Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Hubungan Interpersonal
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. 21 Sedangkan
orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan
21
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), h.34.
22
Robert A Baron & Donn Bryne, Psikologi Sosial edisi kesepuluh, (Jakarta: Erlangga,
2002), h.8.
23
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991).
17
sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan interaksi sama
relationship.25
unsur dasar yang dipelajari dalam psikologi sosial dan merupakan awal
orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan
24
http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/10/jenishubunganinterpersonal.html.
(Diakses Tanggal 28 November 2012).
25
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), h.121.
26
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Individu & teori psikologi sosial. (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h.192.
27
Dian W & Srifatmawati M, Hubungan Interpersonal, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012),
h.2.
28
Enjang AS, Komunikasi Konseling, (Bandung: Nuansa, 2009), h.68.
18
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
empati yang tinggi, dapat terbuka antar individu, dan sebagainya menurut
19
a. Arus pesan dua arah, artinya antara konselor dan konseli dalam posisi
sejajar tidak ada yang dianggap lebih menggurui, arus pesan dua arah
nonverbal.
interpersonal ini berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau
nonverbal.
29
Enjang AS, Komunikasi konseling, (Bandung: Nuansa, 2009), h.15.
20
interpersonal).
dua atau lebih orang saling mempengaruhi perasaan satu sama lain,
30
Shelley E. Taylor, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h.324.
31
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.28.
21
menguntungkan.
diri sendiri.
22
Berdasarkan teori dari Coleman dan Hammen, ada empat teori atau
rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian kita
kita. Keuntungan itu, menurut perspektif teori ini ada enam bentuk
ini adalah setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
32
Ibid,, h, 36.
33
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.122.
34
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.121.
23
tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok.
melaksanakan peranannya.36
c. Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Eric Barne dalam buku Games
35
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.38.
36
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.122.
24
kodratnya.38
d. Model interaksional
37
Ibid,, h,123.
38
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.39.
25
yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada kita bahkan yang lain,41
39
Ibid,. h, 40.
40
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.124.
41
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h,117.
26
secara berputar sehingga setelah sampai pada tahap akhir dari siklus,
a) Tahap Perkenalan
42
Ibid,, h, 36.
43
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.42.
44
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.126.
27
c) Penggiatan (Intensifying)
ditunjukkan. 48
45
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.42.
46
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.117.
47
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.42.
48
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.117.
28
e) Kebersamaan
pengenalan
penjajagan
kebersamaan (experimenting
)
pengikatan penggiatan
(bonding) (intensifying)
49
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.43.
50
Ibid., h.43.
29
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dalam diri kita meliputi dua
pengaruh perasaan.
dilain waktu, terkadang kita juga tidak ingin berinteraksi atau ingin
kekompakan kelompok. 51
30
atau apa yang kita inginkan, menerima umpan balik tentang tentang
kita.52
b) Pengaruh perasaan
Sehingga kita lebih dapat berpikir lebih sehat dan berperilaku lebih
baik. Jadi, kita akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain pada
perasaan kita sedang negative. Hal ini terjadi, pada saat senang, kita
52
Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi (Tinjauan Psikologis), (Yogyakarta: Kanisius,
1995), h.24.
53
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991)
31
a) Kedekatan (Proximity)
bertemu.”
Hal ini disebut juga dengan more exposure effect, penelitian ini
54
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.114.
55
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.
Ibid., h.115.
32
c. Orang yang dekat secara fisik lebih mudah didapat daripada yang
jauh.
56
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991)
57
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.111.
33
fisik adalah sumber informasi yang tampak dan dengan cepat mudah
pemiliknya. 59
c) Kesamaan (Similarity)
jika kita menyukai orang, kita ingin mereka memiliki sikap yang sama
58
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991)
59
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.111.
34
pandangan kita.
60
Ibid., h.110.
61
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h,117.
35
kesalahan adalah yang kedua dalam daya tarik dan orang biasa yang
umum, kita menyukai orang yang juga menyukai kita dan tidak
menyukai orang yang juga tidak menyukai kita. Dengan kata lain, kita
62
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.113.
36
ketika kita disukai orang lain, hal tersebut dapat meningkatkan self
63
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991)
64
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.115.
65
Yusup Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996). h.233.
37
hubungan yaitu:
kerjasama.67
komunikasi bersifat terbuka, bila maksud dan tujuan jelas maka akan
timbul sikap percaya. Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan
1) Menerima
66
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011), h,32.
67
Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, (Tinjauan Psikologis), (Yogyakarta: Kanisius,
1995), h.27.
38
yang meilhat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang patut
dihargai”.
2) Empati
dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain,
dan dapat memahami sesuatu persoalan ari sudut pandang orang lain.
68
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.132.
69
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.84.
39
b) Sikap terbuka.
membuka diri dan peka terhadap sekitar.72 Keterbukaan ialah sikap yang
70
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.129-
133.
71
Ibid, 138.
72
Yusup Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996). h.232.
73
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), Hlm. 82
40
74
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.167.
75
Muchammad Ismail, Pengantar Psikologi, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press, 2013), h.
48.
41
a) keakraban
Jika dua orang melakukan tingkat keakraban yang berbeda akan terjadi
76
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.167-
168.
77
Ibid, 126.
42
b) Kontrol
c) Ketepatan Respons
alam mengatakan kalau ada aksi pasti ada reaksi.81 Dalam percakapan
78
Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss, Human Commnication: Prinsip-prinsip Dasar,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996)
79
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.32.
80
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.127.
81
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.33.
82
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991), h.127.
43
interpersonal.
interpersonal, yaitu:
lain atau dengan lingkungan social yang lebih besar, dengan demikian
diperlukan.
83
Ibid., h.128.
44
orang lain. Dengan hanya menyimpan ide-ide yang kita miliki maka
dan autentik.85
84
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.120.
85
Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi (Tinjauan Psikologis), (Yogyakarta: Kanisius,
1995), h.16.
45
cemas, kagum, dan sebagainya). Jika afek berlangsung lebih lama dan
manis (jika senang dan ceria) dan depresi (jika sedih atau murung, dan
sebagainya). 87
pribadi.88
86
Tri Dayakisni dan Hudaniah. Psikologi Sosial. (Malang: UMM Press. 2012). Hlm. 120.
87
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Indivdi & teori psikologi social, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h.130.
88
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2012), h.120.
46
89
Ibid., h.121.
47
negosiasi).
hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan
48
keintiman
90
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991).
49
91
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2008), h.68.
92
Mukhlishah, Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Dwiputra pustaka Jaya, 2012), h.129.
50
93
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.198.
94
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2007), h.179.
51
penyalurannya.
dikembangkan.
95
Mukhlishah, Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Dwiputra pustaka Jaya, 2012), h.130.
52
diri.96
yang sama, masalah yang sama ataupun usia yang sama, dan itu
siswa sekolah tingkat pertama atau SLTP : 60 sampai 90 menit, dan bagi
96
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2008), h.69.
97
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.210-212
53
tujuan layanan.
tujuan, dan tujuan itu semua yang terpenting itu siswa atau klien, Secara
banyak.
98
Mukhlishah, Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Dwiputra pustaka Jaya, 2012), h.129.
54
sebayanya.
kelompok.
dimilikinya.
gangguan emosi.
99
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2008), h.68.
100
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2007), h.181.
55
banyak teman yang lain, padahal mereka belum siap atau belum
bersedia untuk begitu terbuka dan jujur, lebih-lebih bila hal-hal yang
101
Prayitno, Layanan dan bimbingan konseling kelompok (dasar dan profil), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1995), h.Hlm.4.
56
individu, yaitu:
bahkan sama.
kelompok.
102
W,S Winkel dan M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta:Media Abadi. h. 593-595.
57
a) Tahap Prakonseling
kelompok. Hal-hal mendasar yang dibahas pada tahap ini adalah para
b) Tahap Pembentukan/Permulaan
103
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.213.
104
Ibid,. h,214.
58
Tujuan: Kegiatan:
kelompok. kelompok.
mengenal, percaya,
105
Prayitno, Layanan dan bimbingan konseling kelompok (dasar dan profil), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1995), h.44.
59
dan terbuka.
f) Dimulainya pembahasan
membantu
c) Tahap Peralihan/Transisi
dibawah ini.106
106
Ibid., h, 47.
60
ketiga
Tujuan: Kegiatan:
terjadi.
d) Meningkatkan
keikutserataan anggota.
61
d) Tahap Kegiatan
dirinya lebih jauh, peran konselor pada tahap ini adalah berupaya
topik, semua masalah tidak bisa dibahas sekaligus. Dalam hal ini tugas
luas didahulukan.
didahulukan.
107
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.215.
108
Prayitno, Layanan dan bimbingan konseling kelompok (dasar dan profil), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1995), h.51.
62
berikut:109
Tujuan: Kegiatan:
unsur-unsur tingkahlaku,
63
mencoba perilaku baru yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari
kelompok, umpan balik adalah hal penting yang harus dilakukan oleh
perubahan.110
Tujuan: Kegiatan:
110
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.215
111
Prayitno, Layanan dan bimbingan konseling kelompok (dasar dan profil), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1995), h.60.
64
rasa kebersamaan
meskipun kegiatan
diakhiri.
keikutserataan anggota.
65
Kelompok
perubahan-perubahan positif terhadap tingkah laku dan sikap diri siswa yang
dalam proses perkembangannya itu siswa dapat lepas dari berbagai masalah,
salah satunya adalah masalah penyesuaian diri dengan antar individu dalam
112
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.21.
66
masalah yang berhubungan dengan pribadi, sosial, pendidikan, karir dan nilai.
dirinya sekarang dan dimasa yang akan datang. Bantuan yang diberikan oleh
kecil menengah.113
positif baik bagi diri dan orang lain, serta bimbingan yang dapat
113
Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik,
(Jakarta: kencana prenada media Group, 2011). h.198.
67
dengan orang lain yang ada akhirnya siswa mampu menciptakan dan
menerima, empati maupun kejujuran, dan faktor yang lainnya adalah Sikap
114
Mochammad Nursalim dan Sardi, Layanan Bimbingan dan Konseling, (Surabaya: Unesa
University Press, 2002), h.72.
68
a. Arus pesan dua arah, artinya antara konselor dan konseli dalam posisi
sejajar tidak ada yang dianggap lebih menggurui, arus pesan dua arah ini
b. Suasana informal, artinya pelaku atau konselor dan konseli dalam kondisi
kekeluargaan.
c. Umpan balik segera, artinya pelaku dapat mengetahui umpan balik pesan
interpersonal ini berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau
115
Enjang AS, Komunikasi konseling, (Bandung: Nuansa, 2009), h.15.
69
70