Kelompok 6
Anggota:
1. Alfanny Kuswanda (160612613603)
2. Asmaul Nur Fitria (160612613651)
3. Della Rismay Pratama (160612613613)
4. Deta Syafira Nikaputri (160612613677)
5. Lita Syafira (160012613601)
6. Nonel Prihandini (160612613652)
7. Revy Yuniarti Ningrum (160612613602)
8. Rofiatul Uzza (160612613667)
9. Rio Ravindra Kuswara (160612613655)
10. Uciatul Adawaiyah (160612613671)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas Desa Asrikaton
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Kami mengucapkan terimakasih kepada
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Malang, Dosen Pembimbing Akademik serta Pendamping Lapangan yang
telah membimbing kami selama melaksanakan tugas ini.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat,
mengingat isi dari laporan ini berupa hasil dari analisis situasi, dan potensi desa
serta telah permasalahan yang ada di komunitas sehingga dapat diperoleh
alternatif solusi yang tepat sebagai upaya preventif dan promotif dari masalah
yang terjadi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan PBL
Komunitas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Semoga Laporan PBL Komunitas ini dapat di pahami bagi siapa yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran demi
membangun perbaikan kemudian hari.
Penyusun
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
No Frekuensi Presentase
1 Ya 27 53%
2 Tidak 24 47%
Total 51 100%
No Frekuensi Presentase
1 Penampungan 29 58%
tertutup
2 Penampungan 1 2%
terbuka
3 Tanpa 5 10%
penampungan
4 Langsung ke 14 28%
got/sungai
Missing System 1 2%
Total 51 100%
Tabel 1.12 Pertanyaan mengenai apa yang biasa Anda lakukan selama ini
untuk mencegah penularan penyakit akibat gigitan nyamuk?
No Frekuensi Presentase
1 Memakai obat 26 51%
nyamuk
2 Menaburkan 6 12%
7
bubuk larvasia
pada
penampungan air
3 Ventilasi rumah 2 4%
dipasang kasa
nyamuk
4 Menguras bak 14 27%
mandi
5 Menutup tempat 2 4%
penampungan air
6. Memusnahkan 1 2%
barang-barang
bekas (kaleng,
ban dll)
Total 51 100%
No Frekuensi Presentase
1 >1 kali dalam 12 24%
seminggu
2 1 kali dalam 22 43%
seminggu
3 1-3 kali dalam 15 29%
sebulan
4 Tidak berlaku 2 4%
Total 51 100%
No Frekuensi Presentase
1 Diangkut petugas 40 78%
2 Dikumpulkan dan 0 0%
8
dibuang ke TPS
3 Dibakar 6 12%
4 Dibuang ke 0 0%
lubang dan
ditutup dengan
tanah
5 Dibuang ke 4 8%
sungai/kali
6 Dibuang ke lahan 1 2%
kosong/kebun
Total 51 100%
No Frekuensi Presentase
1 Ya 18 35%
2 Tidak 33 65%
Total 51 100%
Tabel 1.16 Pertanyaan mengenai apakah bank sampah ini perlu dibentuk/
diadakan ?
No Frekuensi Presentase
1 Ya 43 84%
2 Tidak 8 16%
Total 51 100%
B. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala dusun Krajan,
ketua RT, ketua RW, dan kader posyandu bahwasanya permasalahan yang ada di
dusun Krajan adalah masalah sampah di RT 10 dan RT 11. Permasalahan yang
terjadi karena kurangnya pengetahuan, pengolaan sampah ataupun limbah rumah
tangga sehingga beberapa warga memilih membuang sampah di hilir sungai dan
terdapat limbah rumah tangga yang dibuang melalui drainase depan rumah. Selain
masalah sampah dan limbah, ada beberapa warga yang mengidap penyakit TB.
Masalah lain ditemukan dari hasil wawancara kepala sekolah Madrasah
Ibtidaiyah Nahdoutul Ulama (MINU) Krajan. Bahwa beberapa murid memiliki
penyakit kulit menular yaitu scabies. Kebanyakan murid yang mengidap scabies
adalah anak dari panti asuhan.
Selanjutnya, hasil wawancara dengan kader posyandu dusun krajan setelah
kegiatan posyandu diawal bulan, kelompok menemukan bahwa banyak lansia
yang menderita penyakit diabetes. Hasil ini diketahui dari data pemeriksaan lansia
yang bersedia membayar untuk mengecek gula darah. Data masih belum
sepenuhnya terisi karena beberapa lansia tidak melakukan cek gula darah.
C. Observasi
Observasi dilakukan selama kurang lebih 10 hari dimulai setelah perizinan
praktek belajar lapangan desa Asrikaton. Setelah wawancara bersama dengan
stakeholder yang ada, observasi pertama dilakukan di RT 10 untuk mengetahui
keadaan warga yang membuang sampah dihilir sungai. Hasil yang didapatkan,
ternyata masih banyak warga yang membuang sampah dihilir sungai dan beberapa
membuang sampah dilahan kosong dekat sungai.
Salah satu warga yang dijadikan narasumber mengatakan bahwa mereka
tidak mau dan tidak sanggup untuk membayar iuran untuk pengangkutan sampah
oleh petugas. Selain sampah, drainase di salah satu gang kecil depan rumah yang
ada di RT 10 dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga. Sehingga
11
menimbulkan bau busuk dan bisa menjadi sarang bakteri yang bisa mengganggu
kesehatan warga disekitar drainase tersebut.
Observasi selanjutnya, kelompok menuju ke sekolah Madrasah Ibtidaiyah
NU dusun Krajan. Hasil yang didapatkan, banyak siswa yang menderita penyakit
scabies yang dapat menular ke siswa lain. Kepala sekolah MI NU dusun Krajan
mengatakan bahwasannya siswa yang memiliki penyakit scabies ini kebanyakan
dari siswa panti asuhan di desa asrikaton.
D. Dokumentasi
Berdasarkan pada tabel 1.17 dapat diketahui bahwa warga Dusun Krajan
Desa Asrikaton yang terdiri dari 13 RT hampir seluruhnya belum mengetahui dan
melakukan pengolaan sampah hasil rumah tangga mereka. Permasalahan kedua
terdapat beberapa warga khususnya warga di 2 RT yakni RT 10 dan 11 yang
masih membuang sampah sembarangan terutama dipinggir sungai. Permasalahan
ketiga yaitu ditemukannya kasus TB yang terdapat di 3 RT yakni RT 08, 11, dan
12. Permaslahan yang keempat terdapat beberapa siswa yang terkena penyakit
scabies di Madrasah Ibtidaiyah NU Krajan. Dan permasalahan yang terakhir yakni
15
tingginya angka penderita diabetes militus yang didominasi oleh warga yang
berusia diatas 40 tahun.
2. Kriteria B “Kegawatan masalah”
Kriteria B yaitu kegawatan masalah, penilaian akan kegawatan masalah dilakukan
untuk menilai seberapa penting masalah tersebut untuk harus segera ditangani.
Terdapat tiga aspek yang dinilai yaitu keganasan masalah, tingkat urgency,dan
biaya. dalam hal ini diberikan skor 1-5 terhadap setiap masalah. Berikut adalah
hasil penilaian terhadap masalah kesehatan:
Tabel 1.18 Penilaian Prioritas Masalah Kesehatan di Dusun Krajan Desa
Asrikaton berdasarkan Kegawatan Masalah
No Masalah Kesehatan Keganasan Tingkat Biaya Nilai
Urgency
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat 3 3 2 8
mengenai cara pengolaan sampah
2. Warga membuang sampah 4 5 3 12
sembrangan terutama di pinggir
sungai
3. Ditemukannya kasus TB 5 5 2 12
4. Didapatkan siswa yang terkena 3 3 2 8
penyakit scabies di Madrasah
Ibtidaiyah NU Krajan
5. Tingginya angka penderita diabetes 4 2 2 8
militus
Berdasarkan pada tabel 1.18 terdapat klm nilai, kolom tersebut merupakan
hasil penjumlahan dari tiga kategori yaitu keganasan, tingkat urgency dan biaya.
Setelah dilakukan perhitungan nilai diketahui bahwa masalah kesehatan dengan
nilai terbesar adalah permasalah mengenai warga yang membuang sampah
sembarangan terutama di pinggir sungai dan ditemukannya kasus TB. Sedangkan
nilai terendah ada pada masalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
cara pengolaan sampah.
3. Kriteria C “Kemudahan penanggulangan masalah”
Kriteria C merupakan penilaian terhadap kemudahan penanggualangan
permasalahan kesehatan. Penilaian kemudahan penanggulangan menggunakan
skor 1-5. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa penanggulangan permasalahan
16
Berdasarkan pada tabel 1.19 dapat diketahui bahwa masalah kesehatan yang
paling mudah ditanggulangi adalah permasalahan kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai cara pengolaan sampah, hal ini ditunjukkan dengan nilai
sebesar 4. Sedangkan permasalahan membuang sampah sembarangan terutama
dipinggir sungai, ditemukannya kasus TB, siswa yang terkena penyakit scabies di
Madrasah Ibtidaiyah NU Krajan, dan tingginya angka penderita diabetes militus
memiliki nilai sebesar 3.
4. Kriteria D “PEARL”
Kriteria D terdiri atas empat komponen yang disebut dengan PEARL.
Approproatness (P) menunjukkan kesesuaian program, Economic Feasibility (E)
menunjukkan nilai ekonomis program. Acceptibility (A) menunjukkan bahwa
masyarakat menerima program, Resources availability (R) menunjukkan bahwa
sumber daya tersedia dan Legality (L) menunjukkan bahwa program didukung
oleh kebijakan. Penilaian dilakukan dengan memberikan dua penilaian jawaban ya
dan tidak. Pilihan jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0. Berikut adalah
hasil penilaian kriteria D.
Tabel 1.20 Hasil Penilaian PEARL
No Masalah Kesehatan P E A R L Hasil
Kali
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat 1 1 1 1 1 1
mengenai cara pengolaan sampah
2. Warga membuang sampah sembrangan 1 1 1 1 1 1
terutama di pinggir sungai
17
3. Ditemukannya kasus TB 1 1 1 1 1 1
4. Didapatkan siswa yang terkena penyakit 1 1 1 1 1 1
scabies di Madrasah Ibtidaiyah NU Krajan
5. Tingginya angka penderita diabetes militus 1 1 1 1 1 1
Analisis Penyebab Masalah 1 “Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolaan sampah”
Gambar 1.7 Fishbone Akar Permasalahan Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolaan sampah
20
Analisis Penyebab Masalah 2 “Warga membuang sampah sembrangan terutama di pinggir sungai”
Environment material
Gambar 1.8 Fishbone Akar Permasalahan Warga Membuang Sampah Sembrangan Terutama Di Pinggir Sungai
22
Analisis Penyebab Masalah 4 “Ditemukan siswa yang terkena penyakit scabies di Madrasah Ibtidaiyah NU Krajan”
Pengetahuan mengenai
Penyakit Scabies rendah Penularan Scabies yang mudah
melalui sentuhan kulit secara Keterbatasan biaya
Pengetahuan mengenai untuk siswa yang
perilaku hidup bersih dan langsung dengan penderita
tinggal di Panti
Didapa sehat rendah Asuhan
tkan Belum menerapkan Belum menerapkan perilaku
Siswa pencegahan Scabies hidup bersih dan sehat
MI NU khususnya yang khusunya siswa yang
yang bertempat tinggal di Panti tinggal di Panti Asuhan
Terken Asuhan
Lingkungan Kurang sarana dan prasarana
a Belum pernah dilakukan
tempat tinggal dalam pencegahan penyakit
Scabies sosialisasi pencegahan dan
beberapa siswa scabies khususnya yang tinggal
penanganan Penyakit Scabies
di Panti Asuhan di Panti Asuhan
Belum ada media promosi yang memiliki
prevalensi tinggi Belum maksimal upaya
kesehatan yang mendukung penyuluhan dan pencegahan
dalam penyampaian informasi untuk terjadinya
penyakit scabies oleh tenaga kesehatan
penyakit Scabies puskesmas
Gambar 1.11 Fishbone Akar Permasalahan Tingginya angka penderita diabetes militus
28
1.4 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Belajar Lapangan di dusun Krajan, antara lain:
1. Menambah wawasan tentang bahaya sampah serta bagaimana cara memilah
sampah
2. Agar RT itu dijadikan percontohan sebagai salah satu RT yang patut dicontoh
dalam hal menerapkan lingkungan bersih dan tidak membuang sampah
sembarangan
3. Menambah pengetahuan siswa tentang Scabiess mulai dari bahaya, cara
pencegahan dan cara mengobatinya
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Dusun Karajan tentang TB baik
penyebab maupun cara pencegahan dan pengobatannya
5. Mengetahui kadar gula dalam tubuh sebagai upaya pencegahan agar tidak
terkena penyakit diabetes
1.5 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan
dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang terjadi di Dusun Krajan Desa
Asrikaton
c. Mendapat kesempatan untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan
2. Bagi Pemerintah Desa
a. Pemerintah desa dapat mengetahui masalah apa saja yang terdapat di
wilayah Dusun Krajan Desa Asrikaton
b. Pemerintah desa mendapat masukkan dan saran yang membangun desa
untuk kearah yang lebih maju
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pengetahuan tambahan terkait masalah yang terjadi
di Dusun Krajan Desa Asrikaton
30
BAB II
E. Stakeholder
Stakeholder yang terlibat dalam program Sosialisasi Pengolahan Sampah
Kepada Ibu-Ibu Kader Dusun Krajan Desa Asrikatonini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Program Sosialisasi Bank Sampah dan
Pembentukan Kader Bank Sampah
No. Jenis Sarana dan Fungsi/Manfaat Jumlah
Prasarana
1. Laptop Sarana untuk sosialisasi (Salah 1 buah
satu media persentasi)
2. Kamera Mendokumentasikan kegiatan 1 buah
sosialisasi
4. Alat tulis (bolpoin) Mengisi daftar hadir 3 buah
5. Lokasi sosialisasi Tempat diadakannya sosialisasi -
dan pembentukan Bank Sampah
(Di Balai Desa Asrikaton).
6. Daftar Hadir Peserta Mengetahui peserta yang hadir 1 buah
dalam kegiatan sosialisasi
pengelolaan sampah dan
pembentukan Bank Sampah
7. Materi Sosialisasi Hal-hal yang akan -
diinformasikan dalam kegiatan
sosialisasi
9. Konsumsi 70 porsi
10. LCD Proyektor Membuat tampilan layar lebih 1 buah
besar dan jelas
11. Kursi Tempat duduk peserta 70 buah
12. Meja Untuk menaruh daftar absen dan 3 buah
konsumsi, dan untuk meletakkan
laptop dan LCD
13. Surat Undangan Mengundang warga untuk 70 lembar
mengikuti sosialisasi
pengelolaan sampah dan
pembentukan Bank Sampah
14. Layar Proyektor Untuk menampilkan materi 1 buah
34
G. Uraian Kegiatan
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Program Sosialisasi Bank Sampah dan Pembentukan Kader Bank Sampah
Sarana dan Metode Instrumen
Tahapan Deskripsi Sasaran Tanggal Waktu
Prasarana Evaluasi Evaluasi
a. Persiapan 1. Diskusi dengan a. Anggota kelompok 26 Agustus 08.00-
anggota kelompok PBL Dusun Krajan 2019 selesai
terkait pelaksanaan b. Dosen
program Pembimbing
- - -
Lapangan
c. Dosen
Pembimbing
Akademik
2. Proses perijinan a. Kepala Dusun 30 Agustus
dengan stakeholder Krajan 2019
terkait dengan b. Ketua Ngalam
kegiatan Waste Bank
Kabupaten Pakis - - - -
c. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Malang (Sebagai
Pemateri).
3. Pembuatan surat Anggota kelompok 02September 08.00- a. Laptop
undangan untuk warga PBL Dusun Krajan 2019 selesai - -
Dusun Krajan
4. Pembagian surat Anggota kelompok 04 September 13.00- Surat
undangan untuk warga PBL Dusun Krajan 2019 selesai Undangan - -
Dusun Krajan
35
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah
1. Meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat
2. Agar masyarakat mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga
lingkungan agar tetap bersih
3. Agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terutama di
sekitar aliran sungai
4. Agar rt itu dijadikan percontohan sebagai salah satu rt yang patut di contoh
dlm hal menerapkan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang
sampah sembarangan.
C. Deskripsi Program
Program ini terdiri dari 3 kegiatan , kegiatan pertama adalah membersihkan
lingkungan disekitar RT09, RT 10 dan RT 11 terutama dipinggir sungai. Kegiatan
kedua pemberian tempat sampah di masing-masing rumah di RT 09. Kegiatan
yang ketiga yaitu pemasangan plang (dilarang membuang sampah disekitar sungai
) di RT 10 dan 11 agar masyarakat sekitar tidak lagi membuang sampah disekitar
sungai .
D. Sasaran program
Sasaran yang kami gunakan adalah warga RT 09, RT 10 dan RT 11 RW 02
Dusun Krajan Desa Asrikaton Kabupaten Malang
E. Stakeholder
Stakeholder yang terlibat dalam program RT percontohan bank sampah
adalah
a. Kepala Desa
b. Kepala Dusun Krajan
c. Dosen Pembimbing Akademik
d. Pendamping Lapangan
e. Ketua RW 02
f. Ketua RT 09
g. Ketua RT 10
h. Ketua RT 11
i. Mahasiswa
40
G. Uraian Kegiatan
Acara Inti Pembagian Tempat a. Anggota Kelompok PBL 6 September 08.00- a. tong - -
Sampah di RT 09 Dusun Krajan 2019 selesai sampah
b. Ketua RT 09 b. gerobak
Persiapan Anggota Kelompok PBL 8 September 06.00- - - -
pemberangkatan Dusun Krajan 2019 06.30
menuju lokasi
program RT
percontohan bank
sampah
Persiapan di lokasi a. Anggota Kelompok PBL 8 September 06.30- - - -
RT percontohan Dusun Krajan 2019 07.00
bank sampah b. Masyarakat Dusun
Krajan RT 09,RT 10 dan
RT 11
Dimulainya a. Anggota Kelompok PBL 8 September 07.00- a. sapu lidi - -
Kegiatan Bersih- Dusun Krajan 2019 10.30 b. serokan
Bersih Lingkungan b. Masyarakat Dusun c. sarung
RT 09, RT 10 dan Krajan RT 09,RT 10 dan tangan
RT 11 terutama yang RT 11 karet
dipinggiran sungai d. trashbag
Pemasangan plang a. Anggota Kelompok PBL 8 September 10.30- a. palu - -
dilarang membuang Dusun Krajan 2019 selesai b. paku
sampah di RT 10 b. Kepala Dusun Krajan
dan 11 c. Masyarakat Dusun
Krajan RT 10 dan RT 11
43
B. Tujuan
Tujuan program ini yaitu sebagai berikut:
a. Memberikan pengetahuan mengenai Scabiess.
b. Meningkatkan pengetahuan terkait perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Memberikan pengetahuan mengenai cara mencegah dan menangani infeksi
Scabiess.
C. Deskripsi Program
Program sosialisasi pencegahan scabiess ini ditujukan kepada siswa siswi
kelas 3 dan 4 MI NU Asrikaton. Program ini memiliki tujuan yaitu memberikan
informasi kepada siswa siswi terkait pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat,
khususnya dalam menjaga kesehatan kulit agar tidak terinfeksi Scabiess. Dalam
penyampaian program ini, Mahasiswa PBL Dusun Krajan menggunakan media
boneka tangan, video dan lagu Scabiessyang diiringi irama alat musik gitar
sebagai alat bantu dalam penyampaian materi. Berikut rincian materi penyuluhan
yang disampaikan adalah:
a. Definisi Scabiess
b. Sasaran Scabiess
c. Faktor dan Bentuk PenularanScabiess
d. Tanda dan Gejala Scabiess
e. Cara Mencegah Agar Tidak Terinfeksi Scabiess
f. Cara Penanganan Apabila Telah Terinfeksi Scabiess
Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan pre-test dalam bentuk tanya jawab
kepada siswa siswi seputar materi diatas. Kemudian setelah materi diberikan,
program sosialisasi pencegahan scabiess ini ditutup dengan post-test yang mana
sama yaitu dalam bentuk tanya jawab kepada siswa siswi.
D. Stakeholder
Stakeholder yang terlibat dalam program sosialisasi pencegahan scabiess di
MI NU Asrikaton ini adalah sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah MI NU Asrikaton
b. Wali Kelas 3 dan 4 MI NU Asrkaton
c. Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
d. Dosen Pendamping Lapangan (DPL)
45
e. Mahasiswa
E. Sarana dan Prasarana
Berikut sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program
sosialisasi pencegahan scabiess di MI NU Asrikaton ini adalah sebagai berikut:
F. Uraian Kegiatan
Tabel 2.6 Uraian Kegiatan Program Sosialisasi pencegahan scabiess di MI NU Asrikaton
Instr
Sarana dan Metode umen
Tahapan Deskripsi Sasaran Tanggal Waktu
Prasarana Evaluasi Evalu
asi
c. Persiapan Diskusi dengan a. Anggota 22 Agustus 2019 08.00-
anggota kelompok kelompok selesai
terkait pelaksanaan PBL Dusun
program Krajan
b. Dosen
- - -
Pembimbing
Lapangan
c. Dosen
Pembimbing
Akademik
1. Proses perijinan a. Kepala 23 Agustus 2019
dengan Sekolah MI
stakeholder NU Asrikaton
terkait dengan b. Wali Kelas 3
kegiatan dan 4 MI NU
Asrkaton - - - -
c. Dosen
Pembimbing
Akademik
(DPA)
d. Dosen
47
Pendamping
Lapangan
(DPL)
2. Peminjaman a. Kepala 29 Agustus 2019 a. LCD Proyektor
alat di Desa Dusun
Asrikaton b. Petugas
- - -
Kelurahan
Asrikaton
c. Mahasiswa
3. Pemesanan Tim konsumsi 28 Agustus 2019 15.00-
Konsumsi kelompok PBL selesai - - -
Dusun Krajan
d. Acara Inti 1. Persiapan Anggota 30 Agustus 07.00-
pemberangkatan kelompok PBL 2019 07.30
- - -
menuju lokasi Dusun Krajan
sosialisasi
2. Persiapan di Anggota 30 Agustus 07.45- a. Kursi
lokasi kelompok PBL 2019 08.00 b. Meja
sosialisasi dan Dusun Krajan c. Konsumsi
penataan d. LCD Proyektor - -
konsumsi e. Laptop
f. Sound System
g. Layar Proyektor
3. Menemui Anggota 30 Agustus 07.30-
Kepala Sekolah kelompok PBL 2019 07.45
untuk meminta Dusun Krajan - - -
izin sekaligus Dan Kepala
mengkonfirmasi Sekolah
48
rundown acara
4. Pembukaan Peserta 30 Agustus 08.00-
yang dibawakan Sosialisasi Kelas 2019 08.10
- - -
oleh MC 3 dan 4 MI NU
Asrikaton
5. Pembukaan 30 Agustus 08.10-
yang Peserta 2019 08.20
disampaikan Sosialisasi Kelas -
oleh Kepala 3 dan 4 MI NU
Sekolah MI NU Asrikaton
Asrikaton
6. Materi Peserta 30 Agustus 08.20- a. Laptop
sosialisasi Sosialisasi Kelas 2019 09.45 b. LCD Proyektor
pencegahan 3 dan 4 MI NU c. Laptop
scabiess Asrikaton d. Sound System - -
e. Meja
f. Kursi
g. Layar Proyektor
7. Penyampaian Peserta 30 Agustus 09.45- Boneka Tangan
materi Sosialisasi Kelas 2019 09.55
menggunakan 3 dan 4 MI NU
boneka tangan Asrikaton
8. Pemutaran 30 Agustus 09.45- a. Laptop
video sekaligus Peserta 2019 10.00 b. LCD Proyektor
bernyanyi Sosialisasi Kelas
c. Laptop - -
tentang 3 dan 4 MI NU
d. Sound System
Scabiess Asrikaton
e. Layar Proyektor
49
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tuberkulosis sehingga
masyarakat menjadi tau, mau dan mampu melakukan upaya pencegahan
dan penanggulangan Tuberkulosis
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit
Tuberkulosis
C. Deskripsi Program
Program Sosialisasi TB dilaksanakan di rumah warga RW 02 yang
bersamaan dengan acara perkumpulan bapak – bapak tahlil. Tahap awal dalam
pelaksanaan program sosialisasi TB yakni setelah acara tahlilanresponden
diberikan lembar pre-test yang bertujuan untuk mengetahui seberapa paham
responden mengetahui tentang penyakit TB, kemudian menyebarkan brosur TB
dan mengisi daftar hadiryang telah dipersiapkan oleh mahasiswa PBL dan setelah
itu dilanjutkan sesi penyampaian materi. Materi yang disampaikan yakni
pengertian TB, penyebab TB, penularan TB, pemeriksaan TB,pencegahan dan
penanggulangan TB. Setelah penyampaian materi dilakukan, dilanjutkan sesi
tanya jawab oleh responden kepada pemateri. Tahap akhir dari program sosialisasi
TB adalah responden diberikan lembaran post-test yang bertujuan mengetahui
pemahaman responden setelah diberikan intervensi berupa sosialisasi TB.
D. Sasaran Program
Sasaran program sosialisasi TB berdasarkan kesepakatan warga dalam
penetapan program melaluiFocus Group Discussion (FGD) yaitu perkumpulan
tahlilan bapak – bapak RW 02 Dusun Krajan, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Malang yang berjumlah kurang lebih 60 orang. Penetapan bapak-
bapak sebagai sasaran program sosialisasi TB karena salah satu faktor risiko dari
penyakit TB yaitu merokok laki–laki cenderung lebih banyak merokok daripada
perempuan. Berdasarkan observasi kami, ditemukan masih banyak bapak–bapak
yang mengkonsumsi rokok, sehingga sasaran dari program ini adalah bapak –
bapak khususnya RW 02.
52
E. Stakeholder
Stakeholder yang terlibat dalam program Sosialisasi TB yaitu sebagai
berikut:
a. Kepala Desa Asrikaton
b. Kepala Dusun Krajan
c. Ketua RW 02
d. Ketua RT 9-13
e. Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
f. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
g. Pemilik rumah untuk kegiatan sosialisasi
h. Bapak – bapak perkumpulan tahlilan
i. Mahasiswa
F. Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan program sosialisasi TB, ada beberapa sarana dan
prasarana yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan program yakni:
a. Kuesioner (Pre-test dan Post-test)
b. Alat tulis
c. Laptop
d. LCD
e. Daftar Hadir
f. Brosur TB
g. Kamera
h. Konsumsi
G. Uraian Kegiatan
gula darah, semakin bertambah usia maka risiko untuk mengalami DM tipe 2
semakin tinggi. Proses menua dapat mengakibatkan perubahan sistem anatomi,
fisiologi dan biokimia tubuh yang salah satu dampaknya adalah peningkatan
resistensi insulin.
Maka dari itu, diadakan program kerja “Skrinning Diabates” untuk
mengetahui kadar gula dalam tubuh sebagai upaya pencegahan agar tidak terkena
penyakit diabetes mellitus. Kegiatan tersebut yaitu berupa mengadakan cek gula
darah gratis serta sosialisasi pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus bagi
anggota posyandu lansia Dusun Krajan, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Malang.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui kadar gula dalam tubuh sebagai upaya pencegahan agar tidak
terkena penyakit diabetes
b. Mengetahui prevalensi kejadian diabetes pada lansia di Dusun Krajan
C. Deskripsi Program
Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: 1. Skrining
untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Riwayat
Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berdampak biaya
besar dan menjadi fokus pengendalian BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus
Tipe 2 dan Hipertensi. 2. Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta
RISTI penyakit kronis berdasarkan hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan Deteksi
Kanker) Deteksi Kanker merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit Kanker
Leher Rahim pada wanita yang sudah menikah dan Kanker Payudara (BPJS,
2014:4). Program Skrining Diabetes adalah salah satu program kerja yang
dilakukan di Dusun Krajan Desa Asrikaton. Dalam kegiatan ini terdiri dari 34
peserta yang hadir. Program ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui kadar
gula dalam tubuh sebagai upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit diabetes.
Dalam tahap ini proses skrining diabetes kami memberikan cek gula darah
gratis yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat kelompok 6 PBL .
Sesuai data yang didapatkan dari hasil pelaksanaan FGD untuk memprioritaskan
58
masalah kesehatan di Dusun Krajan Desa Asrikaton. Target capaian dari program
ini yaitu 20 peserta hadir dalam program ini, sehingga dari 20 peserta yang hadir
nantinya akan mendapatkan cek gula darah gratis. Program ini dipilih dengan
mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi faktor pendukung keberhasilan
program. Seperti waktu, tempat pelaksanaan dan sumber daya manusia. Oleh
karena itu, kami bekerjasama khususnya pada kader posyandu dalam penentuan
waktu dan tempat pelaksanaan yang akan digunakan untuk kegiatan ini. Kegiatan
program ini dilakukan secara berurutan yaitu pembukaan, timbang berat badan ,
pengukuran tinggi badan, tensi, cek gula darah gratis dan penutup.
D. Sasaran Program
Sasaran yang kami gunakan adalah lansia yang mengikuti kegiatan
posyandu lansia di Dusun Krajan Desa Asrikaton Kecamatan Pakis Kabupaten
Malang.
E. Stakeholder
Stakeholder yang terlibat dalam program Skrining Diabetes yaitu sebagai
berikut:
j. Kepala Desa Asrikaton
k. Kepala Dusun Krajan
l. Ketua Kader Posyandu Dusun Krajan
m. Kader Posyandu Dusun Krajan
n. Bidan Desa Asrikaton
o. Perawat Desa Asrikaton
p. Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
q. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
r. Lansia Dusun Krajan
s. Mahasiswa
F. Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan program ini ada beberapa sarana dan prasarana yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan program yakni:
59
G. Kalender Kerja
Tabel 2.10 Uraian Kegiatan Program Skrinnig Diabetes
Sarana dan Metode Instrumen
Tahapan Deskripsi Sasaran Tanggal Waktu
Prasarana Evaluasi Evaluasi
Persiapan Diskusi dengan a. Anggota kelompok PBL Dusun 20 08.00- a. buku tulis - -
anggota Krajan Agustus selesai bulpoin
kelompok terkait b. Dosen Pembimbing Akademik 2019
pelaksanaan c. Pendamping Lapangan
program
Proses Perijinan a. Kepala Desa Asrikaton 25 - - - -
dengan b. Kepala Dusun Krajan Agustus
stakeholder c. Ketua Kader Posyandu Dusun Krajan 2019
terkait dengan d. Kader Posyandu Dusun Krajan
kegiatan e. Bidan Desa Asrikaton
f. Perawat Desa Asrikaton
g. Dosen Pembimbing Akademik
(DPA)
h. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
i. Lansia Dusun Krajan
Penyiapan alat Anggota Kelompok PBL Dusun Krajan 26-30 08.00- a. stik gula darah - -
skrining diabetes Agustus selesai b. alkohol swipe
2019 c. jarum
Pemesanan Anggota Kelompok PBL Dusun Krajan 15.00-
Konsumsi selesai
Acara Persiapan Anggota Kelompok PBL Dusun Krajan 3 07.00- - - -
Inti pemberangkatan September 07.30
menuju lokasi 2019
61
Skrining Diabetes
Persiapan di a. Anggota Kelompok PBL Dusun 3 07.30- a. stik gula darah - -
lokasi Skrining Krajan September 08.00 b. alkohol swipe
Diabetes b. Kader Posyandu Dusun Krajan 2019 c. jarum
d. tempat registrasi
e. alat ukur tinggi
badan dan berat
badan
f. daftar hadir
Dimulainya a. Anggota Kelompok PBL Dusun 3 08.00- - - -
Kegiatan Skrining Krajan September 10.30
Diabetes di b. Kader Posyandu Dusun Krajan 2019
Posyandu Dusun
Krajan
Regitrasi a. Anggota Kelompok PBL Dusun 3 08.00- Daftar hadir - -
kehadiran di Krajan September selesai
posyandu lansia b. Kader Posyandu Dusun Krajan 2019
Cek berat badan a. Anggota Kelompok PBL Dusun 3 08.00- alat ukur tinggi badan
dan tinggi badan Krajan September selesai dan berat badan
2019
Cek gula darah a. Anggota Kelompok PBL Dusun 3 08.00- a. stik gula darah
Krajan September selesai b. alkohol swipe
2019 c. jarum
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Hasil-Hasil Yang Dicapai
3.1.1 Program Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Pembentukan anggota
Bank Sampah
Program Sosialisasi bank sampah kepada masyarakat Kader Dusun Krajan
Desa Asrikaton kami pilih sebagai salah satu program kesehatan lingkungan.
Latar belakang kami melaksanakan program ini di Dusun Krajan Desa Asrikaton
dikarenakan sampah masih menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan.
Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa masih banyak
masyarakat Desa Asrikaton khususnya Dusun Krajan di RT 10 dan 11 yang
masih membuang sampah di sungai sedangkan seperti kita sampah tersebut dapat
mengakibatkan masalah baru pada kesehatan mereka.
Selain itu, mayoritas pengetahuan dari masyarakat sasaran tentang
pengolahan sampah juga masih rendah. Banyak diantara mereka yang belum
mengetahui tentang pengolahan sampah. Padahal sampah-sampah plastik hasil
rumah tangga tersebut masih dapat diolah dan bernilai ekonomi tinggi. Oleh
karena itu, melalui program tersebut dapat menambah pengetahuan masyarakat
sasaran yang ada di Dusun Krajan Desa Asrikaton mengenai bahaya sampah dan
cara pengolahannya agar dapat diolah dan bernilai ekonomi tinggi.
Program ini terdiri dari 2 kegiatan, kegiatan pertama adalah penyampaian
materi tentang apa saja bahaya yang dapat diciptakan ketika manusia membuang
sampah sembarangan ataupun dengan cara dibakar serta apa saja jenis dan cara
pemilahan dari sampah tersebut, materi tersebut disampaikan langsung oleh ibu
Lusi dari Dinas Lingkungan Hidup. Kegiatan kedua merupakan penyampaian
materi mengenai bagaimana sampah-sampah tersebut terutama sampah plastik
dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi barang-barang dengan nilai ekonomi
tinggi yang nantinya dapat ditampung langsung oleh bank sampah yang sudah
dibentuk, materi tersebut di sampaikan langsung oleh ibu Rosidah selaku ketua
bank sampah di Kecamatan Pakis. Sebelum mengadakan sosialisasi tersebut kami
juga mencari pengepul sampah yang ada di daerah Desa Asrikaton yang mau
diajak bekerja sama untuk menampung sampah-sampah yang dari bank sampah
yang akan dibentuk nanti.
63
sampah disungai atas dasar pasal 58 tentang ketentuan larangan untuk tidak
membuang sampah disungai, parit, saluran irigasi, saluran drainase, dan lainnya.
Tabel 3.4 Tabel hasil pretest dan postest peserta pada program sosialisasi TB
No Nama Peserta Pretest Postest
1. Subakir 60 70
2. Abdulloh 50 60
3. Samsul 60 70
4. Kuhir 40 50
5. Raiyanto 70 80
6. Jatmiko 40 60
7. Wajib 50 70
8. Hudit 50 50
9. Imam 30 60
10. Jaenal 60 60
11. Samudi 40 50
12. Ahmadi 50 50
13. Syafii 50 60
14. Sudarto 40 70
15. Madolah 30 50
16. Rohman 60 60
17. Zainul 80 80
18. Taufiqul 60 70
19. Jumain 50 60
20. Arief 40 70
21. Tuwi 40 60
22. Agus 50 60
23. Kholis 50 50
24. Deke 60 70
25. Anwar 40 40
26. Sohel 30 50
27. Didit 50 30
28. Heri 40 40
29. Yunus 70 70
30. Ponidi 40 60
31. Rokim 40 60
32. Sarim 60 70
33. Johan 40 60
34. Wawan 30 50
35. Riyadi 40 50
36. Shodikin 50 60
Jumlah 1740 2110
72
Dari tabel 3.1 diatas dapat kita lihat bahwasanya secara keseluruhan dengan
jumlah peserta sebanyak 36 orang, sebagian besar mengalami peningkatan
pengetahuan terbukti dari hasil nilai pretest dan posttest, dimana jika nilai postest
lebih tinggi dari nilai pretest artinya peserta mengalami peningkatan pengetahuan,
jika nilai postest sama dengan nilai pretest maka peserta tidak mengalami
peningkatan pengetahuan, dan jika nilai postest lebih rendah dari nilai pretest
artinya peserta mengalami penurunan pengetahuan setelah dilakukannya program
sosialisasi TB. Berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest diatas, sebanyak 72%
peserta mengalami peningkatan pengetahuan, 25% peserta tidak mengalami
peningkatan pengetahuan, dan 3% peserta sisanya mengalami penurunan
pengetahuan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pada pengisian pretest peserta
mengalami kebingungan dan asal menjawab pertanyaan tersebut. dari hasil yang
didapat program sosialisasi TB yang telah dilakukan dirasa cukup berhasil karena
sebagian besar peserta mengalami peningkatan pengetahuan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL)
di Desa Asrikaton, Dusun Krajan ini adalah sebagai berikut:
1. Prioritas program kerja yaitu sosialisasi bank sampah dan pembentukan kader
bank sampah, kegiatan ini berjalan lancar banyak warga yang datang dan
antusias pada saat penyampaian materi sehingga wawasan masyarakat Dusun
Krajan tentang bahaya sampah serta bagaimana cara memilah sampah
bertambah sehingga dengan peningkatan wawasan masyarakat tentang sampah
ini dapat membuat masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan
agar tetap bersih.
2. Program kedua dalam prioritas program kerja ini adalah RT percontohan bank
sampah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan hanya terjadi beberapa
hambatan akan tetapi semua hambatan tersebut bisa diatasi, sehingga dengan
adanya program ini RT tersebut dapat dijadikan percontohan sebagai salah
satu RT yang patut dicontoh dalam hal menerapkan lingkungan bersih dan
tidak membuang sampah sembarangan.
3. Program kerja selanjutnya yaitu kegiatan sosialisasi tentang scabiess diperoleh
hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa kelas 3 dan 4 tentang
Scabiess yang diukur melalui tanya jawab sebelum dan setelah diberikan
materi.
4. Program kerja yang selanjutnnya ini adalah sosialisasi Tuberkulosis (TB)
diperoleh hasil terjadi peningkatan tentang penyebab TB, cara pencegahan TB
dan pengobatannya TB yang dapat dilihat pada nilai post-test setelah diberikan
materi.
6. Program Kerja yang dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam tubuh ini
dilakukan dalam bentuk sosialisasi skrinning diabetes sebagai upaya
pencegahan agar tidak terkena penyakit diabetes. Kegiatan ini berjalan
dengan lancar lapat dilihat dari antusias lansia yang ada di posyandu lansia
82
Dusun Krajan dan lansia yang ada di Dusun krajan dapat mengetahui kadar
gula dalam tubuh mereka sehingga dapat mencegah penyakit diabetes.
4.2. Saran
1. Masyarakat
Bagi masyarakat Dusun Krajan Desa Asrikaton lebih aktif dan
antusias lagi dalam mengikuti setiap kegiatan yang dapat meningkatkan
kesehatan. Serta membagi informasi kepada masyarakat lainnya yang masih
belum berkesempatan ataupun berhalangan dalam mengikuti kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh Mahasiswa PBL. Selain itu program yang telah
dilaksanakan yang memiliki waktu jangka panjang seperti bank sampah serta
desa percontohan dapat terus dilaksanakan.
2. Tokoh Masyarakat
Bagi tokoh masyarakat Dusun Krajan Desa Asrikaton diharapkan
dapat lebih aktif dalam mengajak warganya mengikuti setiap kegiatan yang
diberikan kepada mereka, baik kegiatan sosialisasi maupun kegiatan lainnya
sehingga pengetahuan dan skill masyarakat terhadap informasi baru
khususnya dalam bidang kesehatan dapat semakin bertambah.
3. Instansi
Bagi instansi kesehatan maupun instansi pendidikan yang berada di
Dusun Krajan Desa Asrikaton diharapkan dapat lebih memberikan informasi
kesehatan kepada masyarakat ataupun siswa dan wali muridnya khususnya
pada masalah kesehatan yang sedang terjadi diwilayah tersebut.
4. Mahasiswa
Bagi Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan Dusun Kraja Desa
Asrikaton diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman. Serta
bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarkat lainnya diharapkan dapat menjadi
referensi dalam kegaiatan PBL selanjutnya.
83
DAFTAR PUSTAKA
Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya (Bank Sampah
(Waste Banks) As An Alternative Of Community-Based Waste Management
Strategy In Tasikmalaya. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 136.
https://doi.org/10.22146/jml.18783
Azwar, A., 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta.
BPJS. (2017). Panduan Praktis Skrining Kesehatan. 5–7.
Departemen Kesehatan. (2014). Situasi Dan Analisis Lanjut Usia.
Depkes RI.(2018). Infodatin Tuberkulosis 2018.
Dewi, M. K., Wathoni, N., Farmasi, F., Padjadjaran, U., & Skabies, P. (2018).
Diagnosis dan Regimen Pengobatan Skabies .Mayang Kusuma Dewi, 15,
123–133.
Fauzi, M. R., Suwarno, & Sutomo. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam
Program Bank Sampah “Pendowo Berseri” Desa Tritih Wetan Kecamatan
Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Geo Edukasi, 6(2), 43–48.Retrieved
fromhttp://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/GeoEdukasi/
article/view/2379/1840
Gayatri, W.R., Ulfah, H.N., 2017. Panduan Pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan
Komunitas. Universitas Negeri Malang, Malang.
KEMENKES. (2005). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberculois.
Departemen Kesehatan RI, 1–89.
Kusnadi, E., 2009. Fishbone Diagram dan Langkah-Langkah Pembuatannya.
Nirmala, R. (n.d.). (2016). Kejadian Penyakit Kulit Scabies Ditinjau Dari
Personal Hygiene.Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/329463047_Kejadian_Penyakit_K
ulit_Scabies_ditinjau_dari_Personal_Hygiene
Mutiara, E., Kuswadi, 2004. Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk
Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Gramedia, Jakarta.
Perkeni. (2015). Kriteria Diagnostik Dm Tipe 2. In Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.
Psikologi, J., & Dan, P. (2008). Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif Mata Kuliah
Analisis Data Kualitatif.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodolofgi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Indonesia:
Rineka Cipta.
Setiaji, 2002. Solusi Praktis Bagi Manajer. Kanisius, Yogyakarta.
Sungkar, S. (2016). Skabies :Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberantasan,
danPencegahan. Retrieved from
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/saleha.sungkar/publication/buku_skabi
es_final_4_14_2016.pdf
Susanti, E. F. N. (2019). Gambarann Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Melitus
Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Keperawatan, 1–14.
Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/71368
84
2. Sosialisasi TB
85
86