Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Planet Mars

Kata “mars” diambil dari nama dewa perang pada mitologi Romawi dan dianggap
sebagai dewa Ares pada mitologi Yunani. Sedangkan Mesir Kuno menyebutnya
sebagai Her Desher yang berarti “yang merah”. Hal ini sesuai dengan julukan
planet Mars sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh bewarna kemerah-
merahan.

Warna merah tersebut disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan


planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di
permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun dan tudung es. 
Di Mars terdapat Olympus Mons yang merupakan gunung tertinggi di Tata Surya
dan juga terdapat Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di
belahan utara terdapat cekungan borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.

Planet Mars dikenal dalam bahasa Arab sebagai Marikh, sedangkan dalam bahasa
Sanskerta disebut Anggoro. Dilihat dengan mata telanjang (tanpa teropong)
maupun dengan teropong, Mars akan nampak bewarna merah. Orang jawa
biasanya menyebut planet Mars sebagai Lintang Joko Belek (“Belek” adalah
sejenis penyakit mata bewarna merah dan terus mengeluarkan lendir).

Info Geogarafi
Mars mempunyai dua buah satelit yang ditemukan pada tahun 1877 oleh
seorang ahli astronomi Amerika, Asaph Hall. Ia
menamainya Deiomos (terror) dan Phobos (rasa takut). Kedua satelit
tersebut bentuknya tidak teratur dan sangat kecil.

Deiomos, satelit luar berukuran sekitar 9 sampai 11 km. Phobos, satelit


dalam berukuran sekitar 16 sampai 22 km. Foto-foto memperlihatkannya
sebagai benda-benda gelap dan penuh karang, berlubang-lubang dengan
kawah dan menyerupai asteroid.

Mars berukuran jauh lebih kecil daripada Bumi. Rata-rata diameternya 6.780 km,
lebih sedikit dari  /  garis tengah bumi. Volumenya hanya sekitar  /  dari volume
1
2
1
7

Bumi. Perbandingan massa Mars dengan massa Bumi adalah 11 : 110.


Perbandingan kepadatan Mars dengan kepadatan Bumi adalah 70 : 100. Jumlah
cahaya dan panas yang diterima Mars dari matahari pada tiap-tiap
permukaannya, adalah kurang dari  /  yang diterima Bumi.
1
2

Jarak rata-rata Mars dari matahari adalah sekitar 228.000.000 km. Mars
menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari dalam 687 hari, berjalan sepanjang
lintasannya pada kecepatan rata-rata 24 jam per detik. Panjang hari di planet
Mars adalah 24 jam 37 menit 23 detik.

Mars mempunyai bentuk permukaan mirip dengan Bumi. Mars mempunyai


berbagai gunung tinggi, plato, gunung berapi raksasa, kawah-kawah dengan garis
tengah berkilo-kilometer, dataran luas, lembah, karang curam, punggung bukit
bergerigi, jurang yang lebih dalam daripada Grand Canyin di AS, dan bukit pasir.

Secara kimiawi, atmosfer Mars sangat berbeda dari udara Bumi. Di sana hanya
ada sedikit sekali lapisan oksigen, nitrogen, dan uap air dalam atmosfer. Karbon
dioksida merupakan gas utama yang ada di Mars. Suatu massa besar hidrogen
juga mengelilingi planet itu. Hal penting yang paling menarik dan membingungkan
tentang atmosfer Mars adalah topan debu luar biasa yang secara periodik
menyapu seluruh planet itu.

Ciri-Ciri Planet Mars


Planet Mars tidak diselimuti awan sehingga dapat dilihat dan ditemukan sejumlah
noda. Setelah beredar kembali pada kedudukan semula terlihatlah bagian
permukaan Mars yang beraneka warna. Dari noda-noda itu pula dapat diketahui
bahwa rotasi Mars adalah 24 jam 37 menit 23 detik.  Adapun para astronom
peneliti Mars, yaitu sebagai berikut.

Giovanni Schiaparelli (1835-1910)


Giovanni adalah astronom Italia. Pada tahun1877, ia memetakan Mars secara
teliti. Ia menemukan bidang-bidang hitam pada permukaan Mars dengan garis-
garis hitam yang disebutnya canalo (kanal = terusan). Canalo ini jumlahnya
banyak, panjangnya beratus-ratus kilometer, dan lebarnya 2-3 kilometer. Hal
tersebut dibenarkan oleh Lowel (astronom Amerika) yang membangun
observatorium peneropong bintang “Lowel Observatory” untuk menyelidiki Mars.

Menurut Lowel, di Mars terdapat terusan-terusan Mars (Martian Canals) yang


mengalirkan air pada musim semi dari utara ke selatan dan di musim gugur dari
selatan ke utara. Setelah diadakan pengamatan dengan teropong yang baik,
semula yang terlihat seperti garis-garis panjang, ternyata hanya titik-titik yang
sangat banyak. Dengan teropong kecil, titik-titik itu berimpit menjadi garis. Jadi,
Giovanni Schiaparelli telah membuat kesalahan dalam melihat dan membuat
penafsiran.

Coblentz dan Lampland (1922)


Ia mengadakan pengukuran dan pembagian temperatur di permukaan Mars (M.
Ratim. 1982).
Temperatur Planet Mars
1. Temperatur di tengah-tengah permukaan Mars, yaitu:
● Tanggal 25 Juli 1924 adalah –21 C o

● Akhir bulan Juli 1924 adalah -9 C


o

● Tanggal 25 Agustus 1924 adalah +15 C o

● Temperatur pagi hari pada sisi timur turun dari 21 C pada tanggal 1
o

Agustus sampai –77 C o

● Tanggal 12 September 1924, temperatur malam di sisi barat


adalah 0 C o

2. Temperatur di Kutub Utara Mars dan sekitarnya, di musim dingin


adalah -100 C, sehingga menyebabkan perubahan temperatur harian
o

dan tahunannya sangat besar


3. Temperatur di dekat khatulistiwa Mars, pada musim panas, yaitu:
● Temperatur pukul 12.00 (siang) adalah 25 C o

● Temperatur pukul 17.00 adalah 0 C o

● Temperatur pukul 24.00 adalah 60 C o

● Temperatur pukul 07.00 (pagi) adalah -30 C. o

Karakteristik Planet Mars Secara Umum


● Diameter 6.794 km
● Jarak rata-rata dari Matahari 227,9 juta km
● Kala rotasi 24 jam 37 menit
● Kala revolusi 687 hari
● Rata-rata suhu -65 derajat celcius
● Jumlah satelit 2
● Cincin tidak ada
● Tersusun atas karbondioksida yang sangat tipis
Planet Mars dilihat dengan teleskop yang kuat, tampak 2 buah satelit yang
mengiringinya, yaitu Deimos dan Phobos. Jarak Mars dengan matahari adalah 228
juta km (1,5 SA). Garis tengah Mars adalah 6.800 km (lebih pendek dari garis
tengah bumi, yaitu 12.800 km). Rotasi Mars selama 24 jam 37 menit 23 detik.
Revolusinya (peredaran Mars mengelilingi matahari) satu kali beredar, yaitu 1,88
tahun (hampir 23 bulan atau 687 hari).

Satelit Phobos terlihat seperti terbit di barat dan terbenam di timur, sebab
revolusi Phobos (peredaran mengelilingi Mars) lebih lambat dibandingkan revolusi
Mars mengelilingi matahari. Tanah Mars tandus, terdiri dari batu-batuan serta
bukit pasir merah jingga.

Lembah raksasa di Mars lebih besar dan dalam dibandingkan dengan Lembah
Grand Canyon of Colorado di Amerika Serikat. Olympus Mons, sebagai gunung
berapi terbesar di Mars (2  /  kali lebih tinggi dari Mount Everest di bumi).
1
2

Sementara Mount Everest, puncak tertinggi di bumi tingginya adalah 8.800 meter
di atas permukaan laut.

Struktur Planet Mars


Baca Juga:

 Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis, Proses Terjadi, Gambar, dan Dampaknya Bagi
Kehidupan Manusia di Bumi
 Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur dan Penjelasan Lengkap
 Planet Neptunus: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur, Satelit, Orbit,
Sejarah dan Penjelasan

Struktur planet Mars dibedakan menjadi dua macam yaitu struktur dalam dan
struktur luar. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Struktur Dalam Planet Mars


Planet Mars memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan planet Venus
dan Bumi. Struktur dalam planet Mars ini berkaitan dengan atmosfernya dan
kondisi lingkungannya. Mars merupakan planet dengan atmosfer yang tipis
dengan kadungan utamanya karbondioksisa.

Bagian permukaan planet ini dipenuhi oleh planet gunung berapi raksasa seperti
Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles Marineris. Gunung api-gunung
api tersebut menunujukkan aktivitas geologis yang terjadi secara terus menerus.
Warna merah pada permukaannya ini, berasal dari warna karat besi.

Hal tersebut karena tanah Mars kaya akan besi. Mars memiliki dua satelit alami
yaitu Phobos dam deimos. Satelit ini berukuran kecil. Kedua satelit ini dianggap
sebagai asteroid yang terjebak oleh gravitasi Mars.

Struktur Luar Planet Mars


Jarak palnet Mars dengan Matahari lebih jauh jika dibandingkan dengan jarak
Bumi dengan Matahari. Planet ini juga memiliki atmosfer yang berbeda dengan
dibumi. Dimana di Mars ditemukan kandungan kecil metana. Kandungan metana
ini dapat menandai kehidupan di Mars

Mars memiliki lapisan inti yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km. Mars
memiliki unsur penyusun yang terdiri dari besidan sulfur. Lapisan diatas inti mars
adalah lapisan mantel atau selimut Mars. Biasanya disebut dengan mantel silikat
yang membentuk objek tektonik dan vulkanik pada planet Mars.
Namun saat ini lapisan mantel ini sudah dalam kondisi tidak aktif lagi.  Kemudian
lapisan diatas lapisan selimut adalah lapisan kerak Mars. Lapisan ini memiliki
ketebalan rata-rata sekitar 50 km dan ketebalan maksimumnya 125 km.

Tanah di Mars terdiri dari beberapa unsur penyusun. Unsur penyusun tanah di
Mars seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan tanah mars memiliki pH yang berbeda dengan pH tanah di
Bumi. pH tanah di Mars adalah 8,3 dan mengandung garam perklorat.

Permukaan Planet Mars


Planet Mars memiliki permukaan yang terdiri dari lembah, gunung-gunung, sungai
kering, dan lapisan es. Mars memiliki banyak kawah dan gunung berapi, ngarai-
ngarai besar dan dalam, dan alur-alur permukaan yang pernah dialiri air.

Mars dipenuhi oleh batuan yang berukuran besar sampai beberapa meter yang
terbentuk dari aktivitas vulkanisme yang terjadi dipermukannya. Di samping
batuan, di permukaan Mars juga banyak terdapat debu-debu halus berukuran 10
mikron dan membentuk bukit-bukit pasir akibat hembusan angin
dipermukaannya. Hal ini mirip dengan keadaan gurun pasir yang ada di Bumi.

Hasil penelitian menunjukkan Mars tidak memiliki senyawa-senyawa organik.


Tanah Mars adalah campuran dari mineral yang kaya dengan besi, besi hidroksida,
karbonat, dan sulfat. Mineral tersebut juga mengandung bahan yang bersifat
magnetik berupa hematit dan maghemit serta campuran besi dan nikel.

Iklim dan Atmosfer Planet Mars


Mars memiliki atmosfer yang lebih tipis dari Bumi dengan tekanan sekitar 1/150
atmosfer Bumi. Atmosfer Mars tersusun dari 95,3% karbondioksida, 2,7%
Nitrogen, dan 1,6% Argon, dan gas-gas lainnya seperti karbonmonoksida, oksigen,
dan sedikit uap air.

Atmosfer ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti lapisan troposfer,


stratosfer, dan termosfer. Dari permukaan Mars, lapisan troposfer Mars berada
pada ketinggian 45 km, stratosfer 100 km, dan termosfer yang berada di atas
lapisan atmosfer.

Suhu di daerah stratosfer akan berkurang seiring dengan bertambahnya


ketinggian, yakni -55 derajat celcius di dekat permukaan hingga -133 derajat
celcius di puncak statosfer. Pada siang hari, suhu permukaan Mars sekitar 20
derajat celcius, sedangkan pada malam hari suhunya sekitar -70 derat celcius.

Sejarah Geologi Planet Mars


Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah
tiga masa utama:

■ Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua


Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa
Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi
vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga
terjadi.

■ Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu
hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan
dataran lava.

■ Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu
hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula
aliran lava lain.
Pergerakan Planet Mars
Mars mengorbit matahari dengan periode 687 hari dengan jarak rata-rata
227.000.000 km. Orbit planet Mars ini berbantuk agak lonjong. Eksentrisnya
0,093. Dalam mengorbit Matahari, planet Mars berotasi pada sumbunya dengan
periode 24 jam 36 menit 23 detik.

Sumbu rotasinya tegak lurus terhadap bidang orbitnya, namun membentuk sudut
25  terhadap gari yang tegak lurus bidang ini. Sumbu kemiringan rotasi
mengakibatkan terjadinya perubahan musim seperti yang terjadi dibumi.

Mars merupakan planet superior yang memiliki periode Sideris 687 hari dan
periode sinodis 780 hari. Hal ini lah yang menyebabkan Mars mengalami oposisi
dan sangat mudah diamati setiap 26 bulan sekali. Saat Mars berada pada posisi
paling dekat bumi, resolusi terbaik yang bisa diperoleh 25 detik bujur atau setara
dengan 100 km jarak linier.

Jika Mars berada dalam posisi ini, maka dapat diamati adanya tudung kutub yang
cukup terang dan adanya perubahan dipermukaan yang menunjukkan adanya
atmosfer yang cukup dinamis. Saat seperti ini berlangsung dua kali setiap 32
tahun, bergantian setiap 15 dan 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli dan akhir
September.

Fakta Menarik tentang Planet Mars


Berikut ini adalah beberapa fakta yang mengejutkan mengenai planet Mars ini,
silahkan kalian simak baik-baik uraiannya.
1. Mars adalah planet keempat terdekat dari matahari
Mars mengorbit matahari pada jarak rata-rata 141 juta mil (sekitar 1,5 AU) dan
memerlukan waktu 686,93 hari untuk mengorbit matahari.

2. Mars adalah planet terbesar ketujuh


Mars memiliki diameter separuh bumi (sekitar 4212 mil) dan memiliki
sepersepuluh massa bumi. Di permukaan, gravitasi yang dimiliki planet ini sekitar
sepertiga dari bumi.
Kepadatan Mars berkisar 30 persen lebih kecil dari bumi (3,94 g/cm3 vs 5,52
g/cm3). Inti Mars diperkirakan mirip dengan bumi, yang sebagian besar terdiri
dari zat besi dengan sejumlah kecil nikel.

3. Mars adalah sebuah planet terestrial dengan permukaan padat


Istilah planet terestrial digunakan untuk membedakan dengan planet gas seperti
Jupiter atau Saturnus. Planet terestrial seperti Merkurius, Venus, dan Bumi
memiliki permukaan yang terbentuk oleh vulkanisme, pergerakan lempeng, dan
efek atmosfer seperti badai debu.

4. Permukaan Mars paling mirip dengan bumi dibandingkan planet-


planet lain
Meskipun mirip, permukaan Mars tetap menjadi tempat yang sulit untuk dihuni.
Variasi suhu Mars bisa berkisar antara -225 dan +60 derajat Fahrenheit.

5. Mars merupakan tempat alternatif terbaik untuk dihuni selain bumi


Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis dengan sebagian besar terdiri dari
karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,15%) dan air
(0,03%). Air juga ditemukan dalam bentuk cair di planet ini.

6. Mars telah mengilhami imajinasi selama berabad-abad


Astronom Italia, Giovanni Schiaparelli, mengamati Mars selama oposisi di tahun
1877 dan membuat catatan dari apa yang dia sebut canali atau saluran. Istilah ini
disalahartikan sebagai kanal, sehingga timbul spekulasi adanya kehidupan
makhluk cerdas disana.
Pada tahun 1939, perusahaan teater radio Orson Welles melakukan pertunjukan
berdasarkan buku HG Wells yang berjudul “War of the Worlds”. Pementasan ini
memicu kepanikan sebagian orang yang tidak menyadari hal itu hanyalah
sandiwara.

7. Mars memiliki dua satelit kecil yang mengorbit sangat dekat


dengan permukaannya
Satelit pertama Mars adalah Phobos yang mengorbit pada jarak 9.000 km dan
memiliki radius 11 km serta massa 1.08e16 kg. Phobos ditemukan oleh astronom
Amerika, Asaph Hall, Sr, pada tahun 1877, di US Naval Observatory di
Washington, DC.
Satelit kedua Mars adalah Deimos yang memiliki jarak 23.000 km dari permukaan
Mars dan memiliki radius 6 km serta massa 1.80e15 kg. Deimos ditemukan oleh
astronom yang juga menemukan Phobos.

8. Mars memiliki beberapa karakteristik geologi yang luar biasa


Fitur Mars termasuk gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons (tinggi
27 km dan lebar 600 km di), gunung berapi di wilayah Tharsis utara yang begitu
besar sehingga membuat Mars tidak nampak bulat, dan lembah sempit raksasa di
ekuator Mars bernamaValles Marineris.

9. Mars telah dikunjungi oleh beberapa pesawat ruang angkasa


Pada tahun 2004, sepasang wahana penjelajah mendarat di Mars dan berhasil
mengirimkan data dan gambar Mars. Kedua pendarat tersebut, Spirit dan
Opportunity, berhasil menambah pemahaman kita tentang planet merah ini.
Pada tahun 2008, Phoenix Lander mendarat di dekat kutub utara Mars dan
mengirimkan berbagai data yang memberi jawaban atas berbagai pertanyaan
besar tentang Mars sebelumnya.

10. Suatu hari, manusia akan mendarat di permukan Mars


NASA saat ini sedang merencanakan kembali misi ke bulan sebagai rangkaian
yang disebut sebagai langkah pertama menuju ekspedisi berawak ke Mars.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Mars

https://www.amazine.co/24037/10-fakta-dan-informasi-menarik-tentang-planet-mars

Pengertian Planet Bumi


Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi terkadang disebut
dengan istilah “dunia” atau juga disebut sebagai Planet Biru. Bumi memiliki
beberapa nama alternatif, di antaranya adalah Tallus/Telluris atau Terra dan Gaia.
Dari delapan planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni
makhluk hidup.
Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung
unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi
dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau
sama dengan 159.000 kilometer (1 SA = 159.000.000 km).

Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik,
tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacu pada periode antara
pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
atau sama dengan Satu Tahun Tropik.

Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau sama
dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama
mengelilingi matahari. Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi
Bumi selama 27 3 1 hari sampai 29 3 1 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi
dan sekaligus juga mengelilingi matahari.

Ciri-Ciri Planet Bumi


Bentuk bumi bulat dan pepat di kedua kutubnya. Lingkaran paling besar adalah
lingkaran equator. Adapun hasil pengukuran Hayford (1909) diperoleh data
sebagai berikut:
● Jari-jari equator : 6.378,38 km (3.963,34 mil)
● Jari-jari kutub : 6.356,90 km (3.949,99 mil)
● Eliptitas (pemepatan) : 1/297 = a-b/a
● Keliling equator : 40.974,30 km (24.901,7 mil)
● Keliling meridian : 40.007,19 km (24.860 mil)
● 1  meridian dekat ekuator
o
: 111,0417 km (69 mil)
● 1  pada equator
o
: 111, 5589 km (68,7 mil)
● 1  meridian melalui kutub
o
: 111,6966 km (69,407 mil)
● Luas permukaan bumi : 510.100.500 km  (196.950.000 mil)
2

● Rotasi bumi : 24 jam (23 jam 56 menit)


1 mil = 1.60934 km

1 km = 0,621mil

1m = 39,37 inch = 3,2808 kaki

1 kaki = 0,3048 m

● Dalam revolusinya (peredaran bumi mengelilingi matahari), sumbu


miring 66,5 o

● Revolusinya adalah 1 tahun (365 /  hari) atau 365 hari 6 jam 9’10”
1
4

● BJ (Berat Jenis) adalah 5,25


● Temperatur rata-rata adalah 10 Co

● Mempunyai satelit 1 (satu), yaitu bulan


● Keliling bumi 40.000 km, untuk satu kali putaran diperlukan 24 jam
dengan kecepatan di equator = 40.000/24 = 1,667 km/jam
● Umur bumi adalah 3.000.000.000 - 5.000.000.000 tahun (3-5 milyar
tahun)
● Air panas yang ada di perut bumi disebut air juvenil (air yang belum
pernah keluar dari perut bumi), nantinya akan keluar sebagai pengganti
air laut kalau habis
Seperti diketahui bahwa bumi melakukan rotasi. Adapun akibat rotasi tersebut
adalah sebagai berikut.

■ Peredaran semu harian benda langit, yaitu semua benda langit seolah-olah
beredar mengedari bumi, terbit di timur dan terbenam di barat.

■ Peristiwa siang malam, yaitu terjadinya siang malam : 12 jam siang dan 12 jam
malam.

■ Perbedaan waktu, yaitu tiap-tiap tempat dengan garis meridian yang berbeda,
waktunya pun berbeda:
● Tiap 1  jarak dua garis meridian yang berurutan, waktunya berbeda 4
o

menit atau tiap 15  berbeda 1 jam


o

● Satu kali putaran lingkaran dalam waktu 24 jam


● Sehingga 360 /24 = 15 , berarti setiap 15  beda waktunya 1 jam
o o o

● Tiap 1o = 60’/15  = 4 menit


o

Zona waktu berpangkal pada meridian utama atau prime meridian (meridian 0 ) o

yang disebut GMT (Greenwich Mean Time). Indonesia teletak pada 95 BT – 141 BT
o o

dibagi menjadi 3 daerah waktu, yaitu:


WIB (Waktu Indonesia Barat), dengan ketentuan:
● Garis patokan (tolok), yaitu 105 BT, meliputi Provinsi NAD (Nanggroe
o

Aceh Darussalam), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,


Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Babel (Bangka Belitung) DKI
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta), dan Jawa Timur
● Sejak Januari 1988 ditambah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
● WIB = GMT + 7 jam atau 105  : 15  = 7 jam
o o

WITA (Waktu Indonesia Tengah), dengan ketentuan:


● Garis patokan (tolok), yaitu 120 BT, meliputi Provinsi Kalimantan
o

Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi


Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat),
dan NTT (Nusa Tenggara Timur)
● WITA = GMT + 8 jam atau 120  : 15  = 8 jam
o o

WIT (Waktu Indonesia Timur), dengan ketentuan:


● Garis patokan (tolok), yaitu 135 BT, meliputi Provinsi Maluku, Maluku
o
Utara, Irja (Papua), dan Papua Barat
● WIT = GMT + 9 jam atau 135  : 15  = 9 jam.
o o

Teori Terbentuknya Bumi dan Tata Surya


Sejak zaman dahulu sudah banyak teori tentang terbentuknya bumi dan tata
surya. Beberapa teori tentang proses terjadinya bumi dan tata surya adalah
sebagai berikut.

1. Teori Kabut/Nebula
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun
1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang
sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh
ruang alam semesta, karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut
dan mulai berputar.

Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya
berubah dari bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul
di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari sedang sisanya tetap berputar
dan terbentuklah planet beserta satelitnya.

2. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut


Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffers pada tahun 1919.
Menurut teori ini ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak
mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa
matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas kemudian membentuk
planet-planet.

3. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa
matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang jumlahnya sangat
banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak
terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari
dan bintang tersebut.

Sebagian massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali
ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar
matahari. Moulton dan Chamberlain berpendapat bahwa massa yang terhambur
di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi
planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya.

4. Teori Bintang Kembar


Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya
matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak,
sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi
bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak
meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan-pecahan bintang yang meledak
menjadi planet-planet dan satelit.

5. Teori Awan Debu


Teori ini dikemukakan oleh Von Wizsecken, ia berpendapat bahwa tata surya
terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu,
gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik
ke bagian pusat awan serta membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.

Semakin lama, gumpalan gas itu memipih membentuk cakram (tebal di bagian
tengah dan lebih tipis di bagian tepi). Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih
lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu
kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar yang
disebut matahari.

Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi
gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin
kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya.

Perkembangan Bumi dari Masa ke Masa


Baca Juga:

 2 Teori Peredaran Planet: Hukum Kepler dan Titius-Bode


 Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis, Proses Terjadi, Gambar, dan Dampaknya Bagi Kehidupan
Manusia di Bumi
 Pluto: Pengertian, Ciri/Karakteristik, Gambar, Struktur dan Penjelasan Lengkap

Sejarah perkembangan bumi dari waktu ke waktu didasari oleh beberapa teori, di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elia de Baumant, mereka
berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena mengalami pendinginan
di bagian dalam bumi akibat konduksi panas, sehingga permukaan bumi menjadi
tidak rata.

2. Teori Descartess dan Sues


Dalam teori ini dijelaskan bahwasanya ketika bumi mengalami pendinginan, maka
terjadilah proses pengerutan dan kemudian semakin menyusut. Kerutan-kerutan
itulah sebagai pegunungan.

3. Teori Geosinklin
Teori geosinklin mengemukakan bahwa daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan penurunan pada
dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen
akibat proses orogenesa yang membentuk sedimen pegunungan lipatan dan
selama proses inilah endapan sedimen akan mengalami metamorfosa.

4. Hipotesa Pengapungan Benua (Continental Drift)


Pada tahun 1912, ahli dari jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan
konsep ini dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Continents and Oceans”.
Konsep ini menjelaskan bahwa bumi ini awalnya berbentuk pangea (satu daratan)
yang dikelilingi oleh lautan (Panthalasa). Selanjutnya, pangea menjadi pecah
sehingga terbentuk benua-benua. Kemudian, benua-benua ini bergerak dan
menempati tempat seperti sekarang ini.

Struktur Planet Bumi


Secara umum, struktur bumi dibagi menjadi tiga bagian atau komponen utama,
yaitu kerak bumi, mantel bumi dan inti bumi. Berikut ini gambar struktur bumi
dan penjelasannya.
1. Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang menjadi tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidup. Lapisan ini memiliki ketebalan mencapai 70 km, yang terdiri atas
batuan dan asam. Di bawahnya, terdapat lapisan litosfer. Kerak bumi bukanlah
lapisan yang utuh, karena terpecah menjadi tujuh buah lempeng besar dan
ratusan buah lempeng kecil. Tujuh lempeng besar itu antara lain lempeng
samudera pasifik, lempeng Eurasia, lempeng Afrika, lempeng Amerika Selatan,
lempeng hindia-australia, lempeng Amerika Utara, dan lempeng Antartika.

2. Mantel Bumi
Mantel bumi dikenal dengan sebutan astenosfer. Tebalnya mencapai 2900 km,
dan merupakan lapisan batuan padat. Mantel bumi terdiri atas gabungan
berbagai material yang berbentuk padat, cair, dan gas. Lapisan ini disebut sebagai
mantel bumi karena menyelimuti lapisan inti bumi. Di dalamnya, ada dua lapisan,
yaitu mantel atas dan mantel bawah. Mantel atas mempunyai sifat elastis hingga
semiplastis dengan kedalaman mencapai 400 km. Sedangkan mantel bawah
mempunyai sifat padat dengan kedalaman sekitar 2.900 km.

3. Inti Bumi (Barisfer)


Inti bumi mempunyai kandungan unsur besi 90%, nikel 8%, dan unsur tambahan
lain sebesar 2%. Lapisan ini dibagi menjadi dua lapisan:

■ Inti luar, mempunyai ketebalan hingga 2000 km dan terdiri atas kandungan besi
cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat celcius.

■ Inti dalam, merupakan pusat bumi yang bentuknya seperti bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam terdiri atas unsur besi dan nikel dengan
suhu mencapai 4.500 derajat celcius.

Lapisan Planet Bumi


Berdasarkan penelitian, karakteristik lapisan bumi paling dalam memiliki sifat
pejal dan keras yang diselubungi lapisan cair yang kental. Berdasarkan susunan
kimianya, lapisan bumi dibedakan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Litosfer (Lapisan Berbatu)


Secara bahasa litosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “lithos” yang
artinya berbatu dan “sphere” yang artinya lapisan. Jadi dapat dikatakan bahwa
lithosfer merupakan lapisan paling luar atau Kulit Bumi. Secara umum lapisan kulit
bumi ini disusun mengkuti bentuk muka bumi dan terdiri dari batuan serta
mineral.

Dalam istilah umum litosfer sering kita sebut dengan permukaan bumi. Terdapat
dua bagian utama litosfer, yaitu litosfer atas atau yang sering kita sebut dengan
permukaan daratan (penyusun 1/3 atau sekitar 35% bagian litosfer) dan litosfer
bawah atau yang lebih sering kita sebut dengan dasar lautan (penyusun 2/3 atau
sekitar 65% bagian litosfer).

2. Hidrosfer (Lapisan Air)


Kata hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata,
yakni hydro yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, hidrosfer adalah
lapisan air yang ada di permukaan bumi, baik yang berbentuk cair, padat maupun
yang berbentuk gas (uap).

Air yang berbentuk cair adalah air yang merupakan tubuh air di permukaan bumi,
seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rawa, dan air tanah. Air
berbentuk padat adalah air yang membeku seperti es dan gletser. Air berbentuk
gas adalah air yang mengalami penguapan.
Uap air ini berasal dari tubuh air dan tumbuh-tumbuhan serta akan menjadi bibit
terbentuknya awan. Komposisi kimia air terdiri dari hidrogen (H) dan oksigen (O ) 2

dengan rumus kimia H O. Permukaan bumi terdiri atas sekitar 70% air dan 30%
2

daratan.

3. Atmosfer (Lapisan Udara)


Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu atmos yang artinya uap air atau gas
dan sphere yang artinya selimut. Atmosfer dapat diartikan merupakan sebuah
lapisan gas yang menyelimuti sebuah planet atau bumi, dari permukaan planet
hingga jauh dikeluar angkasa dengan jarak 1.000 km dari permukaan bumi dan
bermassa 59 x 1014 ton.

Atmosfer yang terdapat dibumi memiliki ketinggian 0 km diatas permukaan


tanah, hingga mencapai skeitar 560 km diatas permukaan tanah. Atmosfer juga
akan melakukan perputaran bumi atau rotasi dan berevolusi mengelilingi bumi.
Atmosfer juga merupakan lapisan-lapisan yang terdiri atas campuran dari
beberapa gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata secara langsung.

4. Biosfer (Lapisan yang Dihuni Makhluk Hidup)


Secara bahasa biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “bio” yang
artinya hidup dan “sphere” yang artinya lapisan. Biosfer adalah bagian luar dari
bumi yang memungkinkan terjadinya kehidupan dan berlangsungnya proses
biotik. Biosfer merupakan tempat pada permukaan bumi dimana terjadinya
interaksi organisme abiotik dengan organisme biotik.

Artinya biosfer merupakan sistem ekologis lokal yang menyatukan seluruh


makhluk hidup, hubugan mereka dan interaksinya dengan unsur-unsur penunjang
kehidupan seperti litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara).
Sederhananya biosfer merupakan tempat yang dapat mendukung adanya
kelangsungan hidup. Saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki
biosfer.

Setiap mahkuk hidup memiliki cara hidup dan peranannya tersendiri dalam
biosfer. Tempat hidup tersebut disebut habitat. Biosfer dapat dibagi menjadi dua
biosilus (lingkungan hidup), yaitu Daratan dan Perairan. Biosiklus daratan terdiri
dari bagian lebih kecil lagi yang kita sebut Bioma. Bioma ini adalah bentang lahan
yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan alam serta flora dan
fauna tertentu.

Fakta Menarik tentang Planet Bumi


Berikut ini adalah beberapa fakta menarik yang perlu kalian ketahui mengenai
planet bumi, yaitu sebagai berikut.

1. Bumi Satu-Satunya Planet Yang Dihuni Mahluk Hidup


Tuhan menciptakan bermilyar-milyar planet atau lebih atau tak hingga, namun
hanya planet bumi yang mendukung untuk tempat makhluk hidup tinggal. Selama
ini penelitian-penelitian dilakukan untuk mencari kehidupan lain, namun hasilnya
belum ada sampai sekarang.

2. Bumi Memiliki Titik Tertinggi Dan Titik Terdalam


Bentuk bumi ini tidaklah datar maka akan ada suatu titik tertinggi dan terdalam.
Titik tertinggi bumi yaitu gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam
adalah palung Mariana di Samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter.

3. Planet Tercerah
Diketahui bahwa planet Venus merupakan planet yang terang. Namun bumi lebih
terang jika dilihat dari luar angkasa karena memiliki warna biru cerah.

4. Memiliki Perbedaan Gravitasi


Beberapa tempat di bumi ini memiliki gravitasi berbeda-beda tergantung dari
jarak ke inti bumi. Ini berarti bahwa karena tarikan gravitasi, Anda secara teknis
lebih ringan atau lebih berat di lokasi tertentu. Meskipun Anda tidak akan pernah
merasakannya.

5. Bumi Memiliki Planet Kembar


Salah satu fakta menarik lainnya yaitu bahwa dulunya bumi memiliki planet
kembar yang bernama planet Theia. Didalilkan 4,5 miliar tahun yang lalu sebuah
tabrakan hebat terjadi antara planet bumi dan theia, akibat tabrakan tersebut
terbentuklah bulan.

6. Bentuk Bumi Tidaklah Datar


Jika dilihat dari luar angkasa mungkin bumi terlihat mulus. Namun sebenarnya
bumi tidaklah datar melainkan berelief yang artinya bumi terdiri dari berbagai
bentukan seperti gunung, lembah, sungai, danau, laut dan lain-lain.

7. Bumi Adalah Planet Biru


Disebut demikian karena bumi 71% terdiri dari perairan dan sisanya adalah
daratan. Hal ini dibuktikan oleh astronot yang pertama kali pergi ke luar angkasa
dan melihat planet bumi itu sangat berwarna biru.
8. Bumi Memiliki Panas Sendiri
Selain sumber energi panas dari matahri, bumi juga memiliki energi panas sendiri
yaitu dalam inti bumi, Diperkirakan bahwa suhu inti memiliki panas mencapai
5.000-7.000 derajat Celcius atau sama dengan panas di permukaan matahari.

9. Lempengan Tektonik
Bumi merupakan satu-satunya planet dari galaksi Milky Way yang memiliki
lempengan tektonik.

10. Bumi Tidak Berbentuk Bulat


Mungkin banyak orang mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat, namun
sebenarnya bumi berbentuk bulat pepat (oblate spheroid) sebuah bulatan yang
tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada
bagian khatulistiwa.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi

https://www.wowmenariknya.com/2013/09/10-fakta-menarik-tentang-planet-bumi-yang-mungkin-
tidak-kamu-ketahui.html

Anda mungkin juga menyukai