SKRIPSI
Oleh :
NURHAYATI
183112420150010
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas ilmu kesehatan
Universitas Nasional
Jakarta
Oleh :
NURHAYATI
183112420150010
OLEH :
NURHAYATI
183112420150010
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(Ns. Dayan Hisni, S.Kep., M.N.S) (Dr. Drh. Rosmawaty Lubis, M.Kes.)
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
i
Halaman Persetujuan Sebelum Maju Sidang
Kabupaten Bogor
NPM : 183112420150010
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(Ns. Dayan Hisni, S.Kep., M.N.S) (Dr. Drh. Rosmawaty Lubis, M.Kes.)
ii
Halaman Persetujuan Setelah Maju Sidang
Kabupaten Bogor
NPM : 183112420150010
Menyetujui,
Penguji 1 : (……….……………)
Penguji 2 : (……….……………)
Penguji 3 : (……….……………)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Kabupaten Bogor
NPM : 183112420150010
Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar keserjanaan yang lain atau di peguruan tinggi lain. Sepanjang
pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
(Nurhayati)
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim, Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa
hingga yaumul akhir skripsi ini membahas tentang “HUBUNGAN POLA MAKAN
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak dapat selesai tanpa arahan, sehingga
dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga terhadap dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
2. Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Ibu Dr. Rukmaini,M.Keb
3. Ketua Program Studi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasinal Bapak Ns. Dayan
4. Bapak Ns. Dayan Hisni, S.Kep., M.N.S., yang juga selaku dosen pembimbing 1 dan
Ibu Dr. Drh. Rosmawaty Lubis, M.Kes. selaku dosen pembimbing 2 yang telah
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang
v
6. Terimakasi kepada kedua orang tua saya yang telah mendidik saya hingga seperti ini,
dan tak pernah lelah memberikan dorongan masukan serta pengarahan kepada saya
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dan tidak lupa semua ini juga atas doa
yang tiada henti dipanjatkan kedua orang tua saya, sehingga saya bisa sampai pada titik
keberhasilan ini.
7. Terimakasih untuk adik saya yang tercinta serta teman-teman dekat saya yang telah
memberi motivasi semngat untuk mengerjakan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis berharap kritik dan sarannya untuk skripsi ini karena penulis sadar
dalam penyusunan skrisp ini masih banyak kekurangannya sehingga dengan kritik
yang membangun serta saran yang mengarahkan kepada penyempurnaan skripsi ini
Sekian rasa terimakasih saya atas semuanya yang telah memberi dukungan
Nurhayati
NIM.
183112420150010
vi
Abstrak
vii
Abstrak
viii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR JUDUL
4.2 Pembahasan
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 43
5.2 Saran ............................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 45
LAMPIRAN..................................................................................................... 49
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiii
DAFTAR SINGKATAN
Cleaning : Pembersih
Coding : Pengkodean
Cross Sectionality : Penelitian yang Dilakukan Pada Satu Waktu Dan Satu
Kali
Editing : Pengeditan
Lambung
Tabulating : Tabulasi
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9 Dokumentasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan seseorang mengenai gastritis, maka akan timbul respon positif dalam
5%), makanan pedas (15%), 4.444 obat (18%) dan radioterapi (2%). Gastritis
konsumsi dan pola makan. Kebiasaan makan terdapat hubungan yang bermakna
Pada kasus penyakit gastritis di berbagai negara memiliki angka yang cukup
(WHO) Tahun 2019 penyakit gastritis di beberapa negara dunia dengan persentase
yaitu, 69% di Afrika, 78% di Amerika Selatan, dan 51% di Asia. Di dunia, Kejadian
penyakit gastritis sekitar 1,8-2,1 juta penduduk setiap tahunnya, Kejadian penyakit
gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya
(Azher,2020).
1
Ditemukannya infeksi Helicobacter pylori dapat berdampak pada tingginya
kejadian gastritis cukup tinggi. Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia
menurut WHO adalah 40.8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien inap
salah satu dari 4.444 penyakit di antara 10 penyakit dari 4.444 pasien rawat inap di
31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,5%, Aceh
31,7%, Pontianak 31,1% serta Medan dengan angka kejadian paling tinggi sebesar
Faktor penyebab gastritis yang sering terjadi biasanya diawali dengan pola
makan yang tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung
macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari, pola makan terdiri
dari frekuensi makan, jenis makanan dan porsi makan. Dengan menu seimbang
2
Pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari
individu atau kelompok orang dalam menanggapi tekanan ekonomi dan sosial
budaya yang mereka hadapi dalam kaitannya dengan diet mereka (Almatsier,
2010).
Pola makan remaja yang baik adalah makan dengan benar, makan makanan
yang seimbang, konsumsi buah dan sayur, pilih makanan yang dimasak daripada
gorengan, dan hindari makanan cepat saji, makanan instan dan minuman
ringan.Remaja seringkali memiliki pola makan yang buruk dan dapat memicu
Remaja sering kali terjebak dalam pola makan yang tidak sehat dan tidak
teratur, bahkan sampai mengalami gangguan pola makan. Hal ini dikarenakan
yaitu maag atau gastritis. Gastritis merupakan suatu proses inflamasi atau juga
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh salah satu faktor iritasi dan infeksi
3
Berdasarkan penelitian Syamsu (2017) tentang kejadian gastritis yang
disebabkan oleh pola makan di dapatkan hasil bahwa dari 95 responden yang
diteliti, jumlah responden yang memiliki pola makan baik sebanyak 43 santri
(45,3%) dan responden yang memiliki pola makan kurang baik sebanyak 52 santri
(54,7%), yang terdiri dari 21 responden (22,1%) memiliki frekuensi makan < 2
kali sehari, 48 responden (50,5%) menyukai jenis makanan yang beresiko dapat
tidak sesuai dengan anjuran makan bagi remaja. Dengan demikian dijelaskan
bahwa gastritis banyak disebabkan karena pola makan yang tidak teratur seperti
kebanyakan santri hanya makan 1-2 kali sehari bahkan ada juga santri yang
makan hanya 1 kali sehari dengan porsi makan yang banyak. Disamping itu
jumlah kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral dalam makanan yang
responden, diketahui bahwa responden dengan pola makan yang buruk sebanyak
20 responden (66,7%), dan responden dengan pola makan yang baik sebanyak 10
responden (33,3%). Bisa diartikan bahwa responden dengan pola makan yang
buruk 2 kali lipat dengan responden dengan pola makan yang baik.
Chi square dan korelasi Spearma. Akibatnya pola makan siswa kelas X awal SMK
YBKP3 Garut sebagian besar pola makannya buruk, yaitu 99 responden (70,7%),
4
65,7%). ). Dan ada hubungan yang signifikan antara pola makan mahasiswa
Pada tahun 2013 dari data dinas Kesehatan kabupaten bogor, jumlah
penderita gastritis yang berobat ke Puskesmen Kabupaten Bogor dari bulan Juni
tersedia di fasilitas tingkat pertama (FKTP) dan tingkat selanjutnya. Hal ini dapat
mereka untuk memantau faktor risiko penyakit tidak menular. PTM). Surveilans
PTM (Penyakit Tidak Menular) merupakan bagian penting dari upaya manajemen
PTM Indonesia untuk menyediakan data dan informasi yang berguna untuk
2015).
5
Berdasarakan Studi pendahuluan yang diambil peneliti di Puskesmas
cenderung mengkonsumsi makanan pedas dan asam. Dari 4 (40%) tidak memiliki
riwayat gastritis, dan cenderung memiliki pola makan baik. Dari kebiasaan makan
yang kurang baik yang dilakukan oleh remaja maka dari fakta yang ada peneliti
sebagai
berikut :
Apakah ada hubungan antara pola makan dengan kekambuhan gastritis pada remaja
6
1.3.2 Tujuan khusus
seperti apa yang baik dan tidak baik bagi penderita gastritis.
gastritis.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gastritis
Gastritis dikenal dengan peradangan akut, lokal pada lapisan lambung. luka ini
ditandai dengan hilangnya rasa ingin makan, kembung, mual dan muntah dan nyeri
di perut bagaian atas. Peradangan lokal pada lapisan lambung ini terjadi ketika
mekanisme pelindung lapisan tersebut diisi oleh bakteri. (Mardalena, 2017). Lebih
dikenal dengan maag adalah penyakit yang mengenai organ lambung akibat dari
orang yang suka telat makan dan mengonsumsi makanan pedas atau asam yang dapat
meningkatkan produksi asam lambung. Selain dada terasa panas, gejala yang
tubuh meningkat, keringat dingin, pusing, dan sendawa terus menerus, dan pada
Gastritis merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang sering dikeluhkan
Gastritis umumnya menyerang lambung akibat dari pola makan yang tidak
teratur maka asam lambung dapat meningkat. Dengan menerapkan pola makan yang
teratur merupakan sebuah upaya preventif dalam mencegah penyakit ini. Dalam
memperbaiki kondisi pencernaan dapat dengan menerapkan pola makan yang baik.
Dengan pola makan yang baik dapat mencegah terjadinya kekambuhan gastritis
dan sebaliknya jika tidak melakukan penerapan pola makan yang baik akan
8
menyebabkan menurunnya kekuatan dinding lambung, sehingga menyebabkan
ini sering kali terdapat di klinik karena berdasarkan gejala klinis pasien didiagnosa
2.1.2 Etiologi
mengiritasi lapisan lambung, tetapi NSAID dan ada obat yang dapat menghambat
dan sangat asam. Kondisi asam ini menyebabkan peradangan pada dinding bagian
dalam lambung.
2.1.3 Klasifikasi
dengan infiltrasi sel-sel secara histopatologi. Secara umum penyakit gastritis dapt
1. Gastritis Akut
2017).Kondisi ini paling sering dikaitkan pada dosis tinggi obat antiinflamasi
nonsteroid (terutama aspirin), asupan alkohol yang berlebihan, juga merokok. Selain
itu, gastritis akut bisa disebabkan oleh pembedahan, luka bakar, iskemik, syok dan
stress berat.
9
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis meupakan radang lambung jangka panjang salah satu penyebabnya
bisa dengan tukang lambung atau bakteri Ida (2017). Gastritis kronis adalah suatu
kondisi perubahan inflamasi kronis pada lapisan lambung yang menyebabkan atrofi
2.1.4 Manifestasi
e. keringat dingin
meningkat
I. Sakit perut, nyeri tekan di bagian atas perut (gas dan tegang) (mulas)
10
2.1.5 Faktor risiko gastritis
meningkatkan ion H+, dan jumlah asam lambung. stres fisik dapat menyebabkan
gangguan perfusi mukosa lambung dan dengan demikian ke daerah infark kecil
sebagai akibat dari faktor penyebab dan bisa merangsang sekresi asam lambung.
Orang lanjut usia berisiko tinggi terkena dari pada anak anak. Hal ini
lambung menjadi lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi H. pylori dan
2. Pola makan
Orang yang rentan terkena penyakit ini yaitu yang makannya tidak teratur.
jika tidak terisi makanan dalam waktu lama membentuk cairan yang asam
3. Helicobakteri pylory
11
4. Makan pedas
berkontraksi seperti : usus dan lambung. menyebabkan perut nyeri dan panas
dan terasa mual dan ingin muntah. gejala ini mengurangi nafsu makan orang
5. Rokok
Efek negatif dari merokok sebenarnya terasa ketika orang baru mulai
merokok. asap rokok yang membara jika dihirup mengandung sekitar 3000
bahan kimia seperti laklorin, tembakau, tar, gas CO dan nikotin yang bisa
6. Kopi
pernapasan, system saraf pusat , pembuluh darah dan sistem jantung "otak".
Oleh karena itu, saat kita minum kopi (1-3 cangkir), tubuh menjadi segar
mensekresi cairan yang dilepaskan hormone gastrin dan memiliki sifat sangat
12
7. Alkohol
8. Stress psiskis
lambung meningkat. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama kadar asam
9. Stress fisik
Gastritis bisa disebabkan oleh stress fisik akibat dari operasi besar ataupun
trauma, terapi radiasi akibat dari kemotrapi kanker bia menyebabkan tukak
13
2.1.6 Komplikasi
a. Gastritis akut
berupa melena yang berakhir dengan hematemesis hingga syok hemoragic, bila
b. Gastritis kronis
dapat terjadi anemia irritable, gangguan penyerapan zat besi, serta stenosis
makanan setiap hari, seperti frekuensi makan, porsi, jenis makanan berdasarkan
Pola makan adalah upaya individu ataupun kelompok orang untuk mengatur
jenis makanan dalam mengatur jumlah porsi makan dengan gambaran terhadap
pemberian makanan.Jika asam lambung berlebih akibat dari pola makan yang tidak
14
teratur mengakibatkan terjadinya tukak lambung dan gastritis. Hal ini dapat
konsumsi makanan yang mengiritasi lambung (terlalu asam dan pedas) dan
mempertahankan nutrisi dan kesehatan yang optimal dengan diet harian yang
makanan yang cukup sesuai kebutuhan bisa menjadi sumber energi,pengatur dan
otak, serta pemeliharaan dan produktivitas tubuh dengan menjaga pola makan yang
baik.(Hirlan, 2013).
1. Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah tolak ukur berapa kali makan dalam sehari, baik sebagai
antaranya, frekuensi makan dianggap baik. Secara umum, makan pagi, siang,dan
malam. Pola abnormal dapat dibagi menjadi dua. Dengan kata lain, mereka yang
makan banyak, mereka yang makan banyak, dan mereka yang makan malam.
2. Jenis makanan
Makanan ini dibedakan dalam dua jenis ada makanan utama dan makanan
ringan.Makanan yang dapat dimakan dalam bentuk sarapan adalah makan utama,
15
sayur-sayuran,makanan pokok buah -buahan dan minuman merupakan makanan
3. Porsi Makan
Ukuran makan pada remaja biasanya menyantap makanan berat 4-5 kali. Remaja
membutuhkan kalori pada ssat pubertas untuk penambah tinggi badan dan otot.
dalam ilmu kesehatan adalah substrat yang dapat dipergunakan untuk proses di
dalam tubuh. Terutama untuk membangun dan memperoleh tenaga bagi kesehatan
sel. Agar dapat digunakan dalam reaksi biologis, makanan harus masuk ke dalam
16
e) Membangun protoplasma
Dilihat dari pentingnya fungsi makanan dalam kelangsungan hidup manusia, perlu
ditegaskan bahwa kita harus dapat memilih dan mengosumsi makanan yang baik
sebagai berikut:
2. Tetapkan makan setiap sore menjadikan waktu makan sebagai waktu yang
dilakukan sekarang tidak lagi berbenturan dengan olah raga lain dari kalangan
kerabat sendiri.
4. Siapkan catatan utama tentang makanan dan vitamin agar remaja dapat
17
2.3 Remaja
Remaja adalah suatu tahap antara masa kanak- kanak dengan masa dewasa.
Masa ini biasanya diawali pada usia 14 tahun pada laki- laki dan 10 tahun pada
Serikat,11-21 tahun rentan usia remaja kemudian dibagi jadi remaja awal 11-14
a. Remaja adalah usia dari 11-12 hingga 20-21 tahun dalam sudut kronologis.
sosial, dan moral antara masa kanak-kanak dan dewasa.salah satu faktor
18
Pubertas adalah waktu untuk beralih dari sangat bergantung pada orang tua
menjadi bertanggung jawab dan perlu mandiri. Kebiasaan tidak makan pagi
menjadi kebiasaan buruk remaja, dan sering kali remaja putri makan-makanan
yang tidak sehat dan ingin cepat gemuk sehingga mengganggu pola makannya.
Bahkan ada hal-hal dalam Bagas (2016) usia juga merupakan salah satu
penyebab gastritis. Masa remaja, khususnya, adalah masa transisi dari sangat
bergantung pada orang tua menjadi penuh tanggung jawab dan kebutuhan akan
kemandirian
Menurut Bagas (2016), masa remaja adalah masa pencari identitas diri,
keinginan untuk diterima dan tertarik pada lawan jenis yang diinduksi teman
badan, jadi sering makan hanya satu kali di pagi atau siang hari.
Menurut Eny (2013), hal yang perlu dilakukan dengan benar selama semua
oleh kaum muda yang diiringi oleh harapan sosial. tugas perkembangan
secara baik.
19
5. Menggapai kemandirian emosional dengan orang tua dan orang
dewasa lainnya.
kehidupan keluarga.
20
2.4 Kerangka Teori
Berdasarkan teori dari Kurnia (2009), Baliwati (2010) dan Syukron (2009).
Pola makan:
1. Jenis makanan
2. Jumlah makanan
3. Waktu makan
Kekambuhan
Gastritis
Karakteristik
Responden :
1. Umur
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
Karakteristik responden
- Umur
- Jenis kelamin
Kekambuhan Gastritsi
Pola makan
- Frekuensi makan
- Jenis makanan
21
2.6 Hipotesa
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Cross sectional adalah kegiatan pengumpulan data survei yang dilakukan secara
serentak pada titik waktu tertentu, dan setiap peneliti hanya melakukan satu
pengumpulan data untuk semua variabel yang akan disurvei. melakukan Studi
(Machfoedz, 2018).
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau tema dengan
sifat dan sifat tertentu yang ditentukan oleh studi untuk mempelajari objek dan
objek alam lainnya serta manusia dan menarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).
penelitian.
3.2.2 Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari keseluruhan objek yang diamati dan
23
Sampel yang diambil dalam penelitian ini remaja yang menderita gastritis di
digunakan adalah teknik total sampling yaitu data didapatkan dari keadaan populasi
24
3.5 Definisi Oprasional
Ukur
25
3.6 Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini: variabel bebas (bebas) dan variabel
terikat (terikat).
Pola makan ini cara seseorang untuk menggunakan makanan yang ada dalam
Kuisioner ini terdapat 13 item pertanyaan skala ukurnya skla likert,dan memiliki
Skor nilai :
Frekunsi makan
Jenis makan
Dengan Skor akhir dikatakan pola makan baik mempunyai skor 26 -39 dan Pola
Kuisoner ini terdapat 5 item pertanyaan dengan skala ukur gudmant yang digunakan.
Dan diinterprestasikan dengan nilai jika jawaban ya = 2 dan tidak = 1 maka nilai
kuisioner kekambuhan gastritis bila skor 1-5 adalah kekambuhan gastritis rendah
26
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
pengamatan, atau perolehan data (Nursalam, 2013). Korelasi dilakukan antara nilai
setiap variabel dan jumlah poin untuk menentukan validitas perangkat (kuesioner).
Suatu variabel memiliki skor variabel berkorelasi signifikan dengan skor total bisa
menggunakan statistic (SPSS) pada instrument pola makan dan kekambuhan gastritis
Reliabilitas adalah ukuran hasil yang konsisten bila diukur lebih dari satu
kali dengan instrumen yang sama untuk tanda yang sama (Hastono, 2011). Kuisioner
menerus.
0.6 (Sugiyono, 2011). Hasil uji yang dilakukan mendapatkan hasil frekuensi makan
0,793 , Jenis makan 0,722 dan kekambuhan gastritis 0,982 sehingga kuisioner ini
melakukan survei, mulai dari persiapan hingga pengumpulan data dan analisis data.
27
4) Menyiapkan surat perizinan untuk mengambil data dengan meminta surat
pengantar dari Fakultas Ilmu Kesehatan untuk instansi yang dituju, serta
a. Editing
atas pertanyaan. Jika ada jawaban yang salah atau salah, Anda perlu
b. Coding
c. Processing
d. Cleaning
Untuk pencetakan yang dimasukkan dengan data yang hilang, perbedaan data,
dan konsistensi data.
28
3.11 Analisa Data
penelitian ini ,pola makan sebagai variable bebas sedangkan gastritis sebagai
variabel terikat. Analisa ini dilakukan dengan dengan metode chi square
dengan data yang diketahui tidak normal dengan menggunakan skala ordinal.
dan data kategorik. Data kategori atau variabel biasanya meliputi variabel
antar variabel.
29
Jika p 0.05 = H0 ditolak berarti Ha diterima dan ada hubungan antara pola
dan Ha ditolak. Ini berarti tidak ada hubungan antara pola makan dan
kekambuhan gastritis.
1.Tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20%
2.Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya:
a. Bila tabel 2 x 2 da nada nilai E < 5 namun tidak lebih dari 20% jumlah
Bila p-value < (0.05), maka signifikan atau ada hubungan menurut Sugiyono
berikut:
30
3.12 Etika Penelitian
dalam penelitian keperawatan yang mengacu langsung pada orang. Etika penelitian
juga harus diperhatikan, karena manusia adalah subjek dan memiliki hak asasi
manusia yang harus dihormati dalam penelitian ini. Ada tiga prinsip kekuatan moral
yang disepakati dan diterima secara umum agar penelitian dapat dibenarkan secara
yang rentan dilindungi dari bahaya atau penyalahgunaan, bahkan lahir bebas
31
3.12.3 Prinsip Keadilan (justice)
Prinsip etika keadilan mengacu pada hal yang etis untuk menghargai
setiap orang secara setara (orang yang mandiri) dalam memperoleh dan
32
BAB IV
Penulis pada bab ini memaparkan tentang hasil dan pembahasan mengenai
Halang Kabupaten Bogor. Sesuai tujuan umum dan khusus maka hasil penelitian ini
data umum. Dan pola makan, kekambuhan gastritis dan hubungan antara keduanya
responden dari jenis kelamin, usia, pola makan dan tingkat kekambuhan gastritis
33
4.1.1.2 Usia
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas
Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor Tahun 2021-2022
responden berdasarkan usia dapat dilihat bahwa rata-rata usia responden 16,8
makan remaja diatas responden dengan pola makan baik sebanyak 50 remaja
(74,6%).
34
4.1.2 Analilis bivariat
Kejadian gastritis
Total P Value OR
O
Makan %
f f % f %
gastritis dengan pola makan baik (74,6%). responden tidak gastritis dengan
gastritis ada (17,9%) . Agar dapat tau hubungan pola makan dengan
menggunkan uji chi square yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
tolak yang berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan kekambuhan
makan baik akan beresiko mengalami kekambuhan gastritis sebesar 0,422 kali
35
4.2 Pembahasaan
perempuan. Hal tersebut dikarenakan perempuan lebih mudah di temui dan mau
4.2.1.2 Usia
Berdasarkan tabel 4.2 Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik
responden berdasarkan usia dapat dilihat bahwa rata-rata usia responden 16,8
Dengan usia maksimal 19 tahun dan usia minimum responden 13 tahun. usia
berpengaruh pada tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bersikap pada suatu masalah yang ada (Wawan, 2010).
makan remaja diatas responden dengan pola makan baik sebanyak 50 remaja
(74,6%). Pola makanan atau pola makanan adalah cara seseorang atau sekelompok
hari 3 kali dalam porsi sediki dan cenderung memilih makanan pedas,asam yang
menimbulkan kekambuhan gastritis, bisa dilihat dari hasil data yang ada pada
36
pola makan baik dengan porsi makan sedikit dan makan
menyebabkan kekambuhan gastritis dan walau memiliki pola makan baik Sebagian
remaja ada yang suka makan tidak teratur sehingga dapat menimbulkan gejala
gastritis. Ada sekitar 50 responden (74,6%) remaja memiliki pola mkan yang baik
dengan karakteristik yang ditujukan dari jawaban kuisioner dimana responden makan
teratur sebanyak 3 kali sehari dan makan dalam porsi sedikit tapi sering.
hidup sehat dengan mengatur waktu makan dan memilih jenis makanan yang baik
didapat dari kuisioner dimana berisikan tanda gejala gastritis yang dirasakan oleh
remaja seperti nyeri ulu hati, mual , muntah kembung dan sering bersendawa
responden memilih pilihan yang menunjukan gejala tersebut dari jawaban yang diisi
oleh responden menunjukan terjadinya kekambuhan gastritis cukup tinggi. Gejala lain
yang jarang dirasakan , tetapi cukup berat semacam nyeri di ulu hati disertai mual,
pusing dan lesu sebagai tanda gejala anemia, keseimbangan tubuh berkurang, seolah-
olah mau pingsan, muntah. Dari hasil diatas bisa dikatakan bahwa responden
mengalami gastritis dan bisa dilihat dari gejala yang dialami dan dirasakan responden.
Banyak remaja yang seringkali lalai dalam mengatur waktu makan dan sering kali
37
menyimpulkan gejala yang dirasakan responden timbul akibat responden cenderung
dengan pola makan baik (74,6%). responden tidak gastritis dengan makan buruk ada
14 (20,9%) responden,12 responden pola makan baik gastritis ada (17,9%) . Agar
kecamatan tajurhalang dengan menggunkan uji chi square yang digunakan untuk
Remaja yang memiliki pola makan baik akan beresiko mengalami kekambuhan
gastritis 0,422 kali dibandingkan remaja yang memiliki pola makan buruk.
Didapatkan hasil nilai p = 0,284 ˃α = 0,05 dimana H0 diterima dan Ha ditolak yang
berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan kekambuhan gastritis di
(Hamida, 2018) , Dari hasil penelitian didapatkan jumlah penderita Gastritis antara
pria dan wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak
usia dewasa muda hingga lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan pola makan dengan kekambuhan gastritis mahasiswa. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan jumlah populasi
sebanyak 49 mahasiswa.
Variabel independent adalah pola makan dan variable dependent adalah kekambuhan
38
Data diperoleh dari observasi kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan
rumus Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yaitu 25 (56,8%) mempunyai
kebiasaan pola makan yang tidak sehat dan 19 (43,2%) melakukan kebiasaan pola
(61,4%) kambuh dan 17 (38,6%) tidak kambuh. Dengan menggunakan uji korelasi
Chi Square didapatkan ρ = 0.300 dan tingkat kesalahan ᾱ = 0,05, dapat disimpulkan
ρ hitung > ᾱ berarti tidak ada hubungan pola makan dengan kekambuhan gastritis
pada mahasiswa.
yang dikemukan tamam dan telah dilakukan penelitian faktor dominan berhubungan
dengan kejadian gastritis pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Pamekasan
menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa-
siswi kelas XII SMA Negeri 3 Pamekasan. Teknik sampel yang diambil berjumlah
pola makan dan tekanan psikologis (stres) yaitu kejadian gastritis. Pengumpulan data
makan tergolong cukup sebanyak (80%), serta dari 81 responden yang mengalami
stress sedang sebanyak (47%). Tidak ada hubungan antara pola makan dengan
kejadian gastritis (p = 0,928 dimana p > 0,05) dan ada hubungan antara tekanan
kesadaran diri dalam menjaga kesehatan dengan cara menghindari faktor-faktor pola
39
makan dan tekanan psikologis, sehingga dapat menurunkan angka kejadian gastritis
yang didapatkan dari Puskesmas Pemulutan dan data primer yang diperoleh dari
Populasi penelitian ini semua pasien gastritis. Sampel penelitian adalah pasien
gastritis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 123 responden.
Analisis data dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji
statistic menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
makanan (P=1,000), dan jeda waktu makan (P=0,781) dengan kejadian kekambuhan
gastritis.
dikemukan oleh Iwan digarut yaitu di SMK YBKP3, dimana sampel diambil dari
propotional sampling. Dan menggunakan chi square dan korelasi spearma untuk
analisa data. Hasil penelitian ini menunjukan 99 responden (70,7%) memiliki pola
makan buruk pada siswa kelas 10 semester 1 dan sebanyak 92 responden (65,7%)
dalam keadaan gastritis. Hasil uji SPSS didapatkan nilai p–vaule= 0,004
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna anatara pola makan dengan
hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
gastritis pada remaja di masa new normal, oleh Diliyana (2020). Hasil penelitiannya
40
menunjukan bahwa hasil Analisa hubungan menggunakan uji statistik chi- square
dan Ha diterima sehingga hipotesis menunjukan ada hubungan antara pola makan
Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan yang
dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiap orang harus makan makanan dalam jumlah
benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika konsumsi makanan
kegemukan. Selain itu, makanan dalam porsi besar dapat menyebabkan refluks isi
lambung, yang pada akhirnya membuat kekuatan dinding lambung menurun. Kondisi
seperti ini dapat menimbulkan peradangan atau luka pada lambung (Baliwati, 2010).
Keteraturan makan berkaitan erat dengan waktu makan setiap hari. Pola
makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi. Jika ini berlangsung
lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga mengiritasi mukosa pada
lambung. Hal inilah yang menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala ini bisa naik
remaja memiliki pola makan yang cukup baik akan tetapi tingkat kekambuhan gastritis
masih sering dirasakan akibat responden memilih makanan yang cenderung pedas dan
asam bahkan memakan makanan yang cepat saji sehingga bisa memicu gejala gastritis
yang dirasakan sering kali timbul walau pola makan dikategorikan baik.pola makan
yang tidak teratur juga bisa membuat lambung sulit beradaptasi. Jika dibiarkan secara
terus menerus, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga mengiritasi mukosa
pada lambung.
41
4.2 Keterbatasan Peneliti
Dalam melakuan penelitian ini, saya sebagai peneliti sadar masih banyak
kesalahan dan kekurangan, sehingga hasil yang diberikan masih kurang optimal,dan
saya sadar atas apa yang saya sajikan masih banyak lagi yang seharusnya bisa
diperbaiki agar lebih baik lagi kedepanya karena keterbatasan- keterbatasan sebagai
berikut :
dapat diolah
sampel remaja yang datang kepuskesmas setiap hari nya hanya 5-10 orang
perhari.
42
BAB V
5.1 Simpulan
tahun.
Sebagian (77,6 %)
= 0,284 ˃ α = 0,05 yang artinya tidak ada hubungan pola makan dengan
kabupaten bogor.
5.2 Saran
Saran peneliti dari hasil penelitian ini tentang pola makan dan kekambuhan
43
untuk penelitian-penelitian yang akan datang mengenai hubungan pola makan
Semoga dari hasil penelitian ini responden dapat lebih baik lagi dalam meilih
jenis makanan dan dapat mengatur pola makannya dengan baik serta tidak
mengabaikan hal kecil yang berkaitan dengan pola makan dan gejala-gejala
pada pasien remaja maupun pasien penderita gastritis mengenai pola makan
yang baik dan pemilihan jenis makan dan waktu makan yang baik agar tidak
timbulnya gejala gastritis dan petugas kesehtan daoat berperan lebih aktif lagi
44
DAFTAR PUSTAKA
Astuti dan Wulandari. 2020. Stres Dan Perilaku Merokok Berhubungan Dengan
213 – 222.
Baliwati, Khomsan. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Diliyana, Yudha Fika, and Yeni Utami. (2020). “Hubungan Pola Makan Dengan
Kejadian Gastritis Pada Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Balowerti Kota
Kediri.” Journal of Nursing Care & Biomolecular 5(1):19–24.
http://www.stikesmaharani.ac.id/ojs- 2.4.3/index.php/JNC/article/view/148/162.
Dipiro, T, J., Talbert, R, L., Yee, C, G., Matzke, R, G., Wells, G, B., Posey, L, M.,
45
Hendro, Adeleida. Bryan. 2015. Hubungan Kebiasaan Makan Deangan
Pencegahan Gastritis Pada Siswa Kelas X Di SMA Likupang (online)
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/5215 (diakes pada
tanggal 16 desember 2018)
Kusmiran, Eny. 2013. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta selatan:
Salemba Medika.
Mardalena. Ida. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Yogyakarta : PT Pustaka Baru.
Notoadmojo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka
Cipta.
Notoadmojo,S.2002, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Novitasary dan Sabilu, dan Ismail. 2017. Faktor Determinan Gastritis Klinis
pada
2(6):1-11.
46
Rista, Rumpiati, Syamsu. 2017. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
18(1),33. https://doi.org/10.36465/jkbth.v18i1.303
Smaltzer dan bare, (2012) buku ajar keperawatan medical bedah brunner dan suddart.
Tamam, Badrut and Gita Marini, , S.Kep.Ns.,M.Kes and Fathiya Luthfil Yumni,
,S.Kep.,Ns.,M.Kep (2016) Faktor Dominan Berhubungan Dengan Kejadian
Gastritis Pada Siswa Kelas Xii Sma Negeri 3 Pamekasan. Other thesis,
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Tussakinah, Widiya, Masrul, and Ida Rahmah Burhan (2018). “Hubungan Pola Makan
Dan Tingkat Stres Terhadap Kekambuhan Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tarok Kota Payakumbuh Tahun 2017.” Jurnal Kesehatan Andalas
7(2): 217–25..
Uripi. (2008). Menu Untuk Penderita Hepatitis dan saluran Pencernaan. Jakarta: Puspa
Swara.
47
Wawan, A dan Dewi. M 2010.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika
Widjadja R. 2009. Penyakit Kronis. Jakarta : Bee Media Indonesia.
http://www.who.int/entily/whosis/whostat/ENWH10Full.pdf?ua=
48
LAMPIRAN
49
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
Lampiran 2
Surat Selesai Penelitian
Lampiran 3
Kepada
Yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi Ilmu
Kesehatan Universitas Nasional,
Nama : Nurhayati
NIM : 183112420150010
Bermaksud melakukan penelitian tentang berjudul “Hubungan Pola Makan
Dengan Kekambuhan Gastritis Pada Remaja Di Puskesmas Kecamatan Tajurhalang
Kabupaten Bogor”. Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk
bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan
data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan
untuk kepentingan penelitian. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan
kesediaan saudara saya ucapkan terima kasih.
Bogor , 11 Juni 2021
Peneliti
Nurhayati
NIM.
183112420150010
Lampiran 4
Responden
Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Penelitian
a. Bacalah pertanyaan dengan hati-hati sehingga anda dapat mengerti
b. Pilihlah salahsatu jawaban anda dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
tempat ([ ]) yang tersedia sesuai dengan satu jawaban yang saudara pilih.
c. Setiap nomer hanya boleh diisi dengan satu jawaban.
d. Setiap jawaban dimohon untuk memberikan jawaban yang jujur.
e. Harap mengisi seluruh jawaban yang ada dalam kuesioner ini (dan pastikan
tidak ada yang terlewati).
A. Data Demografi
1. Tanggal Pengisian :
2. Nama :
3. Usia :
4. Jeniskelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan
Kuisioner Pola Makan
Keterangan :
No Pertanyaan TP KK S
(1) (2) (3)
1 Apakah anda makan 3 kali sehari ?
2 Apakah anda sarapan pagi setiap hari
3 Apakah anda sarapan pagi sekitar jam
06.30-07.00WIB
4 Apakah anda makan siang setiap hari
5 Apakah anda makan siang sekitar jam
13.00-14.00 WIB
6 Apakah anda makan malam setiap hari
7 Apakah jeda waktu antara makan anda
biasanya 4-5 jam
8 Apakah anda mengkonsumsi cemilan
sebagai tambahan
2. Jenis Porsi Makan
9 Apakah anda setiap makan
mengkonsumsi makanan pedas ( cabe )
10 Apakah anda mengkonsumsi makanan
atau minuman asam
11 Apakah anda mengkonsumsi teh/Kopi
12 Apakah anda meminum-minuman
bersoda
13 Apakah anda makan lebih dari satu porsi
piring
Total
Kuisioiner Kekambuhan Gastritis
Berikan tanda Centang [√] pada kolom yang sesuai dibawah ini :
No Pertanyaan Ya Tidak
(2) (1)
1 Apakah Anda sering nyeri ulu hati?
2 Apakah perut Anda sering kembung?
3 Apakah Anda sering bersendawa?
4 Apakah anda sering mual minggu ini
?
5 Apakah anda sering merasa kenyang
sebelum menghabiskan makan
Total
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
JUDUL SKRIPSI
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS
PADA REMAJA DI PUSKESMAS KECAMATAN
TAJURHALANG KABUPATEN BOGOR
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.793 10
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
pertanyaan11 10.88 6.360 .128 .761
pertanyaan12 11.28 5.627 .450 .686
pertanyaan13 11.12 5.193 .604 .649
pertanyaan14 10.84 6.140 .141 .769
pertanyaan 15 11.00 5.000 .588 .648
pertanyaan 16 11.00 5.500 .574 .662
pertanyaan 17 11.16 4.890 .710 .619
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.722 7
3. Validitas Kuisioner kekambuhan Gastritis
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
pertanyaan1 6.50 3.421 .555 .954
pertanyaan 2 6.65 2.766 .876 .898
pertanyaan 3 6.75 2.724 .859 .902
pertanyaan 4 6.70 2.642 .941 .884
pertanyaan 5 6.60 2.884 .831 .908
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 5
Lampiran 7
Tabel Master data mentah penelitian Hubungan Pola Makan dengan
Kekambuhan Gastritis pada Remaja di Puskesmas Kecamatan Tajurhalang
Kabupater Bogor
Keterangan :
1. Kode 1 = Perempuan
2. Kode 2 = Laki-laki
Tabel Master data mentah penelitian
Score Score
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Total K1 K2 K3 K4 K5 Total
Asep 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hafidz 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2
Ika 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2
Putri 2 1 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
Astrid 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Firman 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2
Agus 2 2 1 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
Zaky 2 2 1 2 3 2 3 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2
Dhea 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2
Shella 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2
M.Akbar 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1
Rizky.R 2 1 1 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2
Sri lestari 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1
Gina 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
Hana 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Zahra 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
Riska 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2
Arfah 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Lastri 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1
Hendi 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Dina nur 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 2
maymun 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Felicia 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
Putri. L 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2
Mia 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2
Dina A 2 2 1 2 2 3 3 1 1 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2
Risma 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2
Fitri 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2
Egi 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2
Heru 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
Ariansyah 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2
M.Zopan 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2
Raina 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2
Indah 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2
Dahlia 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2
Sahroni 2 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2
Salsabila 2 3 1 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
Shavira 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2
Aryani 3 2 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Nuri 1 1 1 3 3 2 1 1 1 1 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2
Alya 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Fahrul 2 2 2 2 3 2 3 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2
Nova 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jihan 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
Desmita 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1
Rizka . R 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
Alpian 2 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2
Davin 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
Rifka 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
Rina 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2
Fitriah 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2
Zahro 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
Nana 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 1
Santi 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
Zainal 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
Intan 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
Yulia 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
Dwi 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Angga 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Ana. S 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2
Andini 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
Fatma 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1
Irma 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1
Nur S 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1
Tiara 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Tania 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1
Lampiran 8
Statistics
Usia responden
N Valid 67
Missing 0
Mean 16.88
Median 17.00
Std. Deviation 1.927
Minimum 13
Maximum 19
Percentiles 25 16.00
50 17.00
75 19.00
Usia responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13 7 10.4 10.4 10.4
14 3 4.5 4.5 14.9
15 4 6.0 6.0 20.9
16 10 14.9 14.9 35.8
17 13 19.4 19.4 55.2
18 13 19.4 19.4 74.6
19 17 25.4 25.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 51 76.1 76.1 76.1
Laki-laki 16 23.9 23.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
Persentase Pola Makan Dan Kekambuhan Gastritis di Puskesmas Kecamatan Tajurhalang
kabupaten Bogor
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.149a 1 .284
Continuity Correctionb .528 1 .467
Likelihood Ratio 1.261 1 .261
Fisher's Exact Test .491 .240
Linear-by-Linear Association 1.132 1 .287
N of Valid Cases 67
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.55.
b. Computed only for a 2x2 table
Directional Measures
Asymptotic
Standard Approximate
Value Errora Approximate Tb Significance
Ordinal by Ordinal Somers' d Symmetric -.131 .104 -1.221 .222
Pola makan Dependent -.140 .112 -1.221 .222
Kekambuhan gastritis -.122 .099 -1.221 .222
Dependent
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
Value Standard Errora Approximate Tb Significance
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b -.131 .104 -1.221 .222
Kendall's tau-c -.093 .076 -1.221 .222
Gamma -.406 .343 -1.221 .222
N of Valid Cases 67
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pola makan .422 .084 2.116
(BURUK / BAIK)
For cohort Kekambuhan .490 .122 1.972
gastritis = Tingkat
kekambuhan rendah
For cohort Kekambuhan 1.161 .919 1.466
gastritis = Tingkat
kekambuhan tinggi
N of Valid Cases 67
Lampiran 9
Dokumentasi
Nama : Nurhayati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Dan Tanggal Lahir : Bogor, 08 Oktober 2000
Agama : Islam
Alamat : Kp.Nanggela RT03/01 Sukmajaya,Tajurhalang,
Kab.Bogor
Nama Orang Tua
Email : nurhayati15032020@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus dari MI Hidayatuttholibin Tahun 2013
2. Lulus dari SMP Tonjong Tahun 2015
3. Lulus dari SMAN 1 Bojonggede Tahun 2018
4. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional 2018-
sekarang
Riwayat Pekerjaan :-
Lampiran 11
Nama : NURHAYATI
NPM :183112420150010
Program Studi : Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan Pola Makan dengan Kekambuhan Gastritis
PadaRemaja di Puskesmas Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor
5. Rabu
10-01-22 Bab IV dan Bab V Perbaiki Bab IV dan V
6. Selasa
18-01-22 Bab IV Perbaiki Bab IV dan Hasil
Spss