Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

JAMINAN PENAWARAN DAN JAMINAN PELAKSANAAN

I. KETENTUAN UMUM
a. Surat jaminan ditujukan kepada Fungsi Keuangan yang disampaikan melalui
Fungsi Pengadaan, disimpan oleh Fungsi Keuangan, dan diadministrasikan
oleh Fungsi Pengadaan;
b. Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan diwajibkan untuk pengadaan
barang/jasa dengan nilai diatas 100 (seratus) juta rupiah.

II. JAMINAN PENAWARAN


Ketentuan Surat Jaminan Penawaran:
a) Peserta tender pengadaan barang/jasa wajib menyerahkan jaminan penawaran
tersebut pada saat pemasukan penawaran harga (Tahap II);
b) Untuk jasa konsultansi tidak diperlukan jaminan penawaran;
c) Surat jaminan penawaran antara 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga
persen) dari harga penawaran.
d) Jaminan penawaran yang dapat diterima adalah yang dikeluarkan oleh Bank
Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR);
e) Jika peserta berkedudukan di luar negeri, surat jaminan penawaran diterbitkan
oleh bank devisa di Indonesia atau bank di luar negeri. Jaminan penawaran
dari bank di luar negeri, harus dari bank-bank di luar negeri yang
direkomendasikan oleh Bank Indonesia (BI);
f) Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu berlakunya
penawaran;
g) Nama perusahaan peserta tender pengadaan barang/jasa yang tercantum dalam
surat jaminan penawaran harus sama dengan nama penawar;
h) Surat jaminan penawaran mencantumkan nilai jaminan dalam angka dan
huruf;
i) Surat jaminan penawaran mencantumkan bahwa jaminan penawaran dapat
dicairkan segera sesuai ketentuan dalam jaminan penawaran;
j) Nama pengadaan barang/jasa yang dijamin dalam surat jaminan penawaran
harus sama dengan nama pengadaan barang/jasa yang ditenderkan;
k) Jaminan penawaran dapat dicairkan dan menjadi milik TPPI dengan pernyataan
sepihak dari TPPI kepada pihak penjamin, tanpa persetujuan pihak penyedia
barang/jasa (tertuang dalam surat jaminan), apabila :
i. Dalam hal peserta tender pengadaan Barang/Jasa mengundurkan diri
setelah pemasukan penawaran harga;
ii. Dalam hal peserta tender pengadaan Barang/Jasa mengundurkan diri
setelah ditetapkan sebagai pemenang tender;
l) Mata uang jaminan penawaran harus sama dengan mata uang yang tercantum
dalam penawaran.
m) Surat jaminan penawaran dikembalikan kepada peserta tender sesegera
mungkin dan selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah penetapan pemenang
tender disahkan oleh Pejabat Berwenang TPPI.

III. JAMINAN PELAKSANAAN


Ketentuan Surat Jaminan Pelaksanaan:
a) Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan tersebut
sebelum pelaksanaan pekerjaan/suplai barang;
b) Untuk jasa konsultansi tidak diperlukan jaminan pelaksanaan;
c) Surat jaminan pelaksanaan minimum sebesar 5% (lima persen) dari nilai PO atau
kontrak perjanjian atau sesuai dengan batas nilai yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan. Jaminan pelaksanaan yang dapat diterima adalah yang
dikeluarkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR);
d) Jika peserta berkedudukan di luar negeri, surat jaminan pelaksanaan diterbitkan
oleh bank devisa di Indonesia atau bank di luar negeri. Jaminan
pelaksanaan dari bank di luar negeri, harus dari bank-bank di luar negeri yang
direkomendasikan oleh Bank Indonesia (BI);
e) Apabila dipandang perlu untuk kegiatan/pekerjaan berisiko tinggi, dapat
dikenakan jaminan pelaksanaan lebih dari 5% dan setinggi-tingginya 20%;
f) Bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil dari 80% OE/HPS),
besarnya jaminan pelaksanaan dapat dinaikkan menjadi maksimal 20% dari
nilai penawaran (sesuai ketentuan dalam dokumen pengadaan);
g) Jaminan pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi milik TPPI dengan
pernyataan sepihak dari TPPI kepada pihak penjamin, tanpa persetujuan pihak
penyedia barang/jasa (tertuang dalam surat jaminan), apabila:
i. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa dalam waktu yang telah ditetapkan
tidak melaksanakan pekerjaan;
ii. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah
menandatangani PO atau kontrak perjanjian;
iii. Atau hal-hal lainnya yang diatur di dalam PO atau kontrak perjanjian.
i) Surat jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa
setelah pelaksanaan pekerjaan seluruhnya selesai sesuai dengan Kontrak;
j) Masa berlaku jaminan pelaksanaan sampai dengan selesainya masa kontrak.
Apabila jaminan pelaksanaan ditentukan hanya berlaku sampai pada masa
pelaksanaan pekerjaan, sedangkan masih terdapat masa pemeliharaan,
maka retensi diperhitungkan di akhir termin pembayaran yang besaran
nilainya sesuai yang diatur dalam kontrak;
k) Mata uang jaminan pelaksanaan harus sama dengan mata uang yang
tercantum dalam dokumen kontrak;
l) Nama Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang harus tercantum
dalam surat jaminan pelaksanaan;
m) Surat jaminan pelaksanaan mencantumkan nilai jaminan dalam angka dan
huruf;
n) Pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan pelaksanaan dapat dicairkan
segera sesuai dengan ketentuan dalam jaminan pelaksanaan.

TTD
Procurement Section

Anda mungkin juga menyukai