PENGANTAR
2. Kompetensi Dasar
Fisika Kimia Geografi Tikom
menganalisis menjelaskan proses mengidentifikasi menggunakan
hukum-hukum yang pembentukan dan jenis–jenis sumber perangkat lunak
berhubungan teknik pemisahan daya alam alam beberapa program
dengan fluida statis fraksui-fraksi aplikasi
dan dinamik serta minyak bumi serta
penerapannya kegunaanya
dalam kehidupan
sehari-hari
3. Indikator Kognitif
Peringkat Fisika Kimia
C1 Menyebutkan pengertian Menyebutkan komponen utama
viskositas (kekentalan) pembentuk minyak bumi
suatu fluida
C2 Menjelaskan persamaan menjelaskan proses pembentukan minyak
kekentalan atau viskositas bumi
dalam fisika.
C3 Menafsirkan persamaan Menafsirkan bagan penyulingan
kekentalan atau viskositas bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
dalam fisika teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi
C4 Menganalisis dimensi menganalisis dampak pembakaran bahan
persamaan kekentalan atau bakar terhadap lingkungan
viskositas dalam fisika
C5 Mengkonstruksi keterkaitan Mengkontruksi keterkaitan antara
antara variable-variabel penambahan zat aditif dengan kenaikan
hokum Poiseuille bilangan oktan
C6 Mengevaluasi bilangan Mengevaluasi hasil distilasi minyak bumi
Reynold
2. Indikator Afektif
a. Penerimaan (Receiving) A1
Memberikan perhatian pada sebuah acara atau aktivitas
b. Merespon (Responding) A2
Memberikan reaksi pada sebuah acara melalui pembentukan beberapa aplikasi
3
c. Penilaian (Valuing) A3
Menerima atau menolak sebuah acara melalui ekspresi tingkah laku yang positif
atau negatif.
d. Mengatur atau Mengorganisasikan (Organizing) A4
Ketika menghadapi situasi yang lebih dari satu nilai, dengan rela membentuk
nilai, menentukan hubungan antara nilai, dan menerima beberapa nilai sebagai
sesuatu yang dominan dari yang lain (penting bagi siswa individu).
e. Menandai dengan nilai yang kompleks (Characterizing by a value complex)
A5
Secara konsisten bertindak dalam persetujuan dengan nilai yang telah diterima
dan memasukkan tingkah laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya.
3. Indikator Psikomotorik
a. Peniruan (Imitation) P1
Mempertunjukkan aksi yang diamati
b. Manipulasi (Manipulation) P2
Melakukan sebuah aksi
c. Ketepatan (Precision) P3
Melakukan sebuah aksi dengan tepat
d. Artikulasi (Articulation) P4
Melakukan kegiatan yang terkoordinasi dengan cara yang efisien dan
terkoordinasi.
Tabel 1. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Fisika Kimia
C1 Melalui penjelasan dan Melalui penjelasan dan diskusi siswa
diskusi siswa dapat dapat menyebutkan komponen utama
menyebutkan pengertian pembentuk minyak bumi
viskositas (kekentalan)
suatu fluida
C2 Melalui penjelasan dan Melalui penjelasan dan diskusi siswa
diskusi siswa dapat dapat menjelaskan proses pembentukan
menjelaskan persamaan minyak bumi
kekentalan atau viskositas
dalam fisika.
C3 Melalui penjelasan dan Melalui penjelasan dan diskusi siswa
4
2. Afektif
a. Penerimaan (Receiving) A1
Memberikan perhatian pada sebuah acara atau aktivitas
b. Merespon (Responding) A2
Memberikan reaksi pada sebuah acara melalui pembentukan beberapa aplikasi
c. Penilaian (Valuing) A3
Menerima atau menolak sebuah acara melalui ekspresi tingkah laku yang positif
atau negatif.
d. Mengatur atau Mengorganisasikan (Organizing) A4
Ketika menghadapi situasi yang lebih dari satu nilai, dengan rela membentuk
nilai, menentukan hubungan antara nilai, dan menerima beberapa nilai sebagai
sesuatu yang dominan dari yang lain (penting bagi siswa individu).
e. Menandai dengan nilai yang kompleks (Characterizing by a value complex)
A5
Secara konsisten bertindak dalam persetujuan dengan nilai yang telah diterima
dan memasukkan tingkah laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya.
5
3. Psikomotorik
a. Peniruan (Imitation) P1
Mempertunjukkan aksi yang diamati
b. Manipulasi (Manipulation) P2
Melakukan sebuah aksi
c. Ketepatan (Precision) P3
Melakukan sebuah aksi dengan tepat
d. Artikulasi (Articulation) P4
Melakukan kegiatan yang terkoordinasi dengan cara yang efisien dan
terkoordinasi.
6
FISIKA TIKOM
Viskositas (η), Menggunakan
Hukum Poiseuille, perangkat lunak
Hukum Reynolds program aplikasi :
Windows dan Linux
Ahli Teknik
Perminyakan
GEOGRAFI
KIMIA
Potensi sumber
Proses minyak daya minyak bumi
bumi, fraksi di Indonesia dan
minyak bumi persebarannya
7
2. Materi Pembelajaran
A. Minyak Bumi
Sumber energi utama yang digunakan untuk bahan bakar rumah tangga,
kendaraan bermotor dan mesin industri berasal dari minyak bumi, batubara dan gas
alam. Ketiga jenis bahan bakar tersebut terbentuk dariperuraian senyawa-senyawa
organik yang berasal dari jasad organisme kecil yang hidup di laut jutaan tahun yang
lalu. Proses peruraian berlangsung lambat di bawah suhu dan tekanan tinggi, dan
menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks. Sebagian campuran berada dalam
fase cair dan dikenal sebagai minyak bumi. Sedangkan sebagian lagi berada dalam fase
gas dan disebut gas alam.
Karena memiliki nilai kerapatan yang lebih rendah dari air, maka minyak bumi
(dan gas alam) dapat bergerak ke atas melalui batuan sedimen yang berpori. Jika tidak
menemui hambatan, minyak bumi dapat mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada
umumnya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut
petroleum. (Petro-leum dari bahasa Latin petrus artinya batu dan oleum artinya minyak).
Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukan pengeboran.
Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan
senyawa-senyawa organik lain. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa lain yang terkandung didalam minyak
bumi diantaranya adalah Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang
mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga. Komposisi minyak
bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke sumur lainnya dan dari daerah ke daerah
lainnya.
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi.
Berdasarkan hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :
Karbon : 83,0 - 87,0 %
Hidrogen : 10,0 - 14,0 %
Nitrogen : 0,1 - 2,0 %
8
Jumlah minyak bumi dan gas alam sangat terbatas. Minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Pembentukan minyak bumi
membutuhkan waktu yang sangat lama, sampai jutaan tahun sehingga diperlukan
kesabaran dan upaya penghematan dalam penggunaan minyak bumi dan gas alam.
Upaya pengadaan sumber energi alternatif pengganti minyak bumi, misalnya energi
surya, energi panas bumi, energi air, energi angin, energi gelombang dan energi nuklir
sangat diperlukan mengingat minyak bumi
9
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas pantai dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Menanam jalur pipa di dasar laut dan memompa minyak (dan gas alam) ke daratan.
Cara ini digunakan apabila jarak ladang minyak cukup dekat ke daratan.
Membuat anjungan di mana minyak bumi (dan gas alam) selanjutnya dibawa oleh
kapal tanker menuju daratan.
Di darat, minyak bumi (dan gas alam) dibawa ke kilang minyak (refinery) untuk diolah.
10
Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu ~600 0C. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
bagian bawah menara/tanur distilasi.
Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
11
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair.
Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa
dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak
lainnya untuk proses konversi.
PENCAMPURAN FRAKSI
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang
diinginkan. Sebagai contoh:
- Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/alisiklik/aromatik dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
13
- Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia.
Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan
bakar? Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Oleh karena bensin hanya
terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar
dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin
diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut. Pembakaran bensin yang
diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston.
Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer
ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai
hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.
- Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat
mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum
piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal
sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen
bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak
maksimum.
- Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak
terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang
ditransfer ke piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak
alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas
bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan.
Bilangan oktan
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk
mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan
untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah
16
terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan
oktan:
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100) = 70
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin
untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian
dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan
isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-
heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari
bensin yang diuji.
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk
menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai
bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubah n-oktana menjadi
isooktana.
Minyak Pelumas
Sumber utama pelumas adalah minyak bumi yang merupakan campuran beberapa
organic, terutama hidrokarbon. Segala macam minyak bumi mengandung paraffin
(CnH2n-2), naftena (CnH2n) dan aromatik (CnHn), jumlah susunan tergantung sumber
minyaknya.
Aromatik mempunyai sifat pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi.
Paraffin dan naftena lebih stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara
keseluruhan. Karena tipe aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan
parafin murni tidak mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Perbedaan yang lain yaitu aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai
viskositas sedang, dan parafin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak mineral
umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan zat yang
tidak dapat larut.
Apabila terjadi oksidasi besar-besaran akan menyebabkan korosi dan bahkan
merusak logam yang dilumasi, kemudian oli harus diperbaharui. Daya tahan oksidasi
berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi
berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi masih
akan tetap berlangsung perlahan-lahan pada suhu 80 0 C. diatas suhu tersebut kecepatan
oksidasi meningkat dengan cepat.
Kecepatan oksidasi tergantung pada suhu udara dan macam bahan bantalan
(bearing). Oleh karena itu sangat sulit menentukan suhu operasi maksimum dan
bagaimana seringnya minyak pelumas (oli) harus diganti.
18
B. VISKOSITAS
Viskositas merupakan salah satu sifat (property) fluida. Sebelum lebih jauh, kita
bahas terlebih dahulu beberapa konsep fluida. Secara sederhana, fluida dapat diartikan
sebagai zat yang dapat mengalir, seperti cairan dan gas. Jika zat padat diletakkan ke
dalam fluida, maka secara alamiah zat padat itu akan mengalami gaya Archimedes atau
biasa disebut dengan gaya apung (FA); dan gaya gesek internal atau gaya Stokes antara
zat padat tersebut dengan fluida. Gaya apung disebabkan oleh karena adanya perbedaan
massa jenis (ρ) sedangkan gaya Stokes (FS) disebabkan oleh kekentalan (viscosity).
Kekentalan atau viskositas dalam fisika dilambangkan dengan huruf Yunani η, ada juga
beberapa literatur yang melambangkannya dengan huruf Yunani μ.
FA = ρfluida . g. Vbenda yng berada di fluida tersebut
Fs = - 6.v.η.r2 (untuk bola)
Keterangan:
Tanda minus pada gaya Stokes hanya menunjukkan bahwa gaya tersebut selalu
berlawanan arah gerak benda yang mengalami gaya tersebut.
r = jari-jari bola
v = kecepatan bola terhadap fluida
Jenis-jenis aliran fluida (berdasarkan bilangan Reynold (Re):
1. Aliran Laminar (laminar flow) merupakan aliran fluida yang seragam, lancar,
smooth. (Re < 2100).
2. Aliran Turbulen (turbulent flow) merupakan aliran fluida yang acak, kacau, random.
(Re >> 2100).
3. Aliran Transisi (transition flow) merupakan aliran yang agaknya seragam namun
sedikit turbulen. (bilangan Reynold di antara Re laminar dan Re turbulen).
Aliran-aliran fluida di atas disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya
kecepatan fluida, viskositas fluida, massa jenis fluida, dan diameter pipa. Studi modern
dinamika fluida tentang aliran (flow) baik dari sisi sains maupun teknik ada pada konsep
bilangan Reynold, yang mana berguna untuk menganalisis kerusakan pipa minyak,
analisis pengikisan kolestrol oleh darah, dan lain sebagainya; tidak akan kita bahas lebih
jauh di sini.
19
Pertama-tama, ukurlah massa dan jari-jari bola (catat sebagai m dan r), dan
ukurlah massa jenis fluida dengan menggunakan hidrometer (catat sebagai ρfluida).
Kemudian kita perlu mengukur kecepatan jatuh bola dalam fluida tersebut (v).
Untuk mengukur kecepatan bola yang jatuh di dalam fluida tersebut. Masukkan
bola berjari-jari r ke dalam tabung berjari-jari r berisi fluida yang akan dicari tahu
viskositasnya setelah sebelumnya tabung tersebut telah diberi tanda seperti pada gambar
(bisa dengan karet atau tali). Usahakan bola dimasukkan ke dalam fluida tanpa
kecepatan awal.
22
Alasan diberi jarak dari permukaan fluida adalah agar saat kita mengukur
kecepatan bola tersebut, bola sudah dalam keadaan tunak atau sudah tidak dipercepat
lagi, kecepatannya sudah konstan; hal ini juga memudahkan kita untuk menentukan
viskositas dari analisis hukum Newton pertama (di mana a = 0, keadaan tunak).
Satu langkah lagi, kita perlu menurunkan rumus untuk mengetahui viskositas
fluida tersebut dari hukum Newton.
C. HUKUM POISEUILLE
Bila fluida mengalir melalui pipa, maka akan terjadi gesekan antara fluida
dengan dinding pipa, hal ini mengakibatkan kecepatan aliran semakin ke pusat pipa
semakin besar. Kelajuan aliran rata-rata yang dinyatakan dalam Q ditulis sebagai
berikut:
Q = Av = ΔV/Δt
Persamaan di atas adalah persamaan debit aliran. Kelajuan aliran tergantung dari
sifat fluida, dimensi pipa, dan perbedaan tekanan di kedua ujung pipa. Jean Poiseuille
mempelajari tentang aliran zat alir dengan viskositas konstan dalam pipa dan tabung
yang alirannya laminer. Dari studinya, Jean Louis Marie Poiseuille (baca: pwa zoo yuh)
berhasil menjabarkan persamaan untuk Kelajuan Aliran yang dikenal dengan hukum
Poiseuille, yaitu:
Keterangan:
Q = kelajuan aliran (m/s)
r = jari-jari pipa (m)
L = panjang pipa (m)
η = koefisien viskositas
P = tekanan (Pa)
Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran pipa
akan berbanding lurus dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa. Jadi rumus diatas dapat dinyatakan bahwa:
volume/detik = tekanan/tahanan
25
D. BILANGAN REYNOLDS
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah bilangan yang digunakan
sebagai penentu jenis aliran fluida apakah laminar atau turbulen yang merupakan
perbandiangan antara rasio gaya inersia (ρvs) terhadap gaya viskositas (μ/L) yang
mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu.
Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya
laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–1912) yang
mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling
penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak
berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika
dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju
alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya
disebut memiliki kemiripan dinamis.
Rumusan bilangan Reynolds merupakan rasio antara gaya inersia (ρvs) terhadap
gaya viskositas (μ/L), sehingga dapat dituliskan sebagai:
di mana
vs = kecepatan fluida,
L = panjang karakteristik,
μ = viskositas absolut fluida dinamis,
ν = viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
ρ = kerapatan (densitas) fluida.
1. Aliran Laminer
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan
(lanima-lanima) membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan satu sama lain. Hal
tersebut ditunjukan oleh percobaan Osborne Reynolds. Pada laju aliran rendah aliran
laminer tergambar sebagai filamen panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran ini
memiliki Bilangan Reynolds lebih kecil dari 2300.
26
2. Aliran Turbulen
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara
acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling berinteraksi. Akibat dari
hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Oleh osborne reynolds
digambarkan sebagai bentuk yang tidak stabil yang bercampur dalam waktu yang cepat
yang selanjutnya memecah dan menjadi takterlihat. Aliran turbulen mempunyai bilangan
yang lebih besar dari 4000.
dikelola oleh Pertamina, Petrochina dan British Petroleum. ketiga perusahaan ini
mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala burung.
Papua – Sorong
Klamano
2. Jawa Tengah
Cepu (juga berbatasan dengan Jawa Timur)
Cilacap
3. Jawa Barat
Peureuk
Majalengka
4. Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur menjadi penghasil minyak dan gas ketiga di Indonesia
setelah Kalimantan Timur dan Riau. "Dengan 31 blok WKP (wilayah kerja
pertambangan) berstatus eksploitasi. Antara lain:
Delta Sungai Berantas
Wonokromo (Jawa Timur) Jawa timur per harinya sanggup menghasilkan 52.616
barrel per hari dengan perincian 52.290 barrel minyak mentah ditambah dengan
326 barrel kondensat. Propinsi padat ini memiliki Blok Tuban, Kangean,
Brantas, Cepu, Madura Barat, Bawean, dan Gresik.
5. Laut Jawa
Blok off shore ini terbentang dari Sumatera bagian tenggara sampai ke
daerah dekat Jawa barat. berbagai blok yang ada di laut Jawa adalah blok off shore
sekitar Pulau Bawean, Gresik, dan pulau-pulau kecil di wilayah Madura dan Blok
Sumatra Tenggara, kedua blok ini mampu menghasilkan produksi sebesar 65.154
barrel per harinya. dengan rincian 62.130 barrel minyak mentah ditambah 3.024
barrel kondensat. Perusahaan yang mengoperasikannya adalah British Petroleum,
Pertamina, CNOOC S.E.S. HESS, TOTAL, KODECO Energy, Exxon Mobil,
Lapindo, Kangean Energy, Pertamina, dan Petrochina.
30
6. Riau
Kepulauan Natuna sanggup menghasilkan 359.777 barrel minyak mentah dan 6.050
barrel kondensat per harinya. artinya total produksi per hari mencapai 365.827
barrel. Ada 6 blok yang berada di Riau, yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan,
Siak, Selat Panjang, Coastal Plains, Pekanbaru dan Selat Malaca. kesemuanya
dioperasikan oleh Chevron, Petrosea, Pertamina, Bumi Siak Pusako, Sarana
Pembangunan Riau, Premier Oil, Conoco Philips, Star Energy dan Kondur
Petroleum. Pada bulan november 2006, ladang minyak Duri (DSF) telah mencapai
produksi 2 milyar barrel sejak pertama kali dioperasikan tahun 1958. Riau sendiri
dengan blok Rokannya saja mampu menghasilkan 340.206 barrel per hari, lebih
dari sepertiga total produksi harian di Indonesia. Selain Minyak Kepulauan Riau
juga mempunyai cadangan gas bumi terbesar di Indonesia.
Sungai Paking
7. DI Aceh: Lhokseumawe
8. Sumatra Selatan
Plaju
Sungai Gerong. Blok perminyakan yang ada di Sumatra Selatan antara lain
adalah Rimau, Lematang, Pendopo Raja dan Ogan Komering. Keseluruhan blok
ini dioperasikan oleh Pertamina, Medco, Talisman, Golden spike, dan Conoco
Philips. Sumatera Selatan per harinya sanggup menghasilkan 30.718 barrel
minyak mentah dan 10.339 barrel kondensat yang berarti totalnya sanggup
menghasilkan 41.057 barrel per hari
9. Kalimantan Timur
Propinsi terluas kedua di indonesia setelah irian jaya barat. Ukurannya sama
dengan satu setengah kali pulau Jawa dan Madura. menurut perhitungan luasnya
adalah 245.237,80 km2. Kalimantan timur juga berbatasan langsung dengan
malaysia. perusahaan yang bekerja di kaltim adalah Total, Chevron, Vico, dan
Medco. Sementara blok yang dioperasikan bernama Sanga-sanga, Mamburungan,
Kutai, dan Mahakam. Produksi total per harinya bisa mencapai 134.626 barrel.
Dengan perincian sebagai berikut, 60.331 barrel minyak mentah dan 74.295 barrel
31
Perangkat lunak (software) atau disebut juga dengan piranti lunak adalah sebuah
program komputer yang menjembatani pengguna komputer dan perangkat keras yang
sedang digunakannya. Dengan kata lain, perangkat lunak merupakan penerjemah antara
manusia sebagai orang yang memberi instruksi dan komputer sebagai pihak yang
menerima instruksi. Dilihat dari fungsinya, perangkat lunak komputer terbagi menjadi
32
dua kategori, yakni perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi. Perangkat
lunak sistem adalah perangkat lunak yang berhubungan langsung dengan komponen-
komponen perangkat keras komputer, perawatan maupun pemrogramannya. Perangkat
lunak sistem meliputi:
3. Sistem Operasi,
Yaitu perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan melakukan manajemen
perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat
lunak aplikasi seperti pengolah kata dan browser web. Komputer tidak dapat
menjalankan perangkat lunak aplikasi yang sangat kita butuhkan jika tidak memiliki
sistem operasi di dalamnya. Dewasa ini, tersedia berbagai pilihan sistem operasi,
misalnya Linux, Unix, FreeBSD, Solaris, Macintosh dan Microsoft Windows. Dalam
materi ini kita akan belajar menggunakan sistem operasi Linux. Mengapa kita
menggunakan Linux? Sebab Linux merupakan perangkat lunak open source yang
bisa kita gunakan secara bebas dan memiliki banyak keunggulan dibanding sistem
operasi lainnya. Bersifat bebas atau gratis tidak berarti sistem operasi Linux tidak
berkualitas. Sistem operasi ini telah teruji dari sisi keamanan. Bahkan kini banyak
perusahaan maupun pengguna perorangan yang bermigrasi ke sistem operasi Linux.
4. Bahasa pemrograman
Yaitu intruksi dan aturan yang tertuang dalam bentuk kode-kode yang diberikan pada
komputer untuk melaksanakan suatu tugas. Manusia memberikan instruksi yang
dimengerti komputer melalui bahasa pemrograman, dan komputer akan
menerjemahkannya. Berdasarkan levelnya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
low level language (contohnya bahasa Assembly)
middle level language (contohnya bahasa C dan C++)
high level language (contohnya bahasa BASIC dan Pascal)
5. Program utility
Yaitu perangkat lunak yang ditujukan untuk melengkapi kinerja sistem operasi dan
meningkatkan kinerja komputer. Salah satu contoh program utility adalah antivirus.
Sistem operasi biasanya tidak dilengkapi dengan antivirus. Karena itu kita harus
33
menambahkan sendiri program utility ini. Contoh lain program utility adalah
program untuk mempartisi hardisk dan merapikan file-file yang tersebar di hardisk
(disebut defragmentasi).
Selain perangkat lunak sistem, komputer membutuhkan perangkat lunak aplikasi
agar dapat menangani pekerjaan-pekerjaan spesifik kita. Perangkat lunak aplikasi adalah
perangkat lunak yang berfungsi membantu manusia menyelesaikan suatu pekerjaan pada
bidang tertentu. Karena jenis pekerjaan spesifik semacam itu sangat banyak, jenis
perangkat lunak aplikasi pun tidak kalah banyaknya. Contoh perangkat lunak aplikasi
adalah pengolah presentasi, OpenOffice.org Impress yang berguna untuk membuat
slideslide presentasi. Ada pula OpenOffice.org Calc yang dapat kita gunakan untuk
melakukan perhitungan-perhitungan, baik perhitungan matematika, statistik, ekonomi,
maupun perhitungan lain.
Menjalankan program aplikasi
Pada saat menggunakan komputer, Anda perlu menjalankan beberapa perangkat lunak
aplikasi. Karena itu, dalam bagian ini kita akan membahas cara menjalankan perangkat
lunak aplikasi pada sistem operasi Linux. Sistem operasi Linux memiliki banyak
aplikasi yang otomatis terinstall pada saat kita menginstall sistem operasi tersebut. Jenis
perangkat lunak aplikasi yang disertakan dalam paket Linux sangat bervariasi, mulai
dari aplikasi perkantoran, grafis, pemrograman, multimedia, hingga aplikasi untuk
menjelajahi Internet. Anda dapat menambahkan perangkat lunak aplikasi lain sesuai
kebutuhan Anda. Aplikasi tambahan dapat Anda peroleh langsung dari Internet atau
CD/DVD repository.
Agar mendapatkan manfaat optimal dari perangkat lunak aplikasi, Anda perlu
belajar tentang bagaimana membuka atau menjalankan perangkat lunak aplikasi,
bagaimana membuat dokumen baru, bagaimana menyimpan dokumen, dan bagaimana
membuka kembali dokumen yang Anda buat. Di bagian ini Anda akan mencoba
menjalankan beberapa program aplikasi. Perangkat lunak aplikasi yang akan Anda
jalankan pada bagian ini adalah:
Text Editor
Terminal
34
Take Screenswarm
Home folder
Pada sistem operasi Linux, aplikasi-aplikasi di atas dikelompokkan dalam sub menu
Accessories. Untuk membukanya, pilih menu Application → Accessories. Setelah Anda
pilih, akan tampak tampilan seperti pada Gambar 12.
Program-program yang masuk dalam menu Accessories seperti yang tampak pada
Gambar 12 bisa jadi berbeda antara satu komputer dengan komputer lain. Hal itu terjadi
35
karena ada beberapa aplikasi lain yang ditambahkan atau dihilangkan dari menu
Accessories. Text Editor adalah perangkat lunak aplikasi yang dapat Anda gunakan
sebagai editor beragam bahasa pemrograman seperti HTML, PHP, C++, dan bahasa
lainnya. Untuk membuka Text Editor, pilih menu Application Accessories → → Text
Editor.
Aplikasi berikutnya yang akan kita bahas adalah Terminal. Terminal berfungsi
untuk mengetikkan perintah Linux dalam modus command line atau perintah tertulis.
Untuk membuka Terminal, Anda dapat memilih menu Application → Accessories
→Terminal.
Aplikasi menarik lainnya yang dapat Anda jalankan Take Screenswarm, yaitu
sebuah aplikasi yang berfungsi meng-capture gambar pada layar monitor. Sebagai
contoh, Anda membuka aplikasi Calculator dan ingin menyimpan gambar aplikasi
Calculator tersebut agar Anda dapat menempelkannya pada dokumen yang sedang Anda
ketik. Untuk menjalankan Take Screenswarm, Anda dapat memilih menu Application →
Accessories →Take Screenswarm.
Terakhir, Anda dapat menjalankan aplikasi Home Folder. Aplikasi ini sebenarnya
merupakan file manager yang berfungsi untuk mengorganisasi file-file di komputer.
Untuk menjalankan Home Folder, pilihlah menu Places → Home Folder. Untuk
mengakhiri Home Folder, Anda dapat menekan tombol silang atau pilih menu File →
Close.
36
dengan sebuah wadah belajar dikehidupan nyata. Peserta didik harus mengambil peran
aktif dalam memilih, mengelolah informasi, mengkonstruksi hipotesisnya, memutuskan
kemudian merefleksikan pengalamannya untuk menentukan bagaimana pengetahuan itu
dapat mereka transfer ke berbagai situasi yang lain.
3) Investigasi autentik
Problem based learning mengharuskan siswa untuk melakukan investigasi
autentik atau peyelidikan autentik untuk menemukan solusi riil. Mereka harus
menganalisis, mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat
prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksprimen (bila
memungkinkan) membuat inferensi dan menarik kesimpulan.
5) Kolaborasi
Problem based learning dicirikan oleh siswa yang bekerjasama satu sama lain,
paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil. Bekerjasama
memberikan motivasi untuk keterlibatan secara berkelanjutan dalam tugas-tugas
kompleks dan meningkatkan kesempatan untuk melakukan penyelidikan dan dialog
bersama dan untuk mengembangkan berbagai keterampilan sosial dan keterampilan
berpikir.
Jadi problem based learning tidak dirancang untuk membantu guru
menyampaikan informasi dengan jumlah besar kepada peserta didik, akan tetapi
problem based learning dirancang terutama untuk membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah dan keterampilan
intelektualnya, mempelajari peran-peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui
berbagai situasi riil atau situasi yang disimulasikan, dan menjadi peserta didik yang
40
mandiri dan otonom. Illustrasi karakteristik yang dijalani pada proses pembelajaran
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
b) Yang dipilih adalah bahan yang bersifat familier dengan peserta didik, shingga setiap
peserta didik dapat mengikutinya dengan semangat.
c) Yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak
(universal), sehingga terasa manfaatnya.
d) Yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus
dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
e) Yang dipilih sesuai dengan minat peserta didik sehingga setiap peserta didik merasa
perlu untuk mempelajarinya.
5.Melaksanakan Pembelajaran
Pada pelaksanaan problem based learning ada lima fase dan perilaku yang
dibutuhkan dari guru untuk dilalui yakni:
1) Memberikan orientasi masalah kepada siswa
Guru harus menjelaskan proses-proses dan prosedur-prosedur model itu secara
terperinci, hal yang perlu dielaborasi antara lain:
(a) Tujuan utama pembelajaran bukan untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru
tetapi menginvestigasi berbagai permasalah penting dan menjadi pelajar yang
mandiri. Untuk peserta didik yang lebih muda, konsep ini dapat dijelaskan sebagai
pelajaran bagi mereka untuk dapat “menemukan sendiri makna berbgai hal”.
43
(b) Permasalah atau pertanyaan yang diinvestigasi tidak memiliki jawaban yang mutlak
“benar” dan sebagian besar permasalahan kompleks memiliki banyak solusi yang
kadang-kadang saling bertentangan.
(c) Selama fase investigasi pelajaran, peserta didik akan didorong untuk melontarkan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan memberikan bantuan, tetapi siswa
mestinya berusaha bekerja secara mandiri atau dengan teman-temannya.
(d) Selama fase analisis dan penjelasan pelajaran, siswa akan di dorong untuk
mengekspresikan ide-idenya secara terbuka dan bebas. Semua siswa akan diberi
kesempatan untuk berkonstribusi dalam investigasi dan mengekspresikan ide-idenya.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan
keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah
secara bersamaan. Berkenaan dengan hal tersebut peserta didik memerlukan bantuan
guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
3) Membantu penyelidikan individu dan kelompok
Hal yang dilakukan guru adalah membantu penyelidikan peserta didik secara
individu maupun kelompok dengan jalan yaitu:
(a) Pengumpulan data dan eksperimentasi, guru membantu peserta didik untuk
pengumpulan informasi dari berbagai sumber, peseta didik diberi pertanyaan yang
membuat mereka berpikir tentang suatu masalah dan jenis informasi yang diperlukan
untuk memecahkan masalah tersebut. Peserta didik diajarkan untuk menjadi
penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah
yang dihadapinya, peserta didik juga perlu diajarkan apa dan bagaimana etika
penyelidikan yang benar.
(b) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya gagasan-
gagasan tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam tahap penyelidikan dalam
rangka, selama tahap penyelidikan, guru seharusnya menyediakan bantuan yang
dibutuhkan tampa mengganggu aktifitas peserta didik.
44
3) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan
jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan
tersebut.
4) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1) Hasil belajar akademik, yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
2) Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya
yang mempunyai berbagai macam latar belakang.
3) Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa di antaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan
bekerja dalam kelompok.
a. Fase pertama
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru mengklasifikasi maksud
pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa harus memahami
dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.
b. Fase kedua
Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik.
c. Fase ketiga
Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam
kelompok. Penyelesaian tugas kelompok harus merupakan tujuan kelompok. Tiap
anggota kelompok memiliki akuntabilitas individual untuk mendukung tercapainya
tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada free-rider atau
anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individu lainnya.
d. Fase keempat
Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas
yang dikerjakan siswa dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang
diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa siswa
mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.
e. Fase kelima
Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten
dengan tujuan pembelajaran.
f. Fase keenam
Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa.
Variasi struktur reward dapat dicapai tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang
lain. Struktur reward kompetitif adalah jika siswa diakui usaha individualnya
berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Struktur reward kooperatif diberikan
kepada tim meskipun anggota tim-timnya saling bersaing.
a. Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiriJika belajar sendiri sering
kali rasa bosan timbul dan rasa kantuk pun datang. Apalagi jika mempelajari
pelajaran yang kurang menarik perhatian atau pelajaran yang sulit.Dengan belajar
bersama, orang punya teman yang memaksa aktif dalam belajar.Demikian pula ada
kesempatan bersenda gurau sesedikit mungkin untuk mengalihkan kebosanan.
b. Dapat merangsang motivasi belajar.
c. Melalui kerja kelompok, akan dapat menumbuhkan perasaan ada saingan. Jika sudah
menghabiskan waktu dan tenaga yang sama dan ternyata ada teman yang mendapat
nilai lebih baik, akan timbul minat mengejarnya. Jika sudah berada di atas, tentu
ingin mempertahankan agar tidak akan dikalahkan teman-temannya.
d. Ada tempat bertanya.
e. Kerja secara kelompok, maka ada tempat untuk bertanya dan ada orang lain yang
dapat mengoreksi kesalahan anggota kelompok. Belajar sendiri sering terbentur pada
masalah sulit terutama jika mempelajari sejarah. Dalam belajar berkelompok,
seringkali dapat memecahkan soal yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan
sendiri.Ide teman dapat dicoba dalam menyelesaikan soal latihan. Jika ada lima
orang dalam kelompok itu, tentu ada lima kepala yang mempunyai tingkat
pengetahuan dan kreativitas yang berbeda. Pada saat membahas suatu masalah
bersama akan ada ide yang saling melengkapi.
f. Kesempatan melakukan resitasi oral.
g. Kerja kekompok, sering anggota kelompok harus berdiskusi dan menjelaskan suatu
teori kepada teman belajar.Inilah saat yang baik untuk resitasi.Akan dijelaskan suatu
teori dengan bahasa sendiri. Belajar mengekspresikan apa yang diketahui, apa yang
ada dalam pikiran ke dalam bentuk kata-kata yang diucapkan.
h. Melalui kerja kelompok akan dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa
lain yang mudah diingat. Misalnya, jika ketidaksepakatan terjadi di antara kelompok,
maka perdebatan sengit tak terhindarkan. Setelah perdebatan ini, biasanya akan
mudah mengingat apa yang dibicarakan dibandingkan masalah lain yang lewat
begitu saja. Karena dari peristiwa ini, ada telinga yang mendengar, mulut yang
berbicara, emosi yang turut campur dan tangan yang menulis.Semuanya sama-sama
50
mengingat di kepala.Jika membaca sendirian, hanya rekaman dari mata yang sampai
ke otak, tentu ini dapat kurang kuat.
2. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari
dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut.
a. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan
lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan
fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
c. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan
siswa yang lain menjadi pasif.
Agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri, maka dapat
dilakukan secara efektf dengan model pembelajaran Face to Face Tutorial (F2T). F2T
ini dirancang secara khusus untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam belajar
mandiri dengan mengintegrasikan model PBL dan model Kooperatif. Melalui F2T ini,
maka kelemahan model PBL dan Kooperatif yang berkaitan dengan waktu dan sarana
pembelajaran dapat diatasi dengan baik.
Model F2T ini dikembangkan melalui pandangan konstruktivisme baik kognitif
maupun sosial dalam pembelajaran, di mana siswa secara aktif membangun
kemandiriannya dalam pembelajaran sains dari pengalaman pribadinya dengan orang
lain dan lingkungan. Pengembangan Model F2T untuk mengembangkan proses dan
sikap kemandirian siswa dapat menerapkan pandangan konstruktivisme kognitif Piaget
tentang kondisi disekuilibrasi pemikiran siswa untuk menumbuhkan motivasi
belajarnya, serta pentingnya ketersediaan lingkungan belajar, materi maupun tugas-
tugas yang merangsang pengembangan kreativitas dalam proses pembelajaran
(Moreno, 2010).
51
Model Face to Face Tutorial (F2T) yang akan dikembangkan mengacu pada alur
Pembelajaran Mandiri, yaitu:
1. Tujuan Model
Model pembelajaran F2T dikembangkan dengan tujuan untuk membelajarkan:
a) Penguasaan konsep fisika
b) Keterampilan kemampuan belajar mandiri
2. Sintaks
Model pembelajaran F2T memiliki sintaks dengan fase Konsep Dasar Orientasi
Masalah (Basic Concept), Mengorganisasi Siswa Mendefinisikan Masalah (Defining the
Problem), Pembelajaran Mandiri (Self Directed Learning), Menyajikan Hasil karya dan
Pertukaran Pengetahuan (Exchange Knowledge), Penilaian dan Penghargaan (Assessment and
Recognition).
54
Secara lebih rinci Sintaks model F2T dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Konsep Dasar Orientasi masalah
Jika dipandang perlu, fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar siswa lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan
mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Lebih jauh, hal
ini diperlukan untuk memastikan siswa mendapatkan kunci utama materi pembelajaran
sehingga tidak ada kemungkinan terlewatkan oleh siswa seperti yang bisa terjadi jika
siswa mempelajari secara mandiri. Konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan
dalam bentuk garis besar saja sehingga siswa dapat mengembangkannya secara mandiri
secara mendalam. Pada bagian ini dimungkinkan juga tidak berupa paparan konsep
dasar oleh guru tetapi penggalian teori pendukung dari pembelajaran pendukung pada
semester sebelumnya yang dibutuhkan untuk mendasari pemahaman dalam mata
pelajaran ini oleh siswa secara mandiri. Untuk memastikan siswa mengikuti langkah ini
maka langkah konsep dasar dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
Selanjutnya, jika ada bagian yang belum dapat dipecahkan dalam kelompok tersebut,
ditulis sebagai isu dalam permasalahan kelompok.
Kedua, melakukan seleksi alternatif untuk memilih pendapat yang lebih
fokus. Ketiga, menentuan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam
kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang
didapat. Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil siswa. Jika tujuan yang
diinginkan oleh fasilitator belum disinggung oleh siswa, fasilitator mengusulkannya
dengan memberikan alasannya.
Pada akhir langkah ini siswa diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang
apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan pengetahuan
apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya. Untuk memastikan setiap siswa
mengikuti langkah ini maka pendefinisian masalah dilakukan dengan mengikuti
petunjuk.
3. Melakukan Penyelidikan
Hal yang dilakukan guru adalah membantu penyelidikan peserta didik secara
individu maupun kelompok dengan jalan pengumpulan data dan eksperimentasi, guru
membantu peserta didik untuk pengumpulan informasi dari berbagai sumber, peseta
didik diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu masalah dan jenis
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Peserta didik diajarkan
untuk menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk
masalah yang dihadapinya, peserta didik juga perlu diajarkan apa dan bagaimana etika
penyelidikan yang benar.
4. Pembelajaran Mandiri
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing siswa mencari berbagai sumber
yang dapat memperjelas isu yang sedang diselidiki. Sumber yang dimaksud bisa dalam
bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar
dalam bidang yang relefan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama yaitu (1)
agar siswa mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan
57
satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan
dapat dipahami.
Di luar pertemuan dengan fasilitator, siswa bebas untuk mengadakan pertemuan
dan melakukan berbagai kegiatan. Dalam pertemuan tersebut siswa akan saling bertukar
informasi yang telah dikumpulkannya dan pengetahuan yang telah mereka bangun.
Siswa juga harus mengorganisasi informasi yang didiskusikan sehingga anggota
kelompok lain dapat memahami relevansi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Proses pelaksanaan pembelajaran mandiri dapat dimulai bila seleksi alternatif
dan pembagian tugas sudah dilakukan. Setiap siswa melakukan pendalaman materi
sesuai dengan pembagian tugas dalam kelompok masing-masing. Pendalaman materi
dapat dilakukan melalui referensi (buku, jurnal, majalah, browsing internet, dan
informasi dari ahli), atau percobaan (simulasi dan perancangan perangkat keras).
5. Menyajikan Hasil karya dan Pertukaran Pengetahuan
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya siswa berdiskusi
dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara
siswa berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya.
Tiap kelompok menentukan ketua diskusi dan tiap siswa menyampaikan hasil
pembelajaran mandiri dengan cara mengintegrasikan hasil pembelajaran mandiri
untuk mendapatkan kesimpulan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi hasil
dalam pleno (kelas besar) dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan
kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap siswa mengikuti
langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk yang sudah diberikan.
6. Evaluasi dan Penghargaan
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),
kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajran
58
3. Lingkungan Belajar
Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan pembelajaran adalah
penciptaan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam
hal ini merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses
pembelajaran. Situasi kondusif yang sesuai dengan model pembelajaran F2T.
Lingkungan belajar diciptakan sedemikian rupa dengan sistem pengelompokan siswa
dan pengaturan tempat duduk yang tepat sehingga dapat memfasilitasi siswa. Sistem
pengelompokan berdasarkan keheterogenan dengan jumlah anggota kelompok 4 – 6
siswa setiap kelompok dan pengaturan tempat duduk melingkar saling berhadapan.
Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik system kontinu dalam menyelesaikan
masalah
Kompetensi Dasar :
menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kriteria Penilaian Domain Kognitif:
Ranah Bentuk
No. Indikator Butir Soal Kunci Skor
kognitif soal
1. Menyebutkan Gaya gesekan antara molekul- C1 Pilihan A 1
pengertian molekul yang menyusun suatu ganda
viskositas fluida disebut . . .
(kekentalan) suatu A. Viskositas
fluida B. Tegangan permukaan
C. Aliran luminar
D. Kecepatan terminal
E. Turbulensi
2. Menjelaskan Kekentalan atau viskositas dalam C2 Pilihan E 2
persamaan fisika dilambangkan dengan huruf ganda
kekentalan atau Yunani η, ada juga beberapa
viskositas dalam literatur yang melambangkannya
fisika. dengan huruf Yunani μ .
Persamaan viskositas yang benar
adalah . . .
61
A. η = - 6.v/r2 . Fs
B. η = - 6.v+r2 . Fs
C. η = - 6.v - r2 . Fs
D. η = - 6.v (r2 - Fs)
E. η = - 6.v.r2 / Fs
3. Menafsirkan Jika a = η, b=- 6, c= v=1, d= r2 - C3 Pilihan B 3
persamaan = 1 dan e = Fs=2, maka ganda
kekentalan atau persamaan kekentalan atau
viskositas dalam viskositas yang benar adalah:
fisika A. a = - 6.v.r2 / Fs
B. a = - 3
C. a = - 6.v.r2 / 2
D. a = - 5.v.r2 / 2
E. a = - 2.
4. Menganalisis Satuan Sistem Internasional (SI) C4 Pilihan D 4
dimensi untuk koefisien viskositas adalah ganda
persamaan Ns/m2 = Pa.s (pascal sekon).
kekentalan atau Satuan CGS (centimeter gram
viskositas dalam sekon) untuk koefisien viskositas
fisika adalah dyn.s/cm2 = poise (P).
Viskositas juga sering dinyatakan
dalam sentipoise (cP). 1 cP =
1/100 P. Satuan poise digunakan
untuk mengenang seorang
Ilmuwan Perancis, almarhum Jean
Louis Marie Poiseuille.
1 poise = 1 dyne . s/cm2 = 10-1
N.s/m2. Dimensi 1 poise adalah...
A. [M. T. L]
B. [M. T. L2]
C. [M. T. L-2]
D. [M. T-1. L-1]
E. [M. T-2. L]
5. Mengkonstruksi Jean Poiseuille mempelajari C5 Pilihan B 5
keterkaitan antara tentang aliran zat alir dengan ganda
variable-variabel viskositas konstan dalam pipa dan
hokum Poiseuille. tabung yang alirannya laminer.
Dari studinya, Jean Louis Marie
Poiseuille (baca: pwa zoo yuh)
berhasil menjabarkan persamaan
untuk Kelajuan Aliran yang
dikenal dengan hukum Poiseuille,
yaitu:
62
r4= (P1-
No Q
2a P2)=3a
1. 3 2 1 6
2. 1 2 3 …
3. 2 3 3 …
4. 2 2 2 …
5. 1 1 1 …
A. No. 1
B. No. 2
C. No. 3
D. No. 4
E. No. 5
6. Mengevaluasi Rumusan bilangan Reynolds C6 Pilihan D 6
hasil bilangan merupakan rasio antara gaya ganda
Reynoud inersia (ρvs) terhadap gaya
viskositas (μ/L), sehingga dapat
dituliskan sebagai:
Perc. ρ Re
1 2 ...
2 3 ...
3 4 ...
Berdasarkan data tabel dan
rumusan Bilangan Reynold di
atas, jika komponen L, Vs , dan
µ dibuat tetap, maka bilangan
Reynold yang terbesar adalah
....
A. Perc. 1 karena ρ Re
B. Perc. 2 karena ρ Re
C. Perc. 3 karena ρ berbanding
terbalik Re
D. Perc. 3 karena ρ sebanding
dengan Re
E. Perc. 2 karena ρ Re
63
Standar Kompetensi:
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik system kontinu dalam menyelesaikan
masalah
Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Memberikan perhatian pada sebuah acara atau aktivitas
2. Memberikan reaksi pada sebuah acara melalui pembentukan beberapa aplikasi
3. Menerima atau menolak sebuah acara melalui ekspresi tingkah laku yang positif
atau negatif.
4. Ketika menghadapi situasi yang lebih dari satu nilai, dengan rela membentuk
nilai, menentukan hubungan antara nilai, dan menerima beberapa nilai sebagai
sesuatu yang dominan dari yang lain (penting bagi siswa individu).
5. Secara konsisten bertindak dalam persetujuan dengan nilai yang telah diterima
dan memasukkan tingkah laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya.
Skor
Tingkatan Diskriptor Bobot Total
1 2 3 4
Memberikan perhatian pada
Menerima
(Receiving) sebuah acara atau aktivitas 1
A1
Merespon Memberikan reaksi pada sebuah
(Responding) 2
acara melalui pembentukan
A2
68
beberapa aplikasi
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik system kontinu dalam menyelesaikan
masalah
Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
a. Peniruan (Imitation) P1
Mempertunjukkan aksi yang diamati
b. Manipulasi (Manipulation) P2
Melakukan sebuah aksi
c. Ketepatan (Precision) P3
Melakukan sebuah aksi dengan tepat
d. Artikulasi (Articulation) P4
Melakukan kegiatan yang terkoordinasi dengan cara yang efisien dan
terkoordinasi.
Skor
Tingkatan Diskriptor Bobot Total
1 2 3 4
Mempertunjukkan aksi yang
Peniruan
(Imitation) diamati 1
P1
Manipulasi Melakukan sebuah aksi 2
(Manipulation)
70
P2
Sumber:
Domain Afektif berdasarkan taksonomi Bloom, Krathwol, dan Masia (1964) dalam
Kemp. J. E, Morisson, G.R, and Ross, S.M. 1994. Design Effective Intruction,
United State of America : Macmilan College Publishing Company.
71
Nilai Akhir = (0,5 × Nilai Kognitif) + (0,3 × Nilai Afektif) + (0,2 × Nilai Psikomotor)
Nilai Akhir = (0,5 × 100) + (0,3 × 75) + (0,2 × 70) = (50) + (22,5) + (14) = 86,5