Pada awalnya, masyarakat makkah adalah penganut agama tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Kemudian di lanjutkan oleh putranya Nabi Ismail as. Perjalanan hidup Nabi Ibrahim, Siti Hawa (istrinya), dan Nabi Ismail (putranya) membuahkan sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang sampai sekarang terpelihara, seperti ka’bah, maqam Ibrahim, dan peristiwa qurban. Bahkan proses perjalanan kehidupan keluarga ini di napaktilasi oleh umat Islam dalam salah satu rukun haji. Masa itu di sebut masa Jahiliyah. Jahiliyah bukan berarti mereka bodoh dari keilmuannya,namun mereka bodoh dari keimanan kepada allah seperti yang di ajarkan oleh Nabi Ibrahim as. Mereka menyimpangkan ajaran-ajaran Nabi ibrahim as Adapun faktor- faktor penyebab penyimpangan tersebut adalah : 1. Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat mereka membutuhkan. 2. Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepaia kabilah nenek moyang mereka. 3. Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Tuhan.
Di samping kepercayaan terhadap penyembahan berhala, ada kepercayan lain yang
berkembang di makkah, yaitu : a. Menyembah Malaikat Sebagian masyarakat Arab menyembah dan menuhankan malaikat. Bahkan sebagian beranggapan malaikat adalah putri Tuhan. b. Menyembah Jin, Ruh,atau Hantu Sebagian masyarakat Arab menyembah jin.hantu dan ruh leluhur mereka.Mereka mengadakan sesajian berupa kurban binatang sebagai bahan sajian agar mereka terhindar dari bahaya dan bencana.
B. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT MAKKAH SEBELUM ISLAM
Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pemimpin, pola hidup sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya.Tapi karakter baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan mereka. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamer (arak) sampai mabuk, berzina, berjudi, merampok dan sebagainya. Mereka menempatkan wanita pada kedudukan yang rendah. Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela diri. Laki-laki memiliki kebebasan untuk menikah dan menceraikan semaunya.Tradisi yang terburuk di masyarakat arab adalah mengubur anak- anak perempuan mereka secara hidup-hidup. Mereka merasa terhina dan malu memiliki anak perempuan dan marah bila istrinya melahirkan anak perempuan. Mereka menyakini bahwa anak perempuan akan membawa kemiskinan dan kesengsaraan.
C. KONDISI EKONOMI MASYARAKAT MAKKAH SEBELUM ISLAM
Bangsa Arab memiliki mata pencaharian bidang perdagangan, pertanian, dan peternakan. Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi Arab Badui. Adapun alat transportasi utama saat itu adalah Unta, yang dianggap sebagai perahu padang pasir. Unta-onta ini pergi membawa barang dagangan dari satu negeri ke negeri lainnya untuk di perjual belikan.
D. KONDISI POLITIK MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM
1. Penduduk kota (al-hadharoh) yang tinggal di kota perniagaan jazirah arabbia, seperti makkah dan madinah. 2. Penduduk pedalaman yang mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Cara mereka hidup adalah nomaden, berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Selain itu, di jazirah arab terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada, antara lain :
1) KERAJAAN KINDAH (480-529)
2) KERAJAAN MA’IN DAN KERAJAAN QATBAN (1200 SM-700 SM) 3) KERAJAAN SABA’ (955 SM-115 SM) 4) KERAJAAN HIMYAR 5) PENDUDUKAN ROMAWI DI YAMAN 6) PENDUDUKAN ORANG-ORANG PERSIA ATAS YAMAN 7) KERAJAAN HIRAH 8) KERAJAAN GHASSAN 9) HIJAZ, Ada sepuluh (10) jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku quraisy yaitu: a) Hijabah (penjara kunci ka’bah) b) Siqayah (penjara air mata zamzam) c) Diyat (kekuasaan hakim sipil dan criminal) d) Sifarah (kuasa usaha negara atau duta) e) Liwa (jabatan ketentaraan) f) Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin) g) Nadwah (jabatan ketua dewan) h) Khaimman (pengurus balai musyawarah) i) Khazinah (jabatan administrasi keuangan) j) Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.
TUGASKU:
1. Apakah kita telah memahami ttg kondisi masyarakat mekkah sebelum Islam ? 2. Apa pengaruh dan manfaat bagi kita mempelajari tema ini ? 3. Apa rencana tindak kita setelah mempelajari tema ini ?