Anda di halaman 1dari 32

SCRIPT / NASKAH DAN RANCANGAN ISI PROGRAM MEDIA

PEMBELAJARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ngadino Y., M.Pd.

Oleh:

1. Achmad Nurcahyo (k7112001)


2. Anastasia Lia (k7112013)
3. Atiek Zulfah Laila (k7112039)
4. Devi Tristiawati (k7112055)
4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2014
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Script / Naskah dan Rancangan Isi Program Media
Pembelajaran”.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta penghargaan


yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dari awal sampai akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Script / Naskah dan Rancangan Isi Program Media Pembelajaran”
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Media
Pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Rasa penghargaan dan ucapan terima kasih ini penulis sampaikan


kepada yang terhormat:

1. Bapak Ngadino Y., M.Pd. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk


kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Rekan-rekan semua di Kelas 4A PGSD Universitas Negeri Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis merasa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Surakarta, April 2014

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................2

C. TUJUAN...................................................................................................2

D. MANFAAT...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. PENGERTIAN NASKAH PROGRAM MEDIA 3

B. PENYUSUNAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN


4

C. LANGKAH PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA


PEMBELAJARAN 6

D. JENIS MEDIA UNTUK PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA


PEMBELAJARAN 9

E. PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN


9

BAB III PENUTUP...............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum, media pendidikan mempunyai kegunaan untuk
mengatasi berbagai hambatan, antara lain hambatan komunikasi, keterbatasan
ruang kelas, sikap siswa yang pasif, pengamatan siswa yang kurang seragam,
sifat objek belajar yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan
dipelajari tanpa media, tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.
Media pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan,
karena masing–masing media itu mempunyai kelemahan, berdasarkan
penggunaannya perlu diadakan penemuan media baru dan pemanfaatan media
yang telah diperbaharui. Karena peserta didik cepat merasakan kebosanan
saat menerima pelajaran, dengan media yang kurang menarik akan bersifat
verbalistik, maka diadakannya perbaikan media guna menunjang proses
belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran pada
proses belajar mengajar maka perlu didukung media dan bahan ajar yang baik
yaitu bahan ajar yang mampu menarik minat siswa, sesuai dengan zaman dan
tidak menyimpang dari kurikulum.
Kadang – kadang siswa tidak tertarik mempelajari sesuatu materi
karena materi pelajaran tersebut membosankan. Untuk menghindari gejala itu
guru harus memilih dan mengorganisir materi pelajaran tersebut sedemikian
rupa, sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
Dalam hal ini kemampuan profesional guru dituntut, di samping pengalaman.
Guru harus kreatif dalam menyajikan pelajaran yang merangsang dan
menantang dengan jalan melakukan pengembangan media pembelajaran
berupa penyusunan dan penulisan naskah rancangan isi program media
pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran, agar siswa lebih
termotivasi untuk belajar dan agar tujuan serta proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan sempurna.

1
2

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian naskah program media?
2. Bagaimana penyusunan naskah program media pembelajaran?
3. Bagaimana langkah penulisan naskah program media pembelajaran?
4. Apa saja jenis media untuk penulisan naskah program media
pembelajaran?
5. Bagaimana penulisan naskah program media pembelajaran?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka disusun
tujuan sebagai berikut:
1. Memahami pengertian naskah program media.
2. Memahami penyusunan naskah program media pembelajaran.
3. Mengetahui langkah penulisan naskah program media pembelajaran.
4. Mengetahui jenis-jenis media untuk penulisan naskah program media
pembelajaran
5. Memahami penulisan naskah program media pembelajaran.

D. MANFAAT
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
mendapat pengetahuan dan pemahaman baru tentang naskah dan rancangan
isi program media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NASKAH PROGRAM MEDIA


Naskah merupakan rancangan cerita atau pedoman untuk menentukan
urutan kejadian (materi) yang saling berhubungan antara satu kejadian dengan
kejadian lainnya. Dari runtutan kegiatan tersebut yang nantinya akan
diterjemahkan ke dalam bentuk tampilan yang ada pada layar
komputer. Dalam hal ini membuat atau memproduksi media sangat
diperlukan adanya naskah dan itu sangatlah tidak mudah karena dibutuhkan
suatu teknik serta sasaran objek yang nyata, dimana orang yang melihat atau
mendengarnya seolah dapat ikut merasakan sasaran objek tersebut sehingga
diharapkan orang itu dapat memahami isi naskah tersebut.
Naskah merupakan tempat dimana ide-ide maupun imajinasi-imajinasi
yang ditulis dan disusun menurut suatu urutan yang teratur dan sistematis.
Naskah merupakan suatu gambaran kasar tentang apa yang ditampilkan pada
layar komputer, tiap lembar naskah akan mewakili satu tampilan layar
komputer. Naskah dikatakan baik apabila dapat memberikan panduan bagi
kita yang akan memproduksi yang nantinya akan bersama-sama untuk
menterjemahkannya ke dalam bentuk tampilan gambar, foto, audio, animasi
maupun video dan sebagainya.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui
media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang
telah disusun secara baik.
Naskah program media merupakan bentuk penyajian materi
intruksional berupa teks, gambar, dan suara serta sebagai penuntun dalam
memproduksi program media. Dalam artian naskah tersebut menjadi
penuntun kita dalam merekam suara, memadukan gambar dan suara,
memasukkan musik dan effect sehingga menarik serta mudah diterima.

3
4

B. PENYUSUNAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN


Dalam tahapan penyusunan rancangan ini, dilakukan perancangan terhadap
isi atau garis besar isi program media yang terdiri dari beberapa komponen,
yaitu :
1. Penetapan Topik
Topik disebut juga pokok bahasan. Pokok bahasan menjadi dasar
pengajaran dan menggambarkan ruang lingkupnya. Topik ditentukan
berdasarkan kurikulum yang digunakan guru dalam mengajar.
2. Merumuskan Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional dirumuskan setelah topik ditentukan. Dalam tujuan
instruksional disebutkan kemampuan, pengetahuan dan sikap yang
diharapkan dimiliki oleh sasaran didik setelah berperan serta dalam proses
belajar dengan media. Tujuan instruksional ini meliputi tujuan
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
3. Merumuskan Pokok – Pokok Instruksional
Pokok – pokok materi instruksional merupakan perincian atau penjabaran
lebih lanjut dari tujuan yang telah dirumuskan.
4. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud dengan kebutuhan adalah
kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita
inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka
miliki sekarang. Bila yang kita inginkan, misalnya, siswa dapat menguasai
1000 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan saat ini mereka hanya
menguasai 200 kata, ada kesenjangan 800 kata. Dalam hal ini terdapat
kebutuhan untuk mengajar 800 kata Bahasa Inggris kepada siswa itu. Bila
yang kita inginkan ialah siswa dapat menjumlahkan, mengurangi,
mengalikan, dan membagi, sedangkan pada saat ini mereka baru dapat
menjumlahkan saja, kebutuhan pembelajaran itu ialah kemampuan dan
keterampilan dalam mengurangi, mengalikan dan membagi. Bila yang kita
inginkan ialah siswa dapat bersikap bersih dan menghargai kebersihan,
sedangkan pada saat ini mereka masih suka membuang sampah
sembarangan, belum bersedia mandi dan gosok gigi atas kemauan sendiri,
5

tidak merasa risih memakai baju kotor dan sebagainya, jelas sekali masih
terdapat kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan dengan
ada saat ini. Dari kesenjangan itu dapat diketahui apa yang diperlukan atau
dibutuhkan siswa. Jika kita membuat program media tentu saja kita
berharap program yang kita buat itu akan digunakan atau dimanfaatkan
oleh siswa. Program tersebut hanya akan digunakan kalau program itu
memang akan diperlukan. Jadi, sebelum kita membuat sesuatu program
media tentulah kita harus bertanya apakah program itu diperlukan? Untuk
dapat menjawab pertanyaan itu kita harus bertanya kemampuan, atau
keterampilan, sikap apakah yang ingin dimiliki siswa? Mengenai
kemampuan, keterampilan atau sikap yang diinginkan itu dapat diketahui
dengan berbagai cara. Apa yang diinginkan itu dapat juga merupakan
tuntutan lingkungan, misalnya norma masyarakat. Apa yang diinginkan itu
dapat juga dilihat dari tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada
akhir tahun ajaran dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan, dan
sikap yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran
tentu terdapat kesenjangan yang sangat besar antara apa yang dituntut oleh
kurikulum itu dengan apa yang telah dimiliki siswa. Kesenjangan itulah
yang merupakan kebutuhan siswa kelas enam itu yang merupakan acuan
bagi guru dalam menyusun bahan ajaran yang perlu diberikan kepada
siswa.
5. Pengembangan Materi Pembelajaran
Setelah tujuan instruksional jelas, setelah kita mengetahui kemampuan dan
keterampilan apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, kita harus
memikirkan bagaimana caranya supaya siswa memiliki kemampuan dan
keterampilan tersebut. Bahan pelajaran apa yang harus dipelajari atau
pengalaman belajar apa yang harus dilakukan siswa supaya tujuan
instruksional itu tercapai. Untuk dapat mengembangkan bahan
instruksional yang dapat mendukung tercapainya tujuan itu, tujuan yang
telah dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. Seperti halnya pada
waktu kita merumuskan tujuan khusus kita bertanya kemampuan apa yang
harus dimiliki siswa sebelum ia memiliki kemampuan apa yang dituntut
6

oleh tujuan umum itu, demikian pulalah yang harus kita lakukan dalam
kita mengembangkan bahan yang harus dipelajari siswa. Setiap tujuan
instruksional khusus harus kita analisis. Kepada setiap tujuan itu
pertanyaan yang harus kita ajukan, misalnya : kemampuan apa yang harus
dimiliki siswa sebelum siswa memiliki kemampuan yang dituntut oleh
tujuan khusus ini? Dengan cara ini kita akan mendapatkan sub kemampuan
dan sub keterampilan, serta sub-sub kemampuan dan sub-sub
keterampilan. Bila semua sub kemampuan dan keterampilan serta sub-sub
kemampuan dan keterampilan telah kita identifikasi kita akan memperoleh
bahan instruksional terperinci yang mendukung tercapainya tujuan itu.
6. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan 
Dalam setiap kegiatan instruksional, kita perlu mengkaji apakah tujuan
instruksional dapat dicapai atau tidak pada akhir kegiatan instruksional itu.
Untuk keperluan tersebut kita perlu mempunyai alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa. Alat pengukur keberhasilan siswa
ini perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan
sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek
perilaku. Alat pengukur keberhasilan harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan
disajikan kepada siswa. Hal yang diukur atau yang dievaluasi ialah
kemampuan, keterampilan atau sikap siswa yang dinyatakan dalam tujuan
yang diharapkan dapat dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan instruksional
itu.

C. LANGKAH PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA


PEMBELAJARAN
Dalam tahapan penulisan naskah, format rancangan isi program media
ini dituangkan atau dialihkan ke dalam naskah. Ada beberapa langkah dalam
pembuatan naskah.
Langkah penulisan naskah secara umum, mencakup :
7

1. Perumusan ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran


Ide atau gagasan yang akan dituangkan menjadi program media haruslah
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ide atau
gagasan itu dapat diambil dari banyak sekali sumber, baik itu dari cerita
nyata, cerita fiksi, ataupun berasal dari buku dan sumber-sumber lain.
2. Pengumpulan data dan informasi (riset)
Pengumpulan data dan informasi atau riset ini sangat diperlukan setelah
menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset
dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan
informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi
dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau
narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau
substansi yang akan ditulis. Selain itu pengumpulan data juga dapat
dilakukan melalui survei sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan
penelitian secara mendalam.
3. Penulisan outline (kerangka informasi)
Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, kemudian
membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan dituangkan
menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi
yang akan ditulis menjadi sebuah script.
4. Penulisan sinopsis
Sinopsis atau deskripsi singkat akan membantu memfokuskan perhatian
pada pengembangan ide yang telah dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis
harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program yang
akan dibuat.
5. Mengidentifikasi garis-garis besar program pembelajaran, GBIP terdiri
dari Produk Media, Mata Pelajaran, Sasaran, Durasi, Topik, Tujuan
Umum, Tujuan Khusus, Pokok-Pokok Materi dan Sumber.
6. Penulisan treatment
Treatment adalah uraian berbentuk esai yang menggambarkan alur
penyajian program kita. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan
fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah.
8

Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi, waktu,


pemain, adegan dan properti yang akan digunakan. Treatment juga
menggambarkan tentang sistematika atau sequence program yang akan
diproduksi.
7. Penulisan naskah (script)
Penulisan sebuah naskah harus didasarkan pada treatment yang dibuat.
Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi
sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang
bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak
mengubah substansi program. Oleh karena itu treatment harus kokoh dan
jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah
penulisan naskah yang benar.
8. Pengkajian naskah atau revisi naskah
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat
kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content
expert) dan ahli media (media specialist).
9. Finalisasi naskah
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan
kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan
hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content
expert dan ahli media.
10. Produksi naskah
Naskah program media bermacam-macam. Tiap-tiap jenis mempunyai
bentuk naskah yang berbeda. Tetapi pada dasarnya, maksud dalam naskah
tersebut sama yaitu sebagai penuntun ketika kita memproduksi program
media itu. Artinya, naskah tersebut menjadi penuntun kita dalam mengambil
gambar dan merekam suara. Naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang
perlu diambil oleh kamera serta bunyi dan suara yang harus direkam.
9

D. JENIS MEDIA UNTUK PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA


PEMBELAJARAN
Setelah mempertimbangkan langkah di atas, berikutnya adalah
memilih jenis media yang sesuai kebutuhan. Sebelumnya harus mengetahui
terlebih dahulu fungsi dari media itu sendiri. Menurut jenisnya media
dikelompokkan dalam :
1. Media Audio/ Auditif adalah media yang hanya mengandalkan suara saja
sehingga untuk menikmatinya dibutuhkan indera pendengaran. Contoh :
radio, audio cassette tape recoder.
2. Media Visual adalah media yang mengandalkan indera penglihatan yang
menampilkan gambar dan teks diam ataupun simbol yang bergerak. 
Contoh : Film Bingkai (Slides), Film Rangkai (Strip) dll. 
3. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera pendengaran dan
penglihatan. Contoh : Film,VCD, DVD dll.

E. PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN


Dari uraian ketiga jenis media tersebut memiliki teknik penulisan
naskah yang berbeda melihat dari fungsi dari ketiga media itu. Dalam hal ini
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Penulisan Naskah Audio
Media audio adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi
dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan. Program audio dapat
menjadi indah dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya
fantasi pada pendengarnya. Karena itu, sesuatu program audio akan sangat
efektif bila dengan menggunakan bunyi dan suara, kita dapat merangsang
pendengar untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga ia dapat
memvisualkan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan. Media audio ini
meliputi radio, kaset audio, dan laboratorium bahasa. Berikut ini beberapa
petunjuk yang perlu kita ikuti bila kita menulis naskah program media
audio.
10

a. Bahasa
Menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan, kalimat yang
pendek, kalimat yang akrab, dan pilihan kata yang tepat.
b. Musik dalam program audio
Fungsi musik yang utama dalam hal ini ialah menciptakan suasana.
Musik dalam program media dibuat sesuai dengan suasana pesan yang
akan disampaikan. Berbagai jenis musik yang digunakan diantaranya :
 Musik Tema : musik yang menggambarkan watak dan situasi
sesuatu program. Musik pengenal ini biasanya diketahui pada
program dimulai dan pada akhir program.
 Musik Transisi : digunakan sebagai penghubung dua adegan dan
tidak terlalu panjang.
 Musik Jembatan (Bridge) : hampir sama fungsinya dengan musik
transisi hanya menghubungkan adegan yang berbeda kondisinya.
 Musik Latar Belakang : musik yang digunakan untuk mengiringi
pembacaan teks atau percakapan.
 Musik Smash : musik yang membuat kejutan atau tekanan.
c. Keterbatasan daya konsentrasi
Berdasarkan penelitian yang diadakan, daya konsentrasi orang dewasa
untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit, sedangkan pada
anak-anak hanya 15 s/d 25 menit. Pengulangan audio sangat penting
mengingat keterbatasan daya konsentrasi dan pengulangan ini dapat
berbeda dan bervariasi akan tetapi tetap mengarah pada satu objek
yang disampaikan.
d. Istilah-istilah yang digunakan seperti :
 Annaouncer (ANN)  : penyiar yang menyampaikan program acara.
 Narrator (NAR) : Menyampaikan materi atau pokok bahasan yang
dituju dan sebagai penghubung tiap adegan.
 Musik : in-up-down-out (musik dimasukkan lemah, suara diperkuat
kemudian hilang dengan halus) dan musik in-up-down-under
(musik diperlemah ditahan untuk melatar belakangi adegan).
11

 Sound Effect (FX) : untuk menunjukkan setting dan mendukung


terciptanya suasana/situasi tertentu.
 Fade in : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang
mendekat.
 Fade Out : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang
menjauh.
 Off Mike : situasi seolah-olah orang berbicara jarak jauh.
 Cross Fade : Dua bunyi yang berpapasan dengan kondisi bunyi
tersebut melemah kemudian disusul bunyi kedua datang melemah
dan semakin kuat sehingga bunyi pertama hilang.
Langkah – langkah penulisan naskah audio atau radio, yaitu antara lain :
a. Menentukan topik siarannya
b. Melakukan riset mengenai pokok masalahnya
c. Membuat garis besarnya atau bagannya atau sinopsis
d. Menulis atau membuat konsep (treatment)
e. Mengecek konsep (treatment)
f. Penulisan naskah (script)
Pada umumnya, lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Pada
naskah media audio (radio dan kaset) kolom sebelah kiri merupakan
seperempat bagian halaman dan pada kolom ini dituliskan nama pelaku,
dan jenis suara yang harus direkam. Kolom sebelah kanan berisi narasi
atau percakapan yang harus dibaca para pelaku, nama lagu, dan suara-
suara yang harus direkam.
Contoh Format Naskah Audio (1) :
No Pelaku / Teks / Suara

Jenis suara
1 Musik      : IN-UP-DOWN-OUT
2 Pinokio      : (OOF-MIKE) Ayah….ayah…!!!!! (Fade in)
3 FX       : Suara langkah kaki yang semakin kuat
4 Ayah      : Ada apa?
5 Pinokio      : Tadi aku melihat tumbuhan bunga langka diatas gunung,
kukira tumbuhan bunga itu membawa rezeki tapi
12

tumbuhan itu memakan serangga!


6 FX        : Suara orang yang tercengang
7 Ayah      : Ha…ha itu bukanlah buruk, tapi itu adalah jenis
tumbuhan bunga pemakan serangga. Setelah mengetahui
mangsanya menginjak dasar bunga maka secara refleks
tumbuhan bunga itu mengatupkan mahkota bunga untuk
melemahkan mangsanya.
8 Musik      : IN-UP-DOWN-UNDER
9 Pinokio      : Oh…baiklah ayah, mungkin aku akan coba untuk lebih
mengamatinya dan akan ku beritahu kepada teman-
temanku.

Contoh Format Naskah Audio (2) :


No Pelaku / Teks / Suara

Jenis suara
1 Yani : Ya, terima kasih, saya akan minum teh ini.
2 FX : Teh dituangkan dalam gelas
3 Yani : Ah, nampaknya teh ini sangat kental (bunyi sedang
minum – pause – mendesah). Hani, apakah yang telah kau
lakukan kepada saya?
4 FX : Gelas jatuh dan pecah di lantai
5 Yani : Kau.... (batuk-batuk). Kau.... Kau telah meracuni saya
(terengah-engah).
6 FX : Bunyi orang jatuh di lantai

2. Penulisan Naskah Media Visual


Media visual atau media grafis (seperti gambar, poster, grafik,
diagram, karikatur, komik) adalah media yang dihasilkan dengan cara
dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan
atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini
disebut juga sebagai printed material atau bahan-bahan yang tercetak.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media visual, namun
pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun
dan usaha memproduksi media pembelajaran. Naskah program media
13

visual terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil
dengan alat kamera. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom,
di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di
sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau
pelaku, dan suara lain yang diperlukan.
Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi, yaitu :
a. Tulisan singkat, padat dan sederhana.
b. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan
mudah diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap.
d. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun siswa kepada
hal-hal yang penting.
e. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
f. Tulisan dalam kalimat aktif.
g. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam
setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10
detik.
h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
Prosedur umum dalam merancang naskah media visual dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah: Nama
mata pelajaran (Tema), pokok bahasan dan sub pokok bahasan (Sub
tema), tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan, dan
sasaran (siswa yang akan menggunakan: kelas, semester).
b. Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media visual ini guru
selanjutnya menentukan isi materi yang akan disajikan pada media
tersebut. Menentukan isi yang akan disajikan pada media cetak dan
media presentasi bukan memindahkan semua isi dalam buku teks,
namun perlu dikemas sedemikian rupa sehingga materi dapat
divisualisasikan lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan,
jelas dan menarik minat dan perhatian siswa.
14

c. Ketiga, membuat naskah. Naskah untuk media visual berisi sketsa


visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram,
objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. Naskah untuk
media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom
berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk
visual dan kolom narasi.
d. Keempat, kegiatan produksi. Media cetak dapat dibuat secara manual
atau menggunakan computer. Cara manual berarti diperlukan
keterampilan khusus untuk menggambar, melukis atau membuat
dekorasi objek grafis. Bahan-bahan yang diperlukan seperti
kanvas/kertas, cat air, kuas, minyak, spon, berbagai bentuk bahan, dan
lain-lain. Cara kedua menggunakan computer grafis menggunakan
software aplikasi penggunaan gambar dan dicetak dengan printer
warna.
Menulis naskah media visual atau film bingkai tidak diperlukan
lagi narasi atau percakapan yang panjang karena sudah dapat diberikan
oleh visual (gambar). Ada dua macam naskah dalam media film bingkai
yaitu storyboard script dan shooting script. Letak perbedaannya adalah
pada storyboard script, kolom visual diisi gambar, sedangkan pada
shooting script, kolom visual tadi diisi dengan deskripsi atau keterangan
tentang visual yang harus diambil dengan kamera. Pada naskah storyboard
tidak berupa lembar kertas yang dibagi menjadi 2 kolom melainkan dapat
berupa kartu berukuran kartu pos yang diatur secara sistematis sehingga
mempermudah pemahaman bagi peserta didik.
Istilah-istilah dalam pengambilan gambar menggunakan kamera:
Istilah Penjelasan
Close Up (CU) Gambar diambil jarak dekat dan hanya sebagian
kecil dari objeknya saja.
Extreme Close UpLebih dekat dari pengambilan gambar CU.
(ECU/XCU)
Medium Shot (MS) Gambar yang diambil dengan jarak sedang.
Long Shot (LS) Gambar diambil jarak jauh. Sebelum objek terkena,
latar belakang objek itu terkena juga
15

Istilah Penjelasan
Extreme Long (ShotGambar diambil jarak jauh yaitu latar belakang
ELS/XLS) objek sehingga diketahui posisi objek terhadap
lingkungannya.
Low Angle Diambil dari bawah dengan tujuan memberi kesan
kuat
High Angle Diambil dari atas dengan tujuan memberik kesan
kecil
Eye Level Kamera setinggi mata objek yang difoto memberi
kesan wajar
Istilah-istilah lain seperti caption (tulisan grafis yang diberi penjelasan)
dan credit title (sederetan caption yang menyatakan judul program, penulis
naskah, sutradara, pengambil gambar dll).
Contoh Format Penulisan Naskah Media Visual :
Mata pelajaran / Tema     :  . . . . .
Pokok bahasan / Subtema   :  . . . . .
Judul :  . . . . .
Sasaran :  . . . . .
TIU     :  . . . . .(Tujuan Umum)
TIK   : . . . . .(Tujuan Khusus)
NO VISUAL NARASI
1 GRAFIS . . . . .. . . . .

2 GRAFIS . . . . .. . . . .

3 Dst.... . . . . .. . . . .

Contoh Format Naskah Film Bingkai :


Mata Pelajaran / Tema     :  Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok bahasan / Subtema   :  Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna
Judul :  Metamorfosis Katak
Sasaran   : Para siswa-siswi kelas IV SD N Suka Maju
TIU     : Peserta didik dapat memahami metamorfosis katak
16

TIK   : Setelah menyaksikan film bingkai ini peserta didik


diharapkan dapat memahami bagai mana katak bermetamorfosis dan dapat
membedakan tahap-tahap metamorfosis katak dengan benar.
NO VISUAL NARASI
Life/LS INSTRUMENTALIA

Metamorfosis adalah proses perubahan yang


1 dimulai dari telur dan berakhir pada masa dewasa

Katak adalah binatang amfibi yang dapat hidup di


darat dan di air. Katak memakan serangga,
2 berkulit licin, berwarna hijau atau merah
kecoklatan. Katak pandai melompat dan berenang

Hidup katak dimulai dari telur kemudian menjadi


3 kecebong atau berudu dan kemudian menjadi
katak atau kodok yang dewasa. 

Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-


agar. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu
4
tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga
dan panas juga lebih dapat bertahan.

Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada


insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan.
5
Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong
keluar dari telur
Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil
dengan ekor panjang yang disebut katak muda.
6
Ekor ini kemudian memendek dan mulai
berbentuk seperti bumerang.
17

Katak muda lama-kelamaan akan memiliki kaki


belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol.
7
Ekornya sangat pendek. Dan akhirnya
berkembang menjadi katak dewasa.

3. Penulisan Naskah Film dan Video 


Penulisan naskah film maupun video dimulai dengan identifikasi
topik atau gagasan dimana dirumuskan dalam tujuan khusus kegiatan
pembelajaran dalam pengembangannya. Konsep tersebut dikembangkan
dan dijadikan naskah untuk diproduksi menjadi program film atau video.
Langkah penulisan sebuah program video secara umum sama dengan
langkah yang telah disampaikan sebelumnya. Secara lebih ringkas,
tahapan penting pembuatan naskah media audio visual dimulai dari
pembuatan sinopsis, treatment, storyboard atau perangkat gambar cerita,
skrip atau naskah program dan skenario/naskah produksi.
a. Sinopsis / Story Line
Sinopsis adalah ringkasan cerita atau film menjadi bentuk
pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-
unsur cerminan film tersebut. Membuat sinopsis merupakan suatu cara
yang efektif untuk menyajikan karangan film panjang dalam bentuk
yang singkat. Dalam praktik, sinopsis diperlukan untuk memberikan
gambaran secara singkat dan padat tentang tema atau pokok materi
yang akan digarap. Tujuan utamanya adalah mempermudah guru /
perancang menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian
gagasan dengan tujuan yang ingin dicapainya, dan menentukan
persetujuannya.
Langkah-langkah dalam membuat sinopsis :
 Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-
gagasan yang penting.
 Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan tersebut.
18

 Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai


jalan cerita.
 Dialog  tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
 Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari
keseluruhan film.
b. Treatment
Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba memberikan uraian
ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu
episode cerita atau rangkaian peristiwa instruksional (instructional
events) nantinya akan dianggap sebagai ilustrasi perbandingan. Di
bawah ini akan dapat diikuti perbedaan antara suatu sinopsis dan
treatment yang dikembangkan dari tema yang sama, yaitu “terdampar
di pulau karang”.
Sinopsis :
“Episode menggambarkan suatu kecelakaan kapal ‘Impian’. Dua
orang, seorang kakek dan cucu gadisnya berhasil menyelamatkan diri
kepantai pulau karang”.
Treatment :
“Cerita diawali dengan fajar menyingsing di ufuk timur sebuah pulau
karang yang sepi dan gersang. Di kejauhan masi tampak samar-samar
bingkai kapal “Impian” yang terdampar. Dua sosok tubuh kelihatan
bergelantungan pada sebilah papan yang terapung-apung tidak jauh
dari tempat kejadian. Dengan susah paya mereka mulai berenang-
renang menempuh gelombang dan berjalan tersuruk-suruk menuju
pantai pulau karang yang gersang diiringi gemericiknya riak
gelombang air laut yang kini telah mulai redah, dan seterusnya”.
c. Storyboard
Rangkaian kejadian seperti dilukiskan dalam treatment tersebut
kemudian divisualkan dalam perangkat gambar atau sketsa sederhana
berukuran lebih kurang 8 x 12 cm. Tujuan pembuatan storyboard
antara lain adalah untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang
akan divisualkan telah sesuai dengan garis cerita (plot) maupun
19

sekuens belajarnya. Di samping itu juga untuk melihat kesinambungan


(kontinuitas) arus ceritanya sudah lancar. Storyboard juga dapat
dipergunakan sebagai momen-momen pengambilan (shots)
menggantikan apa yang lazim disebut “shooting Breakdown”.
d. Skrip atau naskah program
Keterangan-keterangan yang didapat dari hasil eksperimen coba-coba
dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skirp
atau naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar.
Dalam perbuatan program film maupun video, skrip atau naskah
program merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan
gambar demi gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan
perilaku belajar yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untuk
program film dan program video pada prinsipnya sama, yaitu dalam
bentuk skontro atau halaman berkolom dua; sebelah kiri untuk
menampilkan bentuk visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala
sesuatu yang berhubungan dengan suara termasuk dialog, narasi,
maupun efek suara. Tujuan utama suatu skrip atau naskah program
adalah sebagai peta atau bahan pedoman bagi sutradara dalan
mengendalikan penggarapan substansi ke dalam suatu program.
Karena itu skrip yang baik akan dilengkapi dengan tujuan, sasaran,
sinopsis, treatment, dan bila berperang yang terlibat di dalamnya.
e. Skenario
Bila di atas disebutkan bahwa skrip terutama ditujukan untuk bahan
pegangan sutradara, skenario lebih merupakan petunjuk operasional
dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan programnya. Skenario
sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat produksi yang akan
melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis operasional. Dalam
skenario inilah beda antara film dan video akan tampak karena video
mempunyai efek visual tertentu yang tidak dimiliki oleh media film,
misalnya dissolve, wipe, superimpose, split image, dan sebagainya.
Pengaruh lain yang juga tercermin dalam penulisan skenario adalah
beda dalam pendekatannya. Bila dalam pendekatan filmis perpindahan
20

umumnya bersifat ‘cut-to-cut’ dan pengambilannya boleh meloncat-


loncat dengan pengelompokkan menurut keadaan waktu, cuaca, lokasi
maupun sifatnya (di dalam atau di luar gedung/studio), perpindahan
dalam pendekatan video mempunyai transisional dan bersifat
sekuensial. Dengan singkat, skenario untuk program video
mempergunakan lebih banyak istilah-istilah atau “bahasa” produksi
dan petunjuk-petunjuk teknis operasional bagi kerabat dan teknisi
produksi.
Istilah – istilah :
1) Pengambilan dasar gambar :
 Long shot (LS) : Pengambilan yang memperlihatkan latar secara
keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.
 Medium shot (MS) : pengambilan yang memperlihatkan pokok
sasaran secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar belakang
maupun detail yang kurang perlu.
 Close-Up (CU) : pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya.
2) Petunjuk gerakan kamera
Istilah Penjelasan
Pan right Menggerakkan kamera ke kanan
Pan Left Menggerakkan kamera ke kiri
Tilt up Menggerakkan kamera ke atas
Tilt down Menggerakkan kamera ke bawah
Cu (zoom in) Mengatur pengambilan ke arah CU
LS (zoom out) Mengatur pengambilan ke arah LS
Dolly in/track in Mendorong kamera ke arah subjek
Dolly out/track out Menarik kamera menjahui subjek
Camera follow Kamera mengikuti ke mana perginya sujek
Selain itu, produksi program video masih terdapat petunjuk
yang berhubungan dengan penggunaan efek visual seperti :
 Pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan-lahan
(fade in).
 Pengambilan oleh kamera tertentu mulai memudar secara perlahan
(fade out).
21

 Penampilan sesuatu (biasanya title atau caption) ke atas


pengambilan yang ada (super atau superimpose).
 Pembauran secara perlahan menggantikan yang sebelumnya
(dissolve).
 Mengganti pengambilan sebelumnya dengan efek penghapusan
(wipe).
Pada naskah film bingkai, film, dan video/tv lembaran naskah
dibagi dua sama lebar. Kolom sebelah kiri dicantumkan urutan gambar
yang harus diambil kamera serta penjelasan tentang sudut pengambilan
gambar itu. Pada kolom sebelah kiri itu akan dapat dibaca apakah gambar
harus diambil dalam close up, medium shot, long shot, dan sebagainya.
Kalau gambar harus diambil dari kiri bergerak ke kanan, atau dari bawah
ke atas, atau dari jauh mendekat, dan sebaliknya, hal-hal yang seperti itu
dijelaskan juga di kolom sebelah kiri. Di kolom sebelah kanan dituliskan
narasi atau percakapan yang harus dibaca para pelaku, serta musik dan
suara-suara yang harus direkam. Dalam menuliskan naskah semua
informasi yang tidak akan disuarakan (dibaca bersuara) oleh pelaku harus
ditulis dengan huruf besar sementara itu, narasi dan percakapan yang akan
dibaca oleh pelaku ditulis dengan huruf kecil.

Contoh Naskah Audio Visual :


No Visual Audio
1. In BlackWipe Musik Pembuka:Fade In: In-Up-
LS: Orang Berlari, Pohon, Batu, SepedaNormal-Down
Motor
2. Fade InLS: Orang Berlari dan CU CaptionMusik:Fade In: Up-Normal
“MEMPERSEMBAHKAN VIDEO
PEMBELAJARAN”
Fade Out
3. Fade InCU Caption Judul “CIRI-CIRIMusik:Normal
MAHLUK HIDUP”
Fade Out
22

4. Fade InCU Caption “UNTUK KELAS VIIMusik:Normal


SMP/MTs”
Fade Out
5. Fade InCU Caption “SELAMATMusik:Fade Out: Normal-Down-
MENYAKSIKAN” Out
Fade Out
6. In Black Musik Penunggu
7. DissolveMCU: Orang yang sedangMusik Tema:Fade In: In-Up-
merokok Normal-Down
MCU: Orang yang sedang makan
MS: Orang yang sedang berlari
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang
tua
Cut
8. Fade InMS: Presenter berdiri di tamanMusik Latar:Fade In-Normal-
dekat pohon-pohonan Down
Fade Out Live:
Adik-adik siswa-siswi yang saya
banggakan. Dalam video
pembelajaran ini, akan
menayangkan film yang
membahas tentang ciri-ciri mahluk
hidup.
Setelah menyaksikan video ini,
adik-adik diharapkan dapat
mengerti dan memahami tentang
ciri-ciri mahluk hidup, serta dapat
membedakannya dengan benda
mati.
9. DissolveIn Black Musik Smash
CU Caption “CIRI-CIRI MAHLUK
HIDUP”
CU Caption “BERNAFAS (RESPIRASI)”
10. DissolveMS: Orang-orang yang sedangMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
merokok Down
MS: Orang menghela nafas ngos-ngosan Off Screen Voice (OSV)
LS: Sapi yang sedang duduk Ciri mahluk hidup yang pertama
CU: Ikan berenang adalah bernafas atau respirasi.
ECU: Ikan berenang Bernafas yaitu proses
Fade Out pengambilan oksigen dari luar
tubuh untuk proses pembakaran
23

bahan makanan di dalam tubuh,


dan mengeluarkannya dalam
bentuk karbondioksida. Manusia
dan hewan mamalia menggunakan
paru-paru mereka untuk bernafas,
sedangkan hewan laut
menggunakan insang untuk
pernafasan mereka.
11. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
KEDUA”
CU Caption “BERGERAK”
12. DissolveLS: Orang-orang yang sedangMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
berjalan Down
LS: Anjing Berlari Off Screen Voice (OSV)
LS: Orang-orang yang sedang berlari Ciri mahluk hidup yang kedua
MS: Ikan berenang yaitu bergerak. Gerak adalah
MS: Orang yang sedang menggerakkankemampuan mahluk hidup untuk
tangan menggerakkan bagian tubuhnya,
CU: Tumbuhan dan berpindah dari satu tempat ke
LS: Ayam tempat lain. Kemampuan manusia,
Fade Out hewan dan tumbuhan dalam
bergerak tidak sama. Gerak
manusia dan hewan mudah kita
amati, karena mereka melakukan
gerakan dengan tangan dan
kakinya. Sedangkan gerakan pada
tumbuhan tidak mudah untuk
diamati, tumbuhan bergerak
mengikuti arah datangnya cahaya.
13. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
KETIGA”
CU Caption “MEMERLUKAN
MAKANAN DAN MINUMAN”
14. DissolveCU dan MS: Orang-orang yangMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
sedang makan/ngemil Down
MS: Ikan sedang makan Off Screen Voice (OSV)
LS: Ayam sedang makan Ciri mahluk hidup yang ketiga
CU dan MS: Orang-orang yang sedangyaitu memerlukan makan dan
minum minum. Makanan dan minuman
CU dan MS: Tumbuhan diperlukan oleh mahluk hidup
LS: Sapi sedang makan untuk mendapatkan energi,
24

Fade Out membangun tubuhnya, dan


mengganti bagian-bagian tubuh
atau sel-sel tubuh yang rusak.
Manusia memakan daging dari
hewan yang bisa dimakan, dan
memakan biji-bijian atau buah-
buahan dari tumbuhan. Hewan
juga memakan daging dan
tumbuhan. Sedangkan tumbuhan
hanya menyerap air dan unsur
hara dalam tanah sebagai
makanannya.
15. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
KEEMPAT”
CU Caption “TUMBUH”
16. DissolveMS dan LS: Bayi, anak-anak,Musik Latar:Fade In-Up-Normal-
orang dewasa, dan orang tua. Down
LS: Anak dan induk ayam Off Screen Voice (OSV)
LS: Anak dan induk sapi Ciri mahluk hidup yang keempat
LS: Anak dan induk kambing yaitu tumbuh. Tumbuh berarti
CU dan MS: Tumbuhan kecil dan besar bertambah besarnya ukuran
Fade Out mahluk hidup, berarti yang semula
kecil menjadi besar. Pertumbuhan
terjadi karena adanya penambahan
jumlah sel dan ukuran sel yang
membangun tubuh mahluk hidup
tersebut. Pertumbuhan pada
mahluk hidup dipengaruhi oleh
faktor dalam dan faktor luar.
Faktor dalam, yaitu adanya zat
hormon pertumbuhan dan
keturunan. Sedangkan faktor luar
misalnya lingkungan tempat
tinggal.
17. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
KELIMA”
CU Caption “BERKEMBANG BIAK
(REPRODUKSI)”
18. DissolveLS: Ayam betina dan jantan, anakMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
ayam Down
CU: Telur Off Screen Voice (OSV)
25

MS dan LS: Suami, istri dan bayi Ciri mahluk hidup yang kelima
CU dan MS: Tumbuhan yaitu berkembang biak atau
Fade Out reproduksi. Berkembang biak
adalah kemampuan mahluk hidup
untuk menghasilkan keturunan.
Pada umumnya semua mahluk
hidup berkembang biak dengan
cara seksual atau kawin. Tapi ada
beberapa mahluk hidup yang bisa
melakukan perkembangbiakan
secara aseksual atau tidak kawin.
Tujuan utama mahluk hidup
berkembang biak adalah untuk
mendapatkan keturunan dan
mempertahankan kelangsungan
hidup jenisnya.
19. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
KEENAM”
CU Caption “PEKA TERHADAP
RANGSANGAN (IRITABILITAS)”
20. DissolveMS: Orang yang bercanda (salahMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
seorang mencubit orang yang satunya) Down
MS: Orang yang menghalangi sinarOff Screen Voice (OSV)
matahari, dengan tangannya Ciri mahluk hidup yang keenam
CU dan MS: Tumbuhan yaitu peka terhadap rangsangan
Fade Out atau iritabilitas. Mata dapat
melihat karena ada rangsangan
cahaya. Kulit juga akan terasa
sakit jika dicubit orang.
Sedangkan beberapa tumbuhan
akan menyiutkan daunnya jika
disentuh oleh benda lain seperti
putri malu atau lamtoro. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap
mahluk hidup peka terhadap
rangsangan dari luar.
21. In BlackCU Caption “CIRI YANGMusik Smash
TERAKHIR”
CU Caption “MENGELUARKAN ZAT
SISA (EKSKRESI)”
22. DissolveMS: Orang-orang yang sedangMusik Latar:Fade In-Up-Normal-
26

merokok Down
CU: Orang yang keringatan Off Screen Voice (OSV)
LS: Sapi dengan kotorannya Ciri mahluk hidup yang terakhir
MCU: Orang sedang membersihkanyaitu mengeluarkan zat sisa atau
kaca(menghembushan nafasnya ke arahekskesi. Zat sisa dikeluarkan dari
kaca) tubuh mahluk hidup sebagai hasil
CU dan MS: Tumbuhan dari proses metabolisme
MS: Kambing dengan kotorannya tubuh. Manusia dan hewan
Fade Out mengeluarkan zat sisa dalam
bentuk kotoran, air seni, keringat
dan karbondioksida. Sedangkan
tumbuhan mengeluarkan zat sisa
berupa karbondioksida sebagai
sisa dari proses pernapasan dan
oksigen sebagai sisa proses
fotosintesis.
23. In Black Musik Penunggu
24. Fade InMS: Presenter duduk di sebuahMusik Latar:Fade In-Normal-
taman Down
Fade Out Live:
Adik-adik siswa-siswi yang saya
banggakan. Demikianlah tayangan
video pembelajaran tentang ciri-
ciri mahluk hidup. Semoga video
ini bermanfaat bagi adik-adik
semua, sampai jumpa lagi di lain
kesempatan.
25 In Black Musik Penunggu
26. Fade InMCU: Orang yang sedang merokokMusik Tema:Fade In: In-Up-
LS: Ayam betina dan jantan, anak ayam Normal-Down
MCU: Orang yang sedang makan
MS: Orang yang bercanda (salah seorang
mencubit orang yang satunya)
MS: Kambing dengan kotorannya
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang
tua
MS: Orang yang sedang berlari
Fade Out
27. CutCU: Animasi kerabat kerja Musik:Fade In: Up-Normal-Down
Penulis Naskah:…………………………
Sutradara:…………………………………
27

Presenter:………………………………….
Penata Musik:……………………………
Juru Kamera:…………………………….
Editing Film:…………………………….
Perlengkapan:……………………………
28. CutCU Caption “SEKIAN” Musik:Fade In: Down-Under-Out
CU Caption “TERIMA KASIH”
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui
media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang
telah disusun secara baik. Naskah program media merupakan bentuk
penyajian materi intruksional berupa teks, gambar, dan suara serta sebagai
penuntun dalam memproduksi program media. Dalam artian naskah tersebut
menjadi penuntun kita dalam merekam suara, memadukan gambar dan suara,
memasukkan musik dan effect sehingga menarik serta mudah diterima.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari
adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan
treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi
naskah sampai naskah siap diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada
prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha
memproduksi media pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan
gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara
atau bunyi yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah
tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption
atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang
dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

B. SARAN
Dalam mempelajari sebuah materi, pastikan kita dapat memahami materi
tersebut agar lebih mudah untuk dipraktekkan di kehidupan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, Arif. S. 2005. Media Pendidikan.

http://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-
naskah/. Diunduh 25 April 2014.

http://dwiapyu.blogspot.com/2012/02/naskah-produksi-media-biologi.html.
Diunduh 25 April 2014.

http://ekalasmawati.blogspot.com/2013/10/penulisan-naskah-dalam-program-
audio.html. Diunduh 25 April 2014.

http://komunitas-guru.blogspot.com/2011/03/anda-ingin-mengembangkan-
media.html. Diunduh 25 April 2014.

http://kurtek.upi.edu/media/sources/format%20naskah.pdf. Diunduh 25 April


2014.

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/program-penulisan-naskah-
media.html. Diunduh 25 April 2014.

http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-
pengembangan-media.html. Diunduh 25 April 2014.

http://naratekpend.wordpress.com/2012/07/01/penulisan-naskah-media/. Diunduh
25 April 2014.

http://nocaou.blogspot.com/2013/09/jenis-dan-bentuk-naskah-serta-bahasa.html.
Diunduh 25 April 2014.

29

Anda mungkin juga menyukai