Anda di halaman 1dari 44

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA

PEMINUM KOPI LEBIH DARI 5 TAHUN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kesehatan
Bidang Analis Kesehatan

Disusun oleh :
Dian Putri Permatasari
G0C218045

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah / Karya Tulis Ilmiah dengan judul

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA


PEMINUM KOPI LEBIH DARI 5 TAHUN

Dian Putri Permatasari


G0C218045

Telah disetujui oleh :


Pembimbing

Andri Sukeksi, SKM, M. Si


NIK. 28.6.1026.024
Tanggal : -

Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Teknologi Laboratorium Medik
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Herlisa Anggraini, SKM, M.Si.Med


NIK. 28.6.1026.014

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah / Karya Tulis Ilmiah ini telah diujikan pada sidang
ujian jenjang Pendidikan Tinggi Diploma III Teknologi Laboratorium Medik
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Tanggal Sidang : 14 Oktober 2021

Susunan Tim Penguji :

N Nam Narasumbe Tanda Tanggal


o a r Tangan

Herlisa Anggraini,
1 SKM, M.Si.Med Penguji I

NIK. 28.6.1026.014

Andri Sukeksi, SKM, M. Si


2 Penguji II
NIK. 28.6.1026.024

iii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa

Karya tulis ilmiah ini adalah karya sendiri, disusun tanpa tindakan plagiarisme

sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Semarang

Nama : Dian Putri Permatasari

NIM : G0C218045

Fakultas : Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan

Program Studi : Analis Kesehatan

Judul : Gambaran Kadar Kolesterol Total Pada Peminum

Kopi Lebih Dari 5 tahun.

Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiatisme, saya akan

bertanggungjawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan Universitas

Muhammadiyah Semarang kepada saya.

Semarang, 10 Oktober 2021

Dian Putri Permatasari

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk,
rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga akhirnya
dapat menyelesaikan Gambaran Kadar Kolesterol Total Pada Peminum Kopi
Lebih Dari 5 tahun.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Karya tulis ilmiah ini tidak


lepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Andri Sukeksi, SKM, M. Si selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis


Ilmiah dan selaku Dosen penguji 2.
2. Herlisa Anggraini, SKM, M.Si.Med selaku ketua program studi D III
Teknologi Laboratorium Medik dan selaku Dosen Penguji 1.
3. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan baik moril
ataupun materi.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian
Karya Tulis Ilmiah ini

Akhir kata semoga makalah teori Keperawatan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin.

Semarang, 10 Oktober 2021

v
Penyusun

Dian Putri Permatasari

Gambaran Kadar Kolesterol Total Pada


Peminum Kopi Lebih Dari 5 tahun.

Dian Putri Permatasari dan Andri Sukeksi, SKM, M. Si


Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Ilmu Keperawatan
dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
ABSTRAK

Pemeriksaan kolesterol total dapat menggunakan Easy Touch GCU, kadar kolesterol yang normal
dalam darah ialah ≤ 200 mg/dl. Hubungan antara meminum kopi banyak dengan kolesterol ialah
bisa menyebabkan kolesterol serum atau kejadian penyakit kardiovaskular itu sendiri. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengukur kadar Kolesterol total menggunakan sempel darah pasien
berdasarkan lama mengonsumsi kopi hitam lebih dari 5 tahun, menggunakan sampel darah serta
menggunakan sampel darah pasien berdasarkan banyaknya mengonsumsi kopi lebih dari 24 gram
perhari. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan total sampel 30 responden
dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data dengan cara melakukan
pengambilan darah responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 orang yang masuk
dalam kategori menghawatirkan, 9 orang dengan waktu lama mengonsumsi kopi, dan dengan rata-
rata kolesterol sebesar 239 mg/dl atau masuk dalam kategori mengkhawatirkan. Saran bagi warga
di Desa Sidamulya Rt 003 Rw 001 Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas terutama yang
memiliki kadar kolesterol antara 200-239 ialah perlu mengontrol dalam meminum kopi dan
menjalani pola hidup yang sehat agar nantinya hidup menjadi lebih sehat

Kata Kunci : Kolesterol, Kopi, Peminum Kopi

vi
Overview of Total Cholesterol Levels in Coffee Drinkers

Over 5 years
Dian Putri Permatasari and Andri Sukeksi, SKM, M. Si

Diploma III of Medical Laboratory Technology Study Program, Nursing and


Health Faculty, Muhammadiyah University of Semarang
ABSTRACT
Total cholesterol can be checked using Easy Touch GCU, normal cholesterol levels in the blood
are 200 mg/dl. between drinking a lot of coffee with cholesterol that can cause serum cholesterol
or the incidence of cardiovascular disease itself. The purpose of this study was to measure total
cholesterol levels using a patient's blood sample based on the duration of consuming black coffee
for more than 5 years, using a blood sample and using a patient's blood sample based on the
amount of coffee consumed more than 24 grams per day. The research method used is descriptive
with a sample of 30 respondents with a total sampling technique of sampling. Collecting data by
taking the respondent's blood. The results showed that there were 22 people who were in the
worrying category, 9 people who consumed coffee for a long time, and with an average
cholesterol of 239 mg/dl or included in the worrying category. Suggestions for residents in
Sidamulya Village Rt 003 Rw 001 Kemranjen District, Banyumas Regency, especially those who
have cholesterol levels between 200-239, it is necessary to control their drinking coffee and live a
healthy lifestyle so that later they live healthier
Keywords: Cholesterol, Coffee, Coffee Drinker

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.3.1 Tujuan Khusus...................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.4.1 Bagi Peneliti.......................................................................................4
1.4.2 Bagi Institusi..........................................................................................4
1.4.3 Bagi Masyarakat................................................................................4
1.5 Orisinilalitas Penelitian.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

2.1 Kopi...........................................................................................................6
2.1.1 Klasifikasi Tumbuhan Kopi...............................................................6
2.1.2 Kafein.................................................................................................6
2.1.3 Cafestol dan Kahweol........................................................................7
2.1.4 Macam – Macam Kopi.......................................................................8
2.2 Kolesterol..................................................................................................9
2.2.1 Manfaat Kolesterol dalam Tubuh....................................................10
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol.....................11
2.3 Efek Lama Mengonsumsi Kopi...............................................................12

viii
2.4 Hiperkolesterol........................................................................................13
2.5 Proses Pemeriksaan.................................................................................14
2.6 Kerangka Teori........................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................16

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................................16


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................16
3.3 Variabel Penelitian..................................................................................16
3.4 Definisi Operasional................................................................................17
3.5 Objek Penelitian/Populasi dan Sampel....................................................17
3.5.1 Populasi............................................................................................17
3.5.2 Sampel..............................................................................................17
3.6 Alat dan Bahan........................................................................................18
3.7 Prosedur Penelitian..................................................................................19
3.8 Alur Penelitian.........................................................................................19
3.9 Teknik Pengumpulan Data......................................................................20
3.9.1 Teknik Pengambilan Data................................................................20
3.9.2 Instrumen Penelitian........................................................................20
3.9.3 Pengolahan Data..............................................................................21
3.9.10 Metode Anaisa Data.........................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................23

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................................23


4.3 Pembahasan.............................................................................................26
5.1 Kesimpulan..............................................................................................29
5.2 Saran........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

ix
DAFTAR TABEL

Table 1. Orisinalitas Penelitian...........................................................................3


Tabel 2. Definisi Operasional............................................................................16
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.........................22
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................................23
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi...................23
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Mengkonsumsi.......24
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Kadar Kolesterol....................25

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................14


Gambar 3.1 Alur Penelitian....................................................................................18

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu asupan energi karena dapat meningkatkan

energi, kosentrasi, mempertahankan kekuatan fisik dan mengurangi kantuk serta

membuat daya pikir menjadi lebih jernih. Kopi memiliki sekitar 80-141 mg

kafein per 8 ons sehingga dapat menimbulkan efek tersebut (Babu, 2008). Kafein

juga berbahaya bagi tubuh terutama dapat merusak ginjal dan dapat meningkatkan

kadar cholesterol dalam darah. Minum kopi juga merupakan rutinitas sehari-hari.

Rasa khas kopi dan aroma membuat peminat kopi seringkali merasakan

kecanduan. Ada beberapa penelitian kopi mempunyai khasiat baik, tetapi jika

tidak dalam pembatasan konsumsi (Rosyidi, 2019).

Bahan terkandung dalam kopi yaitu cafesol dan khawoel diduga senyawa

tersebut dapat meningkatkan Kolesterol total, LDL, dan trigriserida.

Peningkataan kolestrol darah terutama LDL dalam jangka waktu lama dapat

menyebabkan terjadinya penimbunan lemak di dalam lapisaan pembuluh darah

membentuk plak cholesterol. Faktor lain mempengaruhi kadar Kolesterol adalah

kafein, kafein merupakan senyawa kimia dalam kopi paling terkenal dan

dipergunakan secara luas pada semua populasi di dunia (Mestiwani, 2017).

Kafein diketahui memiliki efek ketergantungan dan memiliki efek positif

pada tubuh manusia dengan dosis rendah yaitu ≤ 400 mg seperti peningkatan

gairah, peningkatan kegembiraan, kedamaian dan kesenangan (Wilson, 2018).

1
Selain memberikan efek positif kafein juga dapat memberikan efek negatif bagi

tubuh manusia. Penggunaan kafein secara berlebihan dapat menyebabkan

kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan rutin (Wilson, 2018).

Seseorang mengonsumsi 40 mg kafein, akan menyisakan setidaknya 20 mg

kafein di dalam tubuh mereka setelah 5 jam. Kadar kafein memuncak jumlahnya

dalam darah kita kira-kira 15 – 45 menit pasca dikonsumsi. Kafein dengan cepat

dimetabolisme oleh hati kita. Kadar kafein memuncak jumlahnya dalam darah,

pada saat itulah gejala-gejala seperti gelisah, buang air kecil, gugup, cemas dan

kafein juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan

juga dapat meningkatkan Kolesterol dalam darah. Di dalam kopi terdapat kafein,

senyawa cafesol dan minyak trepene yang dapat meningkatkan Kolesterol dalam

darah. Mengonsumsi kopi lebih dari 5 tahun akan memberikan efek

ketergantungan terhadap pengonsumsi (Sinaga, 2012). Tubuh manusia

mengonsumsi kopi hitam lebih dari 5 tahun pengendapan kolesterol dalam tubuh

akan semakin tinggi.

Menurut Rosyidi (2018) Hubungan antara meminum kopi banyak dengan

kolesterol ialah bisa menyebabkan kolesterol serum atau kejadian penyakit

kardiovaskular itu sendiri. Normalnya, manusia meminum kopi 10-12 gram untuk

bubuk kopi, dalam secangkir kopi biasanya mengandung 95-100 miligram kafein.

Tubuh manusia yang sehat memerlukan lebih kurang 1 gram kolesterol per hari,

jika manusia mengonsumsi kopi 24 gram perhari, dikhawtirkan bisa menyebabkan

kelainan penyakit.

2
Peneliti mengambil sampel responden yang berusia 30-55 tahun

dikarenakan pada usia tersebut banyak yang mengonsumsi kopi hal ini dikuatkan

oleh Penelitian yang dilakukan oleh Strandhagen dan Thelle di tahun 2003 dalam

Diarti, et al (2016) pada 121 orang sehat yang kemudian diberikan diet kopi yang

telah disaring dengan merek sama sebanyak 600 ml/hari selama empat minggu

menunjukkan peningkatan serum kolesterol totalsebesar 0,15–0,25 mmol/l.Selain

itu,pada crossectional study yang dilakukan terhadap 77 orang laki-laki usia30-55

tahun yang mengonsumsi jenis kopi bubuk biasa dengan berbagai bahan tambahan

menunjukkan hubungan positif peningkatan kadar apolipoprotein B, LDL

kolesterol, dan kolesterol totalplasma dengan diet lebih dari dua cangkir kopi per

hari. Peneliti memilih kopi hitam, dikarenakan berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Khotimah (2018) menyatakan dalam penelitiannya bahwa kadar

kolesterol sesudah mengonsumsi kopi hitam  didapatkan hasil 190,4000 mg/dl.

Jadi dapat diambil kesimpulan dengan adanya pengaruh kebiasaan minum kopi

hitam dapat menurunkan kadar asam urat darah karena adanya senyawa

polifenol dan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dikarenakan adanya

senyawa kafestol dan kahweol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas dapat dirumuskan permasalah yaitu

bagaimana gambaran kadar Kolesterol total pada peminum kopi lebih dari 5

tahun?

3
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Khusus

1. Menjabarkan karakteristik responden yang mengonsumsi kopi berdasarkan

jenis kelamin, usia dan jumlah konsumsi.

2. Mengukur kadar Kolesterol total menggunakan sempel darah pasien

berdasarkan lama mengonsumsi kopi hitam lebih dari 5 tahun.

3. Mengukur kadar Kolesterol total menggunakan sampel darah pasien

berdasarkan usia 30 – 55 tahun yang mengonsumsi kopi hitam.

4. Mengukur kadar Kolesterol total menggunakan sampel darah pasien

berdasarkan banyaknya mengonsumsi kopi lebih dari 24 gram perhari.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian dapat menambah pengetahuan, wawasan dan ketrampilan

khususnya tentang pemeriksaan kadar Kolesterol pada peminum kopi lebih dari

5 tahun.

1.4.2 Bagi Institusi

Menambah perbendaharaan karya tulis ilmiah tentang gambaran kadar

choleterol total pada peminum kopi lebih dari 5 tahun di perpustakaan Fikes

Universitas Muhammadiyah Semarang.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang konsumsi kopi yang

berlebihan dapat meningkatkan kadar Kolesterol daalam darah

4
1.5 Orisinilalitas Penelitian

Table 1.1 Orisinalitas Penelitian Gambaran Konsumsi Kopi Lebih Dari 5 Tahun

Terhadap Kadar Kolesterol Total.

Nama penulis, Tahun Judul Hasil Penelitian

Runggu Retno J. Pengaruh konsumsi kopi Hasil pengukuran rerata


Napitupulu 1) Raden jangka panjang terhadap kadar glukosa darah Hal ini
Roro Kristineke 2) kadar gula darah membuktikan bahwa
Universitas Darma mengonsumsi kopi secara
Agung, Medan 1,2)2019 teratur dapat menurunkan
kadar glukosa darah.

Nur Vita Purwaningsih, Perbandingan kadar Hasil penelitian yang diuji


Lembaga penelitian dan glukosa darah sebelum signifikasinya secara
pengabdian masyarakat dan sesudah minum kopi statistik antara hasil kadar
Universitas glukosa darah puasa
Muhammadiyah sebelum dan sesudah
Surabaya 2019 minum kopi mengalami
penurunan

Berdasarkan tabel 1. Perbedaan penelitian yang sudah dilakukan terletak pada

tujuan penelitian, penelitian sebelumnya tertuju pada pengaruh konsumsi kopi

jangka panjang terhadap gula darah dan perbandingan kadar glukosa darah

sebelum dan sesudah minum kopi sedangkan penelitian sekarang dituju pada

gambaran kadar Kolesterol total pada peminum kopi lebih dari 5 tahun.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kopi

2.1.1 Klasifikasi Tumbuhan Kopi

Kerajaan : Plantae

Ordo : Gentianales

Family : Rubiaceae

Genus : Coffea

Upfamilli : Ixoroideae

Spesies : Coffea excels – kopi liberica

Sumbe : Rahardjo, 2012

Kopi excels (Coffea dewevrei var. Excelsa) memiliki sifat hepatoprotektif

karena memiliki aktivitas antioksidan, mekanisme kemoprotektif dan

antifibrogenik. Sifat hepatoprotektif pada kopi berasal dari komponen bioaktif

utamanya, yaitu kafein sebanyak 2%, asam klorogenat, cafestol dan kahweol.

Kopi sangat terkenal akan kandungan kafein yang tinggi. Kafein, cafesol,

kahweol, dan chlorogenic acid berhubung dengan metabolism lipid dan secara

teoritis dapat mempengaruhi profil lipid serum (Millah,2011).

2.1.2 Kafein

Kafein adalah zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi. Asupan

kafein telah dikaitkan dengan Kolesterol, hipertensi, penyakit koroner, dan kanker

serta menurunkan kejadian sirosis hati. Metabolit kafein, terutama I-methylxatine

6
dan I-methylurate, telah menunjukan aktivitas antioksidan. Antioksidan

merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas, atau suatu bahan yang

berfungsi mencegah system biologi tubuh dari efek yang merugikan yang timbul

dari proses ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi berlebihan (Hariyatmi

2004).

2.1.3 Cafestol dan Kahweol

Cafestol dan kahweol merupakan senyawa diterpena alami yang hanya

ditemukan pada kopi, dan memiliki efek anti-karsinogenik. Efek tersebut

diperkirakan oleh para ahli sebagai akibat lebih lanjut induksi kafestol terhadap

glutation S-transferase (GTS). Cafestol dan Kahweol mempunyai sifat anti-

inflamasi. Studi pada tikus dan sel hepatoma manusia telah menunjukan bahwa

kopi dan beberapa komponen utama (kafein, cafestol dan kahweol ) mengubah

ekspresi dan aktivitas enzim yang terlibat dalam metabolism xenobiotik atau zat

asing yang masuk dalam tubuh manusia. Contohnya : obat obatan, insektisida ,zat

kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna ,pengawet) dan zat

karsinogen lainya. Organ yang sangat berperan dalam metabolism xenobiotik

adalah hati.

Minum kopi memiliki dampak positif dalam tubuh antara lain dapat

melindungi jantung, mencegah diabetes, meningkatkan kekuatan otak, membantu

menghilangkan sakit kepala dan menjaga kesehatan hati. Menjaga kesehatan hati

dengan mengkonsumsi kopi bisa menimbulkan resiko munculnya sirosis dan

penyakit hati lainnya dikarenakan peran antioksidan dan kafein terdapat

7
didalamnya. Kafein menghambat ekspresi faktor pertumbuhan jaringan ikat di

sel-sel hati (Muriel P,2012).

2.1.4 Macam – Macam Kopi

Menurut Dayen ( 2005), ada dua macam jenis kopi :

A. Kopi Arabika

1. Jenis kopi tersebut merupakan jenis tertua yang dikenal dan

dibudidayakan dunia dengan varietas-varietasnya : Maragocipe,

Amarella, Bourbon, Murta, San Raon, Mocca dan Nacional. Di

indonasia dihasilkan Arabika Toraja dan Gayo, sering disebut kopi

tradisional.

2. Biji kopi Arabika berukuran cukup besar, dengan bobot 18-22 gr tiap

100 biji. Warna biji agak coklat dan biji yang terolah dengan baik

akan mengandung warna agak kebiruan dan kehijauan.

3. Yang bermutu baik dengan rasa khas kopi Arabika yang kuat dengan

rasa sedikit asam. Kandungan kafein : 1-1,3%.

4. Mengandung lebih banyak cafestol dan kahweol dari biji kopi robusta.

B. Kopi Robusta

5. Merupakan hasil persilangan alami antara jenis kopi arabika (Coffea

Arabica) dan (Coffea Canephora) yang berkembang subur di pulau

timor.

6. Bijinya berukuran lebih kecil di bandingkan dengan biji kopi Arabika,

lazim mempunyai bobot 12-15 gr tiap 100 biji, walau bisa mencapai 20

gr per 100 biji yang di hasilkannya. Kandungan kafein 2-3%.

8
2.2 Kolesterol

Kolesterol darah adalah salah satu unsur paling penting dalam tubuh.

Kolesterol salah satu dari sejumlah lemak dibawa dalam aliran darah. Di dalam

tubuh kita diliputi lipid dengan protein khusus untuk membuatnya dapat larut

dalam air (Rahman, 2016).

Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks dihasilkan oleh tubuh dan

memiliki fungsi membuat hormon sex, adrenal, membentuk dinding sel.

Kolesterol penting bagi tubuh, apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan

juga berbahaya bagi kesehatan (Djojodibroto, 2012).

Kadar kolesterol di dalam darah adalah di bawah 200 mg/dl apabila kadar

kolesterol melampaui batas normal disebut hiperkolesterolemia, biasanya terdapat

pada penderita obesitas, diabetes melitus, hipertensi, peroko dan orang terlalu

sering minum-minuman beralkohol (Leksono, 2016).

Seperempat Kolesterol terkandung dalam darah berasal dari saluran

pencerna dan dapat di serap dari makanan, sedangkan sisanya diproduksi oleh sel

– sel mati. Saat dicerna dalam usus, lemak terdapat dalam makanan akan

diuraikan menjadi kolesterol, trigriserida, fosfolipid dan asam lemak bebas.

Keempat unsur tersebut akan diserap dari usus dan kemudian masuk kedalam

darah. Kolesterol dan beberapa unsure lemak lain tidak dapat larut dalam darah.

agar dapat larut dan terangkat dalam aliran darah kolesterol bersama dengan

trigriserida dan fosfolipid harus berkaitan dengan protein untuk membentuk

senyawa larutan yang disebut lipoprotein (Adib,2010).

9
Kolesterol memberikan umpan balik menghambat sintesisnya sendiri

dengan menghambat 3-hidroksi3-metil glutaril-KoA (HMG-Ko) reduktase, enzim

yang mengkonveksi 3-hidroksi3-metil glutaril-KoA menjadi asam mevalonat.

Intake kolesterol dari diet tinggi, sintesis kolesterol oleh hati menurun, dan

sebaliknya. Kompensasi umpan balik tidak sempurna karena diet rendah

cholesterol dan lemak jenuh hanya menyebabkan penurunan sedang kolesterol

darah bersirkulasi (Guyton and Hall, 2006)

Kadar kolesterol plasma menurun karena hormone – hormone tiroid

meningkatkan jumlah reseptor LDL di hati dan oleh esterogen, meningkatkan

HDL plasma dan menurunkan LDL. Eterogen meningkatkan metabolisme LDL

sirkulasi, mungkin dengan cara meningkatkan jumlah reseptor LDL di hati.

Kolesterol meningkat jika ada obtruksi empedu dan pada diabetes mellitus tidak

terobati. Reabsorsi asam empedu di usus menurun akibat resin seperti kolestipol,

lebih banyak kolesterol di belokkan ke pembentukan asam empedu. Penurunan

kolesterol plasma relative kecil karena ada kompensasi peningkatan sintesis

kolesterol. Lovastatin statin terkait lain menghambat sintesis kolesterol secara

langsung dengan menghambat HMG-KoA reduktase (Ganong, 2001).

2.2.1 Manfaat Kolesterol dalam Tubuh

1. Membantu membangun dan mempertahankan membrane sel, menjadikan

dinding sel lebih kuat dan kaku, juga membantu sel melindungi diri dari benda

asing dan membantu membangun kekebalan sel.

2. Berperan penting dalam proses biokimia, seperti sintesa hormone steroid, juga

membantu produksi hormone diperlukan untuk pertumbuhan individu.

10
3. Memproduksi dan mempertahankan vitamin D, Kolesterol dalam tubuh akan

mengubah vitamin D dengan bantuan sinar matahari.

4. Tingkatan Kolesterol dalam tubuh juga berguna untuk melindungi kulit dari

benda asing atau sinar berbahaya seperti Ultraviolet (UV), juga membantu

menyebuhkan luka.

5. Kolesterol yang tidak larut dalam air membuatnya berguna mengangkut

vitamin A dan E (Wahyuningsih,2010).

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol normal bagi tubuh adalah 160-200 mg/dl. Banyak hal

menjadi penyebab kolesterol tinggi di antaranya faktor keturunan dan pola hidup

kurang sehat. Penyebab kolesterol tinggi pada manusia sebagai berikut :

1. Pola Makan

Hampir 80% asupan kolesterol sudah di penuhi oleh tubuh itu sendiri, baru

setelahnya di hasilkan dari sumber lain sepeti makanan. Sayangnya beberapa

makanan memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi bisa melebihi 240 mg/dl.

Beberapa makanan penyebab kolesterol tinggi adalah daging, susu, keju,

kuning telur dan mentega.

2. Kurang Olahraga

Orang jarang berolahraga beresiko memiliki kadar kolesterol lebih tinggi

dibandingkan dengan orang rutin berolahraga, karena tubuh tidak dapat

membakar kalori jika tidak dengan berolahraga.

11
3. Merokok Rokok

mengandung akrolein / zat kimia berbahaya dan dapat mengurangi kadar

kolesterol baik / HDL. Berkurangnya kadar HDL tentu bisa menyebabkan

tingkat kolesterol jahat / LDL di dalam tubuh sangat berbahaya.

4. Usia Peningkatan

kadar kolesterol bisa terjadi pada usia di atas 20 tahun. Usia di atas 20 tahun

kadar kolesterol cenderung meningkat dan tidak di kontrol dengan baik akan

menjadi bahaya bagi tubuh. Pria sudah menginjak usia di atas 50 tahun kadar

kolesterolnya akan semakin tinggi.

5. Keturunan / Faktor Genetika

Orang berada di garis keturunan memiliki riwayat kolesterol tinggi memiliki

kecenderungan mewarisi hal tersebut di bandingan dengan orang bukan dari

keturunan memiliki riwayat kolesterol.

6. Stres

Orang memiliki tingkat stress tinggi justru meningkatkan kadar LDL cukup

tinggi. Lebih parahnya jika orang tersebut memilih jalan pintas untuk

mengakhiri stresnya dengan mengonsumsi rokok, alkohol dan makanan -

makanan mengandung zat penyebab kolesterol tinggi.

2.3 Efek Lama Mengonsumsi Kopi

Orang mengonsumsi kopi dalam jangka panjang akan berdampak buruk

bagi tubuh kita. Kopi dengan kandungan seperti kafein,kafestol, dan kahweol

menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Terutama pada zat kafestol

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam tubuh sebesar 1%

12
(Zindany dan kadri, 2014). Zat kafestol menyebabkan peningkatan LDL

kolesterol menghasilkan dari kafestol di dalam kopi untuk membentuk plak yang

dapat 23 melekat dan menggumpal pada lapisan pembuluh darah lebih mudah

terjadi. Plak LDL kolesterol melekat dan menggumpal tersebut mengakibatkan

penumpukan di dinding pembuluh darah dapat menyebabkan rongga pembuluh

darah menyempit, sehingga saluran darah terganggu dan dapat mengakibatkan

resiko terjadinya penyakit jantung.Sehingga semakin lama konsumsi kopi zat

kimia dari kopi akan menumpuk di dalam tubuh akan mengakibatkan kadar

kolesterol semakin meningkat.

2.4 Hiperkolesterol

Kolesterol adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.

Sebagian besar kebutuhan kolesterol tubuh dibuat oleh hati dan mendapat

tambahan kolesterol dari makanan seperti kuning telur, daging ayam, makanan

laut, susu, dan produk olahan susu. Kolesterol dari makanan merupakan hasil

pencernaan lemak, yang menghansilkan trigliserida dan asam lemak bebas.

Semua senyawa lemak diserap tubuh dari usus ke dalam darah

(Sulistyowati,2011).

Dalam keadaan normal kolesterol dibentuk dalam tubuh sejumlah dua kali

dari kadar kolesterol di dalam makanan yang dimakan. Kadar kolesterol dalam

darah dan jaringan digunakan sebagai komponen dari struktuk sel, hormone, dan

vitamin. Sebagian kolesterol kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi asam

empedu dan garam.

13
Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya

berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk menghindari

tersebut. Tidak semua kolesterol berdampak buruk bagi tubuh hanya kolesterol

kategori LDL saja berakibat buruk sedangkan jenis kolesterol HDL merupakan

jenis kolesterol untuk melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh. Batas normal

kolesterol dalam tubuh manusia adalah 160-200 mg/dl. Kolesterol terdapat pada

semua jaringan dan lipoprotein plasma, terdapat dalam bentuk kolesterol bebas

atau gabungan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Unsur

disintesis dari Acetil co-A dan dikeluarkan dari tubuh lewat empedu sebagai

garam kolesterol. Keadan hiperkolesterol ditandai dengan kenaikan kadar

kolesterol diatas normal (Marti, 2009) .

2.5 Proses Pemeriksaan

Akhir penelitian tiap unit percobaan diambil darahnya maning-masing

sebanyak 3 ml menggunakan spuit 3 ml melalui pembuluh darah vena. Darah

kemudian dimasukan ke dalam tabung vacutainer no additive / tanpa koagulan

selanjutnya tabung yang telah berisi darah dimasukan ke dalam tempat sampling

dan dibawa ke laboratorium terkait untuk di analisis kadar kolesterol total. Kadar

kolesterol total di tentukan dengan metode spektrofotometri menggunakan reagen

kit kolesterol. Tabung reaksi, sebanyak 1000 µl monoreagen dicampurkan dengan

10 µl serum sampel kemudian dihomogenkan dan diinkubasi selama 10 menit

pada suhu 37ºC. Hasil pemeriksaan dibaca dengan alat spektrofotometer pada

panjang gelombang (λ) 546 nm.

14
2.6 Kerangka Teori

Peminum Kopi
Jangka Panjang

Ketergantungan
Minum kopi

Gangguan
Kesehatan

Umur Kopi ( Kafein, Cafestol, Kahweol)


Jenis Kelamin

Lamanya Mengonsumsi kopi

Cafestol dan Kahweol

Lemak

Kadar Kolesterol Total

Gambar 2.1 Kerangka Teori

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif, bertujuan untuk

membuat deskripsi atau gambaran tentang suatu keadaan secara objektif,

(Nototmodjo, 2014). Menggunakan pendekatan tersebut penulis mengetahui

tuajan untuk mendapatkan gambaran kadar Kolesterol total pada peminum kopi

lebih dari 5 tahun.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berlokasi di Desa Sidamulya Rt 003 Rw 001 Kecamatan

Kemranjen Kabupaten Banyumas Tahun 2021. Waktu penelitian pada bulan

Desember sampai Januari 2021.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menggunakan variabel tunggal, yaitu gambaran kadar

cholesterol total pada peminum kopi lebih dari 5 tahun pada tahun 2021.

Penelitian menggunakan masyarakat Desa Sidamulya Rt 003 Rw 001 kecamatan

Kemranjen Kabupaten tahun 2021.

16
3.4 Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Nilai Normal


Kadar Kolesterol Banyaknya kandungan kolesterol pada Easy Touch GCU ≤ 200 mg/dl
darah yang senyawa lemak kompleks
Peminum Kopi
dihasilkan oleh tubuh dan memiliki
lebih dari 5
fungsi membuat hormon sex, adrenal,
Tahun membentuk dinding sel. Kolesterol
penting bagi tubuh.

3.5 Objek Penelitian/Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek penelitian Arikunto,

(2014). Populasi dalam penelitian adalah Masyarakat Desa Sidamulya Rt 003 Rw

001 sebanyak 30 orang.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut menurut Arikunto

(2014), besar sampel digunakan apabila subjeknya kurang dari 100, maka

sampelnya lebih baik semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dengan Total

Sampling, yaitu semua objek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan pada

setiap orang.

Apa bila jumlah sample lebih dari 100 maka rumus untuk menentukan

sampel menggunakan rumus slovin yaitu :

17
N
n= 2
1+ N ( d)

Keterangan:

n = besarnya sampel

N = besarnya populasi

d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05)

Adapun kriteria sampel ditentukan sebagai berikut :

a. Masyarakat Desa Sidamulya Rt 003 Rw 001 Kecamatan kemranjen

Kabupaten Banyumas

b. Terpilih dalam pengambilan sempel

c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian

3.6 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan cholestrol total menggunakan

Jarum lancet, Easy Touch GCU Meter Device strip Test dan Strip kolesterol

sedangkan untuk bahan – bahan yang digunakan yaitu: Kapas Alkohol 70%,

Kapas Kering dan Darah

3.7 Prosedur Penelitian

Tahap persiapan penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan

Desember 2020, Penelitian diawali dengan melakukan survey pendahuluan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Data dasar diambil

bedasarkan survey yang dilakukan penelitian di Dusun Sidamulya Rt 003 Rw 001

kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas dalam berbagai tinjauan pustaka

dapat dijadikan sebagai referensi yang digunakan dalam penyusunan proposal

penelitian. Konsultasi dengan pembimbing dalam penyempurnaan judul penelitian

18
dan pembuatan proposal, melaksanakan seminar proposal untuk mendapatkan

masukan lebih lanjut demi terlaksananya penelitian dan mendaapatkan izin dari

program studi.

3.8 Alur Penelitian


Masyarakat Desa
Sidamulya Rt 003 Rw 001

Mengisi informed consent


mengisi

Pengambilan dan
Pengolahan specimen

Hasil Pemeriksaan

Analisa Data

Gambar 3.1 Alur Penelitian


3.9 Teknik Pengumpulan Data

3.9.1 Teknik Pengambilan Data

Data dalam penelitian dibagi dua, yaitu data primer adalah data diperoleh

dari hasil jawaban kuisioner langsung diberikan oleh responden, sedangkan data

sekunder adalah data diperoleh dari buku rekam medis Klinik Pratama Rawat Inap

Manunggal Medika Kemranjen.

19
3.9.2 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang akan digunakan pada waktu penelitian

melakukan pengumpulan data (Notoatmodjo, 2014). Peneliti mengumpulkan data

dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang ingin diketahui, antara

lain kadar hasil kolesterol Total Pada Peminum Kopi Lebih Daari 5 Tahun.

Standar Operasional yang kan dilakukan adalah :

1. Pengambilan Darah

Memilih lokasi jari tangan untuk pengambilan, mendesinfeksi dengan kapas

alkohol 70% dan biarkan kering, memegang bagian jari untuk diambil sempel

supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang. Jari

ditusuk dengan menggunakan lancet steril dan jangan menusuk lancet jika

ujung jari masih basah oleh alkohol. setelah darah keluar, Tetesan darah

pertama dibuang dengan memakai kapas kering, tetesan berikutnya boleh

dipakai untuk pemeriksaan. Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama

dan jaangan diperas-peras untuk mencegah terbentuknya jendalan.

2. Prosedur pemeriksaan Kolesterol total dengan menggunakan alat Easy

Touch GCU Meter Device strip test

Kode strip test dimasukan ke dalam slot yang terdapat pada alat

pengukur, kemudian strip test dimasukan ke dalam slot yang terdapat pada

alat pengukur. Layar alat pengukur akan tampak kode strip test, saat layar

menunjukan gambar tetesan darah lakukan pengambilan sampel

menggunakan lancet. Setelah darah keluar, tetesan darah diletakan pada salah

20
satu sisi area target strip test hingga memenuhi seluruh area target. Darah

akan diabsorsi dan menyebabkan area target berubah warna menjadi merah.

Hasil akan tampak pada layar alat pengukur setelah 150 detik. Strip test

dilepaskan dari alat pengukur dan dibuang bersama dengan lancet bekas yang

terpakai ke tempat sampah medis.

3.9.3 Pengolahan Data

1. Editing

Editing data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh

adalah bersih, yaitu data tersebut telah terisi, relevan dan dapat dibaca dengan

baik. Dilakukan dengan meneliti tiap lembar kuesioner pada waktu penerimaan

dari pengumpulan data. Apabila terdapat kejanggalan lembar kuesioner

dikembalikan kepada responden untuk melengkapi dan memperbaiki pengisian.

Data yang telah diperoleh sudah dilakukan pengecekan sudah terisi semua dan

tidak ada kejanggalan dalam pengisian kuesioner.

2. Coding

Coding data yaitu dilakukan dengan cara kode terhadap setiap jawaban yang

diberikan dengan tujuan untuk memudahlan entry.

3. Entry

Entry data dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer

kemudian memasukkan data yang sudah diberi kode ke dalam program komputer

untuk dianalisis sesuai tujuan penelitian.

21
4. Tabulating

Tabulating yaitu pemindahan data dari master tabel ke dalam tabel.

Setelah data-data masuk, maka selanjutya dilakukan pengecekan apakah data yang

masuk sudah benar atau ada yang salah dengan : melihat variasi data dalam betuk

distribusi frekuensi, melihat konsistensi data antar variabel.

3.9.10 Metode Analisa Data

Analisa data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan,

memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca. Langkah

pertama dalam analisa adalah membagi data atas kelompok atau kategori, dimana

kategori harus sesuai dengan masalah penelitian, lengkap dan dibuat sesuai

klasifikasi (Notoatmodjo, 2014).

Data penelitian yang diperoleh merupakan data mentah dan untuk

memberikan gambaran yang diinginkan maka dilakukan pengolahan data atau

analisa data, yang secara garis besar meliputi lima langkah yaitu: editing, coding,

tabulasi, processing, dan cleaning sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto,

2014). Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Univariat.

22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kemranjen adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa

Tengah, Indonesia. Kecamatan Kemranjen terletak di bagian selatan Kabupaten

Banyumas Kecamatan Kemranjen. Dalam penelitian ini responden yang akan

diteliti adalah warga didusun sidamulya Rt 003 Rw 001 yang di kumpulkan pada

balai pertemuan dan dilakukan penelitian kepada 30 orang yg sesuai dengan cek

lits kuesioner, bahan dalam penelitian menggunakan sempel darah kapiler dari

warga didusun Sidamulya Rt 003 Rw 001 yang mengonsumsi kopi hitam yang

memenuhi kriteria inklusi, kemudian dilakukan pemeriksaan kolesterol total

metode test strip.

4.2 Hasil Penelitian

Berikut merupakan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh:

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


(f) (%)
Laki-laki 20 66,7
Perempuan 10 33,3
Total 30 100

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diperoleh hasil bahwa responden peminum

kopi lebih dari 5 tahun untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dengan

persentase 66,7%), sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 10 orang

dengan persentase (33,3%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

23
peminum kopi lebih dari 5 tahun adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak

20 orang dengan persentase (66,7%).

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase Rata-rata Kadar


(f) (%) Kolesterol mg/dl
21-30 4 13 225
31 - 40 21 70 237
41 – 50 3 10 236
51 - 60 2 7 285
Total 30 100 246

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden peminum kopi lebih usia 31 – 40 tahun (usia dewasa) dengan jumlah

21 orang persentase (70%%) dengan rata-rata kadar kolesterol yaitu sebesar 237

mg/dl atau masuk dalam kategori mengkhawatirkan. Peneliti mengelompokkan

kategori usia agar mempermudah dalam membaca data penelitian. Peneliti

mendapatkan sumber pengkategorian range dari penelitiain yang dilakukan oleh

Harahap (2018) yang menyatakan bahwa dalam mempermudah pembacaan data

penelitian maka perlu di kelompokkan kategori usia.

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi

Jumlah Konsumsi Frekuensi Presentase Rata-rata Kadar


(f) (%) Kolesterol mg/dl
24 gram 9 30 214
48 gram 12 40 218
72 gram 6 20 277
96 gram 3 10 297
Total 30 100 252

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden peminum kopi lebih dari 5 tahun mengkonsumsi dengan jumlah 48

gram yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase (40%) dan rata-rata kadar

kolesterolnya sebesar 218 mg/dl yang masuk dalam kategori normal hal ini juga

24
berarti bahwa semakin banyak jumlah konsumsi yang diminum maka kadar

kolesterol juga semakin meningkat.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Mengkonsumsi

Lamanya Frekuensi Presentase Rata-rata Kadar


Mengkonsumsi (f) (%) Kolesterol mg/dl
5 tahun 1 3,3 305
6 tahun 6 20 213
7 tahun 5 16,7 232
8 tahun 7 23,3 247
9 tahun 2 6,7 213
10 tahun 9 30 266

Total 30 100 Rata- rata kolesterol


246

Berdasarkan tabel 4.4 di atas disimpulkan bahwa responden peminum kopi

lebih dari 5 tahun mayoritas memiliki waktu lama mengkonsumsi selama 10 tahun

yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase (30%) dan rata-rata kadar kolesterolnya

yaitu 266 mg/dl. Hasil tersebut dapat di simpulkan bahwasannya meminum kopi

dalam jangka waktu yang lama tidak mempengaruhi kadar kolesterol.

4.3 Pembahasan

Sebuah platform informasi kesehatan melakukan survei nasional kepada

9.684 masyarakat Indonesia untuk menangkap pola kebiasaan minum kopi

mereka. Survei tersebut, maka didapatkan data yang menunjukkan bahwa dalam

sehari pria memang lebih sering mengkonsumsi kopi dibandingkan wanita. Rata-

rata wanita Indonesia mengkonsumsi kopi 1 gelas kopi per hari (64,4%),

sementara mayoritas responden pria menghabiskan 2-3 gelas kopi per hari (21%).

Harahap (2018) menyatakan bahwa, laki-laki lebih banyak yang mengonsumsi

kopi dikarenakan interaksi sosial di warung kopi yang akhirnya terbiasa meminum

25
kopi di rumah, selain itu beberapa argumentasi penelitian juga menyebutkan

bahwa kopi adalah teman paling nyaman saat merokok.

Zindany dan Kadri (2014) mengatakan bahwa Orang yang mengonsumsi

kopi dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi tubuh kita. Kopi memiliki

kandungan seperti kafein, kafestol dan kahweol menyebabkan kadar kolesterol

meningkat. Terutama pada zat kafestol yang dapat menyebakan peningkatan kadar

kolesterol dalam tubuh sebesar 1%. Semakin banyak mengonsumsi kopi, maka

kadar kolestrol juga akan semakin tinggi pada tubuh kita. Plak LDL kolesterol

melekat dan menggumpal tersebut mengakibatkan penumpukan di dinding

pembuluh darah dapat menyebabkan rongga pembuluh darah menyempit,

sehingga saluran darah terganggu dan dapat mengakibatkan resiko terjadinya

penyakit jantung. Sehingga semakin lama konsumsi kopi zat kimia dari kopi akan

menumpuk di dalam tubuh akan mengakibatkan kadar kolesterol semakin

meningkat (Rosyidi, 2018).

Penelitian didukung oleh hasil penelitian dari peneliti yang menyatakan

bahwa mayoritas responden peminum kopi lebih dari 5 tahun adalah usia 26 - 45

tahun (usia dewasa) dengan jumlah 25 orang persentase (83,3%) dengan rata-rata

kadar kolesterol yaitu sebesar 239 mg/dl atau masuk dalam kategori

mengkhawatirkan. Kadar kolesterol semakin tinggi dikarenakan peminum kopi

telah meminum kopi dengan jangka waktu yang sangat lama dengan jangka waktu

yang lama juga usia peminum kopi juga semakin bertambah, hal ini didukung

oleh penelitian yang mengatakan semakin banyak mengonsumsi kopi, maka kadar

kolestrol juga akan semakin tinggi pada tubuh kita. Zat kafestol menyebabkan

26
peningkatan LDL kolesterol menghasilkan dari kafestol di dalam kopi untuk

membentuk plak yang dapat 23 melekat dan menggumpal pada lapisan pembuluh

darah lebih mudah terjadi (Rosyidi, 2018). Hasil penelitian yang menyatakan

responden peminum kopi lebih dari 5 tahun mayoritas memiliki waktu lama

mengkonsumsi selama 10 tahun yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase (30%)

dan rata-rata kadar kolesterolnya yaitu 266 mg/dl menurut hasil wawancara

bahwasannya, masyarakat di daerah tersebut banyak yang menyukait kopi.

Diibuktikan bahwasannya kopi banyak digemari oleh penduduk Indonesia, hal ini

sesuai dengan Rizky, dkk (2016) yang dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

kopi adalah minuman yang digemari banyak orang, baik pria maupun wanita.

Semua orang di dunia ini tidak ada yang tidak mengetahui kopi.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa responden peminum kopi lebih dari 5

tahun mayoritas memiliki kadar kolesterol antara 200-239 mg/dl atau kategori

mengkhawatirkan yaitu sebanyak 22 orang dengan persentase (73,3%)

penyebabnya dapat disimpulkan bahwa semakin lama mengonsumsi kopi, maka

kadar kolesterol akan semakin tinggi. Penelitian Zindany dan Kadri (2014)

menyatakan Orang mengonsumsi kopi dalam jangka panjang akan berdampak

buruk bagi tubuh kita. Kopi dengan kandungan seperti kafein,kafestol, dan

kahweol menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Terutama pada zat kafestol

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam tubuh sebesar 1%.

27
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai gambaran kadar

kolesterol total pada peminum kopi lebih dari 5 tahun di Desa Sidamulya Rt 003

Rw 001 Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas Tahun 2021 diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Responden peminum kopi lebih dari 5 tahun untuk jenis kelamin laki-laki

sebanyak 20 orang dengan persentase 66,7%), sedangkan untuk jenis kelamin

perempuan sebanyak 10 orang dengan persentase (33,3%). responden

peminum kopi lebih usia 31 – 40 tahun (usia dewasa) dengan jumlah 21

orang persentase (70%%). responden peminum kopi lebih dari 5 tahun

mengkonsumsi dengan jumlah 48 gram yaitu sebanyak 12 orang dengan

persentase (40%)

2. Responden peminum kopi lebih dari 5 tahun mayoritas memiliki kadar

kolesterol antara 200-239 mg/dl atau kategori mengkhawatirkan yaitu

sebanyak 22 orang dengan persentase (73,3%).

3. Peminum kopi lebih dari 5 tahun adalah usia 26 - 45 tahun (usia dewasa)

dengan jumlah 25 orang persentase (83,3%) dengan rata-rata kadar kolesterol

yaitu sebesar 239 mg/dl atau masuk dalam kategori mengkhawatirkan

28
4. Peminum kopi lebih dari 5 tahun mengkonsumsi dengan jumlah 48 gram

yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase (40%) dan rata-rata kadar

kolesterolnya sebesar 218 mg/dl yang masuk dalam kategori normal.

5.2 Saran

1. Saran bagi warga di Desa Sidamulya Rt 003 Rw 001 Kecamatan Kemranjen

Kabupaten Banyumas terutama yang memiliki kadar kolesterol antara 200-

239 ialah perlu mengurangi dalam meminum kopi dan menjalani pola hidup

yang sehat agar nantinya hidup menjadi lebih sehat.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya, melakukan penelitian tentang menganalisis

resiko peminum kopi yang terkena kolesteoril tinggi di Desa Sidamulya Rt

003 Rw 001 Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

29
DAFTAR PUSTAKA

Diarti, M. W., Jiwintarum, Y., & Reka, I. A. (2018). TOTAL KOLESTEROL


CONDITIONS ON CONSUMPTION OF BLACK POWDER COFFEE
(Traditional) WITH PATIENT PREPARATION. Jurnal Kesehatan
Prima, 12(1), 73-82.
Khotimah, A. (2018). PENGARUH KEBIASAAN MINUM KOPI TERHADAP
KADAR ASAM URAT DAN KADAR KOLESTEROL PADA PEMINUM
KOPI HITAM DI DESA PIJOT KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Media
of Medical Laboratory Science, 2(1), 13-25.
Rosyidi, M. (2018). Hubungan Antara Lama Mengonsumsi Kopi Dengan Kadar
Kolesterol (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Anggara., Anies., Marini., Sri, 2011. Kopi Si Hitam Menguntungkan : Budi Daya
dan Pemasaran. Simanjuntak, R. E. (ed). Universitas Diponegoro,
Semarang
Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI/AICE). “Tabel Konsumsi
Kopi di Indonesia”, 2012. http://www.aeki-aice.org. Diakses pada Tanggal
27 Desember 2014.
Dias R. C. E., Adelia F. De Faria., Adriana Z. M., dan Neura B., 2013.
Comparison of Extraction Methods for Kahweol and Cafestol Analysis in
Roasted Coffee.Jurnal Braz. Chem. Soc. 24(3) : Hal 492-499.
FARa , 2014.Geliat Coffee Shop Di Kota Mataram. DISBUN Provinsi NTB.
http://disbun.ntbprov.go.id/. Diakses pada Tanggal 13 Februari 2015.
Harti A. S., 2014. Biokimia kesehatan. Nuha Medika, Yogyakarta
Ismadi J., 2010. Kopi Si Hitam yang Menggairahkan. Kenanga Pustaka
Indonesia, Banten
Kitzberger G., Gonzaga M L., Vieira E., Sera T., dan Benassi M D T., 2013.
Composition and Analysis Diterpenes in green and roasted coffee of Coffea
arabica cultivars growing in the same edapho-climatic conditions. Jurnal of
Food Composition and Analysis. 20 : Hal 52
Kurniadi H., dan Nurrahmani U., 2014. Gejala Penyakit Jantung Koroner,
Kolesterol Tinggi, Diabetes Melitus, Hipertensi.Istana Media, Yogyakarta
Anggara., Anies., Marini., Sri, 2011. Kopi Si Hitam Menguntungkan : Budi Daya
dan Pemasaran. Simanjuntak, R. E. (ed). Universitas Diponegoro,
Semarang.
Nilawati S., Krisnatuti D., Mahendra B., dan Gin Djing O., 2008. Care Yourself, Kolesterol.
Penebar Plus, Depok.
Rochea , 2010. Accutrend Cholesterol(Vol. 0595627700, pp. 1-2). Sulaeman D.
(ed). Poletekkes Kemenkes Mataram, Mataram.
Rukhbaniyah L. Y., Utami D. P., dan Wicaksono I. A., 2013. Perilaku Konsumen
terhadap kopi tubruk dan kopi instan di kecamatan Pejagoan Kabupaten
Kebumen. Jurnal Penelitian Universitas Muhamadiyah Purworejo. 2(1) : Hal
32-33.

30
Strandhagen E., Thelle D S., 2003. Filtered coffee raises serum cholesterol :
results from a controlled study. European Jurnal of Clinical Nutrition. Hal
1164-1165.
KUISIONER
DATA SUBJEKTIF PENELITIAN
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PEMINUM KOPI
LEBIH DARI 5 TAHUN

A. Identitas subjektif penelitian

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

B. Kadar Kolesterol Total Pada Peminum Kopi


1. Apakah anda suka mengonsumsi kopi hitam?
a. Ya
b. Tidak
2. Berapa gelas anda mengonsumsi kopi hitam dalam satu hari?
a. 1 gelas/ hari
b. 2 gelas/ hari
c. ≥ 3 gelas/ hari
3. Apakah anda pernah cek kolesterol?
a. Ya
b. Tidak
4. Berapakah kadar kolestrol terakhir cek?
a. ≥ 200 mg/dl
b. ≤ 200 mg/dl

31
32
REKAPAN HASIL KUISIONER
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PEMINUM KOPI LEBIH DARI 5 TAHUN

No Nama Jenis Kelamin Umur Mengonsumsi Kopi Jumlah Konsumsi dalam 1 hari Pernah Cek Kolesterol Kadar Kolesterol Terakhir
1 Ny. D P 30 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
2 Ny. W P 30 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
3 Ny. A P 32 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
4 Ny. E P 31 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
5 Tn. P L 34 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
6 Tn. S L 38 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
7 Tn. T L 38 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
8 Tn. G L 39 YA 4 gelas YA ≥ 200 mg/dL
9 Tn. AS L 35 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
10 Tn. N L 35 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
11 Tn. I L 37 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
12 Tn. O L 42 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
13 Tn. IR L 40 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
14 Tn. NP L 30 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
15 Tn. L L 33 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
16 Tn. D L 36 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
17 Tn. IS L 38 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
18 Tn. BC L 33 YA 4 gelas YA ≥ 200 mg/dL
19 Ny. G P 33 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
20 Ny. L P 34 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
21 Tn. W L 37 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
22 Sdr. M L 35 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
23 Sdr. V L 33 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
24 Tn. M L 35 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
25 Ny. J P 37 YA 1 gelas YA ≥ 200 mg/dL
26 Tn. SH L 50 YA 3 gelas YA ≥ 200 mg/dL
27 Tn. SL L 53 YA 4 gelas YA ≥ 200 mg/dL
28 Ny. K P 55 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
29 Ny. DS P 46 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL
30 Ny. R P 30 YA 2 gelas YA ≥ 200 mg/dL

33

Anda mungkin juga menyukai