Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PRAKTIKUM

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN


SENSUS HARIAN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT
ELIZABETH SITUBONDO
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Kesehatan

Dosen Pengampu :
Niyalatul Muna, S.Kom, MT

Oleh :
KAFFIN ALIF MAGHFIROH (G41170155)
ANGGUN YULIA PUTRI (G41170158)
LAILY WILDAN N.AHDIYAH (G41170181)
KARTIKA PUTRI RESWARI (G41170315)
DIAH AYU APRILIA (G41170446)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


2.1.1 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sensus Harian Rawat Inap Dengan
Pemrograman Berbasis Web DI Rumah Sakit Umum Kaliwates (J.
Faradinata Anantio. Politeknik Negeri Jember. 2015)
RSU Kaliwates Jember hingga saat ini dalam proses pengerjaan laporan
sensus harian rawat inap masih secara manual. Pengerjaan laporan pasien masuk
belum dapat efisien waktu dan tenaga karena petugas harus menginputkan data
satu persatu, berpotensi terjadinya kesalahan dalam penulisannya, banyaknya file
laporan yang harus disimpan setiap harinya, dan sulit dalam pencarian data yang
diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat suatu
Aplikasi Sensus Harian Rawat Inap Dengan Pemrograman Berbasis Web Di
Rumah Sakit Umum Kaliwates guna mengatasi permasalahan yang ada pada saat
ini.
Metode yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini
adalah dengan memanfaatkan motode pengembangan perangkat lunak yaitu
metode waterfall yang meliputi analisis, desain, koding, dan testing. Hasil dari
penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi untuk mempermudah pengolahan
data menjadi sebuah laporan sensus harian rawat inap yang dibutuhkan dan
mengatasi masalah yang timbul karena sistem pengolahan secara manual.
Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sensus Harian Rawat Inap Dengan
Pemrograman Berbasis Web di Rumah Sakit Umum Kaliwates telah dibuat
dengan hasil analisis sistem yang sudah ada sesuai dengan metode yang
digunakan serta desain form yang telah dibuat sesuai desain form manual atau
kebutuhan pihak rumah sakit dan dapat mempermudah pengisian form tersebut.
Sehingga Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sensus Harian Rawat Inap
Dengan Pemrograman Berbasis Web Di Rumah Sakit Umum Kaliwates dapat
dikembangkan dalam implementasi diwaktu yang aakan dating, serta
dikembangkan lebih lengkap dari segi penambahan fitur dan redesign aplikasi.
2.1.2 Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
(SHRI) di Unit Rekam Medis Rawat Inap RSUD Nganjuk (Dyah Ayu
Tristiyani. Politeknik Negeri Jember. 2017)
RSUD Nganjuk melaksanakan sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap
(SHRI) secara manual. Hal ini menyebabkan kurang efisiennya waktu dan tenaga
petugas. Pengembangan sistem informasi SHRI merupakan salah satu alternatif
dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dari sistem manual. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem informasi Sensus
Harian Rawat Inap di RSUD Nganjuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan dengan pendekatan kualitatif dan pengembangan system. Populasi
penelitian adalah petugas yang terkait dalam pengelolaan SHRI dengan jumlah 13
orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 responden dengan metode total
sampling. Sumber data terdiri dari data primer dengan cara observasi dan
wawancara serta data sekunder dari dokumentasi data, laporan, kebijakan yang
berkaitan dengan sistem informasi SHRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebutuhan sistem informasi SHRI berhasil terpenuhi berdasarkan identifikasi
pengguna. Rancangan basis data menghasilkan tabel data register, tabel data
bangsal, tabel data dokter dan tabel data pasien rawat inap. Sistem pencatatan dan
pelaporan data pasien dari pendaftaran, ruang rawat inap, pengolahan data dan
pelaporan rekam medis jadi lebih terintegrasi, mempercepat pembuatan laporan,
mempermudah dalam pembuatan sistem. Pengembangan sistem informasi SHRI
meningkatkan efisiensi kinerja petugas. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah dengan metode prototype.
2.2 State Of The Art
2.1 State Of The Art
No Materi J. Faradinata Dyah Ayu Kaffin Alif
Anantio Tristiyani Maghfiroh
1 Judul Perancangan dan Perancangan dan Perancangan dan
Pembuatan Pembuatan Pembuatan Aplikasi
Aplikasi Sensus Sistem Informasi Pengolahan Data
Harian Rawat Inap Sensus Harian Sensus Harian Rawat
dengan Rawat Inap Inap dengan
Pemerograman (SHRI) di Unit Pemerograman
Berbasis WEB di Rekam Medis Berbasis WEB di
Rumah Sakit Rawat Inap Rumah Sakit Elizabeth
Umum Kaliwates RSUD Nganjuk Situbondo
Jember
2 Lokasi RSU Kaliwates RSUD Nganjuk RS Elizabeth
Jember Situbondo
3 Tahun 2015 2017 2019
4 Objek Unit Rekam Medis Unit Rekam Unit Rekam Medis
Medis Rawat Rawat Inap
Inap
5 Output Aplikasi Sensus Sistem Informasi Sistem Informasi
Harian Rawat Inap Sensus Harian Pengolahan Data
Rawat Inap Sensus Harian Rawat
(SHRI) Inap (SHRI)
Berdasarkan tabel 2.1 di atas, hal yang membedakan dengan skripsi yang
penulis buat dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengolahan
Data Sensus Harian Rawat Inap dengan Pemerograman Berbasis WEB di Rumah
Sakit Elizabeth Situbondo” adalah dari segi permasalahan dan fungsi sistem
informasi yang akan dibuat menggunakan sistem online tidak seperti yang dibuat
oleh Dyah Ayu Tristiyani dimana sistem informasi yang dibuat berbasis offline,
tetapi memiliki persamaan dengan skripsi J. Faradinata Anantio yaitu pembuatan
aplikasi yang menggunakan pemerograman berbasis WEB. Pada skripsi ini
penulisi menitik beratkan pada pengolahan data sensus harian dari input sampai
dengan pelaporannya sehingga dapat terintegrasi dan meminimkan kesalahan
pengolahan data sensus harian rawat inap di rumah sakit Elizabeth Situbondo.
2.3 Landasan Teori
2.3.1 Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara


parnipurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit, termasuk kegiatan rawat inap
(DEPKES RI, 2009).

2.3.2 Rekam Medis

Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaanya adapun


penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi
eletronik dan dibuat harus secara lengkap dan jelas (KEMENKES RI, 2008).

2.3.3 Sensus Harian Rawat Inap

Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) merupakan kegiatan pencatatan dan


perhitungan data pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang
rawat inap yang berisi tentang informasi semua pasien masuk, pindahan,
dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia
selama 24 jam mulai pukul 00.00 s/d 24.00. Informasi yang diperoleh dari data
sensus harian rawat inap kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang
dibutuhkan rumah sakit (Hatta, R. Gemala, 2012)

Dalam laporan sensus harian rawat inap, yang dilaporkan bukan jumlah
pasien yang masih dirawat namun meliputi :

a. Jumlah pasien awal di unit tersebut pada periode sensus


b. Jumlah pasien baru masuk
c. Jumlah pasien transfer (jumlah pasien yang pindah dari unit/bangsal lain
ke bangsal tersebut dan jumlah pasien yang dipindahkan dari bangsal
tersebut ke bangsal lain) 10
d. Jumlah pasien yang keluar atau pulang dari bangsal tersebut (hidup
maupun mati)
e. Jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama dengan
pelaksanaan sensus di bangsal tersebut
f. Jumlah akhir atau isa pasien yang masih dirawat di unit tersebut (Sudra,
2010).

2.3.4 Indikator Pelayanan Rawat Inap

Efisiensi ruangan/statistic unit rawat inap pelayanan rawat inap dilihat data
(Limbong, 2010) :

a. Bed Occupancy Rate (BOR), yaitu prosentasi tempat tidur yang terpakai
merupakan indikator cakupan dan efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya 70-80% (DEPKES RI, 2005a)(KEMENKES RI, 2016b).
Rumus : Jumlah hari perawatan x 100 %
Jml TT x Jml hari dalam satu periode
b. Length of stay (LOS) , rata-rata jumlah hari lama perawatan, merupakan
indikator tingkat efisiensi ruangan yang dapat digunakan sebagai indikator
mutu pelayanan jika rata-rata perawatan menjadi memanjang, ideal rata-
rata perawatan 6-9 hari (DEPKES RI, 2005a).
Rumus : Jumlah hari perawatan pasein keluar x 100 %
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
c. Turn Over Interval (TOI), yaitu rata-rata selang waktu hari tempat tidur
tidak dipakai, merupakan indicator efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya kososng 1-3 hari (DEPKES RI, 2005a).
Rumus : (Jumlah TT x hari)-hari perawatan RS x 100 %
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
d. Net Death Rate (NDR) yaitu banyaknya kejadian kematian pasien yang
terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah
sakit dengan standar ≤ 24 % (KEMENKES RI, 2016b).
Rumus : Jumlah pasien mati ≥ 48 jam dirawat x 100 %
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
e. Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian untuk setiap 1000
penderita keluar (Limbong, 2010).
Rumus : Jumlah pasien mati seluruhnya x 100 %
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
f. Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali
(DEPKES RI, 2005a).
Rumus : Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Jumlah TT

2.3.5 Sistem

Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi


serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Fathoni, 2010).

Ciri lain kita melihat sub sistem atau komponen sistem ini dari sudut
fungsinya. Ada tiga macam yaitu :

a. Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam sebuah sistem. Input
ini bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku,
layanan atau lainnya.
b. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses mungkin
dilakukan oleh mesin, orang atau komputer. Umumnya untuk mengetahui
bagaimana input dirubah menjadi output, akan tetapi pada situasi tertentu
proses tidak diketahui secara detail karena perubahan ini terlalu komplek.
c. Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari
keberadaan sistem. Output seperti halnya input dapat berbentuk produk,
servis, informasi dalam print out komputer dan lain-lain.
Input Output
proses
(masukan) (keluaran)

2.1 Gambar Komponen Sistem (Furqan, 2014).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan


elemen yang saling berkaitan satu sama lain dimana terdiri dari beberapa
komponen yaitu input (masukan), proses, dan output (keluaran).

2.3.6 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermafaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang
atau yang akan datang. Informasi juga merupakan fakta-fakta atau data yang telah
diproses sedemikian rupa atau mengalami proses transformasi data sehingga
bentuk menjadi informasi (Fathoni, 2010).

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu :

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak


bias atau menyesatkan. Akurat juga bearti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi banyak gangguan yang
dapat merubah atau merusak infromasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya, bearti informasi yang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah using tdak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berkaibat fatal bagi
organisasi.
c. Relavan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
lainnya berbeda (Fathoni, 2010).
2.3.7 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam organisasi


yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedurprosedur, dan pengendalian yang ditjukan untuk mendapatkan jalur
kombinasi yang penting (Fathoni, 2010).

Komponen-komponen sistem informasi yaitu (Fathoni, 2010) :

a. Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti


monitor, printer, scanner, keyboard, dan mouse.
b. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.\
d. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemprosesan, dan penggunaan sistem informasi.
e. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem pengghubung yang
memungkinkan satu sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemakai.

Berdasarkan uraian diatas maka sistem informasi adalah suatu sistem yang
dibuat oleh manusia yang terdiri dari berbagai informasi-informasi dalam
sebuah organisasi untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.3.8 Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan


urutan-urutan prosedur dari suatu program (Nurullah, 2012).
Pedoman-pedoman dalam membuat Flowchart (Nurullah, 2012).

a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke


kanan.
b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan menghitung pajak penjualan.
e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya
diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
g. Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.

Jenis-jenis Flowchart yaitu Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu (Nurullah,
2012).

a. Flowchart sistem
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa
yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Dengan kata lain, Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari
urutan prosedurprosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan
proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam
Flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung
dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan
komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
b. Flowchart dokumen
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui
sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan flowchart
Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan
laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form
dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.
c. Flowchart skematik
Flowchart kkematik mirip dengan flowchart Sistem yang menggambarkan
suatu sistem atau prosedur. flowchart Skematik ini bukan hanya
menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan
gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang
digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat
komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar
dengan simbol-simbol Flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar
sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum
dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan
salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-
mengertian tentang simbolsimbol yang digunakan. Gambar-gambar juga
memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan
oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah
pengertian.
d. Flowchart program
Flowchart program dihasilkan dari flowchart Sistem. Flowchart Program
merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah
program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. flowchart ini
menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang
tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk
menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem
menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-
tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
e. Flowchart proses
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial
yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu
prosedur atau sistem. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan
secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.
2.2 Simbol-simbol Flowchart

Berdasarkan uraian siatas maka Flowchart adalah gambar/diagram yang


menujukan alur atau langkah-langkah suatu sistem secara sistematis atau urut.
2.3.9 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan


transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output) (Shalahuddin, M dan Rossa. 2013).

2.3 Simbol-simbol DFD

2.3.10 Entity Relation Diagram (ERD)

ERD adalah pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan
yang mendiskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). ERD
digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data
(Shalahuddin, M dan Rossa. 2013).
Tabel 2.4 Simbol-simbol ERD

2.3.11 Database Management System (DBMS)

DBMS atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai sistem


menajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunkan untuk
menyimpan, mengelola, dan menampilkan data.
DBMS versi komerisial yang paling banyak digunakan di dunia saat ini
yaitu : Oracle, Microsoft SQL Server, IBM DB2, Microsoft Access. Sedangkan
DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan
saat ini antara lain MYSQL, PostgroeSQL, Firebird, dan SQLlite (Shalahuddin, M
dan Rossa. 2013).

2.3.12 MySQL

Merupakan software yang tergolong sebagai DBMS yang bersifat open


source. Open source merupakan software yang dilengkapi dengan source code
atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dala sistem operasi dan bisa
diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis.

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti dibawah


ini :

a. Multiplatform
MySQL tersedia di beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-
lain)\
b. Andal, cepat dan mudah digunakan
Dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi,
mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database dan
sekaligus mudah untuk digunakan.
c. Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria
pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user
tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji
pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga mendukung
konektivitas ke berbagai software.
d. Dukungan SQL
MySQL mendukung perintah SQL (Structured Query Language).
Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan
database relasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapapun
untuk menggunakan MySQL (Abidin, 2012).

2.3.13 PHP (Hypertext Processor)

PHP (Hypertext Processor) adalah pemprogaman interpreter yaitu proses


bahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti computer langsung
pada saat baris kode dijalankan, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya pada
server, PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau dikenal dengan
istilah Open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi
PHP sesuai kebutuhan (Anantio, J Faradinata, 2015).
2.3.14 Metode Waterfall

2.2 Gambar Metode

Waterfall Metode SDLC Air Terjun (Waterfall) Sering Juga Disebut


Model Sekuensial Linier (Sequential Linier) Atau Alur Hidup Klasik (Classic Life
Cycle). Model Air Terjun Menyediakan Pendekatan Alur Hidup Perangkat Lunak
Secara Sekuensial Atau Terurut Dimulai Dari Analisi, Desain, Pengodean,
Pengujian, Dan Tahapan Pendukung (Support) (Shalahuddin, M dan Rossa.
2013).

Tahapan Metode Waterfall

a. Analisis Kebutuhan
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain Sistem
Proses multi langkah yang focus pada desain pembuatan program
perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi
desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga
perlu didokumentasikan.
c. Pengkodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d. Pengujian Program
Analisis Kebutuhan Desain Coding Pengujian Pengujian focus pada
perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan
bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak
terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan
lingkungan baru. Tahapan pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat
perangkat lunak baru.

2.3.15 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas


perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan
pengkodean. Pendekatan pengujian perangkat lunak. Pendekatan pengujan
perangkat lunak terdiri dari du acara yaitu pengujian black-box dan white-box
(Erdiani, 2011).

a. Pengujian black-box Pengujian black-box berfokus pada persyaratan


fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sepenuhnya menggunakan semua persuaratan fungsional untuk suatu
program.
Pengujian black-box menemukan kesalahan dalam kategori sebagai
berikut ini :

1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang


2) Kesalahan interface
3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal
4) Kesalahan kinerja
5) Inisialisasi dan kesalahan terminasi
b. Pengujian white-box
Pengujian white-box biasanya disebut pengujian glass-box adalah metode
desain text case yang menggunakan struktur control desain procedural
untuk memperoleh text case. Dengan menggunakan pengujian white-box
perekayasa sistem dapat melakukan text case yang
1) Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu
model telah digunakan paling tidak satu kali
2) Menggunakan semua keputusan logis pada sistem true dan false
3) Mengekseksi semua loop pada batasan dan pada batas operasional
4) Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas
2.4 Kerangka Konsep

a. Input
1) Data Rekapan Sensus Harian Rawat Inap Sesuai Ruang Data
rekapan sensus harian rawat inap sesuai ruang merupakan data
yang diperoleh dari petugas bangsal setiap harinya yang berisikan
No. RM pasien, identitas social pasien, dokter yang merawat,
ruang, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, status pasien, kelas,
pindah ruang, kondisi pasien keluar, pindahan dari ruang,
keterangan.
2) Data Rekapan Pengembalian Dokumen Rekam Medik Menurut
Ruang Data rekapan pengembalian dokumen rekam medik
menurut ruang merupakan data yang diperoleh dari hasil
assembling (perakitan) DRM yang sudah lengkap dari setiap
bangsal yang berisikan No. RM Pasien, identitas social pasien,
dokter yang merawat, ruang, tanggal masuk dan keluar rumah
sakit, status pasien, kelas, pindah ruang, kondisi pasien keluar,
pindahan dari ruang,status kembalinya DRM, tanggal kembali,
keterangan.
3) Data Rekapan Register Pasien Rawat Inap Menurut Ruang Data
rekapan register pasien rawat inap menurut ruang merupakan data
yang diperoleh dari hasil pengkodean berkas rekam medis dan
kegiatan sensus harian setiap bangsal yang berisikan No. RM
pasien, identitas social pasien, dokter yang merawat, Ruang,
Tanggal masuk dan keluar rumah sakit, status pasien, kelas, pindah
ruang, range usia, kode ICD X, diagnosa akhir, lama dirawat,
komplikasi (nomor kode), diagnosa sekunder, kondisi pasien
keluar, keterangan.
4) \Data Rekapitulasi Harian Pasien Rawat Inap Menurut Ruang dan
Bulan Data rekapitulasi harian pasien rawat inap merupakan data
yang diperoleh dari semua kegiatan mulai dari sensus harian
sampai register pasien rawat inap yang nantinya akan dijadikan
pelaporan. Data tersebut berisikan nama ruang, jumlah pasien
awal, jumlah pasien masuk, jumlah pasien pindahan dari ruang,
jumlah pasien yang dipindahkan ke ruang lain, jumlah pasien
keluar hidup, jumlah pasien mati ( ≤ 48 jam dan ≥ 48 jam), jumlah
pasien pulang paksa, jumlah total pasien sisa pada hari tersebut.
b. Proses
1) Analisa Kebutuhan Langkah ini merupakan analisa terhadap
kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini penulis
melakukan sebuah penelitian, wawancara, dan observasi di bagian
pelaporan sesnus harian rawat inap rumah sakit Elizabeth
Situbondo. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-
banyaknya dari sumber atau user sehingga akan tercipta sebuah
sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan
user tersebut. Tahapan ini mengahasilkan dokumen user equitment
atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan data
yang diinginkan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah
yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman.
2) Desain Sistem Tahapan dimana mentranslasi kebutuhan perangkat
lunak dari tahapan analisis kebutuhan perangkat lunak ke
represntasi desain dengan menggunakan perangkat permodelan
sistem seperti Context Diagram, Data Flow Diagram, Flowchart,
Entity Relation Diagram, Desain Database, Dan Desain Form.
3) Pengkodean Tahapan desain yang sudah dibuat harus
ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Penulisan kode
program atau coding merupakan penerjemahan desain dalam
bahasa yang bisa dikenali komputer. Tahapan inilah proses
memasukkan kode-kode atau script program ke perangkat lunak
notepad++.
4) Pengujian Program Tahapan akhir dimana dilakukan testing
terhadap sistem telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menetukan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa
diperbaiki.
5) Penerapan Program Dan Pemeliharaan Perangkat lunak yang sudah
disampaikan kepada user pasti mengalami perbahan. Perubahan
tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan baru atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. Dalam hal ini
penerapan program dan pemeliharaan program di rumah sakit
Elizabeth Situbondo peneliti tidak melakukannya.
c. Output
Output yang dihalikaan berupa Sistem Informasi Sensus Harian
Rawat Inap (SHRI) di Unit Rekam Medis Rawat Inap rumah sakit
Elizabeth Situbondo.

Anda mungkin juga menyukai