Anda di halaman 1dari 2

DRAF STANDAR GAJI ANALIS KESEHATAN

I. Dasar Hukum
1. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Permenaker No. 1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum
4. Permenakertrans No. 04 Tahun 1994 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja Perusahaan.
5. Permenkes No. 1199 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengadaan Tenaga
Kesehatan dengan Perjanjian Kerja di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah

II. Dasar Pertimbangan


1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar (Good Laboratory
Practice), Depkes RI, 2008
2. Kepmenkes No. 370 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan Indonesia

III.Dasar Pemikiran
1. Analis Kesehatan adalah tenaga kesehatan professional yang memiliki
kompetensi dan kewenangan untuk melakukan praktek profesionalnya di
laboartorium kesehatan.
2. Sebagai tenaga kesehatan professional, maka Analis Kesehatan harus
mendapatkan penghargaan berupa imbalan (gaji) dan jasa profesi lainnya
yang memadai (terstandar) dan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Penghargaan standar gaji dan jasa profesi lainnya perlu dikuatkan dalam
kesepakatan profesi, yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kelayakan penghargaan yang didapat sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.

IV. Usulan Ketetapan


1. Formulasi (minimal)
a. Gaji Pokok
1) SMAK : 1,4 x UMR
2) D III Analis Kesehatan : 1,6 x UMR
3) D IV/S1 Analis Kesehatan : 1,8 x UMR
4) S2 Analis Kesehatan : 2,0 x UMR
5) S3 Analis Kesehatan : 2,5 x UMR
b. Tunjangan profesi : 0,3 x Gaji Pokok
c. Tunjangan kesejahteraan
1) Makan dan transportasi
2) Pengobatan
3) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
d. Tes Kesehatan per tahun
e. Vaksinasi minimal hepatitis B
f. Pemberian Makanan Tambahan

2. Nilai nominal besarnya standar gaji setiap provinsi akan ditetapkan dalam
surat keputusan DPP PATELKI setelah mendapatkan usulan dari DPW-
DPW.

Yogyakarta, 22 Mei 2013

Pimpinan Sidang :

Edi Yani Yusuf, Yaya, Ika Nursanti

Anda mungkin juga menyukai