Anda di halaman 1dari 9

Analisis Unsur Intrinsik Novel Fantasteen “Through The Limit”

Artikel Penelitian

Oleh

Sandya Muti Audina

XI MIPA 9
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam
SMA Negeri 1 Pontianak
Tahun Ajaran 2018 / 2019

1
Analisis Unsur Intrinsik Novel Fantasteen “Through The Limit”

Sandya Muti Audina, Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, XI MIPA 9


SMA Negeri 1 Pontianak
Email : mayuhanna2081@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam
novel Fantasteen yang berjudul Through The Limit. Artikel ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif untuk menganalisis unsur intrinsik apa saja yang ada didalam novel
Through The Limit. Data dan sumber data penelitian ini adalah buku novel Through The Limit,
buku Sosiologi kelas X, dan data- data yang berkaitan dengan unsur-unsur intrinsik terutama
unsur intrinsik novel yang berasal dari laman dan blog di dalam internet. Analisis ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik pustaka. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan di dapat kesimpulan antara lain : novel Fantasteen yang berjudul Through The Limit
memiliki unsur intrinsik antara lain tema, alur, latar, penokohan, dan sudut pandang.
Kata Kunci : unsur inrinsik, tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang
Menurut KBBI, novel adalah karangan karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah
prosa yang panjang mengandung rangkaian yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai
kehidupan seseorang dengan orang di karya sastra. Menurut Mahayana (2006:244),
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan pendekatan intrinsik pada dasarnya sama
sifat setiap pelaku. Novel merupakan salah dengan analisis struktural. Karya sastra
satu dari jenis karya sastra prosa yang banyak dianggap di dalamnya mempunyai sejumlah
digemari. Hal ini dapat dilihat dari semakin elemen atau peralatan yang saling berkaitan
banyaknya judul – judul novel baru yang dan masing-masing mempunyai fungsinya
bermunculan. Penikmatnya pun semakin lama sendiri.
semakin banyak, mengingat banyak sekali Dalam sebuah novel, unsur intrinsik itu
judul – judul novel yang menyandang gelar terdiri dari tema, alur, latar, penokohan, sudut
‘’Best Seller’’. Saat ini, pengarang banyak pandang, dan amanat. Pengertian tema
berlomba – lomba mengasah kreativitas dalam menurut Hartoko dan Rahmanto (dalam
menciptakan sebuah novel yang memiliki Nurgiyantoro, 2009 : 68) adalah gagasan dasar
kualitas. yang merupakan gagasan dasar umum yang
Kualitas sebuah novel dapat dilihat dari menopang sebuah karya sastra dan yang
unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Unsur terkandung didalam teks sebagai struktur
intrinsik seperti tema, plot (alur), latar, sudut semantis dan yang menyangkut persamaan-
pandang pengarang, dan penokohan yang persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema
terkandung dalam sebuah novel dapat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tema
dijadikan tolak ukur untuk menilai kualitasnya. tradisional dan tema nontradisional
Sedangkan dari sisi unsur ekstrinsiknya dapat (Nurgiyantoro, 2009 : 77).
dilihat dari pengaruh – pengaruh luar dari Tema tradisional adalah tema yang biasa
struktur suatu novel itu sendiri. Dalam artikel atau sudah diketahui secara umum oleh
penelitian ini, saya akan mengulas dan masyarakat. Tema ini banyak digunakan dalam
menganalisis unsur intrinsik dari novel yang berbagai cerita seperti, kebenaran dan keadilan
berjudul Through The Limit. Novel ini adalah mengalahkan kejahatan, kawan sejati adalah
satu diantara kumpulan novel dari Fantasteen kawan di masa duku, atau setelah menderita
yang bergenre fantasi dan horor. Namun, novel orang baru mengingat Tuhan. Tema tradisional
ini memiliki genre yang berhubungan erat bersifat universal dan novel-novel serius
dengan sains. Hal ini membuat saya tertarik sering menggunakan tema tradisional dalam
untuk menganalisis novel ini. menyajikan kisah-kisahnya. Sedangkan tema
Menurut Nurgiyantoro (2009 : 23) unsur nontradisional adalah lawan dari tema
intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun tradisional yang artinya tema yang tidak sesuai

2
dengan harapan pembaca atau melawan arus. Urutan waktu yang dimaksud
Pada dasarnya pembaca menggemari hal-hal adalah waktu terjadinya
yang baik, jujur, kesatria, atau sosok peristiwa-peristiwa yang
protagonis harus selalu menang, namun pada diceritakan dalam karya fiksi
tema nontradisional tidak seperti itu. yang bersangkutan. Macam-
Untuk memahami tema dalam novel, macam alur berdasarkan urutan
pembaca terlebih dahulu harus memahami waktu, yaitu alur maju
unsur-unsur signifikan yang membangun suatu (progresif), alur sorot balik atau
cerita. Setelah itu, menyimpulkan makna yang mundur (regresif), dan alur
dikandung dalam cerita dan pembaca mampu campuran. Alur maju (progresif)
menghubungkannya dengan tujuan adalah alur yang bergerak
diciptakannya cerita oleh pengarang. Menurut secara urut dari awak hingga
Aminuddin (1987 : 92). Dalam upaya akhir dan memiliki jala cerita
pemahaman tema, pembaca perlu yang rapi. Biasanya alur ini
memperhatikan beberapa langkah-langkah, digunakan dalam biografi dan
yaitu (1). Memahami setting prosa yang autobiografi. Alur mundur atau
dibaca, (2). Memahami penokohan dan sorot balik (regresif) merupakan
perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi yang alur dalam cerita yang bergerak
dibaca, (3). Memahami satuan peristiwa, secara terbalik atau dari yang
pokok pikiran, serta tahapan peristiwa dalam sudah berlalu. Pada alur ini
prosa yang dibaca, (4). Memahami plot atau tidak diawali dengan pengantar.
alur dari prosa yang dibaca, (5). Terakhir, alur campuran adalah
Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang perpaduan antara alur maju dan
satu dengan lainnya yang disimpulkan dari alur mundur dan kadang jalan
satuan –satuan peristiwa yang terpapar dalam ceritanya acak dan tidak rapi.
suatu cerita, (6). Menentukan sikap penyair Alur ini biasannya digunakan
terhadap pokok-pokok pikiran yang dalam novel misteri atau novel
ditampilkan, (7). Mengidentifikasi tujuan fantasi.
pengarang memaparkan ceritanya dengan b) Berdasarkan kriteria kepadatan
bertolak dari satuan pokok serta sikap penyair Dengan kepadatan dimaksudkan
terhadap pokok pikiran yang ditampilkan, dan sebagai padat atau tidaknya
(8). Menafsirkan tema dalam cerita yang pengembangan dan
dibaca serta menyimpulkannya dalam satu dua perkembangan cerita. Macam-
kalimat. macam alur berdasarkan kriteria
Unsur intrinsik yang kedua adalah alur kepadatan yaitu alur padat dan
atau plot. Alur atau plot merupakan unsur longgar.
cerita fiksi yang penting, bahkan tak sedikit c) Berdasarkan kriteria isi
orang yang menanggapinya sebagai yang Dengan isi dimaksudkan
terpenting diantara berbagai unsur cerita fiksi sebagai sesuatu atau
yang lain. Alur adalah hubungan antar kecenderungan masalah yang
peristiwa yang bersifat sebab akibat, tidak diungkapkan dalam cerita.
hanya jalinan peristiwa secara kronologis Adapun macam-macam alur
(Nurgiyantoro, 2009: 112). Stanton (dalam berdasarkan kriteria isi yaitu
Nurgiyantoro, 2009 : 113) juga berpendapat alur peruntungan, alur tokohan,
bahwa alur adalah cerita yang berisi urutan dan alur pemikiran.
kejadian yang di dalamnya terdapat hubungan Unsur intrinsik yang selanjutnya adalah
sebab akibat. Setiap cerita mempunyai alur latar. Latar adalah tumpuan atau landasan yang
yang merupakan satu kesatuan. memiliki pengertian tempat, hubungan waktu,
Menurut Nurgiyantoro (2005 : 153-163) dan lingkungan sosial tempat terjadinya
alur dapat dikategorikan ke dalam beberapa peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams
jenis yang berbeda berdasarkan sudut-sudut dalam Nurgiyantoro, 2009 : 216). Latar
tinjauan dan kriteria yaitu : menurut Nurgiyanto (2009 : 220) terbagi
a) Berdasarkan kriteria urutan menjadi dua, yaitu latar netral dan latar tipikal.
waktu Latar netral adalah latar yang tidak
mendeskripsikan secara pasti cerita tersebut

3
terjadi di mana, kapan, dan lingkugan sosial Dari segi fumgsi
seperti apa. Sedangkan latar tipikal adalah penampilannya, penokohan
latar yang menjelaskan secara konkret terbagi atas tokoh protagonis
kejadian yang terjadi dalam cerita dengan dan tokoh antagonis. Altenberd
tujuan memudahkan pembaca dalam dan Lewis (dalam Nurgiyantoro,
pengimajinasian. 2009 : 178) berpendapat bahwa
Latar sendiri terbagi menjadi beberapa tokoh protagonis adalah tokoh
unsur, antara lain latar tempat, latar waktu, dan yang paling dikagumi dan
latar suasana. Latar tempat adalah suatu unsur sering dijadikan pahlawan yang
latar yang menjelaskan tentang tempat taat akan norma dan nilai yang
terjadinya peristiwa dalam suatu cerita. ada di masyarakat. Sedangkan
Biasanya latar tempat berupa nama tempat, tokoh antagonis merupakan
kota, dan sebagainya. Latar waktu adalah tokoh yang menjadi lawan dari
unsur latar yang mengarah pada kapan tokoh protagonis. Tokoh ini
terjadinya suatu peristiwa-peristiwa di dalam sering kali tidak disukai karena
sebuah cerita fiksi (Nurgiyantoro, 2009: 230). memiliki sifat yang
Waktu dalam latar dapat berupa masa bertentangan dengan norma
terjadinya peristiwa tersebut dikisahkan, waktu yang ada.
dalam hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, c) Segi perwatakan
tahun, dan lain sebagainya. Latar suasana Penokohan dari segi
adalah unsur latar yang menjelaskan situasi perwatakannya terbagi menjadi
atau suasana apa saja yang terjadi dalam cerita, dua, yaitu tokoh bulat dan tokoh
seperti bahagia, sedih, mencekam, sederhana. Tokoh sederhana
menakutkan, dan sebagainya. adalah tokoh yang hanya
Unsur intrinsik yang selanjutnya adalah memiliki satu perwatakan
penokohan. Penokohan adalah ialah cara tertentu, kepribadian yang
pengarang untuk untuk menampilkan tokoh tunggal, dan tidak
atau pelaku. Nurgiyantoro (2009 : 176- memungkinkan terjadi
berpendapat bahwa penokohan dalam sebuah perubahan pandangan tentang
novel dapat terbagi menjadi beberapa jenis, sifat yang yelah dianutnya.
yaitu : Tokoh sederhana mudah
a) Segi peranan diidentifikasi oleh pembaca
Menurut segi peranan, karena kedataran sifat dari
penokohan terbagi menjadi dua tokoh tertentu ketika
yaitu tokoh utama dan tokoh menghadapi permasalahan
tambahan. Tokoh utama adalah (Nurgiyantoro, 2009: 182).
tokoh yang diutamakan Sedangkan tokoh bulat adalah
penceritaannya dalam novel. tokoh yang memiliki
Tokoh yang paling banyak kepribadian dan perwatakan
diceritakan, sering hadir dalam lebih dari satu.
setiap kejadian, dan d) Segi berkembang atau tidaknya
berhubungan erat dengan tokoh- tokoh cerita
tokoh lain. Tokoh utama Berdasarkan berkembang atau
kemungkinan ada lebih dari satu tidaknya perwatakan pada
dalam sebuah novel. Kadar tokoh-tokoh dalam cerita, tokoh
keutamaannya ditentukan dibedakan menjadi tokoh statis
dengan dominasi penceritaan dan tokoh berkembang. Tokoh
dan perkembangan plot secara statis adalah tokoh yang tidak
utuh. Sedangkan tokoh mengalami perubahan watak
tambahan adalah lawan dari walaupun menghadapi
tokoh utama. Tokoh tambahan permasalahan-permasalahan
lebih sedikit kemunculannya dalam cerita (Altenberd dan
dalam cerita. Lewis, 1966 : 58 dalam
b) Segi fungsi penampilan Nurgiyantoro, 2009 : 188).
Tokoh berkembang adalah

4
tokoh yang memiliki fiksi kepada pembaca. Terdapat beberapa jenis
perkembangan watak sesuai sudut pandang, yaitu :
dengan peristiwa dan alur cerita 1) Pengarang sebagai tokoh cerita
yang mempengaruhi tokoh (orang pertama)
tersebut (Nurgiyantoro, 2009 : Pengarang bercerita tentang
188). keseluruhan kejadian atau
peristiwa terutama yang
Nurgiyantoro (2009: 189) menyangkut diri tokoh. Tokoh
menjelaskan bahwa pada tokoh utama sebagai pemapar cerita
statis terdapat dua tokoh, yaitu pada umumnya mempunyai
tokoh hitam dan putih. Tokoh kesempatan yang luas untuk
hitam yang dimaksud adalah menguraikan dan menjelaskan
tokoh yang berwatak jahat dan tentang dirinya, perasaannya
tokoh putih adalah tokoh yang dan pikirannya.
berwatak baik. Kedua tokoh 2) Pengarang sebagai tokoh
tersebut dari awal kemunculan sampingan
hingga akhir memiliki watak Orang yang bercerita dalam hal
maupun penyikapan yang tetap ini adalah seorang tokoh
dan saling berlawanan. sampingan yang mencerikan
e) Segi pencerminan tokoh peristiwa yang bertalian,
Berdasarkan segi pencerminan terutama dengan tokoh utama
tokoh, penokohan terbagi cerita. Sesekali peristiwa itu
menjadi dua, yaitu tokoh tipikal juga menyangkut tentang
dan tokoh netral. Tokoh tipikal dirinya sebagai pencerita.
adalah tokoh yang dicerminkan 3) Pengarang sebagai orang ketiga
melalui status sosialnya seperti (pengamat)
profesi, kebangsaan, dan sesuatu Pengarang sebagai orang ketiga
yang terkait dengan lembaga yang berada di luar cerita
atau yang menggambarkan bertindak sebagai pengamat
eksistensinya (Altenberd dan sekaligus sebagai narator yang
Lewis, 1966 : 60 dalam menjelaskan peristiwa yang
Nurgiyantoro, 2009 : 190). bersangkutan serta suasana
Tokoh netral adalah tokoh yang perasaan dan pikiran para
hadir dalam cerita tanpa ada pelaku cerita.
unsur keterkaitan status yang 4) Pengarang sebagai pemain dan
ada pada seseorang di dunia narator
nyata. Kehadirannya berupa Pemain yang bertindak sebagai
pelaku murni imajinasi pelaku utama cerita dan
pengarang dan yang mempunyai sekaligus sebagai narator yang
cerita dalam novel menceritakan tentang orang lain
(Nurgiyantoro, 2009 : 191). di samping tentang dirinya,
Unsur intrinsik yang terakhir adalah biasanya keluar masuk cerita,
sudut pandang. Menurut Booth (dalam suatu ketika ia terlibat dalam
Nurgiyantoro, 2005 : 249) sudut pandang cerita, tetapi ketika yang lain, ia
(point of view) merupakan teknik yang bertindak sebagai pengamat
dipergunakan pengarang untuk menemukan yang berada di luar cerita.
dan menyampaikan makna karya artistiknya,
untuk dapat sampai dan berhubungan dengan
Metode
pembaca. Sedangkan menurut Abrams (dalam
Nurgiyantoro, 2005 : 248) Point of view adalah Penelitian ini menggunakan metode
cara atau pandangan yang dipergunakan deskriptif untuk menganalisis data-data yang
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan ada. penelitian deskriptif adalah penelitian
tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang tarafnya menjelaskan, memaparkan, dan
yang membentuk cerita dalam sebuah karya mengungkapkan suatu masalah atau keadaan
yang ada. Penelitian ini sifatnya pengungkapan

5
fakta tanpa menarik kesimpulan umum Tema adalah gagasan utama dari suatu
(Triyono dan Hermanto 2014 : 164). Nawawi novel. Tema mengandung gambaran yang luas
(dalam Hidayat, 2009 : 17) menyampaikan tentang kisah yang diangkat sebagai ceritabdi
metode penelitian deskriptif memiliki dua ciri dalam novel, sehingga penting untuk memilih
pokok, yaitu (1) Memusatkan perhatian pada tema yang tepat sebelum membuat sebuah
masalah-masalah yang ada pada saat penelitian novel. Adapun tema yang terkandung dalam
dilakukan (saat sekarang) atau masalah yang novel Fantasteen Through The Limit ini adalah
bersifat aktual. (2) Menggambarkan fakta- ilmu pengetahuan (sains) dan persahabatan.
fakta tentang masalah yang diselidiki Hal ini dibuktikan dengan adanya kutipan
sebagaimana adanya diiringi dengan yang memuat tentang Teori Relativitas, yaitu :
interpretasi rasional. Karena hal itu, pemilihan “Profesor, mungkinkah penjelajah waktu
metode deskriptif kualitatif diharapkan dapat itu ada?’’ tanyaku tiba – tiba.’’Tentu saja
membantu dalam memaparakan fakta sesuai ada. Secara ilmiah menjelajah waktu
dengan keadaan sebenarnya. memungkinkan, berdasarkan Teori Relativitas
Bentuk dari penelitian ini adalah Umum yang dikemukakan Albert Einstein.
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif Tapi, sangat sulit untuk direalisasikan. Butuh
sendiri memiliki pengertian yaitu penelitian keberanian tinggi karena memasuki dimensi
dengan data yang dinyatakan dalam bentuk berbeda sangat berbahaya. Lagi pula
tanggapan dan perasaan serta opini atau membuat mesin waktu tak semudah yang
dengan kata lain menekankan pada kedalam dibayangkan,’’ komentar Profesor Down.
data atau kualitas data penelitian (Triyono dan ‘’Kenapa kamu tidak tanya hal itu kepada
Hermanto 2014 : 165). Melalui bentuk Ayahmu? Dia pasti lebih tahu.’’( Halaman
penelitian kualitatif, penelitian akan melihat 19).
unsur-unsur intrinsik novel sesuai dengan Sedangkan untuk tema persahabatan
data-data yang di dapat melalui buku dan dapat dibuktikan dengan kutipan sebagai
intenet. berikut.
Sumber data yang digunakan dalam Di pojok lantai satu, terlihat seseorang
penelitian ini adalah data-data dari buku novel yang kukenal. Akhirnya, kutemukan
Fantasteen yang berjudul Through The Limit, sahabatku. Tubuhnya gempal, lebih tinggi
buku cetak Sosiologi kelas X, serta beberapa sejengkal dariku, dan berambut ikal.
laman dan blog di internet. Data-data inilah ‘’Duh, beratnya. Bisa turun lima kilo,
yang kemudian menjadi acuan dari analisis ini. nih, kalau sejam bawa barang ini terus,’’
Data-data ini adalah data yang berkaitan omelnya. Mulutnya mengerucut. Ada keluhan
dengan unsur-unsur intrinsik dari novel yang ingin diletuskan dari bibir tebalnya.
Through The Limit. Pipinya yang tembem menutupi hampir
Teknik pengumpulan data pada penelitian setengah wajahnya yang bulat. Aku hanya
ini adalah menggunakan teknik pustaka. bisa tertawa melihat tingkah sahabatku.
Teknik pustaka adalah teknik pengumpulan (Halaman 17).
data dengan melakukan penelaahan terhadap
buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan B. Alur / Plot
yang berkaitan dengan masalah yang ingin
dipecahkan. Teknik ini bertujuan untuk Alur atau plot merupakan serangkaian
menemukan informasi yang relevan, sesuai peristiwa yang membentuk jalannya cerita
dengan objek penelitian dan menambah pada novel. Adapun alur yang digunakan
pengetahuan tentang masalah yang diteliti. Hal dalam novel Fantasteen yang berjudul
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Through The Limit ini adalah alur campuran.
saat ini, yaitu menganalisis unsur intrinsik Hal ini terjadi dikarenakan, novel terbitan Dar!
novel dimana kita harus mencari dan menelaah Mizan yang memiliki genre fantasi. Selain itu,
informasi yang sesuai dengan penelitian ini. terdapat bukti yang mendukung bahwa novel
ini memiliki alur campuran. Di dalam novel
terdapat kutipan dimana kutipan tersebut
Hasil Penelitian dan Pembahasan
mengisahkan tokoh utama yang bernama
Laura pada tahun 2008. Padahal, secara
A. Tema keseluruhan novel ini menceritakan tentang
sang tokoh utama (Laura) dan teman-

6
temannya pada tahun 2016. Satu di antara sekolah......’’(Halaman
kutipan tersebut adalah sebagai berikut. 15).
ii. Laboratorium : ‘’Setiap
Science Day,
laboratorium pasti di
Laura: Tahun 2008 penuhi banyak
orang.’’(Halaman 16).
’’Ayah sedang melihat foto siapa?’’ iii. Kantin Sekolah : ‘’Akhir –
Pertanyaan itu terlontar dari mulut kecilku. akhir ini aku sering
Aku mencuri pandang. Berusaha melihat menghabiskan waktu
wajah yang tampak di foto lebih jelas lagi. istirahat di kantin
Ayak dengan sigap menyelipkan foto diantara sekolah.’’(Halaman 21).
lembaran buku yang dipegangnya. iv. Dapur : ‘’Lucio membuka
lemari es di dapur lalu
‘’Bagaimana sekolahmu hari ini?’’(Halaman mengeluarkan tiga batang
14). cokelat,......’’(Halaman
Setelah itu, alur kembali menjadi semula 23).
yaitu pada tahun 2016. v. Aula : ‘’Sebelum tidur,
aku dan Lucio berjalan –
C. Latar jalan dulu di aula milik
Thomas.’’(Halaman 66).
Latar atau setting yaitu tempat dan waktu c. Suasana
yang melatarbelakangi terjadinya kejadian dan Merupakan suatu situasi apa saja
peristiwa dalam cerita. Adapun latar yang akan yang terjadi ketika saat si tokoh atau si
saya analisis dalam novel ini adalah sebagai pelaku malakukan sesuatu. Adapun
berikut: latar suasana yang terdapat pada novel
a. Waktu Fantasteen ini adalah sebagai berikut:
Merupakan unsur latar yang i. Ramai : ‘’Aku melihat
mengarah pada kapan terjadinya suatu banyak orang.’’(Halaman
peristiwa-peristiwa di dalam sebuah 16)
novel. Adapun latar waktu yang ii. Menakutkan : ‘’Bulu
terdapat pada novel Fantasteen ini kudukku berdiri.
adalah sebagai berikut: Ditambah lagi, dinginnya
i. Siang hari : ‘’Untung malam membuat kaki –
saja, masih kakiku ikut
siang....’’(Halaman 35). gemetar.’’(Halaman 77)
ii. Sore hari : ‘’Jam 5 kurang iii. Mengharukan : ‘’Dia
10 menit?’’ aku panik..... memelukku, namun
(Halaman 46). pelukannya terhalang besi
iii. Malam hari : ‘’Sebelum kokoh. Suasana haru
tidur, aku dan Lucio tercipta.”(Halaman 95).
berjalan – jalan dulu di
aula milik D. Penokohan
Thomas......’’(Halaman
66). Penokohan adalah ialah cara pengarang
b. Tempat untuk untuk menampilkan tokoh atau pelaku.
Merupakan suatu unsur latar Adapun penokohan yang terdapat analisis saya
yang mengarah pada lokasi dan kali ini adalah sebagai berikut.
menjelaskan dimana peristiwa itu
terjadi. Berikut latar tempat yang a) Laura
terdapat pada novel Fantasteen ini: i. Ingin tahu :
i. Sekolah : ‘’Aku ‘’Mungkinkah penjelajah
melangkah ringan di waktu itu ada, Yah?’’
koridor selidikku penasaran.
(Halaman 13).

7
ii. Baik : ‘’Aku membantu Sudut pandang adalah cara pengarang
Lucio untuk membawa menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari
barang menuju lantai sudut mana pengarang memandang ceritanya.
atas; ke laboratorium Adapun sudut pandang yang digunakan dalam
yang novel Fantasteen yang berjudul Through The
sebenarnya.’’(Halaman Limit adalah sudut pandang orang pertama
19). sebagai tokoh cerita atau tokoh utama. Hal ini
b) Lucio dikarenakan pengarang turut melibatkan
i. Cerewet : ‘’Duh, pakai dirinya di dalam cerita. Dengan menggunakan
nanya lagi. Cepat, sini tokoh utama “aku”(Laura) yang mendominasi
bantuin!’’ katanya cerita di dalam novel ini.
meringis.(Halaman 18).
ii. Pemberani : ‘’Lucio
Simpulan dan Saran
dengan gagah melangkah
menuju pintu.’’(Halaman
38). Simpulan
c) Marsa
i. Percaya Diri : ‘’Karena Berdasarkan analisis yag telah dilakukan
aku yakin kita bertiga didapat kesimpilan sebagai berikut.
bakalan menang di lomba
ini,’’ jawab Marsa Unsur Intrinsik
santai.(Halaman 23). a. Tema : Persahabatan dan Ilmu
ii. Penakut : Mata Lucio Pengetahuan (Sains)
melirik ke arah Marsa b. Alur : Alur Campuran
yang sudah setengah c. Latar :
ketakutan dengan selimut - Waktu : Siang Hari, Sore
menutupi badan Hari, dan Malam Hari
mungilnya.(Halaman 35).. - Tempat : Sekolah,
d) Profesor Sumoukil (Ayah Laura) Laboratorium, Dapur, Kantin
i. Perhatian : ‘’Ayah ingin Sekolah, dan Aula
menyelamatkan kalian. - Suasana : Ramai,
Ayah tahu kalian di sini Menakutkan, dan
dan tahu bagaimana Mengharukan
kejamnya abad ini. d. Tokoh dan Penokohan
(Halaman 122). - Laura : Ingin Tahu, Baik
e) Lucynda (Ibu Laura) - Lucio : Cerewet, Pemberani
i. Perhatian : ‘’Ibu hanya - Marsa : Percaya Diri,
tak ingin kamu dalam Penakut
bahaya......’’(Halaman - Profesor Sumoukil :
101).
Perhatian
f) Thomas Drake
- Lucynda : Perhatian
i. Ambisius : ‘’Lucynda,
- Thomas Drake : Ambisius
bagaimana proyek kita?
Bisa, kan, kita selesaikan - Dickley : Penurut
secepatnya?’’(Halaman
119). Saran
g) Dickley
i. Penurut : Dickley pun Beradasarkan hasil penelitian yang
tergopoh – gopoh dilakukan, berikut terdapat beberapa saran
memenuhi panggilan yang diberikan sebagai berikut. (1) Analisis
Thomas.(Halaman 119). mengenai unsur intrinsik ini sangat penting
untuk dilanjutkan karena melalui analisis ini
E. Sudut Pandang (Point of View) kita dapat mengetahui unsur- unsur intrinsik
apa saja yang terkandung dalam novel (2)
Saran untuk penulis novel adalah sebaiknya

8
diperbaiki lagi tatanan penulisannya agar
pembaca lebih mudah untuk membaca novel
ini. Kemudian, diperjelas lagi bagian
konfliknya agar pembaca tidak kesulitan untuk
menemukan bagian konflik pada novel ini.

Daftar Rujukan
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya
Sastra. Bandung : Sinar Baru.
Baihaqi, Dedik. Tanpa tahun. (Online).
“Pengertian Unsur Intrinsik Dan
Ekstrinsik Menurut Para Ahli Dan Daftar
Pustakanya.”http://dedikbaihaqi.blogspot.
com/2015/11/pengertian-unsur-intrinsik-
dan-ekstrinsik-menurut-para-ahli-dan-
daftar-pustakanya.html. diakses 12 Maret
2018.
Hidayat, Muchammad Ridho. 2009. (Online).
“Pencarian dan Pemaknaan Metodologi.”
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127127-
RB13M423p-Pencarian+dan+pemaknaan-
Metodologi.pdf. Jurnal Ilmiah. Diunduh
12 Maret 2018.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Rachman, Fauzy. 2013. (Online). “Unsur
Intrinsi dan Ekstrinsik dalam Prosa”.
https://fauzierachman20.wordpress.com/2013/
10/06/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-dalam-
prosa/. Diakses 13 Maret 2018.

Tina, Febri. Tanpa tahun. (Online). “Unsur-


unsur Intrinsik Cerpen Menurut Para Ahli”.
http://menurutahli.blogspot.co.id/2015/11/unsu
r-unsur-intrinsik-cerpen.html. Diakses 13
Maret 2018.
Tanpa nama. Tanpa tahun. (Online).
“Pengertian Studi Pustaka”.
http://www.definisimenurutparaahli.com/peng
ertian-studi-pustaka/. Diakses 13 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai