Metode Pelaksanaan Jembatan Kukku
Metode Pelaksanaan Jembatan Kukku
Jl. Sultan Hasanuddin No. 133, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi selatan
METODE KERJA
PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN PENYEBERANGAN DIATAS AIR
Kec. Maiwa, Cendana, Curio, Enrekang dan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan
Paket Pekerjaan :
KONSULTAN PERENCANA
CV. RENCANA MUDA INDONESIA
Tahun Anggaran 2020
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasangan Batu
Sandaran (Railing)
Pembongkaran Beton
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Timbunan akan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian
rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana
memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur
yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari
lalu lintas tersebut. Berikut urutan pekerjaan nya :
- Whell Loader memuat material pilihan ke dump truck di lokasi pengambilan Material
- Selanjutnya Dump Truck mengangkut ke lokasi pekerjaan dengan jarak quari ke lapangan
- Tanah timbun dituang dan dihampar pada area hampar dan Material tanah timbun
diratakan dengan menggunakan Motor Grader
- Material disiram air Oleh Water Tank Truck sebelum pemadatan
- Material dipadatkan menggunakan Tandem Roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
b. Material yang digunakan :
- Bahan Timbunan Pilihan
c. Alat yang digunakan :
- Whell Loader
- Dump Truck
- Motor Grader
- Tandem Roller
- Water Tank Truck
- Alat Bantu / Perkakas Tukang
DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250)
a. Metode Pelaksanaan :
Pada pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk lantau jembatan diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di
workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Ukuran dan bentuk akan
dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing. Bekisting harus kokoh, kuat, tidak
bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi akan dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan akan dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu.
Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah
disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi
harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman akan dipasang
dalam menangani kerja ini untuk menjamin kualitas pemasangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Agregat Kasar
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Compressor
- Concrete vibrator
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan
sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui
oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan disesuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi
acuan maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting
roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang akan
dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) akan dipasang dan diikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian
sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus
dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan
bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete
Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan. Kegiatan
pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah
disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan
concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok
pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran
dilaksanakan.
Curing Beton
a. Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot
air lalu dicure dengan curing compound.
b. Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu
dicure dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
c. Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
d. Bekisting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
5. Pasangan Batu
a. Metode Pelaksanaan :
- Untuk tahapan pertama maka dilakukan galian tanah pondasi dengan kedalaman dan
dimensi sesuai gambar kerja
- Pekerja atau Tukang akan memasang benang ukur tinggi dan lebar untuk pasangan
- Batu sebelum dipasang dibasahi terlebih dahulu
- Tukang akan memasang batu satu demi satu dengan campuran beton sebagai pengikat
- Batu dipasang dengan susunan sesuai dengan gambar kerja.
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
b. Bahan / Material:
- Batu kali / gunung
- Semen
- Pasir
c. Peralatan:
- Molen
- Sekop
- Alat Bantu
d. Tenaga Kerja:
- Mandor
- Tukang Batu
- Pekerja
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
9. Sandaran (Railing)
a. Metode Pelaksanaan :
- Pada pelaksanaan ini terlebih dahulu disiapkan peralatan dan material
- Ralling ditempah atau dirakit di bengkel kerja
- Setelah dirakit ralling dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang pada bidang pasang
- Pekerja memeriksa pemasangan agar ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar kerja
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
• Pengujian Tanah
• Pengujian Beton
• Pengujian Aspal
Pengujian aspal dilakukan pada saat design trial mix dan tes marshal
untuk mengetahui kekuatannya dalam menerima beban.
• Pengujian Besi
Besi tulangan yang dipakai adalah U-24 untuk besi tulangan polos dan
U-39 untuk besi tulangan ulir.