Askep DM
Askep DM
Di susun oleh :
Dwiky Wijaya
P27905118006
A. PENGKAJIAN
IDENTITAS MAHASISWA
Nama mahasiswa : Dwiky Wijaya Tanggal pasien masuk : 11 Maret
2020
NIM : P27905118006 Tanggal Pengkajian : 17 Maret
2020
Tempat Praktik : RSU Kab.Tangerang Tanda tangan :
Ruangan : Penyakit Dalam
DATA DASAR
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S Agama : Islam
Umur : 45 th Pekerjaan : Buruh
Jenis kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SD
Status perkawinan : Menikah
KELUARGA YANG DAPAT DIHUBUNGI
Nama : Ny.A
Hubungan dengan pasien : Istri
INFORMASI MEDIK
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
Riwayat penyakit dahulu
Dirawat Ya Tidak Kapan : -
Operasi Ya Tidak Jenis operasi : -
Kapan : -
Kebiasaan
Merokok Ya Tidak Jumlah : 1 Bks/hari
Kopi Ya Tidak Jumlah : 1 – 2 gelas/hari
Alkohol Ya Tidak Jumlah : -
Obat-obatan Ya Tidak Jumlah : -
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : Klien mengatakan muntah-muntah, tidak ada nafsu makan.
Riwayat alergi
Alergi obat : Tidak Reaksi : -
Ya,
Riwayat penyakit sekarang : Klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan muntah-muntah, tidak ada
nafsu makan. klien di bawa ke Rumah Sakit masuk IGD. Setelah
mendapat penanganan awal di IGD, pasien selanjutnya dirawat di Ruang
Penyakit Dalam. Saat pengkajian diperoleh pasien demam, banyak
keringat, mual, tidak nafsu makan, GDS 300 gr/dl, pasien sejak 3
minggu yang lalu berhenti menggunakan insulin karena
konsumsi obat herbal. Pasien mengalami ulkus pada daerah pedis sinisra
sejak 2 minggu. TTV TD 110/70, HR 80x/menit, RR 20x/menit, Suhu
38,50 C. Luka pada pedis sinistra, ukuran luka 10x3 cm, eksudat banyak
dan serosa, kedalaman luka tampak otot, jaringan nekrotik sedikit,
jaringan granulasi tidak ada, tepian luka epithelium melekat, kolonisasi
ringan, dan luka berbau. Hasil pemeriksaan kultur luka ditemukan
bakteri escherechia coli sejumlah 180.000/mm2.
Sirkulasi Jantung
Nyeri dada Ya Tidak
Jika ya, teratasi dengan : Istirahat Relaksasi
Obat Lain-lain
Karakteristik nyeri seperti : Ditusuk Terbakar
Menyebar Tertimpa benda
Perasaan pasien Lelah Berdebar Kesemutan
Gemetar Kaku kuduk Keringat dingin
Irama Reguler Ireguler Tachycardia
Bradycardia
Bunyi Jantung BJ1 BJ2 Gallop
Mur-mur
EKG .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
Penilaian Sistem Persyarafan Masalah
Keperawatan
GCS E:4 M:6 V:5 Ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
Pupil Normal Isokor Anisokor Konfusi
akut/kronik
Miosis Midriosis
Kerusakan memori
Kelainan neurologis Kejang Tremor/gemetar Kaku kuduk Defisit perawatan
Kelumpuhan Afasia Disfagia diri
Kekuatan otot : (parese/paralisis/diplegia/paraplegia/tetraplegia/hemiparese)* Kesiapan
Lengan (ka/ki) 0 1 2 3 4 5 meningkatkan
Tungkai (ka/ki) 0 1 2 3 4 5 perawatan diri
Hambatan
Nervus Cranialis : mobilitas fisik
Hambatan
mobilitas di tempat
tidur
N. I (Olfaktorius) Normal Anosmia hiposmia hiperosmia Hambatan
paraosmia kakosmia halusinasi olfactorik kemampuan
berpindah
Hambatan berjalan
N. II (Optikus) Visus....... Buta warna Medan penglihatan Resiko cedera
menyempit
N. III, IV, VI Bola mata simetris ka/ki Strabismus Eksopthalmus Resiko Jatuh
Celah kelopak simetris ka/ki Ptosis Enoftalmus Hambatan
Diplopia refleks cahaya (+) Isokor komunikasi verbal
Lain-lain ..........................................................................................
Penilaian Sistem Integumen Masalah
Keperawatan
Suhu Normal Hangat Panas Nyeri
Dingin Defisit volume
cairan
Warna Normal Pucat Kuning Hipertermia
Kemerahan Sianosis Hipotermia
Luka Ya Tidak
Jika ya, Kondisi luka :
Tipe eksudat :Tidak ada Serosanginosa Serosa Seropurulen
Purulenta
Jumlah eksudat : Tidak ada sedikit sekali/hampir tidak ada
sedikit Sedang Banyak
Ukuran luka : Sembuh <2,5cm2 2,5 – 5,0 cm2 5,1 – 10cm2
2
>10cm
Kedalaman :Sembuh Kulit kehilangan tipis Parsial
Ketebalan penuh tendon/tampak kapsul sendi sampai tulang
Undermining : 0cm >0,4cm 0,4 – 0,9cm 0,9 – 1,4cm
>1,5cm
Tipe jaringan nekrotik:tidak ada slough putih mudah lepas slough putih
hingga kuning lengket atau fibrin/eskar warna abu sampai hitam
lunak/eskar hitam kering keras
Jumlah nekrotik menutupi dasar luka :tidak ada <25% 26–50% 51-
75% >75%
Tipe jaringan granulasi : sembuh merah terang merah muda
agak kehitaman pucat tidak ada
Jumlah jaringan granulasi : sembuh >76 51-75% 26 – 50%
<25%
Tepian luka : sembuh >50 epitelium tidak jelas <50
epitelium melekat
Pengkajian
awal
1 Penurunan berat badan lebih 5 kg dalam 3 Ya Tidak
bulan
2 Makan kurang dari 50% dari normal dalam Ya Tidak
5 hari
3 Membutuhkan NGT Tidak
Ya
PERKIRAAN PASIEN PULANG DAN RENCANA KEPULANGAN
Perawatan selanjutnya akan dilakukan Pasien akan dipulangkan ke :
oleh :
Diri sendiri/ Mandiri Rumah
Pasangan Rumah sakit lain
Anak Rumah sehat/ Pusat Rehabilitasi
Lainnya : Nursing home/ Panti Werdha/ Panti Sosial
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
a. Darah b. Urin
1) Hemoglobin - 1) Ureum -
2) Leukosit - 2) Creatinin -
3) Hematokrit -
4) Trombosit -
2. Radiologi
a. Rontgen –
PROGRAM PENGOBATAN
Obat-obatan : Diit -
Sulferazol 2 x 1 gr
Operasi -
Metronidazol 3 x 500 mg
Ondansetron 3 x 1 amp
Humulin R 3 x 10 µ
A. ANALISIS DATA
RR : 20x/mnt ↓
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d Mual Muntah
2. Hipertermi b.d Kekurangan Volume Cairan
3. Kerusakan integritas jaringan b.d luka
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
22
lepaskan
pakaian.
4. Berikan cairan
oral
3 Kerusakan Stelah di lakukan Perawatan Luka
integritas jaringan intervensi keperawatan 1. Monitor
b.d luka selama 1x24 jam maka karakteristik luka
integritas kulit dan 2. Monitor tanda-
jaringan meningkat tanda infeksi
dengan kriteria hasil : 3. Lepaskan balutan
- Perfusi jaringan danprester secara
meningkat perlahan.
- Perdarahan 4. Bersihkan dengan
menurun cairan NaCl
- Nekrosis 5. Bersihkan
menurun. jaringan nekrotik.
6. Berikan salep
sesuai ke kulit
atau lesi.
7. Pasang balutan
sesuai jenis luka
8. Pertahankan
teknik steril saat
melakukan
perawatan luka.
9. Ganti balutan
sesuai jumlah dan
eksudat dan
drainase.
10. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi.
23
11. Ajarka prosedur
perawatan luka
secara mandiri.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
24
08.00 WIB III 9. Memonitor karakteristik luka
10. Hasil : eksudat banyak dan
serosa, kedalaman luka
tampak otot, jaringan nekrotik
sedikit, jaringan granulasi
tidak ada, tepian luka
epitelium melekat, kolonisasi
ringan, luka berbau.
25
2. 18/03/2020
Melepaskan balutan
07.40 WIB III
danprester secara perlahan.
Hasil :
26
Mempertahankan teknik
09.30 WIB III steril saat melakukan
perawatan luka.
Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
10. 15 WIB III mandiri
E. EVALUASI KEPERAWATAN
17/03/2020 S:
27
Klien mengatakan muntah-muntah,
13. 00 WIB I tidak ada nafsu makan.
O:
Klien tampak mual, tidak
nafsu makan, GDS 300 gr/dl,
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 38,50oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi.
17/03/2020 S:
Klien mengatakan demam.
14. 00 WIB II O:
Klien tambak berkeringat.
Suhu tubuh klien
36,50 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian airan dan
elektrolit intravena.
18/03/2020 S:
- Klien mengatakan ada luka
13. 00 WIB III O:
- Luka pada pedis sinistra
ukuran 10x3 cm.
- Eksudat banyak dan serosa
28
- Kedalaman luka tampak otot.
- Ada jaringan nekrotik dan
tepian luka epitelium
melekat.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi prosedur
debridement.
- Kolaborasi pemberian
antibiotik.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
29
1. Defisit Nutrisi b.d Mual Muntah
2. Hipertermi b.d Kekurangan Volume Cairan
3. Kerusakan integritas jaringan b.d luka
30
B. SARAN
Untuk para pembaca disarankan menjaga kesehatan dengan pola hidup
yang sehat, rutin memeriksakan kesehatan.
22
23
24