FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
i
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HIPERTENSI PADA USIA DIATAS 40
Disetujui,
ii
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HIPERTENSI PADA USIA
DIATAS 40 TAHUN DI PUSKESMAS PACET KABUPATEN
MOJOKERTO
Tim Penguji:
Penguji II
Hj. Andiani, dr.,M.Kes : __________________
NIDN : 0702048403
Mengesahkan,
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Judul penelitian:
Dengan ini menyatakan bahwa penelitin ini merupakan hasil karya tulis
ilmiah sendiri dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan oleh pihak
lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip, ditulis sesuai dengan
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
iv
KATA PENGANTAR
Mojokerto”
berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang
dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
Kusuma Surabaya.
3. Dr. Atik Sri Wulandari, SKM, M.Kes, selaku Kepala Bagian Ilmu
v
4. Hj. Andiani.,dr.,M.Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Surabaya.
6. Kepala Puskesmas Pacet beserta staf dan jajaran nya yang telah
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Penulis
vi
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HIPERTENSI PADA USIA DIATAS 40
TAHUN DI PUSKESMAS PACET KABUPATEN MOJOKERTO
ABSTRAK
vii
THE CORRELATION BETWEEN OBESITY AND HYPERTENSION AT
THE AGE OVER 40 YEARS IN PACET PUBLIC HEALTH CENTER OF
MOJOKERTO REGENCY
ABSTRACT
Hypertension is still a major challenge in Indonesia and is often found in primary
health services. The prevalence of hypertension with obesity is higher than
without obesity. This study aims to find out the relationship of obesity with
hypertension at the age over 40 years in Pacet Health Center of Mojokerto
Regency.
Method. This research is analytical with a case control research approach. The
population in this study was 300 patients in Pacet Health Center of Mojokerto
Regency. Sampling is done by purposive sampling technique with a sample
number of 75 people who meet the inclusion criteria. The analytical technique in
this study is the Chi Square test. Results. p value obtained result is 0.002, where
the value of α <0.05 so that H0 is rejected means that there is correlation
between obesity and hypertension at the age over 40 years in pacet public health
center, mojokerto recency. Conclusions. There is a correlation between obesity
and hypertension at the age over 40 years in pacet public health center,
mojokerto recency.
viii
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................... v
Abstrak......................................................................................................... vii
Dastar Isi..................................................................................................... ix
Daftar Tabel................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 6
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN.... 40
BAB IV METODE PENELITIAN............................................................. 43
BAB V HASIL PENELITIAN................................................................... 51
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................ 54
BAB VII PENUTUP................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 61
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
umur. Prevalensi hipertensi di tahun 2018 dengan usia lebih dari sama
dari sama dengan 18 tahun di Provinsi Jawa Timur adalah 21,5% dan
besar dibandingkan laki-laki pada usia yang sama, dan wanita pada usia
1
laki pada usia yang sama.3 Prevalensi hipertensi dengan obesitas di
saat ini karena hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada
disebut obesitas apabila kelebihan berat badan mencapai lebih 20% dari
global. 5
2
hanya terjadi di negara maju tapi juga di negara berkembang. Prevalensi
kejadian obesitas pada laki – laki dewasa di Sumatera Utara adalah 27%,
adalah 42%. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang
erat antara obesitas dan hipertensi, sebab terdapat 65% faktor risiko
hipertensi pada perempuan dan 78% pada laki - laki berkaitan erat dengan
obesitas.7,8
tubuh atau suatu keadaan dari akumulasi lemak tubuh yang berlebihan di
jaringan lemak suatu organ tertentu. Semakin besar massa tubuh seseorang
oksigen dari nutrisi ke otot dan jaringan lain. Obesitsa bisa meningkatkan
resistensi darah yang seharusnya mampu menempuh jarak lebih jauh dan
sebanyak 300 populasi maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan
3
penelitian tentang “Hubungan obesitas dengan hipertensi pada usia diatas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mojokerto
2. Tujuan Khusus
Mojokerto
D. Manfaat Penelitian
4
a. Mengetahui apakah ada hubungan antara obesitas dengan kejadian
terjadinya hipertensi
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
sama dengan atau lebih tinggi dari 140 mmHg atau diastolik sama dengan
atau lebih tinggi dari 90 mmHg, atau seseorang yang sedang mendapat
Klasifikasi tersebut berlaku untuk orang yang berusia sama dengan atau
berikut :
Darah
Normal <120 Dan < 80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi Stage 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi Stage 2 ≥160 Atau ≥100
6
Selain berdasarkan tingkat tekanan darah, hipertensi juga
yang spesifik, yaitu tekanan darah tinggi, tanpa penyebab yang jelas. Dari
7
feokromositoma, koarktasio aorta, kaitan dengan kehamilan, dan akibat
yang disebabkan oleh tumor sel kromafin asal neural yang menskresikan
kontrasepsi oral.14
8
wilayah Asia Tenggara menempati urutan kedua terendah, yaitu sebesar
37%.16
24,7%.17
genetik dan paling sedikit tiga faktor lingkungan yaitu asupan garam, stres,
dan obesitas.18
9
hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing, hipertensi yang
energi yang tidak di imbangi dengan aktivitas fisik yang adekuat, obesitas,
dibawah 55 tahun.19
10
darah pada laki – laki lebih tinggi daripada
11
dapat menyebabkan pengapuran pada dinding
12
c. Stres; hubungan antara stres dengan hipertensi
normotensi.23
13
merupakan ion utama dalam cairan intraseluler,
tekanan darah.25
14
arteriol yang mungkin dimediasi oleh angiotensin yang
irreversible.
jalur, yaitu:
15
pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur
tekanan darah.
16
renin-angiotensin bersama – sama dengan faktor lain
17
ketidaknormalan faktor homeostasis, platelet, dan
Renin
Angiotensin I
(ACE)
Angiotensin II
18
(rasa haus) dari korteks adrenal
� ekstraseluler ekstraseluler
Tetapi jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
19
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
gejala yang spesifik. Namun jika terjadi komplikasi maka akan muncul
gejala seperti pada ginjal, mata, otak, atau jantung karena akibat dari
kerusakan organ akibat tingginya tekanan darah. Gejala lain yang sering
20
3. Menentukan ada tidaknya kerusakan target organ dan penyakit
kardiovaskular.
obat/bahan lain
palpitasi
3. Faktor-faktor risiko;
keluarganya
d. Kebiasaan merokok
21
a. Otak dan mata : sakit kepala, vertigo, gangguan
atau motoris
5. Trigliserida serum
7. Kreatinin serum
8. Kalium serum
10. Urinalisis
11. Elektrokardiogram
oleh keluhan dan gejala pasien.28 Pada pemeriksaan tekanan darah untuk
22
menentukan hipertensi, hasil tekanan darah tinggi harus didapatkan
menggunakan alat yang akurat. Alat yang paling lazim dipakai adalah
23
15 ml etanol perhari untuk wanita dan orang dengan
kesehatan umum
c) Mengendalikan diabetes 28
Terapi farmakologis
24
b. Beta Blocker ; merupakan obat antihipertensi yang populer
lanjut
rendah 29
25
1. Empati dokter akan meningkatkan kepercayaan, motivasi, dan
kepatuhan pasien
antihipertensi 30
jaringan ikat dinding arteri yang menurunkan laju aliran darah. Perubahan
coroner, hipertrofi ventrikel kiri, dan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu,
2.2. Obesitas
26
Obesitas adalah kelebihan kadar akumulasi lemak dalam tubuh
cara berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan nilai kuadrat dari
dinilai dengan berbagai cara atau metode antara lain pengukuran IMT
panggul.33
BB(kg)
IMT=
TB ²(m)
27
dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan berat badan
sebanyak 20%.33
untuk perempuan diatas 0.85 dan untuk laki-laki diatas 0.95 maka
28
2.2.3. Klasifikasi Obesitas
laki dan perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-
laki adalah 20,1– 25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7 - 23,8. Untuk
29
Tabel 3. Indeks BMI Menurut WHO 35
2.2.4 Epidemiologi
30
pada penduduk dewasa di Indonesia adalah 11,7%. Angka kejadian
obesitas pada laki – laki dewasa di Sumatera Utara adalah 27%, sedangkan
2.2.5 Etiologi
tinggi (terutama makanan berlemak) dan gaya hidup yang tidak aktif.
orang tua, penyakit yang parah bahkan depresi. Faktor genetik dapat
31
berperan sebagai penyebab obesitas. Gen dapat berperan dalam obesitas
dengan menyebabkan kelainan satu atau lebih jaras yang mengatur pusat
jarang dijumpai, dan mutasi reseptor leptin, yang juga jarang ditemui.39
yaitu obat-obatan tertentu seperti steroid dan beberapa anti depresan, dapat
2.2.6 Patofisiologi
kalori dari tubuh serta penurunan aktifitas fisik (sedentary life style) yang
32
hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi melalui
sinyal aferen dari perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan otot). Sinyal-
Sinyal panjang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang
Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan
33
1. Pengukuran IMT; IMT merupakan indikator yang paling
34
tubuh dan kaki dirapatkan. WHR sudah jarang digunakan
tidak praktis.42
yang berasal dari masalah fisik. Pada pria, kelebihan 10% berat badan
35
Penatalaksanaan terhadap penderita obesitas dapat dilakukan
sementara.
36
2.2.9 Komplikasi Obesitas
sesak nafas/sistim pernafasan dan pada penderita usia lanjut sering terjadi
osteoartrosis.44
menemukan adanya kenaikan tekanan darah pada dewasa muda yang mempunyai
pula adanya hubungan yang linier antara obesitas dan hipertensi. Hubungan
37
darahnya akan turun pula; oleh karena itu timbul beberapa teori yang
obesitas.
meningkat.
38
dalam darah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan volume
disfungsi endotel 46
39
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
Keturunan
Faktor Risiko yang
Jenis kelamin
Tidak Dapat Diubah :
Umur
Merokok
Hipertensi
Stress
Aktivitas fisik
IMT
(Indeks Masa Tubuh)
Keterangan : diteliti
tidak diteliti
40
Obesitas merupakan kondisi dimana tubuh menjadi gemuk yang
menggunakan rumus:
Berat Badan(kg)
IMT=
Tinggi Badan ( m ) x Tinggi Badan(m)
IMT KATEGORI
<18,5 Underweight
18,5-24,9 Normal/Ideal
25-29,9 Overweight
30-34,9 Obesity class I
35-39,9 Obesity class II
>40 Obesity class III
diteliti meliputi faktor risiko yang tidak dapat diubah (keturunan, jenis
kelamin dan umur) dan faktor yang dapat diubah (merokok, stress,
B. Hipotesis Penelitian
41
Obesitas sebagai faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja
BAB IV
42
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Mojokerto.
2. Waktu Penelitian
2021.
1. Populasi
2. Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang
43
a) Kriteria inklusi
2. Tinggi badan dan berat badan masuk kriteria Indeks Massa Tubuh
hipertensi.
b) Kriteria eksklusi
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
44
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
adalah hipertensi.
E. Definisi Operasional
Data
Hipertensi Responden yang Data RM 1. Hipertensi bisa Nominal
diastole normal),
hipertensi diastolik
atau kedua-duanya
(TD ≥ 140/90
mmHg)
45
2. Tidak hipertensi
jika TD <140/90
mmHg
Obesitas Diagnosa yang Data BB 1. Obesitas jika IMT Nominal
dengan RM
2.Tidak Obesitas jika
menggunakan IMT. Puskesmas
IMT < 25
Pacet
46
F. Prosedur Penelitian
PERSIAPAN PENELITIAN
Identifikasi masalah tempat dan waktu penelitian dan penyusunan proposal
serta pengurusan ijin penelitian.
IDENTIFIKASI
Identifikasi rekam medis subyek yang berpontesi masuk dalam sampel
penelitian, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, secara purposive
sampling dipilih 75 sampel
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dari Rekam Medis
PENYUSUNAN LAPORAN
dengan kejadian Hipertensi Pada Pasien Usia > 40 tahun di Puskesmas Pacet
47
3. Jadwal Pengumpulan Data
Hari
No Langkah Penelitian VI
I II III IV V VI
I
1 Penyusunan proposal
2 Persiapan lapangan
3 Pengumpulan data
Pengolahan dan
4
analisis data
5 Penyusunan laporan
6 Presentasi
7 Perbaikan/ revisi
Data pasien dari rekam medis, terdiri dari berat badan, tinggi badan, tekanan
darah dan usia pada bulan Agustus - September 2021 di Puskesmas Pacet
Kabupaten Mojokerto.
a. Editing
b. Coding
48
Pengukuran terhadap responden yang telah dilakukan diklasifikasikan
c. Scoring
d. Tabulasi
G. Analisis Data
1. Hipotesis statistik
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
dengan menggunakan Uji Chi Square. Uji ini dilakukan untuk membuktikan
nilai α = 0,05. Bila ada P value < 0,05 maka hasil uji statistik bermakna atau ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Bila P value >
49
0,05 maka hasil uji statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara
BAB V
HASIL PENELITIAN
50
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pacet Kabupaten Mojokerto. Pada
bulan Agustus – September 2021, dengan besar sampel sebesar 75 responden, dengan
B. Hasil Penelitian
1. Analisis univariat
Ya 39 52.0 %
Tidak 36 48.0 %
Total 75 100.0 %
Sumber: Penelitian, 2021
%) yang tidak obesitas (IMT < 25). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
51
Tidak 30 40 %
Total 75 100,0 %
Sumber: Penelitian, 2021
3. Analisis Bivariat
Hipertensi 95% CI
(1.722
12.647)
Obesitas 30 (77 %) 9 (23 %) 39 (100%)
Obesitas
Total 45 (60,0%) 30 (40,0%) 75 (100%)
Sumber: Penelitian, 2021
52
Berdasarkan tabel V.3 Responden yang obesitas dengan hipertensi
responden (23 %), sedangkan yang tidak obesitas dengan hipertensi sebanyak
0,002, dimana nilai α <0,05 yang artinya terdapat hubungan antara obesitas
ratio (OR) sebesar 4,667 (1,722-12,647). Hal ini menunjukkan bahwa orang
yang obesitas (IMT ≥ 25 kg/m 2) perkiraan risikonya 4,7 kali akan menderita
Hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas (IMT < 25 kg/m 2).
hipertensi rendah.
BAB VI
PEMBAHASAN
sampling dengan metode simple random sampling menggunakan data lapangan yang
bersumber dari rekam medis di wilayah kerja Puskesmas Pacet, Mojokerto, pada tabel
53
5.3 menunjukan bahwa responden yang obesitas dengan hipertensi sebanyak 30
responden (77 %) dan yang dengan tidak hipertensi sebanyak 9 responden (23 %),
sedangkan yang tidak obesitas dengan hipertensi sebanyak 15 responden (41,7%) dan
yang dengan tidak hipertensi sebanyak 21 responden (58,3 %). Perhitungan dengan
menggunakan uji statistik chi square didapatkan nilai p value 0,002, dimana nilai α
<0,05 yang artinya terdapat hubungan antara obesitas dengan hipertensi pada pasien
Selanjutnya data penelitian dilakukan analisis tabulasi silang didapatkan odds ratio
(OR) sebesar 4,667 % CI (1,722-12,647). Hal ini menunjukkan bahwa orang yang
obesitas (IMT ≥ 25 kg/m2) perkiraan risikonya 4,7 kali akan menderita Hipertensi
Secara teori, obesitas dapat memicu peningkatan jumlah darah yang diperlukan
karena besarnya massa tubuh seseorang mengakibatkan jumlah darah yang beredar
melalui pembuluh darah juga meningkat dan menyebabkan tekanan darah menjadi
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa
obesitas merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi dengan tingkat risiko sebesar
dengan kejadian hipertensi. Rata-rata, seseorang yang memiliki berat badan 20 pound
atau setara 9,07 kilogram di atas berat badan ideal, tekanan darah akan naik sekitar 2-
3 mmHg dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Obesitas
umumnya mengalami kesulitan bergerak dan untuk bergerak pun harus melakukan
usaha lebih keras dibadingkan orang yang memiliki berat badan normal yang
54
Penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Setyawati et al (2017), mengenai
hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian hipertensi. Seorang
yang memiliki IMT diatas normal (kategori berat badan berlebih dan obesitas)
berisiko 2,05 kali lebih besar untuk memiliki tekanan darah di atas normal
Menurut penelitian yang dilakukan Tesfaye dkk (2007), risiko hipertensi lebih
tinggi pada kelompok penduduk dengan obesitas (IMT≥25 kg/m2) dengan odds ratio
7,64 dan interval kepercayaan (3,88-15,0). IMT memiliki hubungan yang bermakna
baik terhadap tekanan darah sistol maupun diastol. Penelitian lain yang sejalan dengan
penelitian ini dilakukan oleh Sugiharto dkk (2007), obesitas memiliki hubungan yang
Penelitian lain yang juga pernah dilakukan Kembuan, Kandou, dan Kaunang
(2016), obesitas dapat menyebabkan peningkatan cardiac output karena makin besar
massa tubuh maka makin banyak jumlah darah yang beredar sehingga curah jantung
meningkat. Semakin besar massa tubuh, maka semakin meningkatkan volume darah
yang dibutuhkan untuk menyuplai oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Hal ini
yang menyebabkan jantung akan bekerja lebih keras, sehingga tekanan darah
Pada penelitian ini juga didapatkan pasien hipertensi tanpa obesitas hal ini bisa
disbabkan karena faktor lain yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Menurut WHO
pada tahun 2015, hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor
yang dapat menyebakan hipertensi antara lain pertambahan usia, diet tinggi energi
55
yang tidak di imbangi dengan aktivitas fisik yang adekuat, obesitas, faktor genetik,
Beberapa faktor tersebut juga terdapat pada beberapa sampel dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini dilakukan juga uji koefisien kontingensi dimana didapatkan
hasil C=0,338 yang artinya tingkat hubungan antara obesitas dengan kejadian
hipertensi rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya variabel lain yang dapat
berhubungan dengan kejadian hipertensi seperti, jenis kelamin, usia, riwayat keluarga,
asupan garam, konsumsi alkohol, pola makan, kebiasaan merokok, dan pola olahraga.
Namun penelitian dalam hal ini terbatas untuk mengetahui obesitas sebagai faktor
resiko kejadian hipertensi pada pasien di wilayah kerja Puskesmas Pacet, Kabupaten
Mojokerto.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
56
1. Dari hasil penelitian di Puskesmas Pacet didapatkan responden dengan hipertensi
sebanyak 9 responden (23 %), sedangkan yang tidak obesitas dengan hipertensi
pada pasien usia diatas 40 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pacet, Kabupaten
Mojokerto. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistik diperoleh nilai OR sebesar
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
informasi bagi masyarakat mengenai obesitas sebagai salah satu faktor kejadian
2. Bagi Institusi
Kabupaten Mojokerto.
57
3. Bagi Peneliti
lebih bervariasi.
masalah yang sama dalam upaya menurunkan faktor resiko kejadian hipertensi.
Obesitas
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 39 50.6 52.0 52.0
Tidak Obesitas 36 46.8 48.0 100.0
Total 75 97.4 100.0
Missing System 2 2.6
58
Total 77 100.0
Kejadian Hipertensi
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi 45 58.4 60.0 60.0
Tidak Hipertensi 30 39.0 40.0 100.0
Total 75 97.4 100.0
Missing System 2 2.6
Total 77 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.696a 1 .002
b
Continuity Correction 8.282 1 .004
Likelihood Ratio 9.914 1 .002
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear
9.566 1 .002
Association
N of Valid Cases 75
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.40.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .338 .002
N of Valid Cases 75
59
Tests of Homogeneity of the Odds Ratio
Asymptotic
Significance
Chi-Squared Df (2-sided)
Breslow-Day .000 0 .
Tarone's .000 0 .
DAFTAR PUSTAKA
60
Brown CD, Higgins M, Donato KA, Rohde FC, Garrison R, Obarzanek E, Ernst ND,
Horan M. Body mass index and the prevalence of hypertension and
dyslipidemia. Obesity research. 2000 Dec 1;8(9):605-19.
Chobanion A. V, Bakris G.L. and Black H.R., 2004, The Seventh Report of the Joint
National Committee on : Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure, 7th ed., NIH Publication, United State of America.
Davey P. Medicine at a glance. Chichester, West Sussex, UK: WileyBlackwell; 2010;
p. 55
Farida, 2009, Sherwood, 2012). patofisiologi obesitas
Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. Kardiologi: lecture notes. Edisi
VIJakarta: Penerbit Erlangga. 2005: p. 57-69.
Gunawan, Lany. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Kesehatan Masyarakan. Kanisius :
Jakarta;2011; p. 7
Guyton, A.C., dan Hall, J.E., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC:
Jakarta;2007;p. 917-918.
Haffner SM. Obesity, Body Fat Distribution and Insulin Ressistence. Izzo Jr, JL, and
Black, HR. 1999:256-8.
Hermawan, AG. Komplikasi Obesitas dan Penanggulangannya. Cermin Dunia
Kedokteran 68:41; UNS: Surakarta;1991.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua.
Jakarta: Rajawali Pers
JNC 7. National High Blood Pressure Education Program. The seventh report of the
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment
of High Blood Pressure. U.S. Department of Health and Human Services
2004: hal. 12.
Junaedi, E., Yulianti, S., dan Rinata, MG. (2013). Hipertensi Kandas Berkat Herbal.
Jakarta: Fmedia
Kembuan, I. Y., Kandou, G., & Kaunang, W. P. J. 2016. Hubungan obesitas dengan
penyakit hipertensi pada pasien Poliklinik Puskesmas Touluaan Kabupaten
Minahasa Tenggara. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi, 4(2), 16–35.
Kotsis V, Stabouli S, Papakatsika S, Rizos Z, Parati G. Mechanisms of obesity-induced
hypertension. Hypertension Research. 2010 May 1;33(5):386-93
Lilly, Leonard S. Pathophysiology of heart disease 5th edition. Amerika Serikat:
Wolters Kluwer, 2010.p. 301 – 323 Jakarta: Erlangga, 2010. p. 82-85
Longo D Harrison T. Harrison's principles of internal medicine. Maidenhead: McGraw-
Hill; 2011;p 2042 – 2060
Longo D Harrison T. Harrison's principles of internal medicine. Maidenhead: McGraw-
Hill; 2011;p 2042 – 2060
Mansjoer, A., dkk.,. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Indonesia. 2005. p. 34-37.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI,
Jakarta, 2013.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI,
Jakarta, 2013.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI,
Jakarta, 2013.
61
Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. New
paradigma for public health.
Nuraini, B. 2015. Risk Fators of Hypertension. Faculty of Medicine, University of
Lampung. vol. 4, No. 5, pp. 11
Pickering, T.G.,. Physchosocial Stress and Blood Pressure. 1999.In: : Izzo Jr, J.L., and
Black, H.R.,. Hypertension Primer: The Essential of High Blood Pressure. ed
2USA : American Heart Association, 1999:266-267.
Prodjosudjadi, w.. Hipertensi : Mekanisme Dan Penatalaksanaannya. Majalah Berkala
Neurosains 2000: Volume 1 No 3
Proverawati, A. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja. Nuha Medika:
Yogyakarta;2010;p. 79
Rahayoe, A.U.,. Terapi Medikamentosa Hipertensi Pada Usia Muda. 2003.Dalam:
Harimurti, G.M., Dkk,. Hypertension, Vascular Disease: Management and
Prevention From Dream to Reality. Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta
2003:138-140
Ram CV, Garrett BN, Kaplan NM. Moderate sodium restriction and various diuretics in
the treatment of hypertension. Arch Intern Med 1981; 141:1015
Riaz K..Hypertension 2012. Available from: http://emedicine.medscape.
com/article/241381-overview
Riswanti Septiani, Bambang Budi Rahajo . (2017). Pola Konsumsi Fast Food, Aktivitas
Fisik dan Faktor Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus pada
Siswa SD Negeri 01 Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten Brebes) . Public
Health Perspective Journal, 263-264
Sani, A., 2008. Hypertension; Current Perspective. Medya Crea. Jakarta
Schrier, RW. Manual of nephrology 5th edition. USA : Lippincot Williams and
Wilkins, 2000.p 109-120
Setyawati, B., Susilowati, A., & Maisya, I. B. 2017. Usia dan indeks massa tubuh
merupakan determinan tekanan darah di atas normal pada wanita usia subur.
Penelitian Gizi dan Makanan, 40(2), 45–53.
Simons-Morton, D.G.,. Physical Activity, Fitness and Blood Pressure. Primary
Hypertension Essentials of High Blood Pressure. USA : American Heart
Association, 1999:259 – 262.
Sjahrif, D. R.Obesitas Anak dan Remaja. In: Sjahrif, D. R., Lestari, E. R., Mexitalia,
M., Nasar, S. S. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Badan
Penerbit IDAI: Jakarta; 2011;p. 230-241
Soegih, R.,. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: CV Sagung Seto.;
2009.p.41-45
Sugiharto, Aris. 2007. Faktor-faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat
(Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar). Thesis, Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro, Semarang.
Susalit E, Kapojos JE & Lubis HR. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam II. Jakarta : Balai
penerbit FKUI; 2001.p.1079-1084
Suyono, Slamet. 2009. Patofisiologi Diabetes Melitus, dalam Buku Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu (Panduan Penatalaksanaan Soewondo, Pradana.
2007. Dalam Buku Hidup Sehat dengan Diabetes sebagai Panduan
Penyandang Diabetes dan Keluargaya serta Petugas Kesehatan Terkait. Pusat
Diabetes dan Lipid RSCM FKUI, Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Tooy R. Gambaran Tekanan Darah pada Remaja Obes di Kabupaten Minahasa. Jurnal
e-Biomedik. 2013;1(2).
62
U.S. Department of Health and Human Services. Joint National Committee 7 dalam:
The Seventh Report of JNC on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure. NIH Publication No. 03-5233: Amerika
Serikat; 2003;
Van Itallie BT. Health implication of overweight and obesity in United States. Ann
Intern Med 1985; 103 : 983 – 8
WHO expert consultation. Appropriate body-mass index for Asian populations and its
implications for policy and intervention strategies. The Lancet, 2004; 157-163.
WHO Regional Office for South-East Asia. Comprehensive Guidelines for Prevention
and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. India: WHO. 2011
WHO. Overweight and Obesity Fact Sheet. 2011. Terdapat dalam:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/
Widyartha, I. M. J., Putra, I. W. G. A. E., & Ani, L. S. 2016. Riwayat keluarga, stres,
aktivitas fisik ringan, obesitas dan konsumsi makanan asin berlebihan sebagai
faktor risiko hipertensi. Public Health and Preventive Medicine Archive, 4(2),
186–194.
World Health Organization. 2002. Obesity: preventing and managing the global
epidemic. WHO Technical Report Series. 2000; 894.
World Health Organization. A global brief on hypertension: silent killer, global public
health crisis. 2015.
World Health Organization. Global Observatory Data : Blood Pressure. 2014. Dalam :
http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_ prevalence/en
World Health Organization. Global Observatory Data : Overweight and Obesity. 2014
dalam : http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/overweight/en/
World Health Organization. The Asia Pacific Perspective: Redefining Obesity and Its
Treatment. 2000. In: Sugondo S. Obesitas. In: Susalit E, Kapojos JE, Lubis
HR, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Edisi VI. Jakarta : Balai penerbit FKUI;
2014.p:2564.
Yogiantoro, M.,. Hipertensi Esensial. 2007. Dalam : Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., A.,
I., Simadibarata, M., dan Setiati, S.. Buku Ajar Penyakit Ilmu Penyakit Dalam.
Ed 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI,2007.p 610-614.
Zuraidah, Maksuk, Nadi Apriliadi. 2012. Analisis Faktor Risiko Penyakit Hipertensi
pada Masyarakat di Kecamatan Kemuning Kota Palembang.
63