Empiema PDF
Empiema PDF
TINJAUAN PUSTAKA
kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. Sebagian
besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung empedu.3,4
Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen di atas ginjal kanan, kolon,
lambung, pankreas, dan usus serta tepat di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi
lobus kiri dan kanan, yang berawal di sebelah anterior di daerah kandung empedu dan
meluas ke belakang vena kava.15 Kuadran kanan atas abdomen didominasi oleh hati
serta saluran empedu dan kandung empedu.1 Pembentukan dan ekskresi empedu
Kebanyakan batu duktus koledokus berasal dari batu kandung empedu, tetapi ada
Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami
aliran balik karena adanya penyempitan saluran.3,18 Batu empedu di dalam saluran
empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis). Jika saluran
empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan
infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan
empedu. Infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari makanan. Infeksi bisa
adalah infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan peradangan
pada saluran dan kantong empedu sehingga cairan yang berada di kantong empedu
mengendap dan menimbulkan batu. Infeksi tersebut misalnya tifoid atau tifus. Kuman
tifus apabila bermuara di kantong empedu dapat menyebabkan peradangan lokal yang
tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun demam. Namun, infeksi lebih
sering timbul akibat dari terbentuknya batu dibanding penyebab terbentuknya batu.19
2.2.1. Anatomi
panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi
antara lobus hati kanan dan kiri.7 Kandung empedu merupakan kantong berongga
berbentuk bulat lonjong seperti buah advokat tepat di bawah lobus kanan hati.2,3
Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, dan kolum. Fundus bentuknya bulat,
ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati. Korpus
merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah bagian yang sempit
dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah duktus sistika.7
empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua
kanan dan kiri yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus
2.2.2. Fisiologi
a. Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada
di dalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini
usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah diubah
empedu.2,7
makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu. Empedu hati tidak
dapat segera masuk ke duodenum, akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus,
empedu masuk ke duktus sistikus dan ke kandung empedu. Dalam kandung empedu,
pembuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorpsi air dari garam-garam anorganik,
sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira lima kali lebih pekat
diatur oleh 3 faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu, dan
empedu, lemak merupakan stimulus yang lebih kuat. Reseptor CCK telah dikenal
terletak dalam otot polos dari dinding kandung empedu. Pengosongan maksimum
terjadi dalam waktu 90-120 menit setelah konsumsi makanan. Empedu secara primer
terdiri dari air, lemak, organik, dan elektrolit, yang normalnya disekresi oleh
hepatosit. Zat terlarut organik adalah garam empedu, kolesterol, dan fosfolipid.7
dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum
memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol, garam empedu
meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk
membantu proses penyerapan, garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus
besar untuk membantu menggerakkan isinya, bilirubin (pigmen utama dari empedu)
dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan,
tubuh.22
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan
sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu
masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu
menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan
sisanya dibuang bersama tinja.22 Hanya sekitar 5% dari asam empedu yang
Batu empedu tidak menyebabkan keluhan penderita selama batu tidak masuk
ke dalam duktus sistikus atau duktus koledokus. Bilamana batu itu masuk ke dalam
ujung duktus sistikus barulah dapat menyebabkan keluhan penderita. Apabila batu itu
kecil, ada kemungkinan batu dengan mudah dapat melewati duktus koledokus dan
masuk ke duodenum.4
Gejalanya mencolok: nyeri saluran empedu cenderung hebat, baik menetap maupun
seperti kolik bilier (nyeri kolik yang berat pada perut atas bagian kanan) jika ductus
sistikus tersumbat oleh batu, sehingga timbul rasa sakit perut yang berat dan menjalar
ke punggung atau bahu. Mual dan muntah sering kali berkaitan dengan serangan
kolik biliaris. Sekali serangan kolik biliaris dimulai, serangan ini cenderung makin
permukaan perut, perut terasa melilit, perut terasa kembung, dan lain-lain.16,23
2.4. Komplikasi
2.4.1. Kolesistisis
empedu.24
2.4.2. Kolangitis
2.4.3. Hidrops
empedu. Dalam keadaan ini, tidak ada peradangan akut dan sindrom yang berkaitan
tidak dapat diisi lagi empedu pada kandung empedu yang normal. Kolesistektomi
bersifat kuratif.3,7
2.4.4. Empiema
batu empedu tidak selalu memunculkan gejala pada penderitanya. Gejala yang
dirasakan pada penderita batu empedu tergantung dari lokasi tempat batu empedu
berada. Batu empedu dapat masuk ke dalam usus halus ataupun ke usus besar lalu
terbuang melalui saluran cerna sehingga tidak memunculkan keluhan apapun pada
penderitanya.25
Jika tidak ditemukan gejala dalam kandung empedu, maka tidak perlu
dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan
menghindari atau mengurangi makanan berlemak. Namun, jika batu kandung empedu
makan, maka dianjurkan untuk pemeriksaan lanjut.26 Batu empedu yang berada
dalam kandung empedu bisa bertambah besar dan berisiko menyumbat saluran
Kandung empedu dapat mengalami infeksi. Akibat infeksi, kandung empedu dapat
karena batu tersebut bermigrasi ke saluran empedu.27 Batu empedu berukuran kecil
lebih berbahaya daripada yang besar. Batu kecil berpeluang berpindah tempat atau
sensasi yang hampir sama dengan nyeri yang muncul akibat penyumbatan pada
utama, maka akan muncul kembali sensasi nyeri yang bersifat hilang-timbul. Lokasi
nyeri yang terjadi biasanya berbeda-beda pada setiap penderita, tetapi posisi nyeri
paling banyak yang dirasakan adalah pada perut atas sebelah kanan dan dapat
menjalar ke tulang punggung atau bahu. Penderita seringkali merasakan mual dan
muntah.25 Peradangan pada saluran empedu atau yang disebut dengan kolangitis
dapat terjadi karena saluran empedu tersumbat oleh batu empedu.24 Jika terjadi infeksi
adalah kalsium karbonat, kalsium palmitit, dan kalsium bilirubinat. Bentuknya lebih
kandung empedu, dapat berupa soliter atau multipel. Permukaannya mungkin licin
atau multifaset, bulat, berduri, dan ada yang seperti buah murbei.3,29 Batu Kolesterol
terjadi kerena konsentrasi kolesterol di dalam cairan empedu tinggi. Ini akibat dari
kolesterol di dalam darah cukup tinggi. Jika kolesterol dalam kantong empedu tinggi,
pengendapan akan terjadi dan lama kelamaan menjadi batu. Penyebab lain adalah
adanya sisa-sisa cairan empedu di dalam kantong setelah proses pemompaan empedu
Penampilan batu kalsium bilirubinat yang disebut juga batu lumpur atau batu
pigmen, tidak banyak bervariasi. Sering ditemukan berbentuk tidak teratur, kecil-
kecil, dapat berjumlah banyak, warnanya bervariasi antara coklat, kemerahan, sampai
hitam, dan berbentuk seperti lumpur atau tanah yang rapuh.3,29 Batu pigmen terjadi
karena bilirubin tak terkonjugasi di saluran empedu (yang sukar larut dalam air),
Batu ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai (±80%) dan terdiri atas
kolesterol, pigmen empedu, dan berbagai garam kalsium. Biasanya berganda dan
2.7. Patogenesis
kelebihan kolesterol dari tubuh, baik sebagai kolesterol bebas maupun sebagai garam
yang disintesis dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang sebaliknya kemudian
Kolesterol bersifat tidak larut air dan dibuat menjadi larut air melalui agregasi
garam empedu dan lesitin yang dikeluarkan bersama-sama ke dalam empedu. Jika
yang sangat jenuh dengan kolesterol.2 Batu empedu kolesterol dapat terjadi karena
tingginya kalori dan pemasukan lemak. Konsumsi lemak yang berlebihan akan
menyebabkan penumpukan di dalam tubuh sehingga sel-sel hati dipaksa bekerja keras
di saluran empedu (yang sukar larut dalam air), dan pengendapan garam bilirubin
1
2
Gambar 2.1. Batu empedu dalam kandung empedu dan saluran empedu33
Keterangan Gambar:
2. Saluran Empedu
2.8. Epidemiologi
Di negara barat, batu empedu mengenai 10% orang dewasa. Angka prevalensi
orang dewasa lebih tinggi. Angka prevalensi orang dewasa lebih tinggi di negara
Amerika Latin (20% hingga 40%) dan rendah di negara Asia (3% hingga 4%). Batu
empedu menimbulkan masalah kesehatan yang cukup besar, seperti ditunjukkan oleh
statistik AS ini:
a. Lebih dari 20 juta pasien diperkirakan mengidap batu empedu, yang total
b. Sekitar 1 juta pasien baru terdiagnosis mengidap batu empedu per tahun,
dalam pengamatannya dari tahun januari 1999 sampai desember 2003 di Kanchi
kamakoti Child trust hospital, mendapatkan dari 13.675 anak yang mendapatkan
ukuran batu sekitar kurang dari 5 mm, dan 56% batu merupakan batu soliter. Empat
puluh satu anak (95,3%) dengan gejala asimptomatik dan hanya 2 anak dengan gejala
(Gustawan, 2007).34
Tiap tahun 500.000 kasus baru dari batu empedu ditemukan di Amerika
Serikat. Kasus tersebut sebagian besar didapatkan di atas usia pubertas, sedangkan
pada anak-anak jarang.35 Insiden kolelitiasis atau batu kandung empedu di Amerika
Serikat diperkirakan 20 juta orang yaitu 5 juta pria dan 15 juta wanita. Pada
pemeriksaan autopsy di Amerika, batu kandung empedu ditemukan pada 20% wanita
penyakit batu empedu yang bergejala atau yang tidak. Persentase penduduk yang
mengidap penyakit batu empedu pada penduduk Negro Masai ialah 15-50 %. Pada
orang-orang Indian Pima di Amerika Utara, frekuensi batu empedu adalah 80%.37
publikasi penelitian batu empedu masih terbatas. Sebagian besar pasien dengan batu
a. Usia
usia. Orang dengan usia > 40 tahun lebih cenderung untuk terkena kolelitiasis
meningkat usia, prevalensi batu empedu semakin tinggi. Hal ini disebabkan:
bertambahnya usia.
b. Jenis Kelamin
c. Berat badan (BMI). Orang dengan Body Mass Index (BMI) tinggi, mempunyai
resiko lebih tinggi untuk terjadi kolelitiasis. Ini karenakan dengan tingginya
BMI maka kadar kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi, dan juga
empedu.1,42
komponen dari lemak. Jika kadar kolesterol yang terdapat dalam cairan
empedu melebihi batas normal, cairan empedu dapat mengendap dan lama
kelamaan menjadi batu.44 Intake rendah klorida, kehilangan berat badan yang
cepat mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia dari empedu dan dapat
sehat yang memiliki risiko untuk terkena kolelitiasis. Pencegahan primer yang
dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kolelitiasi adalah
meningkatkan asupan sayuran, buah-buahan, dan serat makanan lain yang akan
mengikat sebagian kecil empedu di usus sehingga menurunkan risiko stagnasi cairan
empedu di kandung empedu , minum sekitar 8 gelas air setiap hari untuk menjaga
penderita kolelitiasis dan biasanya diarahkan pada individu yang telah positif
menderita kolelitiasis agar dapat dilakukan pengobatan dan penanganan yang tepat.
Penanggulangan non bedah yaitu disolusi medis, ERCP, dan ESWL. Penanggulangan
sejak tahun 1974 hingga sekarang sebagai standar baku terapi non-operatif
dikeluarkan dengan basket kawat atau balon ekstraksi melalui muara yang
sudah besar tersebut menuju lumen duodenum sehingga batu dapat keluar
bersama tinja. Untuk batu saluran empedu sulit (batu besar, batu yang
terjepit di saluran empedu atau batu yang terletak di atas saluran empedu
laser.48
lalu, analisis biaya manfaat pada saat ini memperlihatkan bahwa prosedur ini
dibuang dengan cara ini. Kandung empedu diangkat melalui selang yang
mengganggu atau semakin sering atau berat. Indikasi lain adalah yang
simtomatik. Kelebihan yang diperoleh pasien dengan teknik ini meliputi luka
c.1. Anamnesis
Keluhan yang mungkin timbul adalah dispepsia yang kadang disertai intoleran
terhadap makanan berlemak. Pada yang simtomatis, keluhan utama berupa nyeri di
daerah epigastrium, kuadran kanan atas atau perikomdrium. Rasa nyeri lainnya
adalah kolik bilier yang mungkin berlangsung lebih dari 15 menit, dan kadang baru
tetapi pada 30% kasus timbul tiba-tiba. Lebih kurang seperempat penderita
kolelitiasis, keluhan nyeri menetap dan bertambah pada waktu menarik nafas dalam.3
menegakkan diagnosa Batu Kantong Empedu. Kebenaran dari USG ini dapat
c.3. CT Scanning.
saluran empedu.30
kuning.30
duktus koledokus oleh batu, dan penjalaran radang ke dinding yang tertekan tersebut.3
dan mengurangi rasa nyeri dan keluhan lain. Pencegahan tersier dapat dilakukan
terhadap unsur kimia dari empedu dan dapat menyebabkan penurunan kontraksi
kandung empedu.42
bilier yang mengganggu atau semakin sering atau berat dan adanya komplikasi.3,7
Jika ukuran batu empedu sudah membesar, yakni sekitar 3-4 cm, sudah
selayaknya batu itu diangkat. Kalau ukuran batu besar, kandung empedu harus cepat
diangkat dan segera dibuang. Tapi, jika ukuran batu empedu masih tergolong kecil
dilakukan.7,50