Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)

8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia


_________________________________________________________________________________________________

Pembuatan Biomaterial dari Limbah Kulit Pisang


(Musa Paradisiaca)

Syifa Fadilah*, Risa Rahmawati dan M.PKim

Abstrak

Telah dilakukan penelitian pembuatan biobaterai dari limbah kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tegangan yang dihasilkan biobaterai dan daya tahan biobaterai dari berbagai varietas pisang.
Pisang yang digunakan yaitu pisang raja sere, pisang raja bulu dan pisang ambon. dengan massa masing-
masing sampel 5 gram. Pada penelitian ini dilakukan penambahan garam dan kanji pada kulit pisang
sebagai pasta biobaterai. Garam yang digunakan yaitu: NaCl, MgCl 2 dan KCl dengan massa 0,25, dan 0,75
gram. Serta penambahan kanji sebanyak 0,3 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas pisang raja
bulu memiliki tegangan dan daya tahan terbaik. Tegangan yang dihasilkan sebesar 1,28 volt dan tegangan
dengan penambahan garam yang paling optimum dihasilkan dari penambahan KCl dengan massa 0,75
gram sebesar 1.40 volt. Untuk penambahan kanji menghasilkan tegangan 1.42 volt pada pisang raja bulu.
Listrik dapat bertahan mengalir dalam lampu selama 5880 menit.

Kata-kata kunci : Biobaterai, Kulit pisang,Tegangan,Elektrolit

Pendahuluan
Baterai merupakan suatu benda yang sudah oleh masyarakat, tanpa disadari akan
tidak asing lagi bagi kita. Baterai banyak mengancam lingkungan dan kesehatan.
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah
satunya pada jam dinding, remot tv, senter, Pada saat ini sudah banyak peneliti yang
mainan anak, dan lain-lain. Baterai merupakan mengembangkan alternatif dari baterai salah
sebuah media yang dapat mengubah energi kimia satunya adalah biobaterai. Biobaterai untuk
yang terkandung dalam bahan aktif secara pertama kali dipopulerkan oleh professor Kenji
langsung menjadi energi listrik melalui reaksi kano dari Kiyoto University beliau memaparkan
reduksi dan oksidasi elektrokimia yang terjadi bahwa sumber dari energy biobaterai adalah
pada elektroda (Chang, 2004:211). Baterai karbohidrat, glukosa, asam amino dan enzim
terbuat dari zink sebagai anoda, karbon sebagai Urba,. et al (2013:3). Seiring dengan
katoda dan elektrolit yang dipakai berupa pasta perkembangan zaman para peneliti
campuran MnO 2 , serbuk karbon, dan NH 4 Cl.Saat mengemangkan biobaterai yang berasal dari
ini komponen baterai sudah banyak bahan organik yang ramah lingkungan dan tidak
dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan mengandung bahan kimia yang berbahaya serta
agar menghasilkan baterai yang berkualitas, hal memiliki harga yang relatif ekonomis. Sehngga
ini dapat dilihat dari faktor kestabilan arus yang biobaterai menjadi solusi dari baterai
dihasilkan. Oleh karena itu Jayashanta et,al(2012) konvensional yang ramah lingkungan dan dapat
berpendapat bahwa baterai yang tersedia secara menjawab kekhawatiran masyarakat akan
komersial, yang kita gunakan saat ini dampak limbah baterai yang sangat berbahaya
mengandung logam berat seperti merkuri, timbal, bagi lingkungan hal ini dikemukakan oleh Urba,.
kadmium dan nikel. Dari komponen-kompoen et al (2013:4). Pada pembuatan biobaterai kita
tersebut akan berdampak pada pencemaran dapat memanfaatkan bahan alam salah satunya
lingkungan, jika limbah baterai tidak ditanggulangi limbah kulit pisang. Pisang merupakan tanaman
dengan benar karena limbah baterai termasuk rakyat yang dapat tumbuh di hampir seluruh tipe
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang agroekosistem, tanaman ini menduduki posisi
sulit terurai oleh mikroba dan sangat berbahaya. pertama dalam hal luas bila dibandingkan dengan
Di Indonesia, pengelolaan limbah batu baterai tanaman buah lainnya.
belum mendapat perhatian khusus. Keadaan ini
karena kurangnya kepedulian pemerintah dan Basse (dalam Fitriani, 2013:2) menjelaskan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya limbah bahwa jumlah dari kulit pisang cukup banyak,
batu baterai. Batu baterai biasanya langsung yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum
dibuang ke tempat sampah dan berakhir di TPA. dikupas. Produksi pisang yang melimpah
Batu baterai yang dibuang ke tempat sampah menghasilkan permasalahan yang klasik yaitu
limbah kulit pisang yang kurang termanfaatkan.

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 45 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

Pada umumnya limbah kulit pisang hanya Kartawidjaja (dalam Jauharah, Dian W. 2013).
dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau Pada elektroda elektrolit, elektron mengalir
menjadi pakan ternak. Hal ini membuktikan dibawa oleh ion-ion dan kemudian mengalami
bahwa belum ada pemanfaatan limbah kulit elektrolisis. Elektrolisis berarti perubahan kimia
pisang yang dilakukan oleh masyarakat. yang diproduksi dengan melewati arus listrik
melalui elektrolit. Aliran elektron dari katoda
Pada dasarnya kandungan unsur gizi kulit melalui elektrolit keanoda.Katoda adalah
pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, elektroda negatif, seperti lempengan tembaga,
protein, kalium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin dan anoda adalah elektroda positif, seperti
C dan air. Unsur-unsur inilah yang dapat lempengan seng. Proses ini akan menghasilkan
digunakan sebagai sumber energi dan antibodi listrik dengan cara yang sama sebagai baterai
bagi tubuh manusia (Munadjim, 1988). Selain baik dari sel volta.
bagi tubuh kulit pisang memiliki kandungan
mineral yang sangat tinggi sehingga dapat di Bahan dan Metode Penelitian
gunakan sebagai pengganti pasta atau elektrolit Bahan
pada pembuatan biobaterai. Bahan yang dgunakan pada penelitin ini
adalah pisang ambon, pisang raja sere dan
Beberapa peneliti telah menyebutkan bahwa pisang raja bulu yang sudah matang yang di
beberapa limbah buah dapat menghasilkan energi peroleh dari daerah Rangkasbitung-Banten.Bahan
listrik. Menurut Mischer Traxler (2002:7) limbah lain yang digunakan NaCl, KCl, MgCl 2 dengan
ampas kopi dari setiap baterai mampu kualitas pro analisis sebanyak 0,25 dan 0,75
menghasilkan energi listrik sebesar 1,5-1,7 volt, gram . yang diperoleh dari laboratorium UIN SGD
setara dengan baterai ukuran AA yang sering kita Bandung.
gunakan. Igaro (2012:22) memaparkan bahwa
biobaterai dari bahan dasar singkong dapat Metode penelitian
menghasilkan tegangan sebesar 2,0 Volt karena Tahap persiapan baterai
kandungan HCN yang tinggi. Biobaterai kulit Pertama menyiapkan tiga buah baterai
pisang yang telah di uji coba ternyata bekas 1,5 volt, kemudian membuka tutup baterai
menghasilkan tegangan sebesar 1,24 volt dan mengeluarkan isi baterai dengan hati-hati,
(Fitriani, 2013:38). Dari penelitian tersebut bisa setelah itu cuci bagian dalam baterai dengan
dijadikan acuan dalam pemanfaatan limbah kulit bersih lalu keringkan
pisang sebagai pengganti pasta pada biobaterai.
Pembuatan pasta kulit pisang
Pada pembuatan biobaterai limbah kulit Menyiapkan tiga varietas kulit pisang yaitu
pisang akan terjadi perubahan reaksi kimia pisang ambon putih, pisang raja sere dan pisang
menjadi reaksi listrik. Dengan adanya mineral- raja bulu. Potong dan haluskan. Setelah
mineral yang terkandung dalam limbah kulit dihaluskan timbang sebanyak 5 gram. Setelah
pisang sehingga kulit pisang bisa bertindak proses penghaluskan dan penimbangan
sebagai elektrolit yang akan mengubah reaksi dilakukan tiga perlakuan yaitu:
kimia menjadi energi listrik. tanpa penambahan garam, diberi penambahan
garam sebanyak 0,25 gram, dan 0,75 gram,
Untuk menghasilkan tegangan dan daya
Setelah terbentuk pasta masukan pasta limbah
tahan yang optimum maka pada pembuatan
kulit pisang kedalam baterai.
biobaterai limbah kulit pisang akan diberikan
penambahan garam sebagai elektrolit yaitu
Uji kelistrikan dan daya tahan
natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl),
Biobaterai akan diuji menggunakan
magnesium klorida (MgCl 2 ).
voltameter, untuk mengetahui Tegangan paling
Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini optimum dari sampel. Setelah menegetahui
akan mendeskripsikan hasil penelitian pembuatan tegangan dari setiap sampel dilakukan uji daya
biobaterai dari limbah kulit pisang (Musa tahan menggunakan jam weker untuk mengetahui
paradisiaca). daya tahan paling optimum yang dihasilkan.

Teori Hasil dan Pembahasan


Prinsip biobaterai pada dasarnya hanya Kulit pisang yang digunakan pada penelitian
melibatkan transportasi elektron antara dua ini adalah pisang ambon, raja sere dan pisang
elektroda yang dipisahkan oleh medium konduktif raja bulu. Pisang yang digunakan termasuk
(elektrolit) yang memberikan kekuatan gerak kedalam katagori pisang meja yang banyak
elektro berupa potensial listrik dan arus dikonsumsi msyarakat. Sehingga pada penelitian
ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 46 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

pemanfaatan limbah kult pisang. Berdasarkan memiliki bilangan angkut lebih besar
penelitian Fitriani (2013) dibuktikan bahwa limbah dibandingkan dengan NaCl sehingga KCl lebih
kulit pisang dapat menghasilkan listrik karena mudah menghantarkan listrik tegangan yang
kandunagn minralnya yang cukup tinggi. Dalam dihasilkn sebesar 1,40 volt dengan daya tahan
pembuatan biobaterai kulit pisang memerlukan 5 optimum sebesar 5880 menit. Adapun bilangan
gram kulit pisang untuk setiap batu baterai, angkut MgCl 2 lebih besar dari KCl namun tidak
sehingga dalam 1 buah kulit pisang dapat menghasilkan tegangan yang lebih baik dari KCl,
menghasilkan kurang lebih 6 baterai. Sebelum karena bilangan angkut MgCl 2 lebih besar
proses pembuatan pasta dari limbah kulit sehingga lebih lambat dalam pengangkutan aliran
pisang, terlebih dahulu kita bersihkan batu baterai listrik karena terlalu pekat.
yang akan dgunakan. Selanjutnya proses Selain penambahan garam, penambahan kanji
pembuatan pasta, kulit pisang dihaluskan dilakukan pada penelitian ini. Kanji bersifat
kemudian timbang sebanyak 5 gram. Setelah elektrolit karena kandungan potassium dan HCN
ditimbag diberikan tiga perlakuan yang berbeda.1) yang besar, selain itu kanji dapat bertindak
tanpa penambahan garam, 2) Penambahan sebagai perekat pada pasta dalam baterai.
garam NaCl, KCl, MgCl 2 0,25 gram dan 0,75 Tegangan yang dihasilkan dari penambahan kanji
gram. 3) penambahan kanji 0,3 gram. Setelah sebesar 1,42 volt namun pada uji daya tahan
pasta limbah kulit pisang dimasukan ke dalam dengan penambahan kanji tidak menghasilkan
baterai kemudian dilakukan uji kelisrikan dan daya daya tahan yang optimum hanya bertahan 2910
tahan baterai. Hasil uji kelistrikan dan daya tahan menit, dikarenakan kanji mengalami pengeringan
biobaterai limbah kulit pisang. sehingga ion-ion dalam baterai tidak dapat
bergerak dan tidak mengalirkan listrik.

Perlakuan Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian limbah kulit
Penambahan garam
Samp Tan pisang bisa dimanfaatkan sebagai biobaterai.
N
el pa
KCL NaCl MgCl2 Sehingga dapat meminimalisisr limbah kulit pisag
gara
o
5 m
gram/menit gram/menit gram/menit yang kurang termafaatkan oleh masyarakat. Dan
gram varietas pisang raja bulu memiliki tegangan dan
0,25 0,75 0,25 0,75 0,25
v/m
gra gra gra gra gra
0,75 daya tahan yang paling optimum, dengan
enit
m m m m m
gram
penambahan garam KCl 0,75 gram dengan
tegangan 1,40 volt dengan daya tahan sebesar
1 Pisan 1,05 1,09 1,15 1,05 1,09 0,8 v 0,93 v / 5880 menit.
g v / v / v/ v / v / / 84 99
ambo 106 160 145 107 127
n Saran
Diharapkan penelitian pembuatan biobaterai
2 Pisan 1,01 1,04 1,08 1,00 1,03 0,90 1,04 v /
limbah kulit pisang ini dapat dilakukan dengan
g raja v/ v/ v / v / v / v / 63
sere 97 210 223 100 125 85 skala yang lebih besar dan membuat prototype.

3 Pisan 1, 28 1,33 1,40 1,06 1,10 0,62 0, 80 v Referensi


g raja v/ v / v / v / v / v /38 / 62
bulu 690 5640 5880 308 312
[1] Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep –
konsep Inti, jilid 2 (Ed.Ketiga). Terjemahan
oleh M.A Martoprawiro, dkk.Jakarta :
Erlangga.

Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, [2] Erkol M., Kisoglsticu M., Buyukkasap E., (
kulit pisang yang memiliki tegangan paling tinggi 2010).The Effect of Implementation of
adalah pisang raja bulu, pisang raja bulu memiliki Science Writing Heuristic on Students’
kandungan air 4,533 mg, sodium 0,433 mg dan Achievement and Attitudes toward
potassium 6,544 mg Fitriani (2013). Dan Laboratory in Introductory Physics
kandungan glukosa yang tinggi, sehingga dapat Laboratory. Procedia Social and Behavioral
menghasilkan tegangan yang tinggi sebesar 1,28 Sciences. 2, 2310-2314.
volt. Kemudian untuk menghasilkan tegangan
yang optimum pada penelitian ini ditambhakan [3] Fitriani, D. (2013). Pemanfaatan Limbah Kulit
garam, NaCl, KCl, MgCl 2 yang termasuk kedalam Pisang Sebagai Elektrolit Pada Sel
elektrolit kuat. Dari ketiga garam tersebut KCl Kering.Skripsi. Bandung: UIN Bandung.
menghasilkan tegangan yang baik diantara Tidak diterbitkan.
garam-garam yang lain. KCl dapat terionisasi
+ -
secara sempurna menjadi K + Cl , dan KCl

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 47 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________

[4] Igharo, Kenneth O. (2012). Construction of a


primary Dry Cell Battery From Cassava Juice
Extracts (The Cassava Battery Cell). Journal
of Educational and Social Research.2,(8), 18-
23.

[5] Jauharah, Wira D. (2013). Analisis Kelistrikan


yang Dihasilkan Limbah Buah dan Sayur
sebagai Energi Alternatif Bio-baterai.Skripsi.
Jember: Universitas Jember. Tidak
diterbitkan.

[6] Jayashantha, N., Jayasuriya, K.D., dan


Wijesundera, R.P. 2012.Biodegradable
Plantain Pith for Galvanic
Cells.Srilangka.Proceedings of the
Technical Sessions(28) :92-99.

[7] Kartawidjaja, M., Abdurrocman, A., dan


Rumeksa, E.(2008). Pencarian Parameter
Bio-Baterai Asam Sitrat
(C6H8O7).Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi-II : 105-115.

[8] Suyanti dan Supriyadi. (2008). Pisang, Budi


Daya, Pengolahan Dan Prospek Pasar.
Jakarta :Penebar Swadaya.
[9] Traxler, Mischer. (2008). Project Nespresso
Battery. Web
[Online].Tersedia:http://inhibitat.com/nespre
sso-batteries-made-from-used-coffee-
capsules/. [Diakses 31 Oktober 2014].
[10] Urba Ziyauddin Siddiqui1, Anand
K.Pathrikar2 (2013) Future Bio Bateray.
International Journal of Research in
Rekayasa dan Teknologi eISSN: 2319-
1163.

Syifa Fadilah
Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Risa Rahmawati,
Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

M.Pkim
Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

* Corresponding author

_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 48 ]

Anda mungkin juga menyukai