DISUSUN OLEH
ANIK HANDAYANI
( P1337420717018 )
2020
KONSEP KELUARGA
A. Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan – ikatan
kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian
Keluarga adalah dua orang atau dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranya masing – masing
Maglaya, 2010 )
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau
lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam satu
rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing – masing untuk
a. Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri
c. Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
d. Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua
dan anak ( kandung atau angkat ). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
e. Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa
f. Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
a. Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah,
b. Orang tua ( ayah, ibu ) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
c. Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama
C. Struktur Keluarga
1. Pola dan proses komunikasi dapat dikatakan berfungsi apabila jujur, terbuka,
kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berasil jika pengirim
pesan ( sender ) yakin mengemukakan pesanya, isi pesan jelas dan berkualitas,
dapat menerima dan member umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi
sesuai. Sebaliknya, seseorang menerima pesan ( receiver ) dapat menerima
pesan dengan baik jika dapat menjadi pandangan yang baik, memberi umpan
2. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial
mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate
power ( hak ), referen power ( ditiru ), expert power ( keahlian ), reward power (
4. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide – ide, sikap dan keyakinan yang
mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola
D. Peran Keluarga
kegiatan yang berhubunga dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang
1. Peran Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak – anaknya, berperan dari
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala
lingkungannya
2. Peran Ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai peran mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
3. Peran Anak
1. Keluarga baru ( beginning family ), yaitu perkawian dari sepasang insan yang
2. Keluarga sedang mengasuh anak ( child bearing family ), yaitu dimulai dengan
3. Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu keluarga dengan anak pertama
5. Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertama 13 tahun sampai
menantu
8. Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus keidupan keluarga dimulai dari salah
satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
A. Definisi
Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh
Salmonella thypi yang masih dijumpai secara luas diberbagai negara berkembang
yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropics. Penyakit ini juga merupakan
denga urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air, dan sanitasi
yang buruk serta higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah
( Simanjutak, C. H. 2010 ).
Thypoid abdominalis adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan
oleh kuman Salmonella thypi ( yang biasanya mengenai saluran pecernaan dengan
gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran
( Arief, M . 2009 ).
Tifoid merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus yang disebabkan
oleh Salmonella thypi, penyakit ini dapat ditularkan melalui kuman, mulut atau
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
Salmonella thypi dan salmonella para thypi A, B, dan C. Sinonim dari penyakit ini
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa demam tifoid adalah
suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh Salmonella tipe A, B, dan C
yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan da minuman yang terkontaminasi
B. Etiologi
Salmonella thypi dengan Salmonella yang lain adalah bakteri gram negative,
yang terdiri dari protein dan envelope antigen ( K ) yang terdiri dari poloskaraida.
dari dinding sel dan diamakan endotoksin. Salmonella thypi juga dapat memperoleh
1. Gejala pada anak : inkubasi ntara 5- 40 hari dengan rata – rata 10 – 14 hari
3. Demam turun pada minggu ke – empat, kecuali demam tidak tertangani akan
5. Nyeri kepala
6. Nyeri perut
7. Kembung
8. Mual muntah
9. Diare
10. Konstipasi
11. Pusing
13. Batuk
14. Lidah yang berselaput ( kotor ditegah, tepid an ujung merah serta tremor )
D. Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan / minuman setelah berada dalam
usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus halus ( terutama
plak peyer ) dan jaringan limfoid mesentrika. Setelah menyebabkan peradangan dan
nekrose setempat, kuman lewat pembuluh limfe masuk ke aliran darah ( terjadi
bakteremi primer ) menuju ke organ – organ terutama hati dan limfa. Kuman yang
tidak difagosit akan berkembang biak dalam hati dan limfa sehingga organ tersebut
Pada akhir masa inkubasi ( 5 – 9 hari ) kuman kembali masuk dalam darah
limfoid usus halus, menimbulka tukak berbentuk lonjong diatas plak peyer. Tukak
tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Pada masa bakteremi
merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh lekosit pada jaringan yang
meradang. Zat pirogen ini akan beredar dalam darah dan mempengaruhi pusat
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Leukosit
sering dijumpai. Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada
sediaan darah tepi berada pada batas – batas normal bahkan kadang – kadang
terdapat leukosit walaupun tidak dan komplikasi atau infeksi sekunder. Oleh
karena itu pemeriksaan jumlah leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam
typoid.
SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat
3. Biakan Darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan
darah negative tidak menutup kemungkinan kan terjadi demam typhoid. Hal ini
lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang
digunakan. Waktu pengambilan darah yang baik adalah pada saat demam
antibody dalam darah klien. Atibodi ini dapat menekan bakteremia seingga
pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan mungkin
negative
5. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen da antibody ( aglutinin ).
Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella thypi terdapat dalam serum klien
dengan thyphoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen
yang digunakan pada uji widal adalah suspense salmonella yang sudah
dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk
menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita tifoid.
F. Penatalaksanaan
yang meliputi : istirahat dan perawatan, diet dan terapi penunjang ( baik simtomatik
ektraintestinal.
minum, mandi, dan BAB / BAK. Posisi pasien diawasi untuk mencegah
diperhatikan da dijaga
b. Cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi akibat muntah dan diare
3. Pemberian Antimikroba
tifoid adalah :
kloramfenikol yaitu 4 x 500 mg, dan demam rata – rata menurun pada hari
ke 5 – 6. Komplikasi hematologi seperti kemungkinan terjadinya anemia
selama 2 minggu.
oral atau intravena pada dewasa pada dosis 160 mg TMP ditambah 800 mg
SMZ dua kali tiap hari pada dewasa. Sefalosporin generasi ketiga yaitu
G. Pengkajian
1. Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, no.RM, status
2. Keluhan utama, pada pasien typoid biasanya mengeluh perut mual dan
3. Riwayat kesehatan sekarang, pada umunya penyakit pada pasien typhoid adalah
demam, anoreksia, mual, diare, perasaan tidak enak di perut, pucat ( anemia ),
nyeri kepala, pusing, nyeri otot, lidah tifoid kotor, gangguan kesadaran berupa
dan dirawat dengan sakit yang sama atau apakah menderita penyakit lainya.
5. Riwayat kesehatan keluarga, apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah
Biasanya nafsu makan klien berkurang karena adanya mual muntah selama
sakit, lidah kotor, dan terasa pahit waktu makan sehingga dapat
halus.
kesehatannya.
e. Pola Eliminasi
Kebiasaan dalam BAK akan terjadi referesi bila dehidrasi karena panas
penyakitnya.
masalah penyakitnya
Timbulnya distress dalam spiritual pada pasien, maka pasien akan menjadi
cemas dan takut akan kematian, serta kebiasaan ibadahnya akan terganggu.
H. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran pasien perlu di kaji dari sadar - tidak sadar ( composmentis – coma )
TD, Nadi, Respirasi, Temperatur yang merupakan tolak ukur dari keadaan
pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas, puccat, mual, perut tidak
enak, anorexia.
anemia, mata cowong, muka tidak odema, pucat / bibir kering, lidah kotor,
ditepi dan ditengah merah, fungsi pendengran normal leher simetris, tidak ada
Dada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah abdomen ditemukan
nyeri tekan.
5. Sistem Respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan tidak terdapat cuping
hidung.
6. Sistem Kardiovaskuler
Biasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan tekanan darah yang
7. Sistem Integument
Kulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat banyak, akral hangat.
8. Sistem Muskuloskoletal
Apakah ada gangguan pada extrimitas atas dan bawah atau tidak ada gangguan.
I. Diagnosa Keperawatan
dengan anoreksia,
informasi.
J. Intervensi
thypi.
Intervensi :
b. Beri kompres dengan air hangat pada daerah axila, lipat paha, temporal bila
terjadi panas
tubuh.
pasien.
sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak (2,5 liter / 24
jam).
Kriteria hasil :
Intervensi :
h. Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak mengandung banyak serat, tidak
hangat.
R / mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan dan makanan yang tidak
boleh dikonsumsi.
kebutuhan metabolik.
Intervensi :
a. Beri motivasi pada pasien dan keluarga untuk melakukan mobilisasi sebatas
bedrest.
muntah ).
Kriteria hasil :
Intervensi :
keluarga.
diuretik.
R / membantu pasien menerima perasaan bahwa akibat muntah dan/atau
parenteral ).
pencernaan.
Kriteria hasil :
diberikan.
Intervensi :
R / menghilangkan nyeri.
respon imun.
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Intervensi :
mempertahankan aktivitas.
R / Meningkatkan sirkulasi dan perfusi kulit dan mencegah tekanan lama
pada jaringan.
Intervensi :
typhoid.
c. Beri kesempatan pasien dan keluaga pasien untuk bertanya bila ada yang
belum dimengerti
TYPOID DI BOYOLALI
I. Data Umum
2. Umur : 57 th
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Petani
5. Agama : Islam
7. Komposisi keluarga
Kelamin r dengan a n n
KK
1. Tn. N L 57 th Kepala Islam SLTA Petani
Keluarga
2. Ny. S P 52 th Istri Islam SLTA IRT
3. Sdr. S P 32 th Anak Islam SMA Swasta
Kandung
4. Nn. I P 18 th Anak Islam SMA Swasta
Kandung
Genogram
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Cerai
= Tinggal serumah
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. N adalah traditional nuklear yang terdiri dari , istri dan 3 orang
anak, namun anak keduanya sudah menikah dan sekarang tinggal bersama suaminya
9. Budaya
Jawa, Indonesia. Tidak ada kebiasaan memasak tertentu seperti hobi masak bersantan,
tidak ditemukan pantangan makan ikan, atau yang lainnya. Bahasa sehari-hari
10. Agama
Islam. Keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam. Keluarga juga
aktif dalam kegiatan keagamaan di dusun maupun desa, bahkan Nn. I juga aktif dalam
bekerja di sawah. Ny. S seorang ibu rumah tangga dan sering membantu Tn. N di
sawah , anak pertama yaitu Sdr. S bekerja di salah satu pabrik di Boyolali sedangkan
Sdr. I saat ini juga sudah bekerja di salah satu pabrik di Boyolali. Hubungan keluarga
dengan tetangga cukup baik, dan sering mengikuti kegiatan seperti pengajian. Bila
ada tetangga yang sakit atau meninggal, keluarga datang mengunjungi begitu pula
sebaliknya.
Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton telivisi
hari minggu, anak kedua dan cucunya sering berkunjung kerumah tetapi kalau untuk
hari-hari biasa jarang karena anak-anaknya yang bekerja. Tidak ada jadwal khusus
interaksi dengan keluarga saya tidak pernah bertemu dengan Tn. N karena
hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling tolong menolong dan
saling menghargai.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan baik dari pihak suami maupun istri.
Keluarga sebelunya belum pernah ada yang dirawat di rumah sakit, pelayanan
III. Lingkungan
a. Karekteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri terdiri dari teras di bagian depan
ruang tamu sekaligus ruang keluarga yang terdapat televisi, 3 kamar tidur
terdapat tempat tidur dan lemari pakaian, ruang tengah terdapat meja makan,
dibagian belakang terdiri dari dapur, kandang sapi, kamar mandi dan sumur
didekat kamar mandi, jarak septic tank dengan sumber air tidak terlalu jauh
tetapi tidak terlalu dekat juga. Sumber air yang digunakan adalah air dari sumr
pribadi dan dari PDAM . Rumah nampak rapi dan bersih. Jendela ada pada
Denah rumah
KM
Kandang Teras
Rang Tengah
Dapur
pedesaan , jarak antara rumah tidak merata ada yang sebagian dekat dan ada
yang sebagian jaraknya jauh, Rumah Tn. N berada di samping pos kampling
dan perempatan sehingga dekat dengan jalan utama desa. Tetangga berasal
dari daerah sekitar Boyolali. Pekerjaan beragam dari petani, pedagang, dan
dan diikuti warganya. Tidak ada peraturan atau budaya dari lingkungan tempat
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu
mendapat dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu
Dalam keluarga Tn. N anggota yang sakit hanya satu yaitu Nn. I sehingga
jumlah anggota keluarga yang sehat adalah tiga orang, keluarga tidak memiliki
tetapi jika sakit biasanya membeli obat di warung atau menggunakan minyak
angin.
keluarga bertemu setiap hari, waktu yang tersering adalah malam hari dan
Tn.N
Tn.N sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan
mengurus rumah seperti memasak, menyapu, mencuci baju dan piring serta
membersihkan halaman. Anak Tn. N ada tiga orang, anak pertama Tn.N
sudah pernah menikah namun sekarang sudah bercerai dan bekerja untuk
Keluarga menganut agama islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama
islam yang dianut kepada seluruh anggota keluarga dan saling menghargai
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan menyayangi. Bila ada
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain dan juga tetangga
atau acara di dusunnya begitu juga dengan Ny. S yang aktif dalam kegiatan
PKK di dusun tersebut. Keluarga juga diberi kebebasan untuk bergaul dengan
Keluarga mengatakan Nn. I sering sakit panas atau batuk pilek. Nn. I
lembur bekerja dan tidak tahu kalau sakit tifus. Keluarga mengatakan hanya
memberi obat warung kalau Nn. I panas. Sakit dirasakan sudah 2 minggu
terakhir. Keluarga mengatakan Nn. I sering panas ketika malam hari. Sdr. I
mengatakan bila panas hanya diobati dengan minum obat warung atau diberi
d. Fungsi Reproduksi
Tn. N dan Ny. S tidak pernah mendiskusikan jumlah anak ketika menikah dulu.
Untuk menjaga jarak kelahiran antar anak dan untuk mengendalikan jumlah
anak Ny. S menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik dari anak pertama
sampai ketiga, dan setelah anak ketiganya lahir Ny. S menggunakan alat
e. Fungsi Ekonomi
Nn. I mengatakan sering mengalami panas dan juga kepala pusing sehingga
Nn. I mengatakan hanya diberi minyak angin , istirahat, dan minum obat
Saat Nn. I sakit keluarga membelikan obat diwarung dan memintanya untuk
banyak beristirahat.
istirahat saja.
Nn. I mengatakan bila sedang kesal sering hanya diam bila masalahnya tidak
kesalnya.
Keluarga berharap sakit yang dialami oleh Nn. I akan segera sembuh dan tidak
kambuh lagi, keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan
baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan
a. Nutrisi
TB : TB : TB : TB :
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tumbuh, tidak
rapi dan
bersih
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak Mengatakan
batuk
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
Umum
X. Analisa Data
jumlah ½ porsi
menjadi 43kg
Do :
pucat
- TD : 110/80 mmHg
S : 36,4○C
RR : 23x/menit
N : 78x/menit
- Bibir masih agak kering
2. Ds Defisit pengetahuan
DO :
XI. Skoring
Tidak/kurang sehat :3 3
Ancaman kesehatan :2
Keadaan sejahtera :1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah Masalah dapat diatasi
sehatnya
4 Menonjolnya masalah Keluarga menyadari
:2
ditangani :1
Ancaman kesehatan :2
Keadaan sejahtera :1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah Masalah dapat diatasi
sehatnya
Intervensi Keperawatan
Dx Hasil
1. Setelah dilakukan 1. 1. Anik
1. mengingatkan teratur
meningkat klien makan 4.
2. 4. pentingnya
tentang teratur
pentingnya
makan sehat
dan teratur
2. Setelah dilakukan 1. 1. Anik
pengobatannya perubahan 4.
telah di mencegah
sampaikan komplikasi
4.
pendidikan
kesehatan
tentang cara
hidup sehat
terkait
penyakit
Catatan Keperawatan
Dx
7 Maret 1. 1. Mengkaji kondisi S : Klien mengatakan Anik
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji kondisi umum
klien
sering
- Dorong keluarga
untuk
mengingatkan klien
makan
- Berikan pendidikan
kesehatan tentang
pentingnya makan
2. dialaminya
kemungkinan S : 36,4○C
penyebab RR : 23x/menit
3. N : 78x/menit
4. A : Defisit pengetahuan
dan keluarga
- Diskusikan
tentang perubahan
mungkin
digunakan untuk
mencegah
komplikasi
- Berikan
pendidikan
kesehatan tentang
terkait penyakit
15 Maret1. 1. Mengkaji kondisi S : Klien mengatakan Anik
tubuh teratasi
P : Pertahankan kondisi
umum
Motivasi klien
makannya
3. 1. S : Klien mengatakan Anik
3. N : 80x/menit
dialaminya
A : Defisit pengetahuan
teratasi
P : Pertahankan kondisi
umum
tetap menerapkan
Dokumentasi Kegiatan