Artikel Penelitian: Abstrak
Artikel Penelitian: Abstrak
Ida Ayu
E-JURNAL Ide Larassanthi
MEDIKA UDAYANA, Pratiwi, I Kadek
VOL. 7 NO. Swastika,
4, APRIL, 2018 I: Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
148 - 154
ISSN: 2303-1395
ABSTRAK
Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) atau penyakit kecacingan, secara tidak langsung memengaruhi fungsi kognitif pada
penderita yaitu anak-anak yang memiliki kerentanan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Kurangnya
asupan makanan, gangguan pencernaan, malabsorpsi, dan tingkat pertumbuhan yang buruk sering ditemukan pada anak-
anak dengan ascariasis dan trichuriasis. Oleh karena itu infeksi STH dapat menimbulkan penurunan dalam perkembangan
kognitif yaitu memori dan visual-motorik, sehingga mencegah anak dalam mencapai potensi mereka yang semestinya. Tujuan
daripada penelitian ini, untuk mengukur dan membuktikan pengaruh antara penyakit kecacingan dengan fungsi kognitif. Desain
penelitian adalah analitik observasional cross-sectional dengan 273 responden merupakan siswa-siswi SDN 1 Sulangai, Badung
dan SDN 1 Blandingan, Bangli. Diaplikasikan dengan menggunakan teknik Kato Katz dalam pemeriksaan sampel feses dan
Wechsler Intelligence Scale for Children III (WISC III) sebagai tes memori dan visual-motorik. Setelah dilakukannya persamaan
pada variabel perancu yaitu umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi diperoleh anak dengan positif dan negatif kecacingan
masing-masing sebanyak 12 orang. Analisis data melalui SPSS secara bertahap menggunakan uji Paired Sample T-test dengan
nilai p sebesar 0,074 dan 0,851 (p>0,05) untuk mengetahui perbedaan rata-rata pre-test dengan post-test fungsi kognitif. Uji
Independent Sample T-test dengan hasil nilai p pada data pre-test dan post-test fungsi kognitif dalam pengaruhnya terhadap
kejadian kecacingan secara berurutan sebesar 0,922; 1,000; 0,722; dan 0,328 (p>0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
kejadian kecacingan terhadap memori dan koordinasi visual-motorik pada anak SDN 1 Sulangai, Badung dan SDN 1 Blandingan,
Bangli.
Kata Kunci: Soil Transmitted Helminth (STH), fungsi kognitif, anak sekolah
ABSTRACT
Soil Transmitted Helminth (STH) Infection, indirectly affect cognitive function in children who have a higher susceptibility
compared with other age groups. Lack of food intake, indigestion, malabsorption, and poor growth rates are often found in
children with ascariasis and trichuriasis. Therefore, helminth infection can cause a decrease in cognitive development of memory
and visual-motoric coordination, thus preventing the child from reaching their proper potential growth. The aim of this study
is to measure and prove the effect between helminth infection and cognitive function. The study design was cross-sectional
observational analysis with 273 respondents were school children of SDN 1 Sulangai, Badung and SDN 1 Blandingan, Bangli. It
1
Program Studi Pendidikan Dokter, was applied by using Kato Katz technique in stool sample examination and Wechsler Intelligence Scale for Children III (WISC III) as
Fakultas Kedokteran, Universitas memory and visual-motoric test. After adjusting for the potential confounder age, sex, and socioeconomic status (SES), obtained
Udayana children with positive and negative of helminth infection each counted 12 people. Analysis of data through SPSS gradually
2
Bagian Parasitologi, Fakultas using Paired Sample T-test with p value of 0.074 and 0.851 (p> 0.05) to know the mean difference of pre-test with post-test of
Kedokteran, Universitas Udayana cognitive function. The Independent Sample T-test with p value results on pre-test and post-test cognitive function in relation to
E-mail: larassanthiide@gmail.com the occurrence of helminth infection respectively were 0.922; 1.000; 0.722; and 0.328 (p> 0.05). It was concluded that there was
no effect of helminth infection toward cognitive function specifically memory and visual-motoric coordination in SDN 1 Sulangai,
Badung and SDN 1 Blandingan, Bangli.
Keywords: Soil Transmitted Helminth (STH), cognitive function, school children
148 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
kecacingan juga dipengaruhi oleh status sosio- terpenting dalam masa pertumbuhan. Oleh karena
ekonomi yang rendah yaitu penduduk dengan itu diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk
pendapatan menengah ke bawah, lingkungan padat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Infeksi
penduduk, keberadaan sarana sanitasi (jamban), Soil Transmitted Helminth (STH) terhadap fungsi
kebiasaan cuci tangan setelah buang air besar, masih kognitif pada anak-anak, sehingga dapat dilakukan
adanya lantai dengan tanah, dan pengetahuan ibu pencegahan dan penanganan lebih cepat dan akurat
tentang penyakit kecacingan.3 Jumlah infeksi STH untuk ke depannya.
terbesar terjadi pada negara Amerika, Cina, Asia, Infeksi cacing yang merembet pada
dan Sub-Sahara Afrika.2,4 Spesies utama yang lingkungan anak-anak, dapat menyebabkan
menginfeksi populasi manusia adalah cacing gelang penurunan tingkat pendidikan dan fungsi kognitif
(Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris melalui pengurangan status zat besi, peradangan,
trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus menurunnya status makro-nutrisi, dan status
dan Ancylostoma duodenale).2,5 sosio-ekonomi nya. Beberapa studi epidemiologi
Secara global, pada tahun 2010 ditemukan menghubungkan infeksi dengan fungsi kognitif
sebanyak 438,9 juta orang terinfeksi cacing yang rendah di beberapa daerah dengan sumber
tambang, 819,0 juta dengan A. lumbricoides, 464,6 daya yang terbatas.9
juta dengan T. trichiura. 4,98 juta hidup dengan
kecacatan atau Years Lived with Disabilitys (YLDs) BAHAN DAN METODE
dikarenakan STH. Sebagian besar infeksi STH
(67%) dan YLDs (68%) terjadi di Asia.6 Prevalensi Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif
penyakit kecacingan di Indonesia berada pada dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).
45%-65% dengan kejadian tertinggi pada anak Penelitian dilakukan di SDN 1 Sulangai, Badung dan
usia kurang dari 12 tahun.3 Sedangkan di Bali SDN 1 Blandingan, Bangli. Kemudian sampel feses
selama dekade terakhir dari tahun 2004-2014, diperiksa di Laboratorium Parasitologi Fakultas
dari 36 Sekolah Dasar (SD), sebanyak 5.380 siswa Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian
dilakukan pemeriksaan feses dengan teknik Kato dimulai bulan Februari sampai Juni 2017. Populasi
Katz, kemudian diperoleh hasil yaitu 1.635 (30%) penelitian adalah seluruh siswa kelas 1 sampai 6
positif menderita penyakit kecacingan. Jenis SDN 1 Sulangai, Badung dan SDN 1 Blandingan,
cacing yang paling banyak menginfeksi adalah T. Bangli yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak
trichiura, ditemukan pada 1.227 siswa (75%), 833 termasuk dalam kriteria eksklusi. Adapun kriteria
siswa (51%) yang terinfeksi A. lumbricoides, dan inklusi sampel yaitu siswa yang bersedia mengikuti
sisanya terinfeksi oleh cacing tambang, Enterobius penelitian dan dapat hadir untuk mengumpulkan
vermicularis, dan Taenia sp (<5%).7 Sehingga dapat feses pada hari yang ditentukan. Kriteria eksklusi
disimpulkan bahwa infeksi kecacingan di Bali masih yaitu siswa yang tidak bersedia, tidak bisa hadir
tergolong tinggi. Prevalensi penyakit kecacingan maupun tidak mengumpulkan preparat feses, serta
karena infeksi STH bisa saja menurun dalam siswa yang memiliki riwayat penyakit kronis, dan
beberapa bagian karena perbaikan dalam kondisi memiliki kecacatan akan dieksklusi dari penelitian
hidup dan perluasan dalam upaya penanganan ini. Pengambilan subyek dengan cara total sampling.
dan pencegahan, namun di sisi lain pertumbuhan Berdasarkan kriteria inklusi, kriteria eksklusi,
penduduk dapat terus meningkatkan angka dan kesediaan menjadi responden, terdapat 273
populasi yang terinfeksi STH.6 responden yang memenuhi kriteria penelitian.
Infeksi STH jarang mengakibatkan Pengumpulan data dilakukan untuk
kematian, namun mempengaruhi status gizi, pemeriksaan feses menggunakan teknik Kato
mengakibatkan anemia, kehilangan nafsu makan, Katz; pemeriksaan fungsi kognitif dengan Wechsler
kerusakan pada usus dan mengurangi penyerapan Intelligence Scale for Children III (WISC III) yang
vitamin A.5 Pada anak-anak dengan STH berat terdiri dari Digit Span Forward, Digit Span Backward
dan kronis dapat menderita gizi buruk, gangguan dan Coding; dan permintaan Informed consent dari
pertumbuhan, keterbelakangan mental, serta responden dilakukan untuk memastikan kesediaan
penurunan pada fungsi kognitif dan pendidikan.8 dalam mengisi kuisioner mengenai sosial ekonomi
Penelitian mengenai efek dari infeksi STH telah keluarga. Data yang telah terkumpul kemudian
difokuskan pada anak usia sekolah dan prasekolah. diolah dan dianalisis secara analitik.
Tidak hanya karena anak-anak ini paling rentan
terhadap infeksi STH dan parasit lainnya, tetapi HASIL
mereka juga kelompok penduduk yang paling Berdasarkan hasil statistik deskriptif
mungkin mengalami dampak infeksi STH pada penelitian, didapatkan umur mayoritas
terhadap fungsi kognitif, yang merupakan bagian responden adalah 8 tahun (17,58%), sedangkan
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 149
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
Tabel 1. Karakteristik Demografi Subyek Penelitian pada 273 sampel anak sekolah dasar di Desa
Sulangai dan Blandingan. Adapun hasil yang
Umur N Frekuensi (%) diperoleh prevalensi kecacingan yaitu kelompok
anak yang positif kecacingan sebanyak 17 orang
6 14 5,13
(6,2%) dan kelompok anak yang negatif kecacingan
7 45 16,48 256 orang (93,8%).
Namun oleh karena terjadinya lost to follow
8 48 17,58
up pada sampel penelitian, khususnya anak sekolah
9 36 13,19 dasar kelas 6 yang telah lulus atau menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar ketika akan diberikan
10 23 8,42 intervensi selanjutnya. Sehingga frekuensi anak
11 41 15,02 yang positif kecacingan berkurang dari 17 orang
menjadi 12 orang anak yang diperoleh sebelum dan
12 42 15,38 setelah dilakukannya intervensi tes fungsi kognitif.
13 23 8,42 Oleh karena itu dalam analisis selanjutnya akan
digunakan 12 orang sebagai frekuensi anak yang
14 1 0,37 positif kecacingan.
Jenis Kelamin
Distribusi Proporsi Umur dengan Kejadian
Laki-Laki 132 48,35 Kecacingan Anak Sekolah Dasar
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
Perempuan 141 51,65 bahwa prevalensi kecacingan terbanyak terjadi pada
anak umur 13 tahun berjumlah 4 orang (1,47%)
Kecacingan
dan anak yang tidak menderita kecacingan paling
Positif (Cacingan) 17 6,2 banyak pada umur 8 tahun berjumlah 46 orang
(16,85%). Sedangkan anak yang menderita infeksi
Negatif (Tidak Cacingan) 256 93,8 cacing ditemukan paling sedikit pada umur 6 dan
10 tahun yaitu 1 orang (0,37%), dan pada anak yang
tidak terinfeksi cacing ditemukan paling sedikit
pada umur 14 tahun sebanyak 1 orang (0,37%).
150 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 151
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
152 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
penurunan kemampuan untuk bekerja dan fungsi kognitif anak-anak Sekolah Dasar.
konsentrasi. Serta terjadinya defisiensi Fe dapat Mengidentifikasi dan menyeleksi sampel
mempengaruhi neurotransmitter, fungsi otak, dan penelitian dengan tepat supaya tidak terjadi lost
perilaku individu tersebut.17 Semakin berat infeksi to follow up. Sehingga memungkinkan untuk
cacing tambang maka Fe dalam tubuh pun akan didapatkan jumlah sampel penelitian yang lebih
semakin rendah.16 Namun pada penelitian kali ini banyak yaitu anak-anak dengan positif kecacingan.
dari 12 orang anak yang positif kecacingan, tidak
didapatkan anak yang terinfeksi cacing tambang. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga dapat diyakini bahwa penyebab dari tidak
adanya pengaruh kejadian kecacingan terhadap 1. Wiria AE, Djuardi Y, Supali T, Sartono E,
hasil tes fungsi kognitif adalah rendahnya prevalensi dan Yazdanbakhsh M. Helminth Infection
anak yang mengalami anemia oleh karena tidak in Populations Undergoing Epidemiological
ditemukan kasus dengan cacing tambang. Transition: a friend or foe? Springer. 2012. h.1-
Sedikitnya prevalensi anak-anak yang positif 15.
kecacingan pada dua lokasi yang berbeda yaitu SDN 2. WHO. Soil-Transmitted Helminth Infections
1 Sulangai, Badung dan SDN 1 Blandingan, Bangli 2017 [Diakses pada tanggal 27 Januari
merupakah salah satu kelemahan pada penelitian 2017]. Diunduh dari:http://www.who.int/
ini. Analisis dengan studi populasi yang besar akan mediacentre/factsheets/fs366/en/
memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai 3. Yudhastuti RM dan Lusno FD. Kebersihan Diri
pengaruh kecacingan terhadap fungsi kognitif dan Sanitasi Rumah pada Anak Balita dengan
anak-anak Sekolah Dasar. Selanjutnya adalah Kecacingan. Kesmas. 2012;6:173-7.
terdapat 29,41% atau 5 dari 17 koresponden yang 4. Parija SC, Chidambaram M, dan Mandal J.
lost to follow up dari kedua sekolah. Namun hal ini Epidemiology and Clinical Features of soil-
tidak akan mempengaruhi hasil penelitian secara Transmitted Helminths. Tropical Parasitology.
signifikan karena sudah dilakukan persamaan 2017;7(2):81-5.
perlakuan di masing-masing kelompok baik kasus 5. Greenland K, Dixon R, Khan SA, Gunawardena
dan kontrol.18 Selain itu, tidak adanya pengaruh K, dan Kihara JH. The Epidemiology of Soil-
kejadian kecacingan terhadap fungsi kognitif Transmitted Helminths in Bihar State, India.
juga bisa disebabkan oleh periode follow up yang PLOS Neglected Tropical Diseases. 2015;9(5):1-
hanya sebentar yaitu 10 minggu setelah diberikan 14.
intervensi berupa obat anti-cacing, dan belum 6. Pullan RL, Smith JL, Jasrasaria R, dan Brooker
cukup untuk mendeteksi adanya perbaikan yang SJ. Global Numbers of Infection and Disease
mungkin terjadi. Burden of Soil Transmitted Helminth Infections
in 2010. Parasites & Vectors. 2014;7:1-19.
7. Sudarmaja IM, Swastika K, Diarthini LPE,
SIMPULAN Laksemi DAA, dan Damayanti PAA. Prevalence
Prevalensi anak-anak SDN 1 Sulangai, of Helminth Infection among Elementary
Badung dan SDN 1 Blandingan, Bangli yang positif Student in Bali between 2004 to 2014. 3rd
kecacingan dan dilakukan tes fungsi kognitif ICMCA_ATM; 2016; Malang, Indonesia.
adalah sebanyak 12 orang dari 273 anak, serta telah 8. Ezeamama AE, Friedman JF, Acosta LP, dan
dilakukan metode matching untuk faktor perancu David C. Helminth Infection and Cognitive
pada kedua kelompok kasus dan kontrol. Impairment among Filipino Children. NIH-
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan PA. 2006;72(5):540–8.
antara memori dan koordinasi visual-motorik 9. Ezeamama AE, McGarvey ST, Hogan J,
untuk Pre-test dan Post-test. Tidak ditemukan dan Lapane KL. Treatment for Schistosoma
pengaruh kejadian kecacingan terhadap memori japonicum, Reduction of Intestinal Parasite
dan koordinasi visual-motorik setelah dilakukan Load, and Cognitive Test Score Improvements
Pre-test dan Post-test dalam selang waktu 3 bulan in School-Aged Children. PLOS Neglected
pada anak SDN 1 Sulangai, Badung dan SDN 1 Tropical Diseases. 2012;6(5):1-10.
Blandingan, Bangli. 10. Ganguly S, Barkataki S, Karmakar S, Sanga
P, Boopathi K, Kanagasabai K, Kamaraja P,
SARAN Chowdhury P, Sarkar R, Raj D, James L, Dutta
S, Sehgal R, Jha P, dan Murhekar M. High
Pada penelitian selanjutnya diharapkan prevalence of Soil-Transmitted Helminth
dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih Infections Among Primary School Children,
besar sehingga memberikan pemahaman yang Uttar Pradesh, India, 2015. Biomed Central.
lebih baik mengenai pengaruh kecacingan terhadap 2017.h.1-9.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 153
ARTIKEL PENELITIAN
Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi, I Kadek Swastika, I Made Sudarmaja (Pengaruh infeksi soil transmitted helminth (STH) terhadap...)
154 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum