Anda di halaman 1dari 14

CANDI JAGO

Indonesian English

Candi Jago terletak di dusun Jago, Desa Candi Jago located in the Jago hamlet,
Tumpang, Kecamatan Tumpang, wilayah Tumpang Village, Tumpang District, Malang
Kabupaten Malang, koordinat 8020.81S Regency, coordinates of 8020.81S
1124550.82E / 8.0057806LS 112.7641167BT 1124550.82E / 8.0057806LS 112.7641167BT
/ -8.0057806; 112.7641167. Ketinggian / -8.0057806; 112.7641167. The altitude of
daerahnya 597 m dari permukaan laut dan the area is 597 m above sea level, and the
suhu rata-rata 20-29° C. average temperature 20-29° C.
Masyarakat sekitar candi menyebut People around the temple traditionally
candi ini dengan sebutan tradisional call this temple as a “CUNGKUP,” which
“CUNGKUP” yang berarti bangunan yang means a holy building. Written in the
dikeramatkan. Tertulis dalam Kitab Pararaton book and Nagarakertagama book,
Pararaton dan Kitab Nagarakertagama nama the other name of Candi Jago is “JAJAGHU,”
lain dari Candi Jago adalah “JAJAGHU” which means “Greatness.”
yang berarti “Keagungan”. It can be that the inauguration of the
Dapat diperkirakan peresmian candi Candi Jajaghu (Jago) in 1280 AD was on the
Jajaghu (Jago) pada 1280 M, bersamaan same day with the Sradha Ceremony (the
dengan Upacara Sradha (pelepasan roh dari soul extrication after 12 years of the king
dunia setelah12 tahun meninggalnya raja Wisnuwardhana death).
Wisnuwardhana).

BENTUK DAN SUSUNAN CANDI JAGO SHAPE AND COMPOSITION OF


(JAJAGHU) CANDI JAGO (JAJAGHU)
Candi Jago memiliki tiga tingkat, Candi Jago consists of three levels;
tingkat pertama terdapat delapan anak there are eight stairs in the first level,
tangga, tingkat kedua terdapat empat belas fourteen stairs in the second level, and seven
anak tangga, dan tingkat ketiga terdapat stairs in the third level. Candi Jago built with
tujuh anak tangga. Candi Jago didirikan each level having a terrace. The more you go
dengan setiap tingkat memiliki teras. upstairs, the smaller the standards are and
Semakin ke atas tingkatan semakin kecil dan shifted backward. The holiest yard is at the
semakin bergeser ke belakang. Teras yang top. This building has a function as a worship
paling penting terletak paling atas. Bangunan place to the ancestors.
ini berfungsi sebagai tempat pemujaan roh
atau arwah para leluhur.
Candi Jago (Jajaghu) memiliki panjang Candi Jago (Jajaghu) is 24 m long, 14
24 m, lebar 14 m dan tinggi 10,5 m. Bahan m wide, and 10.5 m high. The temple's
bangunan candi adalah batu andesit (batu building materials made of andesite
gunung). Candi Jago menghadap ke arah (mountain stone). Candi Jago faces west
barat karena berorientasi pada manufaktur because oriented to Megalithic monuments
monument Megalisthic dan mengarah ke manufacture dan led to the top of the
puncak gunung. mountain.

RELIEF PADA DINDING CANDI JAGO RELIEF IN CANDI JAGO WALLS


(JAJAGHU) (JAJAGHU)
Corak pada dinding merupakan The design on the Candi Jago’s walls
identitas karya seni Jawa Timur yang identified as the East Javanese art that shows
menunjukkan corak dekoratif dan simbolis decorative and symbolic designs which
yang unik. Cara membaca relief pada Candi unique. The reliefs in the Candi Jago can read
Jago adalah mengelilingi candinya dengan by walking around in counterclockwise
arah berlawanan jarum jam, hal ini disebut direction, and this is called "PRASAWYAH."
“PRASAWYAH”.
Relief dinding Candi Jago juga On Candi Jago’s walls there are relief
menunjukkan dua sifat dari agama, yaitu : carvings show two characteristics of the
religions, there are:
1. Relief yang bersifat Buddhistis : 1. Reliefs Buddhist are:
a. Relief yang menceritakan Binatang a. Relief that tells the Animals (Fables) or
(Fabel) atau Tantri. Tantri.
b. Relief yang menceritakan Ari Darma b. Relief that tells Ari Darma or
atau Aanglingdarma. Aanglingdarma.
c. Relief yang menceritakan c. Relief that tells Kunjarakarna.
Kunjarakarna. 2. Reliefs Hinduistic are:
2. Relief yang bersifat Hinduistis : a. Relief that tells Parthayadnya
a. Relief yang menceritakan (Mahabarata).
Parthayadnya (Mahabarata). b. Relief that tells Arjuna Wiwaha
b. Relief yang menceritakan Arjuna (Mahabarata).
Wiwaha (Mahabarata). c. Relief that tells Kresnayana
c. Relief yang menceritakan Kresnayana (Mahabarata).
(Mahabarata).

CERITA RELIEF BINATANG (FABEL) ANIMALS (FABEL) OR TANTRI


ATAU TANTRI RELIEF

Relief ini menggambarkan seekor This relief tells a crane carrying a pair
burung bangau yang membawa terbang of turtles. The turtles were carved in a
sepasang kura-kura. Kura-kura dipahat hanging position, each was biting the two
dengan posisi menggantung dengan ends of a wooden stick, and a crane pecked
menggingit pada masing-masing ujung the middle of the wooden stick.
tongkat kayu. Sisi tengah tongkat kayu
dipatuk oleh burung bangau yang membawa
terbang sepasang kura-kura tesebut.
Diceritakan dua ekor kura-kura dengan Two turtles and a crane live around the
seekor burung bangau hidup di sekitar telaga. lake. Unfortunately, two turtles were greedy,
Sayangya kura-kura memiliki sifat serakah so they take advantage of the crane. The
sehingga memanfaatkan burung bangau. turtle said, “Oh my best friend crane, there
Kura-kura berkata “Wahai sahabatku bangau, will be drought soon. We must move quickly
sebentar lagi akan datang musim kering yang from here to a larger lake, but it was very
panjang. Kami harus pindah ke telaga yang far...”. “Okay, I'll help you move from here.
lebih besar, namun sayangnya sangat jauh…” Hold on to the wooden stick I am going to
“Baik, akan ku tolong kalian pindah dari sini. bite in the middle, and each of you bites the
Berpeganglah pada tongkat kayu yang tips of this wooden stick. You have to
tengahnya akan aku gigit, dan kalian masing- remember that during our journey, don't open
masing gigitlah ujung tongkat kayu ini. your mouth,” replied the crane.
Namun ingatlah selama perjalanan jangan
membuka mulut kalian” Jawab burung
bangau.

Akhirnya terbanglah burung bangau dengan Finally, the crane flew with two
membawa dua ekor kura-kura yang hanging turtles. From a distance, two wolves
menggelantung. Dari kejauhan tampak dua were resting under a tree. The two wolves
serigala yang sedang istirahat di bawah looked up and saw two turtles were flying
pohon. Dua serigala itu menatap ke atas dan with a crane. The wolves mocked and
melihat dua ekor kura-kura terbang bersama humiliated the two turtles by saying they
bangau. Diejek dan dihinalah dua ekor kura- were like buffalo dung dry and flying.
kura itu seperti kotoran kerbau yang kering Hearing the mockery from the wolves, turtles
dan terbang. Mendengar ejekan dari serigala, felt angry, and they mocked back. The turtles
kura-kura merasa marah dan membalas forgot to keep their mouth until it in the
ejekan itu. Kura-kura lupa untuk harus tetap destination. This situation made the two
diam hingga sampai di tujuan. Hal itu turtles fell because the biting on the wooden
membuat kura-kura terjatuh karena gigitan stick was loose. Unfortunately, the two turtle
kayu terlepas. Akhirnya dua ekor kura-kura fates fell to the ground and eaten by the two
jatuh ke tanah dan dimakan oleh kedua wolves.
serigala.
Kisah ini mengandung pesan kepada This story tells a message that
seluruh manusia agar selalu bersabar and conveyed to all humans to be patient and
rendah hati agar hidupnya tetap tentram. humble so our lives would calm and
peaceful.

CERITA RELIEF ARIDARMA ARIDARMA (ANGLINGDARMA)


(ANGLINGDARMA) STORY RELIEF

Relief kisah Aridarma (Anglingdarma) Aridarma (Anglingdarma) relief starts


ini diawali dari sisi sudut barat daya, from the southwest corner, bottom wall,
dinding bawah, teras pertama. Relief ini and first terrace. This relief tells about Sang
menceritakan tentang Sang Prabu Aridarma Prabu Aridarma (Anglingdarma). One day
(Anglingdarma). Pada suatu hari dia sedang he was hunting in the forest. In the forest
berburu binatang di hutan. Di hutan Aridarma saw the Naga Gini. Naga Gini was
Aridarma melihat Naga Gini. Naga Gini left by her husband named Naga Raja, who
ditinggal suaminya yang bernama Naga Raja meditated. Unfortunately, Naga Gini was
yang sedang bertapa. Namun Naga Gini committing adultery with a tampar snake.
sedang berbuat zinah dengan ular tampar. Aridarma was very angry because Naga Gini
Aridarma sangat marah karena Naga Gini violated the moral norm. Then Aridarma
melanggar tatananan asusila. Kemudian killed the snake, but when killing the snake,
Aridarma membunuh ular tersebut, Aridarma's weapon hit Naga Gini tail, Naga
sayangnya saat membunuh ular senjata Gini felt the pain and left.
Aridarma mengenai ekor Naga Gini. Naga
Gini merasa kesakitan dan pergi.
Naga Gini menceritakan perbuatan Naga Gini told Naga Raja what
Aridarma kepada Naga Raja, namun naga Aridarma did. However, naga Gini slandered
Gini memfitnah Aridarma. Mendengar hal itu Aridarma. Hearing Naga Gini’s story, Naga
Naga Raja marah kepada Aridarma. Naga Raja was angry with Aridarma. The Naga
Raja mengubah bentuk dirinya menjadi ular Raja transformed himself into a Klingsi snake
Klingsi dan menyelinap ke dalam kamar tidur and slipped into Aridarma's bedroom.
Aridarma.
Pulang dari berburu Aridarma Coming home from hunting Aridarma
menemui istrinya yang bernama Setyawati di met his wife named Setyavati in the bedroom.
dalam kamar. Aridarma menceritakan apa Aridarma told what happened while hunting
yang terjadi pada saat berburu di hutan. Naga in the forest. Naga Raja hides under the bed
Raja bersembunyi di bawah tempat tidur heard all stories. He realized that his wife
mendengar semuanya. Naga Raja akhirnya was guilty. Then Naga Raja changed his form
mengetahui bahwa istrinyalah yang bersalah. into a Brahma and met Aridarma to
Naga Raja kemudian mengubah dirinya apologize. Naga Raja promise gave what
menjadi seorang Brahmana dan menemui Aridarma requested. Aridarma asked to be
Aridarma untuk meminta maaf. Naga Raja able to understand the animals’ language
berjanji memberikan apa yang diminta oleh called “Aji Gineng.” Eventually, Naga Raja
Aridarma. Aridarma meminta mampu granted Aridarma's request, but there was
mengerti bahasa binatang yang disebut “Aji requirement that this knowledge must not be
Gineng”. Naga Raja mengabulkan taught to anyone. If Aridarma violated it,
permintaan Aridarma, namun dengan syarat then he would die.
ilmu ini tidak boleh diajarkan kepada
siapapun. Jika Aridarma melanggar maka dia
akan mati.
Pada suatu hari Aridarma sendiri di One day Aridarma was alone in the
dalam kamar. Terdapat seekor cicak yang bedroom. There was a lizard who said, “how
berkata “betapa mesranya Aridarma dan sweet Aridarma and Setyavati were, unlike
istrinya, tidak seperti dirinya yang tidak ada her that no male lizard liked her.” Hearing
seekor cicak satu pun yang mau dengannya”. that, Aridarma laughed. Setyavati, who knew
Mendengar hal itu Aridarma tertawa. her husband suddenly laughed, became
Setyawati yang mengetahui suaminya tiba- suspicious. Setyavati asked and Aridarma
tiba tertawa sendiri menjadi curiga. told about Aji Gineng. Then Setyavati asked
Setyawati bertanya dan Aridarma Aridarma to teach her, but Aridarma did not
menceritakan tentang Aji Gineng yang want to. This situation made Setyavati angry
dimilikinya. Setyawati meminta suaminya and threatened her husband. Setyavati would
mengajarinya, namun Aridarma tidak mau. commit suicide by burning herself or Mati
Hal ini membuat Setyawati marah dan Obong. Aridarma still kept his promise not to
mengancam suaminya. Setyawati akan bunuh teach this knowledge to anyone. Thus,
diri dengan membakar dirinya atau Mati Setyavati died by committing suicide and
Obong. Aridarma tetap memegang janjinya burn herself.
untuk tidak mengajarkan ilmu ini kepada
siapapun. Setyawati pun mati dengan cara
bunuh diri membakar dirinya sendiri.

CERITA RELIEF KUNJARAKARNA KUNJARAKARNA STORY RELIEF


Relief Kunjarakarna dipahat di dinding Kunjarakarna reliefs are carved on
bawah, teras pertama, sisi timur laut. the bottom wall, first terrace, and
Kunjarakarna adalah seorang Yaksa. Sebuah northeast side of Candi Jago. Kunjarakarna
kisah menyeritakan Kunjarakarna pergi was a Yaksa. The story tells that
menemui Wairucana untuk berlajar tentang Kunjarakarna went to see Wairucana learn
ilmu Darma. Setelah bertemu Wairucana, about the Darma lesson. After meeting with
Kunjarakarna diperintahkan pergi ke Yamani Wairucana, Kunjarakarna was ordered to go
(Neraka) untuk melihat orang-orang yang to Yamani (hell) to see people who were
disiksa atas dosanya di dunia. Setelah tiba di tortured because of their sins in the world.
Yamani (neraka) Kunjarakarna menemui When arrived in Yamani (hell),
Yamadipati yaitu dewa penjaga neraka. Kunjarakarna met Yamadipati, the hell
guard.

Kunjarakarna melihat tempat Kunjarakarna saw a place like an ox-


penyiksaan yang berbentuk kawah berkepala headed crater called "Tambra Goh Muka" or
lembu disebut “Tambra Goh Muka” atau "Candra Goh Muka." Kunjarakarna asked
“Candra Goh Muka”. Kunjarakarna bertanya whether there was a place of torture that was
adakah tempat penyiksaan yang masih still empty. Yamadipati explained that there
kosong. Yamadipati menjelaskan ada sebuah was an empty crater for his friend named
kawah kosong yang nantinya akan menjadi Purnawijaya. The crater prepared was
tempat sahabatnya yang bernama because Purnawijaya often sinned during his
Purnawijaya. Hal ini karena Purnawijaya life. Purnawaijaya would have to endure the
sering berbuat dosa selama hidupnya. torture in a very hot crater for a hundred
Purnawaijaya akan menjalani siksa dalam years.
kawah panas selama seratus tahun.
Selesai menerima ilmu di Yamadipati, After receiving the knowledge in
Kunjarakarna pergi menuju rumah Yamadipati, Kunjarakarna immediately went
Purnawijaya. Kunjarakarna menceritakan to the Purnawijaya house. Kunjarakarna told
yang ia lihat di Yamani. Purnawijaya kaget what he had seen in Yamani. Purnawijaya
dan gelisah mendengar cerita itu. Mereka was shocked and worried to hear that story.
pergi menemui Wairucana untuk meminta Then they went to see Wairucana for
petunjuk. Kunjarakarna meminta ilmu guidance. Kunjarakarna asked knowledge
tentang perilaku kesempurnaan hidup about the life perfection behavior (Darma),
(Darma), sedangkan Purnawijaya then Purnawijaya went to see Wairucana
menghadap Wairucana dengan penuh with full of adversity for bad behavior during
penyeselan atas perilaku jelek semasa his life. Eventually, Purnawijaya got a lesson
hidupnya. Akhirnya Purnawijaya mendapat on how to atone his sin. Purnawijaya realized
pelajaran tentang cara menebus dosa. his mistake and was determined not to repeat
Purnawijaya akhirnya menyadari the sinful act.
kesalahannya dan bertekad tidak akan
mengulangi perbuatan dosa.
Setelah selesai menjalani siksa di After serving his time in Yamani,
Yamani, Purnawijaya pulang dan disambut Purnawijaya returned home and was greeted
oleh Kusumagandawati istrinya dengan by Kusumagandawati, his wife, with great
penuh suka cita. Purnawaijaya berniat untuk joy. Purnawaijaya would follow the
mengikuti jejak sahabatnya pergi ke Gunung footsteps of his best friend to go to
Mahameru menjalani tapa dan menjadi Mahameru Mount to do asceticism and
manusia suci. Akhirnya Kusumagandawati became a holy man. Therefore,
juga ikut mendampingi suaminya bertama ke Kusumagandawati also accompanied her
puncak Gunung Mahameru untuk bertapa. husband to the top of the Mahameru Mount
to meditate.
CERITA RELIEF PARTHAYADNYA PARTHA YADNYA (MAHABHARATA)
(MAHABARATA) STORY RELIEF

Relief Parthayadnya ini dipahat di


Parthayadnya relief is carved on the
dinding tengah, bagian atas. Bercerita
upper-middle wall. The story tells about
tentang Duryudana putra mahkota Hastina
Doryudhana, who was Hastina’s prince had a
termenung memikirkan cara mendapatkan
deep though on how to get the greatness in
kemegahan kerajaan Indraprasta. Maka
Indraprastha kingdom. Doryudhana asked
Duryudana meminta saran pamannya yang
his uncle Sengkuni for advice. Sengkuni said,
bernama Sengkuni. Sengkuni berkata “Aku
“I know Yudhishthira likes to play dice, but
tahu Yudistira suka bermain dadu, namun dia
he doesn't know play dice fraudulently.”
tak tahu cara bermain dadu dengan curang”.
Therefore Yudhishthira was invited to play
Maka diundanglah Yudistira untuk bermain
dice against Sengkuni. Sengkuni played on
dadu melawan Sengkuni. Sengkuni bermain
behalf of Doryudhana.
mewakili Duryudana.
Sesampainya di Hastinapura, Upon Yudhisthira, his wife and his
Yudistira, istri dan adik-adiknya disambut siblings arrive in Hastinapura, they were
ramah oleh Duryudana, mereka dipersilahkan greeted friendly by Doryudhana and
istirahat karena perjalanan jauh. Keesokan provided a place to take a rest after a long
harinya mereka bermain dadu bersama. trip. The next day they played dice together.
Yudistira yang senang bermain dadu Yudhishthira, who liked to play dice, got
akhirnya terjerat rayuan Sengkuni. Dua kali trapped by Sengkuni's persuasion. Twice in a
berturut-turut Yudistira mempertaruhkan row, Yudhishthira risked his wealth but lost.
hartanya namun akhirnya kalah. Pada In the next game, Yudhistira risked his
permainan selanjutnya Yudistira kingdom and eventually lost. After realizing
mempertaruhkan kerajaannya dan akhirnya that he had nothing left, Yudhishthira risked
kalah. Setelah merasa tidak memiliki apa-apa his siblings starting from Sahadeva, Nakula,
Yudistira mempertaruhkan adik-adiknya Arjuna then Bhima, but he also lost, and all
berturut-turut dimulai dengan Sadewa, became Doryudhana's.
Nakula, Arjuna dan akhirnya Bima namun
sayangnya dia juga kalah, akhirnya semua
menjadi miliki Duryudana.
Sengkuni membujuk Yudistira untuk Sengkuni persuaded Yudhishthira to
mempertaruhkan istrinya yang bernama bet his wife, Draupadi. Finally Yudhishthira
Dropadi. Yudistira terbujuk dan was persuaded and risked his wife.
mempertaruhkan istrinya. Duryudana Doryudhana told his brother, Dursasana, to
menyuruh adiknya yang bernama Dursasana pick Draupadi up. Draupadi refused.
untuk menjemput Dropadi. Dropadi Draupadi got dragged by Dursasana, who
menolak. Dropadi diseret dengan kasar oleh had no humanity sense. Draupadi cried and
Dursasana. Dropadi menangis dan menjerit screamed because her hair was pulled and
karena rambutnya ditarik dan diseret sampai dragged to the arena. Everyone saw what
di arena dadu. Semua menyaksikan apa yang Dursasana was doing to Draupadi was
dilakukan Dursasana kepada Dropadi adalah torture. Draupadi asked to take off her
penyiksaan. Dropadi diminta untuk clothes but she rejected it. Dursasana
melepaskan pakaiannya namun ia menolak. intentionally pulled Draupadi's clothes off.
Dursasana dengan sengaja menarik pakaian Draupadi only cried and prayed to the Gods
Dropadi. Dropadi hanya menangis dan to save her. Sri Krishna Deity heard
berdoa kepada para Dewa agar dirinya Draupadi's pray and helped. Sri Krishna
diselamatkan. Dewa Sri Kresna mendengar extended the cloth which Draupadi was
doa Dropadi dan menolong. Dewa Sri wearing so that it did not run out when
Kresna memanjangkan kain yang dipakai getting pulled. With anger, Dursasana
oleh Dropadi sehingga tidak habis saat continued to pull Draupadi's cloth until he
ditarik. Dengan penuh amarah Dursasana was tired and trapped in the cloth he had been
terus menarik kain Dropadi hingga lelah dan pulling.
terjerat kain yang ditariknya.
Dengan perbuatan Dursasana kepada With what Dursasana did to
Dropadi, Bima bersumpah akan meminum Draupadi, Bhima swore would drink
darah Dursasana sebagai pembalasan dalam Dursasana blood in the Bharatayuda war
perang Bharatayuda. Dropadi juga (civil war between Pandava and Kaurava).
bersumpah bahwa ia tidak akan mengikat Draupadi also swore that he would not tie
rambutnya sebelum ia cuci rambutnya her hair before she washes his hair (Jamas)
(Jamas) dengan darah Dursasana. Setelah with Dursasana's blood. After they swore an
mereka mengucapkan sumpah tiba-tiba oath suddenly, the wolf's roar sounded. Wolf
terdengar suara raungan serigala yang berarti roar was a sign that their oath would be
tanda sumpah itu malapetaka pada Kurawa. disastrous to Kaurava.

CERITA RELIEF ARJUNA WIWAHA ARJUNA WIWAHA (MAHABHARATA)


(MAHABARATA) STORY RELIEF

Drestarata selaku ayah para Kurawa Drestarata as Kauravaa's father,


mengambil keputusan bahwa Pandawa dan decided that Pandava and Draupadi had to
Dropadi harus diasingkan ke hutan selama 13 be exiled in the forest for 13 years. By
tahun. Atas nasehat Widura, Arjuna Widura's advice, Arjuna was advised to
disarankan memisahkan diri dari saudaranya separate from his brothers and went to
dan pergi menuju gunung Indrakila untuk Indrakila Mount to do Tapabrata. It was
melakukan Tapabrata. Hal ini dilakukan agar done for Arjuna to get powerful weapons,
Arjuna mendapat senjata sakti, yang nanti which could be used to against Kaurava in
digunakan melawan Kurawa dalam perang the Bhatarayuhda war later. On Arjuna’s way
Bhatarayuda. Dalam perjalanan menuju to Indrakila Mount, he faced many things.
gunung Indrakila, ia menghadapi banyak hal. Arjuna met Dewi Sri, who gave support on
Waktu di tengah hutan Arjuna bertemu Dewi his journey. Then Arjuna continued his
Sri yang memberikan semangat dalam journey until he reached the hermitage of Rsi
perjalanannya. Arjuna melanjutkan Dwipayana or Begawan Abiyasa. Rsi
perjalanannnya hingga sampai di tempat Dwipayana was his grandfather. Rsi Abiyasa
pertapaan Rsi Dwipayana atau Begawan gave guidance on how to behave when doing
Abiyasa. Rsi Dwipayana merupakan eyang tapabrata on Indrakila Mount. After
Arjuna. Rsi Abiyasa memberi pengetahuan receiving guidance from Rsi Abiyasa, Arjuna
sebagai petunjuk dalam bertingkah laku saat continued his journey to Indrakila Mount.
tapabrata di gunung Indrakila. Setelah
menerima pengetahuan dan petunjuk, Arjuna
melanjutkan perjalanannya menuju Gunung
Indrakila.

CERITA RELIEF KRESNAYANA KRESNAYANA STORY RELIEF

Relief Kresnayana ini dipahatkan pada Kresnayana relief is carved on the


teras ketiga, dinding paling atas, sisi kiri- third terrace, upper wall, left, and right sides
kanan pintu candi. Relief ini menceritakan temple's wall. This relief tells the story of
Dewa Wisnu yang berubah menjadi manusia Vishnu, who had turned into a human with
dengan nama Kresna pada zaman Dwipara. name Krishna in the Dwipara era.

Ada sebuah kerajaan Dwarawati There was the Dvaravati Kingdom


dengan rajanya bernama Kresna. Kresna with its king named Krishna. Krishna was
selalu bermusuhan dengan raksasa yang always in hostile with a giant named
bernama Kalayawana dari kerajaan Yawana. Kalayawana from the Yawana Kingdom.
Kresna tidak mau berhadapan langsung Krishna was not willing to fight against the
untuk berperang dengan raksasa tersebut. giant face to face.
Kresna membuat taktik seolah-olah dia lari Krishna made a tactic as if he had run into a
ke dalam sebuah goa di lereng gunung cave in Himawan Mount slope. It turned out
Himawan. Ternyata di dalam goa tersebut there was a king named Mucukunda who was
ada seorang raja yang bernama Mucukunda sleeping inside the slope. King Mucukunda
yang sedang tidur karena lelah. Raja was tired because he had helped the Gods to
Mucukunda lelah karena telah membantu fight against the other giants. King
para dewa berperang melawan raksasa Mucukunda had extraordinary power, and his
lainnya. Raja Mucukunda memiliki kekuatan eyes could make a fire.
sorot matanya yang mampu mengeluarkan
api.
Setelah tiba di dalam goa, Kresna Arrived in the cave, Krishna hid
bersembunyi di belakang raja Mucukunda behind king Mucukunda, who was sleeping.
yang sedang tidur. Beberapa saat kemudian By a few moments, the giant Kalayawana
raksasa Kalayawana bersama pasukannya came with his soldiers who wanted to chased
masuk ke dalam goa. Kalayawana menginjak Krishna inside the cave. Kalayawana stepped
raja Mucukunda yang sedang tertidur. on King Mucukunda, who was sleeping.
Kalayawana mengira bahwa itu adalah Kalayawana thought it was Krishna. Then
Kresna. Raja Mucukunda bangun dan sangat the king Mucukunda got up and furious, so
marah, maka disemburkan api dari sorot he shot out a fire from his eyes and burn the
matanya hingga membakar raksasa Kalayawana with all his troops.
Kalayawana bersama semua tentaranya.

Anda mungkin juga menyukai