Anda di halaman 1dari 10

Analisis

Narasi Dalam
Alkitab
Narasi adalah teks-teks Alkitab
yang ditulis dalam bentuk ceritera
atau kisah atau hikayat. Bentuk
cerita ini dapat juga dikategorikan
sebagai laporan, yang biasanya
dalam bentuk orang ketiga. Dimana
menjelaskan mengenai suatu
peristiwa yang telah lampau.
Laporan biasanya menyertakan
nama dan tempat atau laporan
tentang perjuangan (misalnya Bil.
21: 21-24; Hak. 3: 26-30, dll.).
Laporan Khusus berupa mimpi (misalnya oleh

Beberap Yakub Kej. 35: 5-11)

Laporan Efifani, yaitu mengenai pengalaman bersama

a contoh Allah atau malaikat Tuhan yang hadir kepada


seseorang terutama pada zaman bapa leluhur (misalnya
Abraham, Kej. 12: 7; 17: 1-21; 18: 1-33)

Narasi Cerita Kepahlawanan. Biasanya cerita ini mengandung


kepahlawanan dan perjuangan seseorang mulai dari lahir,
perkawinan, hidup dan masa kerja serta kematiannya
(misalnya berita tentang Musa dan kepemimpinannya,
Debora dalam Hak. 4-5, Gideon dalam Hak. 6-8, Simson
dalam Hak. 13-16)

Cerita tentang Nabi-nabi (Yeremia, Yesaya, Samuel,


Nehemia. dll)

Komedi, namun bukan sebagaimana konotasi modern tentang komedi


yang berarti anekdot. Misalnya kitab Ester dapat dikategorikan sebagai
“komedi” dalam penelitian PL, karena kitab itu bercerita tentang tragedi,
yaitu penyamaran, keberuntungan hingga akhir perjalanan Ester yang
“happy ending”
Narasi firman Tuhan dalam Perjanjian Lama
sebanyak 40%. Narasi banyak terdapat dalam
kitab Kejadian, Keluaran, Bilangan, Yosua,
Hakim-hakim, Ruth, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2
Raja-raja, 1 dan 2 Tawarik, Ezra, Nehemia,
Ruth, Daniel, Yunus, Hagai, Ayub.

Sedangkan dalam
Perjanjian Baru sebagian
besar narasi terdapat pada
keempat Injil dan Kisah
Para Rasul.
Siapa tokoh Narasi Alkitab adalah ceritera Allah yang
Sentral? memberitahukan kepada pembaca tentang hal-
hal yang terjadi tetapi bukan sembarangan hal.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa
Allah sedang bekerja dalam ciptaan-Nya dan
diantara umat-Nya. Narasi-narasi tersebut
memuliakan Dia, menolong kita untuk
menghargai-Nya dan memberikan gambaran
tentang pemeliharaan dan perlindungan-Nya
yang ajaib. Semua narasi mempunyai alur cerita
dan tokoh-tokoh, akan tetapi narasi-narasi
Perjanjian Lama mempunyai alur cerita yang
merupakan bagian dari alur keseluruhan dan
Add Skills – 90%
memiliki sejumlah pelaku, dan tokoh sentralnya
adalah Allah sendiri
Prinsip Penafsiran
Narasi Dalam Alk-
itab
Narasi biasanya tidak secara langsung
mengajarkan doktrin. Narasi-narasi PL
menekankan kodrat dan wahyu Allah
dalam cara-cara yang khusus yang tidak
dapat dilakukan oleh bagian-bagian
Alkitab yang berhubungan dengan taurat
dan doktrin dengan jalan mengijinkan kita
seolah-olah mengalami peristiwa tersebut
dari pada hanya belajar tentang pokok
persoalan dalam peristiwa tersebut.
Prinsip Penafsiran Narasi Dalam Alkitab
Semua narasi bersifat selektif
dan setiap episode dari narasi
tersebut tidak selalu berisikan
nasehat atau pelajaran rohani
sehingga jangan ditafsirkan
sampai ke hal-hal yang kecil.

Narasi tidak selal


u
mencatat contoh y
ang baik
bahkan sering seb
aliknya.
Prinsip Penafsiran Narasi
Dalam Alkitab

Narasi tidak selalu dapat menjawab semua pertanyaan yang


berhubungan dengan teologi atau persoalan-persoalan yang
ada. Fokus narasi hanya terbatas memberikan satu bagian dari
keseluruhan gambaran tentang apa yang Allah lakukan dalam
sejarah, misalnya Kejadian 50:20
Prinsip Penafsiran Narasi
Dalam Alkitab
Tidak semua seluk-beluk ceritera selalu
relevan.

Tidak selalu diberitahukan pada akhir


narasi bahwa apa yang terjadi itu baik
atau buruk. Diharapkan kita yang
harus bisa menilai berdasarkan apa
yang Allah telah ajarkan kepada kita.

Analisa terakhir terhadap narasi PL adalah :


Allah menjadi Pahlawan atau Pelaku
Utama yang menentukan semua narasi
tersebut.
THANK YOU
Sampai Jumpa Minggu Depan –Tetap Jaga Kesehatan-

Anda mungkin juga menyukai