Anda di halaman 1dari 27

DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH

dr . Dhi an Kar t i kas ar i , S. Ked

dr . Ani ndy a Hapsar i , M. Kes

LAPORAN PRAKTIKUM GERONTOLOGI PAGUYUBAN LANSIA


BODRONOYO

NAMA KELOMPOK :
Aisyah Nursabrina 160612613662
Aulia Citra C. 160612613605
Alfanny kuswanda 160612613603
Asmaul Nur Fitria 160612613651
Diash Agie Permata 160612613672
Della Rismay Pratama 160612613613
Dwi Mei Nur C. 160612613638
Elsa Windi Kusuma 160612613674
Esthi Endah Tri M. 160612613611
Fatmawati YuliaV. 160612613633
Fitri Khalimiah 160612613675
Luluatul Mahsunah 160612613620
Mei Risna Fadilah M. 160612613621
M. Faridl Alwi 160612613650
Revo Adi C.S 160612613624
Robi Aturrohmah 160612613644
Rofiatul Uzza 160612613667
Rosyada Firdausi 160612613664

KELOMPOK C Sabira Putri S.H 160612613629


Uciatul Adawiyah 160612613671
LAPORAN PRAKTIKUM GERONTOLOGI PAGUYUBAN LANSIA
BODRONOYO

Disusun Oleh:

Aisyah Nursabrina 160612613662 Fitri Khalimiah 160612613675


Aulia Citra C. 160612613605 Luluatul Mahsunah 160612613620
Alfanny kuswanda 160612613603 Mei Risna Fadilah M. 160612613621
Asmaul Nur Fitria 160612613651 M. Faridl Alwi 160612613650
Diash Agie Permata 160612613672 Revo Adi C.S 160612613624
Della Rismay P. 160612613613 Robi Aturrohmah 160612613644
Dwi Mei Nur C. 160612613638 Rofiatul Uzza 160612613667
Elsa Windi Kusuma 160612613674 Rosyada Firdausi 160612613664
Esthi Endah Tri M. 160612613611 Sabira Putri S.H 160612613629
Fatmawati YuliaV. 160612613633 Uciatul Adawiyah 160612613671

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan dengan judul “Laporan Praktikum Gerontologi Paguyuban Lansia
Bodronoyo” dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah praktikum gerontologi program studi kesehatan masyarakat fakultas
ilmu keolahragaan universitas negeri malang. Harapan kami semoga laporan ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Sehubungan dengan selesainya laporan ini, perlu untuk disampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah praktikum
gerontologi Ibu dr.Dhian Kartikasari, S.Ked dan dr.Anindya Hapsari, S.Ked atas
bimbingannya selama proses pengerjaan laporan ini.
Penyusunan laporan observasi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran serta kritik yang membangun akan sangat diharapkan. Semoga karya ini
dapat bermanfaat.

Malang, 4 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Analisis situasi ............................................................................. 1
1.2 Progam yang pernah dan atau yang sedang dijalankan ................. 2
1.3 Kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan progam .................... 9
BAB 2 RANCANGAN PROGAM GERONTOLOGI .................................. 11
2.1 Rancangan progam yang diimplementasikan................................ 11
2.2 Kehandalan gagasan .................................................................... 12
2.3 Strategi penerapan gagasan .......................................................... 13
2.4 Teknik implementasi yang akan dilakukan................................... 15
2.5 Monitoring dan evaluasi implementasi progam ............................ 16
BAB 3 PENUTUP ....................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 20
3.2 Saran ........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 21
LAMPIRAN ................................................................................................. 22

iii
DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Contoh Kuisioner .......................................................................... 2


2.1 Tabel Rancangan Progam Karang Werdha Bodronoyo ............................ 16

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Paguyuban Lansia Bodronoyo merupakan sebuah perkumpulan lansia
warga RW 9 yang terletak di Perumahan UNIGA , Kota Malang sudah berdiri
sejak tahun 2003 yang lalu. Paguyuban Bodronoyo sudah memiliki struktur
organisasi yang jelas, dimana sudah ada ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota yang berjumlah 30 lansia. Ada beberapa program
yang sudah dijalankan di paguyuban tersebut, diantaranya posyandu lansia,
senam, rekreasi, anjang sana kepada anggota paguyuban yang sedang sakit,
dan melakukan study banding serta bakti sosial ke panti werdha yang ada di
Kota Malang.
Sebagian besar latar belakang dari lansia Paguyuban Bodronoyo adalah
pensiunan pegawai, dimana mereka yang dahulunya selalu sibuk dengan
aktivitas sehari-harinya, saat ini mereka merasakan bagaimana jenuhnya
berdiam diri di rumah. Kesehatan mental lansia secara terus-menerus akan
mengalami ketidakseimbangan sehingga banyak lansia yang stress setelah
mengalami masa pensiun. Mereka tidak mempunyai aktivitas yang menetap,
bahkan para lansia kurang mengerti apa yang harus mereka lakukan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, banyak para lansia yang mengikuti
paguyuban yang ada di sekitar perumahannya. Di paguyuban tersebut, lansia
dapat melepas kepenatan dengan bertemu, bercanda tawa, maupun bercerita
dengan teman sebayanya.
Program yang rutin dilakukan oleh Paguyuban Bodronoyo yaitu senam.
Senam tersebut dilakukan setiap dua kali dalam seminggu, tepatnya di Hari
Rabu dan Hari Sabtu pagi dengan durasi kurang lebih satu jam. Kegiatan
senam rutin tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesehatan fisik lansia.
Gerakan-gerakan senam yang diberikan cukup energic dan lincah. Dari
gerakan tersebut, dapat diketahui bahwa kondisi fisik lansia bodronoyo masih
kuat dan sehat. Sebagian besar lansia yang mengikuti kegiatan senam tersebut
tidak sepenuhnya mengetahui manfaat dari gerakan-gerakan senam yang

1
dilakukannya sehingga lansia perlu adanya sosialisasi mengenai manfaat dari
gerakan senam yang dilakukan.
Kegiatan posyandu di Paguyuban Bodronoyo dilakukan satu kali dalam
sebulan, yaitu setiap Hari Sabtu di minggu ke dua. Namun dalam pelaksanaan
posyandu, jumlah tenaga kesehatan masih kurang serta alat-alat kesehatan
untuk memeriksa atau mengecek gula darah, tekanan darah, kolestrol, dan
asam urat terhadap para lansia juga kurang memenuhi sehingga lansia kurang
maksimal dalam mengetahui tingkat kesehatannya. Setelah pemeriksaan
dilakukan, para lansia mendapat obat-obatan dari pihak puskesmas untuk
menunjang kesehatannya, tetapi untuk saat ini lansia pemberian obat tersebut
telah menyusut bahkan sudah tidak mendapat obat-obatan lagi.

1.2 Program yang Pernah dan atau Sedang Dijalankan


Paguyuban bodronoyo memliki beberapa program yang sudah dijalankan.
Rencana ini tertuang pada rencana program karang werdha “Bodronoyo” pada
tahun 2011. Berikut adalah rancangan program karang werdha bodronoyo
tahun 2011 :

No Nama Bagian Jenis Kegiatan Waktu


Pelaksanaan
01 Kesekretariata - Pembuatan/pengajuan proposal ke Sampai
n instansi terkait Desember
- Pembelian tape recorder atau 2011
televisi
02 Seksi olahraga - Mengadakan senam di lain tempat
atau rekreasi - Rekreasi bersama ke bali
03 Seksi - Menjamin kerjasama dengan Sampai
kesehatan (sub. tenaga medis September
Posyandu) - Konsultasi kesehatan gratis 2011
- Membuat kliping kesehatan
04 Seksi - Membagikan SHU kepada semua 1 tahun sekali
kesejahteraan anggota (sub. Koperasi atau (aktif

2
social kesejahteraan) pertahun)
- Mengadakan latihan membuat atau Desember
memproduksi tahu 2011
- Mengadakan kunjungan ke
beberapa anggota yang tidak bisa
aktif karena usia sudah lanjut
05 Seksi - Mengadakan latihan baca tulis Al- 1 minggu
keagamaan Qur’an sekali
- Memberikan siraman rohani Desember
kepada anggota (pengajian) 2011
- Ziarah ke makam wali – wali Allah
06 Seksi - Latihan nyanyikan lagu – lagu Desember
seni/budaya lansia 2011
- Latihan alat music kulintang (disesuaikan)
- Mengikuti pentas

Tabel 1.1 Rancangan progam karang werdha bodronoyo

Akan tetapi tidak semua kegiatan bisa berjalan sesuai dengan rancangan
kegiatan yang telah dibuat. Dari analisis situasi dan selama pelaksanaan
implementasi program ada beberapa program yang dilajankan secara
berkelanjutan yaitu program dari seksi keolahragaan dan rekreasi diantaranya
ada senam, progam rekreasi, dan program diesnatalis dari paguyuban
tersebut. Selain itu program dari seksi kesehatan adanya posyandu lansia atau
pengecekan rutin lansia. Itu beberapa program yang berjalan secara rutin di
paguyuban bodronoyo. Kemudian penjabaran dari setiap program adalah
sebagai berikut :

1. Program seksi keolahragaan dan rekreasi

3
a. Senam lansia
Paguyuban Bodronoyo rutin melakukan program senam 2 kali dalam
seminggu, yaitu pada hari rabu dan sabtu. Senam yang dilakukanpun
bervariasi dan bermacam-macam, diantanya adalah :
1) Senam Hipertensi
Senam Hipertensi ini bermanfaat antara lain :
1. Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru

2. Membakar lemak yang berlebihan di tubuh

3. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi,


kelincahan dan daya tahan tubuh.

4. Dapat penurunan berat badan.

2) Senam Rematik
Senam Rematik ini bermanfaat antara lain :
1. Menjaga Tulang menjadi lebih lentur.
2. Menjaga Otot-otot akan menjadi tetap kencang.
3. Memperlancar peredaran darah.
4. Memperlancar cairan getah bening.
5. Menjaga kadar lemak tetap normal.
6. Jantung menjadi lebih sehat.
7. Tidak mudah mengalami cedera.
3) Senam Diabetes 1 2 3
Mardi Santoso (2008: XII-XIII) menyatakan bahwa olahraga
secara umum bermanfaat bagi penderita DM, manfaat tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol gula darah, terutama pada DM tipe II, sedangkan
bagi DM tipe I masih merupakan problematik.
2. Menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit
kardiovaskuler yang banyak terjadi pada penderita DM.
3. Menurunkan berat badan.
4. Memperbaiki gejala-gejala muskuloskeletal otot, tulang sendi,
yaitu gejala-gejala neuropati perifer dan osteoartrosis.
5. Memberikan keuntungan psikologis:

4
4) Senam Oesteoporosis
Gerakan aerobik pada senam osteoporosis yang berbeban berat
badan akan bermanfaat pada kepadatan tulang punggung, pinggang
dan pinggul, dan bila latihan tersebut dilakukan dengan duduk
dikursi akan aman untuk sendi panggul dan sendi lutut. Latihan
kekuatan otot dengan menggunakan beban di kedua tangan
masingmasing beratnya 0,5 – 1 Kg akan bermanfaat mengurangi
resiko patah tulang pada pergelangan tangan. Latihan
keseimbangan mencegah usia lanjut agar tidak mudah jatuh latihan
ini harus dilakukan dengan hati-hati benar dan perlahan-lahan.
Latihan pernafasan sangat baik dilakukan karena menghirup
oksigen yang banyak ke dalam otot-otot, pembuluh darah,
kepala/otak, jantung dan paru-paru, yang akan menambah
ketenangan dalam menjalani kehidupan atau aktivitas sehari-hari
dan menambah Universitas Sumatera Utara energi, serta
pengendalian stress. Ditegaskan bahwa melakukan senam
osteoporpsis juga dapat menjaga postur tubuh, menjaga kelenturan
dan pergerakan otot, meningkatkan kerja jantung dan paru-paru,
menjaga keseimbangan tubuh, melatih koordinasi anggota gerak.
Aktivitas fisik merupakan gerakan fisik apapun yang dihasilkan
oleh otot dan rangka yang memerlukan atau membutuhkan
pengeluaran energi di atas kebutuhan energi saat istirahat, yang
diukur dalam jumlah kilo kalori (Public Health, 1985).
1. Hal-Hal yang tidak Dianjurkan dalam Senam Osteoporosis
2. Gerakan membungkuk. Misalnya Sit Up/meraih jari-jari kaki
berdiri sambil membungkuk ke depan dari pinggang dengan
pinggang melengkung
3. Gerakan naik turun dingklik atau step aerobik
4. Gerakan memutar badan/twisting misalnya memutar ke kanan
dan ke kiri tidak boleh lebih dari sudut 90 derajat, tetapi boleh
30 derajat sampai 45 derajat
5. Gerakan terlalu lama berdir

5
6. Gerakan yang terlalu cepat
7. Mengangkat beban dengan ayunan punggung
8. Duduk dengan punggung membungkuk
5) Senam Kebugaran lansia atau Senam Tera
Menurut (Tintin Sukartini, Nursalam(, 2009) Jenis olahraga yang
bisa dilakukan pada Lansia antara lain adalah senam Tera.
Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran di dalam tubuh. Manfaat Senam tera :
a. merangsang peningkatan kemampuan jantung dalam
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
terhadap oksigen, menyebabkan jantung tidak perlu
berdenyut lebih cepat sehingga nadi istirahat, tekanan darah
dan frekuensi nafas menurun atau stabil, dan
b. Senam memperbaiki berbagai komponen khusus dari
kebugaran sehingga jantung dan paru-paru berfungsi baik.
Hal tersebut mengembangkan emosi yang stabil,
meningkatkan rasa percaya diri, menurunkan kecemasan
dan stres yang ditunjukkan dengan penunman berbagai
keluhan pada wanita masa menopause
6) Senam Stroke
Diantara manfaat senam Stroke adalah sebagai berikut
(Soeparman, 2011:16) :
1. Untuk memperbaiki dan mencegah pengaruh yang jelek atau
kelainan ringan misalnya yang disebabkan oleh lamanya duduk
dibangku sekolah atau kantor, karena terlalu lama tidur dan
sebagainya. Biasanya disebut Senam normalisasi
2. Untuk dapat memberikan rangsangan yang diperlukan bagi
perkembangan organ-orga tubuh.
3. Untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri
sendiri dan masyarakat

6
4. Melatih koordinasi gerak
5. Menunjang tercapainya tujuan program fisioterapi khususnya
dan tujuan rehabilitasi pada umumnya seperti menerunkan
kecemasan, stres, dan menurunkan tingkat depresi
6. Memberikan motivasi baru bagi penderita dalam bentuk terapi
latihan dan terapi rekreasi
7. Meningkatkan kebersamaan antara sesama penderita, penderita
dengan terapis, dan keluarga dengan terapis sehingga terjalin
ikatan yang kuat untuk bersama-sama memecahkan setiap
masalah yang dihadapi
b. Rekreasi
Program ini sudah berjalan sejak lama. Program rekreasi ini
berjalan atau diadakan sesuai dengan kebutuhan dan juga kemauan
dari para anggota paguyuban bodronoyo. Pada program ini para lansia
memilih sendiri tempat yang ingin dituju melalui musyawarah anggota
dan pengurus paguyuban bodronoyo. Para lansia biasanya lebih
memilih untuk berekreasi di pantai. Sudah ada beberapa pantai yang
sudah didatangi oleh para lansia salah satunya mereka sudah sampai
berekreasi di pantai daerah Tulungagung. Selain di tulung agung para
lansia paguyuban bodronoyo juga melaksanakan rekreasi ini di pantai
selatan di daerah Malang dan Yogyakarta.
Dalam waktu dekat ini pun para anggota dan pengurus paguyuban
bodronoyo juga ingin melakukan rekreasi di Bali ataupun pantai di
daerah Yogyakarta. Untuk anggaran dana yang melputi anggaran data
untuk transportasi dan biasa selama rekreasi ditanggung dengan uang
iuran setiap anggota dan pengurus. Pelaksanaan rekreasi ini sedikit
diundur oleh karena cuaca yang kurang mendukung dan biaya. Karena
sekali lagi untuk biaya anggaran rekreasi adalah hasil dari iuran para
anggota dan pengurus paguyuban bodronoyo.
Dalam kegiatan rekreasi ini tidak semua anggota dan oengurus bisa
mengikuti kegiatan dikarenakan kondisi fisik anggota lain yang
mungkin menurun karena usia. Sehingga yang bisa mengikuti kegiatan

7
ini adalah hanya lansia dan pengurus yang masih memiliki kondisi
fisik yang baik.
2. Seksi Kesehatan atau Posyandu
Dalam kegiatan atau program kesehatan ada yang tidak berjalan sesuai
dengan rencana dikarenakan banyak hal. Hambatan dalam pelaksanaan
program ini bisa dipengaruhi oleh kurangnya tenaga medis. Karena itu
tidak ada pemberian obat – obatan gratis dari puskesma walaupun dulu
pernah dan secara berkelanjutan programpemberian obat dan pemeriksaan
gratis dari puskesmas tetapi sekarang sudah tidak dilanjutkan.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan tetapi berjalan satu bulan sekali di
hari sabtu minggu kedua. Kegiatan pemeriksan kesehatan ini gratis jika
hanya untuk penimbangan beratadan dan pemeriksaan tensi darah. Apabila
lansia menginginkan untuk diadakan ataupun membutuhkan pemeriksaan
lebih lanjut seperti pemeriksaan asaam uran dan pemeriksaan gula darah
maka lansia harus membayar. Pembayaran ini digunakan untuk membeli
perlatan yang diperlukan untuk pemeriksaan. Dan untuk tenaga medis
yang bertugas paguyuban bodronoyo memanggil seorang dokter atau
petugas kesehatan lain dari posyandu.
3. Seksi kesejahteraan
Dalam rencana kegiatan yang telah dibuat hanya ada satu program
yang berjalan berkelanjutan, yaitu mengadakan kunjungan kepada lansia
yang sudah tidak aktif karena usia yang sudah lanjut. Apabila ada salah
satu anggta yang sakit atau meninggal semua anggota dan pengurus juga
mendatangi rumah anggota yang sakit atau keluarga dari anggota yang
ditinggalkan.

4. Seksi keagamaan
Kegiatan yang berjalan dari program yang telah ada dalam
rancangan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pengajian rutin

8
Kegiatan ini diadakan tidak hanya dengan anggota paguyuban
bodronoyo tetapi juga dengan ibu – ibu pengajian disetiap RT atau
RW. Sehinga kegiatan ini paguyuban seperti bekerjasama dengan ibu
ibu paguyuban dalam pelaksanaan proramnya. Kegiatan pengajian ini
dilaksanakan di masjid atau juga bisa bergilir dari rumah anggota ke
rumah anggota lain. Proram ini diadakan rutin setiap satu minggu
sekali atau juga bisa kondisional. Proram rutin setiap satu minggu
sekali ini ada di hari kamis atau malam jum’at.
b. Ziarah Wali – Wali Allah
Kegiatan ziarah ini adalah kerjasama antara seksi keagamaan dan
seksi keolahrgaan atau rekreasi. Para anggota dan pengurus
paguyuban lansia sudah melakukan perjalan ziarah ke makam Wali –
Wali Allah yang ada di Jawa Timur. Akan tetapi untuk kegiatan ini
apakah dilakukan secara berkelanjutan atau tidak masih belum
dibicarakan lebih lanjut.
5. Seksi seni atau budaya
Dalam program yang telah dibuat dalam rancangan kegiatan
posyandu dari analisis situasi dan kedatangan kelompok ke tempat
posyandu bodronoyo tidak berjalan sebagaimana mestinya.

1.3 Kesulitan dan Hambatan dalam Pelaksanaan Program


Saat melakukan praktikum gerontologi di Paguyuban Lansia Bodonoyo
tidaklah selalu berjalan dengan lancar, kelompok kami juga banyak
mengalami kesulitan dan berbagai macam hambatan saat melaksanakan
program yang telah dirancang. Adanya kesulitan dan hambatan saat
implementasi program tidak mengurangi semangat kelompok kami untuk terus
melaksanakan program tersebut. Kelompok kami menjadikan hambatan
tersebut sebuah tantangan untuk dapat menyelesaikan program yang telah
dirancang. Kesulitan dan hambatannya antara lain sebagai berikut:
Pada saat implementasi program, jumlah lansia yang tidak menentu. Tidak
semua lansia di Paguyuban Bodronoyo selalu hadir dalam kegiatan. Dari
jumlah anggota Paguyuban Bodronoyo yang beranggotakan 40 orang, hanya

9
terdapat sekitar 15-20 orang setiap minggunya yang aktif dan rutin melakukan
kegiatan senam lansia. Dengan kedatangan lansia yang tidak menentu
tersebut, membuat kelompok kami kesulitan saat implementasi program mini
outbond lansia. Karena pada saat kelompok kami merancang program mini
outbond untuk lansia, kelompok kami berharap minimal terdapat 20 orang
lansia yang dapat mengikutinya. Namun, saat di lapangan hanya terdapat 15
orang lansia saja. Hal ini membuat kelompok kami kesulitan membagi
kelompok dengan jumlah lansia yang sangat terbatas. Selain itu, juga terdapat
lansia yang pulang terlebih dahulu sebelum program usai.
Selain masalah jumlah lansia yang tidak menentu, hambatan lainnya
adalah waktu yang kurang mencukupi saat implementasi program. Dengan
adanya keterbatasan waktu, karena Balai RW yang digunakan saat
implementasi program hanya boleh digunakan selama kurang lebih 2 jam saja,
kelompok kami melakukan implementasi program selama 2 hari yaitu di hari
rabu dan sabtu. Saat di hari rabu, kelompok kami melaksanakan program
senam ceria dan di hari sabtu mengadakan mini outbond bagi lansia.

10
BAB 2
RANCANGAN PROGRAM GERONTOLOGI

2.1 Rancangan Implementasi Program


Berdasarkan kegiatan FGD yang telah dilakukan kelompok pada hari
Rabu,14 Februari 2018 di Paguyuban Bodronoyo di peroleh beberapa hasil
yaitu sebagai berikut : Perlunya penyuluhan tentang manfaat gerakkan senam
lansia, mahasiswa atau kelompok memberikan gerakan senam baru kepada
lansia, perlunya penyuluhan tentang gizi dan cara mengolah makanan pada
lansia, untuk kesehatan mental lansia itu sendiri yaitu diadakannya
bernostalgia dengan lansia menggunakan lagu-lagu lawas. Dari hasil FGD
tersebut maka perlu dirancang suatu program baru di Paguyuban Lansia
Bodronoyo,program yang direncanakan atau dirancang oleh
kelompok/mahasiswa tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik lansia saja
melainkan juga berfokus pada kesehatan mental lansia.
Pada program yang telah kelompok/mahasiswa rancang akan menambah
pengetahuan lansia tentang manfaat gizi, manfaat gerakkan senam, serta
untuk menambah kesenangan pada lansia. Berikut adalah beberapa program
yang ingin diimpementasikan :
1. Senam ceria
Senam ini bertujuan untuk kesehatan mental lansia, dimana dengan
melakukan senam ini para lansia dapat menikmati manfaat di setiap
gerakannya.
2. Mini outbond lansia
Pada kegiatan ini menambah pengetahuan lansia mengenai gizi
gerontologi, permainan ini dimodifikasi sedemikian rupa supaya lansia
mudah memahami dan mengingat pengetahuan gizi yang diberikan.

Untuk membuat atau merancang suatu program pastilah ada manfaat dari
setiap program yang di buat atau direncanakan berikut adalah beberapa
manfaat program yang diperoleh lansia dan Paguyuban Bodronoyo yaitu:

11
1. Menambah pengetahuan lansia mengenai manfaat gerakan senam dan
lansia dapat juga merasakan manfaat dari setiap gerakan yang dilakukan.
2. Menambah pengetahuan lansia tentang gizi gerontologi, mengenai
makanan yang diperbolehkan atau dilarang untuk mencegah timbulnya
berbagai penyakit, karena gizi merupakan elemen penting bagi kesehatan
lansia, meskipun nafsu makannya berkurang, tetapi energi yang
dikeluarkan banyak.
3. Membuat lansia merasakan kesenangan dan kebahagian dengan
bernostalgia, menyanyikan lagu-lagu lama pada waktu zamannya dulu,
bersama para lansia lainnya yang ada di Paguyuban Bodronoyo.

2.2 Kehandalan Gagasan


Rancangan program yang di implementasikan kepada lansia Paguyupan
Bodronoyo, tentunya memiliki keunggulan dalam setiap jenis programnya.
Pelaksanaan program senam ceria serta mini outbond ini tentunya dapat
bermanfaat bagi lansia di Paguyupan Bodronoyo, baik dari segi kesehatan
fisik, kesehatan mental ataupun informasi mengenai gizi lansia.
Program senam ceria ini dibagi menjadi beberapa jenis gerakan senam,
salah satunya yaitu senam otak. Pemilihan program senam otak disini
dikarenakan kegiatan senam rutin yang telah dilakukan oleh lansia Paguyuban
Bodronoyo sudah cukup memenuhi kebutuhan lansia pada umumnya seperti
senam anti rematik, senam mamire, dan lai-lain. Senam rutin lansia
Paguyuban Bodronoyo lebih berfokus pada pemenuhan kesehatan fisik dan
mental lansia saja. Sedangkan salah satu yang menjadi masalah bagi lansia
adalah penyakit dimensia atau kepikunan. Sehingga kelompok kami
mengambil program senam otak untuk melatih konsentrasi, serta
keseimbangan kinerja otak kanan dan kiri lansia.
Pada dasarnya senam otak merupakan serangkaian latihan gerak sederhana
yang membantu mengoptimalkan fungsi dari segala macam pusat yang ada di
otak manusia. Senam ini dapat memperlancar aliran darah dan oksigen ke
otak, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, meningkatkan energi tubuh,
mengatur tekanan darah, meningkatkan penglihatan, keseimbangan jasmani,

12
dan juga koordinasi (Anggriyana Tri Widianti dan Atikah Proverawati,
2010:120) dalam (Thoriq, 2015).
Program kedua yakni mini outbon. Outbound adalah suatu program
pembelajaran di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip experiential
learning (belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam bentuk
permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian
materi (Rochmah, 2012) dalam (Wirdana, 2016). Selain senam, pemilihan
program mini outbound ini memiliki tujuan yakni mengajak lansia di
Paguyupan Bodronoyo untuk bermain sambil berbagi informasi kesehatan.
Hingga saat ini peningkatan pengetahuan lansia mengenai gizi dirasa cukup
kurang. Terlebih lagi pemberian informasi melalui penyuluhan yang terlalu
monoton mengakibatkan lansia merasa cepat bosan. Oleh karena itu kelompok
kami berusaha memberikan penyuluhan gizi melalui program mini outbound
yang didalamnya terdapat informasi kesehatan yang dikemas bersamaan
dalam bentuk permainan. Sehingga informasi yang diberikan mudah diterima
oleh lansia.
Program mini outbond ditutup dengan bernyanyi bersama menyanyikan
lagu-lagu lawas pada pos terakhirnya. Bernyanyi bersama ini juga memiliki
manfaat bagi kesehatan mental lansia. Sesuai dengan kutipan dari peneliti
utama Prof Tom Shakespeare "Menyanyi bersama merupakan komitmen yang
cukup mudah untuk dilakukan, namun dapat menjadi alat pemulihan
kesehatan mental di dalam masyarakat. Hal ini karena memberi para peserta
rasa memiliki dan kesejahteraan," (Metrotvnews, 2017).

2.3 Strategi Penerapan Program


Setiap program yang akan diimplementasikan diperlukan adanya strategi
khusus agar program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan
dan juga dapat diikuti oleh seluruh sasaran yang telah ditentukan. Begitupun
dengan program yang akan dilaksanakan di Perkumpulan Lansia Bodronoyo
ini, ada beberapa program yang akan diimplementasikan kepada para lansia,
diantaranya adalah :

13
a. Program Senam Ceria meliputi Senam Ayam, Senam Pinguin, dan Senam
Otak.
b. Program Mini Outbound Lansia meliputi Game Mitos atau Fakta, dan Eat
Bulaga.
c. Bernostalgia bersama dengan menyanyikan lagu lagu lawas.

Untuk mensukseskan program-program diatas, kami melakukan beberapa


strategi khusus sebagai berikut:
1. Briefing
Sebelum seluruh program dilaksanakan, kami melakukan tatap muka
dengan pengurus dan seluruh lansia untuk menjelaskan proses yang akan
dilakukan dalam pengimplementasian program ini. Selain itu kami juga
menjelaskan terkait apa – apa saja manfaat yang akan diperoleh dengan
mengikuti program yang kami berikan. Dengan mengetahui semua
penjelasan terkait program maka lansia akan lebih semangat dalam
mengikuti implementasi program.
2. Reward and Punnishment
Strategi pemberian penghargaan sekaligus hukuman ini dinilai cukup
efektif, dikarenakan seseorang terkadang mau mengikuti suatu program
ketika dirasa mendapat suatu imbal balik yang nyata untuk mereka.
Hukuman – hukuman ringan juga mampu menambah semangat dalam
pengimplementasian program. Oleh sebab itu kami menggunakan strategi
ini dalam pengimplementasian program.
3. Pendampingan Lansia
Pendampingan lansia ditujukan agar lansia merasa nyaman saat mengikuti
program. Dengan adanya pendampingan, lansia akan merasa ditemani dan
juga diajari apabila ada sesuatu hal yang tidak mampu dipahami ataupun
tidak mampu dilakukan. Karna sejatinya lansia membutuhkan teman untuk
menemani dalam melakukan suatu hal.

14
2.4 Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan
Teknik implementasi yang kami lakukan untuk lansia di posyandu lansia
bodronoyo adalah:
1. Senam Ceria:
• Senam Ayam : senam ini bertujuan untuk memenuhi kesehatan
mental pada lansia dengan olahraga dan bersenang-senang.
• Senam Pinguin : senam ini bertujuan untuk memenuhi kesehatan
mental pada lansia dengan olahraga yaitu senam.
• Senam otak : senam ini bertujuan untuk menyeimbangkan otak
kanan dan otak kiri dan agar lansia lebih fokus dalam aktifitasnya.
2. Out bound mini untuk lansia :
pada kegiatan ini terbagi beberapa babak yang akan dimainkan oleh lansia
antara lain:
• Babak 1 : Pada babak ini lansia akan memainkan permainan mitos
atau fakta yang didalam permainan ini mengandung materi tentang
gizi gerontologi, permainan ini merupakan teknik sosialisasi agar
lansia tidak bosan dalam penyerapan materinya.
• Babak 2 : Pada babak ini lansia akan memainkan permainan tebak
benda dari pertanyaan yang telah diberikan, layaknya acara televisi
“eat bulaga”. permainan ini juga mengandung materi tentang gizi
yang baik dikonsumsi oleh lansia yang menderita penyakit-
penyakit tertentu.
• Babak 3 : Pada babak terakhir ini para lansia akan bernostalgia
dengan menyanyikan tembang lawas atau tembang kenangan, ini
bertujuan untuk mengingat lagu-lagu jaman dahulu dan untuk
membuat lansia lebih merasa senang.

2.4.1 Strategi teknik implementasi program


- Memberikan reward kepada lansia atau kelompokk pemenang,
dengan begitu dapat menarik minat lansia untuk mengikuti program
yang telah dibentuk
- melakukan brieefing untuk pematangan program pada lansia agar
dapat mengikuti kegiatan dengan baik, benar, dan lancar.
2.4.2 Keunggulan teknik implementasi
- Program yang dibuat cenderung tidak membosankan sehingga para
lansia tetap merasakan senang dan mendapatkan manfaat mengenai
kebutuhan dasar lansia.
- Untuk program senam bisa dijalankan berkelanjutan, karena senam
yang kami berikan tidak terlalu sulit dalam setiap gerakan dan bisa
dilakukan di rumah masing-masing.

15
- Untuk permainan out bound disetiap babak para lansia dapat
menambah pengetahuan akan gizi dan harapannya dapat
menerapkan sedikit pengetahuan gizi gerontologi di kehidupan
sehari-hari.
2.4.3 Alasan Memilih Teknik Implementasi Tersebut
Dipilihnya senam yang kami lakukan adalah karena senam ini
belum ada dalam rangkaian senam di posyandu bodronoyo ini. Senam
otak sendiri memiliki banyak manfaat salah satunya melatih untuk
berkonsentrasi dan menyeimbangkan otak kanan dan kiri selain itu para
lansia juga ingin mendapatkan pengetahuan akan gizi maka kami
mengadakan games dengan materi gizi. Dengan teknik games akan
lebih tidak membosankan dan lebih mudah diterima oleh para lansia itu
sendiri. Program yang kami berikan juga akan mudah dilaksanakan
kembali dan bisa dimodifikasi untuk materi yang lain selain gizi.

2.5 Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program


Monitoring dan evaluasi ini diadakan pada tanggal 28 februari 2016.

JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Apakah program yang diberikan memberi manfaat
untuk anda ?

Kegiata ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner sebagai berikut :

16
2 Apakah anda merasa senang dengan program –
program yang telah diberikan ?

3 Apakah anda merasakan kesulitan dalam


pelaksanaan program ?
4 Apakah anda melakukan senam otak di rumah ?
5 Apakah informasi tentang gizi gerontology yang
telah disampaikan pada hari sabtu menambah
pengetahuan anda mengenai gizi gerontology ?

Tabel 2.1 Contoh kuisioner

Penjelasan :
1. Pertanyaan pertamatentang apakah program yang diberikan memberi
manfaat untuk anda?
Dari hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa lansia
mendapatkan manfaat dari program yang kita implementasikan di
Posyandu Bodronoyo. Dibuktikan dengan sebesar 100% lansia di
Posyandu Lansia Bodronoyo menyatakan proram yang kita
implementasikan memberi manfaat
2. Pertanyaan kedua tentang apakah anda merasa senang dengan program
yang telah diberikan?.
Dari hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa program yang kita
implementasikan di posyandu lansia bodronoyo memberi kesenangan
lansia. Sebesar 100% lansia merasa senang dengan program yang kita
implementasikan di posyandu lansia bodronoyo.
3. Pertanyaan ketiga tentang apakah anda merasakan kesulitan dalam
pelaksanaan program?
Dari hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa ada beberapa
lansia yang merasa kesulitan dalam pelaksanaan program dan ada juga
yang tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan program. Sebesar 50%
lansia mengalami kesulitan dalam pelaksanaan program hal ini
dikarenakan tidak semua lansia dapat menggerakkan bagian tubuh dengan
baik dan juga karena keterbatasan waktu jadi pelaksanaan program pelati
han senam cukup singkat. Dan sebesar 50% lansia tidak mengalami
kesulitan saat pelaksanaan program.
4. Pertanyaan keempat tentang apakah anda melakukan senam otak dirumah?
Dari hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar
lansia menerapkan senam ceria khususnya senam otak di rumah masing-

17
masing setelah implementasi program implementasi program senam baru
yang kami laksanakan. Sebesar 70% lansia melakukan senam otak di
rumah dan 30% tidak melakukan senam otak dirumah. Senam otak ini
dilakukan lansia di waktu-waktu senggang seperti pada saat selesai sholat
trus saat menonton tv, sehabis memasak dan lain-lain.
5. Pertanyaan kelima mengenai gizi gerontologi
Dari hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa informasi
mengenai gizi gerontologi menambah pengetahuan bagi lansia. Sebesar
80% bahwa lansia menerima dan merasa bahwa informasi mengenai gizi
gerontologi menambah pengetahuan lansia. Banyak lansia yang belum
mengerti mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi
penderita hipertensi,diabetes,kolestrol dan bahaya dari peminuman
beberapa jenis obat menggunakan buah pisang. dengan adanya informasi
ini lansia jadi mengetahuinya.

Setelah diimplementasikannya program di Karang Werda Bodronoyo,


kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan program yang
dilakukan. Evaluasi program ini menggunakan analisis SWOT. Berikut analisis
SWOT program senam otak di Karang Werda Bodronoyo.

1. Strength
a) Senam otak mudah dilaksanakan dimana saja dan kapan saja
b) Gerakan senam otak tidak terlalu banyak
c) Pendampingan bagi lansia yang merasa kesulitan untuk memahami
gerakan senam otak
2. Weakness
a) Waktu pemberian pelatihan senam otak cukup singkat
b) Mebutuhkan konsentrasi yang baik.
c) Pelaksanaan program hanya terjadwalkan sekali.
d) Ada beberapa gerakan senam yang agak sulit ditirukan bagi lansia yang
masih baru mengenal gerakan senam otak.
3. Oppurtunity
a) Antusiasme lansia untuk mengikuti kegiatan senam otak cukup tinggi
b) Media sound untuk mempermudah lansia dalam peniruan gerak senam
otak
c) Tempat untuk pelaksanaan program senam otak sangat mendukung.
d) Contoh vidio gerakan senam bisa mudah didapat di internet.
4. Threat
a) Lansia mudah lupa gerakan senam
b) Tidak semua lansia bisa menggerakkan bagian tubuh yang terkait senam
dikarenakan sakit
c) Lansia terburu-buru beranjak pergi karena hendak melakukan aktifitas
lainnya, misal: bekerja

18
Berdasarkan analisis yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa strategi yang
bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas program senam otak.

1. Strategi S-O
Merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang. Berikut adalah strateginya:
a) Mengajak lansia untuk mempraktekkan senam otak ketika di rumah atau
dimanapun saat lansia memiliki waktu luang
2. Strategi W-O
Merupakan strategi yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelamahan
dari program tersebut. Berikut adalah strateginya:
a) Memberikan pelatihan khusus kepada instruktur senam lansia mengenai
senam otak agar bisa dilakukan setiap kali ada kegiatan senam di Karang
Werda Bodronoyo.
b) Pemberian vidio senam otak untuk lansia agar bisa mempraktekkan
sendiri di rumah.
3. Strategi S-T
Merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
Berikut adalah strateginya:
a) Lansia yang mengalami kesulitan untuk gerakan senam otak tertentu bisa
didampingi dan diberi arahan atau penjelasan agar melakukan gerakan
yang mudah-mudah terlebih dahulu
4. Strategi W-T
Merupakan strategi untuk mengatasi atau meminimalisir kelemahan dan
ancaman program tersebut. Berikut adalah strateginya:
a) Penyampain gerakan senam dilakukan dengan cara yang menarik agar
lansia tidak mudah lupa.
b) Pemilihan waktu senam yang tepat agar tidak mengganggu atau bentrok
dengan aktifitas lansia yang lain

19
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
dari hasil implementasi program yang telah kami laksanakan di paguyuban
Bodronoyo RW 9 yang terletak di Perumahan Joyogrand, Kota Malang
selama kurang lebih 4 minggu adalah sebagai berikut : program yang kami
implementasikan diantaranya senam ceria, dan Out bound mini. Kedua
program tersebut merupakan alternative solusi dari berbagai permasalahan
yang dialami oleh para lansia dalam paguyuban Bodronoyo. Program-
program tersebut dirancang dan telah dilaksanakan dalam kurun waktu 4
minggu selama kegiatan praktikum gerontology ini berlangsung. Dari hasil
monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar lansia
menerapkan senam ceria khususnya senam otak di rumah masing-masing
setelah implementasi program senam baru yang kami laksanakan. Sebesar
70% lansia melakukan senam otak dirumah dan 30% tidak melakukan
senam otak dirumah. Kemudian sebesar 100% menyatakan program yang
dilaksanakan memberi manfaat dan memberikan kesenangan terhadap
lansia di paguyuban Bodronoyo tersebut. dari hasil monitoring dan
evaluasi tersebut menunjukkan bahwa dari kedua program yang telah
diimplementasikan terdapat program yang dapat diterapkan secara
berkelanjutan yaitu senam otak. Saat malaksanakan implementasi program
di Paguyuban Lansia Bodronoyo tidaklah selalu berjalan dengan lancar,
kami juga banyak mengalami kesulitan dan berbagai macam hambatan
diantaranya jumlah lansia yang tidak menentu karena tidak semua lansia di
Paguyuban Bodronoyo selalu hadir dalam kegiatan, dan waktu yang
kurang mencukupi saat implementasi program.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia
maka perlu adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan
melibatkan tenaga kesehatan, tokoh masyarakat anggota masyarakat dan
juga Kader. Saran kami kepada para dokter atau petugas kesehatan yang
berwenang diharapkan dapat memberikan pelatihan yang berkualitas bagi
kader-kadernya dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya dalam hal kesehatan. Bagi para calon kader
maupun yang telah menjadi kader agar selalu mengikuti pelatihan kader
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Thoriq. 2015. Pengaruh Senam Otak Terhadap Penurunan Tingkat


Demensia Pada Lansia. (Online)
(http://lib.unnes.ac.id/21250/1/6211410079-S.pdf). Diakses pada tanggal
27 Februari 2018.

Ardiwirastuti, Wirdana. 2016. Perbedaan Metode Penyuluhan Permainan


Outbound, Monopoli, dan Metode Ceramah Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Siswa Kelas Iv,V, Dan Vi Sdn
Sumbersari 03 Jember. (Online)
(http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73559). Diakses pada
tanggal 27 Februari 2018.

Metrotvnews. 2017. Bernyanyi Bersama Dapat meningkatkan Kesehatan Mental.


(Online) (http://news.metrotvnews.com/read/2017/12/27/807703/studi-
bernyanyi-bersama-dapat-meningkatkan-kesehatan-mental). Diakses pada
tanggal 27 Februari 2018.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai