0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Penatalaksanaan miopia meliputi lensa kacamata, lensa kontak, dan ekstraksi lensa. Lensa kacamata dan lensa kontak digunakan untuk memperbaiki refraksi dengan mengoreksi aberasi nonkromatik. Lensa kontak terbuat dari berbagai bahan seperti silikon dan hidrogel untuk meningkatkan kenyamanan. Ekstraksi lensa juga dianjurkan untuk mengoreksi miopia sedang hingga tinggi meskipun memiliki risiko komplikasi operasi.
Penatalaksanaan miopia meliputi lensa kacamata, lensa kontak, dan ekstraksi lensa. Lensa kacamata dan lensa kontak digunakan untuk memperbaiki refraksi dengan mengoreksi aberasi nonkromatik. Lensa kontak terbuat dari berbagai bahan seperti silikon dan hidrogel untuk meningkatkan kenyamanan. Ekstraksi lensa juga dianjurkan untuk mengoreksi miopia sedang hingga tinggi meskipun memiliki risiko komplikasi operasi.
Penatalaksanaan miopia meliputi lensa kacamata, lensa kontak, dan ekstraksi lensa. Lensa kacamata dan lensa kontak digunakan untuk memperbaiki refraksi dengan mengoreksi aberasi nonkromatik. Lensa kontak terbuat dari berbagai bahan seperti silikon dan hidrogel untuk meningkatkan kenyamanan. Ekstraksi lensa juga dianjurkan untuk mengoreksi miopia sedang hingga tinggi meskipun memiliki risiko komplikasi operasi.
Beberapa cara untuk mengatasi kelainan pada kasus miopia ialah:
1. Lensa Kacamata Kacamata masih merupakan metode yang paling aman untuk memperbaiki refraksi. Untuk memperbaiki refraksi. Untuk mengurangi aberasi nonkromatik, lensa dibuat dalam bentuk meniskus (kuva terkoreksi) dan dimiringkan ke depan (pantascopic lift). Metode Refraksi: 1. Tentukan Refraksi Awal Apabila sudah melakukan refraksi sebelumnya, gunakan refraksi yang terbaru sebelum kunjungan yang sekarang. Apabila merupakan kunjungan pertama gunakan alat berikut untuk melakukan refraksi seperti Retinoskopi, Autorefraktor. 2. Tentukan Visus Mata kanan diuji terlebih dahulu dan kemudian mata kiri. Refraksi ditempatkan pada trial frame, mata kiri diletakkan lensa okluder atau penutup mata dan refraksionis menentukan garis terendah yang dapat dibaca setidaknya 3 dari 5 huruf. 3. tentukan Sferis minus Bila visus kurang dari 6/6, lanjutkan dengan tes pinhole dengan meletakkan pinhole didepan mata yang diperiksa. Bila pinhole positif, maka kemungkinan mata termasuk miopia. Untuk menilai besar miopia, dimulai dari lensa negatif (-) 0,25 D, ditambahakan berturut-turut -0,25 sampai pada lensa negatif terlemah penderita dapat membaca deretan huruf 6/6. Apabila dalam menambahkan minus -0,25 D tidak bertambah huruf yang dibaca lebih baik menambahkan sferis yang lebih kecil. Setelah menentukan plus atau minus tertinggi, subjek diminta untuk membaca baris terkecil yang dia bisa ( pembacaan harus setidaknya sama baiknya dengan pembacaan awal). Seseorang dengan miopia bila diberikan lensa bantu negatif yang terlalu lemah akan menimbulkan ketidaknyamanan karena membuat orang tersebut berakomodasi untuk dapat melihat dengan jelas. Jadi bila pasien miopia dikoreksi dengan -3,0 D memberikan tajam penglihatan 6/6, dan demikian juga bila diberi -3.25 D, maka sebaiknya diberikan lensa koreksi -3,0 agar untuk memberikan istirahat mata dengan baik sesudah dikorek. 2. Lensa Kontak Lensa kontak pertama merupakan lensa sklera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit dipakai untuk jangka panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa tidak enak pada mata. Lensa kornea keras, yang terbuat dari polimetiltakrillat, merupakan lensa kontak pertama yang benar-benar berhasil dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata. Pengembangan selanjutnya antara lain adalah lensa kaku yang permaebal-udara, yang terbuat dari asetat butirat selulosa, silikon, atau berbaga polimer plastik dari silikon, dan lensa kontak lunak, yang terbuat dari beragam plastik hidrogel; semuanya memberikan kenyamanan yang lebih baik, tetapi risiko terjadinya komplikasi serius lebih besar [ CITATION Eva10 \l 1057 ].
3. Ekstraksi lensa jernih untuk miopia
Ekstraksi lensa non-katarak telah dianjurkan untuk koreksi refraktif miopia sedang sampai tinggi; hasil tindakan ini tidak kalah memuaskan dengan yang dicapai bedah menggunakan laser. Namun, perlu dipikirkan komplikasi operasi dan pascaoperasi bedah intraokular, khususnya pada miopa tinggi.