Anda di halaman 1dari 21

DIKTAT PANDUAN SKILLS

LAB
ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2016
DIKTAT PANDUAN SKILLS LAB
ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
(IKGA)

EDISI II

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 1 of 21
Staf Pengajar Skills lab Ilmu Kedokteran Gigi Anak
(IKGA)
Fakultas Kedokteran Gigi
Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Universitas Kristen Maranatha
Bandung
DAFTAR ISI
TATA TERTIB SKILLS LAB
PERSIAPAN SKILLS LAB

MODUL I ​: PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA ANAK


- PENGGUNAAN FLUOR SECARA TOPIKAL
- FISSURE SEALANT

MODUL II ​: OPERATIF DENTISTRY PADA GIGI ANAK


- RESTORASI KELAS I KOMPOSIT
- RESTORASI KELAS II KOMPOSIT
- RESTORASI KELAS II INLAY
- RESTORASI KELAS III GLASS IONOMER CEMENT (GIC)
- RESTORASI KELAS V GLASS IONOMER CEMENT (GIC)
- ART (ATRAUMATIC RESTORATION TREATMENT)
- BUKA KAVUM
- RESTORASI DENGAN STAINLESS STELL CROWN (SSC)

MODUL III ​: PREVENTIF ORTHODONTIK


- SPACE MAINTAINER LEPASAN
- SPACE MAINTANER CEKAT

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 2 of 21
TATA TERTIB SKILLS LAB

1.1 PELAKSANAAN
1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan praktikum/skills lab (kehadiran
100%)
2. Mahasiswa wajib membaca Buku Panduan Praktikum/skills lab sebelum melakukan
praktikum/skills lab
3. Mahasiswa wajib hadir di ruang praktikum/skills lab pada waktu yang telah
ditentukan, mengenakan jas praktikum/skills lab berwarna putih dengan rapi dengan
name tag sesuai dengan ketentuan yang berlaku, membawa buku panduan skills lab
dan kelengkapan peralatan praktikum/skills lab yang diperlukan
4. Bagi mahasiswa perempuan, rambut harus terikat rapid an apabila berjilbab agar
jilbab dimasukkan ke dalam jas praktikum/skills lab. Bagi laki-laki, tidak
diperkenankan memenjangkan rambut melebihi bahu.
5. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tanpa alas an yang dapat
dipertanggungjawabkan, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum/skills
lab.
6. Mahasiswa yang berhalangan melakukan kegiatan praktikum/skills lab harus melapor
kepada Penanggung Jawab Mata ajar yang bersangkutan.
7. Selama kegiatan praktikum/skills lab berlangsung, mahasiswa dilarang merokok,
makan, mengaktifkan telepon gengam, mengganggu jalannya praktikum/skills lab
tanpa seijin instruktur praktikum/skills lab.
8. Peralatan praktikum/skills lab yang dipinjam menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Sebelum dan sesudah kegiatan praktikum/skills lab, periksa/ teliti kelengkapan
peralatan/ sarana yang digunakan, apabila kurang lengkap atau rusak wajib segera
melapor pada petugas laboran atau instruktur praktikum yang bertugas. Apabila
terjadi kerusakan pada peralatan praktikum/skills lab, maka menjadi tanggung jawab
mahasiswa yang bersangkutan.
9. Sebelum meminjam peralatan atau meminta bahan, mahasiswa wajib menulis
peralatan atau bahan yang dipinjam/diminta pada borang peminjaman peralatan dan
permintaan bahan, dan harus ditandatangani oleh instruktur yangbertugas.
10. Selesai kegiatan praktikum/skills lab, semua peralatan dicuci bersih dan
dikembalikan ke tempat semula, sampah dibuang pada tempatnya, hasil kerja
praktikum/skills lab disimpan di dalam lemari penyimpanan. Tepat kerja ditnggalkan
harus dalam keadaan bersih dan rapi.
11. Fakultas/laboratorium tdak bertanggung jawab atas barang yang tertinggal/hilang di
dalam ruang praktikum/skills lab.

1.2 TES TEORI DAN UJIAN PRAKTIKUM / OSCE


1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua tes teori dan ujian praktikum/skills
lab pada waktu yang telah ditentukan.
2. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian harus melapor paling lambat 2 (dua)

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 3 of 21
hari sesudah hari ujian kepada Penanggung Jawab Mata Ajar yang bersangkutan
dengan mengajukan alas an tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan dan akan
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada waktu dan menurut
cara yang ditetapkan oleh Penanggung Jawab Mata Ajar.

PERSIAPAN SKILLS LAB

2.1 TAHAP PERSIAPAN SKILLS LAB


1. Acc instrument

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 4 of 21
2. Acc gigi
Gigi yang dibutuhkan :
Semester 4 / blok 10 ​: Gigi sulung anterior Rahang Atas/bawah (1 gigi ada karies
di proksimal)
​ ​ ​ ​ Gigi geraham Rahang atas atau rahang bawah ( 4 gigi)

Semester 5 / blok 12 ​ ​: Gigi sulung Rahang Atas lengkap 1 regio kanan /


kiri
​ ​ ​ ​ Gigi sulung Rahang bawah lengkap 1 regio kanan / kiri

3. Penyusunan gigi pada phantom

MODUL I ​: PENCEGAHAN KARIES GIGI


PADA ANAK

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 5 of 21
1.1 APLIKASI FLUOR SECARA TOPIKAL
1. APF (Acidulated Phosphate Fluoride)
a. Sering digunakan karenamempunyai sifat yang stabil, tersedia dalam bermacam rasa,
tidak menyebabkan pewarnaan pada gigi dan tidak mengiritasi gingival.
b. Bahan ini tersedia dalam bentuk larutan atau gel, siap pakai, merupakan bahan
topikal aplikasi yang banyak dipasaran dan dijual bebas.
c. Bentuk gel sering mempunyai tambahan rasa seperti rasa jeruk, anggur dan jeruk
nipis. (Yanti, 2002)

2. Tehnik Aplikasi APF gel


a. Lakukan perhitungan indeks plak (plak score menjadi 0 atau <0,1), kemudian
lakukan proses brushing pada gigi.
Perhitungan indeks plak : PHP (Personal Hygiene Performance Index)
Cara :
• Pakai disclosing agen yang diteteskan dibawah lidah, kemudian diratakan
keseluruh permukaan gigi menggunakan lidah.
• Pemeriksaan pada mahkota gigi yang dibagi menjadi 5 permukaan

Gambar 1.1 Pembagian permukaan gigi

• Gigi yang diperiksa :


labial insisif pertama kanan atas.
labial insisif pertama kiri bawah.
bukal molar pertama kanan atas.
bukal molar pertama kiri atas.
lingual molar pertama kiri bawah.
lingual molar pertama kanan bawah
• Bagian gigi yang terwarnai oleh disclosing agen diberi nilai 1, jika dalam 1
gigi semua permukaan terwainai nilai maksimal 5.
• Perhitungan indek plak PHP
Jumlah total skor plak pada permukaan gigi yang diperiksa
Jumlah gigi yang diperiksa
Nilai :
Sangat Baik ​: 0
Baik ​ ​: 0,1 – 1,7
Sedang ​ ​: 1,8 – 3,4
Buruk ​ ​: 3,5 – 5
• Status topikal fluor dan indeks plak di lembar lampiran

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 6 of 21
b. Pilihlah sendok cetak yang sesuai ukuran pasien.
Keringkan gigi pasien dengan menggunakan cotton roll (isolasi) atau dengan
semprotan angin.

Gambar 1.2. Sendok cetak dengan ukuran yang berbeda

Gambar 1.3 Jenis APF gel

c. Masukkan APF gel setinggi 1/3 sendok cetak

Gambar 1.4. APF gel dimasukka kedalam sendok cetak sebanyak 1/3 bagian

d. Masukkan sendok cetak Rahang atas dan Rahang bawah secara bersamaan

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 7 of 21
Gambar 1.5. Sendok cetak dimasukkan secara bersamaan

e. Diamkan selama 4 menit


f. Lepaskan sendok cetak dan bersihkan sisa fluor yang berlebih dengan menggunakan
kapas dan tampon.
g. Instruksikan pasien untuk tidak makan dan minum selama 30 menit
h. Pasien di instruksikan untuk datang kontrol 1 minggu kemudian.
i. Dilakukan 6 bulan 1 kali.

1.2 PIT DAN FISSURE SEALANT

1. Aplikasi Pit dan Fissure sealant flowable komposit

Pembersihan pit dan fissure pada gigi


a. Brush dan pumis
Syarat pumis yang digunakan dalam perawatan gigi :
• Memeiliki kemampuan abrasive ringan
• Tanpa ada pencampur bahan perasa
• Tidak mengandung minyak
• Tidak mengandung fluor
• Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak dan stain
• Memiliki kemampuan poles yang bagus
b. Pembilasan dengan air
Syarat air :
• Air bersih
• Air tidak mengandung mineral
• Air tidak mengandung bahan kontaminan
c. Isolasi gigi
• Gunakan cotton roll atau rubber dam
d. Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara
syarat udara :
• Udara harus kering
• Udara tidak membawa air (tidak lembab)
• Udara tidak mengandung minyak
• Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan langsung ke

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 8 of 21
permukaan gigi
e. Lakukan pengetsaan pada permukaan gigi
• Lama etsa tergantung petunjuk pabrik (10-20 detik)
f. Pembilasan dengan air selama 60 detik
• Syarat air sama dengan poin b
g. Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan fissure (20-30
detik)
• Syarat udara sama dengan poin c
h. Cek keberhasilan pengetsaan dengan mengeringkannya dengan udara, permukaan
yang teretsa akan tampak lebih putih
• Jika tidak berhasil, ulangi proses etsa
• Letakkan cotton roll baru, dan keringkan
• Keringkan dengan udara selama 20-30 detik
i. Aplikasi bahan sealant (bahan : flowable komposit)
• Light curing : aplikasikan dengan alat pabrikan (semacam syringe), aplikasikan
penyinaran pada bahan, polimerisasi akan terjadi dalam 20-30 detik.

Gambar 2.1 Flowable komposit

Gambar 2.1 Langkah-langkah aplikasi pit dan fissure sealant flowable komposit

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 9 of 21
j. Evaluasi permukaan oklusal
• Cek oklusi dengan articulating paper
• Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot grinding)
(Donna Lesser, 2001)

2. Aplikasi Pit dan Fissure sealant Glass Ionomer Cement (GIC)

Pembersihan pit dan fissure pada gigi


a. Brush dan pumis
Syarat pumis yang digunakan dalam perawatan gigi :
• Memeiliki kemampuan abrasive ringan
• Tanpa ada pencampur bahan perasa
• Tidak mengandung minyak
• Tidak mengandung fluor
• Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak dan stain
• Memiliki kemampuan poles yang bagus
b. Pembilasan dengan air
Syarat air :
• Air bersih
• Air tidak mengandung mineral
• Air tidak mengandung bahan kontaminan
c. Isolasi gigi
• Gunakan cotton roll atau rubber dam
d. Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara
syarat udara :
• Udara harus kering
• Udara tidak membawa air (tidak lembab)
• Udara tidak mengandung minyak
• Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan langsung ke
permukaan gigi
e. Aplikasi dentin conditioner 10-20 detik
Menghilangkan plak dan memberikan perlekatan yang baik dengan gigi
f. Pembilasan dengan air selama 60 detik
• Syarat air sama dengan poin b
g. Keringkan dengan cotton pellet
Membuat gigi dalam keadaan lembab
h. Aplikasi bahan Glass Ionomer ( GIC VII) pada pit dan
fisure dan aplikasikan bahan varnish
i. Evaluasi permukaan oklusal
• Cek oklusi dengan articulating paper
• Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot grinding)

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 10 of 21
MODUL II : OPERATIF DENTISTRY PADA GIGI
ANAK

2.1. RESTORASI KELAS I KOMPOSIT


Langkah – langkah restorasi kelas I Komposit
1. Membuka kavitas dengan bur bundar dari bagian oklusal yang terkena karies
sampai mencapai kedalaman dibawah DEJ (1,5 mm)
2. Preparasi outline kavitas dengan bur fissure. Seluruh pit dan fissure dibuang.
3. Menghilangkan jaringan karies yang tersisa dengan bor bundar kecepatan rendah
atau menggunakan excavator.
4. Membuat bevel pendek (0,5 mm) diseluruh tepi kavitas dengan tapered diamond
yang halus
5. Membersihkan kavitas dengan semprotan air dan mengeringkan kavitas dengan
kapas dan semprotan angin
6. Mengetsa seluruh tepi kavitas
7. Bonding 20 detik
8. Menumpat dengan komposit
9. Rapikan dan poles

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 11 of 21
Gambar 1. Outline form, tahap 1

Gambar 2. Bor yang digunakan untuk preparasi

2.2. RESTORASI KELAS II KOMPOSIT


Langkah – langkah restorasi kelas I Komposit
1. Membuka kavitas dengan bur bundar dari bagian oklusal yang terkena karies
sampai mencapai kedalaman dibawah DEJ (1,5 mm)
2. Preparasi outline kavitas dengan bur fissure. Seluruh pit dan fissure dibuang.
3. Memperluas preparasi sampai menembus marginal ridge dengan bur fissure.
Isthmus dibuat ½-1/3 jarak cusp bukal dan lingual.
4. Membentuk preparasi bagian proksimal : membentuk dinding gingival dengan
menggerakkan bur bundar 1-2 mm kearah gingival, melebarkan dengan bur
fissure dengan gerakan kearah bukal dan lingual.
5. Menghilangkan jaringan karies yang tersisa dengan bor bundar kecepatan rendah
atau menggunakan excavator.
6. Membuat bevel pendek (o,5 mm) diseluruh tepi kavitas dengan tapered diamond
yang halus
7. Membersihkan kavitas dengan semprotan air dan mengeringkan kavitas dengan
kapas dan semprotan angin.
8. Mengetsa seluruh tepi kavitas
9. Bonding 20 detik
10. Menumpat dengan komposit
11. Rapikan dan poles

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 12 of 21
Gambar 3. Prerparasi kavitas kelas IIpada gigi molar sulung. Preparasi meliputi dinding
proksimal yang divergen dan di bevel dan grooved axiopulpal line angel

Gambar 4. Preparasi kavitas pada gigi molar sulung pertama

2.3 RESTORASI KELAS II INLAY


Langkah-langkah preparasi kelas II inlay :
1. Membuka kavitas dengan bur bundar dari bagian oklusal yang terkena karies sampai
mencapai kedalaman dibawah DEJ (1,5 mm)
2. Preparasi outline kavitas dengan bur fissure. Seluruh pit dan fisur dibuang.
Kedalaman kavitas dipertahankan pada kedalaman dibawah DEJ (1,5 mm)
3. Memperluas preparasi sampai menembus marginal ridge dengan bur fissure. Isthmus
dibuat ½-1/3 jarak cups bukal dan lingual
4. Membentuk preparasi bagian proksimal : membentuk dinding gingival dengan
menggerakkan bur bundar 1-2 mm kearah gingival, melebarkan dengan bur fissure
dengan gerakan kea rah bukal dan lingual
5. Menghilangkan jaringan karies yang tersisa dengan bor bundar kecepatan rendah
atau menggunakan excavator.
6. Membersihkan kavitas dengan semprotan air dan mengeringkan kavitas dengan
kapas dan semprotan angin
7. Pencetakan dengan kompon
8. Membuat pola lilin (ivory, inlay)
9. Pemendaman, pengecoran
10. Try in
11. Sementing
12. Cek oklusi

2.4 . RESTORASI KELAS III GLASS IONOMER CEMENT (GIC)

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 13 of 21
Langkah-langkah preparasi kelas III GIC :
1. Membuang jaringan karies melalui bagian fasial dan membebaskan titik kontak
dengan gigi tetangganya
2. Membuat dovetail atau lock di lingual/palatal, dengan perluasan lock kurang dari
setengah labial dan terletak horizontal pada sepertiga tengah
3. Membersihkan kavitas dengan semprotan air dan mengeringkan kavitas dengan
kapas dan semprotan angin
4. Pasang matriks pada interdental
5. Menumpat dengan Glass Ionomer Cement (GIC)
6. Rapikan dan setelah polimerisasi selesai dilakukan pemolesan
7. Periksa titik kontak dengan dental floss dan oklusi dengan gigi antagonisnya

Gambar 5. A. titik-titik menandakan untuk outline bagian labial


B. gambaran preparasi dari arah proksimal

Gambar 6. Bentuk preparasi labial dan lingual yang diberi dovetail

2.5 RESTORASI KELAS V GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


Langkah-langkah preparasi kelas V GIC :
1. Membuka daerah karies dengan bor bundar (daerah servikal gigi)
2. Membentuk kavitas sejajar dengan garis servikal, dasar kavitas atau dinding pulpa
konveks sesuai dengan kontur gigi, sudut kavitas membulat
3. Kavitas dibersihkan dan dikeringkan
4. Menumpat dengan Glass Ionomer Cement (GIC)
5. Rapikan dan setelah polimerisasi selesai dilakukan pemolesan

2.6 ART (ATRAUMATIC RESTORATION TREATMENT)


Langkah – langkah preparasi ART :
1. Jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tidak ada lagi dentin lunak,
untuk memudahkan pembersihan lubang sekali-kali dibasahi, keringkan lubang.
2. Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air dibasahi pada kapas
kecil dan diolesi pada kavitas yang sudah disiapkan selama 10-15 detik. Maksud
pemberian ini adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi tambalan yang akan
digunakan. Sesudah pengolesan dengan dentin conditioner maka cavitas harus
diolesi kapas sebanyak 3 kali untuk mengurangi conditioner yang berlebihan,
selanjutnya dikeringkan dengan kapas dan cavitas siap ditambal. (gambar 7)
3. Cara Pengadukan GIC

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 14 of 21
• Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi menjadi dua
bagian yang sama, kemudian letakkan satu tetes liquid disebelah bubuk itu.
• Botol cairan dipegang sebentar dalam keadaan horizontal untuk mengeluarkan
udara dari bagian ujungnya dan kemudian dalam posisi vertical dikeluarkan
satu tetes cairan pada papper pad. Bila perlu botol ditekan sedikit, tapi cairan
jangan tertekan keluar.
• Mula-mula cairan disebarkan dengan spatula plastis pada suatu permukaan
2
sebesar 1,5 cm . Pengadukan dimulai dengan mencampur setengah dari
bubuk ddengan cairan yang menggunakan spatula plastis.
• Bubuk dicampur dengan gerakan menggulung sehingga partikel-partikel
bubuk secara perlahan – lahan terbasahi tanpa tersebar.
• Jika seluruh bubuk telah basah, bagian kedua dicampur dalam dalam adukan
tersebut setelah itu diaduk kuat sambil menjaga agar adukannya tetap berupa
satu kesatuan massa.
• Pengadukan harus selesai 20-30 detik, hasil adukan yang baik harus licin
seperti permen karet.
• Penumpatan dapat langsung dilakukan pada cavitas tanpa preparasi terlebih
dahulu, gunakan Vaseline agar tambalan tidak mudah melengket dan untuk
menghaluskan

Gambar 7. Persiapan kavitas

Gambar 8. Cara Pengadukan GIC

4. Penumpatan :
• Masukkan bahan pengisi (GIC/ Fuji IX) ke dalam lubang, pit dan fissure
dengan carver dengan tekanan ringan.

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 15 of 21
• Tekan dengan jari (selama 30 detik) yang sudah memakai sarung tangan
• Buang bahan yang berlebih

Gambar 9.Tahap-tahap penumpatan GIC kedalam kavitas

5. Oles dengan Vaseline


6. Periksa gigitan
7. Dianjurkan pasien agar tidak makan selama kurang lebih satu jam
8. Varnish diberikan setelah penambalan dan pengurangan sisa-sisa tumpatan yang
berlebih

2.7 BUKA KAVUM


Langkah – langkah preparasi buka kavum :
1. Menyelesaikan preparasi kavitas dengan outline form berbentuk kelas I atau kelas II
sesuai bentuk kerusakan gigi
2. Membuka atap kamar pulpa dengan menembusnya dengan menggunakan bor bundar
dan melebarkan serta menghaluskan dinding kavitas menggunakan bor fisur
3. Mengambil jaringan pulpa bagian koronal dengan excavator sehingga muara saluran
akar akan terlihat

Gambar 10. Preparasi buka kavum

2.8 STAINLESS STELL CROWN (SSC)


1. Persiapan Alat dan Bahan

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 16 of 21
a. ​ b.

c.

d.

Gambar 11. a.Bur dan batu poles. b. gunting SSC dan tang crimping. c.SSC. d.Semen

2. Tahap – tahap Pemasangan Stainless Stell Crown (SSC)


• Anestesi local dan pemasangan rubber dam, karena preparasi melibatkan
margin gingival
• Pengurangan ketinggian oklusal (1-1,5 mm)

Gambar 12. Pengurangan bagian oklusal gigi

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 17 of 21
• Pengurangan bagian mesial dan distal

Gambar 13. Pengurangan bagian mesial dan distal

• Membulatkan sudut tajam dan pemeriksaan akhir preparasi

Gambar 14. Membulatkan preparasi

• Pemilihan crown (trial fit)

Gambar 15. Uji coba SSC

• Penyesuaian crown, dengan cara menggunting dan membengkokkan akhiran


crown

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 18 of 21
a.

b.
Gambar 16. a.Pemotongan SSC, b. Pembengkokan akhiran SSC

• Penghalusan SSC dengan bor batu

Gambar 17. Penghalusan SSC

• Sementasi, dengan semen polikarboksilat/Fuji 1

Gambar 18. Sementasi SSC

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 19 of 21
• Membuang kelebihan semen

Gambar 19. Membuat kelebihan semen


• Final check

3. Pertimbangan Pemilihan Mahkota


• Diameter mesiodistal
• Ketinggian oklusal
• Resistensi ringan saat penempatan mahkota

4. Adaptasi Mahkota
• SSC diuji coba pada gigi
• Sekeliling margin gingival dibuat goresan dengan scaler
• SSC dipotong 1 mm dibawah goresan
• Uji coba pada gigi
• Tepi SSC dibengkokkkan dengan crimping plier
• Uji coba (adaptasi diuji dengan explorer)
DAFTAR PUSTAKA

1. Koch, Goran. Pediatric Dentistry, A Clinical Approach. 2


nd
Edition.
Wiley Blackwell. 2009.

2. Pinkham. Pediatric Dentistry. 4th Edition. Elsevier. 2005.

3. Cameron. Handbook of Pediatric Dentistry. 4th Edition. Mosby. 2013.

4. th
Mc.Donald. Dentistry for the Child and Adolescent. 9 Edition. Mosby.
2011.

5. Welbury, Richard. Paediatric Dentistry. 2nd Edition. Oxford. 2001.

6. MS Duggal, Mej Curzon et all. Restorative Tehniques in Paediatric


nd
Dentistry. 2 Edition. Martin dunitz. 2002

http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM


Page 20 of 21
http://cls.maranatha.edu/fakultas/fkg/s1kedgigi/file.php/69/DIKTAT_PANDUAN_SKILLS_LAB.docx 25/04/18 6.59 PM
Page 21 of 21

Anda mungkin juga menyukai