Anggaran BOP pada jam std
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam std Rp100x4500 Rp450.000
Rp 1.130.000,00
BOP db
Tarif x Jst = Rp250 x 4500 Rp 1.125.000,00
Rp 5.000,00
(Rugi)
- Selisih Efisiensi
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam std Rp100x4200 Rp420.000
Rp 1.100.000,00
BOPt pada kapasitas normal Rp680.000
BOPv pada jam std Rp100x4500 Rp450.000
Rp 1.130.000,00
(Rp 30.000,00)
Laba
- Model 4 Selisih
1) Selisih Pengeluaran BOP Variabel
SP BOPv = BOPv ses – BOPv pd Jam ses
SP BOPv = BOPv ses – (Tst BOPv x Jam ses)
= Rp600.000 – (Rp250 x 4200)
= Rp600.000 - Rp1.050.000
= (Rp450.000) (Laba)

2) Selisih Efisiensi BOP Variabel


SE BOPv = (jam ses – jam st) Tst BOPv
= (4200 – 4500) Rp100
=(-300)Rp100
= (Rp300.000) (Laba)

3) Selisih Pengeluaran BOP Tetap


SP BOPt = BOPt ses – BOPt dianggarkan
= Rp680.000 – Rp675.000
= Rp5.000 (Rugi)

4) Selisih Volume BOP Tetap


SV BOPt = (Jam ses – Jam st) Tst BOPt
= (4200-4599) (Rp675.000/4500)
= Rp45.000 (Rugi)

Kumpulan 4 Model Selisih


SP BOPv = Rp450.000
SE BOPv = Rp300.000
SP BOPt = Rp 5.000
SE BOPt = Rp 45.000
Rp 700.000 Laba
 BUDGETING FOR PLANNING & CONTROL
1. Jelaskan definisi perencanaan, pengendalian dan peran anggaran dalam
perencanaan dan pengendalian dalam sebuah perusahaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan dengan menitikberatkan pada usaha untuk menyeleksi dan menghubungkan
sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.
Pengendalian merupakan semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan.
Peran anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga
sebagai pedoman kerja.

2. Jelaskan letak anggaran dalam hubungan dengan perencanaan dan


pengendalian

Pembuatan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan strategi suatu


organisasi. Apabila organisasi memiliki perencanaan strategi yang buruk, kondisi
keuangan dan anggaran akan mengalami hal yang sama. Anggaran tidak didominasi
oleh kepentingan sepihak. Anggaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dan
tujuan dari organisasi.
Sebelum anggaran dibuat, perusahaan harus membuat perencanaan strategis,
dimana dalam perencanaan strategis tersebut diidentifikasi strategi untuk aktivitas dan
operasi masa depan. Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke
depan. Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk merigestimasikan
konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini.Perusahaan dapat
menerjemahkan seluruh strategi dalam tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
dimana tujuan-tujuan tersebut menjadi dasar dari pembuatan sebuah anggaran. Jadi
harus terdapat hubungan yang kuat antara anggaran dengan perencanaan strategis,
dimana hal ini membantu manajemen memastikan bahwa seluruh perhatian tidak
fokus pada jangka pendek saja, mengingat anggaran merupakan perencanaan dalam
satu periode tertentu saja (jangka pendek). Anggaran juga memberikan dasar bagi
penggunaan sumber daya perusahaan dan memotivasi karyawan.
Pengendalian (control), yang merupakan bagian penting dari sistem anggaran,
dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang dianggarkan secara
periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara hasil aktual dengan yang
direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan bahwa sistem tidak
berjalan baik. Di sini perlu diambil tindakan untuk mengetahui penyebab perbedaan
tersebut, dan kemudian memperbaikinya.

3. Jelaskan keuntungan organisasi menggunakan anggaran


Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan anggaran yaitu:
a. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun
perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan
perusahaan yang dinyatakan dalam ukuran financial.
b. Anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan,
misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dan kegiatan produksi.
c. Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan
perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan
dianalisis, dan manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.
d. Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat
memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
e. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat untuk
memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebbelum dana
disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan tetapi
adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya akan
dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat meningkatkan
laba.
f. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur
prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan
g. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen didalam pengambilan
keputusan untuk memilih beberapa alternative yang mungkin dilaksanakan,
misalnya: membuat atau membeli, membaut atau menyewa, menolak atau
menerima pesanan, khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan
sebagainya.
h. Anggaran juga memberikan dasar bagi penggunaan sumber daya perusahaan dan
memotivasi karyawan. Pengendalian (controll), yang merupakan bagian penting
dari sistem anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang
dianggarkan secara periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara
hasil aktual dengan yang direncanakan merupakan umpan balik yang
menyingkapkan bahwa sistem tidak berjalan baik.

4. Jelaskan yang dimaksud Master Budget, Continuous budget,


a. Master budget adalah rencana keuangan yang komprehensif dalam suatu
perusahaan secara keseluruhan yang terdiri atas berbagai macam anggaran yang
terpisah tetapi saling berkaitan.
b. Anggaran berkelanjutan (continuous budget) merupakan anggarab yang terus
berjalan selama 12 bulan. Bila satu bulan telah dilalui, satu bulan dimasa depan
ditambahkan kedalam anggaran, sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12
bulan ke depan. Keuntungannya adalah dapat memaksa manajer untuk selalu
melakukan perencanaan secara konstan.

5. Jelaskan komponen master budget


Penganggaran perusahaan menjelaskan tentang penggolongan anggaran induk (master
budget) menjadi dua, yaitu
a. Anggaran operasional, menjelaskan mengenai aktifitas yang menghasilkan
pendapatan untuk perusahaan dan menghasilkan laporan laba rugi performa,
anggaran operasional antara lain terdiri dari:
- Anggaran penjualan
- Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik
- Anggaran beban usaha
- Anggaran laporan laba rugi

b. Anggaran keuangan, memuat rincian dari arus kas masuk dan kas keluar serta
posisi keuangan dan keseluruhan yang direncanakan terdapat dalam anggaran kas.
Posisi keuangan yang diharapkan ditunjukkan dalam neraca yang dianggarkan.
Anggaran keuangan terdiri dari:
- Anggaran kas
- Anggaran piutang
- Anggaran persediaan
- Anggaran utang
- Anggaran neraca

6. Jelaskan anggaran statis dan anggaran fleksibel


Anggaran statis (static budget) adalah anggaran  yang dibuat berdasarkan tingkat
aktivitas yang sudah ditentukan.
Anggaran fleksibel (flexible budget) adalah anggaran yang menjadikan perusahaan
memiliki kemampuan untuk menghitung biaya yang diharapkan selama rentang
aktivitas. Anggaran fleksibel memiliki tiga kegunaan utama, yaitu :
- Anggaran fleksibel yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran
sebelum adanya tingkat aktivitas yang diharapkan.
- Karena anggaran fleksibel dapat menentukan besarnya biaya pada berbagai
tingkat aktivitas, anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghitung
berapa biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat aktivitas aktual. Setelah
biaya yang diharapkan diketahui, laporan kinerja yang membandingkan
biaya aktual dengan yang diharapkan dapat dibuat.
- Anggaran fleksibel dapat membantu para manajer menghadapi
ketidakpastian dengan melihat hasil yang diharapkan pada berbagai tingkat
aktivitas. Anggaran ini juga dapat digunakan untuk memberikan hasil
keuangan dari berbagai macam skenario kegiatan.

7. Jelaskan dimensi perilaku dai penggunaan anggaran


Perilaku positif terjadi bila tujuan dari setiap manajer sesuai dengan tujuan
organisasi dan manajer memiliki dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan
manajer dan tujuan organisasi seringkali disebut keselarasan tujuan
(goal congruence). Selain keselarasan tujuan, para manajer juga perlu memiliki usaha
untuk mencapai tujuan organisasi.
Bila anggaran tidak diadministrasi dengan baik, manajer bawahan dapat
menyimpang dari tujuan organisasi Perilaku disfungsional (dysfunctional behaviour)
ini merupakan perilaku individu yang memiliki konflik dasar dengan tujuan
organisasi.
Sistem anggaran yang ideal adalah yang menuju keselarasan tujuan
seutuhnya, dan secara bersamaan memberikan dorongan kepada manajer untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara yang etis. Walaupun sistem anggaran
semacam ini mungkin tidak pernah ada, namun dari riset dan praktek telah diketahui
kunci utama yang dapat menjadikan anggaran memiliki pengaruh positif yang cukup
besar tehadap perilaku. Ciri-ciri tersebut mencakup :

a. Umpan balik terhadap kinerja secara berkala;


Laporan kinerja secara berkala dapat memberikan dorongan perilaku yang positif
dan memberikan kesempatan serta waktu bagi manajer untuk beradaptasi dalam
kondisi yang berubah-ubah.Penggunaan anggaran fleksibel memungkinkan
manajer mengetahui apakah biaya serta pendapatan aktual sesuai dengan jumlah
yang dianggarkan. Penyelidikan selektif terhadap variansyang besar
memungkinkan manajer untuk memusatkan perhatian pada area tertentu yang
membutuhkan perhatian lebih. Proses ini disebut manajemen dengan
pengecualian (management by exception).

b. Intensif moneter dan nonmoneter;


Hal yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi para manajer agar
mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan organisasi disebut
insentif (incentive). Insentif dapat bersifat positif maupun negatif. Insentif
negatif menggunakan ancaman hukuman untuk memotivasi; sedangkan insentif
positif menggunakan hadiah. Insentif moneter (monetery incentive),
pengendalian dilakukan dengan mengaitkan kinerja berdasarkan anggaran
dengan kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan merupakan
sanksi ekonomi paling akhir bagi yang memiliki kinerja buruk. Insentif
nonmoneter (nonmonetery incentive), termasuk perluasan pekerjaan,
penambahan tanggung jawab dan otonomi, program pengakuan nonmoneter, dan
sebagainya dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran.

c. Penganggaran partisipatif;
Penganggaran partisipatif (participative budgeting) memberikan kesempatan
bagi para manajer untuk ikut menyusun anggaran. Penganggaran partisipatif
memiliki tiga masalah yang potensial :
-  Penetapan standar yang dapat terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
- Memasukkan slack dalam anggaran (seringkali
disebut mengamankan anggaran atau pudding the budget).
-  Partisipasi semu.

d. Standar yang realistis;


Tujuan anggaran digunakan untuk mengukur kinerja; dengan demikian, tujuan
harus berdasarkan kondisi dan pengharapan yang realistis. Anggaran harus
mencerminkan kenyataan operasi, seperti tingkat aktivitas aktual, variasi
musiman, efisiensi, dan kecenderungan ekonomi secara umum.

e. Pengendalian biaya;
Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya yang dapat
dipengaruhi oleh manajer bersangkutan.

f. Pengukuran kinerja yang beragam.


Seringkali organisasi membuat kesalahan dengan menggunakan anggaran
sebagai satu-satunya pengukur dari kinerja manajemen. Penekanan yang
berlebihan pada pengukur ini dapat menyebabkan perilaku disfungsional yang
disebut perilaku miopia atau milking the firm. Perilaku miopia (myopic
behaviour) terjadi bila manajer mengambil tindakan yang memperbaiki kinerja
anggaran dalam jangka pendek tetapi membahayakan perusahaan dalam jangka
panjang. Cara terbaik untuk mencegah perilaku miopia adalah dengan mengukur
kinerja manajer manajer dari berbagai dimensi, termasuk beberapa atribut jangka
panjang.

8. Jelaskan yang dimaksud dengan goal congruence


Goal congruence merupakan keselarasan antara tindakan –tindakan individu untuk
meraih tujuan-tujuan pribadi guna membantu pencapaian organisasi. Dalam
penerapannya pada sebuah organisasi adalah untuk memastikan bahwa semua operasi
dan kegiatan ditetapkan dalam rangka untuk mendukung tujuan organisasi. Hal ini
berarti bahwa organisasi akan meninjau semua operasi dan kegiatan untuk
memastikan bahwa tidak ada satupun dari mereka (orang, operasi dan kegiatan)
bekerja dengan cara yang membatasi atau menghambat kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuannya.

9. Jelaskan yang dimaksud dengan participative anggaran


Anggaran partisipatif merupakan pendekatan anggaran yang memungkinkan para
manajer yang akan bertanggung jawab atas kinerja anggaran untuk berpartisipasi
dalam pengembangan anggaran. Anggaran partisipatif memiliki dua pendekatan,
yaitu:
a. Pendekatan dari atas ke bawah, pendekatan ini menekankan bahwa manajemen
senior menempatkan anggaran bagi bawahannya. Pendekatan ini sering gagal
dilaksanakan karena kurangnya koordinasi dan komitemn antara pembuat
anggaran dan pelaksana anggaran.
b. Pendekatan dari bawah ke atas, pendekatan ini melibatkan manajer tingkat bawah
untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan anggaran. Partisipasi itu akan
membuahkan hasil pemikiran dan kesepakatan antar manajer dalam perusahaan
tersebut, namun juka tidak ada pengendalian yang memadai terhadap
pelaksanaannya akan menimbulkan ketidaksesuaian antar anggaran dengan
realisasi.

10. Jelaskan bagaimana anggaran yang baik untuk memperoleh informasi yang
banyak sehingga pengambilan keputusan yang dibuat manager dapat efektif?
a. Penentuan Pedoman Anggaran
Pedoman anggaran belanja perusahaan didasarkan pada anggaran belanja selama
setahun yang telah dibuat dan dipersiapkan beberapa bulan sebelum anggaran
tahun berikutnya. Dalam penyusunan ini, dikenal manajemen puncak sebagai
dasar dalam menyusun anggaran belanja.
Kegiatan manajemen puncak antara lain:
 Penetapan rencana besar perusahaan sebagai dasar penyusunan anggaran
belanja perusahaan. Rencana besar ini disusun layaknya tujuan, asumsi,
dan juga kebaikan dari anggaran belanja yang dibuat.
 Pembentukan panitia untuk menyusun anggaran belanja perusahaan
selama periode tertentu.
b. Persiapan Anggaran
Setelah aktivitas manajemen puncak, perusahaan membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan anggaran. Dalam hal ini yang melakukan persiapan tidak hanya
staf di bagian keuangan saja, melainkan dibutuhkan kerjasama yang solid dari
semua divisi supaya penganggaran berjalan sempurna.
c. Penentuan Anggaran
Langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran belanja perusahaan yang telah
dibicarakan dan dipersiapkan sebelumnya oleh banyak pihak di perusahaan. Ada 3
tahapan dalam penentuan anggaran, antara lain:
 Masing-masing karyawan dari tiap bidang membicarakan dan
merundingkan hasil dari persiapan yang telah dilakukan agar anggaran
belanja yang disusun nantinya mampu mengakomodasi kebutuhan tiap-
tiap bagian.
 Koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja yang telah
disusun.
 Pengesahan dan juga pendistribusian anggaran yang merata ke seluruh
bagian.
Dalam tahap ini, pihak manajemen perusahaan dan direksi akan melakukan
pengesahan setelah melakukan uji kelayakan dan pengkajian dari tiap anggaran
belanja perusahaan yang disusun oleh tiap-tiap bagian perusahaan yang nantinya
berkedudukan sebagai pengguna anggaran.
d. Pelaksanaan Anggaran
Tahapan terakhir adalah pelaksanaan anggaran belanja perusahaan. Tahapan ini
merupakan langkah kesekian kalinya dari penyusunan anggaran yang kemudian
akan diputus dalam keputusan tunggal. Masing-masing pengguna anggaran di tiap
bagian perusahan akan mulai melaksanakan anggaran belanja sebagaimana yang
telah disepakati dalam anggaran belanja perusahaan. Dalam hal ini tiap manajer
akan mengawasi kemudian melaporkannya ke direksi apakah pelaksanaan
anggaran sesuai dengan perencanaan yang disepakati sebelumnya atau tidak.
Semakin cermat dan detail dalam penyusunannya, maka akan semakin mudah
perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya. 
SOAL HITUNGAN PT ANDROMEDA PERKASA

a. Alokasi biaya yang terjadi pada departemen jasa ke departemen produksi


dengan menggunakan merode langsung

Departemen Jasa Departemen Produksi


Departemen Penyediaan Jasa
J1 J2 P1 P2
1000000 2000000
Biaya Langsung Departemen 40000000 60000000
0 0
Alokasi Dept J1        
Proporsi 100%   40% 60%
1000000
Alokasi   4000000 6000000
0
Alokasi Dept J2        
Proporsi   100% 33,34% 66,66%
2000000
Alokasi   6668000 13332000
0
BOP Setelah Alokasi     50668000 79332000

b. Alokasi biaya yang terjadi pada departemen jasa ke departemen produksi


dengan menggunakan metode alokasi step down. Alokasikan biaya departemen
J1 terlebih dahulu

Departemen Jasa Departemen Produksi


Departemen Penyediaan Jasa
J1 J2 P1 P2
1000000 4000000
Biaya Langsung Departemen 20000000 60000000
0 0
Alokasi Dept J1        
Proporsi 100% 50% 20% 30%
1000000
Alokasi 5000000 2000000 3000000
0
Alokasi Dep J2        
Proporsi        
Alokasi        
4200000
BOP Setelah Alokasi   25000000 63000000
0
c. Alokasi biaya yang terjadi pada departemen jasa ke departemen produksi
dengan menggunakan metode alokasi step down. Alokasikan biaya departemen
J2 terlebih dahulu

Departemen Jasa Departemen Produksi


Departemen Penyediaan Jasa
J1 J2 P1 P2
BOP Setelah Alokasi   25000000 42000000 63000000
Alokasi Dept J2        
Proporsi   100% 33,34% 66,66%
Alokasi     8335000 16665000
BOP Setelah Alokasi     50335000 79665000

Anda mungkin juga menyukai