Anda di halaman 1dari 22

PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM PENGELOLAAN

SAMPAH PASAR PAGI PERUMDAM

NAMA : FIKRI DELTA YUMANDA

NPM : D1F017089

MK : COMMUNITY BASED DEVELOPMENT

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH LAPANGAN


MATA KULIAH PEMBANGUNAN BERBASIS KOMUNITAS
DI KELURAHAN

OLEH :
KELOMPOK
N NAMA NPM
O
1. FIKRI DELTA D1F017089
YUMANDA

Telah diselesaikan pada hari/tanggal/bulan/ tahun sebagai syarat mengikuti ujian akhir mata
kuliah pembangunan berbasis komunitas di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Bengkulu.

Dosen Pengampu 1 Dosen Pengampu II

Diyas Widiyarti, M,A Ika Pasca Himawati, M.A

NIP : 199106122019032012 NIP:198903202014042001

Mengetahui
Ketua Jurusan Sosiologi

Drs. Heri Sunaryanto,M.A., Ph.D


NIP 19600515 198503 1 005
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, pertama-tama saya ucapkan Terimakasih kepada Tuhan
yang Maha Esa karena oleh kasihNya sehingga saya bisa menerima berkat yang sangat
meilmpah, dan oleh berkatNya saya dapat menulis laporan ini hingga selesai, selaiin itu saya
juga berterimakasih kepada kepada kedua orang tua yang sudah mendukung saya dari awal
pembuatan hingga selesai pada saat yang tepat, tak lupa saya juga berterimakasih kepada
teman-teman yang telah memberikan ide dan masukan sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Pada kesempatan kali ini saya mengulik “Pemberdayaan Pemuda Sebagai Sistem Keamanan
Lingkungan di Kelurahan Kebun Tebeng” yang kita ketahui bahwa pemuda memiliki peran
pentingdalam kehidupan, oleh sebab itu saya mengambil judul ini sebagai hasil laporan saya,
karena sebagai generasi muda kita harus berbakti di tempat kita tinggal.

Setelah menyelasaikan tulisan ini, saya berharap para pembaca dapat mengerti dan
Memahami tujuan saya, sehingga dari tulisan ini juga dapat menyadarkan masyarakat
terutama generasi pemuda. Sebagai manusia biasa Saya tak luput dari kesalahan,jika ada
kekurangan kritikan dan saran sangat dibutuhkan, sekian dari saya mohon maaf jika ada
kekurangan, salam sejahtera.

Bengkulu, Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................ ...............

B. Tujuan Observasi ........................................................................................

C. Ruang Lingkup ...........................................................................................

BAB II DESKRIPSI WILAYAH ..................................................................

2.1. Sejarah Kelurahan Kandang Mas .........................................................

2.2. Demografis ...............................................................................................

2.3. Fasilitas Pendidikan ................................................................................

2.4. Fasilitas Kesehatan .................................................................................

2.5. Kondisi Psikografi ..................................................................................

2.6. Pekerjaan ................................................................................................

2.7. Kondisi Sosial Masyarakat ...................................................................

2.8. Susunan Organisasi Pemerintah ..........................................................

2.9. Pemetaan Actor .....................................................................................

2.10. Identifikasi Potensi Kelurahan ..........................................................

2.11. Identifikasi Kelompok Rentan ...........................................................


2.12. Permasalahan / Konflik / Ketidakseimbangan ...................................

BAB III CAPAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ...............................

a. Fokus Kegiatan ...........................................................................................

b. Institusi Penyelenggara .............................................................................

c. Aktor Yang Terlibat ..................................................................................

d. Dampak, Peluang, Tantangan ..................................................................

e. Dokumentasi Penunjang Kegiatan ...........................................................

f. Map Kelurahan Kandang Mas .................................................................

BAB IV REKOMENDASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

DI KELURAHAN ..........................................................................................

a. Nama Program ...........................................................................................

b. Tahapan Program .....................................................................................

c. Output .........................................................................................................

BAB V PENUTUP .........................................................................................

a. Kesimpulan .................................................................................................

b. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


DAFTAR TABEL

TABEL 2.2. : Demografis ......................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat adalah suatu pendekatan pengelolaan


sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan,
dilaksanakan, dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat. Pemerintah dan lembaga lainnya
sebagai motivator dan fasilitator. Fungsi motivator adalah memberikan dorongan agar
masyarakat siap memikirkan dan mencari jalan keluar terhadap persoalan sampah yang
mereka hadapi. Tetapi jika masyarakat belum siap, maka fungsi pemerintah atau lembaga lain
adalah menyiapkan terlebih dahulu. Misalnya dengan melakukan pelatihan, study banding
dan memperlihatkan program yang sukses.

Pada saat ini terutama di kota besar peningkatan timbulan sampah perkotaan (2–4 %/tahun)
yang tidak diikuti dengan ketersediaan prasarana dan sarana persampahan yang memadai,
berdampak pada pencemaran lingkungan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dengan
mengandalkan pola kumpul-angkut-buang, maka beban pencemaran akan selalu menumpuk
di lokasi TPA dan pengelolaan sampahnya tidak memenuhi standard yang telah
dipersyaratkan.

Timbunan sampah pada rempat pembuangan sampah sementara maupun tempat pembuangan
akhir akan menghasilkan lindi. Leachate/lindi adalah limbah cair yang timbul akibat
masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi
terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Dari sana dapat
diramalkan bahwa kuantitas dan kualitas lindi akan sangat bervariasi dan berfluktuasi.
Leachate/lindi yang tidak ditangani dengan baik yaitu tanpa melalui pengolahan dapat
memberikan dampak negative pada lingkungan antara lain timbulnya bau sehingga
menguranggi estetika, timbulnya penyakit. Vektor atau pembawa penyakit yang ditimbulkan
dari tempat sampah adalah thypus, disentri dengan vector pembawa penyakit adalah lalat,
kecoa, tikus dan lain sebagainya.
Pemberdayaan masyarakat yaitu suatu proses pembangunan yang mana masyarakat memiliki
inisiatif untuk memulai proses aktivitas sosial dalam memperbaiki situasi dan konsisi pada
diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya dapat terjadi jika masyarakat tersebut ikut serta
dalam berpartisipasi.

-Tujuan pemberdayaan

1. Perbaikan Kelembagaan (Better Institution)

Dengan perbaikan ini diharapkan dapat memperbaiki kelembagaan dan pengembangan


jejaring kemitraan usaha.

2. Perbaikan Usaha (Better Business)

Perbaikan pendidikan (semangat dalam belajar), diperbaikinya aksesbisnislitas, aktivitas dan


perbaikan kelembagaan, diharapkan bisa memperbaiki bisnis yang dijalankan.

3. Perbaikan Pendapatan (Better Income)

Dengan adanya perbaikan bisnis maka diharapkan ada perbaikan pendapatan yang dihasilkan,
dan pendapatan keluarga serta masyarakat.

4. Perbaikan Lingkungan (Better Environment)

Perbaikan ini juga diharapkan bisa memperbaiki lingkungan baik secara fisik atau sosial,
karena biasanya kerusakan lingkungan disebabkan oleh kemiskinan atau penghasilan terbatas.

5. Perbaikan Kehidupan (Better Living)

Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diinginkan bisa memperbaiki
kondisi kehidupan masing-masing keluarga masyarakat.

6. Perbaikan Masyarakat (Better Community)

Kehidupan yang lebih baik terdukung bila lingkungan fisik dan sosialnya yang ada pun
menjadi lebih baik, hal itu diharap dapat terwujud dengan kehidupan masyarakat yang juga
lebih baik.
B. TUJUAN OBSERVASI

Tujuan observasi ini agar masyarakat khusunya masyarakat perumdam komplek II sriwijaya
kelurahan kandang mas Bengkulu supaya lebih sadar terhadap sampah-sampah yang ada
dilingkungan perumdam khususnya pasar pagi perumdam agar bisa mengolah sampah
organik maupun anorganik agar bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.

C. RUANG LINGKUP

Tugas akhir ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut :

1. Pemuda RT.02 RW.01 perumdam kelurahan kandang mas


2. Masyarakat lingkungan perumdam RT.02 RW.01 kelurahan kandang mas
BAB II

DESKRIPSI WILAYAH

2.1. Sejarah kelurahan kandang mas

Kelurahan Kandang Mas merupakan hasil pemekaran dari Kelurahan Kandang, Jarak
Kelurahan Kandang Mas dengan ibukota kecamatan lebih kurang sejauh 4 Km, dan jarak dari
ibukota Bengkulu lebih kurang sejauh 6 Km. Lurah sebagai kepala wilayah kelurahan
sekaligus sebagai pembina organisasi kemasyarakatan di kelurahan.

Kelurahan Kandang terbagi atas 7 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun Tetangga (RT), dengan
luas wilayah sekitar 430 Ha. Topografi wilayah Kelurahan Kandang Mas sebagian besar
merupakan dataran rendah, pesisir, dan kawasan rawa yang mencapai 62 hektar. Kelurahan
Kandang Mas sama halnya dengan Kelurahan Kandang yaitu merupakan kelurahan yang
rentan terhadap bahaya bencana alam, karena merupakan kawasan pesisir yang sewaktu-
waktu dapat terjadi bahaya seperti tsunami, angin puting beliung, banjir, badai, abrasi dan
sebagainya.

2.2. Demografis

Ket 2017 2018 2019

Laki-laki 5.628 5.605 5.715

Perempua 5.631 5.617 5.787


n

Jumlah 11.259 11.222 11.502

2.3. Fasilitas pendidikan


a. Taman kanak-kanak harapan kita
b. Taman kanak-kanak baiturrahim
c. Sekolah dasar negeri 87

2.4. Fasilitas kesehatan


a. Bidan desmi
b. Bidan rosniati
c. Puskesmas kandang mas
d. Bidan sura
2.5. Kondisi psikografi

Profil kelurahan kandang mas tahun 2019, jumlah penduduk berdasarakan agama dan
kepercayaan pada tahun 2019 :

1. Islam
2. Kristen
3. Protestan
4. Buddha

2.6. Pekerjaan :

1. Pedagang

2. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

3. Wiraswasta

4. Nelayan Dll

2.7. Kondisi sosial masyarakat (kegiatan / aktivitas)

a. Arisan dasa wiswa setiap bulan yang dilakukan ibu-ibu


b. Arisan RT yang dilakukan setiap bulan oleh ibu-ibu
c. Pengajian majelis taklim masjid al-muhtadin yang rutin dilakukan setiap hari jum’at
d. Gotong royong atau bersih-bersih yang biasa dilakukan setiap hari minggu

2.8. Susunan organisasi pemerintah

Sturuktur kelurahan kandang mas :


Kepala
kelurahan
Hadmi, S.Sos

Sekretaris
Kelurahan

Ketua PKK Ketua Linmas Kepala Adat

2.9. Pemetaan actor

Diagram Venn :

RT/RW

LPM
KELURAHAN

MASYARAKAT KELURAHAN
KANDANG MAS

MAJELIS
TAKLIM AL-
MUHTADIN

 RT (Rukun Tetangga) :

Organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan
melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan
kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Rukun Tetangga
dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh warganya

 RW (Rukun Warga) :

Adalah Lembaga Masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah pengurus Rukun Tetangga
(RT) di wilayah kerjanya dalam rangka pelayanan pemerintah dan masyarakat yang diakui
dan dibina oleh Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh Lurah. Berfungsi untuk memelihara
dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan
kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kelurahan.

 LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) :

Mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan


swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

 Kelurahan :

Sebagai organisasi pemerintahan yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan
masyarakat merupakan ujung tombak keberhasilan pembangunan kota khususnya otonomi
daerah, dimana kelurahan akan terlibat dalam perencanaan dan pengembalian pembangunan
serta pelayanan.

 Majelis Taklim Al-muhtadin :

Majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan agama islam yang paling
fleksibal dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia,
lapisan atau strata social, dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat,
bisa pagi, siang, sore, atau malam . tempat pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah,
masjid, mushalla, gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim memiliki
dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga pendidikan non-formal.
Fleksibelitas majelis taklim inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan
merupakan lembaga pendidikan islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat). Majelis
taklim juga merupakan wahana interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam
dengan para mualim, dan antara sesama anggot jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh
tempat dan waktu.
2.10. Identifikasi potensi kelurahan

Potensi yang mungkin harus dikembangkan di kelurahan kandang mas adalah budidaya
tambak udang. Melihat kenyataan pada kondisi lahan di wilayah pesisir (air payau dengan
mikroklimat pantai) yang tidak termanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas tersebut,
maka tidak dapat disangkal lagi bahwa potensi untuk dikembangan dengan cara dan teknik
pengelolaan dan pengembangan untuk kegiatan usaha budidaya air payau sesuai dengan
keragaman hayati dan daya dukung lahan sangatlah besar. Namun perlu diketahui pula bahwa
potensi untuk komoditas spesifik pada budidaya air payau yang akan dikembangkan dimasa
datang berpeluang sangat besar khususnya didaerah kelurahan kandang mas.

Maksud dan tujuan dari pengembangan tambak udang ini adalah sebagai berikut :

 meningkatkan produksi komoditas budidaya tambak udang secara optimal sesuai


dengan kondisi teknis dan daya dukung lahan.

 memanfaatkan komoditas ekenomis pada lahan air payau secara berkelanjutan.

 untuk mendapatkan produksi dari budidaya udang yang aman dikonsumsi.

 membantu petambak agar mampu memprediksi musim tanam yang tepat dan
mengetahui daya dukung sesuai dengan keadaan lahan yang akan digunakan untuk
kegiatan usaha budidaya tambak udang.

2.11. Identifikasi kelompok rentan

1. Identifikasi Kelompok Rentan (Kelompok Termarginalisasi)

Kelompok rentan pada masyarakat Kelurahan kandang mas yaitu masih banyak nya
masyarakat miskin/kurang mampu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
banyak wanita yang tinggal sekitar perumdam berprofesi sebagai pemulung mereka bekerja
mengumpulkan barang- barang bekas dari masyarakat untuk dijual kepada pemasok.
Sebagian besar mereka mengelola sampah sebagai mata pencarian utama dalam
kehidupannya. Hal tersebut membuat mereka setiap hari selalu berhadapan dengan sampah.
Sehingga, bekerja sebagi pemulung memiliki resiko bahaya yang cukup besar karena tempat
kerja yang sangat berbahaya dan tidak adanya perlindungan kerja yang maksimal diberikan
oleh pemerintah. Mereka melindungi diri mereka secara sederhana, peralatan yang digunakan
juga jauh dari kata aman. Disini juga mereka mempunyai peran ganda, karena tetap harus
mengurus keluarga dan mencari nafkah dengan cara memulung.

2.12. Permasalahan/ Konflik/Ketidakseimbangan

Warga di sepanjang jalan masuk menuju kawasan perumdam, Kelurahan kandang mas,
Kecamatan kampung melayu Kota Bengkulu, mengeluh mengenai jalan masuk kedalam
perumdam banyak yang sudah berlubang maupun hancur. Kondisi ini mengakibatkan warga
kesulitan untuk melintas, bahkan tidak jarang menimbulkan kecelakaan. Menurut warga
perumdam, kondisi aspal diperumdam tidak lagi mampu mumpuni untuk dilewati apalagi
kendaraan kendaraan yang bermuatan. Kontur jalan semakin hari semakin rusak. Dan jika
terjadi hujan sampah-sampah yang berada di pinggiran jalan terseret berhamburan ke jalan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mengaspal
kembali jalan agar masyarakat bisa melintas dengan tenang dan aman.
BAB III

CAPAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Fokus kegiatan

Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan daur ulang sampah pasar pagi perumdam
dilaksanakan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya para
pemuda dalam pengolahan sampah yang baik dan benar. Diharapkan masyarakat
mendapatkan dampak positif dari kegiatan ini.

b. Institusi penyelenggara

Institusi penyelanggara pada kegiatan kali ini diadakan kerjasama antara masyarakat
perumdam dan pribadi sendiri. Masyarakat diajarkan mengelola dan mengembangkan sisa-
sisa sampah pasar menjadi barang yang berguna dan bermanfaat dalam kehidupanya sehari-
hari.

c. Aktor-aktor yang terlibat

Dalam menjalan dan mensukseskan kegiatan pemberdayaan kegiatan ini, tentu saja banyak
peran yang akan terlibat. Demi menjaga keamanan lingkungan dan membuat langkah strategi,
maka perlu ada keterlibatan berbagai aktor, diantaranya :

 Kelurahan kandang mas


 Pemuda perumdam
 Masyarakat RT.02
 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

d. Dampak, peluang dan tantangan kegiatan pemberdayaan

 Dampak :

Dampak dari adanya kegiatan pemberdayaan ini adalah masyarakat perumdam khususnya
para pemuda dapat mengetahui apa saja permasalahan sampah, Bagaimana dampak sampah
terhadap lingkungan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa dari sampah
pasar pagi dapat dikelolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan mengetahui bagaimana cara
pengelolaannya. Selain itu juga menumbuhkan keinginan dari masyarakat untuk
memanfaatkan sampah dimulai dari sampah pasar.

 Peluang :
1. Bisa memberdayakan masyarakat dari pengolahan sampah, seperti membuat karya
senirupa yang kreatif
2. Mengurangi jumlah sampah yang berada di pasar pagi perumdam
3. Menciptakan peluang kerja
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat dari mengolah sampah pasar yang bisa
dijual kembali nantinya

e. Dokumentasi penunjang kegiatan observasi


f. Map kelurahan kandang mas bengkulu
BAB IV

REKOMENDASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

DI KELURAHAN

a. Nama program

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PRASARANA LINGKUNGAN


MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (PPMK)

b. Tahapan program

1. Mengidentifikasi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan,


pelaksanaan, pengawasan pembangunan prasarana lingkungan melalui Program
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

2. Mengajak masyarakat yang belum terlibat dalam pelaksanaan pembangunan prasarana


lingkungan.

3. Mengajak masyarakat yang belum mengetahui perencanaan pembangunan prasarana


lingkungan

c. Output

Program PPMK lebih menitik beratkan pada aktivitas yang menunjang pemberdayaan
masyarakat meliputi kegiatan, usaha produktif dan memperluas kesempatan kerja, prasarana
dan sarana dasar lingkungan, usaha bersama berlandaskan kemitraan yang mampu
mengembangkan usaha potensial yang bersifat produktif dengan berbasis pada usaha
kelompok usaha kecil dan menengah; kelembagaan masyarakat di tingkat RW dan kelurahan
dalam penumbuhan demokratisasi serta mengatasi permasalahan sosial, potensi dan
partisipasi masyarakat (matching fund) untuk mengimbangi Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) agar program tersebut dapat lebih berdaya guna.

Kemudian dana yang berasal dari PPMK juga dipergunakan dalam pembuatan tempat
Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Jumlahnya hampir tersebar di seluruh RT dan RW
yang ada di Kelurahan kandang mas. Disamping TPS, dana PPMK yang berkaitan dengan
sampah juga, di lakukan dalam bentuk gerobak sampah dan tong sampah
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan merupakan salah satu syarat mutlak
dalam era kebebasan dan keterbukaan ini. Pengabaian terhadap faktor ini, telah menyebabkan
terjadinya deviasi yang cukup signifikan terhadap tujuan pembangunan itu sendiri yaitu
keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sering hanya dipandang sebagai suatu


pendekatan (approach) dan bukan sebagai tujuan. Sebagai pendekatan maka partisipasi
masyarakat hanya dijadikan sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Keadaan ini
menyebabkan partisipasi masyarakat acapkali diterjemahkan hanya sebagai kontribusi tenaga
dan finansial masyarakat dalam program pembangunan, sehingga keterlibatan masyarakat
dianggap terbatas hanya dalam tahap implementasi/pelaksanaan program saja. Segala bentuk
perencanaan dan pengambilan keputusan awal telah dilakukan di tingkat yang lebih atas,
sehingga masyarakat hanya tinggal melaksanakannya saja. Dengan demikian, kesempatan
masyarakat untuk dapat berkontribusi pada program tersebut hanya tersisa pada bentuk
kontribusi finansial dan tenaga kerja pada tataran implementasi.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil laporan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan
sampah terpadu berbasis masyarakat dan juga tidak terlepas dari peran para pemuda dalam
lingkungan masyarakat terutama dalam aspek sosial sangatlah penting. Peranan pemuda
dalam pencapaian kegiatan kali ini menjadi sebuah pondasi dalam menjaga kebersihan
lingkungan. dengan adanya anak muda para orang tua diharapkan dapat memaksimalkan
waktu istirahat, tanpa harus mengkhawatirkan masalah kebersihan lingkungan. Proses
pemberdayaan melalui kegiatan daur ulang sampah di pasar pagi perumdam, Kelurahan
kandang mas Bengkulu. Partisipasi masyarakat terutama para pemuda dalam kegiatan daur
ulang sampah bisa di bilang baik, Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar perumdam
khusunya RT.02 diantaranya menambah penghasilan, mengurangi sampah, para pemuda dan
masyarakat mendapatkan keterampilan dalam membuat kerajinan, dan merubah pola pikir
Dengan adanya kegiatan ini pemuda lingkungan juga bisa menghabiskan waktu untuk
kepentingan dan kebermanfaatan bersama, semoga dengan laporan hasil pencapaian kegiatan
kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca

B. SARAN

Setelah melewati beberapa tahapan proses perlu lebih banyak inovasi yang menarik sehingga
membuat masyarakat yang ikut berpartisipasi menjadi giat dan semangat dalam mengikuti
kegiatan ini, perlu adanya rancangan dan tahapan-tahapan yang matang sehingga tahapan-
tahapan yang telah berjalan mencapai tujuan yang diinginkan, tetap semangat dan konsisten
dalam mengikuti kegiatan pengelolaan sampah pasar sehngga kegiatan ini tidak berhenti.
maka akan lebih baik jika pemberdayaan berikutnya harus di buat dengan prinsip able to
apply, hal ini akan memudahkan fasilitator dengan peserta pemberdayaan, serta dengan
menjalin kerajasama antar lembaga social dan lembaga pemerintahan akan memberikan
dampak yang baik bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-pemberdayaan-masyarakat-
tujuan-prinsip-tahapan.html

Sudrajat Mengelola Sampah Kota Penebar Swadaya 2006

https://kampungmelayu.bengkulukota.go.id/kelurahan-kandang-mas/

Sumodiningrat, Gunawan.1999. Pemberdayaan Masyarakat Dan JPS. Jakarta: PT Gramedia

Purba, Jonny (ed).2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai