Anda di halaman 1dari 7

Sistem Kendali Pompa Air

1. Bagian-bagian Sistem Kendali Pompa

Pompa air banyak dipergunakan di rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan


mengalirkan air. Pada umumnya pompa dipakai untuk mengalirkan air dari sumur langsung
ke kran, atau dari sumur menuju tangki reservoir baru kemudian dari tangki air mengalir
secara gravitasi menuju kran. Untuk mengatur operasi pompa secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan kita diperlukan alat pengontrol kerja pompa. Pada umumnya ada dua jenis alat
kontrol yang banyak dipakai melengkapi pompa di rumah tangga, yaitu pressure switch
(bekerja berdasarkan tekanan air di sisi keluaran pompa) dan level control (berdasarkan
ketinggian permukaan air yang berada di dalam tangki reservoir).

1.1. Level Control

level control adalah system kendali yang cara kerjanya berdasarkan ketinggian
permukaan air yang berada di dalam tangki reservoir). Level control hanya cocok dengan
sistem yang menggunakan tangki reservoir sebelum air didistribusikan ke pengguna, karena
pelampung alat ini (sebagai sensor) harus dimasukkan ke dalam tangki.

Bagian utama dari alat ini adalah:

a. sensor

gambar.1. sinker level sensor


(sumber : www.instalasilistrirumah.com/wp-content)

1
b. controller

Pada system ini controller yang digunakan menggunakan deteksi ketinggian


permukaan air atau level air.

Gambar 2. Dua Macam Kontak Relay Level Control Switch


(sumber : www.instalasilistrirumah.com/wp-content)

c. final element

Pada system ini final elemen yang digunakan bernama switch body, di dalamnya
terdapat terminal kabel listrik dari kontak relay.

1.2. Pressure Control

Pressure control adalah system kendali yang berkerja berdasarkan sensor tekanan.
Pada pompa air, alat ini diletakkan pada bagian pompa, berbeda dengan level control tang
diletakkan pada reservoir air atau tangki air.

Bagian utama alat ini adalah:

a. sensor

Adalah bagian yang berhubungan dengan tekanan yang akan diukur yang terdiri dari:
Probe/membrane Adalah bagian yang langsung berhubungan dengan tekanan yang akan
dibaca, bagian ini bersentuhan dengan air dan bersifat flexible. Berbentuk seperti membran.

2
gambar.3. sensor tekanan pada pompa

(sumber: dokumen pribadi)

b. controller

Adalah bagian yang bertugas untuk men-switch pompa jika melebihi batas dari tekanan
standar.

Gambar 4. Bagian proses kontrol


(sumber: http://www.citamedia.com/cara-kerja-pressure-switch-pompa-air.html)

c. final element

Adalah bagian yang bertugas untuk memutuskan sumber tenaga (listrik) dari pompa Anak
Kontak adalah mekanisme terakhir dari sebuah pressure switch. Anak kontak adalah
komponen listrik untuk menghubungkan arus listrik.

3
2. Cara Kerja Sistem Kendali Pompa

2.1. Level Control

Ada dua model kontrol level yang banyak digunakan. Yang pertama adalah
menggunakan ball-floater dan yang kedua menggunakan level switch.

a. ball floater

Gambar 5. Kontrol Level Model Ball-Floater

(sumber : www.instalasilistrirumah.com/wp-content)

Model ball-floater berbentuk bola pelampung yang mengatur buka-tutup air sesuai
dengan level air dalam toren. Sistem ini murni mekanis. Saat level air dalam toren turun
mencapai level low dari ball-floater, maka alat ini secara mekanis akan membuka aliran air
untuk pengisian. Bila level air sudah mencapai level high dari ball-floater, maka aliran air
akan ditutup secara mekanis juga. Jadi sistem kerjanya adalah keran yang bisa buka-tutup
secara otomatis. Kelemahan model ini adalah mudah bocor pada bagian keran tersebut,
karena dia juga harus bisa menahan tekanan air dalam pipa yang keluar dari mesin pompa air.

Model ball-floater tidak berhubungan langsung dengan mesin pompa air. Start-stop
mesin pompa air terjadi karena faktor tekanan air dalam pipa yang sudah cukup tinggi
disebabkan aliran air ditutup oleh keran ball-floater.

b. level switch

4
Gambar 6. Tangki Air dengan Level Control Switch

(sumber : www.instalasilistrirumah.com/wp-content)

Sedangkan model Level Switch menggunakan kontak relay yang bersifat elektrik, dan
ada juga yang menyebutnya liquid level relay.

Bagian yang terpasang di sebelah dalam toren adalah dua buah sinker dan L shape
bracket. Sedangkan switch body dan water proof cover dipasang pada bagian luar. Perlu
diperhatikan pemasangan water proof cover ini harus benar-benar baik, karena letaknya yang
ada dibagian luar akan terkena panas dan hujan (toren biasanya dipasang diluar), sedangkan
di dalamnya terdapat terminal kabel listrik dari kontak relay.

Pada saat air mencapai level low, maka dua pemberat tadi akan menarik level switch
kearah bawah dan kontak relay A1-A2 akan terhubung, sedangkan kontak relay B1-B2 akan
terputus. Karena itu listrik akan mengalir dan mesin pompa air akan start.

Saat air mencapai level high, maka dua pemberat tadi akan mulai mengambang dan
level switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas. Akibatnya kontak relay
A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relay B1-B2 akan terhubung. Sehingga aliran
listrik akan terputus dan mesin pompa air akan mati. Di kehidupan sehari-hari kontak A1-A2
dinamakan Normally Open (NO) dan kontak B1-B2 dinamakan Normally Close (NC).

Hampir mirip dengan model ball-floater, hanya saja bola pelampungnya diganti
dengan 2 buah “sinker” (pemberat) yang dipasang menggantung dalam satu tali. Kemudian
sistem pengaturannya menggunakan kontak relay yang dihubungkan dengan mesin pompa air
melalui kabel listrik. Saat level air di toren rendah maka mesin air akan start dan kemudian
stop bila levelnya sudah tinggi, sesuai dengan setting posisi dari dua buah sinker tersebut.
Sistem ini relatif lebih handal dalam menghindari kebocoran seperti pada model ball-floater,
karena mesin pompa air bisa dimatikan secara langsung.

5
2.2. Pressure Control

Bila tekanan air meningkat, membran akan terdorong ke dalam. Berikutnya pegas
akan terdorong juga. Tuas akan terdorong dan akan mendorong pegas daun, pegas daun yang
mendorong tuas terakhir yang akan membuka anak kontak. Singkat kata pompa mati. Bila
ada pemakain air, tekanan air akan berkurang, membran akan tertarik keluar. Pegas spiral
juga akan mengembang, tuas akan ikut bergerak, pagas daun akan terdorong juga. Pegas daun
akan menarik tuas dan menutup anak kontak. Pompa akan menyala. Pegas daun, berfungsi
membedakan antara set point ON dan OFF, tekanan yang umum dipakai 1.1 kg/cm2 untuk
ON dan 1.8 kg/cm2 untuk OFF. Gap ini akan memberikan jeda untuk ON dan OFF. Secara
jangka panjang akan membuat pompa jadi lebih awet, tetapi keawetan juga dipengaruhi oleh
cara penggunaan dan tentu saja kualitas dari pompa itu sendiri.

Gambar.6. pompa air rumah tangga

(sumber: dokumen pribadi)

Daftar Pustaka

http://www.citamedia.com/cara-kerja-pressure-switch-pompa-air.html

http://www.instalasilistrirumah.com/wp-content

6
7

Anda mungkin juga menyukai