DAFTAR ISI
Hal :
Daftar Isi 1
Kerangka Kerja (Perspektif Kesisteman) KPKU BUMN 2
PENGANTAR 3
A. Tujuan KPKU 3
B. Sebuah Perspektif Kesisteman Membangun Keunggulan Kinerja 3
C. Memahami Kriteria KPKU 4
D. KPKU Sebagai Panduan Keunggulan Perusahaan 4
E. Memahami Pertanyaan-Pertanyaan Kriteria KPKU 9
F. Tahapan Penerapan KPKU di Perusahaan 9
PENJELASAN KERANGKA KERJA (PERSPEKTIF KESISTEMAN) 11
TATA NILAI INTI DAN KONSEP 14
STRUKTUR KRITERIA 25
BOBOT NILAI KRITERIA 26
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KRITERIA KPKU 27
PROFIL PERUSAHAAN 27
PROSES (1-6)
1. KEPEMIMPINAN 32
2. STRATEGI 38
3. PELANGGAN 45
4. PENGUKURAN, ANALISIS DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN 50
5. TENAGA KERJA 55
6. OPERASIONAL 61
HASIL (7)
7.1 Hasil/Kinerja PRODUK DAN PROSES 66
7.2 Hasil/Kinerja FOKUS PELANGGAN 68
7.3 Hasil/Kinerja FOKUS TENAGA KERJA 69
7.4 Hasil/Kinerja KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA 70
7.5 Hasil/Kinerja FINANSIAL DAN PASAR 73
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERUBAHAN KRITERIA 2017 75
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISTILAH 82
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SISTEM PENILAIAN 96
Dimensi Penilaian PROSES 96
Dimensi Penilaian HASIL 99
Tahapan Proses Penentuan Skor 99
Tabel Sistem Penilaian PROSES 101
Tabel Sistem Penilaian HASIL 102
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PEDOMAN MERESPON PERTANYAAN UNTUK PENILAIAN KPKU BUMN 103
Pedoman Umum 103
Pedoman Merespon Kategori PROSES (1-6) 104
Pedoman Merespon Kategori HASIL (7) 105
Pedoman Merespon Pertanyaan yang Efektif 106
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MEMBANGUN KESIAPAN PENILAIAN KPKU BUMN 108
Halaman | 1 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN KEUNGGULAN DAYA SAING BUMN
PELANGGAN OPERASIONAL
3 6
Halaman | 2 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PENGANTAR
Ada baiknya kita perlu mengingat kembali, bahwa maksud penerapan KPKU diseluruh BUMN adalah untuk
menciptakan keselarasan gerak dengan tidak lagi terjadi kesenjangan pengetahuan yang signifikan diantara
insan BUMN tentang bagaimana mengelola perusahaan yang berkinerja unggul sebagaimana praktik yang
dilakukan oleh perusahaan kelas dunia.
Isi dan konteks KPKU BUMN 2017 tetap sama dengan sebelumnya, yaitu menekankan pada 4 (empat) hal
utama, yaitu :
Kerangka Kerja (Perspektif Kesisteman).
Tata Nilai Inti dan Konsep.
Kriteria.
Panduan Sistem Penilaian.
sebagai sebuah pendekatan yang terintegrasi untuk sukses membangun daya saing yang berkelanjutan.
Berbicara kinerja unggul dan daya saing, maka tidak terlepas dari praktik sehari-hari yang terjadi di
perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan memahami siapa dirinya ditengah-tengah pelanggannya, pasar dan
industrinya, kemudian bagaimana menjalankan praktik terbaik dengan berupaya memenuhi persyaratan kriteria
keunggulan kinerja sebagaimana yang diuraikan pada kriteria 1 s.d 7 dengan bukti ditunjukannya kinerja
perusahaan yang terus meningkat.
A. Tujuan KPKU
KPKU BUMN memiliki tujuan yang lugas, yaitu membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan
kinerjanya dengan sebuah panduan kriteria yang dirancang untuk dapat diterapkan disemua sektor usaha
dan jenis BUMN, baik itu Perusahaan Umum, Perseroan atau Persoran Terbuka, baik itu untuk
pelanggan/pasarnya oligopoli maupun monopoli atau captive. Juga sektor industinya, baik untuk BUMN
yang bergerak di sektor konstruksi, perkebunan, perikanan, industri berat, jasa perbankan, jasa
telekomunikasi, jasa pariwisata, jasa transportasi, dll.
.
Satu kesamaan pandang yang harus kita tanam dan terus kita pupuk adalah upaya yang tidak akan
pernah berhenti untuk meningkatkan kinerja. Mengapa?.
Karena perubahan lingkungan bisnis yang saat ini terjadi menuntut perusahaan untuk mampu
memastikan semua rencana dan tindakannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diinginkan.
Jika belum?, maka perusahaan sebaiknya tahu area yang harus diperbaiki atau ditingkatkan dan
bagaimana caranya memperbaiki atau meningkatkannya, baik proses/metode maupun
strateginya.
Dengan pertanyaan sederhana diatas, harapannya seluruh insan BUMN terpacu untuk menguak lebih jauh
posisi daya saing perusahaan, kemudian menjelajahi kemampuan perusahaan ditengah lingkungan
bisnisnya dan akhirnya tahu apa yang paling penting untuk dilakukan perbaikan, pembenahan dan bahkan
bila perlu dilakukan transformasi organisasi.
Halaman | 3 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
KPKU BUMN menyediakan sebuah perspektif kesisteman yang terintegrasi, yang terdiri dari :
Kerangka Kerja (Perspektif Kesisteman).
Tata Nilai Inti dan Konsep.
Tujuh Kriteria yang saling berkaitan dan terintegrasi (lingkage and integration).
Panduan Sistem Penilaian.
Halaman | 4 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Non preskriptif
Perusahaan-lah yang paling tahu apa yang paling tepat untuk dirinya. Atas pertanyaan
kriteria, sebagai contoh pertanyaan yang berkaitan dengan perencanaan strategis, etika,
manajemen mutu misalnya, maka dalam penerapannya perusahaan tidak diwajibkan “harus”
memiliki struktur organisasi tertentu seperti Unit Perencanaan, Unit Pengelola Etika, Unit
Pengelola Mutu atau fungsi-fungsi lainnya yang berdiri sendiri melainkan sepenuhnya
diserahkan kepada perusahaan.
Demikian juga terkait dengan penerapan praktik terbaik (best practice) yang mendukung,
seperti ISO, Lean, Six Sigma, Balanced Score Card, dll, maka hal itu diserahkan oleh
masing-masing perusahaan.
Yang terpenting adalah perusahaan memiliki metode efektif yang tepat bagi dirinya. Hal ini
dapat dimengerti mengingat berbeda perusahaan berbeda pula kondisi, ukuran dan
tantangan yang dihadapinya.
“Perusahaanlah yang paling tahu apa yang paling tepat dan yang paling dibutuhkan"
Berikut alasannya :
- Perusahaan yang unggul adalah mereka yang fokus pada apa yang paling dibutuhkan
perusahaan (dalam hal ini adalah kebutuhan untuk mencapai keberhasilan bisnis
perusahaan) melebihi dari hanya sekedar telah memiliki struktur organisasi atau proses.
- Ketika perusahaan lain memiliki organisasi khusus bukan berarti perusahaannya harus
juga memiliki atau seandainya perusahaan ingin meniru, maka pastikan bahwa
organisasi tersebut memang dibutuhkan untuk mengantarkan keberhasilan.
- Demikian halnya ketika perusahaan lain menerapkan ISO, Six Sigma dll, maka pastikan
bahwa sistem tersebut adalah bagian dari rencana perusahaan dalam merancang
keunggulan perusahaan.
Adaptif
Kriteria dirancang dengan pertanyaan-pertanyaan yang umum sifatnya, sehingga mudah
disesuaikan (adaptif) untuk dapat digunakan oleh semua jenis dan ukuran perusahaan.
Halaman | 5 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 6 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES dalam hal ini adalah metode kerja yang digunakan oleh perusahaan ketika
menjalankan perusahaan.
KPKU memandu perusahaan untuk bisa menilai proses dan akhirnya mampu
meningkatkan kualitas prosesnya dalam 4 (empat) dimensi, yaitu :
Approach
- Bagaimana perusahaan menyelesaikan pekerjaan?
- Seberapa efektif cara bekerjanya?
Deployment
Bagaimana konsistensi dalam bekerja, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan utama?
Learning
- Seberapa efektif evaluasi dan perbaikan cara bekerja yang dilakukan?
- Seberapa efektif perbaikan/peningkatan kualitas cara bekerja yang dilakukan?
- Apakah pengetahuan-pengetahuan baru telah digunakan untuk melahirkan inovasi?
Integration
- Bagaimana memastikan apa yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan saat ini dan kedepan?
- Seberapa efektif langkah yang dikerjaan, penggunaan informasi dan perbaikan cara
bekerja telah saling melengkapi satu sama lain di seluruh proses dan di setiap unit
kerja?
- Seberapa efektif operasional di seluruh organsasi mampu mewujudkan secara luas
tujuan utama perusahaan?
Kerangka kerja KPKU meminta perusahaan untuk memeriksa HASIL (kinerja perusahaan)
dalam 3 (tiga) sudut pandang, yaitu :
Sudut pandang EKSTERNAL (external view)
Bagaimana pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya melihat perusahaan?
Halaman | 7 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
HASIL (kinerja perusahaan) dalam KPKU BUMN adalah kinerja-kinerja yang melingkupi
semua area yang penting bagi sukses perusahaan. Dalam hal ini adalah campuran dari
beberapa kinerja yang diukur oleh perusahaan secara seimbang, yaitu seimbang dalam
memperhatikan semua pemangku kepentingan dan seimbang terkait dengan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang perusahaan.
KPKU BUMN memandu perusahaan untuk bisa menilai proses dan akhirnya mampu
meningkatkan kualitas prosesnya dalam 4 (empat) dimensi, yaitu :
Level
Perusahan menunjukan pencapaian kinerjanya dengan skala waktu yang memiliki
makna bagi perusahaan, sebagai contoh kinerja ditampilkan dalam periode waktu :
bulanan, triwulan, tahunan atau beberapa tahun (multi year).
Trend
Perusahan menunjukan pertumbuhan kinerjanya dari waktu kewaktu, apakah meningkat,
tetap atau sebaliknya (makin jelek).
Comparison
Perusahan menunjukan posisi kinerjanya dibandingkan dengan perusahaan lain,
terhadap pesaing, terhadap tolak ukur atau standar yang berlaku, atau terhadap
pemimpin industri.
Integration
- Bahwa kinerja yang ditunjukan (diukur) adalah kinerja utama atau yang paling
penting, juga berkaitan dengan harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan.
- Bahwa dari kinerja tersebut diatas, selanjutnya digunakan dalam pengambilan
keputusan.
(d) KESISTEMAN meminta perusahaan untuk Fokus pada KETERKAITAN (linkages)
Fokus keterkaitan dalam hal ini adalah keterkaitan antar kriteria. Beberapa contoh hubungan
keterkaitan antar kriteria, misalnya :
- Keterkaitan antara PROSES dan HASIL.
- Kebutuhan dan penggunaan data pada proses perencanaan strategis dan pebaikan
operasional.
- Keterkaitan antara perencaaan kebutuhan tenaga kerja dan perencanaan strategis
perusahaan.
- Keterkaitan antara kebutuhan untuk pelanggan dan pengetahuan pasar dalam
menetapkan strategi dan program kerja.
- Keterkaitan antara program kerja dengan sistem kerja.
Kriteria dan Sistem Penilaian KPKU BUMN adalah dua bagian yang saling mendukung untuk
mendiagnosa penilaian kinerja unggul perusahaan.
Halaman | 8 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Ketika perusahaan dinilai, maka perusahaan akan ditunjukkan kekuatan apa saja yang dimiliki
(STRENGTH), serta area mana saja yang masih lemah dan harus diperbaiki (Opportunities For
Improvement atau OFI).
Pemilihan Strength dan OFI diperoleh dari hasil penilaian berbasis pertanyaan pada setiap kriteria
dengan mengukur kematangan PROSES dan pencapaian HASIL nya mengacu pada tabel
SISTEM PENILAIAN (halaman 103 dan 104).
Dari hasil penilaian diharapkan perusahaan akan menindaklanjuti dengan tindakan yang fokus
dan mengarah pada perbaikan kinerja diseluruh area perusahaan.
Harapannya, KPKU menjadi alat yang mampu memberikan manfaat melebihi pengukuran kinerja
yang biasa dilakukan oleh perusahaan pada umumnya dan bisa digunakan untuk menilai
keunggulan atau daya saing perusahaan.
(1) Baca pertanyaan yang ada di PROFIL PERUSAHAAN dan perhatikan jawaban perusahaan
Apakah perusahaan mengalami kesulitan ketika merespon pertanyaan yang ada, atau
sebaliknya mudah menjawabnya?
Selanjutnya, lakukan diskusi atas maksud setiap pertanyaan pada PROFIL PERUSAHAAN
dengan unit-unit kerja yang sehari-hari mengelolanya di perusahaan, kemudian jawab
pertanyaan tersebut lebih baik dan lebih tepat lagi. Lakukan hal ini layaknya sebuah
perusahaan sedang melakukan bedah organisasi untuk tahu persis siapa dirinya dan
bagaimana posisinya ditengah persaingan dan lingkungan bisnisnya.
Pertanyaan PROFIL PERUSAHAAN adalah pertanyaan awal dari KPKU. Semakin mudah
dan jelas perusahaan merespon, maka dianggap perusahaan semakin tahu siapa dirinya.
Halaman | 9 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 10 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN KEUNGGULAN DAYA SAING BUMN
PELANGGAN OPERASIONAL
3 6
Halaman | 11 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Bila diperhatikan pada gambar tersebut, maka dari atas kebawah terdapat beberapa elemen dasar KPKU
BUMN, yaitu :
Profil Profil Perusahaan pada bagian samping kiri gambar menjelaskan secara kontekstual
Perusahaan cara perusahaan beroperasi, lingkungan perusahaan, hubungan kerja perusahaan
dengan pemangku kepentingan dan situasi strategis termasuk lingkungan kompetitif,
tantangan dan keunggulan strategis yang dimiliki oleh perusahaan, serta penjelasan
tentang sistem peningkatan kinerja yang diterapkan di perusahaan.
Profil Perusahaan merupakan pemandu atau langkah awal pengelolaan keunggulan
kinerja perusahaan.
Sistem Kinerja Sistem kinerja terdiri dari tujuh kategori yaitu enam kategori PROSES (Kategori 1-6)
dan satu kategori HASIL (Kategori 7). Mengisyaratkan tiga kelompok bagian yaitu :
• Tiga serangkai KEPEMIMPINAN (Leadership Triad)
Tiga kategori disebelah kiri yang teridiri dari Kepemimpinan (kategori 1),
Strategi (kategori 2), dan Pelanggan (kategori 3) adalah merupakan tiga
serangkai KEPEMIMPINAN.
Ketiga kategori ditas dikelompokan bersandingan menekankan pentingnya fokus
Kepemimpinan pada Strategi dan pengelolaan Pelanggan, atau dibaca
sebaliknya yaitu pentingnya mengelola suara pelanggan untuk mendasari
kepemimpinan dan menyusun strategi perusahaan.
Potret perusahaan ditunjukan dengan keberadaan para pimpinan senior
perusahaan yang berhasil menetapkan arah perusahaan dan mencari peluang
masa depan melalui penetapan visi, misi dan budaya perusahaan, kemudian
disusun rencana strategis dan rencana aksi perusahaan untuk
merealisasikannya.
• Tiga serangkai HASIL (Result Triad)
Tiga kategori disebelah kanan yaitu Tenaga Kerja (kategori 5), Operasional
(kategori 6), dan Hasil (kategori 7) merupakan tiga serangkai HASIL.
Ketiga kategori diatas dikelompokan bersandingan mengandung arti, bahwa
fokus perusahaan adalah dimilikinya tenaga kerja yang kompeten dan yang
berkomitmen tinggi untuk menjalankan pekerjaan, kemudian dimilikinya cara dan
fokus akan proses-proses di tingkat operasional yang sangat penting untuk
dijalankan dalam proses day by day operation, maka dari situlah perusahaan
akan memperoleh Hasil atau kinerjanya secara menyeluruh.
Kategori Operasional berarti seluruh kegiatan diorientasikan kepada HASIL/
KINERJA perusahaan yang menyeluruh, meliputi :
- kinerja Produk dan Proses,
- kinerja Fokus Pelanggan,
- kinerja Fokus Tenaga Kerja,
- kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola, dan
- kinerja Finansial dan Pasar.
Halaman | 12 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tanda Panah Panah besar horizontal ditengah yang menghubungkan tiga serangkai
KEPEMIMPINAN dan tiga serangkai HASIL menunjukkan hubungan yang sangat
penting dalam membangun keberhasilan perusahaan berkaitan dengan arah
kepemimpinan, rencana perusahaan dan keinginan pelanggan dengan pengelolaan
tenaga kerja, operasional dan HASIL yang akan dicapai perusahaan.
Selain itu, panah tersebut juga menunjukkan hubungan langsung antara
Kepemimpinan (Kategori 1) dan HASIL (Kategori 7), bahwa kepemimpinan yang
kuat di perusahaan akan berkontribusi nyata pada dicapainya sukses
perusahaan.
Selanjutnya, panah kecil bermata dua yang kita jumpai digambar yang
menghubungkan antar kategori adalah melambangkan pentingnya proses umpan
balik dalam sebuah sistem manajemen kinerja yang efektif, panah kecil juga
menunjukkan adanya keterkaitan antar kategori, termasuk keterkaitannya dengan
Profil Perusahaan.
Fondasi Sistem Bagaimana dengan kategori 4 yang terpisah, yaitu kategori Pengukuran, Analisis
dan Manajemen Pengetahuan?, kategori ini disebut sebagai fondasi organisasi yang
menjadi tumpuan kekuatan kinerja.
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan adalah proses yang sangat
penting untuk mewujudkan pengelolaan perusahaan yang efektif yang berbasiskan
fakta dan pengetahuan untuk dicapainya kinerja unggul dan daya saing perusahaan.
Tujuan Puncak Pengelolaan KPKU diarahkan untuk tercapainya 2 (dua) hal yang saling tidak dapat
(Ultimate Goals) dipisahkan yaitu dicapainya tata kelola perusahaan yang baik yang dibuktikan dengan
dimilikinya daya saing perusahaan.
Meskipun dalam perjalanan membangun keunggulan kinerja terjadi pergantian organ
perusahaan, harapannya perusahaan memiliki kesisteman pengelolaan keunggulan
kinerja yang kokoh untuk memastikan terjaganya tata kelola perusahaan dan
keunggulan daya saing perusahaan yang semakin baik.
*****
Halaman | 13 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Berikut penjelasannya,
1. Perspektif Perspektif kesisteman memiliki pengertian, bahwa perusahaan mengelola semua
kesisteman komponen organisasi sebagai satu kesatuan yang utuh untuk mencapai misi, sukses
yang berkelanjutan, dan keunggulan kinerja.
Keberhasilan mengelola kinerja perusahaan secara menyeluruh membutuhkan
dikelolanya organisiasi sistem operasi yang saling bergantung satu dengan yang
lainnya.
Pengorganisasian - keterpaduan (synthesis) yang spesifik, keselarasan dan integrasi
adalah yang akan mengantarkan sukses kesisteman.
Keterpaduan (synthesis) berarti perusahaan melihat organisasi secara
menyeluruh. Keterpaduan juga bermakna menggabungkan komponen bisnis
utama, termasuk kompetensi inti, tujuan strategis, program kerja, sistem kerja
dan kebutuhan tenaga kerja.
Halaman | 14 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
2. Kepemimpinan Pemimpin senior harus menetapkan visi organisasi, membuat organisasi fokus
yang visioner kepada pelanggan, menunjukan perilaku sesuai tata nilai yang jelas dan nyata, juga
beretika, serta menetapkan harapan yang tinggi bagi tenaga kerja. Visi, tata nilai dan
harapan organisasi harus menyeimbangkan keinginan dan harapan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders).
Pemimpin senior, juga harus memastikan disusunnya strategi, sistem, dan metode
untuk membangun pengetahuan dan kemampuan organisasi, merangsang inovasi,
menetapkan akuntabilitas, mencapai keunggulan kinerja, dan akhirnya memastikan
keberhasilan perusahaan yang sedang berjalan dalam kepemimpinannya.
Tata nilai dan strategi yang ditetapkan harus dapat membantu mengarahkan semua
kegiatan dan keputusan organisasi. Para pemimpin senior, juga harus menginspirasi
dan mendorong seluruh tenaga kerjanya untuk maksimal berkontribusi, berkembang
dan belajar, menjadi inovatif dan terbiasa untuk melakukan perubahan yang
signifikan/sangat berarti.
Para pemimpin senior bertanggung jawab atas tindakan dan kinerjanya. Pada
akhirnya, organ perseroan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi atau Dewan
Pengawas dan Direksi bertanggung jawab kepada semua pemangku kepentingan,
juga etika, tindakan dan kinerja yang dilakukan oleh para pemimpin senior di
perusahaan.
Pimpinan senior perusahaan harus menjadi teladan (role model) melalui perilakunya
yang beretika dan keterlibatan seacara pribadi dalam perencanaan, menyediakan
lingkungan yang mendukung untuk inovasi, keterbukaan komunikasi, pembinaan
dan memotivasi tenaga kerja, mengembangkan pemimpin masa depan, evaluasi
kinerja organisasi dan penghargaan kepada tenaga kerja.
Sebagai role model, pemimpin senior dapat memperkuat etika, tata nilai dan
Halaman | 15 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
3. Keunggulan Pelanggan Anda adalah hakim akhir dari kinerja, kualitas produk dan layanan yang
yang fokus dihasilkan oleh perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus mempertimbangkan
kepada semua fitur produk dan layanan ciri khasnya, juga semua cara akses pelanggan dan
pelanggan dukungan kepada pelanggan yang nantinya akan berkontribusi pada penyampaian
nilai kepada pelanggan.
Perilaku tersebut diatas diarahkan untuk akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan,
preferensi dan loyalitas pelanggan, referensi positif (positive referral) pelanggan,
yang akhirnya berujung pada keberhasilan yang berkelanjutan dari bisnis
perusahaan.
Keunggulan yang fokus kepada pelanggan mengandung dua dimensi waktu saat ini
dan dimasa mendatang, yaitu memahami keinginan pelanggan saat ini dan
mengantisipasi keinginan pelanggan dimasa yang akan datang dan potensi
pasarnya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai, kepuasan dan pengalaman dengan
pelanggan selama mereka menjadi pelanggan perusahaan. Faktor-faktor tersebut
termasuk customer relationship management (CRM) yang sangat membantu
perusahaan untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan loyalitas pelanggan.
Keunggulan yang fokus pada pelanggan berarti lebih dari sekedar mengurangi cacat
dan kesalahan produk, hanya memenuhi spesifikasi atau mengurangi keluhan.
Namun lebih dari itu melingkupi faktor-faktor yang berkontribusi pada pandangan
pelanggan terhadap perusahaan, dengan demikian hal-hal tersebut diatas
merupakan bagian penting dari mengelola keunggulan yang fokus pada pelanggan.
Selain itu, juga faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan perusahaan dalam
pemulihan komplain, kesalahan layanan dan kesalahan lainnya yang sangat penting
untuk mempertahankan pelanggan dan membangun kedekatan mereka untuk
jangka panjang. Keamanan dan data/informasi pelanggan adalah atribut yang
diperlukan untuk me-retensi pelanggan.
Sebuah organisasi yang fokus pada pelanggan tidak hanya memperhatikan
karakteristik produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dasar pelanggan, akan
tetapi juga fitur-fitur yang unik dan karakteristik yang membedakan perusahaan dari
pesaing.
Diferensiasi tersebut diatas mungkin didasarkan pada penawaran yang inovatif,
kombinasi dari penawaran produk dan layanan, harga, penawaran yang disesuaikan
(cutomized), beberapa akses dan mekanisme komunikasi yang tidak biasa, respon
yang cepat, atau cara berhubungan yang khusus dengan pelanggan.
Dengan demikian, keunggulan yang fokus pada pelanggan merupakan konsep
strategis. Hal ini diarahkan untuk akuisisi pelanggan, retensi dan loyalitas,
penguatan brand, peningatan pangsa pasar dan pertumbuhannya. Hal ini menuntut
kepekaan perusahaan secara terus menerus untuk berubah dan berkembang sesuai
kebutuhan pelanggan dan pasar dan faktor-faktor lainnya yang mendorong
keterlibatan pelanggan. Juga menuntut semakin dekatnya perusahaan untuk
memperhatikan suara pelanggan serta tuntutan untuk mengantisipasi perubahan di
Halaman | 16 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
pasar.
Oleh karena itu, keunggulan yang fokus pada pelanggan menuntut budaya yang
fokus pada pelanggan dan kelincahan organisasi.
Halaman | 17 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
sukses perusahaan.
5. Pembelajaran Keberhasilan sekarang tidak bisa dijamin selamanya akan terus berhasil, lingkungan
dan kelincahan global yang kompetitif saat ini menuntut organisasi untuk terus belajar dan mampu
organisasi menyesuaikan dirinya dengan perusahaan (agility).
Agility membutuhkan kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan yang cepat
dan fleksible dalam bekerja ditingkat operasional. Perusahaan selalu menghadapi
siklus waktu yang makin pendek untuk memperkenalkan produk baru atau untuk
meningkatkan produk dan layanan, termasuk dalam merespon dengan cepat isu-isu
sosial yang baru yang muncul di masyarakat. Termasuk peristiwa-peristiwa lainnya
yang menggangu yang dirasakan makin sering terjadi. Semua hal itu dipicu oleh
inovasi teknologi atau pengenalan produk, pergolakan atau tekanan ekonomi,
perubahan cuaca yang ekstrim, atau makin tingginya tuntutan sosial/masyarakat.
Menjawab kondisi ini, perusahaan harus mampu membuat perubahan
transformasional dengan siklus waktu yang harus lebih pendek.
Perubahan signifikan terkait kecepatan waktu merespon, sering membutuhkan
sistem kerja baru, penyederhanaan proses kerja atau kemampuan berganti cara
bekerja yang lebih cepat dari satu proses atau satu lokasi ke lokasi lain.
Tenaga kerja lintas organisasi yang selalu dilatih dan diberdayakan, serta
manajemen yang terkinikan pengetahuannya adalah aset penting perusahaan dalam
situasi bisnis yang sangat tinggi tuntutannya (demanding).
Pembelajaran organisasi meliputi perbaikan secara terus menerus dari cara yang
telah dilakukan saat ini dan perubahan yang signifikan atau inovasi yang mengarah
pada tujuan, cara, produk, dan pasar yang baru.
Pembelajaran harus dilekatkan dalam praktik bekerja sehari-hari di perusahaan, oleh
karenanya pembelajaran berarti :
Bagian dari pekerjaan sehari-hari;
Hasil dari memecahkan masalah atas akar sumber penyebabnya,
Difokuskan untuk membangun dan berbagi pengetahuan di seluruh organisasi,
dan
Didorong oleh peluang untuk menghasilkan hasil yang signifikan atau perubahan
yang berarti dan lahirnya inovasi.
Sumber-sumber pembelajaran termasuk ide-ide karyawan dan relawan, hasil
penelitian dan pengembangan, masukan dari pelanggan, berbagi praktik terbaik
(best practice), kinerja pesaing, dan benchmarking.
Pembelajaran organisasi akan menghasilkan :
Nilai tambah kepada pelanggan melalui produk baru dan peningkatan layanan
kepada pelanggan,
Pengembangan bisnis baru,
Pengembangan proses yang baru dan peningkatan model bisnis atau bahkan
penciptaan model bisnis baru,
Pengurangan kesalahan terkait cacat, limbah, dan biaya,
Peningkatan produktivitas dan efektivitas dalam penggunaan semua sumber
daya,
Peningkatan kinerja tanggung jawab sosial/masyarakat,
Organisasi yang makin lincah dalam mengelola perubahan dan faktor lainnya
yang menggangu perusahaan.
Halaman | 18 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
6. Fokus pada Memastikan keberhasilan perusahaan saat ini dan di masa depan membutuhkan
kesuksesan pemahaman tentang faktor jangka pendek dan jangka panjangyang mempengaruhi
organisasi dan pasar-nya.
Menjamin keberhasilan yang berkelanjutan membutuhkan pengelolaan ketidak
pastian (uncertainty in the environment), serta menyeimbangkan tuntutan jangka
pendek organisasi dan beberapa kepentingan stakeholders untuk jangka pendek,
dengan tuntutan kebutuhan berinvestasi untuk keberhasilan jangka panjang.
Mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan kinerja memerlukan
orientasi masa depan dan kemauan yang kuat untuk membuat komitmen jangka
panjang bagi para stakeholders utama, pelanggan, tenaga kerja, pemasok, mitra,
dan pemegang saham, masyarakat dan komunitas. Hal ini membutuhkan kelincahan
untuk melakukan modifikasi rencana perusahaan ketika situasinya dapat menjamin
dilakukan perubahan.
Perencanaan dan alokasi sumber daya harus mengantisipasi banyak faktor, seperti
jangka pendek dan jangka panjang harapan pelanggan, peluang bisnis baru dan
kemitraan baru, krisis potensial, termasuk perubahan kondisi ekonomi, kebutuhan
kapasitas (jumlah) dan kemampuan tenaga kerja, persaingan pasar global,
perkembangan teknologi, keamanan dan risiko cybersecurity, perubahan segmen
pelanggan dan pasar, model bisnis baru, perkembangan/perubahan peraturan;
perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat, langkah strategis oleh pesaing.
Tujuan strategis dan alokasi sumber daya perlu mengakomodasi pengaruh-
pengaruh yang telah diuraikan diatas.
Fokus pada keberhasilan termasuk mengembangkan pemimpin, tenaga kerja dan
pemasok, berjalannya suksesi/kaderisasi yang efektif, menciptakan lingkungan yang
Halaman | 19 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
mendukung untuk mengambil risiko yang rasional (inteligent risk taking) dan
mendorong lahirnya inovasi, serta mengantisipasi kepedulian dan tanggung jawab
sosial.
7. Pengelolaan Inovasi berarti membuat perubahan yang sangat berarti untuk meningkatkan produk,
inovasi layanan, program, proses, operasi dan model bisnis dengan tujuan menciptakan nilai
baru bagi para pemangku kepentingan. Inovasi harus memimpin perusahaan untuk
sebuah dimensi baru tentang kinerja.
Inovasi membutuhkan lingkungan yang mendukung, proses untuk mengidentifikasi
peluang strategis dan pencarian mitigasi risiko yang rasional (inteligent risk taking).
Inovasi berbeda dengan perbaikan terus-menerus yang hasilnya luar biasa
(incremental), namun secara konsep meskipun berbeda tetapi saling melengkapi.
Organisasi yang sukses akan menggunakan kedua pendekatan tersebut untuk
meningkatkan kinerja.
Inovasi tidak lagi ketat atau harus lingkupnya departemen penelitian dan
pengembangan; inovasi adalah penting untuk semua aspek operasi dan semua
sistem kerja, serta proses kerja. Perusahaan harus dipimpin dan dikelola sehingga
mampu mengidentifikasi peluang strategis dan mengambil risiko yang rasional
menjadi bagian dari budaya belajar.
Inovasi harus diintegrasikan ke dalam pekerjaan sehari-hari dan harus didukung
oleh sistem peningkatan kinerja perusahaan. Proses yang sistematis untuk
mengidentifikasi peluang strategis harus terwujud di seluruh organisasi dan harus
mengeksplorasi aliansi strategis dengan perusahaan lain yang saling melengkapi.
Inovasi mungkin lahir dengan cara meniru inovasi dari industri lain untuk mencapai
terobosan pada industri kita, yang terbangun atas akumulasi dari pengetahuan,
orang-orang dan inovasi dari pesaing.
Inovasi kemungkinan terjadi karena melibatkan kerjasama antar orang-orang yang
tidak biasanya mereka bekerja sama dan berada di bagian yang berbeda dari
organisasi. Oleh karena itu, kemampuan untuk secara cepat menyebarkan dan
memanfaatkan pengetahuan baru dan akumulasi pengetahuan, sangat penting
untuk mendorong inovasi perusahaan.
Halaman | 20 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
dibanding pesaing atau ditengah industrinya, pemasok, tenaga kerja, mitra, biaya,
kinerja keuangan, tata kelola dan kepatuhan, prestasi yang diperoleh perusahaan
dan pencapaian sasaran strategis.
Pertimbangan utama dalam peningkatan kinerja dan manajemen perubahan adalah
pemilihan dan penggunaan ukuran atau indikator kinerja. Pengukuran atau indikator
kinerja yang terbaik yang dipilih oleh perusahaan harus merepresentasikan faktor-
faktor yang menyebabkan peningkatan keunggulan pelanggan, operasional,
keuangan, dan kinerja sosial.
Belum disebut sebagai pengukuran atau indikator kinerja yang komprehensif terkait
dengan kinerja pelanggan dan persyaratan kinerja organisasi, bila tidak bisa
ditunjukan dasar yang jelas dan keselarasannya semua proses dengan tujuan
perusahaan.
Perusahaan perlu pengukuran dan indikator kinerja untuk mendukung pimpinan
perusahaan membuat keputusan yang cepat dalam situasi lingkungan yang
berubah.
Dengan menganalisis data dari proses pelacakan, perusahaan dapat mengevaluasi
pengukuran atau indikator kinerja perusahaan dan mengubahnya untuk lebih
mendukung tujuan perusahaan.
Analisis berarti penggalian makna yang lebih besar dari data dan informasi untuk
mendukung evaluasi, pengambilan keputusan, perbaikan dan inovasi. Hal ini
memerlukan penggunaan data untuk mampu membuat tren, proyeksi dan hubungan
sebab-akibat yang mungkin tidak tampak jelas. Analisis akan mendukung berbagai
keperluan, seperti perencanaan, evaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan,
meningkatkan kinerja/kualitas operasional, membandingkan kinerja perusahaan
dengan pesaing atau dengan tolok ukur praktik terbaik dan mengelola perubahan.
Untuk memudahkan analisis perlu dikumpulkan data, dari berbagai sumber. Data
mungkin juga perlu tersegmentasi oleh, misalnya, pasar, lini produk, dan kelompok
tenaga kerja untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam.
9. Tanggung Para pemimpin perusahaan harus menekankan tanggung jawab kepada masyarakat
jawab sosial dan memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat, serta manfaat perusahaan
bagi masyarakat.
Pemimpin harus bisa menjadi role model di perusahaan. Role model bagi tenaga
kerja dalam memberikan perlindungan pada kesehatan masyarakat, keselamatan
dan menjaga lingkungan hidup.
Perlindungan ini berlaku untuk setiap dampak operasi yang dilakukan oleh
perusahaan dan dampak dari siklus hidup produk. Perusahaan juga harus
menekankan konservasi sumber daya, daur ulang, dan pengurangan limbah pada
sumbernya.
Perencanaan harus mengantisipasi dampak negatif dari produksi, distribusi,
transportasi, penggunaan, dan pembuangan produk. Perencanaan yang efektif
harus bisa mengurangi atau mencegah masalah, memberikan respon yang terus
terang jika terjadi masalah dan menyediakan informasi dan dukungan yang
diperlukan untuk dapat memelihara kepedulian kepada masyarakat, keamanan dan
kepercayaan diri dalam berbisnis.
Perusahaan harus mematuhi ketentuan undang-undang atau peraturan yang
Halaman | 21 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
berlaku, baik peraturan negara atau peraturan daerah. Terkait persyaratan yang ada
pada peraturan, hendaknya dipandang sebagai peluang untuk perusahaan bisa
unggul, sehingga perusahaan akan memenuhinya tidak dengan terpaksa melainkan
melampaui kepatuhan minimal.
Dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat dan manfaat perusahaan
bagi masyarakat, maka perusahaan dapat berperan dan memberikan dukungan -
tentu dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya - kondisi lngkungan,
kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat - selanjutnya perusahaan dapat
menentukan lingkup peran dan dukungannya. Seperti keterlibatan dan dukungan
perusahaan untuk meningkatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan jasa lainnya
kepada komunitas, mewujudkan lingkungan yang baik, menjadi panutan bagi isu-isu
sosial yang penting, mempraktikan konservasi sumber daya, mengurangi karbon,
melakukan pelayanan masyarakat dan pelayanan amal, meningkatkan industri dan
praktik bisnis, dan berbagi informasi.
Untuk menjadi role model perusahaan, kepemimpinan juga melibatkan pengaruhnya
kepada organisasi lain, swasta dan publik, untuk bermitra untuk tujuan tanggung
jawab sosial tersebut.
Mengelola tanggung jawab sosial membutuhkan perusahaan untuk menggunakan
langkah yang tepat dan para pemimpinnya yang bertanggung jawab atas langkah-
langkah tersebut.
10. Etika dan Perusahaan harus menekankan perilaku etis dalam semua transaksi dan interaksi
transparansi dengan pemangku kepentingan.
Organ Good Corporate Governance (GCG) perusahaan, juga dituntut untuk
mempraktikan perilaku yang beretika dan memonitor perusahaan telah menjalankan
semua perilaku yang sesuai.
Pemimpin senior harus menjadi role model dalam berperilaku etis, dan membuat
harapan dari para tenaga kerja menjadi sangat jelas.
Prinsip-prinsip etika di perusahaan adalah dasar dari tata nilai dan budaya
perusahaan, untuk dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Prinsip-prinsip etika yang secara jelas diartikulasikan bersama dengan tata nilai,
akan memberdayakan orang-orang untuk membuat keputusan yang efektif dan
dapat berfungsi sebagai batas wilayah (boundaries) untuk menentukan norma-
norma organisasi dan yang dilarang di perusahaan.
Transparansi memiliki ciri akan konsistensi komunikasi yang jujur dan terbuka,
sebagai bagian dari kepemimpinan dan manajemen serta terjadinya berbagi
informasi yang jelas dan akurat. Manfaat transparansi banyak ragamnya,
transparansi merupakan faktor kunci keterlibatan tenaga kerja dan memungkinkan
orang-orang untuk melihat mengapa sebuah tindakan diambil dan bagaimana
mereka dapat berkontribusi Transparansi juga penting dalam berinteraksi dengan
pelanggan dan stakeholders lainnya yang akan memberikan rasa keterlibatan,
kedekatan dan kepercayaan diri dalam berorganisasi.
Perilaku etis dan transparansi akan membangun kepercayaan perusahaan dan
kepercayaan diri para pemimpinnya, juga akan melahirkan keyakinan akan keadilan
dan integritas yang dihargai oleh semua pemangku kepentingan.
Halaman | 22 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
11. Penyampaian Dengan memberikan dan menyeimbangkan nilai kepada para pemangku
nilai dan hasil kepentingan utama, perusahaan sesungguhnya sedang membangun loyalitas,
berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan bermanfaat kepada masyarakat.
Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut, terkadang bertentangan dan
mengisyaratkan untuk mengubah keseimbangan nilai, dan strategi perusahaan
hendaknya secara eksplisit mencakup persyaratan utama pemangku kepentingan.
Hal ini akan membantu perusahaan untuk memastikan bahwa rencana dan
tindakannya berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan stakeholders dan
menghindari dampak merugikan pada setiap pemangku kepentingan.
Penyampaian nilai dan hasil adalah sebuah gabungan yang seimbang dari
mengelola lag indicators dan lead indicators, merupakan cara yang efektif untuk
mengkomunikasikan prioritas jangka pendek dan jangka panjang, memantau
pencapaian kinerja dan memberikan dasar yang jelas untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Pengukuran kinerja meminta perusahaan untuk fokus pada kinerja utama.
Kinerja/hasil yang dicapai perusahaan sebaiknya digunakan untuk menyampaikan
nilai dan keseimbangan untuk stalkeholders utama perusahaan, yaitu : pelanggan,
tenaga kerja, pemegang saham, pemasok dan mitra, masyarakat dan komunitas.
Dengan demikian, hasil harus merupakan gabungan dari pengukuran kinerja yang
mencakup tidak hanya kinerja/hasil keuangan, tetapi juga kinerja produk dan proses,
kepuasan dan engagement pelanggan dan tenaga kerja, kinerja kepemimpinan,
pencapaian strategi dan kinerja tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
*****
Halaman | 23 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Berikut visualisasi 11 (sebelas) Tata Nilai Inti (core values) dalam kesisteman konsep keunggulan kinerja
KPKU.
organisasi-organisasi yang
PRODUK DAN PROSES FOKUS PELANGGAN terbukti berkinerja unggul dan
menjadi basis merancang
[PROSES]
OPERASIONAL
Pengharkatan Orang
Etika dan Transparansi
Halaman | 24 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
STRUKTUR KRITERIA
Struktur Kriteria KPKU terdiri dari KATEGORI, SUB KATEGORI, BIDANG dan SUB BIDANG.
Kategori
KPKU BUMN terdiri dari 7 Kategori, yaitu enam Kategori PROSES (Kategori 1. Kepemimpinan s.d
Kategori 6. Operasional) dan satu Kategori HASIL (Kategori 7).
Sub Kategori atau Item Kategori
Untuk kategori PROSES (kategori 1-6), masing-masing kategori terdiri dari dua Sub Kategori, sedangkan
untuk kategori HASIL (Kategori 7) terdiri dari lima Sub Kategori.
Bidang
Pada masing-masing Sub Kategori, maka didalamnya terdiri beberapa Bidang (area to address).
Sub Bidang
Pada masing-masing Bidang, maka didalamnya terdiri beberapa Sub Bidang (sub area to address).
Terkait dengan tingkat penilaian, setiap SUB KATEGORI dibedakan atas tiga level tingkatan nilai yaitu :
Persyaratan Dasar (Basic Requirement) - sebanding dengan level nilai 0-45%.
Persyaratan Umum (Overal Requirement) - sebanding dengan level nilai 50-65%.
Persyaratan Lengkap (Multiple Requirement) - sebanding dengan level nilai 70-100%
STRUKTUR KRITERIA
Judul Sub Kategori Bobot nilai
1.1 Kepemimpinan Senior (70 poin)
Judul Bidang Dalam merespon pertanyaan, sertakan jawabannya atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Visi, Tata Nilai dan Misi Persyaratan LENGKAP
(1) Visi1 dan Tata Nilai Sub Kategori,
Judul Sub Bidang
Bagaimana para pemimpin senior menetapkan visi dan tata nilai perusahaan dan
mengejawantahkannya dalam sistem kepemimpinannya kepada semua pekerja,
berupa pertanyaan
.........?.
.....
(2) Mendorong Perilaku Taat Hukum dan Beretika
Bagaimana para pemimin senior:
Catatan Sub Kategori, - menciptakan fokus organisasi .......
memiliki tujuan: (3) Menciptakan Sukses Perusahaan2
• mengklarifikasi istilah ..........?
dan persyaratan utama
• memberi instruksi Catatan:
• menunjukan/klarifikasi Hasil/kinerja/Kepemimpinan merupakan kinerja yang tersebar disampaikan pada kriteria 7.1 – 7.5 yang terkait
keterikatan dengan dan tidak semata-mata pada 7.4 saja.
kriteria yang lain C1. Visi perusahaan [1.1a(1)] harus mencerminkan kontekstual sasaran strategis perusahaan dan program kerja
pada Sub Kategori 2.1 dan 2.2.
Halaman | 25 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 26 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN KEUNGGULAN DAYA SAING BUMN
HASIL
7
PELANGGAN OPERASIONAL
3 6
PROFIL PERUSAHAAN adalah titik awal yang tepat dan strategis untuk membangun keunggulan kinerja
perusahaan dan menilainya, baik oleh diri sendiri (self assessment) ataupun oleh assessor eksternal ketika
mereka menilai perusahaan.
Berikut alasannya :
PROFIL PERUSAHAAN sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi kesenjangan informasi yang
sangat penting yang harus diketahui oleh perusahaan, juga agar perusahaan fokus ketika nanti
merespon kriteria.
Perusahaan dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada PROFIL PERUSAHAAN
sebagai tahap awal menilai diri sendiri penerapan KPKU (self assessment), jika teridentifikasi
ternyata jawaban perusahaan saling bertentangan, atau sedikit jawabannya, atau bahkan tidak
memiliki informasi yang cukup, maka gunakanlah hasil identifikasi tersebut sebagai rencana tindakan
perbaikan kinerja.
Respon jawaban perusahaan untuk PROFIL PERUSAHAAN akan digunakan sebagai
landasan/acuan untuk merespon dan menilai kriteria 1-7.
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan adalah uraian ringkas tentang hal-hal penting yang terjadi dan yang mempengaruhi
pengelolaan perusahaan, juga tantangan-tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan.
Halaman | 27 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 28 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
Respon perusahaan atas pertanyaan Profil P.1a(3) Kelompok dan segmen tenaga kerja atau
Perusahaan adalah sangat penting. Inilah secara karyawan (termasuk serikat pekerja), bisa
kontekstual perusahaan memahami dirinya dan didasarkan pada jenis pekerjaan atau hubungan
bagaimana perusahaan beroperasi. kontraktual tenaga kerja dengan perusahaan, lokasi,
penugasan kerja, lingkungan kerja, penggunaan
Respon perusahaaan untuk semua pertanyaan
kebijakan yang berbeda – sesuai kebutuhan khusus
lainnya yang ada di kriteria 1-7, harus saling
berkaitan dengan keluarga, atau faktor-faktor
berhubungan dengan jawaban yang diuraikan pada
lainnya.
Profil Perusahaan.
P.1a(3) Kelompok dan segmen tenaga kerja yang
Respon Profil Perusahaan memungkinkan
dimaksud disini termasuk juga bilamana perusahaan
perusahaan untuk menyesuaikan jawabannya untuk
menggunakan relawan dan pekerja magang untuk
untuk semua pertanyaan yang lain, sesuai ciri khas
menyelesaikan pekerjaan di perusahaan.
atau apa yang sesungguhnya ada di perusahaan.
P.1a(5) Standar industri memiliki pengertian luas
P.1a(1) Produk yang ditawarkan merujuk pada
termasuk kode etik dan pedoman kebijakan yang
barang dan atau jasa yang ditawarkan perusahaan
berkaitan. Industri dalam hal ini adalah mengacu
kepada pelanggan atau calon pelanggan (pasar).
pada sektor di mana perusahaan beroperasi. Untuk
Mekanisme penyampaian produk bisa secara
BUMN yang memiliki misi dan penugasan sosial,
langsung kepada pelanggan/pengguna produk (end
maka industri yang dimaksudkan disini adalah sektor
customer), atau melalui agen, distributor,
dimana misi sosial tersebut dijalankan.
kolaborator, mitra perusahaan (intermediate
customer). P.1b(2) Kelompok pelanggan bisa didasarkan pada
P.1.a(2) Jika organisasi perusahaan memiliki tujuan harapan, perilaku, preferensi, atau profil yang
lain serta misi, maka tujuan tersebut harus sejenis. Dalam sebuah kelompok pelanggan bisa
dimasukan dalam merespon jawaban pertanyaan. terdapat beberapa segmen pelanggan yang berbeda
Beberapa perusahaan mendefinisikan misi dan berdasarkan perbedaan dan kesamaan. Pasar bisa
tujuan yang berbeda, dan beberapa perusahaan dibagi lagi ke dalam segmen pasar berdasarkan
menggunakan istilah tersebut bergantian. Dalam kelompok atau fitur produk, saluran distribusi,
beberapa organisasi, tujuan mengacu pada alasan volume bisnis, geografi, atau faktor lainnya yang
mendasar bahwa organisasi ada (sebagaimana terlebih dahulu telah didefinisikan.
yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar P.1b(2) Persyaratan kelompok pelanggan dan
Perusahaan). Perannya adalah untuk menginspirasi segmen pasar dapat meliputi : penyampaian yang
organisasi dan membimbing tertanamnya tata nilai. tepat waktu, tingkat kecacatan yang rendah,
P.1a(2) Kompetensi inti (core competencies) keselamatan, keamanan termasuk keamanan
adalah merujuk pada keahlian/kemampuan/kekuatan cybersecurity, kecenderungan tuntutan penurunan
yang unggul (greatest expertise) yang dimiliki oleh harga, peningkatan teknologi, respon yang cepat,
perusahaan. Kompetensi inti perusahaan adalah layanan purna jual dan layanan multi bahasa.
penting secara strategis, dapat berupa kapabilitas Persyaratan kelompok pemangku kepentingan dapat
khusus yang penting untuk memenuhi misi meliputi perilaku, tanggung jawab sosial dan layanan
perusahaan atau untuk memberikan keunggulan kepada masyarakat.
perusahaan ditengah pasarnya, atau keunggulan
P.1b(2) dan P1b(3) Persayaratan dan harapan
layanan. Kompetensi inti seringkali menantang
pelanggan dan pemangku kepentingan, serta
(menarik) pesaing atau pemasok dan mitra untuk
persyaratan operasional akan mendorong kepekaan
menirunya sehingga perusahaan harus
perusahaan terhadap risiko yang berkaitan dengan
mempertahankannya sebagai keunggulan daya
produk, layanan, dukungan produk/layanan dan
saing perusahaan.
terhentinya rantai pasokan, termasuk yang
Halaman | 29 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
disebabkan oleh bencana alam maupun keadaan sosial, atau komunikasi elektronik lainnya, atau
darurat lainnya. komunikasi melalui telepon. Kebanyakan
perusahaan, akan merubah cara berkomunikasinya
P.1b(3) Mekanisme komunikasi harus menggunakan
seiring dengan berubahnya persyaratan pasar,
bahasa yang dapat dimengerti, bisa berupa tatap
pelanggan, atau pemangku kepentingan. *****
muka, komunikasi via e-mail, komunikasi via media
Catatan :
P.2b Tantangan dan keunggulan strategis dapat iklim, rantai nilai (value chain) dan tenaga kerja
meliputi : teknologi, produk, finansial, operasi, (orang).
(termasuk kemanan data dan informasi), struktur dan
Keunggulan strategis dapat meliputi diferensiasi
budaya organisasi, kemampuan induk perusahaan,
seperti keunggulan harga, jasa perancangan, tingkat
pelanggan dan pasar, pengakuan atas merek dan
inovasi, lokasi yang strategis/tepat, kemudahan
reputasi, situasi industri, globalisasi, perubahan
diakses, garansi serta pilihan produk.
Halaman | 30 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
P.2c Sistem Penilaian KPKU menggunakan Kesisteman peningkatan kinerja yang diterapkan di
pendekatan cara peningkatan kinerja berkaitan perusahaan, semestinya sesuai dengan kebutuhan
dengan pembelajaran dan integrasi sebagai dimensi perusahaan, seperti implementasi Lean Enterprise
penilaian untuk mengevaluasi kematangan proses System, penerapan metodologi Six Sigma,
dan penerapannya. penggunaan standar ISO (misalnya ISO 9000 atau
ISO 14000), atau penggunaan metode ilmiah,
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk membantu
atau penerapan alat-alat peningkatan kinerja yang
perusahaan dan assessor dalam menentukan
lain. *****
konteks keseluruhan sistem dan metode
peningkatan kinerja.
Halaman | 31 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
Kategori Kepemimpinan menanyakan tindakan para pemimpin senior di perusahaan dalam mengarahkan
dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Juga menanyakan implementasi sistem tata kelola/Good Corporate Governance (GCG) dan bagaimana
perusahaan menjalankan ketaatan hukum, praktik bisnis yang beretika, tanggung jawab social/Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Kategori Kepemimpinan terdiri dari 2 Sub Kategori :
1.1 Kepemimpinan Senior (70 poin).
1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial (50 poin).
PROSES
0-45 % Bagaimana para pemimpin senior di perusahaan memimpin
Persyaratan Dasar perusahaan?.
(1) Bagaimana para pemimpin senior menetapkan visi dan tata nilai?
(2) Bagaimana para pemimpin senior menunjukkan komitmen mereka
terhadap perilaku yang taat hukum dan beretika?
(3) Bagaimana para pemimpin senior berkomunikasi dan terlibat
50-65 % langsung dalam membangun kedekatan dengan semua tenaga
Persyaratan Umum kerja dan pelanggan utama?
(4) Bagaimana para pemimpin senior menciptakan lingkungan
organisasi untuk sukses saat ini dan dimasa depan?
(5) Bagaimana para pemimpin senior menciptakan organisasi yang
fokus pada tindakan nyata untuk mewujudkan MISI perusahaan?
Halaman | 32 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
1.1 Hasil/kinerja/Kepemimpinan merupakan kinerja 7.1 – 7.5 dan untuk hasil sistem kepemimpinan
yang tersebar yang disampaikan pada sub kategori disampaikan pada sub kategori 7.4.
Halaman | 33 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
1.1a(1) Visi perusahaan harus mencerminkan preferensi pelanggan yang berhubungan dengan
kontekstual sasaran strategis perusahaan dan lingkungan pasar bursa, serta lingkungan hukum
program kerja yang diuraikan pada sub kategori 2.1 dan regulasi. Dalam konteks sukses yang
dan 2.2. berkelanjutan, maka konsep inovasi dan mengambil
risiko yang cerdas (rasional) meliputi dua sisi yaitu
1.1b. Penggunaan media sosial termasuk secara
inovasi teknologi dan inovasi organisasi untuk
periodik membuat berita di website internal dan
membantu sukses organisasi di masa depan.
eksternal, tweet, blog, juga media elektronik lain
yang digunakan oleh tenaga kerja (karyawan) dan Sebuah organisasi yang sukses juga memastikan
pelanggan, serta pemantauan dan tanggapan lingkungan yang aman dan terjamin (safe and
masyarakat yang ada pada media sosial ekternal, secure) bagi tenaga kerja dan stakeholders utama
yang sesuai. lainnya.
1.1c(1) Sebuah organisasi yang sukses senantiasa Sebuah organisasi yang sukses adalah mampu
memahami, bahwa beberapa risiko selalu hadir dan menangani risiko dan peluang yang timbul dari data
meminta perusahaan untuk menentukan dan dan keamanan informasi, serta dari pertimbangan
mengawasi risk appetite (batas/peta risiko) dan lingkungan dan perubahan iklim
toleransi risiko. Sebuah organisasi yang sukses
1.1c (2). Fokus pada tindakan oleh pemimpin senior
adalah yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis
didasarkan pada strategi perusahaan, sistem kerja,
saat ini melalui kelincahan dan manajemen strategi,
dan aset. Hal ini termasuk mengambil risiko yang
mampu mempersiapkan bisnis, pasar, dan
cerdas dan menerapkan inovasi dan perbaikan
bagaimana mengelola operasional yang dibutuhkan
berkelanjutan dalam kinerja dan produktivitas.
dimasa yang akan dating. Dalam menciptakan
lingkungan untuk sukses saat ini dan di masa Fokus pada tindakan oleh pemimpin senior, juga
depan, pemimpin harus mempertimbangkan baik termasuk tindakan yang diperlukan untuk mencapai
faktor eksternal dan internal. Faktor-kator tersebut tujuan strategis perusahaan (pada sub kategori 2.2a
termasuk kemampuan dan kapasitas tenaga kerja, [1] dan kemungkinan melibatkan rencana
ketersediaan sumber daya, teknologi, pengetahuan, perubahan manajemen untuk melakukan perubahan
kompetensi inti, sistem kerja, fasilitas dan peralatan. besar organisasi atau untuk merespon dengan
cepat atas informasi yang signifikan dari media
Untuk mencapai kesuksesan di masa depan
sosial atau masukan lainnya. ******
mungkin perusahaan perlu melakukan perubahan
transformasional yang “mendahului” dalam struktur
dan budaya organisasi.
Sukses sekarang dan di masa depan kemungkinan
akan terpengaruhi oleh perubahan pasar dan
PROSES
Halaman | 34 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 35 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
o mempersiapkan diri dari dampak yang mungkin terjadi dan secara proaktif memberi
perhatian kepada masayarakat dan lingkungan, termasuk melakukan konservasi
sumber daya alam, dan menjalankan proses manajemen rantai pasokan yang
EFEKTIF?, jika sesuai.
Apa PROSES UTAMA, UKURAN dan TUJUAN untuk memastikan dipenuhinya
ketaatan hulum dan kepatuhan regulasi, bahkan perusahaan tidak sekedar memenuhi
sebagai persyaratan dasar melainkan sebagai sebuah kesadaran dalam berbisnis?,
jika sesuai.
Apa saja PROSES UTAMA, UKURAN dan TUJUAN untuk memitigasi risiko-risiko yang
berkaitan dengan produk dan operasional?.
(2) Perilaku Etis - Bagaimana perusahaan mendorong dan memastikan diterapkannya
perilaku yang beretika dalam semua interaksi perusahaan?
Apa saja PROSES UTAMA, UKURAN atau INDIKATOR KINERJA untuk mewujudkan
dan untuk memonitor diterapkannya perilaku yang beretika di organ perusahaan
(Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas), diseluruh organisasi dan didalam
interaksi perusahaan dengan pelanggan, mitra, pemasok dan pemangku kepentingan
lainnya?.
Bagaimana perusahaan memantau dan menindaklanjuti pelanggaran etika?.
c. Tanggung Jawab Sosial
(1) Kesejahteraan Masyarakat - Bagaimana perusahaan menjadikan aspek kesejahteraan
masyarakat sebagai bagian dari strategi dan kegiatan operasional melalui penerapan
program-program CSR dan PKBL yang terintegrasi?.
Bagaimana perusahaan berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui kegiatan lingkungan hidup, kegiatan sosial dan kegiatan sistem perekonomian?.
Bagaimana implementasi dan evaluasi program-program CSR dan PKBL terkait dengan
meningkatnya kesejahteraan mansyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan hidup?
(2) Dukungan kepada Komunitas - Bagaimana perusahaan secara aktif mendukung dan
memperkuat komunitas?
Apa saja komunitas utama dan mitra binaan yang dikelola oleh perusahaan?.
Bagaimana perusahaan mengidentifikasi komunitas dan mitra binaan tersebut untuk
menentukan bidang keterlibatan perusahaan, termasuk bidang-bidang yang berkaitan
untuk meningkatkan kompetensi inti perusahaan?.
Bagaimana para pemimpin senior bersama-sama dengan para karyawan/tenaga kerja
saling berkontribusi untuk meningkatkan dukungannya kepada komunitas dan mitra
binaan?.
Catatan :
1.2 Tanggung jawab Sosial adalah area yang sangat 1.2 Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja tidak
penting untuk mendukung keberhasilan perusahaan bagian dari item ini, melainkan menjadi faktor yang
di pasar dan harus dijadikan pertimbangan dalam harus diperhatikan oleh perusahaan berkaitan
pengembangan strategi perusahaan (sub kategori dengan tenaga kerja, pada item kategori 5.1 dan
2.1) dan Fokus Operasi (kategori 6). Hasilnya 6.2.
disampaikan sebagai kinerja Kepemimpinan dan
Tata kelola (sub kategori 7.4).
Halaman | 36 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
1,2a(1) Evaluasi kepemimpinan organ perusahaan persepsi tenaga kerja mengenai etika perusahaan,
(Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas) etika penggunaan saluran hotline/wistleblowing
berkaitan dengan kinerja dan pertumbuhan atau system di perusahaan dan hasil-hasil penilaian dan
keberhasilan organisasi adalah menjadi bagian dari audit etika, serta bukti-bukti adanya kebijakan,
kriteria 4.1(b). pelatihan tenaga kerja yang terkait, serta sistem
pemantauan pencegahan konflik kepentingan dan
1.2a(1) Transparansi pengelolaan sistem tata kelola
penggunaan dana yang sesuai dengan
perusahaan harus meliputi diterapkannya
peruntukannya.
pengendalian internal terhadap proses-proses tata
kelola. Pada beberapa perusahaan dimungkinkan 1.2c Area kontribusi tanggung jawab sosial dan
adanya penasehat atau komite pada organ tata dukungan kepada komunitas dapat meliputi upaya-
kelola. upaya : perbaikan/peningkatan lingkungan
(misalnya, kolaborasi untuk melestarikan lingkungan
1.2a(1). Dalam melindungi kepentingan
hidup atau sumber daya alam), memperkuat
stakeholders, sistem tata kelola harus
dukungan kepada masyarakat setempat, pendidikan
mempertimbangkan dan menjatuhkan sanksi sesuai
dan kesehatan, juga praktik-praktik yang
tingkat risiko bagi organisasi, menyadari akan
mendukung peningkatan perdagangan, bisnis dan
kebutuhan untuk menerima risiko sebagai bagian
profesionalitas kelompok masyarakat.
dari menjalankan organisasi yang sukses.
1.2c Beberapa organisasi amal, dapat dilibatkan
1.2a(2). Evaluasi kinerja para pemimpin
oleh perusahaan untuk kegiatan memberikan
dimungkinkan untuk didukung dengan evaluasi oleh
dukungan kepada komunitas/masyarakat, sesuai
pemimpin yang lain yang setingkat (peer review),
misi amalnya. Kegiatan yang dilakukan perusahaan
evaluasi kinerja organisasi secara formal dan umpan
bersama organisasi amal dapat disebut sebagai
balik baik formal atau informal, survei dari tenaga
“upaya sungguh-sungguh” perusahaan untuk
kerja dan stakeholders lainnya. Pada beberapa
mendukung komunitas/masyarakat. Tanggung
perusahaan dimungkinkan dewan penasehat atau
jawab sosial kepada masyarakat termasuk
komite dari eksternal untuk mengevaluasi kinerja
pengelolaan PKBL didalamnya. *****
para pemimpin senior dan organ perusahaan
(Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas).
1.2b(2) Ukuran atau indikator perilaku etis dapat
meliputi persentase pelanggaran organ perseroan,
atau kinerja yang berkaitan dengan hubungan
perusahaan dengan pemegang saham dan pihak-
pihak lain yang menjadi tanggung jawab
perusahaan, contoh : pelanggaran etika, tindakan
pelanggaran hukum, hasil-hasil survei tentang
Halaman | 37 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
Kategori Strategi menanyakan cara perusahaan dalam mengembangkan sasaran strategis dan program kerja,
serta implementasinya, perubahaan/revisinya, juga cara mengukur pencapaiannya.
Kategori Strategi terdiri dari 2 Sub Kategori :
2.1 Pengembangan Strategi (45 poin)
2.2 Implementasi Strategi (40 poin)
PROSES
0-45 %
Bagaimana perusahaan mengembangkan strategi?
Persyaratan Dasar
Halaman | 38 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 39 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
2.1 Sub Kategori ini berkaitan dengan strategi inovasi penguasaan pasar, atau sebagai penyedia
perusahaan secara keseluruhan, termasuk produk atau layanan high-end atau yang bisa
perubahan dalam penawaran produk dan proses- disesuaikan (customized). Dapat juga diarahkan
proses terkait dengan keterikatan/kedekatan untuk bisa bertemu dengan kebutuhan komunitas
(engagement) pelanggan sesuai Sub Kategori 6.1 atau kebutuhan masyarakat.
dan 3.2.
2.1a(1) Kelincahan organisasi mengacu pada
2.1 Pengembangan strategi merujuk pada sistem kapasitas untuk perubahan yang cepat dalam
dan metode untuk menyiapkan masa depan strategi. Fleksibilitas operasional mengacu pada
perusahaan. Dalam mengembangkan strategi, kemampuan untuk menyesuaikan operasional
perusahaan harus memperhatikan tingkat perusahaan, sebagai peluang atau munculnya
penerimaan risiko korporasi. kebutuhan, termasuk sebagai akibat dari perubahan
strategis.
Untuk membuat keputusan pengalokasian sumber
daya, kemungkinan membutuhkan berbagai tipe 2.1a(2) Peluang strategis adalah peluang baru atau
peramalan, proyeksi, opsi, skenario, pengetahuan perubahan produk, layanan proses, model bisnis
(sesuai sub kategori 4.2b berkaitan dengan (termasuk aliansi strategis), atau pasar. Peluang
pengetahuan perusahaan), analisis atau strategis lahir dari pemikiran yang outside the box,
pendekataan lain untuk membayangkan masa tukar pendapat, kapitalisasi “sebuah kebetulan”,
depan dalam rangka membuat keputusan dan proses penelitian/riset dan inovasi, ekstrapolasi non-
mengalokasikan sumber daya. Pengembangan linier kondisi saat ini dan pendekatan lain untuk
strategi memungkinkan untuk melibatkan pemasok, membayangkan masa depan yang berbeda.
distributor, mitra dan pelanggan utama perusahaan. Munculnya ide yang mengarah kepada peluang
strategis dapat diperoleh dengan mendorong
2.1 Istilah “strategi” harus diartikan secara luas.
lingkungan organisasi melalui kebebasan berfikir.
Strategi bisa dibangun disekitar atau meluas ke
sebagian, atau meliputi semua hal berikut : produk Memilih peluang strategis yang akan dijalankan
baru, pendefinisian ulang kelompok pelanggan atau melalui pertimbangan risiko yang terkait,
segmen pasar utama, risiko yang cerdas, pertimbangan finansial dan pertimbangan lainnya
kompetensi inti yang baru, pertumbuhan pendapatan untuk kemudian digunakan dalam memilih
melalui berbagai sistem & metode, termasuk keputusan yang cerdas/rasional (“intelligent risk”).
akuisisi, hibah dan donasi, divestasi, kemitraan dan
2.1.a(3) Data dan informasi kemungkinan berasal
aliansi baru dan pegawai atau hubungan relawan
dari berbagai sumber internal dan eksternal. Data
baru.
sebaiknya tersedia dalam volume yang semakin
Strategi dapat diarahkan pada pemasok yang besar dan dengan kecepatan yang semakin cepat.
disukai, yaitu pemasok lokal di masing-masing Kemampuan untuk memanfaatkan data dan
pelanggan utama perusahaan atau mitra dari calon informasi, termasuk pengelolaan "big data",
pelanggan, proses produksi berbiaya rendah, didasarkan pada kemampuan dalam menganalisis
Halaman | 40 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 41 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
dengan pemasok dan pelanggan, produk dan peluang. Hal itu semua sangat penting untuk
layanan tambahan yang berkualitas. kesuksesan perusahaan dan untuk memperkuat
kinerja perusahaan secara keseluruhan. *****
Semua respon diatas harus fokus pada tantangan
spesifik yang dihadapi perusahaan, keuntungan, dan
PROSES
0-45 %
Bagaimana perusahaan mengimplementasikan strateginya?.
Persyaratan Dasar
(1) Apa program kerja utama perusahaan untuk jangka pendek dan
jangka panjang?
(2) Bagaimana perusahaan mengimplementasikan program-program
kerjanya?
(3) Bagaimana perusahaan memastikan tersedia sumber keuangan
dan sumber daya lainnya untuk mendukung pencapaian program
kerja dan untuk memenuhi kewajiban perusahaan saat ini?
(4) Apa saja PROGRAM KERJA UTAMA SDM (TENAGA KERJA)
untuk mendukung sasaran strategis dan program kerja jangka
50-65 %
pendek dan jangka panjang perusahaan?
Persyaratan Umum
(5) Apa saja ukuran atau indikator kinerja utama yang digunakan oleh
perusahaan untuk menelusuri pencapaian dan efektivitas dari
program kerja?
(6) Untuk ukuran atau indikator kinerja utama yang telah ditetapkan,
tunjukan proyeksi kinerjanya, baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang?
(7) Bagaimana perusahaan malakukan perubahan program kerjanya,
jika keadaaan mengharuskan terjadi perubahan dan menuntut
segera diterapkannya rencana kerja yang baru?
Halaman | 42 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
(4) Perancanaan Tenaga Kerja - Apa saja PROGRAM KERJA UTAMA SDM (TENAGA
KERJA) untuk mendukung sasaran strategis dan program kerja jangka pendek dan
jangka panjang perusahaan?
Bagaimana rencana perusahaan untuk mengatasi dampak potensial terkait dengan
ketersediaan TENAGA KERJA di perusahaan, juga potensi perubahan lainnya yang
berkaitan dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja?.
(5) Ukuran Kinerja - Apa saja ukuran atau indikator kinerja utama yang digunakan oleh
perusahaan untuk menelusuri pencapaian dan efektivitas dari program kerja?
Bagaimana perusahaan memastikan, bahwa keseluruhan sistem pengukuran dan
evaluasi program kerja dapat memperkuat keselarasan seluruh elemen organisasi di
perusahaan?.
(6) Proyeksi Kinerja - Untuk ukuran atau indikator kinerja utama yang telah ditetapkan,
tunjukan proyeksi kinerjanya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang?
Tunjukan proyeksi kinerja yang telah ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan program
kerja, telah dibandingkan dengan proyeksi kinerja PESAING, atau PERUSAHAAN
LAIN yang dijadikan pembanding, atau terhadap pembanding lainnya yang sangat
bermakna bagi perusahaan (key benchmark)?, jika sesuai.
Jika terdapat kesenjangan kinerja, antara kinerja perusahaan dibandingkan dengan
kinerja pesaing atau perusahan pembanding lain, bagaimana perusahaan
menindaklanjuti hal tersebut pada program kerja?.
b. Perubahan Program Kerja
Bagaimana perusahaan melakukan perubahan program kerjanya, jika keadaaan
mengharuskan terjadi perubahan dan menuntut segera diterapkannya rencana kerja
yang baru?
Catatan :
2.2 Pengembangan dan implementasi strategi terkait sebagai masukan untuk pengembangan strategi
erat dengan sub kategori lainnya, berikut contoh dan program kerja dan nantinya digunakan ketika
keterkaitannya : mengimplementasikan program kerja.
• Sub Kategori 1.1 • Kategori 4
Bagaimana pimpinan senior menetapkan dan Bagaimana perusahaan mengukur, menganalisis
mengkomunikasikan arah perusahaan. data dan mengelola pengetahuan untuk
mendukung kebutuhan informasi utama,
• Kategori 3
mendukung pengembangan strategi,
Bagaimana perusahaan menghimpun
menyediakan landasan yang efektif untuk
pengetahuan tentang pelanggan dan pasar,
Halaman | 43 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
pengukuran kinerja dan menelusuri kemajuan 2.2a(2) Implementasi program kerja dan
pencapaian sasaran strategis dan program kerja. penjabarannya dimungkinkan untuk melakukan
perubahan struktur organisasi dan mode operasi.
• Kategori 5
Keberhasilan program kerja akan membawa manfaat
Bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan
untuk kemenangan jangka pendek yang sangat
kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, untuk
berarti untuk jangka panjang
perancangan dan kebutuhan pengembangan
tenaga kerja dan sistem pembelajaran, serta 2.2a(6) Ukuran dan indikator dari proyeksi kinerja
untuk mengimplementasikan perubahan yang dapat diproyeksikan dengan mempertimbangkan
terkait dengan tenaga kerja yang diakibatkan oleh adanya usaha baru, adanya akuisisi atau merger,
program kerja. penciptaan nilai baru, perusahaan memasuki pasar
yang baru atau karena terjadi perubahan pasar,
• Kategori 6
karena perubahan regulasi/ketentuan hukum, karana
Bagaimana perusahaan menindaklanjuti
standar industri, juga inovasi yang signifikan
perubahan proses kerja agar sesuai dengan
mengantisipasi layanan dan teknologi.
program kerja.
2.2b. Kelincahan organisasi mensyaratkan
• Sub Kategori 7.1
kemampuan perusahaan untuk segera berubah
Berkaitan dengan apa yang spesifik telah dicapai (beradaptasi) menyikapi perubahan baik internal
oleh perusahaan terkait dengan implementasi dari maupun eksternal. *****
strategi dan program kerja.
Halaman | 44 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
3 Pelanggan (85 poin)
Kategori Pelanggan menanyakan cara perusahaan dalam membangun keterikatan (engagement) dengan
pelanggan untuk sukses jangka panjang, termasuk bagaimana perusahaan mendengarkan suara pelanggan,
menyampaikan layanan yang melebihi harapan pelanggan dan membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Kategori Pelanggan terdiri dari 2 Sub Kategori :
3.1 Suara Pelanggan (40 poin)
3.2 Keterikatan Pelanggan (Customer Engagement) (45 poin)
PROSES
0-45 %
Bagaimana perusahaan memperoleh informasi dari pelanggan?.
Persyaratan Dasar
a. Mendengarkan Pelanggan
(1) Pelanggan perusahaan saat ini - Bagaimana perusahaan mendengarkan, berinteraksi
dan mengamati pelanggan untuk memperoleh informasi yang sangat berarti atau
penting untuk ditindaklanjuti?.
Bagaimana metode mendengarkan pelanggan yang beragam untuk pelanggan yang
berbeda, untuk kelompok pelanggan atau segmen pasar yang berbeda?.
Bagaimana perusahaan menggunakan media sosial dan teknologi berbasis web untuk
mendengarkan pelanggan?, jika sesuai.
Bagaimana perusahaan menggunakan metode mendengarkan pelanggan yang
beragam di seluruh siklus hidup pelanggan (customer life cycle)?
Bagaimana perusahaan berupaya untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan
yang cepat dan segera dapat ditindaklanjuti, terkait dengan : kualitas produk, dukungan
Halaman | 45 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
3.1 Suara Pelanggan merujuk pada proses untuk 3.1a(1) Penggunaan media sosial dan teknologi
menangkap informasi yang berhubungan dengan berbasis web cara yang berkembang untuk
pelanggan. Perusahaan dalam menangkap suara mendapatkan wawasan tentang bagaimana
pelanggan diharapkan untuk terus proaktif dan pelanggan memandang semua aspek keterlibatan
inovatif untuk bisa memperoleh informasi yang luas perusahaan dengan pelanggannya. Mendengarkan
baik yang tersurat dan yang tersirat, untuk melalui media sosial mencakup pemantauan
memperoleh informasi terkait apa yang komentar di media sosial perusahaan yang
dipersyaratkan sama pelanggan, juga harapan dan moderat, juga termasuk komentar dari orang-orang
keinginan pelanggan. Tujuannya adalah untuk yang tidak bisa kendalikan oleh perusahaan.
mencapai keterikatan pelanggan.
3.1a(1) Siklus hidup pelanggan dimulai dari tahap
Mendengarkan suara pelanggan dapat meliputi konsep merancang produk atau periode pra-jual,
menghimpun dan mengintegrasikan berbagai jenis berlanjut ke semua tahap yang ada keterlibatannya
data pelanggan seperti data survei, temuan dari dengan pelanggan. Tahapannya dapat meliputi
focus group discussion, data dan komentar pada tahapan membangun hubungan, fase terjalinnya
media social, data pengaduan garansi, informasi hubungan bisnis yang aktif antara perusahaan
pemasaran dan penjualan, serta data pengaduan dengan pelanggan dan exit strategy (retensi
yang mempengaruhi keputusan pelangan untuk pelanggan sampai dengan pelanggan berhenti
membeli dan keterikatan pelanggan. atau keluar), jika sesuai.
Halaman | 46 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
3.1b Menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan harus dipandang lebih dari sekedar
pelanggan kemungkinannya akan menggunakan menilai dari nilai kepuasan pelanggan yang rendah.
salah satu atau semua cara, yaitu survei, umpan
Ketidakpuasan harus ditentukan secara
balik formal dan informal, riwayat data pelanggan,
independen untuk mengidentifikasi akar penyebab
complain/pengaduan, laporan dari lapangan,
dan memungkinkan dilakukannya perbaikan yang
analisis menang/kalah (win loss analysis), tingkat
sistematis untuk menghindari ketidakpuasan
rujukan pelanggan (customer referral rate) dan
dimasa depan. ******
tingkat penyelesaian transaksi (completion
transaction rate). Informasi dapat dihimpun di web,
melalui kontak personal atau dengan pihak ketiga,
atau melalui surat. Menentukan ketidakpuasan
Halaman | 47 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
3.2 Keterikatan pelanggan (customer engagement) pelanggan atau apa yang telah menjadi komitmen
mengacu pada apa yang telah dibayar oleh terhadap brand dan produk yang tawarkan.
Halaman | 48 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Karakteristik keterikatan dengan pelanggan dan tindakan pelanggan disampaikan pada Sub
termasuk retensi dan loyalitas pelanggan, kesediaan Kategori 7.2.
pelanggan untuk menjadi pelanggan kita dan
3.2a(2) Tujuan dari dukungan perusahaan kepada
meningkatkan bisnisnya bersama perusahaan, juga
pelanggan adalah untuk memudahkan perusahaan
kerelaan pelanggan untuk secara aktif mendukung
berbisnis/bertransaksi dengan pelanggan dan
dan merekomendasikan brand dan produk yang
tanggap terhadap keinginan/harapan dari
ditawarkan oleh perusahaan.
pelanggan.
3.2a(1) Produk yang ditawarkan mengacu pada
3.2b Membangun hubungan pelanggan termasuk
barang dan jasa yang ditawarkan di pasar.
mengembangkan kemitraan atau kerjasama/aliansi
Produk yang ditawarkan harus mempertimbangkan bisnis dengan pelanggan.
semua karakteristik yang penting dari produk dan
3.2b(1) Mengelola brand umumnya berkaitan
layanan, serta kinerjanya di sepanjang siklus hidup
dengan pemasaran dalam meningkatkan nilai yang
pelanggan dan siklus yang utuh dalam
dirasakan (perceived value) dari produk atau brand.
menggunakan produk.
Keberhasilan mengelola brand akan membangun
Perusahaan harus fokus pada fitur-fitur yang loyalitas dan hubungan positif, serta akan
mempengaruhi preferensi dan loyalitas pelanggan, melindungi brand itu sendiri dan kekayaan
contohnya adalah fitur-fitur yang membedakan intelektual. *****
produk kita dengan produk pesaing atau produk dari
perusahaan lain, termasuk didalamnya adalah :
harga, kehandalan, nilai, ketepatan waktu,
keawetan, kemudahan penggunaan, persyaratan
penggunaan dan pemusnahan bahan-bahan
berbahaya, dukungan pelanggan atau dukungan
teknis dan hubungan penjualan. Fitur-fitur produk
utama juga dapat mempertimbangkan bagaimana
transaksi terjadi dan faktor-faktor lainnya seperti
privasi dan keamanan data pelanggan.
Halaman | 49 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
PROSES
Halaman | 50 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
a. Pengukuran Kinerja
(1) Pengukuran Kinerja – Bagaimana perusahaan menggunakan data dan informasi
untuk menelusuri kinerja harian operasional perusahaan dan kinerja perusahaan
secara keseluruhan?
Bagaimana perusahaan memilih, mengumpulkan, menyelaraskan dan
mengintegrasikan data dan informasi untuk digunakan dalam menelusuri kinerja
harian operasional perusahaan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan?
Bagaimana perusahaan memilih, mengumpulkan, menyelaraskan dan
mengintegrasikan data dan informasi untuk digunakan dalam menelusuri pencapaian
kemajuan sasaran strategis dan program kerja?.
Apa ukuran kinerja utama perusahaan, termasuk ukuran kinerja keuangan untuk
jangka pendek dan jangka panjang?.
Bagaimana periode waktu penelusuran pengukuran kinerja tersebut?
(2) Data Pembanding - Bagaimana perusahaan memilih/memperoleh data dan informasi
pembanding untuk mendukung pengambilan keputusan berdasarkan fakta?.
(3) Data Pelanggan - Bagaimana perusahaan memilih/memperoleh data dan informasi
suara pelanggan dan calon pelanggan (pasar)?
Bagaimana perusahaan memilih/memperoleh data dan informasi suara pelanggan dan
pasar (termasuk agregasi data dan informasi komplain/keluhan pelanggan yang
berkaitan, juga data dan informasi yang datang dari media sosial) untuk membangun
budaya perusahaan yang fokus kepada pelanggan dan untuk mendukung
pengambilan keputusan bebasis fakta?
(4) Kelincahan Pengukuran - Bagaimana perusahaan memastikan sistem pengukuran
kinerja yang ada saat ini mampu merespon perubahan internal dan eksternal yang
cepat atau yang tidak terduga?
b. Analisis dan Evaluasi (Review) Kinerja
Bagaimana perusahaan mengevaluasi (me-review) kinerja dan kapabilitas perusahaan?.
Halaman | 51 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
c. Peningkatan Kinerja
(1) Masa depan kinerja perusahaan - Bagaimana perusahaan memproyeksikan kinerja
perusahaan di masa depan?
Bagaimana perusahaan menggunakan :
o temuan hasil evaluasi/review kinerja (yang disebutkan pada 4.1.b),
o data pembanding dan data persaingan,
untuk memproyeksikan kinerja perusahaan kedepan?.
Bagaimana perusahaan melakuan rekonsiliasi dan menindaklanjuti perbedaan antara
proyeksi kinerja tersebut diatas dengan proyeksi kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam program kerja pada RJPP atau RKAP (yang ditanyakan pada sub
kategori 2.2a(6)?.
(2) Peningkatan kinerja yang berkesinambungan dan inovasi – Bagaimana perusahaan
menggunakan hasil evaluasi kinerja (yang disebutkan pada 4.1.b) untuk
mengembangkan prioritas peningkatan kinerja yang berkesinambungan dan peluang
untuk melakukan inovasi?.
Bagaimana perusahaan menindaklanjuti (deploy) prioritas dan peluang tersebut diatas
kepada kelompok kerja dan fungsional di tingkat operasi, juga kepada pemasok, mitra,
dan kolaborator yang berkaitan, unntuk memastikan keselarasan organisasi?
Catatan :
4.1. Hasil analisis dan review kinerja perusahaan industri. Perbandingan daya saing adalah berkaitan
harus menginformasikan perkembangan dan dengan pembandingan kinerja perusahaan dengan
implementasi strategi yang ditanyakan/direspon pesaing dan organisasi lain yang menyediakan
pada kategori 2. produk dan layanan serupa. Salah satu sumber
informasinya bisa diperoleh dari media sosial atau
4.1. Hasil kinerja perusahaan harus disampaikan
web internet.
pada sub kategori 7.1 - 7,5.
4.1b Evaluasi (review) kinerja harus berdasarkan
4.1a. Data dan informasi dari pengukuran kinerja
informasi dari hasil pengukuran kinerja dan dari
harus digunakan untuk :
ukuran-ukuran kinerja sesuai jawaban perusahaan
mendukung pengambilan keputusan untuk seluruh Sub Kategori dan mengacu pada
berdasarkan fakta. sasaran strategis dan program kerja yang
menetapkan dan menyelaraskan arah organisasi. diidentifikasi pada kategori 2.
menetapkan penggunaan sumber daya di lokasi Evaluasi (review) kinerja perusahaan juga bisa
unit kerja, proses utama, departemen dan di didasarkan pada hasil penilaian internal atau
tingkat organisasi. eksternal yang diakui atau dapat dipertanggung
4.1a (2), 4.1a (3). Data/informasi pembanding dan jawabkan hasil penilaiannya.
pelanggan yang dipilih harus digunakan untuk 4.1b Analisis Kinerja meliputi penilaian : trend
mendukung pengambilan keputusan operasional kinerja, proyeksi kinerja perusahaan, proyeksi
dan evaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan industri dan perkembangan teknologi ke depan, juga
yang diuraikan pada sub kategori 4.1b. analisa perbandingan, hubungan sebab-akibat dan
Data dan informasi pembanding diperoleh dengan analisa korelasi.
melakukan benchmarking dan dengan mencari Analisis kinerja harus dapat mendukung evaluasi
perbandingan persaingan. (review) kinerja, membantu menentukan akar
Benchmarking adalah melakukan identifikasi proses penyebab permasalahan dan membantu
dan hasil yang mewakili praktik terbaik dan kinerja menetapkan prioritas penggunaan sumber daya.
yang kegiatannya serupa, baik di dalam atau di luar
Halaman | 52 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Dengan demikian, analisis kinerja mengacu pada menggambarkan saat yang tepat atas apa yang
penggunaan semua jenis data, seperti : kinerja diinginkan oleh masyarakat,. *****
produk, data yang terkait dengan pelanggan, data
keuangan, data pasar, data operasional dan data
persaingan. Jika dimungkinkan, analisa juga harus
PROSES
0-45 % Bagaimana perusahaan mengelola informasi dan pengetahuan sebagai
Persyaratan Dasar aset perusahaan?
Halaman | 53 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Bagaimana perusahaan :
o mengumpulkan dan mentransfer pengetahuan tenaga kerja,
o menggabungkan/memadukan dan mengkorelasikan data dari berbagai sumber
untuk membangun pengetahuan baru,
o mentransfer pengetahuan yang relevan dari dan ke pelanggan, pemasok, mitra
dan kolaborator (pihak lain yang terlibat dalam pekerjaan),
o meramu (assamble) dan mentransfer pengetahuan yang relevan untuk digunakan
dalam inovasi dan proses perencanaan strategis?
(2) Praktik terbaik (best practice) - Bagaimana perusahaan menyebarluaskan atau
berbagi praktik terbaik (best practice) di perusahaan?
Bagaimana perusahaan mengidentifikasi unit organisasi atau unit operasional yang
berkinerja tinggi?
Bagaimana perusahaan mengidentifikasi praktik terbaik mereka untuk dibagikan dan
diimplementasikan di seluruh organisasi, yang sesuai?
(3) Pembelajaran Organisasi - Bagaimana perusahaan menggunakan pengetahuan dan
sumber dayanya untuk melekatkan (embeding) pembelajaran sebagai bagian dari
praktik sehari-hari cara bekerja di perusahaan?
Catatan :
4.2a (2). Sistem teknologi informasi meliputi • merupakan bagian dari pekerjaan sehari-hari.
perangkat fisik dan sistem (hardware), platform dan • hasil yang diperoleh dari memecahkan masalah
aplikasi perangkat lunak, sistem informasi eksternal pada sumbernya.
seperti yang disimpan di cloud atau di luar kontrol • difokuskan untuk membangun dan berbagi
perusahaan, serta data dan informasi yang pengetahuan di seluruh organisasi Anda.
tersimpan didalamnya. • didorong untuk peluang perubahan yang
signifikan dan yang sangat berarti bagi
4.2a(1) Menggabungkan/memadukan dan
organisasi, juga untuk berinovasi. *****
mengkorelasikan data dari sumber yang berbeda,
kemungkinan berkaitan dengan penetapan jenis
data dan informasi yang berbeda dalam pengelolaan
BIG DATA, seperti tabel data, video, dan teks.
Selanjutnya, pengetahuan organisasi dibangun dari
data tersebut, kemungkinan sifatnya spekulasi dan
dapat mengungkapkan informasi yang sensitif
tentang organisasi atau individu yang harus
dilindungi dari penggunaan untuk tujuan lain.
4.2b (3). Melekatkan (embedding) pembelajaran
sebagai bagian dari praktik sehari-hari cara bekerja
di perusahaan, berarti bahwa pembelajaran :
Halaman | 54 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
Kategori Tenaga Kerja menanyakan bagaimana perusahaan menilai kebutuhan kapabilitas dan kapasitas
tenaga kerja untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif guna mencapai kinerja yang tinggi.
Kategori ini juga menanyakan bagaimana perusahaan membangun keterikatan dengan pekerja (workforce
engagement), mengelola dan mengembangkan tenaga kerja untuk dapat terutilisasi seluruh potensinya yang
selaras dengan kebutuhan bisnis dan kebutuhan organisasi secara menyeluruh.
Kategori Tenaga Kerja terdiri dari 2 Sub Kategori :
5.1 Lingkungan Kerja (40 poin)
5.2 Keterikatan Tenaga Kerja (Workforce Engagement) (45 poin)
PROSES
Halaman | 55 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
b. Iklim Kerja
(1) Lingkungan kerja - Bagaimana perusahaan memastikan dikelolanya kesehatan
lingkungan kerja, keamanan dan aksesibilitas untuk para pekerja?
Apa ukuran kinerja dan sasaran perbaikan, terkait dengan faktor-faktor apa saja
yang berkaitan dengan lingkungan kerja?
Untuk lingkungan kerja yang berbeda, apa perbedaan yang signifikan yang ada
pada faktor-faktor tersebut dan apa ukuran kinerja atau targetnya?
(2) Manfaat dan Kebijakan Tenaga Kerja - Bagaimana perusahaan mendukung tenaga
kerja melalui layanan, manfaat (benefits) dan kebijakan perusahaan?.
Bagaimana perusahaan menyesuaikan layanan, manfaat dan kebijakan tersebut
untuk memenuhi keinginan dari tenaga kerja yang beragam, juga kelompok dan
segmen tenaga kerja yang berbeda?
Apa fasilitas/manfaat (key benefits) yang diberikan perusahaan kepada tenaga
kerja?
Catatan :
5.1. Pengertian tenaga kerja merujuk pada orang- pegawai sementara/kontrak, pegawai paruh waktu
orang yang secara aktif terlibat dalam penyelesaian dan pegawai lainnya yang diawasi (supervise) oleh
pekerjaan di perusahaan, meliputi pegawai tetap, perusahaan. Tenaga kerja mencakup para
Halaman | 56 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
pimpinan, manager, supervisor dan staf di seluruh 5.1a(2). Persyaratan tenaga kerja yang dimaksud di
tingkatan organisasi. pertanyaan ini adalah untuk tenaga kerja baru.
Terkait dengan tenaga kerja yang disupervisi oleh Untuk tenaga kerja yang lama, maka
kontraktor, maka harus menjadi perhatian ketika mempertahankan (retensi) tenaga kerja menjadi
merespon kategori 2 dan 6, yaitu bagian dari persyaratan pada sub kategori 5.2. yaitu keterikatan
strategi sistem kerja (work system) dan proses kerja tenaga kerja (workforce engagement).
yang lebih besar dari sistem kerja internal
5.1a(3). Mempersiapkan tenaga kerja untuk
perusahaan.
merubah kapabilitas dan kapasitasnya sesuai
Bilamana perusahaan menggunakan tenaga kebutuhan perusahaan, termasuk : pelatihan,
sukarela, maka sukarelawan tersebut adalah bagian pendidikan, komunikasi yang sering, pertimbangan
dari lingkup tenaga kerja yang didefinisikan diatas. lapangan kerja dan kelayakan kerja, konseling
terkait karir dan penempatan kerja diluar
5.1a. Kapabilitas tenaga kerja merujuk pada
perusahaan atau penugasan lainnya.
kemampuan perusahaan untuk melaksanakan
proses kerja melalui pengetahuan, keterampilan, 5.1a (4). Mengatur dan mengelola tenaga kerja
kemampuan dan kompetensi tenaga kerja. termasuk pengelolaan yang melibatkan tenaga kerja
untuk perubahan, seperti perubahan-perubahan
Kapasitas tenaga kerja merujuk pada kemampuan
dalam mengatasi perubahan lingkungan eksternal,
perusahaan dalam memastikan tingkat pengawakan
budaya, teknologi atau tujuan strategis,
(staffing) yang memadai untuk mencapai proses
kerja dan berhasil menyampaikan produk kepada
5.1b(1) Aksesibilitas kerja adalah sarana untuk
pelanggan, termasuk kemampuan untuk memenuhi
memaksimalkan produktivitas dengan cara
permintaan tenaga kerja musiman atau permintaan
mengeliminasi dan mencegah hambatan bagi
tenaga kerja yang bervariasi tingkatannya.
penyandang cacat (misalnya), agar mereka dapat
5.1a. Penilaian kapabilitas dan kapasitas tenaga bekerja sesuai potensinya.
kerja harus mempertimbangkan tidak hanya
kebutuhan pada saat ini, akan tetapi juga Sebuah tempat kerja hendaknya inklusif secara
memperhatikan kebutuhan dan persyaratan dimasa fisik, teknologi dan memiliki kemudahan untuk
yang akan datang berdasarkan tujuan strategis dan diakses, perusahaan harus memperhatikan
program kerja pada kategori 2 dan proyeksi kinerja keselamatan tenaga kerja dan memasukannya
pada sub kategori 4.1c(1). ketika merespon sub kategori 6.2c(1). *****
PROSES
Halaman | 57 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 58 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
5.2 Memahami karakteristik lingkungan kinerja yang dengan sistem kerja baru dan budaya baru, serta
berkinerja tinggi, ditunjukan dengan situasi dimana faktor-faktor lainnya.
orang melakukan yang terbaik untuk pelanggan dan
Pengakuan dapat berupa uang/materi dan non
untuk sukses perusahaan. Hal ini adalah kunci untuk
materi, formal dan informal, atau individual dan
memahami dan membangun keterlibatan tenaga
kelompok.
kerja di perusahaan. Karakteristik ini dijelaskan
secara rinci dalam definisi kinerja tinggi. Beberapa perusahaan dimungkinkan sistem
kompensasi diatur sesuai peraturan pemerintah yang
5.2a(2) Faktor pendorong keterikatan tenaga kerja
harus diikuti. Oleh karena itu, sistem penghargaan
teridentifikasi pada profil perusahaan P.1a(3)
dapat dilakukan dengan pilihan lain.
mengacu pada faktor-faktor yang mendorong
komitmen tenaga kerja, baik emosional dan 5.2b Respon atas pertanyaan ini mencakup
intelektual, untuk menyelesaikan pekerjaaan dan bagaimana perusahaan memperhatikan
mewujudkan misi dan visi perusahaan. pertimbangan khusus untuk melakukan
pengembangan tenaga kerja, pembelajaran, dan
5.2a(4) Praktik-praktik terkait kompensasi,
kemajuan karir yang berangakat dari kondisi
penghargaan dan imbalan/insentif termasuk promosi
perusahaan.
dan bonus yang didasarkan pada kinerja,
keterampilan yang dimiliki karyawan, penyesuaian
Halaman | 59 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Respon perusahaan, juga harus mempertimbangkan memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan
luasnya peluang pengembangan yang akan di bidang kerjanya. *****
tawarkan, termasuk pendidikan, pelatihan, coaching,
mentoring, dan satuan tugas atau penugasan, untuk
Halaman | 60 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
PROSES
Halaman | 61 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
processes) perusahaan?
Apa persyaratan utama untuk proses kerja tersebut?
(3) Konsep Desain - Bagaimana perusahaan merancang produk dan proses kerja agar
sesuai dengan persyaratan?
Bagaimana perusahaan memadukan teknologi baru, pengetahuan organisasi,
keunggulan produk, nilai pelanggan, pertimbangan risiko dan kebutuhan potensial
untuk menghasilkan kelincahan produk dan proses?
b. Pengelolaan dan Peningkatan/Perbaikan Proses
(1) Implementasi Proses - Bagaimana perusahaan memastikan proses kerjanya yang
sehari-hari dijalankan telah memenuhi persyaratan utama proses kerja?
Apa ukuran atau indikator kinerja utama dan ukuran kinerja proses (in process
measures) yang digunakan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas proses kerja?
Bagaimana ukuran kinerja tersebut pada akhirnya berujung pada kualitas produk dan
kinerja perusahaan?
(2) Proses Pendukung - Bagaimana perusahaan menetapkan proses-proses pendukung
yang utama?
Apa saja proses-proses pedukung tersebut?
Bagaimana perusahaan memastikan proses-proses pendukung yang sehari-hari
berjalan telah memenuhi persyaratan utama bisnis?
(3) Perbaikan/Peningkatan Produk dan Proses - Bagaimana perusahaan meningkatkan
proses kerja untuk meningkatkan kualitas/kinerja produk dan kinerja organisasi,
menguatkan kompetensi inti dan mengurangi perbedaan yang tidak diinginkan
(variabilitas)?.
c. Management Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
Bagaimana perusahaan mengelola rantai pasokan (supply chain)?.
Bagaimana perusahaan :
o memilih pemasok dan memastikan, bahwa mereka memenuhi syarat dan
diposisikan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan operasional tetapi juga
meningkatkan untuk kinerja perusahaan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan,
o mengukur dan mengevaluasi kinerja pemasok,
o memberi umpan balik kepada pemasok untuk membantu mereka menjadi lebih
baik,
o menindaklanjuti pemasok yang kinerjanya buruk?
d. Pengelolaan Inovasi
Bagaimana perusahaan mengejar peluang-peluang untuk inovasi?
Bagaimana perusahaan mengejar peluang-peluang strategis yang penentuannya
berbasis pengambilan risiko yang cerdas/rasional (intelligent risk)?
Bagaimana perusahaan menyediakan kebutuhan finansial dan sumber daya lainnya
untuk mewujudkan peluang tersebut?
Bagaimana perusahaan pada waktu yang tepat menghentikan mengejar peluang
tersebut untuk mengalihkan dukungan pada peluang lain yang lebih tinggi
prioritasnya?.
Halaman | 62 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
6.1 Hasil/kinerja perbaikan/peningkatan produk dan pelanggan, interaksi dengan pelanggan, bisnis
proses disampaikan pada sub kategori 7.1 untuk perusahaan dan pengelolaan perusahaan.
6.1a(1).
6.1b(3) Untuk meningkatkan/memberbaiki kinerja
6.1a(2) Proses kerja utama perusahaan adalah proses dan mengurangi keberagaman yang tidak
proses-proses yang berkaitan dengan proses diinginkan (variabilitas), maka dapat digunakan
penciptaan nilai yang ada di perusahaan. Antara lain pendekatan standar yang pada umumnya digunakan
meliputi : desain produk, penyampaian produk ke oleh perusahaan seperti : LEAN, Six Sigma, Standar
pelanggan, dukungan kepada pelanggan dan proses- Sistem Mutu ISO, metodologi PDCA, best
proses yang berkontribusi pada sukses bisnis. practice/tools pengambilan keputusan, atau alat-alat
perbaikan proses lainnya. Pendekatan yang
Proses kerja utama adalah proses yang melibatkan
digunakan diatas, tidak lain adalah bagian dari
sebagian besar tenaga kerja di perusahaan dan yang
sistem peningkatan kinerja perusahaan yang
menghasilkan nilai kepada pelanggan, nilai kepada
ditanyakan pada Profil Perusahaan - P.2.c.
pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Bagaimana dengan proyek? Proyek adalah proses 6.1c. Memastikan bahwa pemasok diposisikan untuk
kerja yang khusus dimaksudkan untuk menghasilkan memenuhi kebutuhan operasional dan meningkatkan
suatu tujuan/output/hasil tertentu dan setelah proyek kinerja perusahaan dan kepuasan pelanggan, maka
berakhir, maka keberadaannya dianggap selesai. keterlibatan mitra dan pemasok diarahkan untuk
prinsip saling menguntungkan. Umpan balik kepada
6.1.a(3) Kebutuhan potensial untuk kelincahan dapat pemasok harus melibatkan komunikasi dua arah,
mencakup perubahan proses kerja sebagai akibat yang memungkinkan pemasok untuk bisa
dari perubahan sistem kerja secara keseluruhan, menyampaikan apa yang mereka butuhkan dari
seperti membawa proses supply-chain di dalam perusahaan.
gedung untuk menghindari gangguan pasokan akibat
meningkatnya gangguan eksternal yang dipicu oleh 6.1d. Pengelolaan inovasi yang dimaksudkan disini
perubahan iklim atau faktor tak terduga lainnya. adalah proses yang berkaitan dengan bagaimana
6.1.b(2) Proses pendukung harus dipastikan mengkapitalisasi/menindaklanjuti/menangkap pelu-
mendukung proses-proses penciptaan nilai. Proses ang strategi yang diidentifikasi pada sub kategori
dimaksud seperti memberi dukungan kepada 2.1a(2). *****
pimpinan dan tenaga kerja yang terlibat dalam
perancangan dan penyampaian produk kepada
PROSES
Halaman | 63 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 64 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
6.2b(2). Mengelola cybersecurity termasuk 6.2c(2). Bencana dan keadaan darurat bisa
melindungi hilangnya informasi sensitif tentang berkaitan dengan cuaca, terganggunya fasilitas,
karyawan, pelanggan, dan organisasi; melindungi keamanan atau kondisi darurat bencana baik lokal
kekayaan intelektual dan melindungi terhadap aspek maupun nasional. Sejauh mana perusahaan
keuangan, hukum, dan reputasi pelanggaran. Ada mempersiapkan diri menghadapi bencana atau
banyak sumber untuk standar cybersecurity untuk keadaan darurat akan tergantung pada lingkungan
yang umum dan spesifik sesuai industri dan panduan organisasi dan kepekaan organisasi terhadap
praktisnya. terganggunya operasi. Tingkat risiko yang dapat
diterima akan bervariasi tergantung pada sifat
6.2b (2). Untuk contoh dari apa sistem teknologi produk, layanan, rantai pasokan dan keinginan dan
informasi Anda mungkin termasuk, melihat catatan harapan dari pemangku kepentingan. Dampak
untuk 4.2a (2). perubahan iklim termasuk makin seringnya terjadi
gangguan.*****
6.2b (2). Contoh apa saja yang ada didalamya
sistem teknologi informasi, bisa dilihat pada catatan
4.2a (2) sebelumnya diatas.
Halaman | 65 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
HASIL
KPKU BMN
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN KEUNGGULAN DAYA SAING BUMN
PELANGGAN OPERASIONAL
3 6
Kategori HASIL menilai pencapaian dan peningkatan kinerjanya untuk semua bidang, meliputi kinerja produk
dan proses, kinerja fokus pelanggan, kinerja fokus tenaga kerja, kinerja kepemimpinan dan tata kelola dan
kinerja finansial dan pasar.
Kategori HASIL juga menanyakan dan menilai tingkat pencapaian (level) kinerja perusahaan dibandingkan
dengan pesaing dan perusahaan lain yang menawarkan produk sejenis.
Kategori Kepemimpinan terdiri dari 5 Sub Kategori :
7.1 Hasil/Kinerja PRODUK dan PROSES (120 poin)
7.2 Hasil/Kinerja PELANGGAN (80 poin)
7.3 Hasil/Kinerja TENAGA KERJA (80 poin)
7.4 Hasil/Kinerja KEPEMIMPINAN dan TATA KELOLA (80 poin)
7.5 Hasil/Kinerja FINANSIAL dan PASAR (90 poin)
HASIL
0-45 % Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan produk dan
Persyaratan Dasar Efektivitas proses?
Halaman | 66 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tunjukan posisinya dibandingkan dengan kinerja pesaing dan perusahaan lain yang
menyediakan produk sejenis.
Kelompokan hasilnya yang dibedakan untuk masing-masing: produk yang
ditawarkan, kelompok pelanggan, dan segmentasi pasar, jika sesuai.
Catatan :
7. Hasil yang disajikan harus memberikan informasi persyaratan utama dan harapan pelanggan yang
penting untuk analisis dan evaluasi (review) kinerja teridentifikasi pada Profil Perusahaan (P.1b(2)),
perusahaan (sub kategori 4.1), tunjukkanlah yang didasarkan dari informasi yang dikumpulkan
penerapan pengetahuan organisasi (sub kategori melalui proses yang diuraikan pada Kategori 3.
4.2) dan menyediakan landasan operasional untuk
Hasil pengukuran atau indikator kinerja harus
kinerja pelanggan (sub kategori 7.2) dan kinerja
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
finansial dan pasar (sub kategori 7.5).
preferensi pelanggan yang teridentifikasi pada
Hasil/Kinerja produk dan proses tidak catatan Profil Perusahaan (P.1b (2)) dan 3.2a.
berkorespondensi satu ke satu antara sub kategori
7.1b Hasil/kinerja Efektivitas proses kerja harus
hasil dan kriteria 1-6.
berkaitan dengan persyaratan operasional yang
Hasil harus dipertimbangkan secara sistimatik, sub teridentifikasi pada Profil Perusahaan dan kategori
kategori hasil dikontribusi dari beberapa indikator 6.
kinerja yang seringkali berasal dari proses di lebih
7.1.b Hasil/kinerja Efektivitas proses kerja
dari satu kategori kriteria.
berkaitan dengan hasil pengukuran dan indikator
7.1a. Hasil/kinerja produk dan layanan pelanggan kinerja Efektivitas proses kerja, seperti tingkat
adalah kinerja proses yang berkaitan dengan cacat, harga dan kinerja produk, layanan dan
Halaman | 67 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
inovasi sistem kerja, hasil-hasil terkait Namun untuk kinerja tertentu yang tepat,
penyederhanaan pekerjaan dan klasifikasi perusahaan harus menyampaikan tingkat
pekerjaan, penurunan indeks limbah/polusi, pencapaian dan trend-nya untuk indikator-indikator
penataan ulang pekerjaan, perubahan rasio kinerja yang dapat dihitung (numerik) dan diukur
pengawasan, Occupational Safety and Health bisa di trend-kan. Contoh kinerja pemasok yang
(OSHA), pelaporan insiden, waktu respon latihan bisa disampaikan pada bagian ini seperti : tingkat
tanggap darurat dan hasil-hasil terkait latihan kecacatan, pengiriman tepat waktu, atau just in
relokasi atau kontingensi pekerjaan. time delivery.
7.1c Hasil/Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan 7.1c. Ukuran dan indikator kinerja rantai pasokan
kemungkinannya berupa kualitatif dan tidak selalu yang tepat termasuk hasil audit pemasok dan mitra,
tepat bila disajikan dalam bentuk tren dari waktu ke just-in-time pengiriman dan hasil penerimaan untuk
waktu. Contoh kinerja pemasok misalnya : jam produk, layanan dan proses yang disediakan oleh
pelatihan untuk produk baru atau proses baru, eksternal.
kegiatan berbagi pengetahuan (knowledge
sharing), lama waktu audit yang bervariasi Ukuran dan indikator yang berkontribusi untuk
berdasarkan pengalaman pemasok atau meningkatkan kinerja, termasuk perbaikan kinerja
kompleksitas pekerjaan yang spesifikasi, atau sub assembly dan kinerja layanan pemasok di
join/kerjasama dalam pekerjaan dan kerjasama ujung yang berhadapan dengan pelanggan. *****
pengembangan produk.
HASIL
Halaman | 68 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
HASIL
0-45 %
Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja fokus tenaga kerja.
Persyaratan Dasar
Halaman | 69 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
7.3. Hasil/kinerja fokus tenaga kerja harus 7.3a(3) Keterikatan tenaga kerja (workforce
berhubungan dengan proses pada kategori 5. Engagement) harus mencakup ukuran dan indikator
Kinerja yang disampaikan juga merespon pada kinerja yang telah diidentifikasi pada sub kategori
proses kerja utama yang disampaikan pada kategori 5.2.a(3). *****
6, program kerja dan perencanaan tenaga kerja
yang disampaikan pada sub kategori 2.2.
7.3 Untuk perusahaan yang menggunakan relawan
maka harus melaporkan kinerja para relawannya,
jika dimungkinan.
HASIL
Halaman | 70 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tunjukan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran
atau indikator utama yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan, tanggung jawab
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, baik internal dan eksternal (fiscal
accountability), jika sesuai.
(3) Hukum dan Regulasi - Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan
kepatuhan hukum dan ketaatan perusahaan pada regulasi.
Tunjukan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran
atau indikator utama yang berkaitan dengan kepatuhan atau komitmen perusahaan
untuk tidak sekedar memenuhi kewajiban hukum dan regulasi
Kelompokan hasilnya yang dibedakan berdasarkan unit kerja, jika sesuai.
(4) Etika - Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan perilaku etik di
perusahaan.
Tunjukan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran
Halaman | 71 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
atau indikator utama yang berkaitan dengan perilaku praktik bisnis yang beretika,
pelanggaran etika, kepercayaan pemangku kepentingan kepada pemimpin senior
perusahaan dan organ perseroan (Direksi dan Dewan Komisari/Dewan pengawas),
jika sesuai.
Kelompokan hasilnya yang dibedakan berdasarkan unit kerja, jika sesuai.
(5) Masyarakat - Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan praktik
tanggung jawab sosial dan dukungan perusahaan kepada masyarakat/komunitas
termasuk kinerja pengelolaan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).
Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran
atau indikator utama yang berkaitan dengan pemenuhan tanggung jawab sosial dan
dukungan perusahaan kepada masyarakat/komunitas dan kinerja pengelolaan PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).
b. Hasil Implementasi Strategi
Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan progres pencapaian strategi
dan program kerja.
Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran
atau indikator utama yang berkaitan dengan progres pencapaian strategi dan program
kerja, sertakan pencapaian visi, misi, goals, sasaran strategis perusahaan sebagaimana
yang tertuang pada RJPP dan RKAP, jika sesuai.
Tunjukan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend-nya, dari ukuran atau
indikator utama yang berkaitan dengan upaya perusahaan dalam membangun dan
memperkuat kompetensi inti.
Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja yang berkaitan dengan pengelolaan risiko di
perusahaan dan pengambilan keputusan berbasis risiko yang cerdas/rasional (intelligent
risk) yang pernah dilakukan.
Catatan :
Sebagian besar hasil/kinerja kepemimpinan dan temuan audit OSHA atau audit lainnya, atau hotline
tata kelola [7.4] tidak ditanyakan/diminta untuk pelanggan etika,dll, jika sesuai.
menunjukan level pencapaian dan trend-nya.
7.4.a(1). Hasil/kinerja yang disampaikan termasuk
Alasannya adalah beberapa hasil/kinerja yang
berkaitan dengan proses-proses komunikasi yang di
signifikan secara nature adalah berupa nilai
identifikasi pada sub kategori (1.1).
kualitatif atau tidak tepat ketika dikaitkan dengan
trend-nya dari waktu ke waktu. Contoh : hasil/kinerja 7.4a(2). Hasil/kinerja yang disampaikan termasuk
yang berkaitan dengan akuntabilitas intelligent risk isu-isu permasalahan pengungkapan pelaporan
dan GCG. Terkait kinerja kualitatif, maka penjelasan keuangan dan pengungkapan risiko, rekomendasi
kinerjanya akan lebih bermakna dibandingkan auditor internal dan eksternal dan respon
dengan level pencapaiannya saat ini dan trend-nya. perusahaan terhadap masalah tersebut, juga
pelaporan-pelaporan lainnya yang diwajibkan
Namun untuk kinerja tertentu yang tepat,
kepada perusahaan.
perusahaan harus menyampaikan tingkat
pencapaian dan trend-nya untuk indikator-indikator 7.4a(3). Hasil/kinerja yang terkait adalah berkaitan
kinerja yang dapat dihitung (numerik) dan diukur dengan yang di respon perusahaan pada 1.2b
bisa di trend-kan. Contoh, misalnya jumlah hasil (termasuk hasil audit pelaporan keuangan).
audit wajar tanpa pengecualian atau temuan audit,
Halaman | 72 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
HASIL
0-45 %
Tunjukan dan jelaskan hasil/kinerja finansial dan pasar.
Persyaratan Dasar
Halaman | 73 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Catatan :
Halaman | 74 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
2015 2017
PROFIL PERUSAHAAN PROFIL PERUSAHAAN
P.1 Gambaran Umum Perusahaan P.1 Gambaran Umum Perusahaan
P.2 Situasi Perusahaan P.2 Situasi Perusahaan
1. Kepemimpinan 1. Kepemimpinan
1.1 Kepemimpinan Senior 1.1 Kepemimpinan Senior
1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial
Kemasyarakatan
2. Perencanaan Strategis 2. Strategi
2.1 Pengembangan Strategi 2.1 Pengembangan Strategi
2.2 Implementasi Strategi 2.2 Implementasi Strategi
3. Fokus Pelanggan 3. Pelanggan
3.1 Suara Pelanggan 3.1 Suara Pelanggan
3.2 Keterikatan (Engagement) Pelanggan 3.2 Keterikatan Pelanggan (Customer
Engagement)
4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen 4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen
Pengetahuan Pengetahuan
4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan
4.2 Manajemen Pengetahuan, Pengelolaan 4.2 Informasi dan Manajemen Pengetahuan
Informasi dan Teknologi Informasi
5. Fokus Tenaga Kerja 5. Tenaga Kerja
5.1 Lingkungan Tenaga Kerja 5.1 Lingkungan Kerja
5.2 Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja 5.2 Keterikatan Tenaga Kerja (Workforce
Engagement)
6. Fokus Operasi 6. Operasional
6.1 Sistem Kerja 6.1 Proses Kerja
6.2 Proses Kerja 6.2 Efektivitas Operasional
7. Hasil 7. Hasil
7.1 Hasil/Kinerja Produk dan Proses 7.1 Hasil/Kinerja Produk dan Proses
7.2 Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan 7.2 Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan
7.3 Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja 7.3 Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja
7.4 Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata 7.4 Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata
Kelola Kelola
7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar 7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar
Sebagian judul kategori dikurangi menjadi satu kata yang mewakili topik utama dari setiap kategori,
sebagaimana yang ditunjukan pada tabel diawal diatas, misalnya kategori 2 sekarang judulnya adalah
Strategi, Kategori 3.Pelanggan, Kategori 5.Tenaga Kerja, Kategori 6.Operasional.
Perubahan judul Kategori :
- Kategori 2.Strategi, sebelumnya Fokus Strategi.
- Kategori 3.Pelanggan, sebelumnya Fokus Pelanggan.
- Kategori 5.Tenaga Kerja, sebelumnya Fokus Tenaga Kerja.
Halaman | 75 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Dua tata nilai yang terakhir yaitu ETIKA DAN TRANSPARANSI dan PENYAMPAIAN NILAI DAN
HASIL adalah merupakan tata nilai berkaitan dengan hasil, ketika perusahaan menerapkan KPKU.
10. Etika dan transparansi (ethics and transparancy).
11. Penyampaian nilai dan hasil (delivering value and result)
Tema Perubahan
Tema utama perubahan Kriteria 2017 adalah :
(1) MANAJEMEN PERUBAHAN (change management),
(2) BIG DATA,
(3) PERUBAHAN IKLIM, hal ini dilatarbelakangi oleh situasi yang terjadi saat ini, yaitu persaingan dan
tekanan organisasi yang terus meningkat.
(4) CYBERSECURITY,
(5) ENTERPRISE RISK MANAGEMENT.
Halaman | 76 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 77 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Kategori-1 Kepemimpinan
Sub Kategori 1.1 Pemimpin Senior
Kriteria 2017 - Menciptakan sukses Perusahaan, secara khusus perusahaan ditanya
bagaimana tindakan pemimpin senior dalam membangun sebuah perusahaan yang sukses untuk
Halaman | 78 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
saat ini dan dimasa yang akan datang. Baik pada persyaratan dan catatan, keduanya
menanyakan dan menekankan peran pemimpin dalam berkomunikasi dan melaksanakan
perubahan organisasi (change management).
Kriteria 2017 - Pemimpin Senior, sekarang menghadirkan pertanyaan berkaitan dengan
tindakan pemimpin untuk membimbing dan mempertahankan organisasi dalam tiga bidang, yaitu
visi dan tata nilai, komunikasi, misi dan kinerja organisasi. Perubahan ini membahas pertanyaan
tentang hubungan logis dari tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Sub Kategori 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial
Kriteria 2017 - Sistem Tata Kelola, sekarang perusahaan ditanya bagaimana Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi (organ perseroan) bertanggung jawab atas akuntabilitas
rencana strategis perusahaan.
Kategori-2 Strategi
Sub Kategori 2.1 Pengembangan Strategi
Kriteria 2017 - Proses Perencanaan Strategi, meminta perusahaan untuk mempertimbangkan
transformasi organisasi dan prioritas untuk inisiatif-inisitaif perubahan ketika melakukan
perencanaan strategi. Juga pertimbangan lainnya berkaitan dengan potensi perubahan regulasi.
Dalam catatan, diuraikan pertimbangan utama dalam mengembangkan strategi terkait dengan
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan/mendayagunakan data yang semakin banyak dan
kompleks.
Kriteria 2017 – Pengembangan Strategi, menekankan pertimbangan untuk mengelola elemen-
elemen risiko strategis dalam organisasi. Terkait pertanyaan tentang sistem kerja, sekarang
ditekankan untuk mengarahkan organisasi untuk mengelola proses kerja dan sistem kerja yang
efektif.
Kategori-3 Pelanggan
Sub Kategori 3.1 Suara Pelanggan
Kriteria 2017 - Menentukan Kepuasan dan Keterikatan Pelanggan (Customer Engagement),
sekarang pertanyaan untuk menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan disatukan,
mengingat pada umumnya prosesnya sama untuk mengumpulkan kedua jenis informasi tersebut.
Sub Kategori 3.2 Keterikatan Pelanggan (Customer Engagement)
Kriteria 2017 - Relationship Management, sekarang perusahaan ditanya bagaimana mengelola
dan meningkatkan brand image perusahaan sebagai komponen utama dari membangun
hubungan pelanggan.
Kriteria 2017 - Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, telah direvisi
untuk meningkatkan kejelasan dan fokus. Beberapa persyaratan dikurangi atau dikombinasikan
untuk menghapus adanya pengulangan pertanyaan pada kriteria sebelumnya. Persyaratan yang
berkaitan dengan praktik terbaik (best practices) telah dipindahkan ke sub kategori 4.2 sebagai
bagian dari pengelolaan pengetahuan organisasi.
Halaman | 79 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Kategori-6 Operasional
Sub Kategori 6.1 Proses Kerja
Kriteria 2017 - Proses Kerja, sekarang meliputi pengelolaan inovasi sebagai bagian dari proses
kerja (sebelumnya ada di Item Kategori 6.2).
Kriteria 2017 - Proses Kerja, sekarang bertanya tentang proses kerja utama perusahaan,
sebagai persyaratan secara keseluruhan, Juga ditanyakan tentang pertimbangan risiko dalam
merancang produk dan proses. Manajemen rantai pasokan kini dibahas dalam sub kategori ini,
hal ini mencerminkan pentingnya memahami proses rantai pasokan adalah bagian dari proses
kerja utama organisasi.
Kategori-7 Hasil
Kriteria 2017 - Hasil, sekarang meminta perusahaan untuk menyampaikan kinerja yang
tersegmentasi oleh kelompok-kelompok utama pelanggan atau sesuai segmen pasar atau
Halaman | 80 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
karakteristik produk, sebagai bagian dari persyaratan lengkap (multiple requirement) dan bukan
sebagai persyaratan umum (overall requirement) untuk menilai (mengakui) kematangan
organisasi.
Kriteria 2017 - Hasil, sekarang penggunaan data pembanding (benchmark) telah dipindahkan ke
persyaratan lengkap (multiple requirement) sebagai faktor penilaian pada sistem penilaian, juga
menilai tingkat kematangan organisasi.
Kriteria 2017 – Hasil, untuk sub kategori 7.1, Hasil/Kinerja Produk dan Proses, sekarang
meminta hasil yang berkaitan dengan proses keamanan dan cybersecurity dan sistem
keselamatan. Hal ini menginformasikan tidak saja penting dari sisi proses ini, tetapi juga penting
bagi perusahaan untuk memantau hasil/kinerjanya sebagai dasar untuk melakukan tindakan lebih
lanjut.
Kriteria 2017 - Hasil, sub kategori 7.2 sekarang disebut Hasil/Kinerja Pelanggan dengan poin
nilai menjadi 80 poin.
Kriteria 2017 - Hasil, sub kategori 7.4. Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola meminta
perusahaan untuk mengelola risiko dan mengambil risiko yang cerdas, mengungkapkan risiko
yang melekat dalam mewujudkan keberhasilan organisasi yang sedang berlangsung.
Kriteria 2017 - Hasil, sub kategori 7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar sekarang menjadi 90
poin, hal ini sebagai pengakuan atas peran penting kinerja finansial dan pasar sebagai hasil akhir
perusahaan dalam mencapai keberhasilan.
Halaman | 81 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
DAFTAR ISTILAH
Daftar istilah berikut ini menjelaskan secara singkat pengertian istilah-istilah penting yang digunakan dalam
KPKU BUMN dan pedoman penilaiannya.
Analisis “Analisis” merujuk pada pengkajian fakta dan data sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan-keputusan yang efektif. Analisis sering melibatkan
penetapan hubungan sebab akibat. Seluruh analisis perusahaan memandu
pengelolaan sistem kerja dan proses kerja ke arah pencapaian hasil-hasil bisnis
utama dan ke arah pencapaian tujuan strategis.
Anekdot “Anekdot” adalah proses yang tidak spesifik baik dari aspek metode, ukuran,
(Anecdotal) mekanisme penerapan, evaluasi, perbaikan, maupun faktor pembelajaran.
Informasi anekdot biasanya hanya menyampaikan contoh-contoh dan
menguraikan kegiatan dan tidak menggambarkan alur proses yang sistematis.
Jawaban perusahaan untuk PROSES (Kategori 1-6) yang seperti itu disebut
sebagai jawaban yang “anekdot”.
Aset Pengetahuan “Aset pengetahuan” adalah keseluruhan sumber daya intelektual perusahaan,
yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan dan tenaga kerja, berupa
informasi, gagasan, pembelajaran, pemahaman, ingatan, wawasan, kognitif dan
keterampilan teknis, serta kemampuan. Tenaga kerja, software, paten, basis data,
dokumen, pedoman, kebijakan dan prosedur-prosedur dan rancangan teknis yang
dimiliki perusahaan merupakan kumpulan aset pengetahuan perusahaan. Aset
pengetahuan tersimpan tidak saja oleh perusahaan akan tetapi juga pada
pelanggan, pemasok dan mitranya.
Aset pengetahuan adalah “know-how” yang dimiliki perusahaan untuk digunakan,
diinvestasikan dan dikembangkan. Membangun dan mengelola aset pengetahuan
merupakan komponen utama bagi perusahaan untuk menciptakan nilai bagi
pemangku kepentingan dan untuk membantu mempertahankan sebuah
keuntungan kompetitif.
Halaman | 82 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
dan perbandingan dengan perusahaan sejenis yang ada di wilayah geografi yang
sama atau yang menyediakan produk dan layanan yang sama di wilayah geografi
lain.
Rasional mengelola Peluang untuk meningkatkan keuntungan yang melebihi dari potensi kerugian
risiko terhadap keberlanjutan perusahaan tidak akan diperoleh perusahaan, jika
(Intelligent Risk) perusahaan tidak melakukan penjelajahan atas risiko-risiko bisnisnya. Mengambil
risiko yang rasional membutuhkan toleransi untuk terjadi kegagalan, juga dalam
mengelola sebuah inovasi tidak selalu dituntut hasilnya harus sukses. Diawal
proses, perusahaan harus mengeluarkan biaya atau berinvestasi untuk
merancang keberhasilannya, juga pentingnya menyadari bahwa untuk beberapa
hal kemungkinan ada yang gagal.
Tingkat pengambilan risiko yang rasional bervariasi sesuai kecepatan dan tingkat
ancaman dan peluang dalam industri. Ketika industri cepat berubah, sedangkan
perusahaan biasa-biasa saja dalam menawarkan produk baru, menjalankan
proses atau menjalankan model bisnisnya, sudah barang tentu akan
membutuhkan biaya yang lebih besar dalam mengelola risiko terkait dengan
pengelolaan sumber daya perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang
industrinya stabil.
Pada tahap akhir, perusahaan harus memonitor dan menggali potensi
pertumbuhan dan perubahan bisnis yang terjadi, namun seringkali perusahaan
justru kebanyakan kurang berkomitmen pada tahap ini, termasuk melakukan
monitoring terkait dengan sumber daya.
Efektif “Efektif” adalah seberapa baik suatu proses atau suatu ukuran mencapai maksud
dari tujuannya. Menentukan keefektifan membutuhkan pertimbangan dikaitkan
dengan : evaluasi terhadap seberapa baik proses tersebut diselaraskan dengan
kebutuhan perusahaan, seberapa baik proses tersebut disebarkan atau evaluasi
terhadap hasil dari ukuran kinerja yang digunakan.
Inovasi “Inovasi” adalah perubahan yang berarti (signifikan) guna memperbaiki produk,
proses atau efektivitas perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi pemangku
kepentingan. Inovasi mengadopsi gagasan, proses, teknologi, produk, model
bisnis yang baru, dll. Hasil inovasi adalah perubahan yang menyeluruh atau
terobosan terhadap kinerja, produk atau proses.
Inovasi yang berhasil merupakan sebuah proses dengan banyak langkah yang
melibatkan pengembangan, berbagi (sharing) pengetahuan, keputusan untuk
mengimplementasikan, implementasi, evaluasi dan pembelajaran. Meskipun
sering kali inovasi berhubungan dengan inovasi teknologi, inovasi berlaku untuk
seluruh proses-proses utama perusahaan yang akan memperoleh manfaat dari
perubahan, apakah melalui perbaikan terobosan atau suatu perubahan dalam
metode/sistem atau perubahan hasil/output. Inovasi bisa mencakup perubahan-
perubahan mendasar dalam struktur bisnis perusahaan atau model bisnis agar
lebih efektif dalam melaksanakan pekerjaan.
Halaman | 83 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Kapabilitas “Kapabilitas tenaga kerja” adalah kemampuan perusahaan untuk mencapai proses
Tenaga Kerja kerjanya melalui pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kompetensi
pekerjanya.
Kapabilitas meliputi kemampuan untuk membangun dan mempertahankan
hubungan dengan pelanggan, melakukan inovasi dan transisi dengan teknologi
baru, mengembangkan produk dan proses kerja baru dan kemampuan untuk
memenuhi tuntutan bisnis, pasar dan perubahan regulasi yang sering kali berubah.
Keterikatan (engage) “Keterikatan tenaga kerja” adalah kadar/tingkat komitmen tenaga kerja, baik
Tenaga Kerja emosional maupun intelektual untuk menyelesaikan pekerjaan, misi dan visi
perusahaan. Perusahaan dengan level keterlibatan tenaga kerja yang tinggi sering
dicirikan sebagai perusahaan dengan lingkungan kerja yang berkinerja tinggi
dimana orang-orang termotivasi untuk melakukan yang terbaik demi pelanggannya
dan demi keberhasilan perusahaan.
Secara umum, tenaga kerja merasa terlibat ketika mereka secara pribadi
menemukan makna dan motivasi dalam pekerjaannya dan ketika mereka
menerima dukungan antar karyawan dan tempat kerja yang positif. Seorang
tenaga kerja yang memiliki keterikatan yang tinggi dengan perusahaan akan
terlibat penuh dan memperoleh manfaat dari hubungan kepercayaan, lingkungan
Halaman | 84 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
yang aman dan kooperatif, aliran komunikasi dan informasi yang baik,
pemberdayaan dan akuntabilitas kinerja. Faktor utama yang memberi kontribusi
pada keterlibatan antara lain pengembangan pelatihan dan karir, sistem
pengakuan dan imbalan yang efektif, peluang yang sama dan perlakuan yang adil
serta keakraban keluarga.
Keunggulan Strategis “Keunggulan strategis” adalah manfaat dari pasar yang memberi pengaruh yang
(Strategic menentukan terhadap kemungkinan suksesnya perusahaan dimasa depan.
Advantages) Keunggulan ini sering menjadi sumber dari keberhasilan bersaing saat ini dan
masa depan suatu perusahaan yang relatif terhadap penyedia produk sejenis
lainnya.
Keunggulan strategis umumnya muncul dari salah satu atau dua sumber :
• Kompetensi inti yang fokus membangun dan memperluas kemampuan
internal suatu perusahaan,
• Sumber daya eksternal yang penting dan bernilai strategis yang dibentuk dan
didongkrak melalui hubungan dan kemitraan dengan eksternal.
Ketika suatu perusahaan merealisasikan kedua sumber keunggulan strategis,
maka ia dapat memperkuat kemampuan internalnya yang spesifik dengan
memanfaatkan kemampuan pelengkap dari perusahaan lain.
Lihat definisi dari “tantangan strategis” dan “tujuan strategis” dibawah untuk
hubungan antara keunggulan strategis, tantangan strategis dan tujuan strategis
yang dinyatakan oleh perusahaan untuk menyampaikan tantangan dan
keunggulannya.
Keragaman “Keragaman” adalah nilai dan manfaat dari perbedaan individu. Perbedaan-
(Diversity) perbedaan dapat meliputi banyak variabel seperti : suku bangsa, agama, warna,
jenis kelamin, asal negara, cacat, perbedaan usia dan generasi, tingkat
pendidikan, asal geografi, keterampilan, gagasan, pemikiran, disiplin akademik
dan perspektif. KPKU BUMN memandang penting keragaman komunitas, tenaga
kerja dan pelanggan. Memanfaatkan keragaman tenaga kerja dan pelanggan
dapat memberikan peluang besar bagi dicapainya kinerja yang tinggi, kepuasan
pelanggan, tenaga kerja dan masyarakat, serta keterlibatan pelanggan dan tenaga
kerja.
Keterikatan Pelanggan “Keterikatan pelanggan” adalah investasi atau komitmen pelanggan pada merk
(Customer dan produk yang ditawarkan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan
Engagement) setiap saat untuk melayani kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang
baik, sehingga pelanggan akan tetap menggunakan produk dari perusahaan.
Karakteristik dari keterlibatan pelanggan ditunjukkan antara lain : retensi dan
kesetiaan pelanggan, keinginan pelanggan untuk berusaha berbisnis dengan
perusahaan dan kerelaan pelanggan untuk secara aktif mendukung dan
merekomendasikan merk dan produk perusahaan.
Halaman | 85 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Kinerja “Kinerja” adalah output dan hasil-hasil yang diperoleh dari proses, produk dan
pelanggan yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi dan membandingkan
hasilnya relatif terhadap proyeksi, standar, hasil-hasil dimasa lalu, tujuan kinerja
dan kinerja dari perusahaan lain. Kinerja dapat meliputi finansial dan non-finansial.
KPKU BUMN menetapkan jenis kinerja yaitu : (1) kinerja produk, (2) kinerja fokus
pelanggan, (3) kinerja operasional dan (4) kinerja finansial dan pasar.
“Kinerja produk” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran dan indikator dari
karakteristik produk dan layanan yang penting bagi pelanggan. Contohnya :
kehandalan produk, pengiriman yang tepat waktu, tingkat kecacatan produk yang
dialami pelanggan dan waktu tanggap dari pelayanan pelanggan. Untuk
perusahaan nirlaba, contoh “kinerja produk” bisa mencakup kinerja program dan
proyek di bidang yang membutuhkan respon yang cepat terhadap keadaan
darurat, layanan yang ramah atau layanan multi bahasa.
“Kinerja fokus pelanggan” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran dan
indikator dari persepsi, reaksi dan perilaku pelanggan. Contohnya : retensi
pelanggan, pengaduan dan hasil-hasil survei pelanggan.
“Kinerja operasional” adalah kinerja SDM, kepemimpinan, perusahaan dan etika
yang relatif terhadap ukuran dan indikator keefektifan, efisiensi dan akuntabilitas.
Contohnya : waktu siklus, produktivitas, pengurangan limbah, turnover tenaga
kerja, tingkat pelatihan silang tenaga kerja, penaatan peraturan, akuntabilitas
fiskal, pelaksanaan strategi dan keterlibatan masyarakat. Kinerja operasional
dapat diukur di level unit kerja, level proses kerja utama dan level perusahaan.
“Kinerja finansial dan pasar” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran biaya,
pendapatan dan posisi pasar, termasuk pemanfaatan aset, pertumbuhan aset dan
pangsa pasar. Contohnya : return on investments (ROI), nilai tambah per
karyawan, debt-to-equity ratio (DER), return on assets (ROA), operating margins,
kinerja terhadap anggaran, jumlah dana cadangan, waktu siklus cash-to-cash,
ukuran profitabilitas dan likuiditas lainnya dan perolehan pasar.
Kinerja Unggul “kinerja Unggul” adalah sebuah pendekatan yang terintegrasi tentang manajemen
(Performance kinerja perusahaan yang menghasilkan (1) penyampaian nilai yang semakin
Excellence) sempurna kepada pelanggan dan pemangku kepentingan, yang memberikan
kontribusi pada kesinambungan perusahaan, (2) perbaikan terhadap keefektifan
dan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dan (3) pembelajaran
perusahaan dan individu.
KPKU BUMN menyediakan suatu kerangka kerja dan sebuah metode penilaian
untuk memahami kekuatan dan peluang perbaikan perusahan dalam memandu
perencanaan peningkatan kinerja unggul.
Kolaborator “Kolaborator” adalah pihak kedua atau individu-individu yang bekerjasama dengan
perusahaan untuk mendukung suatu kegiatan atau acara tertentu atau yang
sewaktu-waktu bekerja sama ketika tujuan-tujuan jangka pendeknya selaras atau
sama dengan tujuan perusahaan. Umumnya kolaborasi tidak melibatkan perjanjian
atau pengaturan secara formal/legal.
Kompetensi Inti “Kompetensi inti” adalah bidang keahlian terbaik yang dimiliki perusahaan.
(Core Competency) Kompetensi inti perusahaan merupakan kemampuan yang secara strategis,
penting dan bersifat sentral untuk mewujudkan misi perusahaan atau memberikan
keunggulan di pasar.
Kompetensi inti seringkali memicu para pesaing atau pemasok/mitra untuk
menirunya, akan tetapi kompetensi inti yang kuat sangat diperlukan oleh
Halaman | 86 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Misi “Misi” adalah berkaitan dengan keseluruhan fungsi di perusahaan. Sebuah misi
harus dapat menjawab pertanyaan: “Apa yang akan diraih perusahaan?”. Misi
perusahaan kemungkinan didefinisikan berdasarkan : pelanggan atau pasar yang
dilayani, kompetensi inti atau kompetensi yang berbeda dibanding
pesaing/perusahaan lain atau teknologi yang digunakan.
Mitra “Mitra” atau mitra kerja adalah perusahaan atau individu yang bekerja bersama-
sama dengan perusahaan untuk mencapai tujuan bersama atau untuk
memperbaiki kinerja. Umumnya, kemitraan berupa pengaturan formal untuk suatu
tujuan atau maksud spesifik, seperti untuk mencapai suatu tujuan strategis atau
untuk menyampaikan sebuah produk yang spesifik. Kemitraan formal biasanya
berlangsung untuk waktu yang lama dan melibatkan suatu pemahaman yang jelas
terhadap peran masing-masing dan peran bersama, juga manfaat dari kemitraan
tersebut.
Nilai Nilai adalah ”arti/makna” yang dirasakan dari produk, proses, aset, fungsi atas
(value) biaya atau sebuah kemungkinan yang akan diwujudkan oleh perusahaan.
Perusahaan sering menggunakan pertimbangan-pertimbangan nilai untuk
menentukan manfaat dari berbagai opsi yang relatif terhadap biaya, seperti nilai
dari berbagai kombinasi produk dan layanan bagi pelanggan. Perusahaan perlu
memahami ”nilai” yang diharapkan oleh kelompok pemangku kepentingan yang
Halaman | 87 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Pekerjaan Berkinerja “Pekerjaan berkinerja tinggi” adalah proses-proses kerja yang secara sistematis
Tinggi digunakan untuk mencapai tingkat kinerja perusahaan dan individu yang lebih
tinggi, termasuk mutu, produktivitas, tingkat inovasi dan percepatan waktu.
Pekerjaan berkinerja tinggi akan menghasilkan peningkatan layanan bagi
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Pekerjaan berkinerja tinggi fokus
pada keterlibatan tenaga kerja.
Pelanggan “Pelanggan” merujuk pada calon atau pengguna dari produk/jasa, program atau
layanan dari perusahaan. Pelanggan meliputi pengguna akhir produk, pembeli
atau pengguna langsung produk. Juga dapat meliputi distributor, agen, atau
perusahaan yang kemudian memproses produk sebagai komponen dari
produknya. Pelanggan juga memiliki makna yang luas, yaitu pelanggan saat kini
dan masa depan, serta pelanggan dari perusahaan pesaing.
Peluang Strategis Prospek atau peluang strategis lahir dari pemikiran outside the box, brainstorming,
peristiwa kebetulan yang dimanfaatkan, proses riset dan inovasi, ektrapolasi non
linier dari kondisi saat ini dan pendekatan-pendekatan lainnya untuk
membayangkan masa depan yang berbeda dari sekarang. Proses memunculkan
ide yang mengarah pada peluang strategis melalui pemanfaatan tidak langsung
dari lingkungan bisnis merupakan sebuah pemikiran bebas dari perusahaan.
Memilih peluang strategis yang akan dikejar akan melibatkan pertimbangan risiko
finansial dan risiko lainnya yang berbeda-beda dan menuntut pengambilan risiko
yang cerdas (intelligent risks).
Pembelajaran “Pembelajaran” adalah pengetahuan atau keterampilan baru yang diperoleh dari
evaluasi, studi, pengalaman dan inovasi. Ada dua jenis pembelajaran yang
berbeda, yaitu pembelajaran organisasi dan pembelajaran individu. Pembelajaran
organisasi (perusahaan) dicapai melalui riset dan pengembangan, evaluasi dan
siklus perbaikan, gagasan dan masukan dari tenaga kerja dan pemangku
kepentingan, berbagi praktik-terbaik dan benchmarking. Pembelajaran individu
dicapai melalui pendidikan, pelatihan dan peluang pengembangan yang akan
meningkatkan kemampuan individu.
Agar efektif, pembelajaran harus menyatu dengan cara perusahaan beroperasi.
Pembelajaran memberi kontribusi pada keunggulan daya saing dan keberlanjutan
perusahaan dan tenaga kerja. Deskripsi selengkapnya dari pembelajaran
organisasi dan individu dapat dibaca pada penjelasan Tata Nilai dan Konsep.
Pembelajaran adalah salah satu dari dimensi yang dijadikan penilaian dalam
mengevaluasi Sub Kategori PROSES (1-6).
Pemberdayaan “Pemberdayaan” adalah pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada orang
untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Pemberdayaan
menghasilkan keputusan-keputusan dapat dibuat oleh seseorang/supervisor
paling dekat dengan “pekerja terdepan” (frontline), dimana mereka dibekali atau
disediakan kecukupan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Pemberdayaan ditujukan agar orang-orang dapat memuaskan pelanggan pada
kontak pertama, untuk memperbaiki proses-proses dan meningkatkan
produktivitas dan untuk memperbaiki hasil-hasil kinerja perusahaan. Seorang
tenaga kerja yang diberdayakan membutuhkan informasi untuk membuat
Halaman | 88 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Penerapan adalah salah satu dari dimensi yang dijadikan penilaian dalam
mengevaluasi Sub Kategori-Sub Kategori proses pada KPKU BUMN.
Perilaku Etis “Perilaku etis” adalah cara perusahaan memastikan bahwa seluruh keputusan-
keputusan, tindakan dan interaksinya dengan pemangku kepentingan sesuai
dengan prinsip-prinsip perilaku moral dan profesi perusahaan. Prinsip-prinsip ini
harus sesuai dengan seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku dan
menjadi fondasi budaya dan tata nilai perusahaan. Prinsip-prinsip ini membedakan
yang “benar” dari yang “salah”. Pimpinan senior harus bertindak sebagai
contoh/teladan untuk prinsip-prinsip perilaku tersebut. Prinsip-prinsip dimaksud
berlaku untuk seluruh orang-orang yang terlibat dalam perusahaan, dari tenaga
kerja tidak tetap sampai ke anggota Dewan Direksi dan perlu dikomunikasikan dan
ditingkatkan pemahamannya secara teratur.
Meskipun KPKU BUMN tidak menetapkan bahwa semua perusahaan
menggunakan contoh yang sama untuk menjamin perilaku beretika, pimpinan
senior harus memastikan bahwa visi dan misi perusahaan selaras dengan prinsip-
prinsip etikanya. Perilaku beretika harus dipraktikkan bersama dengan seluruh
pemangku kepentingan, termasuk tenaga kerja, pemegang saham, pelanggan,
mitra, pemasok dan masyarakat setempat dari perusahaan.
Prinsip-prinsip etika yang didesain dengan baik dan diartikulasikan dengan jelas
dapat memberdayakan orang-orang untuk membuat keputusan-keputusan yang
efektif dengan keyakinan yang tinggi. Sebagian perusahaan juga menggunakan
prinsip-prinsip etikanya sebagai kondisi pembatas untuk mencegah perilaku
sebaliknya yang dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap
perusahaan dan/atau masyarakat.
Persyaratan “Persyaratan Dasar” atau persyaratan minimum adalah informasi minimum yang
Dasar(Basic diminta KPKU BUMN untuk menentukan bahwa perusahaan telah memenuhi
Requirements) syarat minimum suatu Sub Kategori tertentu. Persyaratan dasar menjadi tema
fundamental dari Sub Kategori. Dalam KPKU BUMN, persyaratan dasar dari setiap
Sub Kategori dicantumkan sebagai pertanyaan disamping judul Sub Kategori.
Persyaratan Umum “Persyaratan Umum” adalah informasi yang bersifat umum yang diminta KPKU
(Overall BUMN terkait dengan proses maupun hasil/kinerja yang mencerminkan bahwa
Requirements) perusahaan telah memenuhi persyaratan umum suatu Sub Kategori. Persyaratan
umum menyampaikan item-item yang paling signifikan dari persyaratan Sub
Kategori. Dalam KPKU BUMN, persyaratan umum dari setiap Sub Kategori
disajikan dalam satu atau lebih kalimat yang diawali dengan kata “Jelaskan”.
Persyaratan Lengkap “Persyaratan Lengkap” adalah persyaratan KPKU BUMN yang meminta
(Multiple perusahaan untuk menyampaikan informasi secara lengkap tentang proses atau
Requirements) hasil/kinerja yang ditanyakan pada suatu Sub Kategori. Dalam KPKU BUMN,
persyaratan lengkap untuk setiap Sub Kategori diungkapkan berupa pertanyaan-
pertanyaan rinci di setiap Sub Kategori.
Halaman | 89 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Pimpinan Senior “Pimpinan Senior” adalah kelompok manajemen tingkat atas di sebuah
perusahaan yang memiliki kewenangan untuk memutuskan di level tertinggi di
perusahaan dan bertanggung jawab atas kinerja perusahaan. Dalam banyak
perusahaan, pimpinan senior adalah Direksi dan satu tingkat dibawah Direksi
seperti pimpinan unit bisnis/divisi dan pimpinan fungsional organisasi.
Program Kerja “Program Kerja” adalah rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan
(Action Plan) strategis jangka pendek dan panjang perusahaan. Program kerja mencakup
rincian tentang sumber daya dan jadwal waktu pelaksanaannya. Penyusunan
program kerja merupakan tahapan yang penting dalam perencanaan karena
memungkinkan pemahaman dan penerapan yang efektif di seluruh perusahaan
atas tujuan, sasaran strategis dan strategi perusahaan.
Dalam kriteria, penerapan program kerja mencakup penetapan ukuran-ukuran
yang diselaraskan untuk semua departemen dan unit kerja. Selain itu, penerapan
program kerja membutuhkan pelatihan tertentu untuk sebagian karyawan atau
juga membutuhkan perekrutan tenaga kerja baru.
Proses “Proses” adalah rangkaian aktivitas yang menghasilkan produk (atau jasa) untuk
pelanggan (pengguna) didalam atau diluar perusahaan. Pada umumnya, sebuah
proses akan melibatkan kombinasi dari orang, mesin, perangkat, teknologi,
material dan meliputi serangkaian langkah atau tindakan perbaikan didalamnya
(PDCA). Sebuah proses hampir tidak pernah berdiri sendiri, maka perlu
diperhatikan kemungkinan ada hubungan dengan proses-proses lain yang saling
terkait. Dalam beberapa hal, sebuah proses merupakan urutan langkah-langkah
yang spesifik, yang didokumentasikan (kadang kadang secara formal) dalam
bentuk prosedur dan persyaratan, termasuk langkah-langkah pengukuran dan
pengendalian yang ditetapkan dengan baik.
Untuk jasa, khususnya jika pelanggan secara langsung terlibat dalam penggunaan
jasa tersebut, maka proses diungkapkan dengan cara yang lebih umum, yakni
menyebutkan apa yang harus dilakukan (mungkin termasuk suatu rangkaian yang
dipilih atau diharapkan). Jika suatu rangkaian bersifat kritis, maka proses jasa
perlu mencantumkan informasi untuk membantu pelanggan memahami dan
mengikuti urutan tersebut. Proses jasa, juga membutuhkan panduan kepada
penyedia jasa tersebut mengenai penanganan keadaan yang berhubungan
dengan kemungkinan tindakan atau perilaku dari mereka yang dilayani.
Dalam pekerjaan, pengetahuan seperti perencanaan strategi, riset,
pengembangan dan analisis, prosesnya tidak harus berupa serangkaian langkah-
langkah yang formal. Namun proses mengimplikasikan pemahaman yang umum
mengenai kinerja yang kompeten, seperti timing, opsi yang harus dimasukkan,
evaluasi dan pelaporan. Rangkaian muncul sebagai bagian dari pemahaman ini.
Dalam sistem penilaian KPKU BUMN, level pencapaian proses dinilai berdasarkan
Halaman | 90 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Proses Kerja “Proses Kerja” yaitu proses-proses yang melibatkan sebagian besar tenaga kerja
perusahaan untuk menghasilkan nilai kepada pelanggan, pemangku kepentingan
dan pemegang saham. Proses kerja bisa mencakup desain dan penyampaian
produk, dukungan pelanggan, pengelolaan rantai pasokan, pengelolaan bisnis dan
proses-proses pendukung.
Proses kerja utama perusahaan adalah terkait dengan kompetensi inti, faktor-
faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan relatif terhadap pesaing, serta
faktor-faktor lainnya yang dipandang penting oleh perusahaan untuk pertumbuhan
bisnis.
Proyeksi Kinerja “Proyeksi Kinerja” adalah taksiran dari kinerja dimasa depan. Proyeksi didasarkan
pada pemahaman kinerja masa lalu, tingkat perbaikan dan asumsi-asumsi tentang
perubahan-perubahan internal dan inovasi yang akan dilakukan dimasa depan,
maupun asumsi-asumsi tentang perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang
menghasilkan perubahan-perubahan internal. Proyeksi kinerja sangat bermanfaat
bagi perusahaan berkaitan dengan pengelolaan operasional maupun
pengembangan strategi dan implementasinya.
Dari proyeksi kinerja pesaing atau kinerja perusahaan sejenis, perusahaan akan
ditunjukkan tantangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan, juga area/bidang
apa saja yang memerlukan untuk dilakukan terobosan kinerja atau inovasi.
Siklus Waktu “Siklus Waktu” adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen
(Cycle Time) atau untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengukuran lama waktu sebuah proses atau
siklus dalam persyaratan KPKU BUMN dipandang penting karena peningkatan
kinerja waktu sangat berpengaruh pada perbaikan daya saing dan kinerja secara
keseluruhan. Perbaikan siklus waktu bisa mencakup waktu yang tepat bagi produk
masuk ke pasar (time to market), waktu pemenuhan order, waktu pengiriman
produk, waktu penggantian/perbaikan kerusakan, waktu dalam merespon keluhan
pelanggan dan ukuran waktu utama lainnya.
Halaman | 91 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Sistematis “Sistematis” adalah cara/metode/sistem yang tersusun dengan baik, dapat diulang
dan menggunakan data dan informasi didalamnya sehingga dimungkinkan ada
pembelajaran. Dengan perkataan lain, sebuah cara/metode/sistem dikatakan
sistematis adalah bilamana cara/metode/sistem tersebut ada proses evaluasi,
perbaikan dan berbagi (sharing) didalamnya, sehingga memungkinkan
perusahaan untuk mencapai kematangan proses yang lebih baik dari waktu ke
waktu.
Suara Pelanggan “Suara Pelanggan” adalah proses menangkap informasi yang terkait dengan
(Voice of Customer) pelanggan. Diharapkan perusahaan proaktif dan inovatif dalam melakukan proses-
proses menangkap suara pelanggan untuk dapat menangkap persyaratan,
pengharapan dan keinginan-keinginan pelanggan baik yang diungkapkan atau
yang tidak diungkapkan oleh pelanggan sehingga perusahaan dapat
mengantisipasinya. Tujuan mengelola suara pelanggan adalah untuk mencapai
keterlibatan pelanggan (customer engagement).
Mendengarkan suara pelanggan adalah menghimpun, memadukan dan memaknai
berbagai jenis data pelanggan seperti data survei, FGD, data garansi dan data
pengaduan, yang mempengaruhi keputusan-keputusan pembelian dan
keterlibatan pelanggan.
Tata Kelola “Tata Kelola” adalah sistem pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan dalam
kepengurusan perusahaan. Tata kelola mencakup tanggung jawab
pemilik/pemegang saham, Dewan Direksi dan pimpinan senior dari perusahaan.
Anggaran Dasar, peraturan-peraturan, kebijakan perusahaan yang mengatur hak
dan tanggung jawab masing-masing dari para pihak dan menguraikan tujuan
(arah) perusahaan serta cara pengawasannya untuk memastikan : (1)
akuntabilitas kepada pemilik/pemegang saham dan pemangku kepentingan
Halaman | 92 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
lainnya, (2) transparansi operasi dan (3) perlakuan yang adil terhadap seluruh
pemangku kepentingan.
Proses-proses tata kelola mencakup persetujuan atas arah strategi, pengawasan
dan evaluasi kinerja Direksi, penetapan kompensasi dan remunerasi, kaderisasi,
audit keuangan, manajemen risiko, pengungkapan informasi perusahaan dan
pelaporan kepada pemegang saham. Proses tata kelola yang efektif penting untuk
membangun kepercayaan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat dan yang
lebih luas lagi adalah untuk mencapai Efektivitas perusahaan.
Tata Nilai “Tata Nilai” adalah prinsip dan perilaku yang memandu perusahaan dan orang-
orangnya beroperasi/bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan. Tata Nilai mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan
oleh perusahaan. Tata Nilai akan mendukung dan memandu pembuatan
keputusan oleh semua karyawan/tenaga kerja, membantu perusahaan
melaksanakan misinya dan merealisasikan visinya. Contoh Tata Nilai antara lain :
integritas dan kejujuran dalam berinteraksi, melebihi keinginan dan harapan
pelanggan, menghargai individu dan keragaman, peduli lingkungan hidup dan
mengejar keunggulan kinerja setiap hari.
Tenaga Kerja “Tenaga Kerja” adalah semua orang yang secara aktif terlibat dalam
menyelesaikan pekerjaan di perusahaan, termasuk karyawan yang dibayar
(contoh karyawan tetap, paruh waktu, tidak tetap dan karyawan/pekerja jarak jauh
dan juga karyawan kontrak yang diawasi oleh perusahaan) serta relawan, jika ada.
Tenaga kerja mencakup ketua tim, penyelia, manajer dan staf di seluruh tingkatan.
Trend “Trend” adalah informasi numerik yang menunjukkan kecenderungan arah dan
tingkat perubahan untuk hasil/kinerja atau konsistensi kinerjanya sepanjang waktu.
Tren berisi rangkaian kinerja dari beberapa periode waktu kinerja.
Sedikitnya tiga titik (tiga periode pengukuran) data historis (bukan proyeksi) yang
pada umumnya diperlukan untuk mulai memastikan suatu tren. Dibutuhkan lebih
banyak lagi titik data untuk mendefinisikan tren yang baik secara statistik. Periode
waktu untuk sebuah tren ditentukan oleh siklus waktu dari proses yang sedang
diukur. Siklus waktu yang lebih pendek menuntut pengukuran yang lebih sering,
sedangkan siklus waktu yang lebih lama membutuhkan periode waktu yang lebih
lama sebelum tren yang bermakna dapat ditentukan.
Contoh dari tren yang diminta oleh KPKU BUMN antara lain adalah data
Halaman | 93 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tujuan “Tujuan” adalah kondisi atau level kinerja dimasa yang akan datang yang ingin
(Goals) dicapai oleh perusahaan. Tujuan dapat berupa jangka pendek maupun panjang.
Tujuan akan memandu tindakan perusahaan. Tujuan kuantitatif, sering disebut
sebagai “target,” meliputi sebuah nilai/ukuran atau kisaran numerik. Target bisa
berupa proyeksi yang didasarkan dari data komparatif atau kompetitif. Istilah
“stretch goals” merujuk pada perbaikan besar-besaran, breaktrough atau
terobosan yang dikehendaki oleh perusahaan, Biasanya pada area yang paling
signifikan untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan dimasa depan.
Tujuan memenuhi banyak maksud, termasuk :
mengklarifikasi tujuan strategis dan program kerja yang telah ditetapkan
dengan cara mengukur keberhasilannya,
mendorong kerja tim untuk fokus pada hasil bersama,
mendorong cara berfikir “out of the box'' (inovasi) untuk mencapai
perbaikan/peningkatan yang besar atau signifikan (stretch goals),
menjadi dasar untuk mengukur dan mempercepat kemajuan.
Tujuan “Tujuan Strategis” adalah respon yang dinyatakan oleh perusahaan untuk
Strategis menyampaikan perubahan atau perbaikan penting, daya saing atau isu-isu sosial
dan keunggulan bisnis. Tujuan strategis umumnya baik secara eksternal maupun
internal difokuskan pada hal-hal berhubungan dengan pelanggan, pasar, produk
atau peluang dan tantangan teknologi (tantangan strategis) yang signifikan.
Secara umum, tujuan strategis adalah apa yang harus dicapai suatu perusahaan
untuk tetap atau menjadi kompetitif dan memastikan keberlanjutan jangka
panjang. Tujuan strategis menetapkan arah jangka panjang dari suatu perusahaan
memandu pengalokasian sumber daya dan penerapannya.
Ukuran “Ukuran dan Indikator” adalah informasi numerik yang bernilai kuantitatif berkaitan
dan Indikator dengan input, output dan dimensi kinerja dari proses, produk, program kerja,
proyek, jasa di seluruh perusahaan. Ukuran dan indikator bisa sederhana
(diperoleh dari satu pengukuran) atau gabungan dari beberapa pengukuran.
Tidak dibedakan antara ukuran dan indikator. Istilah indikator lebih sering dipilih
seperti :
(1) ketika pengukuran menyangkut kinerja tetapi bukan ukuran langsung dari
kinerja tersebut (contoh : jumlah pengaduan merupakan sebuah indikator
ketidakpuasan tetapi bukan ukuran langsung dari indikator ketidakpuasan).
(2) ketika pengukuran menjadi sebuah “indikator utama” dari beberapa kinerja
yang lebih signifikan, contoh : meningkatnya kepuasan pelanggan adalah
sebuah indikator utama dari perolehan pangsa pasar, kualitas produk, harga,
dll.
Utama “Utama” adalah elemen atau faktor-faktor yang terpenting bagi keberhasilan
perusahaan. Kata utama juga berkaitan dengan sesuatu yang kritikal untuk
mencapai hasil yang ingin dituju perusahaan, contoh : tantangan utama,
rencana/program utama, proses-proses kerja utama dan ukuran-ukuran/indikator
kinerja utama. Makna kata utama dimaksudkan sebagai elemen-elemen yang
esensial untuk mencapai atau memantau hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
Visi “Visi” adalah kondisi masa depan yang diinginkan perusahaan. Visi menjelaskan
Halaman | 94 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
kemana perusahaan menuju, apa yang akan dituju atau bagaimana perusahaan
ingin dilihat dimasa depan.
*****
Halaman | 95 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
SISTEM PENILAIAN
Untuk melakukan penilaian KPKU BUMN, seorang assessor akan melihat respon/jawaban perusahaan atas
pertanyaan kriteria kemudian dibandingkan dengan ketentuan Sistem Penilaian dengan mendasarkan penilaian
pada pertimbangkan :
Faktor utama perusahaan atau faktor bisnis yang paling penting yang disampaikan perusahaan pada
Profil Perusahaan.
Tingkat kematangan sistem/metode yang dijalankan oleh perusahaan, efektivitas penerapannya,
kekuatan evaluasi, perbaikan/peningkatan cara, pembelajaran dan hasil yang dicapainya.
Halaman | 96 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
(70 – 100 %) TELAH TERINTEGRASI SELURUH SUMBER DAYA/ELEMEN ORGANISASI DAN SATU
DENGAN YANG LAINNYA SALING MENDUKUNG
Halaman | 97 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Berikut penjelaskan pemahaman LEARNING atau PEMBELAJARAN sebagai salah satu dimensi penilaian
PROSES :
4. TELAH DIMILIKI STRATEGI DAN SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN (50 – 65%)
• Diibaratkan sensor panas dan penyemprot air telah ditempatkan
dibanyak tempat dan secara otomatis akan menyemprotkan air bila
ada peningkatan suhu panas.
• Alat dan sistem perbaikan/peningkatan kinerja telah diterapkan di
perusahaan dan mejadi solusi bilamana terjadi tanda-tanda penurunan
kinerja.
5. TELAH MEMILIKI KONSEP, ANALISIS DAN STRATEGI YANG TEPAT DAN INOVATIF UNTUK
PENINGKATAN KINERJA(70 - 100%)
• Diibaratkan perusahaan telah mengganti sarana tempat bekerja
dengan bahan yang tidak mudah terbakar atau tahan api. Perusahaan
memandang bahwa pencegahan kebakaran jauh lebih utama
dibandingkan dengan ketersediaan sensor panas, hydrant,
penyemprot air.
• Pada tahap ini perusahaan telah memiliki konsep, analisis dan strategi
yang tepat untuk peningkatan kinerja secara berkelanjutan serta
ditunjukkan dengan lahirnya inovasi-inovasi baru dari
karyawan/perusahaan.
Halaman | 98 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 99 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
3. Baca rentang nilai diatasnya dan dibawahnya mengacu pada Tabel Sistem Penilaian
Untuk contoh diatas, maka dibaca persyaratan untuk skor diatas 65% dan skor dibawah 50%.
Selanjutnya lakukan evaluasi kembali respon perusahaan, apakah lebih tepat untuk rentang skor
dibawahnya atau diatasnya atau tetap pada posisi awal yaitu 50 – 65%.
4. "Pastikan sekali lagi" bahwa rentang nilai yang dipilih secara menyeluruh telah sesuai
dengan persyaratan Sistem Penilaian, termasuk pertimbangan penilaian atas Tingkat
Maturitas Proses, Tingkat Maturitas Pembelajaran Organisasi, Profil Perusahaan, dll,
misal :
PROSES
Skor 50%
Mencerminkan adanya cara/metode/sistem yang menjawab seluruh pertanyaan pada
kriteria PERSYARATAN UMUM (Overal Requirement), telah dijalankan secara konsisten
cara tersebut pada sebagian besar unit kerja yang harus menerapkannya, telah dilakukan
beberapa kali proses perbaikan dan pembelajaran yang mengarah kepada kebutuhan
utama perusahaan.
> 50%
Harus dapat ditunjukkan proses yang berkualitas tinggi, ditunjukkan penerapannya yang
lebih baik dan tidak ditemukan kendala dalam penerapan, terjadi pembelajaran organisasi
yang signifikan dan terintegrasi dengan proses-proses lainnya dan mengarah pada
keberhasilan kinerja.
HASIL
Skor 50%
Mencerminkan adanya pencapaian tingkat kinerja yang baik, trend yang positif, dibandingkan
dengan pembanding (benchmark) yang sesuai untuk setiap indikator kinerja sesuai
persyaratan di setiap item kategori yang keberadaannya penting bagi bisnis atau misi
organisasi.
> 50%
Skor lebih dari 50% harus dapat ditunjukkan tingkat pecapaian kinerja yang lebih baik juga
trend yang lebih tinggi, dibandingkan kinerjanya dengan kinerja pembanding yang lebih kuat
maknanya bagi perusahaan dan memiliki jangkauan lebih luas dan integrasi dengan
persyaratan atau misi organisasi.
Halaman | 100 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tidak ditemukan proses/cara/metodeyang sistematis, yang memenuhi persyaratan Sub Kategori. (A)
Tidak ditemukan atau sedikit bukti penerapan proses/cara/metode yang sistematis. (D)
0% atau 5% Tidak ditemukan bukti orientasi perbaikan yang jelas atau perbaikan yang dilakukan lebih bersifat reaktif
terhadap permasalahan. (L)
Tidak ditemukan bukti adanya keselarasan organisasi atau masing-masing bidang/unit kerja bekerja sendiri-
sendiri atau tidak terintegrasi. (I)
Ditemukan bukti bahwa proses/cara/metode sudah mulai sistematis memenuhi persyaratan dasar (basic
requirement) dari Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode berada pada tahap permulaan implementasi pada hampir semua bidang/unit kerja atau
10%, 15%, masih ditemukan adanya kendala dalam memenuhi persyaratan dasar (basic requirement). (D)
20%, atau
25% Ditemukan bukti tahap permulaan transisi orientasi perbaikan dari yang bersifat reaktif terhadap
permasalahan ke orientasi perbaikan yang lebih proaktif. (L)
Keselarasan proses/cara/metode antar bidang/unit kerja secara umum dicapai melalui penyelesaian
masalah secara bersama. (I)
Ditemukan bukti adanya proses/cara/metode yang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan dasar
basic requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode telah diimplementasikan walaupun pada beberapa bidang/unit kerja masih pada tahap
30%, 35%, permulaan penerapan. (D)
40%, atau
45% Ditemukan bukti tahap permulaan yang sistematis dari proses evaluasi dan perbaikan proses-proses utama.
(L)
Proses/cara/metode berada pada tahap permulaan keselarasan dengan kebutuhan dasar perusahaan yang
dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti proses/cara/metode yang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan umum (overall
requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode diterapkan dengan baik, meskipun penerapannya bervariasi pada beberapa bidang
50%, 55%, atau unit kerja. (D)
60%, atau Sudah dijalankan evaluasi dan perbaikan proses/cara/metode berdasar fakta yang sistematis serta
65% beberapa pembelajaran organisasi termasuk inovasi, untuk meningkatkan efisiensi dan Efektivitas proses-
proses utama (L)
Proses/cara/metode berada pada tahap permulaan keselarasan dengan kebutuhan umum (overall)
perusahaan yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti proses/cara/metode yang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan lengkap (multiple
requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode diterapkan dengan baik, tidak ada gap penerapan yang signifikan. (D)
70%, 75%,
Ditemukan bukti nyata penyempurnaan proses/cara/metode, evaluasi dan perbaikan berdasar fakta yang
80%, atau
sistematis serta beberapa pembelajaran perusahaan termasuk inovasi merupakan alat utama manajemen
85% sebagai hasil analisis dan dilakukan sharing di tingkat perusahaan. (L)
Proses/cara/metode yang dimiliki perusahaan telah diintegrasi dengan kebutuhan organisasi saat ini dan
masa mendatang yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti bahwa proses/cara/metode yang efektif dan sistematis telah sepenuhnya memenuhi
seluruh persyaratan lengkap Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode telah sepenuhnya diimplementasikan tanpa kelemahan atau gap yang berarti pada
berbagai bidang atau unit kerja. (D)
90%, 95%,
atau 100% Ditemukan bukti improvement proses/cara/metode, evaluasi dan perbaikan yang sistematis dan berbasis
fakta serta pembelajaran perusahaan melalui inovasi, telah menjadi alat utama diseluruh perusahaan,
penyempurnaan dan inovasi telah didukung oleh analisis dan dilakukan sharing di seluruh perusahaan. (L)
Proses/cara/metode telah sepenuhnya terintegrasi dengan kebutuhan perusahaan saat ini maupun dimasa
mendatang yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya.(I)
Halaman | 101 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tingkat Kinerja perusahaan yang baik hingga unggul (”good to excellent”) telah dilaporkan, memenuhi
persyaratan lengkap (multiple requirements) dari Sub Kategori. (Le)
Trend yang menguntungkan dapat dipertahankan sepanjang waktu (sustain) pada sebagian besar bidang
70%, 75%, penting pencapaian misi perusahaan. (T)
80%, atau Banyak (many) hingga hampir seluruh (most) TREND dan LEVEL kinerja saat ini telah dievaluasi terhadap
85% pembanding dan/atau benchmark yang relevan dan menunjukkan kepemimpinan (leading) di bidangnya,
serta kinerja yang relatif sangat baik (”very good/excellent dan sustain”). (C)
Hasil-hasil kinerja perusahaan telah dilaporkan untuk sebagian besar pelanggan utama, pasar dan
persyaratan proses serta program kerja. (I)
Tingkat Kinerja perusahaan yang unggul telah dilaporkan yang sepenuhnya memenuhi seluruh persyaratan
lengkap (multiple requirements) Sub Kategori. (Le)
Trend yang menguntungkan telah dipertahankan sepanjang waktu pada seluruh bidang penting pencapaian
90%, 95%, misi perusahaan. (T)
atau 100% Pada banyak bidang yang dipaparkan telah disertakan data kepemimpinan benchmark dan industri. (C)
Hasil-hasil kinerja perusahaan dan proyeksinya telah dipaparkan untuk hampir seluruh pelanggan utama,
pasar dan persyaratan proses serta program kerja. (I)
Halaman | 102 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Respon jawaban yang disajikan pada setiap Sub Kategori hendaknya menguraikan jawaban dengan merujuk
pada dimensi penilaian yaitu :
Menginfromasikan ADLI untuk respon jawaban masing-masing dari Sub Kategori kriteria PROSES (1-6)
Menginformasikan LeTCI untuk respon jawaban masing-masing Sub Kategori kriteria HASIL (7)
Pedoman Umum
1. Pelajari Persyaratan Kriteria
Disarankan perusahaan benar-benar akrab dengan Buku KPKU BUMN, yang didalamnya berisi
informasi yang lengkap terkait persyaratan KPKU BUMN yang utamanya meliputi :
Persyaratan kriteria
Sistem Penilaian
Daftar Istilah
Uraian penjelasan lainnya yang melengkapi, seperti : Pengantar, Pemahaman Kerangka Kerja
dan Perspektif Kesisteman, Tata Nilai Inti dan Konsep, Pemahaman Tingkat Maturitas Proses, dll.
2. Pahami Cara Membaca dan Merespon untuk Setiap Sub Kategori
Pahami Struktur Kriteria (hal.22) yaitu :
Persyaratan Dasar (Basic Requirement)
Persyaratan Umum (Overall Requirement)
Persyaratan Lengkap (Multiple Requirement)
dan pastikan perusahaan memahami perbedaan dan gradasi tingkat kedalaman dari setiap Sub
Kategori. Pusatkanlah perhatian perusahaan pada Persyaratan Lengkap (Multiple Requirement).
Beberapa Bidang (area to address) didalamnya terdiri dari beberapa pertanyaan. Temu kenali cara
atau metode yang diterapkan perusahaan untuk setiap pertanyaan tersebut. Jika tidak ada jawaban
dari salah satu pertanyaan, maka dianggap perusahaan belum memiliki cara/tidak menjalankan.
Kekosongan jawaban inilah yang nantinya menjadi pertimbangan sebagai area perbaikan pada proses
penilaian.
Respon perusahaan atas setiap pertanyaan tidak harus dengan satu jawaban. Adakalanya beberapa
pertanyaan direspon dengan sebuah cara atau metode, tetapi bisa juga satu pertanyaan meliputi
beberapa cara yang diterapkan oleh perusahaan.
3. Gunakan Pedoman Penilaian Sebagai Acuan
Pertimbangkanlah dua hal ketika perusahaan menjawab pertanyaan, yaitu Kriteria (hal. 29-75) dan
pedoman pada Sistem Penilaian (hal. 98-104)
Sertakan informasi dalam setiap jawaban kriteria perusahaan mengacu pada dimensi penilaian yaitu :
Informasi ADLI untuk Kategori 1-6
Sertakan penjelasan terkait kematangan cara/metode yang diterapkan, Efektivitas penerapannya,
sejauh mana pembelajaran yang dilakukan dan keterkaitannya dengan unsur-unsur lain dalam
sistem kinerja yang diterapkan perusahaan.
Halaman | 103 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 104 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Tunjukkan penerapannya,
bahwa cara tersebut telah diterapkan di beberapa lokasi/unit kerja di perusahaan.
Tunjukkan bukti pembelajarannya,
yaitu bukti siklus evaluasi dan perbaikan/peningkatan kualitas proses serta potensi inovasi.
Tunjukkan pula bahwa perbaikan proses telah disebarluaskan kepada unit-unit terkait untuk
mewujudkan pembelajaran organisasi.
Tunjukan integrasinya,
integrasi adalah keselarasan dan harmonisasi dengan : proses yang lain, rencana perusahaan,
pengukuran kinerja, tindakan pimpinan dan HASIL yang dicapai. Harmonisasi inilah yang akan
menciptakan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
(2) Pahami maksud pertanyaan yang diawali dengan kata “apa”
Pertanyaan “apa” meminta perusahaan untuk menyampaikan informasi yang spesifik sesuai jawaban
yang diminta, contoh :
• Apa saja PROSES UTAMA? dalam hal ini perusahaan diminta untuk menyampaikan proses-
proses yang utama di perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
• Apa saja komunitas utama perusahaan? Perusahaan diminta untuk menyampaikan apa/siapa
komunitas yang paling berpengaruh terhadap jalannya operasional perusahaan.
• Apa peluang strategis utama perusahaan? meminta perusahaan untuk menyebutkan peluang
strategis yang ada di lingkungan bisnisnya, dll.
Berbeda dengan pertanyaan “bagaimana”, maka pertanyaan “apa” tidak meminta jawaban
sebagaimana pendekatan ADLI yang telah diuraikan sebelumnya diatas.
(3) Tunjukkan fokus dan konsistensi
Fokus dan konsistensi menunjukkan bahwa PROSES dan pengukuran kinerjanya harus terbukti
mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Fokus dan konsistensi dalam respon KPKU BUMN, meliputi empat area yaitu :
• Pada Profil Perusahaan pastikan menyampaikan secara jelas apa yang penting bagi perusahaan.
• Pada kategori 2-Strategi yang menguraikan tujuan strategis, program kerja dan kompetensi inti,
harus menekankan bidang yang paling difokuskan dan bagaimana mengimplementasikan
rencana strategis perusahaan.
• Pada jawaban mekanisme analisis dan evaluasi (review) organisasi (Sub Kategori 4.1) harus
menunjukkan bagaimana informasi hasil analisa dan evaluasi (review) organisasi selanjutnya
menjadi besar untuk menetapkan skala prioritas.
• Pada Perencanaan Strategis (Kategori 2) dan Fokus Operasi (Kategori 6) harus menekankan
sistem kerja dan proses kerja yang utama untuk keberhasilan keseluruhan ki
nerja perusahaan.
Halaman | 105 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
- Trend harus menunjukkan historikal kinerja dan pencapaiannya saat ini, tidak bergantung
pada proyeksi (masa depan) kinerja. Tidak ada jangka waktu minimum untuk trend data,
interval waktu yang dilaporkan harus bermakna artinya.
- Untuk beberapa kinerja tertentu, trend mungkin meminta rentang waktu lima tahun atau lebih.
Juga beberapa hasil/kinerja yang penting, perusahaan diminta untuk menunjukkan
pencapaian kinerjanya yang terbaru, meskipun belum stabil kinerjanya.
- Jelaskan trend yang menunjukkan perubahan positif atau negatif yang signifikan.
• Pembanding (comparison), Tunjukkan kinerja perusahaan dibanding kinerja perusahaan lain
yang sesuai dan menjadi benchmark perusahaan.
• Integrasi, Perusahaan diminta melaporkan semua kinerja utama (yang penting bagi sukses
perusahaan) dan segmentasinya yang sesuai, contoh : segmentasi berkaitan dengan pelanggan,
tenaga kerja, line of product, dll).
Halaman | 106 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
Halaman | 107 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
1. Inilah saat yang tepat bagi seluruh pimpinan dan karyawan untuk bersatu padu membangun
keunggulan perusahaan. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi - Apa saja
keberhasilan yang telah diraih oleh perusahaan pada tahun-tahun lalu dan saat ini?
2. Lakukan evaluasi untuk menemukan kesenjangan atas kriteria KPKU BUMN dan penerapannya di
perusahaan dan bagaimana perusahaan lain menerapkannya? Disarankan untuk melakukan penilaian
sendiri (self assessment) sebelum dilakukan penilaian oleh eksternal.
3. Awali dengan merespon pertanyaan pada PROFIL PERUSAHAAN.
Apakah Tim yang telah dibentuk menemui kesulitan ketika merespon? Atau sangat sedikit informasi
untuk bisa menjawab? atau masih ada perbedaan jawaban diantara anggota tim? Pada langkah ini,
sebaiknya ada yang mencatat dan atas kesulitan juga perbedaan jawaban selanjutnya hal ini menjadi
masukan untuk tindakan perbaikan. Inilah langkah pertama penilaian KPKU BUMN.
4. Respon pertanyaan demi pertanyaan untuk masing-masing kriteria.
Dari sepintas jawaban perusahaan yang dirasakan tidak terlalu jelas, sebenarnya perusahaan telah
tahu apa atau di area mana yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Tahapan ini meskipun belum secara
terintegrasi dan menjawab analisis sebab akibat, namun perusahaan telah mampu melakukan
identifikasi awal secara individual dari setiap kriteria. Contoh :
- Bidang SDM melakukan evaluasi atas kriteria 5 Fokus Tenaga Kerja.
- Bidang Produksi, Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan melakukan evaluasi atas kriteria 3 Fokus
Pelanggan.
- Bidang Perencanaan Perusahaan melakukan evaluasi atas kriteria 2-Strategi, dan seterusnya.
5. Gunakan pertanyaan-pertanyaan KPKU BUMN sebagai panduan bagi perusahaan untuk memahami
apa yang terpenting bagi perusahaan agar perusahaan fokus dan terarah. Beberapa pertanyaan ada
kalanya tidak atau belum diketahui jawabannya, hal ini kemungkinan besar karena perusahaan BELUM
melakukan, untuk itu berikan penekanan sebagai catatan perbaikan.
6. Manfaatkan tabel SISTEM PENILAIAN untuk membantu perusahaan memahami kematangan/tingkat
maturitas PROSES dan pencapaian HASIL.
Dari tabel penilaian perusahaan akan tahu, apakah perusahaan berada di tingkat nilai Persyaratan
Dasar? (Basic Requirement) atau Persyaratan Umum? (Multiple Requirement) atau Persyaratan
Lengkap? (Multiple Requirement).
7. Sebaiknya, perusahaan melakukan penilaian sendiri (self assessment), sebelum dinilai oleh eksternal,
sehingga secara utuh dan terintegrasi sebenarnya perusahaan telah memperoleh gambaran atas
penilaian dari ketujuh kriteria KPKU BUMN, sebelum assessor dari eksternal menilai perusahaan.
8. Bentuk Tim untuk merekam dan menindaklanjuti hasil penilaian individual (self assessment).
Halaman | 108 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN - 2017
1. Mengidentifikasi siapa saja dan unit-unit kerja apa saja yang signifikan.
2. Membentuk Champion Team untuk merespon jawaban Profil Perusahaan dan jawaban dari setiap
pertanyaan kriteria KPKU BUMN. (Pastikan, ada penanggung jawabnya untuk setiap kategori).
3. Memastikan bahwa setiap kelompok kategori dari Champion Team telah mengumpulkan data,
dokumen, kebijakan, bukti proses, bukti pencapaian kinerja dan bukti-bukti lainnya untuk acuan
merespon jawaban dari setiap pertanyaan kriteria.
4. Fasilitasi antar kelompok kategori Champion Team untuk saling bertukar informasi sehingga dapat
ditemukenali ketidakselarasan jawaban, yaitu “jawaban yang tidak nyambung” atau “tidak dapat
ditunjukkan benang merahnya” dari respon jawaban kelompok yang satu dengan kelompok yang
lain.
5. Mintalah masing-masing kelompok Champion Team untuk mengkomunikasikan respon jawaban
mereka dan rencana tindak lanjutnya.
6. Pastikan respon jawaban dan rencana tidak lanjut yang disusun telah terintegrasi dengan program
kerja dan tindakan dari pimpinan unit kerja yang terkait.
7. Lakukan self assessment dengan melibatkan Champion Team dan pimpinan senior perusahaan
dengan keterbukaan dan kerjasama yang baik untuk menilai integrasi secara menyeluruh atas
kriteria KPKU BUMN dan penerapannya di perusahaan.
*****
Halaman | 109 [Dokumen ini milik dan hanya digunakan oleh KEMENTERIAN BUMN dan BUMN]