Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Miopia

Beberapa cara untuk mengatasi kelainan pada kasus miopia ialah:


1. Lensa Kacamata
Kacamata masih merupakan metode yang paling aman untuk memperbaiki refraksi.
Untuk memperbaiki refraksi. Untuk mengurangi aberasi nonkromatik, lensa dibuat dalam
bentuk meniskus (kuva terkoreksi) dan dimiringkan ke depan (pantascopic lift).
Metode Refraksi:
1. Tentukan Refraksi Awal
Apabila sudah melakukan refraksi sebelumnya, gunakan refraksi yang terbaru
sebelum kunjungan yang sekarang. Apabila merupakan kunjungan pertama gunakan alat
berikut untuk melakukan refraksi seperti Retinoskopi, Autorefraktor.
2. Tentukan Visus
Mata kanan diuji terlebih dahulu dan kemudian mata kiri. Refraksi ditempatkan
pada trial frame, mata kiri diletakkan lensa okluder atau penutup mata dan refraksionis
menentukan garis terendah yang dapat dibaca setidaknya 3 dari 5 huruf.
3. tentukan Sferis minus
 Bila visus kurang dari 6/6, lanjutkan dengan tes pinhole dengan meletakkan pinhole
didepan mata yang diperiksa. Bila pinhole positif, maka kemungkinan mata termasuk
miopia.
 Untuk menilai besar miopia, dimulai dari lensa negatif (-) 0,25 D, ditambahakan
berturut-turut -0,25 sampai pada lensa negatif terlemah penderita dapat membaca
deretan huruf 6/6. Apabila dalam menambahkan minus -0,25 D tidak bertambah huruf
yang dibaca lebih baik menambahkan sferis yang lebih kecil.
 Setelah menentukan plus atau minus tertinggi, subjek diminta untuk membaca baris
terkecil yang dia bisa ( pembacaan harus setidaknya sama baiknya dengan pembacaan
awal).
 Seseorang dengan miopia bila diberikan lensa bantu negatif yang terlalu lemah akan
menimbulkan ketidaknyamanan karena membuat orang tersebut berakomodasi untuk
dapat melihat dengan jelas. Jadi bila pasien miopia dikoreksi dengan -3,0 D
memberikan tajam penglihatan 6/6, dan demikian juga bila diberi -3.25 D, maka
sebaiknya diberikan lensa koreksi -3,0 agar untuk memberikan istirahat mata dengan
baik sesudah dikorek.
2. Lensa Kontak
Lensa kontak pertama merupakan lensa sklera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit
dipakai untuk jangka panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa tidak enak pada
mata. Lensa kornea keras, yang terbuat dari polimetiltakrillat, merupakan lensa kontak
pertama yang benar-benar berhasil dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata.
Pengembangan selanjutnya antara lain adalah lensa kaku yang permaebal-udara, yang terbuat
dari asetat butirat selulosa, silikon, atau berbaga polimer plastik dari silikon, dan lensa kontak
lunak, yang terbuat dari beragam plastik hidrogel; semuanya memberikan kenyamanan yang
lebih baik, tetapi risiko terjadinya komplikasi serius lebih besar [ CITATION Eva10 \l 1057 ].

3. Ekstraksi lensa jernih untuk miopia


Ekstraksi lensa non-katarak telah dianjurkan untuk koreksi refraktif miopia sedang sampai
tinggi; hasil tindakan ini tidak kalah memuaskan dengan yang dicapai bedah menggunakan
laser. Namun, perlu dipikirkan komplikasi operasi dan pascaoperasi bedah intraokular,
khususnya pada miopa tinggi.

Anda mungkin juga menyukai