Anda di halaman 1dari 14

FENOMENA SOSIAL KEBIASAAN MEMBUANG

SAMPAH SEMBARANGAN

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi Sosial

Disusun Oleh :
Siti Badriah G1C122043
Prima Setia Madira G1C122045
Safinatunnajah G1C122049
Elsa Nova Agustin G1C122057
Monica Putri Dwi Utami G1C122069

Dosen Pengampu :

Nofrans Eka Saputra, S.Psi., M.A.

Agung Iranda, S.Psi., M.A.

Annisa Andriani, M.Psi., Psikolog.

Verdiantika Annisa, M.Psi., Psikolog.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah
mengenai fenomena Psikologi Sosial yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai tugas
kelompok mata kuliah Psikologi Sosial ini dengan baik serta tepat waktu. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nofrans Eka Saputra, S.Psi,. M.A., Bapak
Agung Iranda, S.Psi., M.A., Ibu Annisa Andriani, M.Psi,. Psikolog., Ibu Verdiantika
Annisa, M.Psi,. Psikolog selaku dosen pengampu kami dalam mata kuliah Psikologi
Sosial yang telah memberi kepercayan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah laporan hasil observasi


fenomena Psikologi Sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat ini jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan
guna untuk memperbaiki makalah ini dan selanjutnya, agar laporan observasi ini akan
bermanfaat ke depannya bagi perkembangan di masyarakat luas. Semoga laporan
observasi ini dapat mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Jambi, 28 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5
3. TUJUAN ........................................................................................................................................5
4. URAIAN HASIL OBSERVASI ....................................................................................................5
BAB II ............................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................................7
1. Teori Cognitive Perspective .......................................................................................................... 7
2. Teori Behavioral Perspektive ........................................................................................................ 7
3. Ketidaktahuan Kolektivisme ......................................................................................................... 7
4. Difusi Tanggung Jawab ................................................................................................................. 7
BAB III .............................................................................................................................................. 8
HASIL ANALISIS ............................................................................................................................ 8
1. Analisis Teori Cognitive Perspective ............................................................................................ 8
2. Analisis Teori Behavioral Perspektive .......................................................................................... 8
3. Analisis Teori Ketidaktahuan Kolektivisme ................................................................................. 9
4. Analisis Teori Difusi Tanggung Jawab ......................................................................................... 9
5. Hipotesis ...................................................................................................................................... 10
Gambar 1 .................................................................................................................................10
Gambar 2 .................................................................................................................................10
BAB IV ............................................................................................................................................12
PENUTUP ....................................................................................................................................... 12
1. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 12
2. SARAN ........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Buang sampah sembarangan adalah kegiatan atau kebiasaan dari suatu


individu atau kelompok untuk membuang sisa yang tidak lagi diperlukan ke tempat
yang tidak semestinya.
Permasalahan sampah merupakan salah satu masalah besar yang sampai saat
ini masih sering saja terjadi dan belum menemukan penanganan yang maksimal. Data
terakhir yang di dapat dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN),
menunjukkan volume timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 19,45
juta ton, yang mana mayoritas sampah berasal dari sisa makanan dengan proporsi
41,55%, disusul dengan sampah plastik sebesar 18,55%, dan sampah lainnya.
Sementara dari jumlah tersebut, terdapat 7,2 juta ton sampah yang tidak terkelola
dengan baik. Hal ini disebabkan masih banyaknya orang yang tidak membuang
sampah di tempat yang sudah disediakan. Namun tentu banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku tidak pro-lingkungan ini.
Oleh karena itu, dilakukan kegiatan observasi di jalan cempaka putih,
kecamatan jelutung pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2023 selama kurang lebih
satu jam. Ketika melakukan kegiatan observasi ini kami melihat banyak sekali
tumpukan sampah yang terletak di tempat yang tidak semestinya, bahkan di beberapa
selokan depan rumah warga juga terdapat sampah yang dibuang sembarangan.
Pada kegiatan observasi, kami fokuskan untuk menganalisis fenomena ini
secara mendalam, menyelidiki penyebab, serta membahas strategi pencegahan dan
intervensi yang efektif untuk mengatasi permasalahan ini. Metode observasi yang
digunakan meliputi pengamatan langsung di tempat serta melakukan wawancara
dengan salah satu warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan.
Laporan hasil observasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
upaya meningkatkan kelestarian lingkungan ke depannya bagi perkembangan di
masyarakat luas.
2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang menyebabkan masyarakat di sekitar daerah tersebut masih membuang


sampah sembarangan?
2. Apa ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi hal ini? Jika ada, apakah berjalan
dengan baik? Jika tidak berjalan dengan baik, adakah solusi yang tepat untuk
mengatasinya?

3. TUJUAN

1) Mengetahui sebab terjadinya fenomena buang sampah sembarangan dari sudut


pandang Psikologi Sosial
2) Mengetahui solusi apa yang diberikan untuk mengatasi fenomena yang terjadi di
lingkungan masyarakat

4. URAIAN HASIL OBSERVASI

Menurut narasumber yang kami wawancarai, alasan masyarakat di sekitar


enggan membuang sampah pada tempatnya ialah dikarenakan fasilitas yang diberikan
pemerintah tergolong tidak layak dan juga tempatnya yang sangat jauh dari
lingkungan sekitar tempat tinggal warga sehingga menyebabkan mereka menjadikan
buang sampah di selokan menjadi alternatifnya.
Menurut narasumber yang kami wawancarai yaitu Ketua RT di daerah Talang
Banjar, kebersihan lingkungan sangat penting untuk di jaga oleh semua warga
kampung namun sangat disayangkan disini masih minim sekali rasa
bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan sekitar terlihat dari masih
banyaknya warga yang membuang limbah rumah tangga nya ke parit. Ketua RT
menyebutkan sudah ada upaya untuk melakukan kegiatan gotong royong secara rutin
namun sangat sulit untuk direalisasikan, warga mudah untuk diajak bekerjasama
membersihkan lingkungan hanya di waktu tertentu saja (seperti adanya kontes
Kampung Bantar yang diadakan oleh Kelurahan). Banyak dampak negatif dari
kebiasaan membuang sampah di parit salah satunya yang paling fatal dan sering
terjadi adalah banjir ketika hujan lebat selama berjam-jam yang bisa mencapai lutut
orang dewasa karena saluran air di parit tersumbat.
Gambar 1. Masyarakat masih membuang Gambar 2. Individu membuang sampah
sampah sembarangan meskipun di tempat sembarangan
tersebut ada baliho larangan buang sampah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Teori Cognitive Perspective

Perspektif kognitif memiliki pandangan bahwa untuk memahami perilaku sosial


individu maka kita dapat memperhatikan proses mental mereka seperti cara mereka
berfikir dan mempersepsikan keadaan sosial karena cara individu berfikir dapat
menjelaskan perilaku mereka.

2. Teori Behavioral Perspektive

Perspektif perilaku memiliki pandangan untuk memahami perilaku individu dapat


dilakukan dengan mengesampingkan proses mental mereka dan lebih memfokuskan
pada perilaku individu yang dapat diuji oleh pengamatan. Individu yang memiliki
pemikiran negatif tentang melakukan hal negatif maka proses mental, pemikiran dan
perasaan individu tidak dapat menentukan perilakunya.

3. Ketidaktahuan Kolektivisme

Ketidaktahuan kolektif merujuk pada pemahaman dalam kelompok atau masyarakat


dimana ada beberapa hal yang tidak di ketahui secara bersama, meskipun setiap
individu mungkin mencari sebagian informasi. Konsep ini mengamati bahwa tidak
mungkin bagi satu orang atau kelompok untuk mempunyai wawasan yang lengkap
tentang semua hal. Dengan membenarkan teori ketidaktahuan kolektif, kita dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang kompleks dan
berkerjasama mencari solusi.

4. Difusi Tanggung Jawab

Difusi tanggung jawab memfokuskan pada cara tanggung jawab dan kewajiban dapat
menyebar melalui masyarakat. Teori ini mengamati bagaimana individu atau suatu
kelompok mempengaruhi orang lain untuk ikut serta dalam mengemban tanggung
jawab atau kewajiban tertentu. Teori ini menggambarkan bagaimana tanggung jawab
dapat disalurkan dari induvidu yang satu ke individu yang lain, yang dapat
mempengaruhi suatu perubahan perilaku dan tindakan secara bersama.
BAB III
HASIL ANALISIS

1. Analisis Teori Cognitive Perspective

Perspektif kognitif lebih menekankan pada pentingnya memahami proses


mental individu dan persepsi individu itu sendiri terhadap situasi sosial. Selain itu,
perspektif kognitif juga menjelaskan perilaku sosial individu dengan cara
memusatkan pada bagaimana individu tersebut membentuk mental (pikiran, perasaan)
dan mekanisme informasi yang timbul dari lingkungan.
Namun, sering terjadi pada fenomena kebiasaan membuang sampah
sembarangan ini diakibatkan karena adanya konflik batin yang merujuk pada rasa
malas membuang sampah di tempatnya dan sebagian individu menganggap jika
membuang sampah pada tempat semestinya merupakan hal yang percuma dan tidak
akan berdampak banyak pada kebersihan yang ada di lingkungan karena masih
banyaknya individu lain yang membuang sampah sembarangan sehingga
menyebabkan mereka menganggap hal tersebut adalah tindakan yang wajar dan dapat
dibenarkan.

2. Analisis Teori Behavioral Perspektive

Ada beberapa konsep utama yang perlu diperhatikan antara lain :


1) Penguatan : Faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya perilaku. Di
fenomena kebiasaan buang sampah sembarangan ini yang menjadi penguat dari
terjadi nya perilaku individu yang melakukan ialah dikarenakan fasilitas yang
diberikan pemerintah kepada masyarakat kurang memadai dan tempatnya yang
terbilang jauh untuk dijangkau sehingga menyebabkan mereka merasa malas
untuk membuang sampah di tempat semestinya.
2) Modeling (Pemodelan) : Fenomena kebiasaan buang sampah sembarangan,
disebabkan oleh adanya proses pembelajaran melalui peniruan atau pemodelan
yaitu proses pembelajaran dengan melihat perilaku atau model yang ada di
lingkungan sekitar mereka. Individu juga melakukan pembelajaran dengan
melihat lingkungannya. Individu melakukan buang sampah sembarangan karena
mereka melihat banyak orang yang melakukan nya, walaupun hal tersebut tidak
benar untuk dilakukan.

3. Analisis Teori Ketidaktahuan Kolektivisme

Teori ketidaktahuan kolektif menjelaskan bahwa dalam situasi di mana


individu berinteraksi dengan orang lain, mereka cenderung mengamati perilaku orang
lain untuk menentukan bagaimana seharusnya mereka bertindak. Namun, seringkali
individu salah menilai norma perilaku yang sebenarnya dalam artian ketika individu
melihat individu lain membuang sampah sembarangan, mereka mungkin mengira
bahwa perilaku tersebut merupakan norma sosial yang bisa diterima, padahal yang
sebenarnya adalah tindakan tersebut salah.
Hal ini dapat berarti bahwa individu melihat banyak orang membuang sampah
sembarangan dan menganggap ini sebagai norma perilaku yang diterima. Oleh karena
itu, mereka kemungkinan besar merasa bahwa tindakan membuang sampah pada
tempat semestinya yang mereka lakukan sendiri tidaklah memberi pengaruh yang
signifikan karena banyak orang lain melakukan hal tidak sama dengan nya. Akibatnya,
kesadaran akan dampak negatif dari perilaku semacam itu pada lingkungan dapat
tereduksi.

4. Analisis Teori Difusi Tanggung Jawab

Pada fenomena ini, ketika individu merasa ada banyak orang di sekitarnya,
mereka cenderung merasa bahwa tanggung jawab mereka terbagi di antara semua
orang tersebut, sehingga mereka merasa kurang terikat untuk bertindak secara aktif
dalam menjaga lingkungan sekitar.
Individu cenderung mengabaikan tanggung jawab pribadi dalam menjaga
lingkungan, dengan keyakinan bahwa tindakan mereka tidak akan memiliki dampak
besar dalam skala keseluruhan menjaga kelestarian lingkungan.
5. Hipotesis

Gambar 1. Individu membuang sampah di parit Gambar 2. Kondisi selokan yang menjadi salah
satu tempat untuk individu atau kelompok
membuang sampah sembarangan

Hal ini terjadi karena ada nya keterkaitan antara teori pendekatan Psikologi Sosial
yang akan di jelaskan dibawah.

1) Mengapa masyarakat menjadikan kebiasaan membuang sampah sembarangan


menjadi hal yang wajar?
2) Apa yang menyebabkan masyarakat masih saja membudayakan kebiasaan
membuang sampah sembarangan?
3) Apakah perilaku membuang sampah sembarangan yang dilakukan masyarakat
dapat diubah?

Dari observasi yang dilakukan, didapatkan hipotesis bahwa individu yang


memiliki kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya disebabkan oleh
terjadinya proses modeling yaitu ketika melihat banyak individu lain yang melakukan
buang sampah di tempat tidak semestinya dalam contoh fenomena pada makalah ini
adalah di selokan dan parit, selain itu juga terdapat alasan lain yaitu karena tempat
pembuangan sampah yang disediakan pemerintah sangat jauh dari lingkungan rumah
warga sehingga menyebabkan mereka memilih membuang sampah di sekitar rumah
mereka terutama di selokan dan parit.
Selain itu jika dikaitkan dengan Implicit Personality Theory jika dianalisa
lebih lanjut maraknya kebiasaan membuang sampah sembarangan itu kemungkinan
besar bisa terjadi karena individu satu melihat individu yang lain melakukan
pelanggaran berupa buang sampah sembarangan namun tidak diberi sanksi tegas dari
badan yang berwenang sehingga individu tersebut berasumsi bahwa sampah
merupakan barang sisa yang tidak memerlukan perhatian khusus dan dianggap wajar
ketika dibuang di selokan atau parit.
Apabila didasarkan pada teori Operant Conditioning milik BF Skinner yang
dimana teori ini merujuk pada suatu metode pembelajaran menggunakan reward
(hadiah) dan punisment (hukuman) sebagai konsekuensi dari sebuah perilaku.
Jika dianalisa lebih lanjut perilaku individu yang terbiasa membuang sampah
sembarangan dapat diatasi dengan diterapkannya teori tersebut yang telah di jadikan
beberapa solusi berikut :
a) Penjadwalan penguatan yang tepat dalam mengubah perilaku. Dalam konteks ini,
pemerintah atau badan berwenang harus memiliki rencana yang jelas untuk
memberikan penguatan positif atau negatif secara konsisten. Misalnya,
pemerintah (RT, RW, Lurah, dll) dapat membuat jadwal penguatan untuk
memberikan pujian atau hadiah setelah individu menunjukkan perilaku yang
diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Penjadwalan penguatan yang konsisten
akan membantu memperkuat perilaku yang positif dan mengurangi perilaku
negatif.
b) Hukuman yang terkontrol, adil, dan proporsional. Hukuman harus sejalan dengan
aturan perundang-undangan yang mengatur tentang buang sampah sembarangan.
Misalnya, hukuman yang sesuai dapat berupa diberikan nya sanksi atau denda
dengan jumlah sekian atau bisa juga individu yang melakukan pelanggaran
mendapat tugas-tugas tambahan seperti membersihkan lingkungan sekitarnya
selama dua minggu kedepan atau membuang semua sampah di setiap rumah
warga ke pembuangan terakhir.
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku


dan proses pembentukan tingkah laku yang dapat berdampak pada individu didalam
lingkup sosial.

Dalam fenomena kebiasaan membuang sampah sembarangan jika di kaitkan


dengan teori pendekatan Psikologi Sosial yang diantaranya ialah : 1.) Perspektif
kognitif dan 2.) perilaku yang mengacu pada individu yang membuang sampah pada
tempatnya berfikir apa yang mereka lakukan tersebut tidak akan memiliki dampak
yang signifikan dalam menjaga kelestarian lingkungan karena beranggapan hal
tersebut dirasa percuma sehingga individu membuang sampah sembarangan meskipun
hal tersebut tidak dibenarkan, juga adanya faktor penguat yang mengacu pada fasilitas
yang diberikan pemerintah tidaklah memadai atau terjangkau dan modeling yaitu
individu melakukan buang sampah sembarangan karena melihat banyaknya contoh
masyarakat yang melakukan nya.
Kemudian ada 3.) ketidaktahuan kolektif yang mengacu pada situasi individu
yang mengamati perilaku orang lain dan menentukan bagaimana mereka bertindak.
Juga ada 4.) difusi tanggung jawab yaitu mengacu pada individu yang merasa bahwa
ketika ada di lingkungan bermasyarakat atau kelompok bentuk tanggung jawab
pribadi dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi dibagi-bagi sehingga mereka
cenderung mengabaikan tanggung jawab nya dengan meyakini bahwa jika
melaksanakan kewajiban pribadi nya yaitu buang sampah pada tempatnya tidak akan
berdampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.

2. SARAN

Solusi agar masyarakat tidak atau mengurangi perilaku membuang sampah


sembarangan :
1) Pemberian tempat sampah yang layak pada setiap rumah dari perangkat setempat
yang bertanggung jawab sehingga mereka dapat membuang sampah mereka pada
tempat semestinya yang sudah disediakan kemudian adakan pula petugas yang
mengangkut sampah tersebut untuk dibuang ke pembuangan akhir secara rutin
dalam jangka beberapa waktu tertentu.
2) Diberlakukan sanksi pada tempat yang memiliki banyak sampah yang berserakan,
seperti dengan membayar denda.
3) Pemberian edukasi pada masyarakat mengenai sampah apa saja yang bisa di daur
ulang sehingga dapat dijadikan barang yang berguna dan ada nilai jual. Hal ini
juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan yang dapat membantu memperbaiki
perekonomian masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, H. (n.d.). Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial.

Soeparno, K., & Sandra, L. (2011). SOCIAL PSYCHOLOGY: THE PASSION


OF PSYCHOLOGY. 19(1), 16–28.

Raulo Enger, K. (2019). Overcoming the Environmental Collective Action


Problem. This Article Is CC BY Kristine Raulo Enger Essex Student Journal, 10.
https://doi.org/10.5526/esj10

https://www.hellovaia.com/explanations/psychology/social-
psychology/diffusion-of-responsibility/

https://www.explorepsychology.com/implicit-personality-theory/

Natasya, I. E., Mulyadi, M., & Hd, K. (n.d.). PENGARUH PENERAPAN


TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING DALAM MATA PELAJARAN PPKn
TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 6
KAYUAGUNG.

Anda mungkin juga menyukai