Indonesian English
Candi Jago terletak di dusun Jago, Desa Candi Jago located in the Jago hamlet,
Tumpang, Kecamatan Tumpang, wilayah Tumpang Village, Tumpang District, Malang
Kabupaten Malang, koordinat 8020.81S Regency, coordinates of 8020.81S
1124550.82E / 8.0057806LS 112.7641167BT 1124550.82E / 8.0057806LS 112.7641167BT
/ -8.0057806; 112.7641167. Ketinggian / -8.0057806; 112.7641167. The altitude of
daerahnya 597 m dari permukaan laut dan the area is 597 m above sea level, and the
suhu rata-rata 20-29° C. average temperature 20-29° C.
Masyarakat sekitar candi menyebut People around the temple traditionally
candi ini dengan sebutan tradisional call this temple as a “CUNGKUP,” which
“CUNGKUP” yang berarti bangunan yang means a holy building. Written in the
dikeramatkan. Tertulis dalam Kitab Pararaton book and Nagarakertagama book,
Pararaton dan Kitab Nagarakertagama nama the other name of Candi Jago is “JAJAGHU,”
lain dari Candi Jago adalah “JAJAGHU” which means “Greatness.”
yang berarti “Keagungan”. It can be that the inauguration of the
Dapat diperkirakan peresmian candi Candi Jajaghu (Jago) in 1280 AD was on the
Jajaghu (Jago) pada 1280 M, bersamaan same day with the Sradha Ceremony (the
dengan Upacara Sradha (pelepasan roh dari soul extrication after 12 years of the king
dunia setelah12 tahun meninggalnya raja Wisnuwardhana death).
Wisnuwardhana).
Relief ini menggambarkan seekor This relief tells a crane carrying a pair
burung bangau yang membawa terbang of turtles. The turtles were carved in a
sepasang kura-kura. Kura-kura dipahat hanging position, each was biting the two
dengan posisi menggantung dengan ends of a wooden stick, and a crane pecked
menggingit pada masing-masing ujung the middle of the wooden stick.
tongkat kayu. Sisi tengah tongkat kayu
dipatuk oleh burung bangau yang membawa
terbang sepasang kura-kura tesebut.
Diceritakan dua ekor kura-kura dengan Two turtles and a crane live around the
seekor burung bangau hidup di sekitar telaga. lake. Unfortunately, two turtles were greedy,
Sayangya kura-kura memiliki sifat serakah so they take advantage of the crane. The
sehingga memanfaatkan burung bangau. turtle said, “Oh my best friend crane, there
Kura-kura berkata “Wahai sahabatku bangau, will be drought soon. We must move quickly
sebentar lagi akan datang musim kering yang from here to a larger lake, but it was very
panjang. Kami harus pindah ke telaga yang far...”. “Okay, I'll help you move from here.
lebih besar, namun sayangnya sangat jauh…” Hold on to the wooden stick I am going to
“Baik, akan ku tolong kalian pindah dari sini. bite in the middle, and each of you bites the
Berpeganglah pada tongkat kayu yang tips of this wooden stick. You have to
tengahnya akan aku gigit, dan kalian masing- remember that during our journey, don't open
masing gigitlah ujung tongkat kayu ini. your mouth,” replied the crane.
Namun ingatlah selama perjalanan jangan
membuka mulut kalian” Jawab burung
bangau.
Akhirnya terbanglah burung bangau dengan Finally, the crane flew with two
membawa dua ekor kura-kura yang hanging turtles. From a distance, two wolves
menggelantung. Dari kejauhan tampak dua were resting under a tree. The two wolves
serigala yang sedang istirahat di bawah looked up and saw two turtles were flying
pohon. Dua serigala itu menatap ke atas dan with a crane. The wolves mocked and
melihat dua ekor kura-kura terbang bersama humiliated the two turtles by saying they
bangau. Diejek dan dihinalah dua ekor kura- were like buffalo dung dry and flying.
kura itu seperti kotoran kerbau yang kering Hearing the mockery from the wolves, turtles
dan terbang. Mendengar ejekan dari serigala, felt angry, and they mocked back. The turtles
kura-kura merasa marah dan membalas forgot to keep their mouth until it in the
ejekan itu. Kura-kura lupa untuk harus tetap destination. This situation made the two
diam hingga sampai di tujuan. Hal itu turtles fell because the biting on the wooden
membuat kura-kura terjatuh karena gigitan stick was loose. Unfortunately, the two turtle
kayu terlepas. Akhirnya dua ekor kura-kura fates fell to the ground and eaten by the two
jatuh ke tanah dan dimakan oleh kedua wolves.
serigala.
Kisah ini mengandung pesan kepada This story tells a message that
seluruh manusia agar selalu bersabar and conveyed to all humans to be patient and
rendah hati agar hidupnya tetap tentram. humble so our lives would calm and
peaceful.