Anda di halaman 1dari 3

BERANDA PROFIL BISNIS KAMI HUBUNGAN INVESTOR TANGGUNG JAWAB SOSIAL BERITA FOTO & VIDEO INTRANET

Sejarah Perusahaan
Sejarah Migas di Jawa Timur

Periode Sebelum Kemerdekaan


Minyak dan gas bumi telah diproduksi di onshore Jawa Timur sejak 1887. Sejarah mencatat lapangan
pertama yang berproduksi adalah lapangan Kuti yang berproduksi sejak 1888.

Setelah revolusi industri di Eropa abad ke-19 kebutuhan akan minyak terus meningkat tajam. Dalam kurun
1888–1938 di Jawa Timur termasuk Pulau Madura, ditemukan sekitar 34 lapangan dengan total 1.773 sumur
yang dibor.

Semua lapangan tersebut dioperasikan Belanda. Saat Jepang masuk Indonesia, banyak data-data yang
dihancurkan Belanda untuk menghindari ekploitasi pendudukan Jepang. Pada tahun 1926, penemuan
terbesar terjadi di Lapangan Kawengan, sampai saat ini lapangan tersebut masih produksi.

Periode Pertamina
Setelah Indonesia Merdeka, baru pada 1972 aktivitas ekplorasi digalakkan lagi oleh Pemerintah melalui
Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan nasional di bidang migas.

Di antara tahun 1972 dan 1982, Pertamina melakukan pemboran 7 sumur, 6 sumur diantaranya dibentuk
menembus Kujung formation. Hanya sumur Ngimbang-1 yang ada sedikit indikasi gas, sedangkan lainnya
hampir semuanya dry hole (kering, tidak menemukan cadangan minyak).

Ekplorasi di Jawa Timur dimulai lagi ketika Trend, salah satu mitra asing Pertamina menandatangani Joint
Operating Agreement (JOA) di Blok Tuban sampai ke Surabaya pada 29 Februari 1988.

Pada 1991, Trend melakukan pemboran lima sumur diantaranya Gondang-1. Selanjutnya Trend berganti
nama menjadi Devon dan selanjutnya menjadi PetroChina. Penemuan-penemuan lapangan yang lain
meliputi: Lapangan Mudi (Blok Tuban) oleh JOB Pertamina PetroChina East Java (PPEJ). Lapangan
Pegerungan, Lapangan Terang Sirasun Batur (Blok Kangean) oleh ARCO.

Lapangan BD (Blok Husky Madura Strait) oleh Mobil Madura Strait dan Husky Oil Madura. Lapangan KE-5
(Blok West Madura Offshore) oleh Kodeco dan Pertamina. Lapangan Bukit Tua (Blok Ketapang) oleh Gulf
Resources. Lapangan Ujung Pangkah (Blok Ujung Pangkah) oleh Amerada Hess.

Menyikapi perihal di atas dan guna meningkatkan pendapatan di sektor Migas, maka untuk keperluan
jangka pendek Pemerintah Provinsi Jawa Timur kemudian menunjuk perusahaan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD), PT. Panca Wira Usaha untuk membentuk anak perusahaan bergerak dalam bidang
Migas.

Maka pada 21 Februari 2003 lahirlah PT. Petrogas Wira Jatim, dengan tujuan secara keseluruhan adalah
menangkap setiap peluang kegiatan Migas di Jawa Timur, baik di sektor Hulu maupun Hilir. Dan khususnya
mendapatkan Participating Interest (PI) 10% di Blok Cepu, Blok Madura Offshore, Blok Sampang, dan
sekitarnya.

Untuk sebuah perusahaan berstatus BUMD, diperlukan Peraturan Daerah (Perda) sebagai dasar
pendiriannya, dan dari hasil pembahasan DPRD Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur, maka pada
2006 lahirlah Perda pembentukan BUMD dengan nama PT. Petrogas Jatim Utama, yang selanjutnya
mengakuisisi PT. Panca Wira Jatim sebagai anak perusahaannya.

PT. Petrogas Jatim Utama didirikan pada 1 Agustus 2006 melalui Perda No 1 Tahun 2006, dengan No. Akta
02 oleh Notaris H Kosidi Wirjohardjo SH yang disahkan melalui SK Menteri Kehakiman RI No W10-00111
HT.01.01-TH.2006 pada 25 September 2006, dan kemudian terjadi perubahan melalui Perda No 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Perda No 1 Tahun 2006 tentang PT. Petrogas Jatim Utama.

PT. Petrogas Jatim Utama kini memiliki 9 (sembilan) anak perusahaan, yakni:

PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC)


Berdiri pada tanggal 14 Maret 2007. Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 14 Maret 2007 oleh Notaris Rosida SH
dan SK Menteri Hukum dan HAM RI No. W10-00796 HT.01.01-TH.2007 tanggal 3 Juli 2007. Dilakukan
penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan ke UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
berdasarkan Akta No. 14 tanggal 15 Januari 2009 oleh Notaris Wachid Hasyim SH dan SK Menkumham RI
No. AHU-60127.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009. Kepemilikan saham PT. PJU 50,6%, PT. Raharja
Energi Cepu 49% dan Kopkar Dipertam Jatim 0,4%.

PT. Petrogas Pantai Madura (PPM)


Berdiri pada tanggal 25 Mei 2005. Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 25 Mei 2005 dibuat oleh Notaris Rizka
Noviarni SH di Jakarta dan SK Menkumham RI C-00404 HT.01.01 Tahun 2006 tanggal 6 Januari 2006.
Kepemilikan saham PT. PJU 25,50%, PT. Wira Usaha Sumekar (Pemkab Sumenep) 25,50% dan PT. Barito
Pacific Tbk 49,00%.

PT. Petrogas Jatim Sumekar (PJS)


Berdiri pada tanggal 05 Desember 2018. Berdasarkan Akta No. 10 tanggal 05 Desember 2018 dibuat oleh
Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH di Surabaya dan SK Menkumham RI No. AHU-0001205.AH.01.01.TAHUN
2019 tanggal 10 Januari 2019. Kepemilikan saham PT. PJU 51% dan PD. Sumekar (Pemkab Sumenep) 49%.

PT. Petrogas Jatim Sampang Energi (PJSE)


Berdiri pada tanggal 05 Desember 2018. Berdasarkan Akta No. 09 tanggal 05 Desember 2018 dibuat oleh
Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH di Surabaya dan SK Menkumham RI No. AHU-0000772.AH.01.01.TAHUN
2019 tanggal 08 Januari 2019. Kepemilikan saham PT. PJU 51% dan PT. Geliat Sampang Mandiri (Pemkab
Sampang) 49%.

PT. Petrogas Jatim Adipodai


Berdiri pada tanggal 14 Mei 2019. Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 14 Mei 2019 dibuat oleh Notaris Evie
Mardiana Hidayah, SH di Surabaya dan SK Menkumham RI No. AHU-0027317.AH.01.01.TAHUN 2019 tanggal
29 Mei 2019. Kepemilikan saham PT. PJU 51% dan PD. Sumber Daya (BUMD Bangkalan) 49%.

PT. Petrogas Wira Jatim (PWJ)


Berdiri pada tanggal 21 Februari 2003. Berdasarkan Akta No 24 tertanggal 21 Februari 20013 oleh Notaris
Abdullah Hafid SH di Surabaya dan SK Menteri Kehakiman RI No. C-12004 HT.01.01 Tahun 2003 tertanggal
29 Mei 20013. Kepemilikan saham PT. PWJ saat ini adalah PT PJU 61,69%, PT. DABN 37,68% dan Kopkar
0,37%.

PT. Jatim Energy Services (JES)


Berdiri pada tanggal 28 Januari 2006. Landasan hukum Akta Pendirian Nomor 37 tanggal 28 Januari 2006
oleh Wachid Hasyim, SH, Notaris di Surabaya, kemudian mengalami perubahan Akta No. 39 tanggal 30
Januari 2006 oleh Notaris yang sama dan SK Menkumham RI No. C-09828.HT.01.01. Tahun 2006 tanggal 06
April 2006. Kepemilikan saham PT. PJU 73,32%, PT. Capito Haes 24,85% dan PT. Delta Anugerah Bhakti
Nusantara 1,83%.

PT. Delta Artha Bahari Nusantara (DABN)


Berdiri pada tanggal 27 April 2000. Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 27 April 2000 oleh Notaris Soraya SH,
kemudian mengalami perubahan Akta No 29 oleh Notaris Wachid Hasyim SH tertanggal 15 April 2013, serta
perubahan terakhir Akta No 15 tanggal 13 Mei 2015 oleh notaris yang sama, serta SK Menkumham RI No. C-
15735 HT.01.01 Tahun 2000 tertanggal 28 Juli 2000. Kepemilikan saham 82,51% PT PJU dan 17,49% PT. Jatim
Energy Services.

PT. Delta Artha Bahari Nusantara dan PT. Jatim Energy Services menjadi anak perusahaan PT. Petrogas
Jatim Utama berdasarkan proses merger PT. Jatim Investment Management Kedalam PT. Petrogas Jatim
Utama, seperti tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Jawa Timur No. 15 Tahun 2016 tentang
Penggabungan PT. Jatim Investment Management Kedalam PT. Petrogas Jatim Utama, tertanggal 22
Desember 2016.

PT. Petrogas Jatim Mineral


Berdiri pada tanggal 30 Oktober 2019. Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 30 Oktober 2019 dibuat oleh
Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH di Surabaya dan SK Menkumham RI No. AHU-0065210.AH.01.01. Tahun
2019 tanggal 09 Desember 2019. Kepemilikan saham PT. PJU 95% dan Koperasi Dipertam Jatim 5%.

WHISTLE BLOWING SYSTEM KANTOR PUSAT KANTOR JAKARTA FOLLOW US

Sistem pelaporan pelanggaran atau Gedung Medan Pemuda Lt. 6 Belleza Office Tower 11 Floor Office 02
whistle blowing system (WBS) adalah Jl. Pemuda No. 27-31 Jl. Letjen Soepeno No 34, Permata Hijau,
  
sistem untuk pelaporan atas dugaan Surabaya – 60271 Jakarta – 12210
pelanggaran yang terjadi di lingkungan Phone: +6231-5317456 Phone: +6221-30027197
PETROGAS RSS
perusahaan. Fax : +6231-5346424 Fax : +6221-53664877
SELENGKAPNYA Email : info@petrogas.co.id Email : jakarta@petrogas.co.id
Subscribe to PJU by Email

BERANDA | PROFIL | NEWS | WEBMAIL | CONTACT © 2019 PT Petrogas Jatim Utama · Petrogas JU · Designed by Petrogas J

Anda mungkin juga menyukai