Anda di halaman 1dari 3

Simplisia Tanaman Obat Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwa simplisia merupakan istilah

yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum
mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan
alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Simplisia nabati Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahanbahan nabati lainnya
yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.

2. Simplisia hewani Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh at;au zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan
(Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).

3. Simplisia pelikan atau mineral Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia
murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia menurut cara yang
cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak harus mudah digerus menjadi serbuk.
X. HERBAL UNTUK MENINGKATKAN AIR SUSU IBU/ASI (LAKTOGOGUM)

1. Katuk Sauropus androgynus (L) Merr

Gambar 76. Katuk

a. Nama daerah Memata, simani, kebing, katukan, kerakur.

b. Bagian yang digunakan Daun

c. Deskripsi tanaman/simplisia: Tanaman perdu, tinggi mencapai 2-3 m. Cabang agak lunak dan terbagi.
Daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5
cm dan lebar 1,25-3 cm. Bunga tunggal atau berkelompok tiga berwarna merah gelap atau kuning
dengan bercak merah gelap. Buah bertangkai panjang 1,25 cm.

d. Kandungan kimia: Ekstrak heksana menunjukkan senyawa alifatik. Pada ekstrak eter terdapat
komponen utama monometil suksinat, asam benzoat dan asam 2-fenilmalonat; serta komponen minor
meliputi: terbutol, 2-propagiloksan, 4H-piran-4-on, 2- metoksi-6-metil, 3-peten-2-on, 3-(2-furanil), dan
asam palmitat. Pada ekstrak etil asetat komponen utama: sis-2- metil-siklopentanol asetat, komponen
minor meliputi protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. pirolidinon, dan metil
piroglutamat serta p-dodesilfenol.

e. Data keamanan: LD50: jus daun pada tikus: > 5000 mg/ kg BB. Infusa daun kadar 20 %, 40 %, dan 80 %
pada mencit selama periode organogenesis tidak teratogenik. - 219 –

f. Data manfaat: 1) Uji praklinik: Penelitian pada tikus membuktikan bahwa 631,6 mg ekstrak daun
katuk memberikan efek sebagai laktagogum. Penelitian pengaruh pemberian daun katuk terhadap
peningkatan produksi susu domba mendapatkan hasil bahwa ekstrak daun katuk 20% yang diberikan
secara in vitro dapat meningkatkan produksi air susu > 20%. Komposisi susu tidak berubah, terjadi
peningkatan aktifitas metabolisme glukosa sebesar > 50%. 2) Uji klinik: Penelitian pada manusia
membuktikan efek laktagogum daun katuk pada dosis 900 mg/hari. Suatu penelitian dilakukan
mengetahui potensi daun katuk sebagai laktagogum. Subyek penelitian yaitu ibu menyusui dibagi
menjadi 2 yaitu kelompok yang diberi ekstrak daun katuk 3 x 300 mg/hari dan kelompok plasebo selama
15 hari. Hasil penelitian menemukan peningkatan produksi ASI secara bermakna sebesar 50,7% pada
kelompok ekstrak daun katuk dibandingkan dengan plasebo.

g. Indikasi Meningkatkan produksi ASI (Laktagogum)

h. Kontraindikasi Belum diketahui

i. Peringatan Belum diketahui

j. Efek samping Sukar tidur, anoreksia dan bronkiolitis obliterans (dosis 150 mg setelah penggunaaan
selama 7 bulan terutama yang dikonsumsi sebagai jus mentah).

k. Interaksi Belum diketahui l. Posologi 3 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari.


Tahap QC Raw Materials

Purity, Linearity, DL & QL, Accuracy

1. Makroskopik dan mikroskopik (Bahan baku)


2. Mendeteksi kontaminan yang mungkin masuk
3. Profil kimia
4. Profil DNA
5. Senyawa marker
6. Uji non spesifik

Anda mungkin juga menyukai