Oleh :
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Pada
Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Program Sarjana Terapan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang
Oleh :
ii
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM SARJANA TERAPAN
Skripsi, Juni 2022
ABSTRAK
Di Era globalisasi saat ini cara pandang penduduk dunia telah melahirkan kebiasaan-
kebiasaan baru yang tidak sesuai dengan gaya hidup yang sehat, salah satunya yaitu
mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol yang berlebih dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati seperti sirosis hati, perlemakan hati, hepatitis alkohol dan
lainnya. Salah satu pemeriksaan fungsi hati adalah Gamma Glutamyl Transferase
(GGT). Kombinasi peningkatan aktivitas Gamma Glutamyl Transferase di hepatosit
ditambah peningkatan kerusakan hepatoseluler akan memperbesar peningkatan
enzim Gamma Glutamyl Transferase serum pada orang yang banyak mengonsumsi
alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan
GGT dengn riwayat pemakaian alkohol pada peminum alkohol di Desa Ngesti
Rahayu Dusun 1. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan desain
penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngesti Rahayu Dusun 1
pada bulan Juni-Juli 2022. Populasi sebanyak 50 orang laki-laki yang mengkonsumsi
alkohol di Desa Ngesti Rahayu Dusun 1 dan di dapatkan sampel penelitian ini
sebanyak 30 orang. Analis data yang digunakan adalah uji anova 2 arah (two way
anova). Hasil uji menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara
aktivitas enzim GGT dengan riwayat pemakaian alkohol pada peminum alkohol
dengan nilai Sig. = 0.762 (Sig. > 0.05).
iii
BIODATA PENULIS
NIM : 1813353021
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Penulis
Pembimbing Pendamping,
v
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Penulis
Tim Penguji
Mengetahui,
vi
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 1813353021
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi
yang berjudul:
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
vii
MOTTO
Karna itu satu hal yang penting selalu sesuai kata hati”
viii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahiim…
Sujud syukur kepada Allah Subhanawata’ala atas cinta dan kasih sayang-Mu yang
telah memberikanku kekuatan serta membekaliku dengan ilmu. Terima kasih Ya
Allah atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
Sollu Allaihi Wassalam.
Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku. Ibu Dewi Rachmawati dan
Bapak Rudi Hartono sebagai tanda bakti dan rasa terima kasih yang tak terhingga.
Terima kasih tak henti-hentinya mendo’akan kelancaranku, memberikan kasih sayang
tulus, serta pengorbanan untuk keberhasilanku.
Untuk kedua adikku tersayang Clarista Salsabila, dan Alzidan Akbar Hartono terima
kasih atas senyum dan semangat yang selalu kalian berikan. Semoga kelak dapat
tumbuh menjadi sosok yang membanggakan dan senantiasa berbakti kepada
orangtua. Serta keluarga besarku terima kasih atas dukungannya dan semangat dari
kalian.
Untuk sahabat terbaik sepanjang masa, Adelia Shartika, Vivi Agnes Wulandari, dan
Deswari Olivia Yustina. Terima kasih atas canda tawa yang selalu kalian beri
untukku. Terima kasih atas segala bantuan, dukungan, semangat dan pengorbanan
yang selama ini kalian perbuat untukku, terima kasih tetap bertahan sejauh ini,
semoga persahabatan kita selalu terjaga hingga akhir masa.
Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima
kasih banyak atas semuanya.
ix
KATA PENGANTAR
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR
HALAMAN SAMPUL DALAM ii
ABSTRAK iii
BIODATA PENULIS iv
LEMBAR PERSETUJUAN v
LEMBAR PENGESAHAN vi
LEMBAR PERNYATAAN vii
MOTTO viii
PERSEMBAHAN ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
1. Tujuan Umum 3
2. Tujuan Khusus 3
D. Manfaat Penelitian 4
1. Manfaat Teoritis 4
2. Manfaat Aplikatif 4
3. Ruang Lingkup 4
xi
C. Populasi dan Sampel penelitian 21
1. Populasi 21
2. Sampel 21
D. Variabel dan Definisi Operasional 22
E. Pengumpulan Data 22
F. Pengolahan dan Analisa Data 23
G. Ethical Clearence 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
Lampiran 1 Tabel Hasil Penelitian
Lampiran 2 Output Analisa Data
Lampiran 3 Penjelasan Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Informed Consent
Lampiran 5 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 Standar Operating Procedur (SOP) Kerja
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 8 Surat Laik Etik
Lampiran 9 Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian
Lampiran 11 Lembar Kegiatan (Logbook) Penelitian
Lampiran 12 Kartu Konsultasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era globalisasi saat ini sangat memberikan pengaruh dan dampak
luar biasa bagi perkembangan di berbagai bidang dan nilai kehidupan. Cara
pandang penduduk dunia telah melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru yang
tidak sesuai dengan gaya hidup yang sehat, salah satunya yaitu mengonsumsi
alkohol (Rezkiani, 2016). Sebagian besar masyarakat sudah menganggap
biasa mengkonsumsi minuman beralkohol dan mempercayai mengkonsumsi
minuman beralkohol memiliki efek relaksasi dan membawa kesenangan bagi
peminumannya (Sabrina, 2020). Tanpa kita sadari bahwa kebiasaan meminum
minuman beralkohol juga memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan.
Di Indonesia, pada tahun 2013 penyalahgunaan Narkotika, Alkohol,
Psikotropika serta Zat adiktif (NAPZA) mencapai 3,7 jiwa (22%). Pada tahun
2014 hadapi kenaikan, Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan
terdapat 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi) di Indonesia memiliki
riwayat memakai NAPZA antara lain 46% merupakan perilaku minum
alkohol (Triyono, 2014). Serta sebanyak 64 juta orang di dunia yang
mengkonsumsi alkohol lebih dari 1 tahun menimbulkan 3,3 juta kematian
ataupun 5,9% dari segala kematian diseluruh dunia menurut World Health
Organization (Adelia, 2020).
Dampak negatif alkohol itu sendiri dapat memicu aktivitas mikrosom
dan menyebabkan kerusakan hepatoseluler, meskipun pada pecandu alkohol
yang gizinya terpenuhi. Apabila seseorang mengkonsumsi alkohol terus
menerus dan berlebihan dalam jangka panjang, enzim yang mengoksidasi
alkohol akan menjadi jenuh (Suaniti et al, 2012). Konsumsi alkohol yang
berlebih dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah
gangguan fungsi hati seperti sirosis hati, perlemakan hati, hepatitis alkohol
1
2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
kepustakaan untuk penelitian selanjutnya di Poltekkes Tanjungkarang.
2. Manfaat Aplikatif
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat untuk
dapat merubah perilaku masyarakat dalam mengurangi bahkan meninggalkan
kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol yang memicu timbulnya
berbagai macam penyakit.
E. Ruang Lingkup
Bidang kajian penelitian ini adalah kimia klinik. Penelitian ini
merupakan penelitian Deskriptif untuk mengetahui adanya hubungan antara
riwayat konsumsi alkohol dengan aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl
Transferase). Desain penelitian ini dengan rancangan Cross sectional.
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu riwayat pemakaian
alkohol. Variabel terikatnya adalah aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl
Transferase). Lokasi penelitian bertempat di Desa Ngesti Rahayu Dusun 1,
Kabupaten Lampung Tengah dan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh laki-laki yang mengkonsumsi alkohol di Desa Ngesti Rahayu Dusun
1, Kabupaten Lampung Tengah. Dalam penelitian ini dimulai dari tahap Pra-
Analitik, Analitik dan Pasca Analitik. Hasil pemeriksaan dari GGT (Gamma
Glutamyl Transferase) selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Pengujian
hipotesis dengan menggunakan analisis uji statistik anova 2 arah (two way
anova). Metode pemeriksaan aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl
Transferase) dengan menggunakan metode kinetic enzimatik (seseuai dengan
IFCC).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Dasar Alkohol
a. Pengertian Alkohol
Golongan senyawa kimia yang memiliki satu gugus–OH adalah
alkohol. Methanol, etanol dan isopropanol merupakan jenis alkohol yang
sering ditemukan dan banyak digunakan sebagai pelarut. Minuman beralkohol
dan alkohol keduanya merupakan jenis yang berbeda. Tidak ada satu orang
pun yang mampu minum bentuk murni dari alkohol (alkohol 100%)
dikarenakan bisa menyebabkan kematian. Minuman beralkohol merupakan
minuman yang mengandung alkohol dan etanol (C2H2OH) yang berasal dari
proses peragian berbagai bahan baku tumbuhan seperti bijibijian, buah-
buahan, atau nira yang mengandung karbohidrat yang merupakan hasil proses
peragian ataupun penyulingan (distilasi). Etanol (C2H2OH) merupakan
larutan alkohol terdapat dalam minuman alkohol pada umumnya. Etil alkohol
atau lebih dikenal etanol biasanya dipakai untuk pelarut, antiseptik, campuran
obat batuk, anggur obat, terdapat dalam minuman keras dan minuman lain
yang mengandung alkohol (Lestari, 2016).
Pengkonsumsi alkohol kronik dapat menyebabkan penyakit
multisistemik serta perubahan patofisiologi pada sebagai besar organ,
misalnya, sirosis hati, kanker payudara pada wanita, kanker kolon, penyakit
ginjal, penyakit pankreas, diabetes, defisiensi sistem imun, osteoporosis,
gangguan pencernaan, hipertensi, penyakit jantung, artritis dan gangguan
sistem saraf pusat (Purbayanti and Nafarin, 2019).
b. Golongan Minuman Berahkohol
Berdasarkan ketentuan Standard Industri Indonesia (SII) dari
Departemen Perindustrian RI, minuman berkadar alkohol dibawah 20% tidak
tergolongan minuman keras, tapi juga bukan minuman ringan.
5
6
Sumber: (https://www.harapanrakyat.com/2020/12/anatomi-hati-manusia/).
Gambar 2.1 Anatomi Hati Manusia
b. Fungsi Hati
Hati adalah organ yang sangat penting dan mempunyai berbagai
fungsi. Fungsi fisiologis pada hati dalam tubuh yakni sebagai tempat
metabolisme (karbohidrat, protein dan lemak), deteksifikasi racun, tempat
pembentukan sel darah merah serta penyaring darah, berperan dalam
penggumpalan darah, menghasilkan empedu dan sebagai tempat penyimpanan
vitamin dan zat besi. Melihat fungsi hati dapat dilihat sebagai organ
keseluruhannya, atau dari sel-sel dalam hati (Agung et al., 2017). Adapun
fungsi organ hati yaitu :
1) Berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit karena
sebelum ke jaringan ekstraseluler akan melewati organ hati.
2) Ikut mengatur volume darah karena hati bersifat sebagai spons.
3) Berperan dalam filtrasi makanan dan substan melalui sistem portal masuk ke
hati setelah proses penyerapan di intestinal.
Hati memliki peran penting dalam proses metabolisme oleh karena itu, organ
hati sering terpapar zat kimia. Zat kimia akan didetoksifikasi serta diinaktivasi
sehingga menjadi tidak berbahaya bagi tubuh. Obat dan zat kimia
menyebabkan kerusakan hati permanen dan dapat menimbulkan dampak
berbahaya, hal tersebut terjadi jika cadangan daya tahan hati mengalami
penurunan dan hilangnya kemampuan regenerasi sel hati (Agung et al, 2017).
c. Jenis Uji Fungsi Hati
Uji fungsi hati dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Penilaian fungsi hati
a) Fungsi Sintesis
(1) Albumin
Albumin adalah substansi terbesar dari protein yang dihasilkan oleh
hati. Fungsi albumin ialah mengatur tekanan onkotik, mengangkut nutrisi,
hormon, asam lemak, dan zat sampah dari tubuh. Apabila terdapat gangguan
fungsi sintesis hati maka kadar albumin serum menjadi turun (hipoalbumin)
terutama apabila terjadi lesi sel hati yang luas serta kronik (Rosida, 2016).
10
(2) Globulin
Globulin adalah unsur dari protein badan yang terdiri dari globulin
alpha, beta, dan gama. Globulin berfungsi sebagai pengangkut beberapa
hormon, lipid, logam serta antibodi. Pada sirosis, sel hati mengalami
kerusakan arsitektur hati, penimbunan jaringan ikat, dan terdapat nodul pada
jaringan hati, dapat dijumpai rasio albumin : globulin terbalik. Peningkatan
globulin terutama gamma dapat disebabkan peningkatan sintesis antibodi,
sedangkan penurunan kadar globulin sehingga dapat dijumpai pada penurunan
imunitas tubuh, malnutrisi, malabsorbsi, penyakit hati atau penyakit ginjal
(Rosida, 2016).
(3) Masa Protrombin (PT)
Pemeriksaan PT yang termasuk pemeriksaan hemostasis masuk ke
dalam pemeriksaan fungsi sintesis hati karena hampir semua faktor koagulasi
disintesis di hati kecuali faktor VII. PT menilai faktor I, II, V, VII, IX dan X
yang memiliki waktu paruh lebih singkat daripada albumin sehingga
pemeriksaan PT untuk melihat fungsi sintesis hati lebih sensitif. Pada
kerusakan hati berat maka sintesis faktor koagulasi oleh hati berkurang
sehingga PT akan memanjang (Rosida, 2016).
(4)Cholinesterase (CHE)
Pengukuran aktivitas enzim cholinesterase serum membantu menilai
fungsi sintesis hati. Aktivitas cholinesterase serum akan turun pada gangguan
fungsi sintesis hati, penyakit hati kronik, dan hipoalbumin karena albumin
berperan sebagai protein pengangkut cholinesterase. Penurunan cholinesterase
lebih spesifik dibandingkan albumin untuk menilai fungsi sintesis hati karena
kurang dipengaruhi faktor-faktor diluar hati (Rosida, 2016).
b) Fungsi Eksresi
(1)Bilirubin
Bilirubin berasal dari pemecahan heme akibat penghancuran sel darah
merah oleh sel retikuloendotel. Akumulasi bilirubin berlebihan di kulit, sklera
11
dijumpai pada osteoblast. Kadar akali fosfatase tergantung umur dan jenis
kelamin. Aktivitas akali fosfatase lebih dari 4 kali batas atas nilai rujukan
mengarah kelainan ke arah hepatobilier dibandingkan hepatoseluler (Rosida,
2016).
d) Gamma Glutamic Transaminase (GGT)
Enzim Gamma Glutamyl Transferase terdapat di sel hati, ginjal, dan
pankreas. Pada sel hati Gamma Glutamyl Transferase terdapat di retikulum
endoplasmik sedangkan di empedu terdapat di sel epitel. Peningkatan aktivitas
Gamma Glutamyl Transferase dapat dijumpai pada icterus obstruktif,
kolangitis, dan kolestasis. Kolestasis adalah kegagalan aliran empedu
mencapai duodenum (Rosida, 2016).
e) Lactat Dehidrogenase (LDH)
Laktat dehidrogenase (LDH) merupakan enzim intraseluler ada pada
hampir semua sel yang bermetabolisme dengan konsentrasi tertinggi yang
ditemukan di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak, serta sel darah merah.
Peningkatan kadar laktat dehidrogenase ada pada infark miokard akut, CVA,
kanker paru, tulang, hati, usus, payudara, serviks, testis, ginjal, lambung,
melanoma kulit, leukemia akut, infark pulmonal akut, anemia, defisiensi asam
folat serta hepatitis akut serta akibat pemakaian obat jenis narkotik (kodein,
morfin, meperidin). Laktat dehidrogenase mengkatalisis proses reduksi
piruvat jadi laktat dan menghasilkan NADH. Reaksi ini berlangsung di sitosol
(Rosida, 2016).
3) Menentukan Etiologi Penyakit Hati
a) Penyakit Hati Autoimun
Beberapa antibodi dan protein tertentu dapat digunakan sebagai
penanda eteiologi dari penyakit hati autoimun seperti antinuclear antibody
(ANA) untuk hepatitis autoimun kronis, anti-smooth muscle antibodies
(SMA) dan antimitochondrial antibody (AMA) untuk sirosis hati, hepatitis
autoimum kronis, dan sirosis (Rosida, 2016).
13
semua sel makhluk hidup secara cepat, efisien dan spesifik dikatalisis oleh
enzim (Aji Sutrisno, 2017).
Glutation adalah tripeptida yang terdiri atas asam amino glisin, asam
glutamate dan sistein dengan ikatan gamma peptide yang menghubungkan
antara gugus amina sistein (yang melekat dengan ikatan peptide pada glisin)
dengan gugus karboksil pada rantai samping glutamate. Glutation umumnya
disingkat GSH, karena adanya gugus sulfihidril (-SH) yang terdapat pada
sistein senyawa tersebut, juga merupakan bagian molekul glutation yang
berperan aktif.
Ada 2 tahap sintesis glutation melalui katalisis oleh enzim yang
berbeda. Tahap 1 katalisis oleh enzim γ-glutamate-cystein ligase (GCL) untuk
pembentukan dipeptide γ-glutamylcystein dari glutamate dan sistein. Tahap 2
katalisis oleh enzim glutathione syntethase (GSS) untuk sintesis glutation dari
γ-glutamylcystein dari glisin dan sistein. Secara ekstrasel, GSH dapat
dihidrolisis oleh γ-L-glutamyl-transpeptide (GGT). Dimana GGT mentransfer
gugus γ-glutamyl fungsional ke gugus H2O selama hidrolisis untuk
membentuk glutamate bebas. Enzim tersebut juga mentransfer gamma-
glutamyl dari GSH ke asam amino dan peptida. Secara keseluruhan, produk
dari hidrolisis GSH diambil oleh sel dalam bentuk asam amino atau dipeptida.
Tes fungsi hati yang standar meliputi penentuan beberapa enzim hati
dalam serum yang mungkin dilepaskan sel hati yang rusak ke dalam aliran
darah. Enzim tersebut meliputi Gamma Glutamyl Transferase (GGT), SGOT
dan SGPT, alkaline phosphatase dan lactate dehydrogenase. Dari semua
parameter tersebut yang paling banyak dipakai sebagai petunjuk pajanan
terhadap bahan kimia adalah GGT dan pengukuran ini biasanya berkaitan
dengan deteksi konsumsi alkohol yang berlebihan (Sabrina, 2020)
Enzim yang bekerja pada proses utama degradasi ekstraseluler
glutathione (GSH) dalam serum adalah Gamma Glutamyl Transferase.
Glutation berperan penting dalam perlindungan sel dari oksidan karena
merupakan antioksidan utama dalam sel. Kebutuhan glutathione akan
15
Konsumsi alkohol
Riwayat pemakaian
alkohol
Karakteristik: Gamma glutamyl
Lama tranferase (GGT)
mengonsumsi
Frekuensi
konsumsi
D. Hipotesis
H0: Tidak ada hubungannya antara hasil pemeriksaan GGT (Gamma
Glutamyl Transferase) dengan riwayat pemakaian alkohol pada
peminum alkohol.
H1: Ada hubungan antara hasil pemeriksaan GGT (Gamma Glutamyl
Transferase) dengan riwayat pemakaian alkohol pada peminum alkohol.
BAB III
METODE PENELITIAN
21
22
b. Kriteria eksklusi
1) Laki-laki yang mengonsumsi alkohol menderita salah satu gangguan
fungsi hati atau penyakit hati (perlemakan hati (fatty liver), sirosis hati
(liver cirrhosis), kanker hati, hepatitis akut, pankreatitis, atresia billier,
obstruksi billier, penyakit ginjal kronis, diabetes millitus).
2) Menolak menjadi responden.
D. Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
ukur
1 Variabel Lamanya Kuisoner Wawancara 1-2 tahun Interval
Bebas: laki-laki 3-4 tahun
Lama mengkonsum >5 tahun
mengonsu si minuman
msi alkohol beralkohol di
Desa Ngesti
Rahayu
Dusun 1.
2 Variabel Banyaknya Kuisoner Wawancara 1-2 kali/seminggu Interval
bebas: minuman 3-4 kali/seminggu
Frekuensi beralkohol >5 kali/seminngu
Konsumsi yang
dikonsumsi
laki-laki di
Desa Ngesti
Rahayu
Dusun 1.
3 Variabel Aktivitas Fotometer Metode U/L Rasio
terikat: enzim GGT kinetic
GGT yang diukur
(Gamma dari serum
Glutamyl laki-laki
Tranferase) peminum
alkohol di
Desa Ngesti
Rahayu
Dusun 1.
E. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh peneliti dari objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui kuisoner kepada responden mengenai
lama konsumsi dan frekuensi konsumsi alkohol. Pemeriksaan aktivitas
enzim GGT dari serum responden yang diukur dengan menggunakan alat
fotometer 5010. Pengumpulan data dilakukan dengan tahapan berikut:
23
d. Cleaning
Peneliti membersihkan data yang telah dimasukkan, peneliti menentukan
data-data yang tidak dibutukan untuk dihapus.
2. Analisis data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara:
a. Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi
variabel pada masing-masing variabel penelitian.
b. Bivariat
Analisis bivariat, yaitu analisis yang bertujuan untuk menguji
hipotesis variabel bebas yaitu riwayat pemakaian alkohol berdasarkan
lama konsumsi dan frekuensi konsumsi pada variabel terikat yaitu
aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl Transferase) dan pengujian
hipotesis dengan menggunakan analisis uji statistik anova 2 arah (two way
anova).
G. Etical Cleareance (Persetujuan Etik)
Penelitian yang dilakukan atas izin komisi etik pada tanggal 21
Juni 2022 diperoleh surat dengan No.217/KEPK-TJK/X/2022 untuk dinilai
kelayakannya. Penelitian ini menggunakan sampel darah vena untuk
pemeriksaan sampelnya yang dilakukan sesuai standar operasional
prosedur (SOP) yang berlaku. Seluruh subyek penelitian diberi penjelasan
mengenai tujuan dan prosedur penelitian dan diminta persetujuan dengan
informed consent tertulis. Subyek berhak menolak untuk ikut serta tanpa
konsekuensi apapun. Identitas subyek penelitian dirahasiakan. Seluruh
biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditanggung oleh peneliti. Dan
limbah yang dihasilkan dari proses penelitian ini akan dikumpulkan dan
dimusnahkan dalam penanganan limbah. Limbah spuit dan tabung darah di
masukkan ke safetybox.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan pemeriksaan serum aktivitas enzim Gamma Glutamyl
Transferase (GGT) laki-laki yang mengkonsumsi alkohol di Desa Ngesti
Rahayu Dusun 1 yang dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RS
Pertamina Bintang Amin pada Juni-Juli 2022. Dari penelitian didapatkan
50 populasi seluruh laki-laki yang meminum alkohol dan dengan sampel
yang diujikan sebanyak 30 sampel responden yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi serta telah bersedia diikut sertakan dalam penelitian
dengan menandatangi Informed Consent.
Karakteristik responden mengenai lama konsumsi alkohol dan
frekuensi alkohol dalam penelitian ini dilihat dari kuisoner yang telah diisi
oleh responden dan hasil pemeriksaan Gamma Glutamyl Transferase
serum reponden didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Analisa Univariat
30%
9 orang
Gambar 4.1 Distribusi frekuensi lama konsumsi alkohol pada peminum beralkohol di
Desa Ngesti Rahayu Dusun 1.
26
27
selama >5 tahun, pada presentase 33% sebanyak 10 orang selama 1-2
tahun, sedangkan persentase terkecil 30% yaitu 9 orang selama 3-4 tahun.
3%
7%
1-2 Kali , 27 orang
3-4 Kali , 2 orang
>5 Kali , 1 orang
90%
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl Transferase) pada
peminum beralkohol di Desa Ngesti Rahayu Dusun 1.
B. Pembahasan
Hasil penelitian didapatkan responden laki-laki yang
mengkonsumsi alkohol berdasarkan lama konsumsi alkohol sebanyak 37%
(11 orang) selama >5 tahun, sebanyak 33% (10 orang) selama 1-2 tahun,
dan juga sebanyak 30% (9 orang) selama 3-4 tahun. Hal tersebut sesuai
dengan hasil penelitian ini bahwa laki-laki yang mengkonsumsi alkohol
paling banyak >5 tahun yang dimana salah satu hasil dari aktivitas enzim
Gamma Glutamyl Transferase meningkat. Menurut suaniti (2012)
mengkonsumsi alkohol selama 5 tahun atau lebih dapat menyebabkan
perubahan patologi dan penyakit pada beberapa sistem organ tubuh
manusia seperti hati, jatung, dan pankreas, perubahan patologi yang
teramati adalah fibrosis dan kardiopati akibat keracunan alkohol.
Hasil penelitian didapatkan frekuensi konsumsi alkohol per
minggu menunjukkan bahwa paling banyak terdapat pada responden yang
mengkonsumsi minuman beralkohol dengan frekuensi 1-2 kali dalam
seminggu, yaitu sebesar 90% (27 orang). Penelitian yang dilakukan oleh
Jayanti, dkk (2018), dari 87 sampel sebanyak 49 responden mengonsumsi
minuman beralkohol dengan frekuensi sering 3 kali seminggu atau lebih.
Menurut Sabrina (2020), menyebutkan bahwa mengonsumsi alkohol
secara terus menerus atau sering akan menimbulkan penyakit
multisistemik dan perubahan patofisiologi. Setelah alkohol diabsorbsi
maka akan terjadi gangguan atau kerusakan pada sel-sel jaringan tubuh
manusia termasuk pada organ hati.
Hasil penelitian didapatkan responden laki-laki yang
mengkonsumsi alkohol dengan aktivitas enzim GGT dengan aktivitas
enzim GGT normal sebanyak 64% (19 orang), 33% (10 orang) dengan
aktivitas enzim GGT dibawah normal, dan 3% (1 orang) dengan aktivitas
enzim GGT diatas normal. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kenny G, dkk (2021) terhadap 50 subyek penelitian
ditemukan bahwa sebagian besar 80% (40 orang) memiliki aktivitas enzim
GGT normal yang rutin mengonsumsi minuman beralkohol. Pada usia
muda tubuh manusia masih berada dalam masa metabolisme yang baik, hal
30
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan antara
pemeriksaan aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl Transferase) dengan
riwayat pemakaian alkohol pada peminum alkohol di Desa Ngesti Rahayu
Dusun 1 dapat disimpulkan:
1. Dari 30 sampel responden laki-laki yang mengkonsumsi alkohol
didapatkan rata-rata aktivitas enzim GGT adalah 19,77 U/L, dengan
nilai terendah sebesar 3 U/L, dan nilai tertinggi sebesar 91 U/L.
2. Hasil uji anova 2 arah (two way anova) aktivitas enzim GGT dengan
riwayat pemakaian alkohol didapatkan nilai Sig. 0.762 (Sig. > 0.05).
Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas enzim
GGT (Gamma Glutamyl Transferase) dengan riwayat pemakaian
alkohol di Desa Ngesti Rahayu Dusun 1.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penelitian sebagai
berikut:
1. Dilakukan penelitian lanjutan tentang hubungan aktivitas enzim GGT
(Gamma Glutamyl Transferase) dengan riwayat pemakaian alkohol
dengan menganalisis jenis minuman alkohol yang dikonsumsi, volume
alkohol yang dikonsumsi dan melakukan penelitian berdasarkan usia.
2. Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala khususnya
pemeriksaan aktivitas enzim GGT (Gamma Glutamyl Transferase) bagi
yang mengonsumsi minuman beralkohol.
32
DAFTAR PUSTAKA
Biesta Adri Azizi, Dr. Yudha Nurhantari, Ph.D, Sp.F; Dr. Dra. Suhartini,
Apt., Su; Dr. Hendro Widagdo, Sp.F (2019) Hubungan Kadar Serum
Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) Dan Serum Glutamic
Oxaloacetic Transaminase (SGOT) Dengan Riwayat Konsumsi
Alkohol Pada Etnis Papua, Universitas Gadjah Mada.
Iga, T.D.P.D. Mastra, N.Dan Merta, W.I. (2016) Kadar Serum Glutamic
Pyruvic Transaminase Pecandu Minuman Keras di Banjar Ambengan
Desa Sayan Ubud Gianyar.Jurnal meditory 4.
NIP. 23140010
Lampiran 2
OUTPUT ANALISA STATISTIK
A. Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Standardized Residual for
.134 30 .176 .965 30 .411
GGT (LG10Y)
B. Uji Homogenitas
Dependent Variable: GGT (LG10Y)
F df1 df2 Sig.
1.363 8 21 .269
C. Analisis Bivariat
Dependent Variable: GGT (LG10Y)
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Frekuensi Konsumsi
1.026 3 .342 4.481 .014
(LG10X2)
Total 44.318 30
Assalamualaikum Wr.Wb.
Peneliti
INFORMED CONCENT
Nama :
Usia :
Alamat :
No.HP :
Peneliti Responden
(2)Reagen 2/substrat
Komposisi: L-𝛾-glutamyl-3-carboxy 4nitroanilide 20 mmol/1
5) Persiapan alat dan bahan
a) Alat
(1) Centrifuge
(2) Mikropipet 1000 ul dan 100 ul
(3) Tip Kuning dan biru
(4) Tabung reaksi
(5) Rak tabung reaksi
(6) Fotometer 5010
(7) Spuit
(8) Tourniquet
b) Bahan
(1) Aquadest
(2) Serum
(3) Kapas alcohol 70 %
(4) Reagen GGT
b. Analitik
1) Pengambilan sampel
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
b) Membersihkan daerah yang akan di tusuk dengan kapas alkohol dan biarkan
kering.
c) Memasang tourniquet pada lengan yang akan di tusuk.
d) Kemudian tusuk kulit dengan spuit sampai ujung jarum masuk ke dalam vena
sampai darah sudah terlihat di ujung jarum.
e) Melepaskan ikatan pembendung dan perlahanlahan di tarik penghisap semprit
sampai jumlah darah yang dibutuhkan.
f) Mengambil kapas kering dan letakkan di atas jarum lalu di tarik jarum tersebut.
g) Kemudian darah di masukkan ke dalam tabung dan diamkan beberapa menit lalu
disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.
2) Pemeriksaan sampel
a) Menyiapkan 2 tabung reaksi yang pertama sebagai blanko dan kedua untuk
sampel.
b) Memipet dan masukkan reagen kerja 1000 µl kedalam masing-masing tabung.
c) Setelah itu menambahkan 100 µl sampel (serum) kedalam tabung yang sudah
diberi label sampel
d) Menghomogenkan masing masing tabung.
e) Inkubasi selama 1 menit dengan suhu 37°C.
f) Baca hasil di fotometer/spektrofotometer dengan panjang gelombang 405 nm.
c. Pasca Analitik
Interprestasi Hasil : Laki-laki 11-61 U/L
Perempuan 9-39 U/L
Leaflet GGT (Gamma Glutamyl Transferase)
Lampiran 7
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Gambar 2.
Pengisian lembar kuisoner dan Pengambilan sampel darah responden
menandatangani informed consent
Gambar 3. Gambar 4.
Proses centrifuge untuk mendapatkan Melakukan pemeriksaan Gamma
serum Glutamyl Tranferase terhadap sampel
responden di alat fotometer 5010
Gambar 5.
Menunggu hasil keluar
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
- PP.03.01/l.
1/2747/2022
6. Senin, 27-06-2022 - Memberikan dan menjelaskan - Didapatkan 10
informed consent kepada pasien.
- Memberikan kuisioner kepada sampel
pasien.
- Melakukan pengambilan sampel
darah vena kepada responden
yang memenuhi kriteria dan
bersedia ikut serta dalam
penelitian.
- Melakukan centrifuge terhadap
sampel darah yang sudah
didapatkan untuk mendapatkan
serum
7. Selasa, 28-06-2022 - Melakukan pemeriksaan Gamma
Glutamyl Tranferase (GGT)
terhadap serum responden di RS.
Pertamina Bintang Amin
Pembimbing Utama