Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN LISENSI RAHASIA DAGANG

Nomor: _____________________

PERJANJIAN LISENSI RAHASIA DAGANG Nomor: ______________________ ini dibuat dan


ditandatangani di _________________ pada hari ini, ___________ tanggal __ ____________ _____
(“Perjanjian”), oleh dan di antara:

1 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. _______________________ sebagai
Direktur Utama, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan di
Kabupaten/Kota ___________________, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut
sebagai “Pihak Pertama”
2 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Kedua”

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai
“Para Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut:

(1) Bahwa, Pihak Pertama adalah sebuah Badan Hukum Perseroan Terbatas yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang __________________________.
(2) Bahwa, Pihak Kedua adalah usaha perseorangan yang ruang lingkup kegiatan
usahanya bergerak di bidang _____________________________.
(3) Bahwa, dalam mejalankan kegiatan usahanya Pihak Pertama menggunakan
rahasia dagang milik Pihak Pertama yang berupa _________________________.
(4) Bahwa, dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pihak Kedua bermaksud
untuk menggunakan rahasia dagang milik Pihak Pertama, dan karenanya
Pihak Kedua telah meminta kepada Pihak Pertama untuk memberikan lisensi
rahasia dagang milik Pihak Pertama tersebut kepada Pihak Kedua dan Pihak
Pertama telah sepakat untuk memberikan lisensi rahasia dagang milik Pihak
Pertama tersebut kepada Pihak Kedua.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan itikad baik, Para Pihak dengan ini
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di bawah ini:

Halaman 1 / 9 Halaman
Pasal 1
Definisi
Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:
(1). “Rahasia Dagang” adalah informasi yang hanya diketahui oleh Pihak Pertama di
bidang bisnis, yang mempunyai nilai ekonomi karena dapat digunakan dalam
Kegiatan Usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh Pihak Pertama.
(2). “Hak Rahasia Dagang” adalah hak atas Rahasia Dagang yang dimiliki oleh Pihak
Pertama berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(3). “Kegiatan Usaha” adalah kegiatan komersil dalam bentuk
_____________________________ yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
ekonomi.
(4). “Lisensi Rahasia Dagang” adalah izin yang diberikan oleh Pihak Pertama sebagai
pemegang Hak Rahasia Dagang kepada Pihak Kedua untuk menikmati manfaat
ekonomi dari Rahasia Dagang dalam pelaksanaan Kegiatan Usaha.
(5). “Asistensi Pemberian Lisensi” adalah asistensi yang diberikan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua dalam melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang yang
berupa pemberian pelatihan dan konsultasi dalam penggunaan Rahasia Dagang.
(6). “Biaya Lisensi” adalah pembayaran uang yang wajib dilakukan oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama sebagai kompensasi dari Pemberian Lisensi pada saat
dimulainya Pemberian Lisensi.
(7). “Royalti” adalah pembayaran uang yang wajib dilakukan oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama sebagai kompensasi dari Pemberian Lisensi selama
berlangsungnya Perjanjian.
(8). “Surat Peringatan” adalah peringatan secara tertulis yang disampaikan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua atas pelanggaran pemberian Lisensi Rahasia
Dagang yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
(9). “Pencabutan Lisensi” adalah tindakan penarikan kembali Lisensi Rahasia Dagang
yang dilakukan oleh Pihak Pertama dari Piha Kedua.
(10). “Surat Pencabutan Lisensi” dalah surat yang disampaikan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua untuk melakukan Pencabutan Lisensi.

Pasal 2
Kesepakatan
Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk memberikan Lisensi Rahasia Dagang kepada
Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk menerima Lisensi
Rahasia Dagang tersebut dari Pihak Pertama.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
a. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran Biaya Lisensi dan
Royalti.
b. Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan Lisensi Rahasia
Dagang dan Asistensi Pemberian Lisensi.
(2) Hak dan kewajiban Pihak Kedua
Halaman 2 / 9 Halaman
a. Pihak Kedua berhak untuk menerima Lisensi Rahasia Dagang dan
Asistensi Pemberian Lisensi.
b. Pihak kedua berkewajiban untuk membayar Biaya Lisensi dan Royalti.
Pasal 4
Ruang Lingkup
(1). Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat bahwa pemberian Lisensi
Rahasia Dagang bersifat non ekslusif, dengan pengertian Pihak Pertama berhak
untuk memberikan Lisensi Rahasia Dagang kepada pihak lain manapun.
(2). Rahasia Dagang bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, telah dijaga
kerahasiaannya oleh Pihak Pertama, dan untuk memperoleh Hak Rahasia Dagang
tersebut Pihak Pertama tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual pihak
manapun serta telah memiliki segala perizinan yang diperlukan untuk menjadi
pemegang Hak Rahasia Dagang.
(3). Pemberian Lisensi Rahasia Dagang wajib disertai dengan Asistensi Pemberian
Lisensi dan kewajiban Pihak Kedua untuk menjaga kerahasiaan dari informasi
Rahasia Dagang tersebut.
(4). Pemberian Lisensi Rahasia Dagang wajib dilakukan dalam Kegiatan Usaha yang
jenis dan lokasinya ditentukan dalam Perjanjian ini.
(5). Pembayaran Biaya Lisensi wajib dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan
pembayaran Royalti wajib dilakukan secara berkala.
(6). Pemberian Lisensi dilakukan untuk selama jangka waktu tertentu dengan
ketentuan, Pihak Pertama berhak untuk mencabut Lisensi Rahasia Dagang secara
sepihak sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut dalam hal Pihak Kedua
melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berlaku terhadap pemberian Lisensi
Rahasia Dagang dan Pihak Kedua tidak melaksanakan pembayaran Biaya Lisensi
dan/atau Royalti sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian ini.

Pasal 5
Rahasia Dagang
(1) Rahasia Dagang sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Rahasia
Dagang dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Informasi dalam Rahasia Dagang merupakan informasi dalam bidang
_________________.
b. Lingkup perlindungan Rahasia Dagang meliputi metode/formula
______________________ yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh
masyarakat umum.
c. Informasi Rahasia Dagang bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi dan
dijaga kerahasiannya dengan ketentuan:
i. Sifat kerahasiaan Rahasia Dagang meliputi:
A. ______________________________________________________________________.
B. ______________________________________________________________________.
C. ______________________________________________________________________.
ii. Rahasia Dagang memiliki nilai ekonomi karena Rahasia Dagang
tersebut dapat digunakan dalam Kegiatan Usaha.
Halaman 3 / 9 Halaman
iii. Dalam menjaga kerahasiaan Rahasia Dagang, Pihak Pertama telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut, yaitu antara
lain:
A. Mencantumkan ketentuan kewajiban bagi semua karyawan
Pihak Pertama untuk menjaga kerahasiaan Rahasia Dagang
dalam peraturan perusahaan Pihak Pertama.
B. Memberlakukan Standar Operating Procedures (SOP) yang
mengikat semua karyawan Pihak Pertama untuk menjaga
kerahasiaan Rahasia Dagang.
C. Mencantumkan ketentuan kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan Rahasia Dagang dalam setiap perjanjian kerja
antara Pihak Pertama dengan karyawan Pihak Pertama.
D. Membuat perjanjian kerahasiaan diantara Pihak Pertama
dan karyawan Pihak Pertama.
d. Rahasia Dagang digunakan hanya dalam Kegiatan Usaha.
(2) Pihak Pertama dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa:
a. Pihak Pertama adalah pemegang dari Hak Rahasia Dagang yang sah, dan
untuk memperoleh Hak Rahasia Dagang tersebut Pihak Pertama tidak
melanggar Hak Kekayaan Intelektual pihak manapun.
b. Pihak Pertama telah memiliki segala perizinan yang diperlukan untuk
memperoleh dan melaksanakan sendiri serta memberikan Lisensi dari
Rahasia Dagang.

Pasal 6
Lisensi Rahasia Dagang
(1) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Lisensi Rahasia Dagang bersifat non
ekslusif dengan pengertian:
a. Lisensi Rahasia Dagang tidak mengurangi hak-hak dari Pihak Pertama
sebagai pemegang Hak Rahasia Dagang.
b. Pihak Pertama berhak untuk menggunakan Rahasia Dagang untuk
kepentingannya sendiri dan berhak untuk memberikan Lisensi Rahasia
Dagang kepada Pihak lain manapun.
(2) Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Rahasia Dagang hanya dapat digunakan oleh
Pihak Kedua dalam Kegiatan Usaha.
(3) Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Asistensi Pemberian Lisensi dilakukan dengan
ketentuan:
a. Pemberian pelatihan penggunaan Rahasia Dagang kepada Pihak Kedua
dilakukan dengan ketentuan:
i. Pelatihan hanya terbatas pada penggunaan Rahasia Dagang dalam
Kegiatan Usaha dengan pelatih dan materi pelatihan yang wajib
disediakan oleh Pihak Pertama.
ii. Pelatihan dilakukan di _______________ dengan fasilitas dan sarana
pelatihan yang disediakan oleh Pihak Kedua.

Halaman 4 / 9 Halaman
iii. Pelatihan diberikan sebanyak 1 (satu) kali pelatihan untuk durasi
__ (_______) hari pelatihan yang harus sudah diberikan dalam jangka
waktu selambat-lambatnya __ (________) hari setelah dilakukannya
pembayaran Biaya Lisensi.
b. Pemberian Konsultasi penggunaan Rahasia Dagang dalam Kegiatan Usaha
dilakukan dengan ketentuan:
i. Konsultasi hanya terbatas pada penggunaan Rahasia Dagang dalam
Kegiatan Usaha dengan konsultan yang wajib disediakan oleh
Pihak Pertama.
i. Konsultasi dilakukan dengan cara _________________________________.
ii. Konsultasi diberikan sebanyak maksimal __ (______) kali setiap
bulan.
(3). Pemberian Lisensi Rahasia Dagang tidak disertai dengan pemberian hak untuk
menggunakan Hak Merek dan Hak Kekayaan Intelektual lainnya milik Pihak
Pertama, oleh karenanya dalam melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang Pihak
Kedua dilarang untuk menggunakan Hak Merek dan/atau Hak Kekayaan
Intelektual lainnya milik Pihak Pertama.
(4). Dalam Lisensi Rahasia Dagang, Pihak Kedua dilarang untuk:
a. Mengungkapkan baik dengan cara membuka, menyampaikan,
mengumumkan dan/atau dengan cara-cara lainnya yang memungkinkan
kerahasian informasi dalam Rahasia Dagang menjadi diketahui atau
tersebar kepada pihak lain manaun atau kepada masyarakat umum.
b. Memberikan Lisensi Rahasia Dagang lebih lanjut kepada Pihak Manapun.
(5). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa dalam menjalankan haknya sebagai
penerima Lisensi Rahasia Dagang Pihak Kedua berhak untuk melarang pihak
manapun yang tanpa hak untuk menggunakan Rahasia Dagang dengan
ketentuan, sebelum menjalankan haknya tersebut Pihak Kedua wajib untuk
memperoleh persetujuan dari Pihak Pertama.
(6). Pihak Pertama berhak untuk melakukan Pencabutan Lisensi berdasarkan Surat
Pencabutan Lisensi dalam hal terjadinya pelanggaran-pelanggaran sebagai
berikut:
a. Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap larangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini.
b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembayaran
Biaya Lisensi dan Royalti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
dengan ketentuan:
i. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Biaya Lisensi sesuai
jangka waktu yang ditentukan.
ii. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Royalti sebanyak 3
(tiga) bulan berturut-turut.
iii. Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran Royalti sebanyak 5
(lima) bulan tidak berturut-turut dalam 1 (satu) tahun.
(7). Pencabutan Lisensi dilakukan dengan ketentuan:
a. Pencabutan Lisensi hanya dapat dilakukan setelah:
Halaman 5 / 9 Halaman
i. Pihak Pertama menyampaikan Surat Pencabutan Lisensi.
ii. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi hanya dapat dilakukan
setelah Pihak Pertama menyampaikan 2 (dua) kali Surat
Peringatan secara berturut-turut untuk jenis pelanggaran yang
sama dengan masa tenggang masing-masing Surat Peringatan
selama __ (______________) hari kalender atau 5 (lima) kali Surat
Peringatan secara tidak berturut-turut untuk jenis pelanggaran
yang berbeda.
b. Pencabutan Lisensi mengakibatkan Lisensi Rahasia Dagang menjadi
berakhir secara hukum.
c. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi dilakukan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua dengan ketentuan:
i. Penyampaian Surat Pencabutan Lisensi dapat dilakukan secara
langsung atau melalui pos.
ii. Pencabutan Lisensi mulai berlaku efektif 3 (tiga) hari kerja sejak
Pihak Kedua menerima Surat Pencabutan Lisensi dalam hal Surat
Pencabutan Lisensi disampaikan secara langsung atau 5 (lima)
hari kerja sejak Pihak Pertama mengirimkan Surat Pencabutan
Lisensi dalam hal Surat Pencabutan Lisensi disampaikan melalui
pos.

Pasal 7
Kegiatan Usaha
(1) Untuk melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang, Pihak Kedua wajib untuk
menjalankan Kegiatan Usaha dan melaksanakan Lisensi Rahasia Dagang
dalam Kegiatan Usaha tersebut, dengan spesifikasi Kegiatan Usaha sebagai
berikut:
a. _______________________________________________________________________________.
b. _______________________________________________________________________________.
c. _______________________________________________________________________________.
(2) Kegiatan Usaha wajib dilaksanakan di lokasi sebagai berikut:
Jalan :
Nomor :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
(3) Pihak Kedua dilarang untuk menggunakan Rahasia Dagang di luar Kegiatan
Usaha dengan spesifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
dan/atau Kegiatan Usaha di tempat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
Pasal ini.
(4) Pihak Kedua dengan ini menjamin bahwa dalam melaksanakan Kegiatan Usaha
Pihak Kedua telah memiliki segala perizinan yang diperlukan.

Halaman 6 / 9 Halaman
(5) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Pihak Kedua berhak untuk menetapkan
harga _______________ dalam menjalankan Kegiatan Usaha.
(6) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa dalam melaksanakan Lisensi Rahasia
Dagang, Pihak Kedua berhak untuk melakukan promosi dengan program
promosi dalam bentuk apapun yang tidak bertentngan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8
Biaya Lisensi Dan Royalti
(1) Pihak Kedua wajib untuk membayar Biaya Lisensi dan Royalti kepada Pihak
Pertama dengan ketentuan:
a. Besarnya Biaya Lisensi adalah sebesar Rp. _______________
(____________________________) yang wajib dibayarkan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya __ (_______________) hari kerja sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini.
b. Besarnya Royalti adalah sebesar Rp. _______________ (__________________)
perbulan yang wajib dibayarkan selambat-lambatnya sebelum tanggal 1
(satu) bulan berikutnya yang pembayaran pertamanya dimulai sejak
________________________.
(2) Pembayaran Biaya Lisensi dan Royalti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini dilakukan dengan cara transfer bank dari rekening bank Pihak Kedua
ke rekening bank Pihak Pertama sebagai berikut:

Rekening Bank Pihak Pertama Rekening Bank Pihak Kedua


Nama Bank : Nama Bank :
Nomor Rek. : Nomor Rek. :
Atas Nama : Atas Nama :

Pasal 9
Jangka Waktu
(1). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa jangka waktu berlakunya Perjanjian ini
adalah untuk selama jangka waktu __ (__________________) tahun, yang mulai
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal __
_____________ ___.
(2). Pengakhiran Perjanjian ini hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan
bersama Para Pihak yang dibuat secara tertulis.
(3). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian
sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dalam hal Pihak Pertama
melakukan Pencabutan Lisensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6)
Perjanjian ini dengan ketentuan, pengakhiran jangka waktu Perjanjian secara
sepihak tersebut terjadi secara hukum dengan disampaikannya Surat
Pencabutan Lisensi oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (7) huruf c.
(4). Menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini,
maka Para Pihak dengan ini sepakat bahwa dalam hal terjadi pengakhiran
Perjanjian ini secara sepihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini,

Halaman 7 / 9 Halaman
Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengecualikan ketentuan Pasal 1266 dan
Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
(5). Dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Pasal ini atau dengan dilakukannya pengakhiran Perjanjian secara sepihak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, maka Pihak Kedua dilarang
untuk:
a. Menggunakan Rahasia Dagang untuk kegiatan apapun.
b. Mengungkapkan baik dengan cara membuka, menyampaikan,
mengumumkan dan/atau dengan cara-cara lainnya yang memungkinkan
kerahasian informasi dalam Rahasia Dagang menjadi diketahui atau
tersebar kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum.
(6). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Para Pihak berhak untuk melakukan
perpanjangan jangka waktu berlakunya Perjanjian ini berdasarkan kesepakatan
bersama yang dibuat secara tertulis oleh Para Pihak dengan ketentuan,
perpanjangan jangka waktu Perjanjian diajukan oleh pihak yang menghendaki
perpanjangan tersebut secara tertulis dalam jangka waktu selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini.

Pasal 10
Force Majeure
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak
yang tidak melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan
oleh tidak terlaksananya atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya __ (________) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure
tersebut, dan dalam hal pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak
memberitahukannya dalam jangka waktu tersebut, maka keadaan force majeure
tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan
dan wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.

Pasal 11
Addendum

Halaman 8 / 9 Halaman
Segala perubahan ketentuan dan/atau penambahan ketentuan yang belum diatur
dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut oleh
Para Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu addendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak yang  merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak
mencapai kesepakatan dan/atau perdamaian, maka Para Pihak dengan ini
sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum di Pengadilan Niaga
_____________.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.

Para Pihak
Pihak Pertama Pihak Kedua

Materai Tempel
Rp. 6.000

Halaman 9 / 9 Halaman

Anda mungkin juga menyukai