Anda di halaman 1dari 2

Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada kadar glukosa dalam darah yang

konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber
utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat glukosa dalam darah bertahan pada batas-
batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dL), kadar ini meningkat setelah makan dan biasanya berada
pada level terendah di pagi hari sebelum orang-orang mengkonsumsi makanan (Mayes, 2001).

Semua sel dengan tiada hentinya mendapat glukosa, tubuh mempertahankan kadar glukosa
dalam darah yang konstan, yaitu sekitar 80-100 mg/dl bagi dewasa dan 80-90 mg/dl bagi anak,
walaupun pasokan makanan dan kebutuhan jaringan berubah-ubah sewaktu kita tidur, makan,
dan bekerja (Cranmer H. et al., 2009).

Proses ini disebut homeostasis glukosa. Kadar glukosa yang rendah, yaitu hipoglikemia dicegah
dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati yang besar melalui jalur glikogenolisis
dan sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino di hati melalui jalur glukonoegenesis
dan melalui pelepasan asam lemak dari simpanan jaringan adiposa apabila pasokan glukosa
tidak mencukupi. Kadar glukosa darah yang tinggi yaitu hiperglikemia dicegah oleh perubahan
glukosa menjadi glikogen dan perubahan glukosa menjadi triasilgliserol di jaringan adiposa.
Keseimbangan antar jaringan dalam menggunakan dan menyimpan glukosa selama puasa dan
makan terutama dilakukan melalui kerja hormon homeostasis metabolik yaitu insulin dan
glukagon (Mayes, 2001).

Glukosa tebentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan
otot rangka (Joyce, 2007). Glukosa adalah suatu gula enam karbon yang sederhana. Glukosa
dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk disakarida (secara kimiawi terikat ke
molekul gula lain) dan sebagai kanji polisakarida kompleks. Dalam mukosa usus halus,
disakarida diuraikan menjadi monosakarida oleh enzim yang disebut disakaridase. Kanji
diuraikan oleh amilase yang dikeluarkan oleh pankreas dan juga oleh kelenjar air liur. Gula
diserap di usus dalam bentuk monosakarida (Irawan, 2007).

Penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan makanan yang tidak kuat atau
darah terlalu banyak mengandung insulin. Jika terjadi peningkatan kadar gula darah
(hiperglikemia), berarti insulin yang beredar tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik
(resisten) dan kondisi inilah yang disebut sebagai DM. Kadar gula darah puasa yang mencapai
lebih dari 125 mg/dL biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes (Joyce, 2007).

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Salah satu hasil pencernaan
karbohidrat adalah glukosa. Setelah diserap oleh usus halus, glukosa akan segera masuk ke
dalam darah. Dari darah, sebagian besar glukosa akan dibawa ke hati, dan sebagian kecil
disimpan dalam otot (Sumardjo, 2006).
Glukosa yang terabsorbsi dalam usus halus ditransport ke hati melalui vena porta hepatica. Di
dalam hati, glukosa disimpan dalam bentuk glikogen atau dilepas ke dalam darah untuk
ditransport ke sel-sel lain. Glukosa dapat diubah menjadi lemak oleh hati dan jaringan adipose
jika ada kelebihan glukosa (Sloan, 2004). Selain berperan sebagai sumber energi utama bagi
tubuh, glukosa juga berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak (Irawan, 2007).

Glukosa dalam tubuh dapat berasal dari beberapa sumber. Pertama, glukosa berasal dari
makanan yan berupa gula atau karbohidrat yang kemudian dicerna menjadi glukosa dan gula
sederhana lain. Kedua, glukosa disintesa dari sumber energi lain terutama oleh hati yang
dikenal dengan gluconeogenesis. Ketiga, guloksa yang tersimpan dalam hati, otot, dan jaringan
lain dalam bentuk glikogen (Irawan, 2007).

Proses metabolisme glukosa dibantu oleh beberapa hormon, terutama insulin. Insulin disintesis
oleh sel ß Langerhans pankreas dan dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh jika
dalam tubuh terjadi peningkatan kadar glukosa dengan cara membawa glukosa ke dalam hati,
otot dan jaringan adipose (Irawan,2007).

Proses metabolisme glukosa yang terjadi sesaat setelah kita makan yaitu konsentrasi glukosa
dalam darah akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan sel ß memproduksi hormon insulin
sehingga konsentrasi insulin dalam darahpun akan meningkat. Selanjutnya, glukosa akan
ditransport ke dalam sel. Di dalam sel, sebagian glukosa dimetabolisme, sedangkan sebagian
lagi dibawa ke hati untuk dibentuk menjadi glikogen melalui proses yang bernama glikogenesis.
Setelah proses tersebut, kadar glukosa dalam tubuh akan kembali menurun dan kembali
menjadi normal (Irawan, 2007).

Macam-macam pemeriksaan glukosa darah :

1. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan
makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut (Depkes RI, 1999).

2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan.

Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien
berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan (DepkesRI,
1999).

Anda mungkin juga menyukai