Anda di halaman 1dari 3

ANGGOTA KELOMPOK:

 Rifky M Fahrezy S (1916040007)


 Nurul Fuada (1916040019)
 Anisya Rahmaniah Nasra (1916041013)
 Andi Masrurah Aswidyaningrat (1916042013)
 Kurniasih Utami (1916042019)
 Huznul Amalia (1916042021)

KULIT PISANG SEBAGAI BIO-BATERAI RAMAH LINGKUNGAN


(BIODEGRADABLE)
Tujuan dari percobaan ini untuk mengolah sampah organik yang tidak
terpakai berupa kulit pisang untuk dijadikan sebuah produk yang bermanfaat di
mana dalam percobaan ini kulit pisang sebagai bio-baterai ramah lingkungan.
Kemudian selain kulit pisang kita juga menggunakan baterai bekas. Di mana
baterai bekas ini termasuk limbah anorganik B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
yang mana logam-logam berat yang terdapat dalam baterai dapat mencemari
lingkungan yang nantinya akan berdampak pada kesehatan manusia apabila
limbah baterai tidak ditangani secara baik. Sehingga kami membuat inovasi
tersebut di mana inovasi kami yang dibuat sudah dibuktikan dengan penelitian
dan jurnal yang terkait produk yang dibuat.
Kemudian unsur gizi yang terdapat di kulit pisang yaitu karbohidrat, protein,
zat besi, lemak, air, fosfor, kalium, vitamin B dan vitamin C. Selain itu,
kandungan mineral yang terdapat dalam kulit pisang sangat tinggi sehingga dapat
digunakan sebagai dalam bio-baterai. Mineral yang terkandung dalam kulit pisang
meliputi kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan zat besi. Dengan
adanya percobaan ini, kami berharap bio-baterai dari kulit pisang ini bisa menjadi
solusi alternatif pengurangan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
limbah khususnya limbah baterai dan kulit pisang. Selain itu bio-baterai dari kulit
pisang merupakan sebuah energi terbarukan yang ramah lingkungan
(biodegradable) dan memiliki harga ekonomis.
A. Alat dan Bahan
1. Kulit pisang
2. Baterai bekas 1,5 volt
3. Lampu
4. Kabel
5. Obeng
6. Pisau
B. Prosedur Kerja
1. Memilih limbah baterai, Jenis limbah baterai yang digunakan yaitu baterai
sekali pakai atau single use dengan ukuran sedang.
2. Mengelupas kulit baterai, Gunakan pisau untuk memisahkan antara kulit
baterai luar dengan kulit baterai dalam. Caranya dimulai dari ujung bawah
hingga ujung atas sampai kulit baterai terlepas.
3. Membuka tutup baterai bagian atas dan mengeluarkan batang elektroda,
Pengeluaran batang elektroda ini dilakukan untuk mempermudah proses
pengeluaran karbon yang terdapat di dalam baterai.
4. Mengeluarkan karbon, Mengeluarkan bagian dalam baterai menggunakan
obeng hingga semua karbon dapat dikeluarkan. Pengeluaran karbon ini
dilakukan agar dapat diisi dengan kulit pisang.
5. Memotong kulit pisang, Memotong kulit pisang menjadi bagian-bagian kecil.
Semakin kecil potongan, maka semakin mudah untuk dihaluskan sehingga
nantinya isi baterai semakin rata.
6. Menghaluskan kulit pisang, kulit pisang dihaluskan dengan cara ditumbuk.
7. Mengisi baterai dengan kulit pisang yang telah dihaluskan, memasukkan kulit
pisang yang telah dihaluskan ke dalam baterai yang telah dibersihkan dari
karbon.
8. Menutup ujung batang elektroda, Menutup baterai kembali dengan batang
elektroda. Hal ini dimaksudkan agar kulit pisang mengenai batang elektroda.
9. Mempersiapkan rangkaian uji coba, rangkaian ini dapat dimulai dengam
merangkai lampu pada kabel kemudian kedua ujung kabel ditempelkan ke
dua kutup batrai. Maka dengan begitu lampu dapat menyala.
C. Progres Kerja
Progres kelompok kami dalam membuat proyek Kulit Pisang Sebagai
Bio-Baterai Ramah lingkungan yaitu sudah pada tahap melengkapi atau
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan proyek Kulit
Pisang Sebagai Bio-Baterai Ramah lingkungan.
D. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai