Anda di halaman 1dari 10

Volume II No.

3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM EKONOMI ISLAM

*(An’im Fattach
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Jl. Veteran No.53A Lamongan
Telp. ( 0322 ) 324706, Faks. ( 0322 ) 324706
Email : jpim.unisla@gmail.com

ABSTRAK
Masalah permintaan dan penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita yang pernah mempelajari
teori mikro ekonomi yang terdapat pada ilmu ekonomi. Permintaan dan penawaran juga sudah
menjadi kegiatan sehari-hari bagi manusia dalam melakukan kegiatan perekonomian. Tentang
produksi, supply, harga, keuntungan, produsen, pemasaran, pasar di bahas dalam konsep
penawaran. Begitu juga dalam konsep permintaan yang membahas tentang konsumsi, konsumen,
demand, kebutuhan hidup, harga yang selalu menjadi prioritas utama dalam menjalankan
konsep permintaan. Tidak jauh beda dengan konsep permintaan dan penawaran dalam
perspektif ekonomi Islam yang membahas tentang hal-hal yang di sebutkan tetapi memiliki
batasan-batasan dalam berekonomi yaitu syariat yang berhubungan langsung dengan Allah
SWT dan sumber-sumber Islam seperti Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad dari para ulama
atau para ekonom Islam. Dimana di Indonesia sama sekali belum di terapkan tentang konsep
permintaan dan penawaran secara ekonomi Islam yang merupakan konsep baik dalam
meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia, yang bisa di bilang Indonesia
terlalu menfokuskan kegiatan perekonomian pada sistem mencari keuntungan besar dan
materialistis.

Kata kunci : Konsep Permintaan Islam, Konsep Penawaran Islam, Harga

PENDAHULUAN merupakan konsep dasar dari kegiatan


Latar Belakang ekonomi yang lebih luas.
Dalam kajian ekonomi secara mikro, Pandangan ekonomi Islam terhadap
pembahasan didasarkan pada perilaku permintaan, penawaran dan mekanisme
individu sebagai pelaku ekonomi yang pasar ini relatif sama dengan ekonomi
berperan menentukan tingkat harga dalam konvensional ,namun terdapat batasan-
proses mekanisme pasar. Mekanisme pasar batasan dari hukum Islam untuk berperilaku
itu sendiri adalah interaksi yang terjadi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam
antara permintaan (demand) dari sisi ekonomi islam, norma dan moral islami
konsumen dan penawaran (supply) dari sisi yang merupakan prinsip islam dalam ber-
produsen, sehingga harga yang diciptakan ekonomi, merupakan faktor yang
merupakan perpaduan dari kekuatan masing- menentukan suatu individu maupun
masing pihak tersebut.Oleh karena itu, maka masyarakat dalam melakukan kegiatan
perilaku permintaan dan penawaran ekonominya sehingga teori ekonomi yang

451
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

terjadi menjadi berbeda dengan teori pada 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
ekonomi konvensional memengaruhi permitaan dan
Seringkali masyarakat susah untuk penawaran.
membedakan teori permintaan dan 3. Menjelaskan konsep dan teori
penawaran dalam ekonomi Islam dengan ekonomi Islam mengenai permintaan
ekonomi konvensional, memang secara dan penawaran
umum teori dan hukum keduanya hamper 4. Untuk mengetahui perbedaan konsep
sama, tetapi jika diperdalam akan terlihat antara ekonomi Islam dengan
perbedaan antara ekonomi Islam dengan konvensional mengenai teori
ekonomi konvensional dalam memaparkan permintaan dan penawaran
teori permintaan dan penawaran.
Untuk dapat mengetahui perbedaan LANDASAN TEORI
kedua teori tersebut, dalam makalah ini Pengertian dari Permintaan
kami menjelaskan secara mendalam
pemaparan bagian-bagian yang mana Secara umum permintaan adalah
menjadi pembeda antara kedua teori banyaknya jumlah barang yang diminta pada
tersebut.Untuk lebih jelasnya kami suatu pasar tertentu dengan tingkat harga
membahasnya dalam makalah ini. tertentu pada tingkat pendapatan tertentu
.Besar kecilnya perubahan permintaan
Rumusan Masalah ditentukan oleh besar kecilnya perubahan
Adapun rumusan masalah yang akan harga.Jika ini terjadi maka berlaku
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai perbandingan terbalik antara harga terhadap
berikut: harga permintaan dan berbanding lurus
1. Apa pengertian dari Permintaan Dan dengan penawaran.Hukum permintaan
Penawaran ? menyatakan “bila harga suatu barang naik,
2. Apa penjelasan permintaan dan maka permintaan barang tersebut turun,
penawaran dalam Perspektif sebaliknya jika harga suatu barang turun
Ekonomi Islam ? maka permintaan terhadap suatu barang
3. Faktor apa yang mempengaruhi tersebut akan naik”.
permintaan dan penawaran terhadap Menurut N.Gregory Mankiw dalam
suatu barang ? bukunya yang berjudul “pengantar mikro
4. Seperti apakah perbedaan konsep ekonomi” menyebutkan bahwa permintaan
permintaan ? adalah sejumlah barang yang diinginkan dan
Tujuan dapat dibeli oleh pembeli.kita tahu bahwa
untuk barang apapun, ada banyak hal yang
Adapun tujuan penulisan dalam menentukan jumlah yang akan diminta
makalah ini adalah sebagai berikut: pembeli, namun ketika kita menganalisis
1. Untuk memahami dan megetahui bagaimana pasar bekerja, suatu hal yang
pengertian permintaan dan sangat berperan adalah harga barang
penawaran dalam ekonomi Islamdan tersebut.
konvensional Jumlah permintaan barang menurun
ketika harga barang naik dan meningkat
ketika harga barang turun.Hal ini berarti

452
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

jumlah permintaan barang berbanding berkurang, sehingga memaksa


terbalik dengan harga. Hubungan antara konsumen mengurangi pembelian,
harga dengan jumlah permintaan ini berlaku terutama barang yang akan naik
untuk hamper semua barang dalam ekonomi, harganya.
dan dalam kenyataannya, para ekonom
Pada hukum permintaan berlaku
dimanapun menyebut hal ini sebagai hukum
permintaan. Jika hal-hal lain tetap, ketika asumsi ceteris paribus. Artinya hukum
suatu barang naik jumlah permintaan untuk permintaan tersebut berlaku jika keadaan
barang tersebut akan turun. Sebaliknya atau faktor- faktor selain harga tidak
ketika harga turun jumlah permintaan naik. berubah (dianggap tetap/ ceteris paribus).
(N.Gregory Mankiw, Principle of Micro Kemudian dalam hukum permintaan
Economic, jilid 1, edisi Asia,Salemba terhadap barang halal sama dengan
Empat, Jakarta: 2012)
permintaan dalam ekonomi pada
Hukum Permintaan umumnya, yaitu berbanding terbalik
Hukum permintaan adalah hukum terhadap harga, apabila harga naik, maka
yang menjelaskan tentang adanya permintaan terhadap barang halal tersebut
hubungan yang bersifat negatif antara berkurang, dan sebaliknya dengan asumsi
tingkat harga dengan jumlah barang yang cateris paribus.
diminta. Apabila harga naik jumlah barang Konsep permintaan dalam Perspektif
yang diminta sedikit dan apabila harga Ekonomi Islam
rendah jumlah barang yang diminta Konsep permintaan dalam islam
meningkat, karena pada hakikatnya makin menilai suatu komoditi (barang atau jasa)
rendah harga suatu barang maka makin tidak semuanya bisa dikonsumsi maupun
banyak permintaan terhadap barang digunakan, dibedakan antara yang halal
tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga dengan yang haram .Oleh karena itu, dalam
suatu barang maka makin sedikit teori permintan Islami membahas
permintaan barang halal, sedangkan dalam
permintaan terhadap barang tersebut. Dari
permintaan konvensional, semua komoditi
hipotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa: dinilai sama, bisa dikonsumsi dan
digunakan.
1. Apabila harga suatu barang naik,
maka pembeli akan mencari QS. Al Maidah: 87-88
barang lain yang dapat digunakan ‫ا آنوَا آ اَْ ا اذل ََهِ اَ ِ َا‬ ‫ا آْ ا ُ اهْ َ آح ََا ِ اَِِّ ََ اا م ِ ا آ نَ ََِ ا‬
sebagai pengganti barang tersebut, ََ ‫( ال اهم ا َتعات َِل آََِْها اه ِ آ ُِ ََ ِد َتع ا آت‬87)
dan sebaliknya apabila barang “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
tersebut turun, konsumen akan kamu haramkan apa-apa yang telah
menambah pembelian terhadap dihalalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
barang tersebut. melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui
2. Kenaikan harga menyebabkan batas“
pendapatan riil konsumen

453
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa


‫ال َِِِ ََ آَدْ ا يا اذ ِ ِا ََهِ اذَا ط‬ menjelaskan, bahwa hal-hal yang
َ ‫نِ ل محِ ََ ََ اه َح‬
َ‫آز ا َِع ِ َا آُ آه‬ ‫َّ ا‬
‫ا آو ط‬
‫( َِ َت آدَِِّا‬88) mempengaruhi permintaan suatu barang
antara lain:
1. Keinginan atau selera masyarakat
“ Dan makanlah makanan yang halal lagi terhadap suatu barang yang berbeda
baik dari apa yang Allah telah rezekikan daan selalu berubah-ubah. Dimana
kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah ketika masyarakat telah memiliki selera
Yang kamu beriman kepada-Nya” . terhadap suatu barang maka hal ini akan
Menurut Ibnu Taimiyah, permintaan mempengaruhi jumlah permintaan
suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, terhadap barang tersebut.
yang digambarkan dengan istilah raghbah fil 2. Jumlah para peminat terhadap suatu
al-syai. Yang diartikan sebagai Jumlah barang. Jika jumlah masyarakat yang
barang yang diminta.secara garis besar, menginginkan barang tersebut semakin
permintaan dalam ekonomi Islam sama banyak, maka harga barang tersebut
dengan ekonomi konvensional, namun ada akan semakin meningkat.
batasan batasan tertentu yang harus 3. Kualitas pembeli (al-mu’awid). Dimana
diperhatikan oleh individu muslim dalam tingkat pendapatan merupakan salah satu
keinginannya. Islam mengharuskan untuk cirri kualitas pembeli yang baik.
mengkonsumsi barang yang halal lagi Semakin besar tingkat pendapatan,
thoyyib. Aturan Islam melarang seorang semakin tinggi kualitas manyarakat
muslim memakan barang yang haram, untuk membeli
kecuali dalam keadaan darurat dimana 4. Lemah atau kuatnya kebutuhan suatu
apabila barang tersebut tidak dimakan, maka barang. Apabila kebutuhan terhadap
akan berpengaruh pada kesehatan muslim suatu barang itu tinggi maka permintan
tersebut. terhadap barang itu juga tinggi
5. Cara pembayaran (tunai atau
Selain itu, dakam ajaran Islam orang
angsuran).Jika pembelian barang
yang mempunyai banyak uang tidak
tersebut dengan transaksi tunai, biasanya
diperbolehkan membelanjakan uangnya
permintaannya lebih tinggi
semau hatinya.Batasan anggaran belum
6. Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya
cukup untuk membatasi konsumsi. Batasan
transaksi dari suatu barang rendah, maka
lain yang perlu diperhatikan adalah seorang
permintaan akan meningkat
muslim tidak boleh berlebihan (ishrof), dan
harus mengutamakan kebaikan
(maslahah)islam tidak menganjurkan Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan
permintaan suatu barang dengan tujua konvensional terhadap teori permintaan
kemegahan, kemewahan, kemubadziran.
Bahkan Islam memerintahkan bagi yang Definisi dan factor-faktor yang
sudah mencapai nishab, untuk menyisihkan mempengaruhi terhadap permintaan, antara
dari anggarannya untuk membayar zakat, permintaan konvensional dan islam
infaq, dan shodaqoh. mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan
bahwa keduanya merupakan hasil dari
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan

454
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

penelitian kenyataan di lapangan (empiris) yang baik yang telah Allah halalkan
dari tiap-tiap unit ekonomi. bagi kamu, dan janganlah kamu
Namun terdapat perbedaan yang mendasar melampaui batas. Dan makanlah
diantara keduanya, diantaranya: makanan yang halala lagi baik dari
1. Perbedaan utama antara kedua teori apa yang Allah telah rezekikan
tersebut tentunya adalah mengenai kepadamu, dan bertakwalah kepada
sumber hukum dan adanya batasan Allah yang kamu beriman kepada-
syariah dalam teori permintaan Nya.
islami. Permintaan islam berprinsip 5. Oleh karenanya dalam teori
pada entitas utamanya yaitu islam permintaan islam membahas
sebagai pedoman hidup yang permintaan barang halal, barang
langsung dibimbing oleh Allah haram, dan hubungan antara
SWT. Permintaan islam secara jelas keduanya. Sedangkan dalam
mengakui bahwa sumber ilmu tidak permintaan konvensional, semua
hanya berasal dari pengalaman komoditi dinilai sama, bisa
berupa data-data yang kemudian dikonsumsi atau digunakan.
mengkristal menjadi teori-teori, 6. Dalam motif permintaan islam
tetapi juga berasal dari firman-firman menekankan pada tingkat kebutuhan
Tuhan (relevation), yang konsumen terhadap barang tersebut
menggambarkan bahwa ekonomi sedangkan motif permintaan
islam didominasi oleh variable konvensional lebih didominasi oleh
keyakinan religi dalam mekanisme nilai-niali kepuasan (interest).
sitemnya. Konvensional menilai bahwa
2. Sementara itu dalam ekonomi egoisme merupakan nilai yang
konvensional filosofi dasarnya konsisten dalam mempengaruhi
terfokus pada tujuan keuntungan dan seluruh aktivitas manusia.
materialisme.Hl ini wajar saja karena 7. Permintaan islam bertujuan
sumber inspirasi ekonomi mendapatkan kesejahteraan atau
konvensional adalah akal manusia kemenangan akhirat (falah) sebagai
yang tergambar pada daya turunan dari keyakinan bahwa ada
kreatifitas, daya olah informasi dan kehidupan yang abadi setelah
imajinasi manusia.Padahal akal kematian yaitu kehidupan akhirat,
manusia merupakan ciptaan Tuhan, sehingga anggaran yang ada harus
dan memiliki keterbatasan bila disisihkan sebagai bekal untuk
dibandingkan dengan kemampuan. kehidupan akhirat.
3. Konsep permintaan dalam islam
menilai suatu komoditi tidak Pengertian dari Penawaran
semuanya bias untuk dikonsumsi
maupun digunakan, dibedakan Teori mikro ekonomi selalu
anatara yang halal maupun yang didefinisikan oleh ahli ahli ekonomi sebagai
haram. Allah terlah berfirman dalam sutau bidang studi dalam ilmu ekonomi yang
surat Al-Maidah ayat 87-88 : menerangkan tentang kegiatan dalam bagian
4. “Hai orang-orang yang ebriman, bagian kecil dari keseluruhan perekonomian,
janganlah kamu haramkan apa-apa salah satunya teori penawaran.

455
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Penawaran (supply) dalam ilmu Membahas teori penawaran Islami,


ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa kita harus kembali kepada sejarah
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh penciptaan manusia.Bumi dan manusia tidak
produsen kepada konsumen pada setiap diciptakan pada saat yang bersamaan.Dalam
waktu tertentu.Jadi penawaran dapat memanfaatkan alam yang telah disediakan
didefinisikan yaitu banyaknya barang yang Allah bagi keperluan manusia, larangan
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar yang harus dipatuhi adalah “Janganlah kamu
tertentu, pada periode tertentu, dan pada membuat kerusakan di muka
tingkat harga tertentu. bumi”.Larangan ini tersebar di banyak
Hukum penawaran menerangkan tempat dalam Al-Qur'an dan betapa Allah
apabila harga sesuatu barang meningkat, sangat membenci mereka yang berbuat
kuantitas barang ditawar akan meningkat kerusakan di muka bumi.
dan apabila harga sesuatu barang menurun, Secara umum tidak banyak
kuantitas barang yang ditawar akan perbedaan antara teori permintaan
menurun. Hukum ini menunjukkan wujud konvensional dengan Islami sejauh hal itu
hubungan positif antara tingkat harga dan dikaitkan dengan variabel atau faktor yang
kuantitas barang yang ditawar. Hal ini turut berpengaruh terhadap posisi
disebabkan karena harga yang tinggi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara
member keuntungan yang lebih kepada umum pada hakekatnya sama. Satu aspek
produsen, jadi produsen akan menawarkan penting yang memberikan suatu perbedaan
lebih banyak barang. Harga yang tinggi dalam pespektif ini kemungkinan besar
menyebakan produsen berpendapat barang berasal dari landasan filosofi dan moralitas
tersebut sangat diminta oleh konsumen yang didasarkan pada premis nilai-nilai
tetapi penawarannya kurang di pasaran. Islam.
Produsen akan menambahkan penawaran
untuk memenuhi permintaan. Yang pertama adalah bahwa Islam
Teori penawaran yaitu teori yang memandang manusia secara umum, apakah
menerangkan sifat penjual dalam sebagai konsumen atau produsen, sebagai
menawarkan barang yang akan dijual. suatu objek yang terkait dengan nilai-
Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva nilai.Nilai-nilai yang paling pokok yang
penawaran perubahan dalam jumlah yang didorong oleh Islam dalam kehidupan
ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari perekonomian adalah kesederhanaan, tidak
pergeseran kurva penawaran. Dengan kata silau dengan gemerlapnya kenikmatan
lain definisi penawaran bsa juga dijelaskan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).
dengan proses atau gejala sustitusi pada Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi
umumnya sumber sumber dan teknik trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua
produksi yang digunakan oleh seorang adalah norma-norma Islam yang selalu
produsen dapat digunakan untuk menemani kehidupan manusia yaitu halal
memproduksi berbagai macam dan jumlah dan haram. Produk-produk dan transaksi
produk. pertukaran barang dan jasa tunduk kepada
norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas
Konsep penawaran dalam perspektif manusia itu pada hakekatnya adalah barang-
ekonomi Islam narang atau transaksi-transaksi yang

456
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

berbahaya bagi diri mereka dan untuk memenuhi keinginannya dengan cara
kemaslahatannya. apapun, ia adalah makhluk rasional. Ketika
Namun demikian, bahaya yang produsen berusaha memaksimalkan
ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui keuntunganan, dengan mengabaikan
dan dideteksi oleh kemampuan indrawi atau tanggung jawab sosial, ia adalah makhluk
akal manusia dalam jangka pendek. Sikap rasional dan tidak perlu dikhawatirkan.
yang benar dalam menghadapi persoalan ini Begitu juga dengan konsumen yang ingin
adalah kepatuhan kepada diktum disertai memaksimalkan nilai guna (utility) ketika
pencarian hikmah di balik itu.Dengan kedua membeli suatu produk, maka ia berjalan
batasan ini maka lingkup produksi dan pada pada jalur rasionalitas dan hal itu secara
gilirannya adalah lingkup penawaran itu ekonomi adalah baik.
sendiri dalam ekonomi Islam menjadi lebih Faktor yang mempengaruhi penawaran
sempit dari pada yang dimiliki oleh ekonomi terhadap suatu barang
konvensional. Dengan demikian terdapat Faktor yang mempengaruhi
dua penyaringan(filtering) yang membuat penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah
wilayah penawaran (domain) dalam banyaknya permintaan tingkat keuntungan
ekonomi Islam menyempit yaitu filosofi relative (tingkat harga), tingkat usaha
kehidupan Islam dan norma moral Islam. manusia (produktifitas) misalnya besarnya
Dalam perspektif ekonomi Islam, tenaga buruh termasuk termasuk ilmu
manusia diinjeksi dengan norma moral pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan
Islam sehingga nafsu untuk memenuhi yang dimiliki, keamanan dan ketenangan
keinginannya tidak selalu dipenuhi. serta kemampuan teknik dan perkembangan
Demikian juga cara untuk memenuhi secara keseluruhan. Adapun faktor-faktor
keinginan tersebut senantiasa dikaitkan yang lain yang mempengaruhi penawaran
dengan norma moral Islam yang sellau terhadap suatu barang:
menemaninya ke mana saja dan di mana 1. Biaya dan teknologi
saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang 2. Biaya dan teknologi adalah dua
diproduksi dan ditawarkan ke pasar konsep yang sangat erat berkaitan
mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai satu sama lain. Yang dimaksud
dengan tujuan syariah itu sendiri dengan biaya adalah biaya yang
(maqoshidu syariah).Dalam perspektif ini dikeluarkan untuk memproduksi
tidak dimungkinkan produksi barang yang barang dan jasa mencakup baiaya
tidak berguna secara syar’i.Kedua tenaga kerja, biaya bahan baku, jika
rasionalitas.Asumsi kedua ini merupakan sistem ekonomi konvensional dalam
turunan dari asumsi yang pertama.Jika ilmu dalam operasionalnya.
ekonomi konvensional melihat bahwa 3. Teknologi adalah penemuan dan
manusia adalah economic man yang selalu peningkatan teknologi yang
didorong untuk melampiaskan keinginannya diterapkan untuk menurunkan biaya
dengan cara apapun, maka asumsi produksi contohnya adalah
rasionalitas merupakan ruhnya yang penggunaan robot dan komputer.Jika
mengilhami seluruh usahanya dalam rangka diterapkan teknologi baru dan
memenuhi keinginannya tersebut. Selama sebagainya.
manusia menguras tenaga dan pikirannya 4. Jumlah penjual

457
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

5. Jumlah penjual memiliki dampak ekonomiyang rasional, produsen akan


langsung terhadap penawaran makin memutuskan produksinya. Dengan demikian
banyak jumlah penjual yang mampu dapatlah digambarkan dalam sebuah
menjual pada tingkat harga tertentu diagram dimana sumbu vertical adalah harga
makin tinggi penawaran. dan sumbu horizontal adalah jumlah produk
6. Dugaan tentang masa depan yang ditawarkan kepada masyarakat bahwa
7. Aspek dugaan atau ekspetasi kurva penawaran sebagai kurva yang naik ke
teerhadap masa depan mencakup kanan. Kedudukan kurva ini bias berpindah
dugaan mengenai perubahan harga atau bergeser bergantung kepada faktor-
dari barang tersebut. Misalnya, jika faktor yang mempengaruhinya.
penjual menduga bahwa harga Disamping itu, ongkos produksi juga
barangnya akan meningkat dimasa merupakan faktor penting dalam
depan, ia akan mengurangi menentukan penawaran suatu
penawarannya pada saat ini. produk.Ongkos produksi pada gilirannya
Akibatnya penawarannya berkurang. ditentukan oleh harga dari faktor input.
Hal ini dilarang oleh nabi, karena Perubahan dalam harga-harga factor input
seperti nanti yang akan kita lihat, umumnya dikarenakan adanya perubahan
perilaku ini mengakibatkan harga dalam laju pajak dan subsidi. Sekalipun
dipasar melonjak. diasumsikan bahwa tidak terjadi perubahan
8. Kondisi alam dalam kebijakan fiscal pemerintah berkaitan
9. Kondisi alam seperti terjadi banjir, dengan perpajakan atau subsidi, masih ada
gempa bumi dan sebagainya.Bisa factor lain yang sangat berperan dalam
mengakibatkan penawaran barang- menentukan kedudukan penawaran dalam
barang tertentu berkurang khususnya perekonomian konvensional. Kemajuan
barang-barang hasil pertanian. teknologi berperan sangat penting dalam
mengurangi ongkos produksi karena
Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan perubahan dalam teknologi yang lebih maju
konvensional terhadap teori penawaran memungkinkan dipakainya cara-cara
produksi yang jauh lebih efisien dan tentu
Penawaran dalam ilmu konvensional saja lebih murah daripada sebelumnya.
Dijelaskan bahwa penawaran Dengan demikian dapatlah diringkaskan
berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini bahwa aspek penawaran (Qs) dalam
berarti bahwa semakin tinggi suatu harga ekonomi konvensional ditentukan oleh
produk, semakin memberikan insentif beberapa variable antara lain harga (P),
kepada produsen untuk meningkatkan ongkos produksi (C), teknologi (T) dan
produksinya dan kemudian menawarkannya factor input (Pt), ceteris paribus. Secara
kepada konsumen yang matematis dapat diungkapkan dalam sebuah
membutuhkan.Sebaliknya, semakin rendah fungsi umum Qs = f (P, C, T, Pf). Sekalipun
suatu harga produk, semakin berkurang banyak faktor yang mempengaruhi tingkatan
insentif bagi produsen ubntuk memproduksi penawaran, dalam analisis ilmu ekonomi
dan menawarkannya.Hal ini disebabkan hanya menggunakan harga sebagai ukurn
karena makin rendah suatu harga, utama dalam membuat diagram penawaran.
makinkecil suatu keuntungan atau malah
timbul kerugian. Sebagai suatu agen Penawaran dalam ekonomi islam

458
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Secara umum tidak banyak PENUTUP


perbedaan antara teori permintaan Kesimpulan
konvensional dengan islam sejauh hal itu
dikaitkan dengan variable atau factor yang Permintaan dan penawaran adalah
turut berpengaruh terhadap posisi dua konsep yang mendasari kegiatan
penawaran. Bahkan bentuk kurva secara perekonomian yang sangat luas.Permintaan
umum pada hakikatnya sama. Satu aspek dan penawaran juga merupakan dua kata
penting yang memberikan suatu perbedaan yang paling sering digunakan oleh para
dalam perspektif ini kemungkinan besar ekonom, keduanya merupakan kekuatan-
berasal dari landasan filosofi dan moralitas kekuatan yang membuat perekonomian
yang didasarkan pada premis nilai-nilai pasar bekerja.
islam. Yang pertama adalah bahwa islam Konsep Ekonomi Islam mengenai
memandang manusia secara umum, apakah permintaan dan penawaran ini mirip sekali
sebagai konsumen atau produsen, sebagai dengan ekonomi konvensional, namun
suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. terdapat batasan-batasan individu untuk
Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong berperilaku sesuai dengan aturan syariah.
ole islam dalam kehidupan perekonomian Dalam ekonomi Islam, norma dan moral
adalah kesederhanaan, tidak silau dengan Islami merupakan prinsip dasar Islam dalam
gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) melakukan kegiatan ekonomi, sehingga teori
dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai ekonomi yang terjadi menjadi berbeda
yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic dengan teori pada ekonomi konvensional.
man. Yang kedua adalah norma-norma islam
Konsep permintaan dalam Islam
yang selalu menemani kehidupan manusia
menilai suatu komoditi (barang dan jasa)
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan
tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi atau
transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk
digunakan, dibedakan antara yang halal
kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan
maupun yang haram.Oleh karena itu dalam
atas manusia itu pada hakikatnya adalah
teori permintaan, Islam membahas
barang-barang atau transaksi-transaksi yang
permintaan barang halal, barang haram, dan
berbahaya bagi diri mereka dan
hubungan diantara keduanya. Sedangkan
kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
dalam permintaan konvensional, semua
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat
komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi
diketahui dan dideteksi oleh kemampuan
maupun digunakan.
indrawi atau akal manusia dalam jangka
pendek.Sikap yang benar dalam menghadapi
persoalan ini adalah kepatuhan kepada Saran
diktum disertai pencarian hikmah dibalik itu.
Dari pembahasan yang sudah
Dengan kedua batasan ini maka lingkup
dijelaskan diatas sebaiknya masyarakat
produksi dan pada gilirannya adalah lingkup
muslim didunia, lebih khusus di Indonesia
penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam
karenamasyarakatnya mayoritas muslim,
menjadi lebih sempit daripada yang dimiliki
menerapkan sistem ekonomi Islam dalam
oleh ekonomi konvensional.
kajian permintaan dan penawaran, agar
barang yang kita konsumsi atau gunakan
tersebut halal dan berkah.

459
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Karim, Adiwarman, A. 2007. Ekonomi


DAFTAR PUSTAKA Mikro Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer.
Gema Insani Press. Jakarta. 2001 Qaradhawi, Yusuf, Peran Nilai dalam
Perekonomian Islam, diterjemahkan
T.Gilarso SJ;Pengantar Ilmu Ekonomi Didin Hafidudin, Jakarta: Robbani
Mikro.Penerbit Kanisius. Press, 1977.
Yogyakarta. 2003
Ibn Qudâmah, Al-Mughnî ‘alâ Mukhtashar
N .Gregory Mankiw ; Principle of al-Kharqî, Lubnân: Dâr al-Maktab al-
Microeconomics. jilid 1. edesi ‘Ilmiyyah 1994.
terjemahan .Erlangga. Jakarta. 1998
Sukirno, Sadono. 1999. Ekonomi Mikro.
Jakarta: Rajawali Press.

460
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen

Anda mungkin juga menyukai