Anda di halaman 1dari 4

Sesi RPA 2 – Narasi 1

Pak Anwar Tjen


Sabtu, 1 Agustus 2020

- Dalam narasi, sangat sering tokoh-tokohnya adalah tokoh nyata yang pernah hidup dalam
sejarah(bisa dinilai dari segi historis), bukan hanya tentang kehidupan “seseorang”.
Walaupun sebenarnya tidak semua dapat dinilai dari sejarah, seperti penciptaan, oleh
karena itu faktor iman sangat penting dalam melihat hal ini.
- Sejarah itu baru bisa diverifikasi kalau ada saksinya dan ada catatan akan hal itu yang
bisa direkonstruksi menjadi kisah sejarah .
- Alkitab dalam bagian-bagian tertentu ada yang real(ada saksinya) sedangkan ada yang
tidak. Dalam penciptaan, saat Tuhan yang melakukan semuanya, itu sudah diluar sejarah.
- Tidak semua yang tidak bisa dibuktikan berarti tidak ada

Narasi (narrative)
Narrative in its encompassing sense is an account of events and participants moving over time
and space, a recital with beginning and ending patterned by the narrator”s principle of
selection(G. Fackre).
 Cukup banyak detail dalam Alkitab yang tidak dimuat – karena penulisnya bercerita
melalui prinsip seleksi

Pentingnya Narasi
- Genre(jenis sastra) yang paling umum, sentral dan mendasar : sekitar 65% Alkitab berisi
narasi
- Pentingnya narasi terkait dengan pesan utama Alkitab : Allah berkarya dalam sejarah
- Historical narrative is the inevitable mode for writing about the God who acts in
history(L. Ryken)
- G.Fee & D.Stuart : Alkitab berisi apa yang disebut cerita Allah, cerita yang sungguh-
sungguh benar,sangatlah penting dan sering rumit

Contohnya cerita Raja-raja yang seolah-olah membosankan,tetapi itu ditulis bukan hanya
supaya kita tau sejarah Israel, tapi ada pesan yang biasanya berbentuk penilaian
2 Raja-Raja 21 : umur Manasye ketika menjadi Raja(12 tahun-mungkin masih belum
matang), tetapi menjawab cukup lama yaitu 55 tahun. Di ayat 2 dikatakan dia melakukan
perbuatan yang jahat di mata Tuhan(ada penilaian terhadap dirinya). Ini menunjukkan
bahwa keturunan Daud yang melakukan perbuatan yang keji. Penuturannya disini sangat
deskriptif

- Their communication is indirect, but narratives speak God”s truth powerfully when they
are properly interpreted (W.W. Klein,C.L. Blomberg,R.I. Hubbard)
Contoh : 1 Samuel 12:1-9 – membuat pembaca bisa menunjukkan keberpihakan dalam
narasi tersebut.
Narasi dan sejarah
- The modern Western mind turns to history in order to discover what some past moment
was like, what happened then and there (D.W. Cotter)
- Namun, sejarah tidak dapat lagi didefinisikan sesempit pandangan positivistic ala abad ke
19 yang menekankan objektivitas
Narasi-narasi Alkitab ditulis dengan sudut pandang tertentu, keberpihakan tertentu
dengan suatu tujuan Ilahi tertentu pula.
- Sejarah sebenarnya mengandung tiga dimensi :
a. apa yang terjadi
b. pemahaman penulis mengenai peristiwa yang terjadi
c. pesan yang hendak disampaikan penulis kepada pendengar/pembacanya
- kebenaran sejarah dapat pula secra efektif disampaikan dalam bentuk naratif
- The purpose of stories was not simply to report events in an impartial and objective
fashion, such the critical historians would do. (R.E. Clements tentang “sejarah” dalam 1
Samuel-2 Raja)
- Any narrative is a form of representation. Just as a painting of an apple is not the real
historical apple so too the persond depicted in the Bible are interpretations of historical
characters
Kisah-kisah dalam Alkitab seringkali dituliskan dikemudian harinya(gak real time)-
ditunda penulisannya untuk mendapatkan fakta yang sebenarnya.
- Pengisahan sejarah dalam sejarah dapat disebut penulisan sejarah profetis(prophetic
history writing)
- Dalam kanon Ibrani, Yosua-2 Raja juga digolongkan kitab-kitab para nabi(nevi’im
risyonim’nabi-nabi pertama): sejarah yang bukan saja melibatkan nabi-nabi tetapi ditulis
dari sudut pandang kenabian.
Dalam Yosua 7, akibat ketergodaan untuk memiliki barang-barang tersebut, Tuhan
menghukum mereka. Ini sebenarnya cerita sejarah, tetapi punya pesan jika seseorang
berani untuk tidak taat kepada Tuhan, maka akan ada resiko tertentu
- Sisi “inovatif: dalam narasi Alkitab Ibrani (Shemaryahu Talmon)
“ The ancient Hebrew wruters purposefullyt nurtures and developed prose narration to
take the place of the epic genre which by its content was intimately bound up with the
worls of paganism. The recitation of the epics was tantamount to an enactment of cosmic
events in the manner of sympathetic magic”
Penulis Ibrani kuno sengaja mengembangkan prosa yang mengisahkan hal-hal tertentu
yang memang berjangkar di sejarah nyata(ruang dan waktu yang nyata).
- Ada narasi yang historis, ada yang non historis
- Narasi non historis juga dipakai dalam Alkutab(misalnya perumpamaan) : dalam konteks
perumpamaan focus utamanya bukan kepada kesejarahannya tetapi kepada pesan yang
ditawarkannya
- Hubungan antara narasi dan sejarah : penulis sejarah dapat saja secara artistic
memanfaatkan alur dan sarana sastra tetapi maksud penulis lebih daripada sekedar
ekspresi estetis
- Dalam studi Alkitab, pesan religious lebih penting daripada rincian historis, bahkan
dalam perikop yang benar-benar bersifat historis
Rincian itu ditulis seperlunya saja. Tujuan utamanya yang penting.
Bagaimana cara Alkitab mengonfirmasi bahwa kisah penciptaan adalah kebenaran dan itulah yg
sebenarnya terjadi?
 Alkitab mengkonfirmasi dirinya tentang asal usul dunia ini

Dalam buku Christ Centered Preaching, semua narasi di Perjanjian Lama itu mengarah ke
Kristus. Apapun ceritanya, akhirnya semua itu tentan Yesus. Apakah metode PA seperti itu
valid?
 Yesus sudah ada sebelum dunia ini diciptakan, maka wajar kalau Yesus selalu turut
dalam sejarah(namun bukan Yesus dari Nazareth, karena beda zaman)
 Kita harus selalu mengaitkanya terlebih dahulu ke PB supaya dapat hubungannya apa

Ciri-ciri naratif
- Menurut Robert Alter, seni sastra berperan penting dalam pembentukan narasi Alkitab
Ibrani : determining in most cases the minute choice of words and reports details, the
pace of narration , the small movements of dialog, and whole network of ramified
interconnections in the text
Phase nya cepat di awal dan melambat di agenda-agenda utamanya
- Ciri narasi Alkitab perlu dibedakan dari narasi modern di Barat
- Kontras yang paling nyata adalah antara kelisanan dan keberaksaraan
- Gaya naratif modern mengandaikan penulis mengikuti perkembangan alur yang kurang
lebih linear, mengembangkan penalaran yang koheren, cenderung logis atau silogis
- Narasi Barat menghindari pengulangan atau penalaran yang melingkar
- Masyarakat Kuno pada umumnya menyukai pengulangan dan kesejajaran : tidak ada
yang mubaszir atau redundant menskipun duilangi berkali kali.
Mendengar adalah strategi yang paling penting dalam narasi Alkitab. Pengulangan,
permainan kata dan bunyi (bukan sekedar untuk variasi, tapi menunjukkan kelihaian
dalam memakai kata-kata). Penulis-penulis Alkitab cukup memperhatikan segi-segi
retorika seperti ini.

Adegan(scene)
- Adegan adalah salah satu unsur terpenting dalam arsitektur narasi
- Bagaikan sebuah film yang terjalin menjadi satu, masing-masing adegan membentuk
narasi yang lebih besar dan masing-masing tidak terlepas dari film itu secara keseluruhan
- Setiap adegan dalam narasi Alkitab umunya melibatkan suatu karakter baik secara
individual maupu kolektif (Antara Tuhan dan Manusia)
- Karakter terpenting adalah Allah Sendiri(Allah- Adan : Kejadian 3, Allah-Kain “
Kejadian 4,Allah-Nuh” Kejadian 6, Allah-Abram : kejadian 12, Allah- Samuel : 1Samuel
16 atau malaikat-Nya dengan Hagar: Kejadian 16. Musa: Keluaran 3, Gideon : Habakuk
6)

Perwatakan (characterization)
- Dalam Alkitab, deskripsi fisik tentang karakter-karakternya hanya seperlunya’
- Tidak hanya bercerita, tetapi juga melukis dengan kata-kata
- The purpose of character description in the Bible is not to enable the reader to visualize
the character but to enable him to situate the character in terms
- Karakter yang dikontraskan : Abraham dengan Lot, Sarai dengan Hagar, Yakub dengan
Esau, Rahel dengan Lea
- Karakter yang disejajarkan : Yosua dengan Musa , Elia dengan Elisa
- Pencirian lewat perkataan dan tindakan :
Laban dalam Kejadian 24: 29-31 (kita bisa tau karakter social yang dimiliki Laban :
ramah)

Dialog/Monolog
- Perwatakan kerap dilakukan lewat dialog : quantitavely, a remarkably large part of the
narrative burden is carried by dialogue, the transactions between characters typically
unfolding through the words they exchange with most minimal intervention of the
narrator
Contoh : sangat sedikit Injil menggambarkan karakter Yesus secara langsung dengan kata
kata namun bisasnya muncul melalui percakpan yang membuat pembaca menyimpulkan
sendiri. Contoh yang secara langsung “ lalu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan)
- Dialpg yang menampilkan kontras Contoh : Musa dengan Firaun bisa kita lihat Tarik
menarik kepentingan yang ada
- Doa dapat menggambarkan bukan saja hubungan dengan Tuhan tetapi juga dinamika
batiniah dari karakter yang berdoa
Contoh :
doa Yesus di Getsemani
Yakub di kedua doanya baik dalam perjalanan menuju Mesopotamia ataupun dalam
perjalanan kembali kesana

Alur (Plot)
- Alur atau plot adalah pola terjalinnya berbagai adegan dalam nbarasi
- Alur sering dibangun berdasarkan ketergangan dalam narasi’A plot has several moments
that describe an arc of tension. There is no tension at the story”s beginning, tension
arises and falls back to a state of no tension
- Pola alur yang umum
Exposition : the establishing of the situation in which conflict develops
Inciting moment : the event that brings the opposing force into conflict
Rising action (complication) : the events that advance the conflict to the crucial point
Falling action(resolution) : incidents and episodes in which the force destines to be
triumphant establishes itself

Untuk narasi historis apakah perlu dicari sumber2 lain selain Alkitab, karena narasi histors bisa
bersifat subyektif?
 Kalau memang ada paralelnya dalam Alkitab, kita cari.Contohnya : Firaun yang
mengklaim telah menghancurkan anak-anak Israel(informasinya pendek)

Seperti Tawarikh 1-9 yang hanya menceritakan tentang silsilah2 dan keturunan, apakah ini juga
termasuk narasi atau bukan? Karena tidak secara jelas menggambarkan adanya adegan, alur, dan
dialog dalam kisahnya.
 Tawarikh mau menunjukkan Israel mempunyai tempat yang istimewa sebagai umat
pilihan Tuhan. Silsilah itu punya pesan tertentu

Anda mungkin juga menyukai