Anda di halaman 1dari 5

0Andaikan Ramadhan Terakhir Kita

Syahru Romadhonalladzi unzilatil Qur’an, 


hudallinnas wabayinatil minal huda wal furqon
Ama Ba’du
(QS: Al Baqarah – 185)

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Ada sebuah pesan indah buat kita umat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Pesan
itu adalah: Kalau kita bershalawat sekali buat Nabi, kata Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wassalam: 
“Mansholla alaiya sholatan salallahualaihi bihaa asr”
"Barang siapa yang bersholawat untukku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya 10
kali." (HR. Muslim dari Abû Hurairah). Maka bersholawat dan bersalamlah untuk Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan untuk keluarga beliau, untuk putra putri beliau, untuk
seluruh sahabat Nabi radiallahuta’alla ‘anhu ajmain. 

Setiap kita keluar rumah, banyak diantara kita yang yakin kalau bisa 100% bakal pulang
kerumah. Dia yakin kalau nanti malam dia akan makan malam bersama keluarganya. Aku
akan ketemu dengan keluargaku. Banyak orang yang keluar di pagi hari, dengan harapan
nanti sore aku ketemu lagi dengan anak-anakku. Bahkan sebagian berfikir 10 tahun kedepan.
Dia ingin membangun sebuah rumah, dia ingin membangun sebuah villa, dia ingin memiliki
ini dan itu yang sudah dia gambarkan dalam khayalannya. Tapi ternyata, tidak semua yang
dikhayalkan itu terjadi.

Ramadhan tahun ini, tinggal menyisahkan beberapa hari lagi, dan tidak ada yang tahu
seorangpun diantara kita, apakah dia bisa menyelesaikannya hingga akhir Ramadhan. Tidak
ada yang tau, sudah banyak buktinya, orang-orang yang dulu bersama kita, tahun ini sudah
tidak lagi bersama kita. Orang-orang itu telah pergi meninggalkan kita.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, mengatakan: “Aksyiru zikroha dimillazat”
"Perbanyaklah kalian mengingat yang menghancurkan, memutuskan segala nikmat." (HR
Ibnu Majah & At Tirmidzi)

Kita kalau tahu 5 hari lagi akan mati, kira-kira apa yang akan kita perbuat? Apa yang akan
kita lakukan? kita tahu kita tidak bisa menyelesaikan Ramadhan hingga akhir. Maka sudah
pasti banyak kebaikan yang akan kita lakukan tentunya.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Dalam kesempatan kali ini, khotib ingin menyampaikan tema khutbah kali ini yaitu “Andai
ini Ramadhan Terakhirku”. Kira-kira apa yang akan kita lakukan, apabila ini Ramadhan
terakhir kita?

Dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 185, Allah mengatakan 


“Syahru Romadhonaladzi unzilatil qur’an, hudalinnas wabayinatil minal huda wal furqon” 
"Bulan Romadhon adalah bulan diturunkannya Al Qur’anul karim, diturunkannya cahaya
untuk bumi ini untuk umat manusia, sebagai petunjuk untuk manusia, buat kita semua."

Kata Rasulullah, apabila masuk malam pertama Bulan Ramadhan, kapan? Ketika matahari
tenggelam, masuk Bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka semua. Pintu surga yang
berjumlah 8 pintu itu, ternyata wanita bisa masuk surga lewat 8 pintu surga itu dengan 4
amalan. Kata Rasulullah yaitu: kalau dia sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dia
taat kepada suaminya, dan dia jaga kehormatan dirinya, dia jaga kemaluannya. Dikatakan
silahkan engkau masuk surga dengan memilih pintu mana yang kau suka. Kenapa demikian?
karna puasanya wanita berbeda dengan laki-laki, puasa wanita ada liburnya, ketika dia libur,
dia akan menggantinya di masa orang tidak ada yang berpuasa. Puasa wanita di Bulan
Ramadhan lebih berat dibandingkan puasanya orang lelaki.

Terkadang bagi kaum wanita ada yang belum mengganti puasa yang dia tinggalkan. Maka
mohon perhatikan, karna untuk masuk surga yang delapan pintunya itu, dia harus
menyempurnakan ibadah sholat dan puasanya terlebih dahulu.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bercerita tentang Puasa Ramadhan, tidak semua
orang yang puasa Ramadhan itu diterima puasanya. Tidak semua. Ada orang-orang yang
berpuasa Ramadhan 10 kali dia menghadapi Ramadahan, ada yang mungkin 30 tahun
berpuasa di Bulan Ramadhan, tidak diterima puasanya. Karena apa? Karena dia tidak
memiliki 2 persyaratan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.

Rasulullah mengatakan: “mansoma romadhona imanan, wahtisaban, ghufirallahu


mataqodama minzambi”

"Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena iman", bukan karena ikut-ikutan.
Kadang kala orang puasa karna dirumah semua puasa, atau karena istrinya puasa atau kadang
kala berpuasa dirumah, diluar dia berbuka. Puasa demikian bukanlah karena iman melainkan
puasanya orang munafiqin yang berpuasa karena untuk dilihat orang.

Yang kedua yaitu “wahtisaban”, "barang siapa yang berpuasa karena mengharap pahala."
Dalam kondisi kita berpuasa, harapan kita semoga Allah ampunkan dosa-dosa kita dan
semoga Allah memasukan kita ke dalam surganya. 

Jibril AS, pernah berdoa, dia mengatakan “saqiyun abdun, adroka Romadhon, syuman
salakho minhu falam yukfar lahu”
"Celaka seorang hamba yang dia hadir di Bulan Ramadhan, dia ikut berada di Bulan
Ramadhan, tapi selesai Ramadhan, dosa-dosanya tidak diampuni. Celaka dia."
Kata Rasulullah: Aamien, semoga mereka celaka, semoga mereka sengsara.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Lalu apa yang perlu kita lakukan didalam Bulan Ramadhan ini? Diantaranya yaitu tahan
emosimu, jangan suka marah, kemudian tatkala ada panggilan berbuat dosa, upayakan kita
ingat akan dosa-dosa yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya.

Rasulullah mengatakan: "barang siapa yang ketika berpuasa, ketika dia di Bulan Ramadhan,
dia tidak meninggalkan ucapan-ucapan dusta, ucapan-ucapan jorok, ucapan-ucapan yang
menyakiti, perbuatan-perbuatan yang palsu, dan terkadang menyakiti orang lain. Kata
Rasulullah, Allah tidak butuh kamu puasa, buat apa kau meninggalkan makan dan minum
disiang hari, tapi kau makan bangkai saudaramu." Yang namanya ghibah (ngomongin
orang) itulah yang akan merusak puasa kita.
Dari hadits riwayat Imam Bukhari & Muslim menyatakan ”Apabila datang Ramadhan maka
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”, akan
tetapi kenapa masih ada orang yang berbuat jahat saat Bulan Ramadhan? Kenapa justru
banyak maling-maling yang beroperasi di bulan Ramadhan ini? Perlu kita ketahui bahwa,
selama 11 bulan setan terus menggoda kita, dan selama itu kalau orang yang sudah terbiasa
berbuat jahat maka dia akan terus berbuat jahat karna sudah menjadi kebiasaan. Jadi saat di
Bulan Ramadhan ketika setan di belenggu, kebiasaan berbuat jahat dari manusia itulah yang
menyebabkannya berbuat jahat di Bulan Ramadhan, jadi bukan karena bisikan setan karena
semua setan dibelenggu, tapi karna tabiat atau kebiasaan buruk dari manusia itu sendiri.

Kemudian makna dari dibukanya pintu-pintu surga itu yaitu kebaikan-kebaikan di Bulan
Ramadhan semakin banyak, salah satunya masjid-masjid ramai didatangi orang. Diawal
Ramadhan sampai akhir, walaupun kita melihat biasanya malam pertama sampai malam ke
sepuluh biasanya shaf masjid penuh sampai keluar, tapi tambah waktu ada kemajuan dalam
arti shafnya maju kedepan, dan itu pemandangan yang sudah biasa. Apakah tahun ini kita
menjadi termasuk yang maju shafnya? Usahakan jangan sudara-saudara. Karena bisa jadi ini
Ramadhan kita yang terakhir. Maka tempah diri kita pada Bulan Ramadhan ini. Perbanyak
ibadah salah satunya sholat di masjid, tahan nafsu amarah, tahan berkata kotor, tahan
menghina orang ataupun ghibah (ngomongin orang). Tatkala ada masalah-masalah yang
membuat ketakwaan kita digoda, kita berusaha untuk menahannya, ya Allah ini di Bulan
Ramdahan.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’anul Karim, oleh sebab itu
perbanyaklah membaca Al Qur’an bahkan mengkhatamkannya. Berikan waktu khusus untuk
membacanya tanpa dipengaruhi oleh apapun termasuk media sosial saat ini. Terkadang
sebentar membaca Al Qur’an, sebentar membalas WA, yang membuat kita tidak khusyuk
membaca Al Qur’an tersebut.

Selain itu Bulan Ramadhan adalah bulan sedekah, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wassalam kita lihat, Beliau adalah orang yang paling dermawan sebelum Ramadhan,
bagaimana tidak dermawan beliau, apa yang dia miliki, dia berikan kepada orang yang
memerlukan. Kadangkala beliau dikasih baju, kemudian dia pakai, lalu ada sahabatnya yang
datang yang lebih membutuhkannya lalu diberikannyalah baju tersebut. Bahkan sebutir
kurmapun yang ada di rumahnya, beliau sedekahkan kepada fakir miskin, hingga beliau
berpuasa ketika tidak ada yang dimakan.

Rasulullah pada puncak ke dermawanannya yaitu ketika di Bulan Ramadhan, ketika beliau
bermudarosah dengan Jibril. Jibril mengkoreksi bacaan Al Qur’an Rasulullah, ketika itu
tingkat kedermawaan Rasulullah bertambah. Beliau Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
Wassalam ketika di Bulan Ramadhan lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan. Beliau
perbanyak sedekah dibulan Ramadhan, bahkan beliau hanya sahur dan berbuka dengan
seteguk air ataupun beberapa butir kurma.

Berbeda dengan kita yang tatkala berbuka kita ibarat wisata kuliner semua makanan ada.
Ketika kita mendapatkan harta mungkin berupa THR atau gaji bulanan, sempatkanlah
sebahagian dari harta tersebut untuk tabungan kita di akhirat nanti dengan cara perbanyak
bersedekah. Jangan sampai harta tersebut habis untuk sesuatu yang bersifat duniawi yang
tidak membekas sampai di akhirat nanti.
Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,
Bersedekah di Bulan Ramadhan salah satunya yaitu dengan member makan orang yang
berpuasa. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam mengatakan: 
“manfatoroso iman kaanalahu mitslu ajrihi”. 
"Barang siapa yang member buka orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan
pahala sama dengan orang yang berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746)
Bayangkan kalau kita setiap hari memberikan makan kepada 10 orang atau bahkan 100
orang, maka berapa pahala yang akan kita dapat? Kadangkala kita tidak yakin dengan janji
Allah. Orang yang bersedekah, akan Allah lipat gandakan menjadi 10kali, menjadi 700 kali
lipat, kadang kala kecintaan kita kepada dunia yang membuat kita lupa akan bersedekah
tersebut, subhanallah.

Seharusnya kita sadar disinilah di Bulan Ramadhan kita didiik agar tau bahwa tujuan kita
hidup bukan hanya untuk makan, buktinya selama Bulan Ramadhan kita tinggalkan makan
dan ternyata kita kuat tidak makan dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Di 10 hari terakhir Ramadhan, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, lebih baik
dari umur kita semua atau selama 83 tahun. Yaitu malam Lailatul Qadar. Allah mengatakan: 
“Lailatul Qodri khoirun min alfisahr” 
"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan".

Pernahkah kita melakukan berburu lailatul Qadar? Rasulullah berkata: “Carilah malam
Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhari 4/225
dan Muslim 1169)
Untuk itu persiapkanlah diri kita dari sekarang agar lebih fokus memperbanyak ibadah dan
menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut dengan ber I’tikaf di masjid. Anggaplah ini
Ramadhan terakhir kita.

Kalau kita lihat sekarang ini sangat sedih sekali, seperti kita ketahui 10 malam terakhir
Ramadhan biasanya masjid sepi dan semua berpindah ke mall.
"Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bila memasuki sepuluh akhir dari bulan
Ramadhan, beliau mengencangkan sarung, menghidupkan malamnya dan membangunkan
keluarganya “. (HR. Al-Bukhari no. 1884 dan Muslim no. 2008)

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,


Tidak kala pentingnya disaat kita sudah di akhir Ramadhan yaitu kewajiban untuk
menunaikan zakat fithri.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri untuk mensucikan orang
yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan fakir
miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ied maka zakatnya diterima dan
barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat ied maka itu hanya dianggap sebagai
sedekah di antara berbagai sedekah.” [HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827.]
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

Itu saja yang dapat khotib sampaikan pada kesempatan kali ini, apabila benar itu dari Allah
Subhanallahu Wata'ala, kalau ada yang salah dan kurang berkenan khotib mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Khutbah Kedua:
Maasyirol Muslimin Rahimakumullah,
Apa tanda-tanda malam Lailatul Qadar itu? Dari ‘Ubai Radhiyallahu‘anhu ia berkata,
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Pagi hari malam Lailatul Qadar,
matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762)

Bahkan berdasarkan pengalaman seorang ilmuwan NASA yang bernama Carner kira-kira di
tahun 2003 yang lalu, bahwa mereka menemukan kejanggalan disaat malam Lailatul Qadar
tersebut, dimana pada sepanjang hari dalam setahun biasanya selalu ada 10 bahkan 20,000
meteor yang menabrak atmosfir bumi, akan tetapi pada suatu malam terakhir dari bulan
Ramadhan terlihat tidak ada satupun meteor yang menabrak bumi. Inilah suatu bukti
kebesaran Allah tentang kebenaran malam Lailatul Qadar tersebut.

Kemudian apa yang harus kita mohon disaat malam Lailatul Qadar tersebut? 
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang
harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: Allahumma innaka
affuwwun, tuhibbul afwa fa’fuanni."

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf, yang menyukai
permintaan maaf, Maafkanlah aku."
(HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850)

Semoga Ramadhan ini Allah ampunkan dosa-dosa kita dan Allah masukkan kita kedalam
surganya kelak. Aamieen ya Rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai